spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1694

Thor Menangkan Microsoft CityApp Appathon

0

Sidoarjo – Sebuah ajang yang digelar oleh Microsoft dan CityNett yang berlokasi di Sidoarjo ini akhirnya menemukan sang juara. Bertajuk Microsoft CityApp Appathon, sebuah kompetisi pembuatan aplikasi yang dilaksanakan selama dua hari di Sidoarjo akhirnya dimenangkan oleh tim Thor, perwakilan dari Universitas Kanjuuhan Malang(UNIKAMA).

Menurut siaran Pers yang kami terima, Tim Thor menunjukkan keunggulannya dibanding peserta lain dengan proyekRoad Report (ROAR) mereka yang membantu warga dengan mudah melapor kondisi jalanan yang buruk kepada pihak otoritas yang berwenang untuk tanggapan yang lebih cepat.

Sejatinya, CityApp Appathon bertujuan memanfaatkan imajinasi dan inovasi kaum pemuda dan pelajar di daerah Sidoarjo untuk mengembangkan solusi yang berkesinambungan secara teknis atas tantangan pembangunan urban.

Stefan Sjöström, Vice President Public Sector, Microsoft Asia melalui keterangan tertulisnya menyebutkan, “Inovasi luar biasa di era perangkat digital saat inimemungkinkan kota-kota dengan pertumbuhan pesat seperti Sidoarjo untuk menumbuhkan ekonomi mereka, mendorong pertumbuhan lapangan pekerjaan, serta menciptakan masyarakat yang modern, aman, berpendidikan, dan sehat.”

Dia menambahkan, Microsoft CityNext menggunakan pendekatan yang berpusat pada masyarakat untuk membantu kota-kota di Asia dalam mewujudkan visi ini, mereka sangat senang membantu masyarakat muda Sidoarjo untuk bergerak maju dengan proyek kemenangan mereka dan membuatnya menjadi kenyataan.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari inisiatif global yang berusaha untuk mengubah dan melakukan modernisasi terhadap pelaksanaan operasional dan infrastruktur di berbagai kota. Appathon membangun momentum dari kompetisi-kompetisi serupa yang dilaksanakan di kota-kota lainnya di Asia termasuk Changchun di Tiongkok, Makassar di Indonesia, dan Kathmandu di Nepal.

Kantongi Izin FCC, AT&T Hadirkan Wifi Calling

0

Jakarta – Setelah melalui proses musyawarah yang panjang, AT&T akhirnya mendapatkan restu untuk menggelar Wifi Calling di Amerika Serikat.

Pihak regulator Amerika Serikat mengharuskan semua layanan telepon untuk mendukung teks telepon (TTY) protokol. Namun hal ini untuk sementara waktu dihentikan dan memungkinkan AT&T menggelar layanan yang notabene tidak mendukung layanan TTY dan melakukan finalisasi pengembangan protokol alternatif yang disebut real-time teks (RTT) yang kompatibel dengan jaringan IP.

Dilansir dari Telecoms (10/10), FCC mengeluarkan sebuah pernyataan yang isinya mengizinkan AT&T untuk menjalankan program Wifi hingga tanggal 31 Desember 2017 mendatang atau setidaknya pada tanggal digulirkannya regulasi untuk aksesibilitas nirkabel berbasis IP alternatif.

AT&T berada diurutan terdepan dan membuat layanan wifi calling yang tersedia untuk semua pelanggan nirkabel pascabayar dengan handset iPhone 6  atau dengan iOS 9 terbaru namun tampaknya fitur ini belum tersedia untuk Android.

“Dengan permintaan mengenai regulasi ini yang sudah dikabulkan oleh FCC, Pelanggan At&T di Amerika Serikat akan bisa menggunakan Wi-Fi disamping jaringan selular tradisional untuk membuat dan menerima panggilan pada 8 Oktober mendatang,” ungkap Bill Smith, presiden operasi jaringan AT&T pada blog perusahaan.

Wi-Fi Calling sendiri, seperti ditambahkan Smith, merupakan pelengkap jangkauan jaringan AT&T yang sudah besar dan seiring dengan jaringan yang mencakup lebih dari 99 persen dari semua orang Amerika, pelanggan AT&T kini memiliki pilihan untuk membuat panggilan di daerah yang sulit untuk mendapatkan sinyal seluler seperti rumah atau kantor dengan konstruksi bangunan yang padat.

 

Telkomsel 4G LTE Hadir di Manado

0

Telkomsel semakin perluas area yang mendapat layanan 4G LTE. Kali ini Manado, Seluawesi Utara yang mulai dapat merasakan kenikmatan akses internet berkecepatan tinggi. Manado menjadi kota ke delapan yang telah melayani 4G LTE setelah Jakarta, Bali, Bandung Medan, Surabaya, Makassar dan Lombok.

“Peresmian layanan 4G LTE di Manado merupakan bentuk komitmen kami di dalam membangun Indonesia Timur melalui teknologi terkni. Manado merupakan salah satu kota di Indonesia Timur yang mengalami peningkatan konsumsi penggunaan layanan data dan untuk itu kami menjawabnya dengan layanan 4G LTE yang dapat diandalkan,” Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan.

Pertumbuhan penggunaan layanan data di Manado dapat terlihat dari angka peningkatan konsumsi data selama semester I 2015, yakni sebesar 30% persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun jumlah pelanggan data di Manado saat ini berjumlah sekitar 45% dari total pelanggan di kota tersebut. Saat ini pun sudah terdapat sekitar 30 ribu pelanggan Telkomsel yang menggunakan handset (ponsel) 4G.

Manado adalah kota ketiga digelarnya layanan Tekomsel 4G LTE di frekuensi 1800 MHz secara komersial menggunakan pita selebar 10 MHz, yang kecepatannya bisa mencapai 75 Mbps, sehingga akan meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan mobile broadband yang cepat dan stabil.

Untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan di Manado di dalam menikmati jaringan 4G, Telkomsel membangun 35 eNode B (BTS 4G) yang mencakup lokasi-lokasi strategis di kota Manado termasuk kawasan Mega Mall, Manado Town Square dan kawasan bandara. Saat ini secara nasional Telkomsel memiliki lebih dari 1200 BTS 4G dengan sekitar 1,3 juta  pelanggan 4G.

“Kami ingin agar pelanggan dapat menikmati layanan 4G LTE yang maksimal, dan untuk itu dalam menggelar layanan Telkomsel 4G LTE ke kota baru, kami selalu memastikan bahwa jaringan kami telah meliputi 80% atau mencakup sebagian besar wilayah kota tersebut dan bukan hanya di titik-titik tertentu saja. Selain itu, ketersediaan perangkat dan aplikasi yang sesuai juga berperan penting dalam membangun ekosistem 4G di suatu wilayah baru”, jelas Ririek.

Layaknya di kota yang telah dilayani oleh Telkomsel 4G LTE lainnya, untuk memperkenalkan layanan Telkomsel 4G LTE yang lengkap dengan kesiapan ekosistemnya (seperti ponsel 4G dan berbagai aplikasi) kepada masyarakat Manado, Telkomsel menggelar roadshow Telkomsel 4G LTE Carnival, yang diadakan 9-11 Oktober 2015 di Manado Town Square.

Telkomsel 4G LTE Carnival menghadirkan berbagai penawaran menarik seputar layanan Telkomsel 4G LTE kepada pelanggan, khususnya dari sisi perangkat 4G dan aplikasi. Tersedia berbagai pilihan ponsel 4G LTE dari LG, Samsung, Sony, HTC dan ASUS dengan penawaran cash back hingga hingga Rp 2,5 juta. Terdapat pula Cashback Pulsa Rp. 50,000 bagi pelanggan yang mengganti USIM (Kartu 4G). Selain itu terdapat penawaran kartu perdana 4G 8GB senilai Rp. 99.000 dan Free Trial LangitMusik Pelanggan yang hadir di lokasi juga dapat melihat dan mencoba langsung pengalaman digital lifestyle dari berbagai aplikasi, Moovigo, LangitMusik, Magisto, UMeetMe, Indihome & Mobile News Gathering.

Telkomsel memberikan kemudahan bagi pelanggannya yang ingin menikmati layanan Telkomsel 4G LTE, dimana mereka dapat menukarkan simcard yang dimiliki dengan USIM secara gratis tanpa harus mengubah nomor saat ini. Kemudian pelanggan yang saat ini telah memiliki paket data Telkomsel, dapat melanjutkan penggunaan paket tersebut dengan tariff yang sama tanpa tambahan biaya untuk menikmati 4G LTE.

Saat ini pelanggan di Manado sudah dapat menukarkan simcard mereka dengan uSIM, ataupun mendapatkan kartu perdana 4G simPATI dan kartuHALO di pusat layanan pelanggan Telkomsel (GraPARI) yang terletak di jalan Piere Tendean Ruko Mega Mall. (Icha)

CloudHive Solusi Keamanan untuk Mesin Virtual

0

Jakarta – Berdasarkan laporan Gartner, keamanan dan privasi menjadi alasan dari 63% perusahaan yang disurvei dalam laporan mereka, untuk tidak mengadopsi teknologi Cloud.

Terkait hal tersebut, Hillstone Network mencoba memberikan sebuah solusi keamanan untuk perusahaan yang ingin menggelar infrastruktur cloud computing.

Solusi yang bernama CloudHive ini merupakan solusi yang aman dan gesit untuk lingkungan cloud dengan memiliki beberapa fitur yang tidak mengganggu, memiliki penyebaran yang progresif, visibilitas tinggi, kontrol Fine-grained, serta elastisitas.

Francis Teo, Direktur South East Asia Regional, Hillstone Networks dalam keterangan tertulisnya, (9/10) mengatakan, “Dengan meningkatnya adopsi teknologi cloud di Asia, kerangka keamanan yang tepat harus ditempatkan untuk memastikan data aman dan tidak tercuri.”

Ia menambahkan bahwa Teknologi CloudHive Hillstone akan memberikan CIO solusi cloud dimana mereka dapat menempatkan keyakinan dan kepercayaan mereka untuk menggunakan cloud sebagai platform bisnisnya.

CloudHive memberikan perlindungan yang komprehensif dan membahas kesenjangan saat ini yang ditinggalkan oleh perimeter keamanan di lingkungan virtual dan cloud. Saat ini data center membutuhkan solusi yang melindungi bisnis dari serangan lateral dari dalam. Bukan hanya itu, solusi terbaru dari Hillstone ini juga memanfaatkan segmentasi mikro guna mengamankan setiap mesin virtual dengan Layer 2 untuk keamanan di Layer 7.

Fitur lain yang dihadirkan pada solusi ini diantaranya :

  • Fitur keamanan canggih di Layer 2 dan Layer 7.
  • Ketersediaan desain yang tinggi untuk pelayanan berkelanjutan.
  • Penyebaran Tapping dan model inline.
  • Penyebaran layer 2 tanpa perubahan konfigurasi jaringan atau gangguan serta mudah dikelola sebagai platform tunggal.
  • Berbagai dukungan platform virtualisasi, termasuk VMware, OpenStack.

Layanan Data dan XL Tunai Iringi Perjalanan LadyJEK

0

Jakarta – Fenomena ojek online tampaknya belum akan berakhir hanya pada Go Jek, Grabbike ataupun Blu-Jek. Pasalnya, moda transportasi “ojek” yang menggunakan aplikasi digital ini kini akan semakin ramai dengan hadirnya “LadyJEK’.

Dikhususkan untuk penumpang wanita, ojek digital ini bahkan mendapat dukungan dari PT XL Axiata Tbk (XL), dalam hal penyediaan layanan internet dan sistem pembayaran melalui XL Tunai.

Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/10), Vice President Corporate Communication XL, Turina Farouk mengurai alasan dibalik kerjasama ini. Menurutnya, XL ingin turut ambil bagian dalam setiap usaha yang memanfaatkan layanan digital demi meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat.

“Karena itu kami tak ragu untuk bekerjasama dengan “LadyJEK” yang inovatif ini, apalagi kami juga memiliki keperdulian khusus pada usaha meningkatkan peranan kaum perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga,” katanya.

Turina menambahkan, pada kerjasama ini XL memberikan dukungan berupa penyediaan paket data, paket komunitas yaitu gratis bicara dan SMS ke sesama pengemudi LadyJEK, serta layanan mobile advertising. Sementara untuk pembayaran, XL menyediakan layanan pembayaran melalui XL Tunai. Itu artinya, pelanggan XL yang menggunakan jasa LadyJEK bisa membayar dengan saldo XL Tunainya, yang akan dimulai pada 14 Oktober 2015.

Caranya mudah, pelanggan cukup melakukan klaim token belanja melalui UMB XL Tunai *123*120*1#. Selanjutnya, pelanggan akan menerima SMS  notifikasi berupa token belanja sebanyak 6 digit kode unik. Pelanggan lalu memberitahukan token belanja tersebut ke pengemudi LadyJEK. Pengemudi akan input di dalam aplikasi LadyJEK. Saldo XL Tunai pelanggan akan terpotong sesuai tagihan yang muncul di aplikasi. Saldo XL Tunai pengemudi secara otomatis akan bertambah.

“Kami sangat antusias untuk memperkenalkan moda transportasi roda dua bernama LadyJEK ini karena kami yakin layanan inilah yang selama ini dinantikan oleh para wanita,” imbuh penggagas LadyJEK, Brian Mulyadi.

Lebih jauh, Brian juga menambahkan bahwa dengan hadirnya LadyJEK ini diharapkan wanita Indonesia memiliki sebuah platform yang bisa digunakan untuk pemberdayaan diri sendiri, tanpa harus meninggalkan perannya yang penting dalam keluarga.

“Kami percaya bahwa kehadiran LadyJEK adalah solusi yang tepat dan dinantikan oleh kaum wanita yang menjadikan mereka lebih aman dan nyaman untuk menggunakan jasa transportasi umum roda dua sebagai alat transportasi yang menunjang mobilitas keseharian mereka,” tambahnya.

LadyJEK, yang mulai dikenalkan kepada khalayak umum Kamis kemarin, (8/10), rencananya baru akan beroperasi di wilayah Jabodetabek, dengan armada yang berjumlah sekitar 700-an. Ke depannya, jumlah ini akan terus ditingkatkan seiring dengan kebutuhan masyarakat.

Saat ini, aplikasi LadyJEK bisa didapatkan di ponsel berbasis Android dan IOS. Dimana pada aplikasi tersebut, penumpang akan bisa mendapatkan fitur antara lain untuk mengetahui letak posisi ojek secara live tracking sehingga tidak perlu menunggu tanpa kepastian, juga pembayaran tanpa uang cash (cashless payment). Selain itu, penumpang juga memberikan penilaian atas kepuasan menggunakan layanan ini.

 

Kaspersky Hadirkan Solusi Teranyar Untuk Aman Berinternet

0

Jakarta – Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kaspersky Lab bersama B2B International, tahun lalu, setengah dari pengguna Internet (45%) harus berhadapan dengan malware, dan sebesar 81% responden mengalami dampak negatif di perangkat mereka maupun diri mereka sendiri. Malware tersebut paling banyak ditemukan di pengguna komputer berbasis Windows, yaitu sebesar 83%.

Survei lain yang diadakan Kaspersky Lab dan B2B International juga menunjukkan bahwa ancaman dari malware yang paling ditakuti dan diketahui oleh pengguna internet adalah pencurian akun online. Peretasan akun online dan malware yang didesain untuk mencuri kata sandi atau informasi rahasia menduduki peringkat satu dan dua sebagai kecemasan terbesar para pengguna Internet (keduanya 68%), diikuti dengan ancaman finansial (63%), dan di urutan keempat adalah phishing dari email dan situs yang dikunjungi.

Berkaca dari hal tersebut, Kaspersky menghadirkan solusi baru untuk menghadapi masalah ini dengan Kaspersky Internet Security 2016. Solusi ini diharapkan dapat menjawab kegelisahan para pengguna Internet tentang keamanan privasi, data, identitas, uang, serta perangkat itu sendiri. Selain itu, produk dari Kaspersky Lab ini memastikan pengguna terlindungi ketika mereka melakukan aktivitas di dunia maya, khususnya di perangkat Windows yanag terkenal rentan.

Jimmy Fong, Channel Sales Director of Kaspersky Lab Southeast Asia mengungkapkan, “Privasi pribadi adalah hak mutlak setiap orang yang tidak boleh dirampas, baik itu dalam dunia nyata atau maya. Jadi ketika mengembangkan versi terbaru dari Kaspersky Internet Security dan Kaspersky Anti Virus 2016, solusi keamanan perusahaan untuk pengguna rumahan, kami memberikan perhatian khusus pada kebutuhan pengguna serta ancaman yang mereka hadapi.”

Inilah alasannya, mengapa tim di Kaspersky Lab mengerahkan seluruh kemampuan untuk melindungi hal-hal yang berharga bagi pengguna produk Kaspersky, data pribadi dan privasi mereka dari para penjahat cyber dan oknum iseng lainnya di dunia maya.

Jaringan sosial, iklan dan lembaga analitis sering kali meminta informasi mengenai aktivitas browser pengguna, lokasi, riwayat pencarian, dan sebagainya. Mereka mengakses informasi ini melalui browser dan menjualnya agar mengetahui konteks iklan apa yang cocok untuk menargetkan para pengguna.

Kaspersky Lab mengembangkan teknologi yang berbeda dari peralatan lain yang tergabung dalam browser. Teknologi ini tidak hanya mencegah pengguna teridentifikasi melalui data cookie atau menampilkan peringatan yang menolak mengirimkan data yang dapat melacak pengguna, melainkan juga menjamin data-data ini tidak keluar dari perangkat tersebut.

Kaspersky Internet Security memberikan perlindungan premium terhadap PC untuk melindungi pelanggan dari semua jenis ancaman Internet. Teknologi anti-phishing dapat memberitahukan pengguna mengenai situs yang sah dari halaman palsu.

Selain perlindungan antivirus dan anti-phishing, solusi ini memberikan berbagai tool dan teknologi lainnya untuk membantu melindungi privasi, data pribadi dan pembayaran online. Semua fitur ini terdapat dalam solusi Kaspersky Lab yang memang dirancang tidak hanya untuk pengguna rumahan tetapi juga dapat digunakan oleh perusahaan.

Mengenai harga, satu paket Kaspersky Internet Security dibanderol Rp550.000 dengan masa lisensi satu tahun yang dapat di gunakan untuk tiga orang pengguna. [AK/IF]

Sasar Konsumen Korporat, Epson Kembangkan Layanan

0

Cirebon – Dirasa sukses diterima oleh kalangan end user, kini Epson Indonesia mulai membidik pasar korporat untuk merangsang penualan produk mereka. Sejatinya hal tersebut telah dilakukan oleh Epson Global sejak 5 tahun lalu, namun untuk Epson Indonesia masih tergolong baru.

Salah satu alasan mengapa mereka membidik sektor korporasi disinyalir karena para end user saat ini lebih memilih produk printer ataupun proyektor dan scanner dengan harga yang terjangkau. Sebaga informasi, harga produk Eson di pasaran saat ini memang tergolong tinggi, meskipun jika bicara kualitas serta durabilitas, harga yang dipatok terbilang rasional.

Beberapa cara dilakukan oleh Epson Indonesia untuk menjangkau pasar korporat. Ditemui pada saat peluncuran service center baru mereka di Cirebon, perwakilan Epson indonesia menjelaskan langkah apa saja yang akan dilakukan perusahaan untuk menggaet pasar ini.

Husni Nurdin, Senior General Manager PT Epson Indonesia menjelaskan, selain melakukan kampanye iklan di beberapa media, mereka juga melakukan presentasi ke perusahaan serta mendengar kebutuhan perusahaan tersebut untuk menyediakan produk yang diinginkan. Selain itu, mereka juga melakukan edukasi ke beberapa industri kreatif dan yang paling penting adalah menyediakan service center untuk korporat.

Beberapa industri yang dibidik Epson adalah dari Industri Kreatif, Perbankan, Small medium Bisnis hingga skala pemerintahan. Sejatinya beberapa produk Epson sudah menjadi market leader, namun untuk sebagian produk lagi masih harus dibenahi.

Beberapa produk yang ditawarkan untuk segmen korporat adalah printer, scanner, projector, serta robot. Robot disini memiliki fungsi untuk perusahaan manufaktur yang membutuhkan alat seperti ini untuk mempermudah kinerjanya. Dalam hal printing, Epson juga menyediakan mesin cetak untuk industri perbankan, SOHO, SMB, industri tekstil, serta Oil and Gas dan Digital Printing.

Dalam konteks services, Epson menghadirkan beberapa peningkatan untuk layanan purna jual mereka untuk bisnis market diantaranya, menghadirkan layanan service yang efektif dan efisien, kemudian mereka juga menghadirkan layanan service On Site, yang nantinnya memungkinkan para maintenance dari Epson akan langsung mendatangi perusahaan untuk melakukan service produk secara berkala.

Selain itu, Epson juga menghadirkan layanan service yang cepat dan hanya memakan waktu sekitar 4-8 jam. Jika dibandingkan dengan servis untuk end user yang membutuhkan waktu minimal 3 hari kerja, jelas hal ini menjadi salah satu nilai tambah bagi pasar korporat.

Untuk lokasi service center, tahun ini Epson juga menambah titik service ccenter agar lebih cepat menjangkau perusahaan yang mengingnkan jasa servis mereka. Sebanyak 12 titik sedang dalam proses pengerjaan di beberapa kota diantaranya, Pekanbaru, Pontianak Palembang, Samarinda, Jember, Manado, Purwokerto, Madiun, Bogor, Serang serta kawsan industri Cikarang.

Jika kesemuanya terealisasi dan digabungkan dengan dealer mereka, total lokasi service center untuk Business Market Epson telah menyentuh angka 52 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Tentunya mayoritas dari angka tersebut hadir di pulau Jawa.

Sebagai informasi, saat ini Epson tengah melakukan penetrasi ke perusahaan retail Distro, yang mana mereka menghadirkan sebuah mesin print untuk mencetak sablon kaos yang tentunya memiliki efisiensi yang tinggi. [AK/IF]

Kondisi Pasar Tidak Bersahabat, Digicel Batalkan Rencana IPO

0

Jakarta – Kondisi pasar yang tidak bersahabat tampaknya benar-benar menjadi pertimbangan utama bagi Digicel dalam membuat keputusan. Tak ayal, dengan alasan kondisi pasar pula, perusahaan telekomunikasi yang berbasis di jamaika ini mengurungkan niatnya untuk melantai di bursa.

Menurut laporan Totaltele, Jumat (9/10), Digicel telah menghentikan rencana penawaran umum perdananya yang diharapkan akan mendatangkan pundi-pundi uang sekitar USD 2 miliar.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Selasa lalu, perusahaan telekomunikasi ini mengambil langkah tersebut murni karena kondisi pasar.

“Meskipun telah mendapat dukungan yang signifikan untuk IPO dari sekelompok investor berkualitas tinggi selama periode pemasaran, kondisi saat ini, terutama di pasar negara berkembang, telah berdampak pada momentum transaksi selama beberapa hari terakhir,” kata operator tersebut.

“Mengingat prospek pertumbuhan kami, IPO untuk Digicel adalah opsional dan didasarkan pada pencapaian fair value bagi perusahaan,” tambah pimpinan Digicel, Denis O’Brien.

Lebih jauh, O’Brien menambahkan bahwa volatilitas terbaru di pasar ekuitas telah menunjukkan sejumlah listing IPO yang menurunkan kisaran harga mereka dan ini adalah rute yang dianggap O’Brien kurang menarik.

Bulan lalu Digicel menetapkan kisaran harga USD13 – 16 per saham untuk listing. Di kisaran harga tertinggi IPO akan menghasilkan USD2.28 miliar, tetapi perusahaan telekomunikasi ini memperkirakan itu akan menaikkan sekitar USD 1,7 miliar berdasarkan titik tengah dari kisaran harga dan setelah biaya. Dikatakan, bahwa mereka akan menggunakan USD1.3 miliar dari hasil IPO untuk membayar utang.

Selasa lalu, O’Brien juga menunjukkan bahwa operator tidak memiliki jatuh tempo utang material sampai 2021 dan ini membuat free cash flow (arus kas bebas) perusahaan kuat.

Dengan demikian, perusahaan yang telah menawarkan layanan mobile di 31 pasar di Karibia dan Pasifik, dengan tak kurang dari 13,6 juta pelanggan ini berencana untuk terus mendorong rencana pertumbuhan, berfokus khususnya pada data, layanan bisnis, TV kabel dan broadband.

LoopPay Diretas, Bagaimana Nasib Samsung Pay?

0

Jakarta – Seorang Hacker yang ditelusuri berasal dari China berhasil meretas sebuah sarana pelayanan publik, yaitu LoopPay.

Dilansir dari laman Ubergizmo (9/10), LoopPay adalah layanan yang notabene mendukung sistem pembayaran dari Samsung Pay. Namun, meskipun berhasil melumpuhkan LoopPay, hacker ini tampaknya tidak berhasil membuat dampak apapun pada layanan Samsung Pay.

Samsung Pay sendiri merupakan layanan pembayatan yang belum lama ini dirili Samsung di kampung haalamannya. Pada bulan pertama setelah rilis, Samsung Pay berhasil melakukan transaksi sebesar USD 30 juta atau setara Rp 435 miliar.

Terkait ‘pembobolan’ ini, pihak Samsung mencoba meredam kepanikan para pengguna, dengan mengeluarkan sebuah pernyataan. “Ini adalah insiden yang terisolasi yang menargetkan jaringan kantor LoopPay, yang secara fisik merupakan jaringan yang terpisah dari Samsung Pay,” ungkap perwakilan Samsung.

Lebih lanjut, pihak Samsung menambahkan bahwa pengguna tidak perlu khawatir dengan insiden ini, karena hacker tersebut menargetkan LoopPay dan bukanlah Samsung. Meskipun, tak bisa dipungkiri bahwa hal ini juga bukannya tidak akan berdampak pada kemajuan dari alat pembayaran milik Samsung itu.

Sebagai Informasi, Samsung Pay saat ini telah memiliki lebih dari  500 ribu pelanggan sejak aplikasi tersebut dirilis beberapa waktu lalu di Korea Selatan. [AK/IF]

OECD: Penggunaan Big Data Tingkatkan Produktivitas 5-10%

0

Jakarta – Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penetrasi internet, volume dan variasi data yang diterima, big data kini telah menjadi istilah yang mulai umum di telinga kita, paling tidak dalam beberapa tahun terakhir. Tak heran, jika pemahaman terhadap inovasi inipun menjadi sangat penting untuk dimiliki, khususnya bagi perusahaan-perusahaan di luar sana.

Sebuah organisasi internasional terkait ekonomi, OECD, bahkan menguraikan dalam laporan terbarunya belum lama ini, bahwa perusahaan yang menggunakan inovasi berbasis data telah berhasil meningkatkan 5-10 persen produktivitasnya lebih cepat daripada perusahaan yang tidak menggunakan pendekatan sejenis. Migrasi kegiatan ekonomi dan sosial ke internet dan munculnya Internet of Things – dibarengi dengan biaya pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan data yang secara dramatis lebih rendah, dan meningkatnya daya komputasi – berarti analisis data semakin mendorong inovasi dan berpotensi menjadi sumber baru yang penting untuk pertumbuhan, kata OECD.

Namun, laporan itu menyimpulkan bahwa negara bisa mendapatkan lebih banyak dari analisis data dalam hal keuntungan ekonomi dan sosial jika pemerintah berbuat lebih banyak untuk mendorong investasi dalam “Big Data” dan mempromosikan pembagian data (data sharing) dan penggunaan kembali.

Menurut laporan itu, negara-negara harus mengambil manfaat dari inovasi berbasis data dengan melatih lebih baik dan lebih banyak ahli data dan mengurangi hambatan untuk arus data antar negara. Selain itu, pemerintah harus mendorong investasi dalam proses bisnis, dalam segala hal mulai dari pertanian dan manufaktur hingga industri jasa, untuk menggabungkan analisis data.

Menurut Telecompaper, Jumat (9/10), laporan ini juga menemukan bahwa masih terlalu sedikit perusahaan di luar sektor ICT yang berinvestasi dalam pengumpulan dan analisis data atau mengubah prosedur internal untuk mengambil keuntungan dari itu. Sebagai contoh, seperti ditambahkan OECD, data yang dikumpulkan oleh departemen pemasaran perusahaan sering tidak dimanfaatkan oleh departemen lain untuk mendorong keputusan dan inovasi, katanya.