spot_img
Latest Phone

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

ARTIKEL TERKAIT

OECD: Penggunaan Big Data Tingkatkan Produktivitas 5-10%

Jakarta – Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penetrasi internet, volume dan variasi data yang diterima, big data kini telah menjadi istilah yang mulai umum di telinga kita, paling tidak dalam beberapa tahun terakhir. Tak heran, jika pemahaman terhadap inovasi inipun menjadi sangat penting untuk dimiliki, khususnya bagi perusahaan-perusahaan di luar sana.

Sebuah organisasi internasional terkait ekonomi, OECD, bahkan menguraikan dalam laporan terbarunya belum lama ini, bahwa perusahaan yang menggunakan inovasi berbasis data telah berhasil meningkatkan 5-10 persen produktivitasnya lebih cepat daripada perusahaan yang tidak menggunakan pendekatan sejenis. Migrasi kegiatan ekonomi dan sosial ke internet dan munculnya Internet of Things – dibarengi dengan biaya pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan data yang secara dramatis lebih rendah, dan meningkatnya daya komputasi – berarti analisis data semakin mendorong inovasi dan berpotensi menjadi sumber baru yang penting untuk pertumbuhan, kata OECD.

Namun, laporan itu menyimpulkan bahwa negara bisa mendapatkan lebih banyak dari analisis data dalam hal keuntungan ekonomi dan sosial jika pemerintah berbuat lebih banyak untuk mendorong investasi dalam “Big Data” dan mempromosikan pembagian data (data sharing) dan penggunaan kembali.

Menurut laporan itu, negara-negara harus mengambil manfaat dari inovasi berbasis data dengan melatih lebih baik dan lebih banyak ahli data dan mengurangi hambatan untuk arus data antar negara. Selain itu, pemerintah harus mendorong investasi dalam proses bisnis, dalam segala hal mulai dari pertanian dan manufaktur hingga industri jasa, untuk menggabungkan analisis data.

Menurut Telecompaper, Jumat (9/10), laporan ini juga menemukan bahwa masih terlalu sedikit perusahaan di luar sektor ICT yang berinvestasi dalam pengumpulan dan analisis data atau mengubah prosedur internal untuk mengambil keuntungan dari itu. Sebagai contoh, seperti ditambahkan OECD, data yang dikumpulkan oleh departemen pemasaran perusahaan sering tidak dimanfaatkan oleh departemen lain untuk mendorong keputusan dan inovasi, katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU