spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1451

Kapan Layanan 2G di Indonesia di Tutup?

0

Telko.id – Boleh saja para operator bicara banyak tentang 4G LTE sekarang ini. Berbagai promosi untuk meningkatkan teknologi mobile internet versi baru it uterus didengungkan. Bahkan, ketika kerjasama untuk meningkatkan penetrasi 3G saja, seperti ‘haram’ untuk disosialisasikan ke khalayak ramai. Apalagi 2G. padahal, kenyataannya di lapangan, pengguna 2G di Indonesia masih sangat banyak.

Setidaknya, secara industri masih berada di kisaran 60 – 70% masyarakat Indonesia masih menggunakan layanan 2G ini. Yang notabene masih dipergunakan untuk voice dan SMS. Tak heran, pemerintah pun belum ada rencana untuk menutup layanan 2G ini.

Diperkirakan, jika secara normal pasar, layanan 2G ini baru akan migrasi ke 3G atau ke 4G membutuhkan waktu sampai 5 tahun. “Layanan 2G ini jika dibiarkan secara normal baru akan hilang sama sekali 5 tahun kedepan. Lagi pula, ada operator yang tidak ingin layanan 2G ini cepat-cepat dimatikan karena investasi di 2G nya ini belum balik modal,” ujar Mohammad Buldyansyah, Wakil Direktur Hutchinson 3 Indonesia menjelaskan.

Seandainya saja layanan 2G dimatikan dalam waktu 2 -3 tahun dari sekarang, maka penetrasi 3G dan 4G di Indonesia akan lebih signifikan lagi. Pasalnya, dari sisi handset, harga smartphone 3G dan 4G masih tinggi. Untuk masyarakat dikalangan menengah bawah, untuk tetap berkomunikasi masih bisa ada pilihan 2G. Jadi, ibarat mau jalan, satu kaki masih terikat oleh 2G.

Beberapa Negara sudah mencanangkan untuk menutup layanan 2G di negaranya. Sebut saja, Amerika, Autralia dan Singapura yang akan ‘melarang’ 2G di tahun 2017. Singtel dan M1, dan Starhub, operator di Singapura ini akan serentak menutup layanan 2G ini pada 1 April 2017. Sedangkan Telstra Australia akan menutup pada Desember 2016 ini. Optus Australia baru akan menutup di 1 April 2017. Hanya Vodafone Australia yang belum menentukan, kapan akan menutup layanan 2G nya. Di Amerika, AT&T baru akan mematikan layanan 2G nya di tahun 2017. Tentu dengan adanya pengumuman yang disampaikan oleh para operator itu juga akan mempengaruhi para importir smartphone yang masuk ke Negara-negara tersebut untuk bersiap.

Pemerintah sendiri tidak memiliki wewenang untuk menutup layanan 2G ini. Harus dari pasar. Tapi, pemerintah Indonesia, bisa saja memberikan insentif pada importir atau produsen smartphone yang menyediakan smartphone 3G atau 4G. Tapi, insentif tersebut tidak akan diberikan bagi mportir atau produsen yang mebawa masuk ponsel 2G. Jadi, harga ponsel 2G sedikit demi sedikit akan lebih mahal dari 3G dan 4G atau bahkan jumlah nya akan semakin sedikit yang beredar di pasar. Dengan demikian akan terjadi percepatan dalam penetrasi 3G atau 4G. “Setidaknya, penetrasi smartphone 3G dan 4G di Indonesia masih berkisar 7% dan akan akan meningkat signifikan jika ada kebijakan insentif tersebut,” ujar Danny, begitu Mohammad Buldyansyah sering dipanggil menjelaskan.

Hal ini juga akan berkaitan dengan biaya interkoneksi yang sekarang ini sedang ditunggu-tunggu penurunannya. Pemerintah dan beberapa operator sangat menginginkan biaya antar operator untuk telekomunikasi ini bisa diturunkan, lebih dari 10%. “Kami dari XL berharap, biaya interkoneksi ini turun signifikan. Paling tidak bisa mencapai 40%,” ujar Dian Siswarini, CEO XL Axiata menjelaskan pada kesempatan beberapa waktu lalu. Hal itu pun diaminin oleh Danny, hanya saja tidak menyebutkan secara spesifik. “Paling tidak lebih dari 10%,” ujar Danny lebih lanjut.

Namun, masih ada operator yang tidak mau. Bukan apa-apa, operator tersebut pasti masih memiliki pelanggan 2G yang banyak. Pasalnya, interkoneksi ini berkorelasi sejajar dengan jumlah pelanggan 2G.

Dengan ‘menekan’ masuknya ponsel 2G, maka biaya interkoneksi ini pun akan lebih dapat diterima oleh semua operator. Target pemerintah untuk mempercepat penetrasi broadband di Indonesia pun dapat cepat terlaksana. (Icha)

ZTE dan China Unicom Tandatangani Proyek Baru

0

Telko.id – Vendor kit asal Cina, ZTE, mengatakan bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian kerjasama yang luas dengan China Unicom untuk mengembangkan kerja praktek SDN dan NFV, serta melakukan uji coba fitur unggulan dari 4G yakni VoLTE.

Perjanjian ini akan menjadikan kedua belah pihak mendorong kemajuan dari SDN (Software Define network) dan juga NFV (Network Function Virtualization), dan memulai konstruksi dari infrastruktur jaringan virtual. ZTE mengatakan bahwa solusi ini akan memungkinkan China Unicom untuk memenuhi pertumbuhan permintaan pelanggan, mempromosikan transformasi jaringan, inovasi bisnis dan meningkatkan pelayanan yang lebih cepat.

Perjanjian yang ditandatangani oleh masing-masing pihak, pada dasarnya menegaskan praktik koperasi yang berfokus pada alat open-source kolaboratif, skenario aplikasi, persyaratan teknis untuk produk, aplikasi layanan dan perkembangan pasar umum SDN dan teknologi NFV.

Chi Yongsheng, wakil direktur China Unicom Network Technology Research Institute, mengatakan perjanjian tersebut memiliki potensi untuk membantu kedua teknologi agar dapat berkembang di pasar, seperti diberitakan oleh Telecoms (31/3).

“Dengan membangun secara nasional, menghubungkan dunia, Advanced, serta jaringan telekomunikasi modern yang kuat, China Unicom berkomitmen untuk menyediakan pengguna dengan layanan ICT berkualitas yang komprehensif dan tinggi,” ujar Yongsheng. “Kemitraan dengan ZTE harus terfokus pada pemasaran dan pengembangan usaha untuk kebutuhan China Unicom, dan mulai dari inovasi layanan dan inovasi teknologi untuk membentuk mekanisme inovasi yang berorientasi pasar, dan mengadopsi open-source, literatif, dan model-model baru R & D lainnya.”tambah Chi Yongsheng.

Selain itu, ZTE dan China Unicom juga telah bekerja pada sebuah contoh virtual dari VoLTE berdasarkan layanan jaringan LTE inti seperti VIMS dan vEPC. Mereka berkolaborasi pada sebuah konsep untuk layanan VoLTE virtual dalam kerangka ETSI NFV, yang selesai pada Oktober tahun lalu. ZTE menganggap bahwa proyek ini telah diverifikasi keberhasilannya secara end-to-end dari teknologi SDN dan NFV sebagai enabler layanan VoLTE.

Sampai dengan saat ini, Layanan VoLTE mereka sedang dalam uji komersial di provinsi Henan Cina, dan pelanggan 4G secara aktif menggunakan solusi VoLTE untuk mendapatkan kualitas suara HD serta VoWiFi, video HD dan RCS (Rich Communication Suite).

Sekedar informasi, ditengah sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat beberapa waktu lalu , ZTE tampaknya telah bermain dengan kekuatan domestik serta juga mengumumkan kemitraan dengan China Telecom, salah satu operator terbesar di negara itu. Kemitraan ini bukan hanya berhubungan dengan SDN dan NFV, melainkan juga mencakup 4G +, 5G dan teknologi IOT.

Sementara itu, Zhang Chengliang, VP of China Telecom Beijing Research Institute, mengatakan bahwa dengan teknologi AI yang sedang dikembangkan akan menuntut operator untuk lebih berinovasi keranah cloud.

“Ketika kita memasuki era kecerdasan buatan, operator diharapkan dapat memberikan berbagai solusi jaringan, Melalui kerjasama ini, kita akan secara signifikan memajukan teknologi SDN / NFV, 4G + / 5G, cloud computing dan teknologi Big Data di tahun-tahun mendatang,” Ujar Chengliang.

Dirinya juga percaya bahwa teknologi baru akan menjadi kenyataan melalui penyebaran percontohan dan berharap untuk memperdalam kerjasama dengan ZTE dari aspek jaringan murni, untuk teknologi informasi dan komunikasi perkembangan seperti proyek Smart Cities.

Inilah Kerjasama Baru Telstra Dengan SingTel

0

Telko.id – Singtel, Australia Telstra dan SubPartners mereka telah bersama-sama menandatangani perjanjian untuk membangun kabel bawah laut yang baru dan nantinya akan menghubungkan Australia dan Singapura.

Berdasarkan laporan dari TelecomAsia (31/12), Kabel APX-West baru akan terbentang antara Perth di pantai barat Australia sampai ke Singapura. Kabel pair dua serat akan memiliki kapasitas desain minimal 10Tbps.

Pembangunan serat kabel sepanjang 4,500km diharapkan akan dimulai pada akhir Juli dan dijadwalkan akan selesai pada tahun 2018 mendatang.

Sekedar informasi, APX-West akan berfungsi sebagai alternatif untuk SEA-ME-WE 3,yakni sebuah jembatan data saat ini yang menghubungkan antara Singapura dan Perth. APX-West juga akan membantu memperluas konektivitas data dan kapasitas antara Singapura dan Australia dikedepannya.

“Kabel APX-Barat akan menjadi ‘superhighway’ data terbaru untuk memperluas konektivitas data dan kapasitas antara Singapura dan Australia, menyediakan redundansi jaringan dan latency terendah dari Australia hingga ke Asia Tenggara, Timur Tengah dan Eropa,” ujar Ooi Seng Keat, selaku Singtel group enterprise VP for carrier services.

“Dengan kemampuan tersebut, Singtel Group, termasuk Optus, dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan data pelanggan untuk aplikasi bandwidth-intensif seperti komunikasi terpadu, pertukaran data perusahaan, TV internet dan game online.” tambah Keat.

Sekedar informasi, Telstra sendiri merupakan operator terbesar Australia jika dilihat dari segi pendapatan, Mereka juga bekerja sama dengan Operator Terbesar di Indonesia untuk membuat usaha patungan yang bernama Telkomtelstra, dengan Eric Meijer sebagai bos dari perusahaan patungan ini.

Baru-baru ini, Telkomtelstra mendemonstrasikan Cloud Solution kepada para peraih Australia Awards 2016 di Telstra Consumer Insight Centre (CIC), yang berlokasi di kantor pusat Telstra di Australia.

Para peraih Australia Awards 2016 yang sebagian besar berasal dari perusahaan BUMN dan multinasional ternama, sangat antusias menyaksikan demonstrasi Cloud Solution.
Demonstrasi tersebut memaparkan pentingnya Cloud Solution serta keuntungan dari penerapannya oleh perusahaan-perusahaan dan organisasi di Indonesia.

Pasar Small Cell Diperkirakan Meningkat di 2019

0

Telko.id – Ukuran pasar small cell diperkirakan akan melampaui angka $ 2 miliar pada tahun 2019 mendatang, angka ini cukup tinggi jika berkaca dari transaksi sekitar $ 1,2 miliar pada tahun 2015 silam, menurut IHS Technology.

Sekedar informasi, IHS Technology mengatakan bahwa ukuran pasar peralatan small cell mencapai US $ 1,2 miliar pada tahun lalu. Meskipun mencapai pertumbuhan 44 persen dibandingkan dengan pasar 2G/3G Radio Access Network (RAN) yang membukukan transaksi mencapai $ 22 miliar.

Sementara itu, jumlah pengiriman unit small cell berada di angka 1,4 juta, didorong oleh penyebaran di daerah pedesaan dan terpencil dan uptick dalam aktivitas small cell perusahaan.

Dilaporkan TelecomLead(31/3), Airvana, Alcatel-Lucent, Cisco, ip.access dan SpiderCloud adalah beberapa top vendor small cell di pasar telekomunikasi global yang siap meraup banyak laba di tahun ini dan mendatang, setidaknya hingga tahun 2019 mendatang.

Pengiriman small cell indoor diproyeksikan akan melampaui angka dari pengapalan di unit outdoor pada tahun 2016. Sementara di luar China, mereka sudah lakukan hal demikian,  meskipun volume pengiriman yang jauh lebih rendah, pendapatan small cell di luar ruangan akan terus menjadi lebih tinggi karena perangkat small cell di luar ruangan secara signifikan lebih mahal daripada small cell dalam ruangan.

Laporan penelitian telekomunikasi mengatakan bahwa pasar small cell dalam ruangan, yang terdiri dari sub segmen perkotaan dan perusahaan dalam ruangan, diantisipasi untuk bergerak cepat menuju komoditisasi yang akan menanjak dan penyedia layanan yang mencari faktor berbentuk plug-and-play.

Sekedar informasi, small cell di dalam ruangan berbentuk seperti layaknya BTS mini, sementara unit transisi indoor lebih mirip dengan titik akses Local Area Network (LAN) dalam hal ukuran dan persyaratan.

small-cell-market-forecast-by-IHS

Seperti diketahui, didorong oleh aktivitas di China, Asia Pasifik memimpin semua wilayah geografis di penyedia layanan pengiriman small cell, dengan 68 persen pangsa pada tahun 2015.

Layanan T Pay Tembus 100 ribu Pengguna

0

Telko.id – Jika di Indonesia yakni Telkomsel memiliki mobile payment  T-Cash yang memanfaatkan fitur NFC, lain halnya dengan SK Telecom, yang lebih mempercayayai fitur BLE sebagai platform mobile payment mereka

SK Telecom telah mengungkapkan bahwa layanan mobile payment T Pay berbasis Bluetooth Low Energy (BLE) telah melampaui 100.000 pelanggan hanya dalam waktu dua minggu setelah peluncuran.

T Pay menawarkan kemampuan kepada pelanggan untuk membayar pembelian tanpa menyentuh ponsel mereka, dan akan dikenakan biaya melalui tagihan operator. Hal ini didasarkan pada platform pembayaran BLE yang dikembangkan oleh SK Telecom.

Setelah pengguna menunjukkan bahwa mereka ingin membayar dengan T Pay, pada titik toko transaksi, pelanggan hanya perlu memberikan informasi pembayaran dengan smartphone pengguna melalui BLE, serta mengidentifikasi pengguna melalui panggilan atau nomor ponsel. Pengguna kemudian menyelesaikan pembayaran dengan memasukkan password yang terdaftar.

T Pay juga menawarkan fitur pembayaran barcode untuk meningkatkan keamanan, menghasilkan satu kali barcode setiap tiga menit. Semua data pembayaran terkait akan dienkripsi untuk melindungi informasi pribadi si pelanggan.

Bukan hanya itu, pelanggan yang menggunakan T Pay akan memperoleh keuntungan dari diskon yang disediakan pada program T Membership Reward dari SK Telecom, tanpa harus menunjukkan kartu keanggotaan mereka.

Sekedar informasi, T Pay tersedia untuk pelanggan berusia 19 tahun keatas dan memberikan pelanggan kemampuan untuk membeli hingga 500.000 won ($ 430) per nomor ponsel untuk penagihan di satu bulannya.

SK Telecom mengatakan T Pay saat ini tersedia di lebih dari 40% dari T Membership offline partner dari SK Telecom yang ada di Korea Selatan. Dilaporkan TelecomAsia (31/3), SK Telecom bertujuan untuk memperluas layanan ini menjadi 90% toko member pada kuartal ketiga di tahun ini.

Soal Kerjasama dengan XL, Hary Tanoe: Kami Saling Melengkapi

0

Telko.id – Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap internet menjadi alasan bagi sejumlah penyedia layanan TV berbayar untuk ikut menyertakan akses internet ke dalam layanannya, tak terkecuali Indovision. Lewat program bertajuk “Super Bundel!”, layanan TV berbayar besutan MNC Sky Vision inipun menggandeng XL untuk menjadi partnernya dalam menyediakan akses internet super cepat. Nah, apa alasannya?

Dalam acara penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di Jakarta, Rabu (30/3), CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo buka-bukaan terkait pemilihan XL sebagai partner strategis. Menurutnya, kedua perusahaan saling melengkapi, dan sebagai operator seluler serta mobile broadband, XL sangat powerful.

“XL memiliki apa yang tidak dimiliki MNC Group, dan apa yang dimiliki oleh MNC Group tidak dimiliki XL,” katanya. Dalam hal ini, tentu saja jaringan 4G LTE yang menyeluruh.

Seperti diketahui, saat ini layanan 4G LTE XL telah melayani lebih dari 30 kota di tanah air. Ke depannya, layanan ini akan terus diperluas hingga mencapai 85 kota sampai dengan akhir tahun 2016 ini.

“Dan bagi MNC Group, kita tidak akan masuk ke bisnis mobile broadband maupun seluler. Sama halnya dengan XL, yang saya akan kurang strategis untuk masuk ke bidang media,” tambah Hary Tanoe.

Sementara itu, Presiden Direktur XL, Dian Siswarini menyebut keputusan XL untuk bekerjasama dengan Indovision tak lain dikarenakan layanan TV berbayar ini merupakan TV berbayar terbesar dari segi pelanggan. Dengan total mencapai 2.4 juta saat ini.

“Sekarang yang kita sasar adalah pelanggan existingnya Indovision,” kata Dian ketika disinggung mengenai target selama satu tahun ke depan.

Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa kerjasama ini akan membuka potensi kerjasama yang lebih luas lagi ke depannya. “Sekarang ini baru super bundle. Jadi kita membundel mobile broadband dari XL yang berbasis LTE dengan layanan TV berbayar. Tapi ke depannya ini bisa dikembangkan, misalnya untuk smart home, M2M dan sebagainya,” tutup Dian.

Trikomsel Buka Layanan Online to Store Untuk Tingkatkan Penjualan

0

Telko.id – Saat ini penjualan online memang sudah mulai meningkat. Namun, masih banyak juga yang takut untuk membeli device atau gadget via online. Terlebih aktivitas kaum urban sekarang yang begitu padat, terutama di kota besar seperti Jakarta, membuat orang tak memiliki cukup banyak waktu untuk datang berbelanja ke toko. Maraknya bisnis belanja online sangat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa beranjak dari depan layar komputer. Sayangnya untuk berbelanja smartphone melalui online, ada sedikit ketakutan konsumen akan jaminan kualitas atas smartphone yang dibeli.

Melihat peluang ini, Trikomsel Oke Tbk menjalankan konsep Online to Store di OkeShop, yang memudahkan pelanggan melakukan pembelian smartphone idaman. Dengan fasilitas store pick up, pelanggan bisa melakukan pemesanan smartphone melalui online di www.oke.com dan selanjutnya melakukan pengecekan sekaligus pembayaran di outlet OkeShop terdekat. Calon pembeli diberi waktu 3×24 jam untuk melakukan pengecekan dan pembayaran atas smartphone yang dipesan, sebelum pesanan dibatalkan.

“Salah satu keuntungan dengan adanya fasilitas ini, pelanggan OkeShop tidak perlu takut kehabisan barang ketika datang ke toko. Pelanggan bisa melakukan seleksi smartphone yang mau dibeli melalui online, kemudian datang ke toko OkeShop untuk melakukan pengecekan dan pembayaran” ungkap Evy Soenarjo, Direktur Trikomsel menjelaskan.

Trikomsel meluncurkan konsep Online to Store ini dengan melakukan bazaar clearance sale di www.oke.com dan menunjuk 7 outlet OkeShop sebagai pick up point: OkeShop Grand Indonesia, OkeShop Mal Kelapa Gading, OkeShop Kota Kasablanka, OkeShop Mal Taman Anggrek, OkeShop Mal Summarecon Bekasi, OkeShop E-Center Karawaci dan OkeShop Kebon Sirih. Di bazaar ini, smartphone merek Samsung, iPhone, Sony dan Lenovo dijual dengan diskon sampai dengan 80%. Bazaar clearance sale dengan konsep Online to Store juga akan dilakukan di Bandung dan Surabaya dalam waktu dekat ini.

Dengan Online to Store, Trikomsel berharap aktivitas di online akan bertambah, diikuti dengan kenaikan penjualan di toko-toko OkeShop. Banyak promo menarik yang diberikan melalui program ini, seperti: cicilan menarik dengan bunga 0% sampai dengan 18 bulan dan gratis merchandise eksklusif. (Icha)

Dorong Penetrasi 4G LTE, XL Gandeng Indovison

0

Telko.id – Banyak cara dilakukan XL untuk mendorong percepatan pemanfaatan 4G LTE miliknya. Salah satunya dengan menjalin kemitraan dengan MNC Group. Dimana melalui program bertajuk “Super Bundel! Indovision dan XL Internet Super Cepat,” kedua perusahaan akan memadukan layanan TV berbayar berkualitas dan internet cepat dalam satu paket.

Bagi Indovision, kerjasama ini secara tidak langsung menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya pelanggan existing terhadap akses internet serta layanan TV yang menghibur dan mendidik melalui televisi berlangganan. Sementara bagi XL, selain sebagai upaya untuk mendorong percepatan pemanfaatan layanan 4G LTE, sinergi bisnis dengan Indovision ini sekaligus merupakan implementasi dari program transformasi yang sedang berjalan, salah satu targetnya yaitu menciptakan peluang pertumbuhan bisnis baru atau re-inven.”Kami mencari celah baru untuk mendapatkan revenue baru,” ungkap Presiden Direktur XL, Dian Siswarini di Jakarta hari ini, rabu (30/3).

Dalam kesempatan yang sama, CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo mengurai rasa bangganya atas terlaksananya kerjasama Indovision dan XL. Harapannya, kerjasama ini bisa membawa nilai tambah bagi MSKY dan MNC Group secara umum melihat bisnis ini sedang menjadi daya tarik tersendiri di kalangan masyarakat, dimana kebutuhan terhadap internet dan hiburan yang berkualitas tidak dapat dipisahkan.

“Harapannya, ke depan kerjasama ini bisa terus diperluas,” katanya.

Ketika disinggung mengenai jangka waktu kerjasama. Dian Siswarini berharap akan akan berlangsung selamanya. “Maunya sih seumur hidup. Karena orang kan kalau sudah menikah, maunya tidak cerai,” katanya.

Sebelumnya, Hary Tanoe juga mengurai prinsip kerjasama yang dianut MNC Group, yakni satu partner seterusnya. “Kalau sekarang dengan XL, ya XL seterusnya. Tidak tiba-tiba ganti dengan Indosat,” pungkasnya.

Bundling layanan Indovision dan XL ini nantinya akan diperuntukkan baik bagi seluruh pelanggan baru maupun pelanggan existing Indovision, dengan program promo yang ditawarkan paket Promo 3 Bulan Gratis Berlangganan, yang bisa didapatkan dengan harga hanya sekitar Rp 292.000 per bulan.

Dengan paket ini, pelanggan dapat menikmati layanan televisi berlangganan dan internet selama 9 bulan plus layanan gratis selama 3 bulan untuk paket berlangganan Indovision Mars/Venus dan kuota internet sebesar 20GB, serta gratis biaya pemasangan.

Layanan ini akan bisa didapatkan pelanggan mulai April 2016, dengan cara menghubungi jaringan penjualan dan kantor cabang Indovision. “Untuk saat ini, kita start di area yang sudah kuat di 4G, seperti Jakarta, bandung, dan Surabaya,” pungkas Ongki Kurniawan, VP Corporate Strategy and Business Development and Senior VP Service Management XL.

Smartfren Siapkan Penerus True Unlimited

0

Telko.id – Setelah sukses dengan promo tarif True Unlimited nya, Smartfren kini menyiapkan promo paket baru untuk menghadapi promo paket True Unlimited yang akan berakhir pada akhir April mendatang. Seperti diketahui, Promo tarif True Unlimited menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna 4G Smartfren.

Sekedar informasi, Promo paket ‘True Unlimited’ milik Smartfren menjadi salah satu alasan meingkatnya pengguna baru dari 4G Smartfren. Bagaimana tidak, dengan hanya memakan tarif Rp. 75.000,- saja, pengguna sudah dapat menikmati internet 4G dengan cepat dan tanpa FUP atau kebijakan penggunaan normal paket internet.

Sebenarnya paket ini dibanderol dengan harga Rp 300 ribu per bulan. Namun karena promo, Smartfren hanya menghargainya sebesar Rp 75 ribu. Alhasil, promo True Unlimited pun jadi Primadona para pengguna seri ponsel Andromax 4G.

“True Unlimited itu kan sudah kita luncurkan sejak bulan November silam yang merupakan paket promosi bundling dari Andromax, tujuan dari Promo ini juga adalah agar masyarakat merasakan experience terlebih dahulu untuk teknologi 4G.namanya juga promosi jadi ada waktunya kapan mulai dan kapan berakhir,” Ujar Derrick Surya, VP Brand & Marketing Communication Smartfren pada kegiatan kampanye #generasi4G di Jakarta(30/12).

Namun, pengguna tidak perlu khawatir, karena pihak Smartfren mengungkapkan telah menyiapkan penerusnya yang tak kalah menarik dan tentunya terjangkau.

Hanya saja, ketika dijumpai pada kegiatan kampanye 4G Smartfren, Derrick tidak mau menjelaskan lebih jauh terkait paket promo penerus yang dimaksud. “Pastinya paket penerus promo Unlimited merupakan jawaban dari kebutuhan konsumen ketika menggunakan promo Unlimited,” ucap Derrick.

“Kami belajar dari kebutuhan data pengguna yang ternyata sangat mumpuni. Maka dari itu, kami telah menyiapkan paket baru penggantinya promo paket True Unlimited yang pengumumannya akan disampaikan sebelum 31 April mendatang,” tambah Derrick.

Disamping itu, Derrick juga mengungkapkan bahwa penggunaan data dari paket True Unlimited mencapai 30 GB perbulan untuk masing-masing pengguna. Namun, Ia menjelaskan bahwa angka tersebut masih dalam batas kewajaran asalkan pengguna tidak menggunakan paket tersebut secara pear-to-pear.

“Secara rata-rata, normalnya mereka dapat menghabiskan data 800 Mb hingga 1 GB per hari dan itu merupakan penggunaan yang wajar ketika mereka sebagai ‘streaming user’, anak saya saja streaming video tiap hari dan itu masih wajar,” ungkap Derrick.

Sampai dengan saat ini, jumlah pengguna paket True Unlimited milik Smartfren berada pada kisaran angka 100 ribu user. Angka tersebut sangatlah kecil, mengingat jumlah pengguna 4G Smartfren secara keseluruhan berada pada kisaran 1.4 juta pengguna.

Derrick juga mengungkapkan, bahwa ada pengguna ‘bandel’ yang menggunakan promo tarif True Unlimited tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Seperti, menggunakan smartphone selain Andromax dan Hisense Pure Shoot, serta menggunakannya di Mifi dengan share user yang sangat banyak. Hal ini terlihat dari jumlah pemakaian data internet yang sangat banyak dan jauh melampaui 30 GB perbulannya.

Perbanyak Pengguna 4G, Smartfren Kampanyekan #Generasi4G di 4 Kota Indonesia

0

Telko.id – Smartfren myang saat ini tegah menggelar jaringan 4G LTE, kembali mengadakan sebuah kampanye dan edukasi kepda masyarakat luas terkait dengan jaringan super cepat 4G, dan penggunaan 4G untuk mendukung segala aktivitas masyarakat sekaligus membuka peluang usaha baru.

Bersama dengan Brand Ammbassador mereka yakni grup Band Nidji, Smartfren mengkampanyekan gerakan sosial bertajuk #Generasi4G. Diharapkan, kampanye ini dapat menggali potensi dan kreatifitas generasi Millenial Indonesia gguna mendukung pertumbuhan ekonomi kretaif di Indonesia.

Derrick Surya, VP Brand & marketing Communication PT. Smartfren telecom Tbk mengungkapkan, “Teknologi 4G LTE yang kami hadirkan tentunya dapat dimanfaatkan lebih dari sekedar digunakan untuk ber-social media. Dengan teknologi 4G LTE Advanced Smartfren yang memiliki konektivitas sangat cepat dan stabil, kami berharap dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas para generasi muda Indonesia dalam membangun bangsa. Untuk itu melalui kampanye ini kami ingin menunjukkan bagaimana teknologi ini dapat membantu mereka menjadi generasi yang lebih baik, dan siap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa depan, khususnya dalam menyambut era Internet of Things (IoT),” ujarnya pada saat konferensi pers #generasi4G.

Derrick menambahkan, “kita tahu, bahwa saat ini kita telah memasuki era digital, dimana semakin cepat perubahan zaman yang menuntut generasi muda Indonesia untuk semakin kreatif, kontribusi kita untuk Indonesia salah satunya dengan memperkenalkan layanan VoLTE pertama kali di Indonesia,” tambah Derrick.

Sekedar informasi, selain Andromax, 4G LTE milik Smartfren dapat digunakan pada semua smartphone yang sudah mengusung teknologi 4G seperti beberapa seri Samsung, Lenovo, dan Hisense.

Setidaknya, terdapat tiga hal yang membedakan antara jaringan 4G smartfren dengan operaor 4G yang lainnya. seperti, Jaringan 4G terluas di Indonesia dan sudah dibuktikan oleh Opensignal. selain itu, Sudah memiliki teknologi VoLTE yang mempermudah pengguna untuk melakukan panggilan telepon dan video call menggunakan pulsa telepon serta jaringan 4G smartfren, serta Smarftren memiliki teknologi LTE Advanced, yakni adalah teknologi penggabungan antara dua frekuensi berbeda dengan dua teknologi berbeda.

Seperti diketahui, sampai dengan saat ini jumlah pengguna 4G smartfren berada pada kisaran 1.4 juta pelanggan. dengan mayoritas pelanggan menggunakan mifi ketimbang smartphone.

Kembali ke kampanye #Generasi4G, Smartfren bersama dengan Nidji akan mengadakan roadshow di kota-kota besar di Indonesia. Seperti di kawasan Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya.

Untuk Jabodetabek, kampanye #Generasi4G akan diadakan di Summarecon Mall Bekasi pada tanggal 3 April 2016. Sementara untuk Yogyakarta, akan diadakan di Jogja City Mall pada tanggal 17 April 2016, sedangkan di Bandung, roadshow ini akan bertempat di Cihampelas Walk pada tanggal 1 Mei 2016 dan Surabaya pada tanggal 15 Mei 2016 di Surabya Town Squre.

Sebagai Brand Ambassador, Nidji mengungkapkan, “Mewakili generasi muda, kami memberikan apresiasi atas kampanye #Generasi4G yang dilakukan oleh Smartfren. Karena memang benar, teknologi 4G LTE Advanced yang telah tersedia ini harus dimanfaatkan sebaik baiknya terutama bagi para generasi muda untuk mendukung kemajuan mereka. Saya sendiri merasakan manfaat dari 4G LTE Advanced terutama dalam memperkenalkan Nidji lewat dunia digital,” ujar Giring Ganesha selaku vokalis gru band Nidji.

Dipilihnya Nidji sebagai Brand Ambassador dari kampanye ini karena mereka dianggap sebagai ikon generasi muda Indonesia yang aktif dalam melahirkan karya-karya kreatif.