spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 1452

2018, Kabel Bawah Laut Penghubung Australia – AS Dijadwalkan Rampung

0

Telko.id – Hawaiki Cable dan penyedia kabel bawah laut TE SubCom telah meluncurkan survei rute laut untuk kabel yang direncanakan akan menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan Hawaii dan daratan AS.

Pembangunan sistem kabel sepanjang 14,000km ini dijadwalkan selesai pada pertengahan 2018. Sama halnya dengan jalur utama, sistem ini akan memiliki pilihan untuk memperluas ke beberapa pulau di Pasifik Selatan.

Menurut laporan TelecomAsia, Kamis (11/8), Hawaiki Cable akan memberikan kapasitas lebih dari 30Tbps setelah proyek selesai, menjadikannya link kapasitas cross-sectional tertinggi antara AS dan Australia/Selandia Baru.

Saat ini, Hawaiki telah menandatangani kesepakatan dengan sejumlah perusahaan, sebuat saja AWS, Vodafone, REANZ dan American Samoa Telecom sebagai pelanggan jangkar untuk sistem kabel carrier-netral baru ini.

“Setiap tahapan dari proyek terobosan ini penting, tapi setelah merencanakan rute trans-Pasifik kami dengan hati-hati dan melakukan survei ekstensif ke setiap lokasi peletakkan, kami sangat senang untuk meluncurkan survei rute laut, yang akan memberi kami data yang diperlukan untuk secara aman dan benar menyebarkan sistem ini dalam beberapa bulan mendatang,” kata CEO Hawaiki Remi Galasso.

Ia menambahkan, timnya melakukan pekerjaan yang hebat, dimana mereka telah berhasil untuk menyelesaikannya sesuai waktu dan bujet yang dianggarkan.

“Kami yakin bahwa dengan pemasok kami yang terpercaya, TE SubCom, kabel kami akan bisa digelar sesuai rencana pada pertengahan 2018, kurang dari dua tahun dari sekarang,” pungkas Galasso.

Menkominfo Ajak Google Lindungi Obyek Vital Nasional

0

Telko.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menerima kunjungan manajemen Google di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (10/08/2016) siang. Dalam pertemuan itu, Rudiantara mengajak Google untuk ikut melindungi obyek vital nasional (obvitnas) dengan tidak menampilkan sarana prasarana militer dan beberapa kawasan dan gedung pemerintah agar tidak dijadikan lokasi dan sasaran permainan dari game yang memanfaatkan fitur maps dari Google.

“Kementerian Kominfo juga akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain untuk mengidentifikasi obyek vital nasional tersebut,” kata Rudiantara.

Menanggapi hal itu, pihak Google menyampaikan mereka selalu siap bekerja sama dengan Kementerian Kominfo. “Google akan terus menjaga komunikasi dengan Kemkominfo untuk membahas isu-isu penting yang membutuhkan penanganan dan perhatian khusus seperti kebutuhan dalam penanganan aplikasi berbasis maps tersebut,” kata Hugh Williams, VP Engineering on Maps dari Google.

Hugh Williams yang didampingi oleh Product Management Director, Ben Galbraith dan Director of GEO NBU Lead, Suren Ruhela menyatakan akan melakukan pendekatan kepada para penyedia game berbasis maps untuk memperhatikan permintaan dari Kementerian Kominfo tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Rudiantara menyampaikan fokus pemerintah Indonesia dalam bidang TIK saat ini, yaitu percepatan pembangunan jaringan broadband yang menyeluruh, baik dalam hal backbone maupun akses, serta peningkatan efisiensi industri ICT Nasional.

“Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat broadband tersebut adalah dengan proyek Palapa Ring dan peningkatan akses 4G,” kata Rudiantara.

Menteri Rudiantara menyampaikan bahwa yang juga tak kalah pentingnya adalah bagaimana agar aplikasi dan konten-konten Google, maupun penyedia aplikasi lain yang difasilitasi Google, untuk menjaga konten-konten negatif seperti pornografi tidak masuk dan tersebar di Indonesia. “Oleh karena itu, kerjasama dengan Google perlu semakin ditingkatkan,” tegas Rudiantara. (Icha)

Pasar Small Cell Meningkat, Bagaimana Dengan RAN?

Telko.id – Nilai pasar small cell indoor akan menjadi USD 1,8 miliar pada tahun 2021, kata sebuah laporan dari ABI Research. Sementara itu, penggerak pertumbuhan untuk pasar small cell indoor tidak lain adalah operator jaringan telekomunikasi yang mendukung teknologi spektrum unlicensed, termasuk LTE-LAA dan Wi-Fi.

Dilaporkan Telecomlead (11/8), operator jaringan telekomunikasi membuat investasi dalam teknologi spektrum unlicensed karena mereka sedang berjuang untuk mempertahankan operasi biaya-efektif dalam menghadapi permintaan data yang tumbuh secara eksponensial.

“LTE unlicensed memiliki awal yang berat, bertemu dengan kemungkinan konflik atas reaksi negatif dengan operasi Wi-Fi di 5 GHz band, akan tetapi, saat ini tengah berlangsung standardisasi dan koeksistensi upaya meningkatkan dukungan dalam ekosistem teknologi ini,” ujar Ahmed Ali, analis senior di ABI Research.

Seperti diketahui, 3GPP mengadopsi mekanisme akses saluran ‘Listen-Before-Talk’ pada standar LAA untuk berbagi spektrum. Analisis telekomunikasi mencatat bahwa IEEE dan Wi-Fi Alliance sedang mengembangkan sebuah proses pengujian untuk membantu memberikan harmonisasi, lingkungan multi-teknologi dalam spektrum unlicensed.

Selaras dengan adopsi solusi LTE Unlicensed, Wi-Fi tetap menjadi elemen mapan untuk konektivitas dalam ruangan. Ketersediaan beberapa teknologi akses sejalan dengan baik dengan kebutuhan perusahaan yang berbeda dan akan mendorong konvergensi lebih lanjut antara teknologi ini di tahun-tahun mendatang, kata ABI Research.

ABI Research mengatakan dukungan untuk fitur multi-operasi seperti 3G / 4G dan akses / LAA Wi-Fi diperlukan untuk pasar perusahaan.

Dukungan untuk LTE-based dan teknologi spektrum Wi-Fi unlicensed dalam peralatan small cell akan tumbuh terdiri 51 persen dari total pengiriman tahunan pada 2021 dengan CAGR sebesar 47 persen, kata perusahaan riset tersebut.

Sementara itu, Dell’Oro Group mengatakan pasar infrastruktur mobile mulai 2016 akan mengalami kemerosotan dengan 4G turun dari beberapa tahun kebelakang di H1 2016 dan 3G juga mengalami penurunan. Total pasar RAN akan menurun 8 persen pada 2016 dan 2 sampai 3 persen di H1 2017.

Dengan pengecualian dari Nokia, posisi bagian pendapatan yang relatif stabil pada semester pertama 2016. Huawei, Ericsson, dan Nokia merupakan tiga vendor, yang terhitung lebih dari 80 persen dari pasar.

Fitur Baru Facebook Mampu Atasi Adblock

0

Telko.id – Facebook telah memperkenalkan cara baru bagi pengguna untuk mengontrol iklan yang mereka lihat pada platform media sosial dan memberikan update tentang bagaimana perusahaan melakukan pendekatan terhadap adblocking di Facebook.

Dilansir dari TelecomPaper (11/8), Perusahaan mencatatkan sebuah studi di mana para pengguna mengatakan bahwa mereka mulai menggunakan software adblock untuk menghentikan iklan “menjengkelkan, dan iklan mengganggu”. Kontrol baru ini sejatinya dapat menangkal software adblock yang kerap dipasang oleh para pengguna.

Dengan kontrol baru ini, Facebook mengatakan juga akan mulai menampilkan iklan di desktop Facebook untuk orang-orang yang saat ini menggunakan software blocking iklan.

Namun, Perusahaan percaya bahwa iklan dapat berguna ketika iklan tersebut relevan dan dibuat dengan baik dan software adblock sejatinya dapat membatasi pilihan dan keterbukaan, ujar Andrew Bosworth, VP Ads & Business Platform.

Berkaca dari hal tersebut, perusahaan telah memperkenalkan alat-alat baru yang membuat Preferensi Iklan agar lebih mudah untuk digunakan dan dapat memblokir iklan berdasarkan jenis, subjek atau perusahaan. Pengguna dapat menghapus “kepentingan” tertentu dari preferensi iklan mereka dan iklan blok dari bisnis tertentu atau organisasi yang telah menambahkan pengguna ke daftar pelanggan mereka.

Fitur baru ini sejatinya juga dimaksudkan untuk melawan tren dengan beberapa perusahaan yang memblokir iklan dan mendapatkan pundi-pundi uang ketika mereka menampilkan iklan yang sebelumnya telah mereka blokir.

Facebook sendiri menjadi salah satu media sosial dengan iklan terbanyak. Bahkan, Iklan juga memberikan kontribusi terbesar facebook dalam hal pendapatan, disamping dua anak perusahaan mereka yakni Whatsapp dan Instagram.

Iklan juga meyumbang porsi besar dalam pemasukan Facebook sehari-hari. Bahkan, pemasukan Facebook dari iklan mampu mencapai 80 persen dari total pemasukan mereka.

Vivo Ikat Kerjasama Lisensi Dengan Qualcomm

0

Telko.id – Qualcomm telah menandatangani kesepakatan lisensi dengan Vivo Communication Technology yang akan memungkinkan pembuat smartphone terbesar ketiga di China ini menggunakan teknologi Qualcomm di smartphone 3G dan 4G mereka.

Kesepakatan itu datang seminggu setelah Qualcomm menjalin  kesepakatan serupa dengan OPPO, yang juga dimiliki oleh Guangdong produsen elektronik konsumen yang berbasis di China.

Menurut ketentuan perjanjian, Qualcomm telah memberikan Vivo lisensi paten royalti bantalan untuk mengembangkan, memproduksi dan menjual perangkat 3G W-CDMA dan CDMA2000 dan 4G LTE (termasuk “3-mode” GSM, TD-SCDMA dan LTE-TDD) lengkap untuk digunakan di Cina.

Dilansir TelecomAsia (10/8), yang harus dibayar oleh Vivo adalah royalti sesuai dengan ketentuan rencana perbaikan yang disampaikan oleh Qualcomm untuk National Development and Reform Commission China (NDRC) pada tahun 2015.

Sementara itu, Wakil Presiden Vivo Shi Yujian mengatakan perjanjian lisensi akan memungkinkan Vivo untuk memiliki akses ke teknologi terbaru dari Qualcomm dan akan memungkinkan perusahaan untuk terus menciptakan perangkat inovatif berkualitas tinggi dan untuk pelanggan.

Sekadar informasi, Vivo merupakan perusahaan teknologi yang didirikan pada tahun 2009 di Guangdong sebagai sub-brand dari BBK Electronics.

Pada tahun 2012 Vivo merilis X1, smartphone yang diklaim sebagai  tertipis di dunia pada saat itu, X1 merupakan ponsel Vivo pertama yang menggunakan chip Hi-Fi, dikembangkan oleh Cirrus Logic sebuah perusahaan semikonduktor yang berbasis di AS.

Menurut penelitian terbaru dari Strategy Analytics, pengiriman smartphone China naik 4% per tahun yakni sebesar 109 juta unit di Q2 2016.

Huawei memegang posisi pertama dan berhasil mendapatkan 18% pangsa pasar smartphone di China, diikuti oleh OPPO yang tumbuh cepat di tempat kedua. Vivo sendiri menyusul hingga posisi ketiga untuk pertama kalinya dengan 12% pangsa pasar smartphone di China selama Q2 2016.

“Keberhasilan Vivo terletak pada desain hardware yang baik, kualitas produk yang kuat, penetrasi pengecer yang kuat, dan meningkatnya kesadaran merek di kalangan konsumen pasar secara massal,” kata perusahaan riset.

Nokia Bantu Vodafone India Modernisasi HLR Database

0

Telko.id – Vendor jaringan telekomunikasi dan perangkat lunak Nokia India hari ini (10/8) mengumumkan modernisasi Home Location Register (HLR) database untuk Vodafone India SuperNet.

Dilaporkan TelecomLead (10/8), Nokia mengklaim bahwa ini adalah proyek terbesar di dunia untuk modernisasi Home Location Register (HLR) database.

Seperti diketahui, modernisasi mensyaratkan konsolidasi database pelanggan di 17 lingkaran yang mencakup lebih dari 200 juta entri. Jumlah database hosting node juga berkurang 46-12, dan meningkatkan efisiensi, meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan biaya.

Nokia menerapkan solusi Subscriber Data Management (SDM), yang menampilkan Nokia One-NDS (Network Directory Server), untuk mengkonsolidasikan data pelanggan terkait jaringan ke unified platform tunggal untuk dibagikan di beberapa aplikasi.

Tim Sistem Integrasi Layanan Nokia melakukan migrasi database HLR tanpa mengalami gangguan jaringan milik Vodafone India dan 200 juta pelanggan.

Sementara itu, Fitur geo-redundansi yang adda pada teknologi SDM Nokia ini memastikan bahwa database pelanggan dari satu lokasi diback-up di HLR lain untuk mengantisipasi terjadinya insiden seperti upgrade jaringan atau bencana alam – memberikan pengalaman jaringan yang mulus dan memastikan kelangsungan bisnis untuk Vodafone SuperNet.

“Kami percaya kami telah melakukan migrasi database pelanggan tercepat dan terbesar di dunia tanpa jaringan atau layanan gangguan. Pelanggan kami akan mendapatkan keuntungan yang lebih cepat, serta penyediaan lebih efisien. Peningkatan ketahanan jaringan akan membantu kita cepat ‘sembuh’ dalam kasus bencana alam, “kata Vishant Vora, direktur – Teknologi, Vodafone India.

Sementara itu, Vodafone India pada Selasa ini juga mengumumkan kerjasama 5-tahun untuk banyak layanan TI dengan IBM.

Sanjay Malik, kepala India Market, Nokia, mengatakan, “Sebagai operator telekomunikasi yang berfokus pada membuat jaringan mereka lebih lincah dan consumer-sentris, kami menyediakan pelanggan kami dengan solusi untuk memberikan pengalaman yang unggul.”

Di Malang pun Kini Ada Taksi Online Buatan Anak Negeri

0

Telko.id – Kehadiran bisnis transportasi digital berbasis internet merupakan salah satu jenis bisnis yang saat ini  menjadi bisnis baru yang mengubah pola pasar operasi transportasi khususnya transportasi taksi. Penyedia jasa atau operator taksi harus mampu bersaing dan memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggannya, mulai dari saat pemesanan dengan pelayanan yang ramah, memberikan biaya yang murah, aman, nyaman dan menjamin keselamatan.

Untuk meningkatkan daya saing, Citra Malang Taxi

Telkomsel Lakukan Optimalisasi Jaringan di 12 Lokasi Wisata

0

Telko.id – Dalam upaya mendukung pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Indonesia, Telkomsel melakukan peningkatan kualitas jaringan di 12 destinasi wisata utama di Tanah Air. Optimalisasi jaringan ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan wisatawan yang aktif menggunakan layanan komunikasi selama berada di lokasi wisata.

Saat ini perilaku komunikasi wisatawan di Indonesia sudah mengalami perubahan, di mana penggunaan layanan data lebih dominan ketimbang layanan suara dan SMS. Tingginya penggunaan layanan data antara lain dipicu seringnya wisatawan menggunggah foto dan video aktivitas maupun panorama di lokasi wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan. Di samping itu, wisatawan juga memanfaatkan layanan data untuk mengakses berbagai informasi dan direktori wisata kuliner, penginapan, dan beragam aktivitas seni dan budaya seru yang bisa dilakukan di lokasi wisata.

“Kehadiran infrastruktur telekomunikasi sangat penting dalam menunjang potensi wisata suatu daerah. Untuk itu, kami telah melakukan peningkatan kualitas jaringan untuk mempermudah wisatawan yang ingin berbagi dan menyebarkan eksotisme Indonesia ke seluruh dunia. Kami berharap upaya kami ini mampu menarik semakin banyak wisatawan untuk berkunjung langsung menikmati ‘Wonderful Indonesia’,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan. 

 12 destinasi wisata utama Indonesia tersebut adalah Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Bunaken (Sulawesi Utara), dan Raja Ampat (Papua Barat).

Optimalisasi jaringan yang dilakukan di 12 kawasan wisata tersebut antara lain membangun base transceiver station (BTS) 4G baru, meng-upgrade BTS existing menjadi BTS 4G, menambah kapasitas transmisi jaringan, serta memperluas jangkauan jaringan. Telkomsel juga selalu melakukan monitoring kualitas jaringan secara rutin, bahkan mengoperasikan compact mobile base station (Combat) untuk memperkuat jaringan pada saat digelarnya event-event berskala nasional dan internasional yang dipusatkan di kawasan wisata.

Kini wisatawan dan masyarakat di 12 kawasan tersebut sudah dilayani sekitar 140 BTS, di mana separuhnya merupakan BTS broadband (3G dan 4G) untuk menjamin kenyamanan dalam mengakses layanan data. Dari sisi jangkauan jaringan, lebih dari 80% wilayah di masing-masing kawasan sudah ter-cover jaringan Telkomsel sehingga pelanggan tetap terkoneksi pada saat menjelajahi lokasi wisata.

Selain di 12 destinasi wisata utama, Telkomsel juga melakukan maintenance kualitas jaringan secara rutin di ratusan lokasi wisata mulai dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, termasuk menggelar kegiatan True Broadband Experience (TrueBEx). Menggunakan perangkat bernama Mobile Quality Agent (MQA), pengujian yang dilakukan untuk mengukur kecepatan akses data broadband Telkomsel dalam TrueBEx di antaranya aktivasi paket melalui menu *363# dan aplikasi My Telkomsel, browsing portal berita online, uploading status dan foto di media sosial, High-Definition (HD) video streaming, pengiriman foto melalui aplikasi pesan instan, serta pengecekan kecepatan akses data melalui aplikasi speedtest.

Saat ini pemerintah sedang mempercepat pembangunan kepariwisataan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Indonesia. Pemerintah menargetkan pada tahun 2016 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sebesar 12 juta, sementara jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 260 juta. Pada tahun 2019 diperkirakan jumlah wisman menembus 20 juta, di mana pembangunan 10 destinasi wisata yang diprioritaskan pemerintah diharapkan mampu berkontribusi mendatangkan 8,5 juta wisman. (Icha)

Tunda Masuk ke Silicon Valley, Apa Alasan Google Fiber?

0

Telko.id – Google telah menunda sejumlah proyek untuk memperluas jaringan serat gigabitnya ke kota Silicon Valley. Demikian dilaporkan situs berita setempat, Mercury News.

Alasan penundaan ini sendiri belum diketahui dengan pasti, namun Google Fiber disebut-sebut melihat alternatif nirkabel untuk membangun jaringan serat. Ini terlihat dari pembelian Google atas Webpass – dengan harga yang tidak diketahui – bulan Juli kemarin, Operator saingan Google Fiber ini menawarkan point-to-point nirkabel untuk pelanggan perumahan dan bisnis di Boston, Chicago, Miami, San Diego dan San Francisco seharga US$ 65 per bulan untuk 1Gbps – sama seperti kecepatan Google Fiber.

Mountain View – di mana perusahaan induk Google Alphabet berbasis – serta Palo Alto dan San Jose akan berada di barisan kota-kota yang terkena dampak penundaan ini. Menurut Mercury News, hampir 100 orang yang akan memulai peletakan kabel untuk Google Fiber di San Jose pada bulan Juli pindah pada menit terakhir untuk proyek yang tidak terkait.

Seorang perwakilan Google Fiber mengatakan bahwa perusahaan masih dalam tahap pembicaraan dengan wakil Silicon Valley, dan menambahkan bahwa butuh waktu untuk menyebarkan teknologi terbaru sejalan dengan peta jalan produk perusahaan, sambil terus mencoba memahami pertimbangan lokal dan tantangannya.

Sejauh ini, Google telah meluncurkan layanan serat di enam kota di seluruh AS, dari Salt Lake City di Utah hingga Atlanta, Georgia. Perusahaan telah mengumumkan kota serat berikutnya yang potensial, termasuk San Diego dan Chicago.

Perusahaan mengenakan biaya US$ 70 per bulan untuk sambungan serat dasar, dan sampai US$ 130 per bulan jika disertai saluran TV. Beberapa pengamat telah berkomentar bahwa pengumuman Google terhadap rencananya telah merangsang operator lain untuk meningkatkan rencana serat mereka – meskipun dengan harga yang lebih tinggi.

Pada saat yang sama, Google juga sedang membangun jaringan nirkabel dan serat yang cepat di sejumlah kota di Afrika, termasuk Kampala, Uganda, dan Accra, Ghana. Project Link menawarkan koneksi menyeluruh untuk penyedia layanan internet dan operator jaringan mobile. Demikian dilaporkan GTB, Rabu (10/8).

Pemerintah Revisi PP Telekomunikasi Guna Tercapainya Efisiensi

0

Telko.id – Pemerintah akan segera melakukan perubahan terbatas terhadap 2 (dua) peraturan pemerintah di bidang telekomunikasi. Masing-masing adalah perubahan terhadap PP Nomor 52/2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi dan perubahan terhadap PP Nomor 53/2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit.

Kedua PP ini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Pokok perubahan terhadap 2 PP tersebut intinya mengatur masalah backbone network sharing dan akses jaringan antaroperator.

Berdasarkan keterangan tertulis pada laman resmi Kominfo (10/8), Pengaturan masalah sharing antar operator ini harus didasarkan pada azas fairness dengan dasar perhitungan investasi yang jelas.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan bahwa Revisi Peraturan Pemerintah 52/2000 mengenai penyelenggaraan telekomunikasi ditujukan agar pembagian peran antar penyelenggara jaringan telekomunikasi lebih sinergis.

“Untuk PP 53/2000, revisi dilakukan agar penggunaan spektrum frekuensi semaksimal mungkin dapat mendukung program kerja membangun akses pita lebar (broadband) nasional,” ujarnya.

Perubahan itu diperlukan untuk memanfaatkan infrastruktur broadband agar mendukung ekosistem industri telekomunikasi.

Tujuannya agar tercapai efisiensi penyelenggaraan telekomunikasi, mempercepat pembangunan infrastruktur dan layanan telekomunikasi nasional, dan menerapkan kepatuhan terhadap aturan dan koordinasi antar stakeholder.

Untuk menghitung nilai investasi dan lain-lainnya, tunjuk saja auditor independen. Sedangkan pemetaan daerah-daerah backbone di seluruh Indonesia bisa ditetapkan lewat peraturan menteri.

Peraturan ini sejatinya akan menguatkan skema netwok sharing yang diinginkan oleh banyak operator dalam negeri. Seperti diketahui, dua operator yakni XL Axiata dan Indosat Ooredoo beberapa waktu lalu menginginkan skrma network sharing mereka ditingkatkan menjadi MOCN, namun kurangnya peraturan yang mengatur hal ini menjadikan skema network sharing mereka urung terjadi.