spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1702

Berbekal Modal dari Ideosource, Stockbit Ingin Terjun ke Perangkat Mobile

0

Jakarta – Telunjuk.com tampaknya tidak akan menjadi satu-satunya start up Indonesia yang mendapatkan suntikan dana segar minggu ini. Pasalnya, start up lain yang bernama Stockbit, baru-baru ini juga telah mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan investasi tahap awal dari perusahaan modal ventura lokal, Ideosource. Dengan modal yang jumlahnya tidak disebutkan ini, start up ini berencana untuk masuk ke ranah perangkat bergerak (mobile). Disamping juga ingin mengembangkan produk, mendorong pemasaran, dan perekrutan.

Hadir debagai platform analisis sosial untuk trader dan investor saham di Indonesia, Stockbit disebut-sebut tak hanya mampu membantu para trader dalam membuat keputusan investasi yang lebih baik di Bursa Efek Indonesia (IDX) – dimana pengguna dapat menyimpan semua analisis mereka secara online di awan, dan membuat keputusan investasi profesional di mana saja – Stockbit juga menyediakan opsi baru kepada investor retail, entah itu berupa data finansial dengan kualitas institusi, fitur screener saham, maupun aplikasi charting yang menunjukkan harga dan indikator lainnya secara real time.

“Stockbit cukup menarik karena mereka bisa memberikan ranah permainan yang lebih adil antara investor institusi dan retail di Indonesia,” ujar Andrias Ekoyuono, VP of Business Development di Ideosource dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/9).

Selain kemampuan untuk memantau pasar saham dari mana saja, Stockbit juga memungkinkan investor berbagi analisis dan mendiskusikan sentimen pasar terbaru secara real time di platform jejaring sosial Stockbit. Untuk pertama kalinya, sesama investor di Indonesia dapat berkomunikasi dan mengikuti apa yang investor lain sedang lakukan dari dalam platform.

“Pasar saham Indonesia, seperti yang terjadi di banyak negara berkembang, tidaklah efisien. Salah satu penyebabnya ialah kurangnya data yang tersedia dan teknologi yang gampang diakses,” jelas Wellson Lo, Co-Founder dan CEO Stockbit. “Kami yakin bahwa dengan sebuah platform analisis online, yang didukung dengan data berkualitas, pasar akan bisa berkembang lebih cepat melalui kolaborasi analisa yang lebih baik. Dengan alat dan komunitas yang mendukung, kami percaya bahwa Stockbit memiliki potensi untuk merevitalisasi industri ini dalam jangka panjang.”

Bicara tentang pendapatan, Stockbit selama ini mengaku memperolehnya lewat model langganan freemium. Fitur-fitur premium yang ditawarkan startup ini pun sebanding dengan fitur yang ada di Bloomberg Terminal, dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Saat ini, hampir 10% dari total investor retail terdaftar di Indonesia merupakan pengguna Stockbit, dan mereka rata-rata menghabiskan waktu 8 menit setiap kunjungannya. Perusahaan mencatat 15 persen pertumbuhan organik tiap bulannya dalam hal jumlah pengguna unik.

Dalam waktu dekat, Stockbit juga akan segera meluncurkan aplikasi di Android dan iOS.

Dapat Pendanaan Serie-A, Telunjuk.com Siap Rambah Asia Tenggara

0

 

Jakarta – Layanan Rekomendasi dan Perbandingan Harga untuk Belanja (Shopping Recommendation Engine and Price Comparison) asal Indonesia, Telunjuk.com, belum lama ini mengumumkan telah mendapatkan pendanaan Serie-A dari Lippo Digital Ventures. Jumlah pendanaan yang tidak diungkapkan ini akan digunakan untuk mengembangkan usaha, dimana perusahaan berambisi untuk melayani beberapa negara di Asia Tenggara pada tahun 2016 nanti.

Terkait investasi ini, Co-founde dan CEO Telunjuk, Redya Febriyanto mengaku antusias dan optimis bahwa kolaborasi ini akan bisa membantu perusahaan dalam mewujudkan visinya. Dalam hal ini untuk membantu masyarakat dalam menentukan pilihan saat berbelanja.

“Kami percaya pengalaman panjang Lippo Group dalam melayani masyarakat Indonesia akan menjadi amunisi berharga bagi kami untuk semakin mempertegas posisi kami sebagai referensi berbelanja terbaik untuk masyarakat Indonesia,” katanya.

Hal yang tak jauh berbeda diungkapkan Rudy Ramawy, selaku Managing Partner Lippo Ventures. Pria yang akan menjadi anggota dewan komisaris PT. Telunjuk Komputasi Indonesia ini sangat optimis dengan keberhasilan Telunjuk di masa depan,

“Kami bisa melihat masa depan yang cerah Telunjuk ketika kami berbicara dan berdiskusi dengan  Co-foundernya, serta melihat sendiri pertumbuhan yang terjadi di Telunjuk. Kepemimpinan Narendrata dan Redya serta tim yang kuat dan solid menjadi fondasi yang berharga untuk Telunjuk. Kami percaya tim ini akan mampu mengeksekusi rencana-rencana mereka dan melalui pengalaman puluhan tahun serta jaringan yang kami miliki, kami sangat bersemangat untuk mendukung rencana-rencana tersebut. Pada akhirnya, masyarakat juga yang akan merasakan manfaat dari Telunjuk sebagai referensi berbelanja terbaik di Indonesia dan semoga dalam waktu dekat di Asia Tenggara,” bebernya.

Dimulai dengan Shopping Search Engine untuk laptop dan handphone, saat ini Telunjuk.com bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi mengenai lebih dari 15 juta produk, termasuk harga, diskon, voucher, dan ulasan produk yang dijual oleh ratusan toko online terbaik dan terpercaya di Indonesia dan Asia yang melayani konsumen Indonesia.

Telunjuk.com sudah dikunjungi satu setengah juta pengunjung tiap bulannya, dimana pengunjung ini sudah memiliki keinginan untuk membeli produk dan siap untuk diarahkan ke toko online yang menyediakan produk dengan penawaran terbaik. Layanan Telunjuk dapat diakses di www.telunjuk.com melalui desktop maupun melalui aplikasi mobile, baik bagi para pengguna Android maupun iOS.

Luncurkan Program Baru, Baidu Siap Bawa Industri Digital Indonesia ‘Go Global’

2

Jakarta – Pesatnya pertumbuhan pasar smartphone di tanah air dimanfaatkan Baidu untuk kembali memperkenalkan program barunya. Mengusung nama ‘Program Pengembangan Ekonomi dan Ekosistem Berbasis Internet’, perusahaan asal Tiongkok itu ingin menjadi bagian dari upaya pengembangan industri kreatif digital di Indonesia.

“Pengembangan industri digital juga tidak lepas dari hambatan dan kendala yang dihadapi start up dan pengembang aplikasi di banyak negara, termasuk Indonesia. Baidu ingin membantu mengurangi hambatan tersebut melalui sumber daya yang kami miliki, agar lebih banyak aplikasi lokal Indonesia yang mampu menembus pasar global,” ungkap Direktur Baidu Indonesia, Bao Jianlei.

Ke depannya, bekerjasama dengan kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), program ini akan dibagi ke dalam dua bagian, yakni Program “Grow Local” yang dialamatkan untuk mengembangkan industri digital tanah air serta mendukung start up dan pengembangan aplikasi lokal, dan program “Go Global” yang ditujukan untuk membuka akes bagi produk digital Indonesia dalam memasuki pasar global, khususnya China.

Melalui program ini, Baidu tak hanya memperluas usahanya tetapi juga membuka kesempatan yang sama bagi pemain lokal untuk menembus pasar global. Salah satu yang upaya adalah dengan mempromosikan sektor pariwisata Indonesia untuk menarik wisatawan Tiongkok datang ke Indonesia. Upaya ini sekaligus mendukung target Pemerintah Indonesia mendatangkan 10 juta wisatawan China di tahun 2019.

Dana sebesar USD 1 juta pun disediakan Baidu untuk melangsungkan program ini. Baidu akan membangun infrastruktur kerja untuk start up di tiga kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

Pada tahun pertama pelaksanaan program ini, Baidu Indonesia juga berharap dapat menyeleksi 15 start up lokal yang akan mendapat dukungan penuh, serta membuka akses ke pasar Tiongkok untuk 75 aplikasi lokal.

Ditemui usai acara peluncuran program tersebut yang berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (23/9), Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara secara garis besar mendukung langkah Baidu ini. Selama itu bermanfaat dan mendatangkan keuntungan bagi pengembang Indonesia.

“Dalam hal ini, kita ngejagain lah. Jadi jangan sampai apa yang dilakukan Baidu ini juga tidak memberikan benefit kepada masyarakat Indonesia,” katanya. 

Tahun Ini, 4G LTE XL di 1800MHz Tinggal Sambangi Jakarta dan Bandung

0

Jakarta – XL kembali memperpanjang portofolio layanan 4G LTE-nya, setelah hari ini resmi menggelar komersialisasi layanan internet super cepat tersebut di Surabaya dan Denpasar. Ke depan, operator terbesar kedua di Indonesia ini akan memperluas cakupan layanan 4G LTE di frekuensi 1800MHz miliknya, dengan menyapa Bandung dan Jakarta.

Ditemui usai acara komersialisasi layanan 4G LTE XL secara resmi untuk kota Surabaya dan Denpasar di Mega Kuningan, Jakarta, hari ini (22/9), VP Networking Planning & Department XL, Budi Harjono mengatakan bahwa komersialisasi layanan internet super cepat di kedua kota tersebut tidak akan lebih dari tahun ini.

“Kemungkinan November sampai akhir tahun,” katanya, seraya menambahkan bahwa Jakarta dan Bandung akan menjadi kota terakhir yang akan mendapatkan layanan 4G LTE XL tahun ini.

Hal ini sejalan dengan proses tata ulang atau refarming frekuensi, yang diprediksi baru akan selesai pada November mendatang.

Secara teknis, XL mengklaim bahwa semua jaringannya telah melalui proses modernisasi dan siap untuk secara teknis menopang kebutuhan penggelaran layanan 4G LTE ke depannya.

Didukung dengan kapasitas spektrum 1800 MHz yang besar, yang merupakan hasil konsolidasi dari XL dan AXIS, XL juga secara tidak langsung memiliki peluag untuk memberikan kecepatan layanan 4G hingga 75Mbps.

“Yang menjadi perhatian utama buat XL adalah, bahwa ketika kita masuk ke kota yang kita pilih, kita akan memberikan pelayanan atau experience yang terbaik. Jadi, layanan data yang terbaik,” ungkap Presiden Direktur XL, Dian Siswarini.

Tak heran, segala persiapan pun dilakukan oleh operator kedua terbesar di Indonesia ini, untuk bisa melakukan komersialisasi layanan 4G LTE seutuhnya. Baik itu dari sisi jaringan, maupun ekosistem penunjang.

XL Resmi Komersialisasikan 4G LTE di Surabaya dan Denpasar

0

Jakarta – Setelah menggelar komersialisasi layanan 4G LTE di Lombok pada Juli lalu, hari ini PT XL Axiata Tbk (XL) akhirnya resmi menghadirkan layanan serupa di Surabaya dan Denpasar. XL mengklaim, menjadi operator pertama yang menyediakan layanan internet super cepat di frekuensi 1800MHz di kedua kota tersebut.

Ditemui dalam acara peluncuran layanan tersebut, yang berlangsung di Caca Marica Resto, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/9), Dian Siswarini, President Direktur XL mengungkapkan, ada alasan mengapa kedua kota tersebut dipilih untuk terlebih dahulu menyusul Lombok.

“Selain karena penataan frekuensi di 1800MHz di kedua kota tersebut sudah selesai, alasan lain kenapa kami memilih Surabaya dan Denpasar adalah karena kedua kota ini adalah kota yang sangat penting. Surabaya merupakan kota bisnis kedua terbesar di Indonesia, sementara Denpasar banyak dikunjungi turis lokal dan asing,” jelasnya.

Pada tahap awal ini, dengan lebih dari 200 BTS 4G yang disediakan, layanan 4G LTE di Surabaya telah bisa dinikmati di banyak area, diantaranya Gubeng, Manyar, Pakuwon, Margorejo, Tambaksari, Wiyung, Kenjeran, Manukan Kulon, Sidoarjo dan Rungkut.

Sementara itu untuk kota Denpasar, pelanggan XL akan mulai bisa menikmati layanan 4G LTE di sejumlah area, seperti Kuta, Denpasar, Seminyak, Ubud, Bedugul, Sanur hingga ke Nusa Dua yang untuk sementara didukung oleh lebih dari 250 BTS 4G.

Secara bertahap, seperti ditambahkan Dian, XL akan segera memperluas layanan 4G LTE di kedua kota besar tersebut dengan terus menambah infrastruktur pendukungnya.

“XL sudah menyiapkan semua keperluan menuju komersialisasi 4G LTE ini. Baik dari sisi jaringan maupun ekosistem penunjang. Dengan demikian, pelanggan tak perlu menunggu lama lagi untuk bisa menggunakan layanan 4G LTE di kota-kota yang siap secara infrastruktur dan regulasi,” ungkapnya.

Untuk menunjang ekosistem 4G LTE di kedua kota tersebut, XL juga tak lupa untuk hadir dengan sejumlah tawaran menarik. Mulai dari menyediakan paket bundling layanan 4G XL dengan berbagai tipe smartphone baik low-end maupun high-end – lengkap dengan cicilan harga yang terjangkau dan bervariasi, menyelenggarakan program penukaran kartu SIM lama ke kartu SIM 4G secara gratis hingga peluncuran program Tabungan Kuota 4G.

Program terakhir, yang diluncurkan XL minggu lalu, menawarkan manfaat berupa tabungan kuota data 4G yang bisa dipakai saat layanan 4G tersedia. Untuk mendapatkannya, pelanggan cukup melakukan pembeliaan Paket Hotrod 4G. 

Gandeng Ericsson, LG Unplus Kembangkan 5G dan Internet of Things

0

Jakarta – 5G dan Internet of Things tampaknya telah menjadi primadona tersendiri bagi sebagian besar perusahaan teknologi belakangan ini. Jika sebelumnya kita mendengar nama Samsung erat dikaitkan dengan teknologi ini, kini giliran rekan senegaranya, LG, yang dikabarkan menyiapkan diri untuk pengembangan teknologi tersebut. Sebuah nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani LG Uplus dan Ericsson adalah bukti dari rencana pengembangan teknologi 5G dan Internet of Things, termasuk Narrow Band LTE itu.

Menurut laporan Telecoms, Selasa (22/9), kesepakatan antara Ericsson dan LG akan berjalan hingga 2020 karena kedua perusahaan bertujuan untuk bersama-sama mengembangkan 5G dan platform IoT. Dalam hal ini, ada empat area pengembangan yang akan dicover, yakni infrastruktur IoT, meliputi narrow band LTE; software-defined networking (SDN) dan virtualisasi fungsi jaringan (NFV) inti dari jaringan 5G; jaringan pengiriman konten global (CDN) dan teknologi IoT yang ditingkatkan.

Ericsson dan LG Uplus akan sepakat dalam beberapa hal, diantaranya terkait teknologi dan strategi frekuensi dan tengah menyiapkan roadmap untuk pengembangan jaringan jangka panjang.

Kedua perusahaan akan bekerja sama baik dalam penelitian, pengujian, pembagian hasil maupun perkembangan teknologi dan peralatan.

“Kami akan mempersiapkan diri untuk era 5G dengan pengetahuan manajemen jaringan kami dan kekuatan teknologi Ericsson,” kata Kim Suntae, Chief of Technology Officer LG Uplus.

Hal yang tak jauh berbeda diutarakan Ulf Ewaldsson, selaku Chief Technology Officer dari Ericsson. Menurutnya, manfaat potensial yang bisa dibawa 5G hanya dapat diwujudkan melalui ekosistem industri yang kuat.

ITU: Lebih Dari 57% Dari Total Populasi Global Masih Offline

0

Jakarta – Organisasi Telekomunikasi Internasional atau ITU (International Telecommunications Union) belum lama ini merilis angka baru mengenai jumlah orang yang telah online di seluruh dunia. Menurut laporan, jumlah orang yang online di seluruh dunia telah berkembang menjadi 3,2 miliar, naik dari 2,9 miliar pada tahun sebelumnya dan menyamai sekitar 43 persen dari populasi global.

Namun, sementara akses internet di negara maju mendekati tingkat jenuh, laporan yang ada mengungkapkan bahwa sekitar 4 miliar orang, atau 57 persen dari populasi dunia, tetap offline. Demikian seperti dilansir dari Telecompaper, Selasa (22/9).

Dirilis bertepatan dengan Konferensi Pembangunan Berkelanjutan PBB di New York dan pertemuan paralel Komisi Broadband untuk Pembangunan Berkelanjutan pada tanggal 26 September nanti, edisi keempat dari laporaan Komisi Broadband ini menegaskan prediksi ITU sebelumnya, yang menyebutkan bahwa internet hanya dapat diakses oleh 35 persen orang di negara-negara berkembang. Sementara di beberapa negara kurang berkembang, ITU mengatakan, lebih dari 90 persen orang tidak memiliki konektivitas internet.

Angka tahun ini menunjukkan bahwa sepuluh negara teratas untuk penetrasi internet rumah tangga semua terletak di Asia atau Timur Tengah. Republik Korea kembali menjadi negaara dengan penetrasi broadband rumah tangga tertinggi di dunia, dengan 98,5 persen rumah telah terkoneksi, diikuti oleh Qatar (98 persen) dan Arab Saudi (94 persen). Sementara Islandia memiliki persentase tertinggi individu yang menggunakan internet, yakni dengan 98,2 persen, unggul sedikit di atas Norwegia dan Denmark, yang masing-masing memiliki persentase 96,3 dan 96 persen.

Untuk penetrasi fixed broadband, lebih lanjut seperti dilaporkan ITU, Monaco tetap menjadi pemimpin dunia (sedikit di atas Swiss) dengan penetrasi di atas 46,8 persen dari populasi dibandingkan dengan Swiss yang memiliki angka 46 persen. Itu artinya, kini telah ada enam negara – Monako, Swiss, Denmark, Belanda, Liechtenstein dan Perancis – yang memiliki penetrasi broadband tetap melebihi 40 persen, naik dari hanya satu (Swiss) pada tahun 2013.

Kawasan Asia-Pasifik kini menyumbang setengah dari semua langganan mobile broadband aktif, dengan Macao, China menempati posisi teratas dengan 322 langganan mobile broadband aktif per 100 orang – atau lebih dari 3 langganan per penduduk – diikuti oleh Singapura (156 langganan per 100 orang) dan Kuwait (140 langganan per 100 orang).

ITU menambahkan bahwa kini ada 79 negara di mana lebih dari 50 persen dari populasi telah online, naik dari 77 pada tahun 2014. Sepuluh negara teratas untuk penggunaan internet terletak di Eropa, sementara tingkat terendah akses internet sebagian besar ditemukan di Afrika, dengan internet yang tersedia untuk kurang dari 2 persen populasi di Guinea (1,7 persen), Somalia (1,6 persen), Burundi (1,4 persen), Timor Leste (1,1 persen) dan Eritrea (1,0).

Pelaku SMS Layanan Seks Gunakan Dua Modus Dalam Aksinya

0

Jakarta – Belum selesai dengan segala polemik yang menyertai regulasi TKDN, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kini kembali dibuat pusing oleh isu seputar pesan singkat atau SMS layanan seks. Dengan kurang ketatnya pengawasan, ditenggarai menjadi penyebabnya.

Ismail Cawidu, Humas Kominfo dalam wawancaranya dengan Telko.id (21/9) mengungkapkan, ada dua modus yang digunakan pelaku dalam melancarkan SMS yang berisi layanan seksual ini.

“Pertama, mereka menggunakan layanan premium yang tarifnya tidak seperti tarif layanan pada umumnya. Kedua, mereka menggunakan kartu perdana yang tidak diregistrasi terlebih dahulu,” katanya.

Mengenai modus terakhir, Cawidu menambahkan, tahun depan tidak ada lagi operator yang memperbolehkan penguna menggunakan SIMCard yang belum teregistrasi. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri yang menegaskan bahwa semua kartu perdana harus diregistrasi sesuai dengan identitas di KTP.

Saat ini, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah berupaya untuk membicarakan permasalahan ini dengan Dirjen PPI (Penyelenggara Pos dan Informatika) dan akan menelusuri serta mengambil tindakan apabla diketahui minimal nomor operator yang digunakan.

Tak hanya itu, Kominfo juga memanggil PT Telkom terkait dengan hal tersebut. Alasannya karena SMS yang beredar saat ini mengarah ke nomor premium dan bukan nomor biasa pada umumnya, dan nomor premium tersebut berada di bawah pengawasan PT Telkom.

Itu belum termasuk beberapa surat peringatan lainnya, yang diakui Cawidu telah dilayangkan kepada setidaknya lima perusahaan yang menggunakan layanan premium itu.

“Kalau yang menggunakan nomor Premium Call, kami akan memberikan peringatan kepada PT. Telkom, kemudian jika menggunakan nomor operator seluler, kami akan memberi peringatan kepada operator tersebut, khususnya terkait kewajiban  registrasi telepon prabayar,” jelas Cawidu.

Tak Mengenal Korban

Sepertinya tidak berlebihan, jika kita mengatakan bahwa maraknya SMS iseng berisi layanan seks ini tidak mengenal korban. Pasalnya, siapa pun bisa saja menjadi sasaran. Tidak peduli dia itu warga biasa ataupun pejabat negara. Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansah, dalah salah satu buktinya.

Tidak tanggung-tanggung, alumnus Universitas Indonesia ini bahkan mengaku tak hanya sekali atau dua kali saja menjadi ‘korban’ SMS jenis ini, melainkan sering. Mulai dari ditawari kacamata tembus pandang hingga layanan untuk melakukan hubungan seksual melalui SMS yang dikirimkan pelaku ke nomor seluler miliknya.

Hal yang tak jauh berbeda dialami juga oleh Humas Kominfo, Ismail Cawidu. Bedanya, SMS yang diterimanya baru sebatas tawaran layanan curhat dengan menghubungi telepon jasnita di nomor 0809 denga tarif tinggi. [AK/IF}

Indonesia Jadi Negara Pengakses Situs Dewasa Terbesar di Dunia

0

Jakarta – Siapa yang tidak pernah mengakses situs dewasa? Hampir sebagian dari pengguna internet mungkin pernah singgah di salah satu situs yang paling mengiurkan ini. Satu hal, yang kemudian tanpa kita sadari, menjadikan negara ini sebagai salah satu negara pengakses situs dewasa terbesar di Dunia.

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan staf ahlinya sejatinya telah berusaha untuk membokir situs-situs dewasa tersebut, namun tetap saja ada cara untuk mengakses situs terlarang ini.

Kurangnya edukasi ditenggarai menjadi salah satu penyebab dari banyaknya pengakses situs dewasa di Indonesia. Padahal tanpa mereka sadari, pada situs dewasa tersebut banyak cracker yang menyelipkan malware jahat yang tentunya bertujuan untuk mencuri data pengguna serta melumpuhkan komputer milik pengguna tersebut.

Program internet sehat telah digaungkan oleh pemerintah, setidaknya sejak 2014 silam, bekerjasama dengan para operator dan penyedia layanan internet lainnya. Program ini memblokir semua situs yang menyediakan berbagai macam konten dewasa, baik situs asli ataupun situs yang mengambil konten tersebut dari situs aslinya.

Pada April lalu saja, Google mencatatkan rekor baru mengenai Indonesia. Pihak Google sebagai mesin pencari merekam bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengakses situs dewasa terbanyak di Dunia. Indonesia juga berada pada peringkat ketiga sebagai negara yang paling sering mengakses situs dengan konten dewasa didalamnya.

Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan. Pasalnya sebagian besar virus dan malware banyak terdapat pada situs penyedia konten dewasa. Bukan hanya itu, bahaya kesehatan juga disebut-sebut ikut mengintai masyarakat Indonesia, sebab kecenderungan menyaksikan adegan mesum akan memberikan rangsangan bagi penontonnya untuk melakukan hal serupa dan hubungan seksual juga menjadi penyumbang terbesar dari penyebaran penyakit HIV AIDS di Indonesia.

Rekor Indonesia ini menjadi semakin parah. Menurut laporan dari Ismail Cawidu, Selaku Humas Kominfo (21/9) menyebutkan, “Dari data terbaru yang telah dirilis oleh situs dewasa Pornhub disebutkan bahwa Indonesia berada pada peringkat pertama pengakses situs tersebut.”

Cawidu juga menambahkan, sejatinya Kominfo sendiri sampai dengan tahun 2014, telah memblokir 800 ribu lebih situs web, dan 90 % diantaranya adalah situs yang menyediakan konten dewasa.

Sejatinya, banyak cara yang bisa digunakan untuk mengakses situs dewasa, tinggal bagaimana kesadaran diri masing-masing saja, karena tanpa kita sadari, konten dewasa dapat menyebabkan efek kecanduan yang cukup besar. [AK/IF]

“Aliansi Cyber Global” Dibentuk Sebagai Upaya Perangi Kejahatan Cyber

0

Jakarta – Semakin maraknya kejahatan di dunia maya (cyber crime) tak bisa dipungkiri lagi menjadi isu penting yang harus segera diatasi. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Tak mengherankan, jika kemudian sejumlah upaya mulai digalang untuk menghadapi msalah ini. Salah satunya adalah dengan membentuk aliansi cyber global atau Global Cyber Alliance (GCA), seperti yang dilakukan Jaksa Manhattan, Cyrus Vance R. Jr., Komisaris Polisi kota London Adrian Leppard, dan Pusat Internet Security (CIS) baru-baru ini. Aliansi ini, dirancang khusus untuk menghadapi, mengatasi dan mencegah aktivitas dunia maya yang berbahaya.

Belum lama ini, seorang hacker asal Rusia yang bernama Vladimir Drinkman, dituntut di Amerika Serikat karena membobol komputer perusahaan – termasuk yang dimiliki oleh NASDAQ, 7-Eleven, JCP, JetBlue, Dow Jones, Visa Jordan, Diners Singapura dan Ingenicard. Pangadilan setempat bahkan menyebut aksi ini sebagai “skema kejahatan cyber terbesar yang pernah dituntut di Amerika Serikat.”

Adrian Leppard, Komisaris Polisi Kota London menyebut perlindungan dari serangan cyber sebagai tantangan besar untuk bisnis dan organisasi di seluruh dunia. Pasalnya, ancaman ini tidak melihat batas-batas negara atau yurisdiksi hukum dan solusi untuk tantangan ini harus tmengenali itu.

“Pengumuman hari ini (pembentukan aliansi cyber global) harusnya menjadi tanda bahwa kemitraan antar negara dapat terus melindungi kita hari ini dan di masa depan dari orang-orang yang akan menggunakan teknologi melawan kita,” ungkapnya.

Saat ini, bukan rahasia lagi bahwa ketegangan dengan keamanan cyber berada di posisi yang tinggi, dan bahkan telah menjadi masalah internasional. Pada bulan Juli lalu saja misalnya, Rusia dituduh meluncurkan serangan cyber ke Pentagon yang mempengaruhi 4.000 personil militer dan sipil yang bekerja untuk Kepala Staf Gabungan.

Hal yang tak jauh berbeda ikut dialami Rusia. Negara ini ikut menjadi korban serangan cyber belum lama ini, dengan telah diretasnya website Komisi Pemilihan Rusia. Menariknya, serangan cyber ini diduga dilakukan oleh sebuah perusahaan yang berbasis di AS.

“Kemarin seseorang mencoba untuk meretas website kami dan mengubah data di sana dengan membuat 50.000 permintaan per menit. Mereka gagal dan kami telah menetapkan pelakunya – itu adalah sebuah perusahaan yang berbasis di San Francisco,” kata Vladimir Churov.

Will Pelgrin, mantan CEO dan Presiden dari Pusat Internet Security mengatakan bahwa kejahatan cyber telah menjadi epidemi di seluruh dunia dengan perkiraan setengah miliar korban maya global yang setiap tahunnya.

“Kita harus memperlakukan ancaman keamanan dan kejahatan cyber seperti yang kita lakukan pada penyakit menular – segera, mendesak dan kolektif,” ucapnya.

Pelgrin juga menambahkan, bahwa risiko Cyber kini ​telah masuk ke dalam kategori bencana. Oleh karena itu tak hanya memerlukan respon publik ataupun swasta, tetapi juga transnasional yang tak tertandingi. “Perlindungan dari serangan cyber merupakan tantangan besar untuk bisnis dan organisasi,” katanya.

Menurut Telecomstechnews, Senin (21/9), Global Cyber Alliance akan berkantor pusat di kota New York dan London, dan disebut-sebut akan keamanan cyber secara tuntas ketimbang memperkeruh suasana.

Jane Holl Lute, CEO dari Pusat Internet Security mengatakan bahwa aliansi ini akan menomorsatukan tindakan efektif dan praktis serta menjangkau secara luas – terlepas dari batas-batas geografis atau sektor – untuk membangun pendekatan yang benar-benar inklusif dan kolaboratif untuk keamanan cyber.

Sejumlah pihak pun dikabarkan sangat setuju dengan pembentukan aliansi global ini, dan memutuskan untuk bergabung di dalamnya. Mitra yang telah bergabung dalam Global Cyber ​Alliance termasuk para pemimpin dari keamanan, pertahanan, ritel, kesehatan, asuransi, energi, penerbangan, pendidikan, penegakan hukum, pemerintah, dan lembaga keuangan, termasuk American Express, Barclays Bank, Citibank, US Bank, dan Jasa keuangan ISAC.

Tak kurang dari USD 25 juta konon telah dikeluarkan untuk mendanai organisasi ini, dengan investasi awal sebesar USD 15 juta selama tiga tahun pertama dan tambahan USD 10 juta kemudian.