spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1701

Infeksi Malware Paksa Pengguna Robek Dompet Untuk Perbaikan

0

Jakarta – Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B International telah mengungkap fakta bahwa hampir setengah dari pengguna Internet (45%) harus berhadapan dengan piranti lunak berbahaya tahun lalu dan di kebanyakan kasus (81%), berdampak buruk terhadap pengguna dan perangkatnya.

Malware paling sering ditemukan di komputer berbasis Windows, dimana 83% pengguna Windows menyatakan telah terpengaruh dampaknya selama 12 bulan terakhir. Hal yang tak jauh berbeda dialami pengguna perangkat berbasis Android dan Mac OS X. Masing-masing 13% dan 6% dari mereka menyatakan juga telah terinfeksi.

12% pengguna percaya bahwa perangkat mereka terinfeksi setelah mengunjungi situs mencurigakan; flash disk USB milik orang lain; perangkat terinfeksi lainnya; dan instalasi aplikasi berbahaya yang tersamarkan sebagai program resmi yang masing-masing berkontribusi sebesar 8% sebagai penyebab infeksi. Sementara 7% responden lainnya dari survei mengatakan bahwa perangkat mereka terinfeksi setelah membuka lampiran surel. Uniknya, jawaban terbanyak, sebesar 13%, tidak dapat menjelaskan mengapa perangkat mereka dapat terinfeksi malware.

4 dari 5 infeksi secara signifikan menyebabkan masalah bagi korban. Yang paling sering, yakni sebanyak 35% dari keseluruhan kasus, pengguna menyadari bahwa performa komputer mereka melambat, 30% responden mengalami banjir iklan yang tidak diinginkan (misalnya, browser mengarahkan mereka ke situs yang tidak diinginkan) dan 20% responden menemukan program yang tidak diinginkan di perangkatnya.

Di antara semua dampak-dampak negatif ini, yang paling berbahaya adalah perubahan dalam browser atau pengaturan sistem operasi tanpa sepengetahuan si pengguna (17%), kerugian (10%) atau pencurian data pribadi (8%), publikasi tanpa izin atau ‘like’ di media sosial (9%) dan peretasan webcam (6%).

Sebagai tambahan, responden juga menyinggung adanya tebusan yang harus mereka bayarkan kepada penjahat cyber untuk membuka blokir perangkat – 11% dari seluruh kasus – atau dekripsi data pribadi (6%) setelah terinfeksi ransomware. Secara keseluruhan, setiap pengguna ketiga (33%) mengalami kerugian finansial akibat infeksi malware. Selain harus membayar tebusan, korban juga harus mengeluarkan uang untuk memulihkan perangkat atau data, menghilangkan efek samping infeksi pada piranti lunak, dan beberapa bahkan harus membeli perangkat pengganti. Ketika terjadi kerugian finansial, jumlah rata-rata biaya setiap serangan adalah sebesar USD160.

Biaya dan efek tak menyenangkan dari sebuah infeksi malware dapat dihindari dengan sedikit sikap bijaksana. Contohnya, jangan menghubungkan USB yang tidak terverifikasi pada perangkat, hanya gunakan toko aplikasi resmi, menjaga sistem operasi dan aplikasi up to date dan scan data-data dengan program sekuritas sebelum membukanya. Kemampuan untuk memprediksi segala sesuatu yang berpotensi menjadi masalah dan mengambil langkah pencegahan adalah kunci agar tetap aman,” jelas Elena Kharchenko, Head of Consumer Product Management, Kaspersky Lab dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/9).

Akhirnya, Pasar Broadband China Terbuka Untuk Perusahaan Swasta

0

Jakarta – Dominasi perusahaan milik negara di China tampaknya akan segera menemui akhirnya, khususnya mereka yang bergerak di industri broadband. Pasalnya, negara tersebut baru-baru ini dikabarkan telah membuka pasar broadband untuk operator swasta di lebih banyak kota.

Perusahaan swasta di 44 kota percontohan tambahan itu kini dapat menawarkan akses broadband, sebuah industri yang sebelumnya dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan milik negara. Menurut Departemen Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China, kompetisi sehat diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan jaringan broadband dan menurunkan harga.

Menurut laporan telecompaper, Jumat (25/9), Kementerian yang bersangkutan berencana untuk memperluas jumlah kota yang memungkinkan perusahaan swasta untuk menjalankan usaha broadband. Kementerian pun menerbitkan pedoman untuk membuka pasar broadband untuk modal swasta pada bulan Desember 2014 lalu. Sebuah inisiatif yang kemudian memungkinkan grup pertama yang terdiri dari 16 kota untuk mendorong perusahaan swasta untuk memasuki bisnis, dimulai pada Maret 2015.

Perusahaan swasta di 44 kota tambahan itu kini dapat menggunakan informasi dan komunikasi kementrian provinsi untuk meluncurkan layanan broadband.

Inilah 5 Negara dengan Koneksi LTE Tercepat di Dunia

0

Jakarta – 4G LTE telah hadir dan menyapa para pengguna internet di seluruh dunia. Namun kecepatan khas dan cakupan masih bisa sangat tergantung pada negara tempat tinggal pengguna dan tentunya pilihan operator.

OpenSignal belum lama ini menerbitkan sebuah laporan mengenai jaringan 4G LTE global untuk Q3 2015, yang mengungkapkan jaringan tercepat dan paling konsisten di seluruh dunia dan di negara-negara yang telah menggelar jaringan 4G ini.

Sebelum kita menemukan siapa Juara dengan internet 4G tercepat, penelitian ini juga menemukan bahwa kecepatan 4G LTE umumnya meningkat di seluruh dunia. Kecepatan 20 Mbps saat ini menjadi hal yang cukup umum, hal ini juga dipengaruhi berkat hadirnya teknologi LTE-Advanced di semua negara. Sementara itu, beberapa negara yang sebelumnya menjadi ujung tombak kini posisinya melorot ke belakang.

Dilansir dari Androidauthority, Jumat (25/9), kelima negara dengan koneksi internet tercepat adalah Selandia Baru dengan 36 Mbps, Singapura dengan 33 Mbps, Rumania dengan 30 Mbps, Korea Selatan dengan 29 Mbps dan  Denmark dengan 26 Mbps.

Meskipun baru dua tahun terakhir ini mencicipi 4G LTE, Selandia Baru menunjukkan kedigdayaannya dengan menempati posisi teratas sebagai negara dengan jaringan LTE tercepat. Bukan hanya itu, negara-negara di Asia umumnya juga memiliki performa terbaik, meskipun beberapa negara Eropa juga cukup kompetitif.

Menariknya, Korea Selatan yang telah berhasil menggandakan kecepatan LTE-nya pada tahun lalu, malah melorot ke posisi keempat menyusul pengenalan teknologi carrier agregation mereka.

Sebagai perbandingan, kecepatan di jaringan 4G LTE di AS adalah hanya sekitar 10 Mbps, kurang dari sepertiga dari kecepatan lima negara di atas. Inggris memiliki kecepatan  13 Mbps dan rata-rata kecepatan internet di Eropa sekitar 20 Mbps. Sementara itu,  India yang mengalami pertumbuhan penggunaan LTE, mencetak anka 10 Mbps. Pengadopsi LTE awal, seperti Amerika Serikat, Jepang, Swedia dan Jerman, bahkan terbilang masih jauh dari lima besar negara tersebut.

OpenSignal juga merilis daftar negara dengan cakupan terbaik saat ini. Mereka meliputi Korea Selatan dengan 97%, Jepang 90%, Hong Kong 86%, Kuwait 86%
dan Singapura 84%.

Cakupan sama pentingnya dengan kecepatan internet yang dihasilkan oleh setiap negara. Karena cakupan internet yang baik tentunya akan sangat mendukung kecepatan internet yang mumpuni pula.

Lagi-lagi negara-negara di Asia kembali unjuk gigi di sektor ini, sementara itu Selandia Baru, yang merupakan pemegang rekor internet tercepat malah harus puas dengan total cakupan baru hanya 51 persen dan berada disamping Inggris yang hanya memiliki cakupan 50 persen.

Nah, bagaimana dengan Indonesia? Dalam laporannya, OpenSignal juga menyebut bahwa Indonesia memiliki cakupan terburuk di mana jaringan XL Axiata menyediakan koneksi LTE hanya 19 persen sejak peluncuran. Hal tersebut juga dikarenakan frekuensi yang dibangun kala itu berjalan di titik 900mHz.

OpenSignal juga merilis lima jaringan tercepat yang dimiliki oleh negara-negara di dunia. Dalam hal ini, Starhub milik Singapura menempati posisi teratas dengan 38 Mbps, kemudian diikuti Vodafone Rumania dengan 36 Mbps, CD Denmark dengan 35 Mbps, Olleh Korea Selatan dengan 34 Mbps dan SingTel Singapura dengan 32 Mbps.

Mengherankan, Singapura berhasil menduduki beberapa posisi teratas, meskipun negara-negara Eropa juga memiliki perwakilan dari lima daftar tersebut.

Sementara itu, T-Mobile dan Verizon adalah dua operator tercepat di Amerika Serikat dengan kecepatan sekitar 12 Mbps.

Teknologi 4G LTE telah membantu menghubungkan sejumlah besar pelanggan seluler untuk memiliki jaringan internet super cepat. Di Indonesia, dengan mulai digelarnya jaringan 4G pada frekuensi 1800 mHz, tentunya akan sangat diharapkan kecepatan internet kita mengalami peningkatan yang sangat drastis. Pasalnya, pihak operator telah berjanji akan memberikan pita jaringan yang lebih lebar yakni sekitar 20 sampai 25 mhz pada frekuensi ini.

Patut di tunggu, apakah ini adalah bukti keseriusan layanan, atau hanya janji manis untuk iklan semata. [AK/IF]

 

Ultra LTE Bolt! Masih Terkendala Ketersediaan Perangkat

0

Sekitar November mendatang rencananya pemerintah akan menggelar jaringan 4G pada frekuensi 1800 mHz di seluruh Indonesia. Seperti diketahui frekuensi ini sangat disukai oleh para operator gsm di karenakan mereka dapat menyediakan jaringan yang lebih lebar.

Sadar akan hal itu, Bolt selaku pionir dalam layanan 4G LTE membangun sebuah teknologi untuk menunjang kecepatan berinternet dari 4G tersebut. Jumlah pengguna yang sudah melebihi 1.5 Juta pelanggan di seluruh Jabodetabek serta Sumatera Utara ini juga menjadi salah satu alasan diadakannya layanan ini.

Layanan supercepat yang di berinama ULTRA LTE ini sejatinya bukan yang pertama di gelar di Indonesia. Operator CDMA yang juga menggelar layanan 4G, Smartfren, juga telah menyelenggarakan layanan ini dengan nama LTE ADVANCE.

Tiga keungulan yang dihadirkan pada layanan terbaru dari Bolt! Ini adalah Ultra speed, Ultra Coverage dan Ultra Value.

“Dalam setahun terakhir, kami berinvestasi lebih untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pada area layanan, kami juga telah menyelesaikan tahap pertama dari implementasi LTE Adance dan pelanggan saat ini dapat merasakan kecepatan super cepat BOLT! 4G LTE,” ujar Devid Gubiani, Chief Technology Officer Bolt! Super 4G LTE.

Beliau juga menyebut bahwasanya saat ini jangkauan Bolt! Super 4G LTE telah menjangkau 99.3% poplasi di wilayah Jabodetabek dan didukung oleh 3500 BTS.

Sama halnya dengan pesaing mereka yang lebih dulu menggelar teknologi ini, Ultra LTE adalah evolusi baru dari teknologi 4G yang secara teoritis akan menghasilkan kecepatan 300 Mbps dan mengandalkan dua carriers atau yang lebih dikenal dengan nama Carriers Agregation. Ultra LTE ini sejatinya dapat benar-benar berjalan pada device yang mendukung 4G Cat 6, dan hal inilah yang menjadi sebuah  pertanyaan dari banyak orang.

Nyatanya, di Indonesia saat ini hadirnya peragkat yang mampu mendukung 4G Cat. 6 tercatat baru 1 brand saja, brand tersebut pun hanya menyediakan 2 smartphone yang mendukung Cat. 6 tersebut. Lebih parahnya, smartphone yang dihadirkan oleh Brand tersebut juga memiliki harga yang tergolong premium dan terkesan tidak affordable bagi masyarakat Indonesia.

Mengenai hal itu, Larry Ridwan, Cief Commercial Officer Bolt (21/9) mengungkapkan, sejatinya kita tidak berniat untuk merubah positioning terhadap produk Bolt!, walaupun device Cat 6, baru tersedia untuk segmen atas, namun kedepannya akan ada banyak vendor yang menyediakan smartphone 4G Cat 6 dengan harga yang lebih terjangkau,  tuturnya kepada awak media.

Bolt! Juga sempat melakukan uji kecepatan jaringan di Lokasi Lippo Mall Kemang. Dalam uji jaringan tersebut, memang terlihat bagaimana kecepatan dari Ultra LTE sangat menggiurkan, dari uji jaringan tersebut di dapati Download Speed mereka sanggup menyentuh kecepatan pada 194.05 Mbps sementara untuk Upload speed sangat disayangkan kecepatan mereka turun anjlok pada angka 9.87 Mbps.

Kurang Efisien Gunakan WiFi, Operator Diklaim Kehilangan USD18 Miliar

0

 

Jakarta – Penggunaan spektrum Wi-Fi yang lebih efisien dan manajemen gangguan yang lebih cerdas diklaim XCellAir – perusahaan penyedia solusi Quality of Experience berbasis cloud -tak hanya bisa menarik pelanggan baru, tetapi juga menghasilkan rejeki nomplok sebesar bagi operator seluler.

Tidak tanggung-tanggung, nominal sebesar USD17.9 miliar pun disebut perusahaan ini bisa diraih operator seluler jika mereka bisa melakukan kedua hal tersebut.

“Merupakan kepentingan operator untuk lebih mengontrol WiFi, terutama di lokasi di mana mereka ingin memberikan layanan lebih sebagai upaya menambah pelanggan,” kata Todd Mersch, co-founder XCellAir. “Tidak hanya itu masuk akal, untuk memberikan pengalaman yang lebih baik pada pelanggan Anda, tetapi juga dapat mendatangkan pendapatan.”

XCellAir memberi ilustrasi mengenai betapa tidak efisien WiFi digunakan saat ini dengan menciptakan kembali sebuah penyebaran WiFi publik khas urban dengan menggunakan 250 titik akses di sekitar kantornya di Montreal, Kanada.

Analisis kinerja hotspot mengungkapkan bahwa 92% dari mereka tidak beralih ke saluran yang berbeda meskipun penurunan kinerja disebabkan oleh gangguan dari hotspot tetangga. Selanjutnya, rata-rata, dua saluran senilai bandwidth tetap tidak digunakan pada waktu tertentu, mengakibatkan sekitar 100 Mbps kapasitas yang belum dimanfaatkan.

XCellAir kemudian menugaskan Real Wireless untuk menggali potensi penghematan biaya dan kesempatan memperoleh pendapatan bagi operator seluler yang melakukan ketidakefisienan itu. Perusahaan riset itu menggambarkan perhitungan hipotesis pada operator seluler dengan pangsa 25% dari pasar.

“Kami sangat terkejut melihat berapa banyak keuntungan finansial yang bisa didapat dari itu,” kata Mersch.

Real Wireless menemukan bahwa lebih dari lima tahun, operator akan menghemat USD 71 juta dengan memberikan kapasitas dalam biaya lebih rendah.

“USD 303 juta lainnya pada dasarnya berasal dari kemampuan menghasilkan pendapatan baru,” kata Mersch.

“Sebagian besar persentase dari itu dapat menghasilkan lebih banyak pengguna sensitif” yang tertarik pada layanan seperti Voice over WiFi (VoWiFi). Ini akan memiliki efek meningkatkan pangsa pasar operator sebanyak 3% selama periode lima tahun, jelasnya.

Real Wireless mencontohkan 10 pusat keuangan dunia – London, Tokyo, Singapura, Hong Kong, Shanghai, Paris, Frankfurt, Beijing, Chicago, dan New York – yang menggabungkan penghematan biaya dan peluang pendapatan menjadi USD 17.9 miliar. Demikian dilansir dari Totaltele, Jumat (25/9).

 

Berbekal Modal dari Ideosource, Stockbit Ingin Terjun ke Perangkat Mobile

0

Jakarta – Telunjuk.com tampaknya tidak akan menjadi satu-satunya start up Indonesia yang mendapatkan suntikan dana segar minggu ini. Pasalnya, start up lain yang bernama Stockbit, baru-baru ini juga telah mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan investasi tahap awal dari perusahaan modal ventura lokal, Ideosource. Dengan modal yang jumlahnya tidak disebutkan ini, start up ini berencana untuk masuk ke ranah perangkat bergerak (mobile). Disamping juga ingin mengembangkan produk, mendorong pemasaran, dan perekrutan.

Hadir debagai platform analisis sosial untuk trader dan investor saham di Indonesia, Stockbit disebut-sebut tak hanya mampu membantu para trader dalam membuat keputusan investasi yang lebih baik di Bursa Efek Indonesia (IDX) – dimana pengguna dapat menyimpan semua analisis mereka secara online di awan, dan membuat keputusan investasi profesional di mana saja – Stockbit juga menyediakan opsi baru kepada investor retail, entah itu berupa data finansial dengan kualitas institusi, fitur screener saham, maupun aplikasi charting yang menunjukkan harga dan indikator lainnya secara real time.

“Stockbit cukup menarik karena mereka bisa memberikan ranah permainan yang lebih adil antara investor institusi dan retail di Indonesia,” ujar Andrias Ekoyuono, VP of Business Development di Ideosource dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/9).

Selain kemampuan untuk memantau pasar saham dari mana saja, Stockbit juga memungkinkan investor berbagi analisis dan mendiskusikan sentimen pasar terbaru secara real time di platform jejaring sosial Stockbit. Untuk pertama kalinya, sesama investor di Indonesia dapat berkomunikasi dan mengikuti apa yang investor lain sedang lakukan dari dalam platform.

“Pasar saham Indonesia, seperti yang terjadi di banyak negara berkembang, tidaklah efisien. Salah satu penyebabnya ialah kurangnya data yang tersedia dan teknologi yang gampang diakses,” jelas Wellson Lo, Co-Founder dan CEO Stockbit. “Kami yakin bahwa dengan sebuah platform analisis online, yang didukung dengan data berkualitas, pasar akan bisa berkembang lebih cepat melalui kolaborasi analisa yang lebih baik. Dengan alat dan komunitas yang mendukung, kami percaya bahwa Stockbit memiliki potensi untuk merevitalisasi industri ini dalam jangka panjang.”

Bicara tentang pendapatan, Stockbit selama ini mengaku memperolehnya lewat model langganan freemium. Fitur-fitur premium yang ditawarkan startup ini pun sebanding dengan fitur yang ada di Bloomberg Terminal, dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Saat ini, hampir 10% dari total investor retail terdaftar di Indonesia merupakan pengguna Stockbit, dan mereka rata-rata menghabiskan waktu 8 menit setiap kunjungannya. Perusahaan mencatat 15 persen pertumbuhan organik tiap bulannya dalam hal jumlah pengguna unik.

Dalam waktu dekat, Stockbit juga akan segera meluncurkan aplikasi di Android dan iOS.

Dapat Pendanaan Serie-A, Telunjuk.com Siap Rambah Asia Tenggara

0

 

Jakarta – Layanan Rekomendasi dan Perbandingan Harga untuk Belanja (Shopping Recommendation Engine and Price Comparison) asal Indonesia, Telunjuk.com, belum lama ini mengumumkan telah mendapatkan pendanaan Serie-A dari Lippo Digital Ventures. Jumlah pendanaan yang tidak diungkapkan ini akan digunakan untuk mengembangkan usaha, dimana perusahaan berambisi untuk melayani beberapa negara di Asia Tenggara pada tahun 2016 nanti.

Terkait investasi ini, Co-founde dan CEO Telunjuk, Redya Febriyanto mengaku antusias dan optimis bahwa kolaborasi ini akan bisa membantu perusahaan dalam mewujudkan visinya. Dalam hal ini untuk membantu masyarakat dalam menentukan pilihan saat berbelanja.

“Kami percaya pengalaman panjang Lippo Group dalam melayani masyarakat Indonesia akan menjadi amunisi berharga bagi kami untuk semakin mempertegas posisi kami sebagai referensi berbelanja terbaik untuk masyarakat Indonesia,” katanya.

Hal yang tak jauh berbeda diungkapkan Rudy Ramawy, selaku Managing Partner Lippo Ventures. Pria yang akan menjadi anggota dewan komisaris PT. Telunjuk Komputasi Indonesia ini sangat optimis dengan keberhasilan Telunjuk di masa depan,

“Kami bisa melihat masa depan yang cerah Telunjuk ketika kami berbicara dan berdiskusi dengan  Co-foundernya, serta melihat sendiri pertumbuhan yang terjadi di Telunjuk. Kepemimpinan Narendrata dan Redya serta tim yang kuat dan solid menjadi fondasi yang berharga untuk Telunjuk. Kami percaya tim ini akan mampu mengeksekusi rencana-rencana mereka dan melalui pengalaman puluhan tahun serta jaringan yang kami miliki, kami sangat bersemangat untuk mendukung rencana-rencana tersebut. Pada akhirnya, masyarakat juga yang akan merasakan manfaat dari Telunjuk sebagai referensi berbelanja terbaik di Indonesia dan semoga dalam waktu dekat di Asia Tenggara,” bebernya.

Dimulai dengan Shopping Search Engine untuk laptop dan handphone, saat ini Telunjuk.com bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi mengenai lebih dari 15 juta produk, termasuk harga, diskon, voucher, dan ulasan produk yang dijual oleh ratusan toko online terbaik dan terpercaya di Indonesia dan Asia yang melayani konsumen Indonesia.

Telunjuk.com sudah dikunjungi satu setengah juta pengunjung tiap bulannya, dimana pengunjung ini sudah memiliki keinginan untuk membeli produk dan siap untuk diarahkan ke toko online yang menyediakan produk dengan penawaran terbaik. Layanan Telunjuk dapat diakses di www.telunjuk.com melalui desktop maupun melalui aplikasi mobile, baik bagi para pengguna Android maupun iOS.

Luncurkan Program Baru, Baidu Siap Bawa Industri Digital Indonesia ‘Go Global’

2

Jakarta – Pesatnya pertumbuhan pasar smartphone di tanah air dimanfaatkan Baidu untuk kembali memperkenalkan program barunya. Mengusung nama ‘Program Pengembangan Ekonomi dan Ekosistem Berbasis Internet’, perusahaan asal Tiongkok itu ingin menjadi bagian dari upaya pengembangan industri kreatif digital di Indonesia.

“Pengembangan industri digital juga tidak lepas dari hambatan dan kendala yang dihadapi start up dan pengembang aplikasi di banyak negara, termasuk Indonesia. Baidu ingin membantu mengurangi hambatan tersebut melalui sumber daya yang kami miliki, agar lebih banyak aplikasi lokal Indonesia yang mampu menembus pasar global,” ungkap Direktur Baidu Indonesia, Bao Jianlei.

Ke depannya, bekerjasama dengan kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), program ini akan dibagi ke dalam dua bagian, yakni Program “Grow Local” yang dialamatkan untuk mengembangkan industri digital tanah air serta mendukung start up dan pengembangan aplikasi lokal, dan program “Go Global” yang ditujukan untuk membuka akes bagi produk digital Indonesia dalam memasuki pasar global, khususnya China.

Melalui program ini, Baidu tak hanya memperluas usahanya tetapi juga membuka kesempatan yang sama bagi pemain lokal untuk menembus pasar global. Salah satu yang upaya adalah dengan mempromosikan sektor pariwisata Indonesia untuk menarik wisatawan Tiongkok datang ke Indonesia. Upaya ini sekaligus mendukung target Pemerintah Indonesia mendatangkan 10 juta wisatawan China di tahun 2019.

Dana sebesar USD 1 juta pun disediakan Baidu untuk melangsungkan program ini. Baidu akan membangun infrastruktur kerja untuk start up di tiga kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

Pada tahun pertama pelaksanaan program ini, Baidu Indonesia juga berharap dapat menyeleksi 15 start up lokal yang akan mendapat dukungan penuh, serta membuka akses ke pasar Tiongkok untuk 75 aplikasi lokal.

Ditemui usai acara peluncuran program tersebut yang berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (23/9), Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara secara garis besar mendukung langkah Baidu ini. Selama itu bermanfaat dan mendatangkan keuntungan bagi pengembang Indonesia.

“Dalam hal ini, kita ngejagain lah. Jadi jangan sampai apa yang dilakukan Baidu ini juga tidak memberikan benefit kepada masyarakat Indonesia,” katanya. 

Tahun Ini, 4G LTE XL di 1800MHz Tinggal Sambangi Jakarta dan Bandung

0

Jakarta – XL kembali memperpanjang portofolio layanan 4G LTE-nya, setelah hari ini resmi menggelar komersialisasi layanan internet super cepat tersebut di Surabaya dan Denpasar. Ke depan, operator terbesar kedua di Indonesia ini akan memperluas cakupan layanan 4G LTE di frekuensi 1800MHz miliknya, dengan menyapa Bandung dan Jakarta.

Ditemui usai acara komersialisasi layanan 4G LTE XL secara resmi untuk kota Surabaya dan Denpasar di Mega Kuningan, Jakarta, hari ini (22/9), VP Networking Planning & Department XL, Budi Harjono mengatakan bahwa komersialisasi layanan internet super cepat di kedua kota tersebut tidak akan lebih dari tahun ini.

“Kemungkinan November sampai akhir tahun,” katanya, seraya menambahkan bahwa Jakarta dan Bandung akan menjadi kota terakhir yang akan mendapatkan layanan 4G LTE XL tahun ini.

Hal ini sejalan dengan proses tata ulang atau refarming frekuensi, yang diprediksi baru akan selesai pada November mendatang.

Secara teknis, XL mengklaim bahwa semua jaringannya telah melalui proses modernisasi dan siap untuk secara teknis menopang kebutuhan penggelaran layanan 4G LTE ke depannya.

Didukung dengan kapasitas spektrum 1800 MHz yang besar, yang merupakan hasil konsolidasi dari XL dan AXIS, XL juga secara tidak langsung memiliki peluag untuk memberikan kecepatan layanan 4G hingga 75Mbps.

“Yang menjadi perhatian utama buat XL adalah, bahwa ketika kita masuk ke kota yang kita pilih, kita akan memberikan pelayanan atau experience yang terbaik. Jadi, layanan data yang terbaik,” ungkap Presiden Direktur XL, Dian Siswarini.

Tak heran, segala persiapan pun dilakukan oleh operator kedua terbesar di Indonesia ini, untuk bisa melakukan komersialisasi layanan 4G LTE seutuhnya. Baik itu dari sisi jaringan, maupun ekosistem penunjang.

XL Resmi Komersialisasikan 4G LTE di Surabaya dan Denpasar

0

Jakarta – Setelah menggelar komersialisasi layanan 4G LTE di Lombok pada Juli lalu, hari ini PT XL Axiata Tbk (XL) akhirnya resmi menghadirkan layanan serupa di Surabaya dan Denpasar. XL mengklaim, menjadi operator pertama yang menyediakan layanan internet super cepat di frekuensi 1800MHz di kedua kota tersebut.

Ditemui dalam acara peluncuran layanan tersebut, yang berlangsung di Caca Marica Resto, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/9), Dian Siswarini, President Direktur XL mengungkapkan, ada alasan mengapa kedua kota tersebut dipilih untuk terlebih dahulu menyusul Lombok.

“Selain karena penataan frekuensi di 1800MHz di kedua kota tersebut sudah selesai, alasan lain kenapa kami memilih Surabaya dan Denpasar adalah karena kedua kota ini adalah kota yang sangat penting. Surabaya merupakan kota bisnis kedua terbesar di Indonesia, sementara Denpasar banyak dikunjungi turis lokal dan asing,” jelasnya.

Pada tahap awal ini, dengan lebih dari 200 BTS 4G yang disediakan, layanan 4G LTE di Surabaya telah bisa dinikmati di banyak area, diantaranya Gubeng, Manyar, Pakuwon, Margorejo, Tambaksari, Wiyung, Kenjeran, Manukan Kulon, Sidoarjo dan Rungkut.

Sementara itu untuk kota Denpasar, pelanggan XL akan mulai bisa menikmati layanan 4G LTE di sejumlah area, seperti Kuta, Denpasar, Seminyak, Ubud, Bedugul, Sanur hingga ke Nusa Dua yang untuk sementara didukung oleh lebih dari 250 BTS 4G.

Secara bertahap, seperti ditambahkan Dian, XL akan segera memperluas layanan 4G LTE di kedua kota besar tersebut dengan terus menambah infrastruktur pendukungnya.

“XL sudah menyiapkan semua keperluan menuju komersialisasi 4G LTE ini. Baik dari sisi jaringan maupun ekosistem penunjang. Dengan demikian, pelanggan tak perlu menunggu lama lagi untuk bisa menggunakan layanan 4G LTE di kota-kota yang siap secara infrastruktur dan regulasi,” ungkapnya.

Untuk menunjang ekosistem 4G LTE di kedua kota tersebut, XL juga tak lupa untuk hadir dengan sejumlah tawaran menarik. Mulai dari menyediakan paket bundling layanan 4G XL dengan berbagai tipe smartphone baik low-end maupun high-end – lengkap dengan cicilan harga yang terjangkau dan bervariasi, menyelenggarakan program penukaran kartu SIM lama ke kartu SIM 4G secara gratis hingga peluncuran program Tabungan Kuota 4G.

Program terakhir, yang diluncurkan XL minggu lalu, menawarkan manfaat berupa tabungan kuota data 4G yang bisa dipakai saat layanan 4G tersedia. Untuk mendapatkannya, pelanggan cukup melakukan pembeliaan Paket Hotrod 4G.