Telko.id – Malware varian baru menghantui pengguna smartphone khususnya Android yang dapat membobol rekening bank. Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) mengatakan ada versi trojan mobile banking terbaru dari Zanubis yang mengancam masyarakat.
Versi orisinil dari Zanubis pertama kali terdeteksi pada tahun 2022 silam. Malware ini menyamar sebagai layanan PDF reader atau aplikasi lembaga pemerintah baru.
Hasil penyelidikan Kaspersky mengungkap bahwa malware ini dapat mencuri kredensial atau akun perbankan pengguna dan berujung pembobolan rekening. Menurut Kaspersky, Zanubis kini sudah menjadi ancaman serius untuk perusahaan perbankan.
“Fokusnya tetap pada target bernilai tinggi, khususnya Lembaga Perbankan dan Keuangan di Peru.” Ujar Leandro Cuozzo, Peneliti Keamanan Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky dalam sebuah keterangan, Senin (2/6).
Baca juga :
“Para penyerang dibalik Zanubis tidak menunjukkan tanda – tanda melambat. Mereka terus menyesuaikan taktik, mengubah metode distribusi untuk memastikan malware menjangkau korban baru dan mengeksekusi secara diam – diam.”
Varian malware Android terbaru yang ditemukan pada 2025 ini menyamar sebagai 2 aplikasi baru, yakni perusahaan sektor energi dan bank, dikutip dari laman resmi Kaspersky, Senin (2/6/2025).
Menggunakan teknik rekayasa sosial yang canggih, pengguna dibujuk untuk mengunduh dan memasang aplikasi palsu ini. Kemudian, malware Android ini akan mencuri kredensial dan kunci perbankan dari dompet digital atau kripto korban.
Zanubis ini juga akan melakukan pencatatan tombol dan perekaman layar diantara fungsi lainnya. Kaspersky mendeteksi sudah lebih dari 130 korban dalam operasi terbaru, dan sekitar 1.250 sejak pemantauan malware dimulai.
Pada ponsel pintar berbasis Android, aplikasi dapat diinstal dari toko aplikasi resmi Google Play Store, tetapi aplikasi juga dapat dipasang langsung dari file APK melalui toko aplikasi resmi.
Zanubis yang berhasil masuk melalui file APK. Saat meniru perusahaan energi, APK berbahaya didistribusikan dengan nama seperti “Boleta_XXXXXX.apk” (“Tagihan”) atau “Factura_XXXXXX.apk” (“Faktur”), menipu pengguna agar percaya bahwa mereka sedang membuka dan memverifikasi tagihan dan faktur.
Apliakasi ini akan berpura – pura sebagai alat verifikasi faktur palsu yang mengharuskan pengguna untuk menginstalnya dan memasukkan informasi pelanggan mereka untuk memeriksa berbagai faktur yang belum dibayar.
Sementara itu, saat meniru aplkasi perbankan, korban ditipu untuk mengunduh malware dengan kedok instruksi dari konsultan bank palsu. Setelah pengguna mengunduh dan meluncurkan salah satu file APK yang dijelaskan, layar akan muncul dengan logo organisasi atau perusahaan palsu untuk menipu, yang menyatakan bahwa pemeriksaan sedang berlangsung.
Aplikasi tersebut mengharuskan pengguna untuk memberikan akses izin aksesibilitas dengan menyatakan bahwa izin tesebut diperlukan untuk operasi normal aplikasi.
Saat aplikasi malware memperoleh izin aksesibilitas, penyerang dapat secara diam – diam memantau dan menangkap data pengguna yang sensitif, seperti kata sandi, pesan, dan detail perbankan dengan membaca konten layar dan notifikasi.
Izin aksesibilitas Android akan memberikan aplikasi kemampuan untuk berinteraksi dengan dan mengendalikan berbagai aspek antaramuka dan fungsionalitas perangkat terutama untuk membantu pengguna penyandang disabilitas.
Hal ini dapat dilakukan penyerang dibalik Zanubis untuk mencuri dana dan mencapatkan akses menuju informasi pribadi lainnya.
Pelaku ancaman dibalik Zanubis kemungkinan beroperasi di Peru. Ada penggunaan bahasa Spanyol Amerika Latin yang konsisten dalam kode tersebut dan penyerang menunjukan pengetahuan tentang lembaga perbankan dan pemerintah Peru.
Berikut beberapa cara untuk melindungi diri dari ancaman seluler seperti Zanubis:
– Unduh aplikasi hanya dari toko aplikasi resmi untuk ponsel pintar, seperti Google Play dan App Store.
– Mengunduh aplikasi dari toko resmi pun tidak selalu bebas risiko. Maka dari itu selalu periksa ulasan aplikasi, dan gunakan hanya tautan dari situs web resmi.
– Periksa izin aplikasi yang digunakan dan pikirkan baik – baik sebelum memberi izin, terutama jika menyangkut izin berisiko tinggi seeprti Layanan Aksesibilitas.
– Perbarui sistem operasi dan aplikasi penting Anda saat pembaruan tersedia.
Banyak masalah keamanan yang dapat diatasi dengan menginstal versi perangkat lunak yang diperbarui. (AGI/Icha)