spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...
Beranda blog Halaman 1535

IndiHome Terapkan Fair Usage Policy Menuai Protes

0

Telko.id – Beberapa waktu lalu, Telekomunikasi Indonesia atau Telkom menerapkan Fair Usage Policy. Penerapan kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi normal user dari pemanfaatan pemakaian berlebih oleh heavy user. Begitu pernyataan dari Arif Prabowo, VP Corporate Communication Telkom dalam pernyataan resminya.

Ternyata, kebijakan baru tersebut menuai protes. Setidaknya ada 15.424 petisi yang tidak setuju dengan kebijakan baru tersebut yang tercantum dalam change.org dengan tajuk “Telkom yang semena-mena terhadap pelanggan, merubah kebijakan Promo dengan sebelah pihak”.

Dalam keberatan yang ajukan, menyebutkan bahwa “Saya merasa kecewa dengan salah satu  perusahaan BUMN yaitu TELKOM yang mengelola Internet dan Telepon rumah sekaligus TV Kabel yang dalam paket Indihome nya.

Dalam PROMO mereka mengakatan Unlimited tanpa FUP dalam paket tersebut. Dengan harga yang sudah di tentukan, Namun setelah berjalan dalam pemakaian, tiba-tiba pihak TELKOM merubah kebijakan yang semula UNLIMITED tanpa FUP menjadi UNLIMITED dengan ada FUP. Sebenar nya dengan FUP ini sangat membantu sekali dalam menjaga kualitas jaringan. Namun seharusnya tidak dengan melakukan nya sebelah pihak saja, karena bila ada nya perubahan kebijakan yang seharusnya tidak ada dalam promo yang seolah-olah menipu dengan kertas promo ini”.

Kebijakan FUP ini berdasarkan pernyataan resmi dari Telkom hanya diberlakukan untuk layanan internet pada IndiHome dan tidak berpengaruh pada layanan Video (UseeTV) dan Telepon. “Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi konsumen. Penerapan FUP juga dilakukan di negara lain seperti Amerika, Jepang dan Malaysia serta operator lain di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memperlakukan konsumen secara adil sesuai kebutuhannya”, demikian imbuh Arif.

Menurut Arif, perlunya diterapkan FUP, karena berdasarkan pengamatan selama ini terdapat heavy user pada pelanggan IndiHome yang memanfaatkan internetnya untuk mengunduh film / games secara terus menerus atau bahkan meretailkannya sehingga pemakaian mereka menjadi tidak wajar.

“Hal ini dapat mengganggu kualitas layanan dan kenyamanan bagi pengguna lain yang membayar dengan tarif yang sama. Untuk itulah perlunya ada FUP agar terdapat keadilan bagi konsumen yang memanfaatkan internet secara wajar,” jelasnya.

FUP yang disediakan Telkom melalui IndiHome memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan operator lain. Untuk layanan dengan kecepatan 10 Mbps maka fair usage yang diberikan hingga 300 GB atau setara dengan menikmati video dengan kualitas standar selama 1800 jam atau sekitar 1200 video. Inipun bila melewati batas 300 GB pelanggan akan tetap dapat menggunakan layanan internet hanya saja dengan kecepatan 75% (7,5 Mbps), dan bila diatas 400 GB kecepatan akan dikurangi lagi menjadi 40%-nya saja. Volume ini sangat leluasa bagi pelanggan normal atau pemakaian rumah tangga.

“Hampir 99% pelanggan IndiHome tidak akan terpengaruh dari penerapan FUP ini karena berdasarkan data, rata-rata konsumsi bandwidth pelanggan tersebut di bawah 300 GB. Telkom senantiasa memberikan yang terbaik bagi pelanggan dengan selalu berupaya menjaga kualitas layanannya”, demikian pungkas Arif. (Icha)

ViaSat Siapkan Platform Satelit Broadband 100Mbps

0

Telko.id – Penyedia konektivitas satelit, ViaSat baru-baru ini telah mengumumkan platform teranyar yang kini sedang dikembangkan dan diklaim akan memberikan kecepatan broadband supercepat ke daerah pedesaan di seluruh dunia.

Platform satelit kapasitas tinggi ViaSat-3 saat ini sedang dalam pengembangan dan dijadwalkan untuk meluncur pada 2019. Sistem ini terdiri dari tiga satelit, dan ViaSat telah mulai mengerjakan dua yang pertama, mengatakan Boeing Satellite Systems menangani platform bus satelit. Diperkirakan bahwa ketiga satelit ini akan mampu menghadirkan konektivitas broadband supercepat hingga 100Mbps, sehingga memungkinkan penyiaran TV berbasis 4K.

Dua satelit pertama yang saat ini sedang dikembangkan ViaSat rencananya akan difokuskan di wilayah Amerika dan EMEA masing-masing, dengan satelit akhir mencakup Asia Pasifik. Disebutkan, bahwa dua satelit pertama akan memberikan lebih dari dua kali lipat kapasitas total dari 400 satelit komunikasi komersial di orbit saat ini.

Dilansir Telecom, Kamis (11/2), ViaSat tidak hanya mengharapkan broadband perumahan 100Mbps, tetapi juga mencatat bahwa sistem baru akan memungkinkan kecepatan besar untuk konektivitas dalam penerbangan (sesuatu yang mulai marak saat ini), serta kecepatan gigabit untuk maritim, pengeboran minyak dan aplikasi bisnis kelautan lainnya.

“Inovasi dalam sistem ViaSat-3 melakukan apa sampai sekarang telah tidak mungkin di industri telekomunikasi – menggabungkan kapasitas jaringan yang sangat besar dengan cakupan global, dan fleksibilitas dinamis untuk mengalokasikan sumber daya sesuai dengan permintaan geografis,” kata CEO dan ketua ViaSat, Mark Dankberg.

Ia menambahkan, meskipun ada beberapa perusahaan dan konsorsium dengan ambisi untuk menghubungkan dunia dengan teknologi telekomunikasi, satelit dan ruang, teknologi kunci yang mendasari ViaSat-3 berada di tangan saat ini, memungkinkan kita untuk bergerak maju dalam membangun platform broadband pertama yang membawa konektivitas internet berkecepatan tinggi, termasuk video streaming.

Facebook Lirik Gelombang Milimeter untuk Internet Gratis

0

Telko.id – India boleh saja memblokir layanan Free Basics milik Facebook, namun tidak berarti jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu berputus asa. Kenyataannya, Facebook masih melanjutkan upayanya untuk menyebar luaskan layanan internet gratis yang merupakan bagian dari internet.org itu untuk negara-negara berkembang.

Perusahaan baru-baru ini mengatakan kepada the Verge, bahwa mereka sedang meneliti jaringan nirkabel yang menggunakan band gelombang milimeter yang memiliki frekuensi sangat tinggi. Ada setidaknya dua paten diterapkan pada teknologi ini, yang mirip dengan yang diusulkan oleh Starry, perusahaan yang dipimpin oleh CEO Aereo, Chet Kanojia.

“Karya ini merupakan bagian dari Connectivity Lab yang mendukung misi Internet.org – untuk menghubungkan empat miliar orang yang tidak memiliki akses Internet,” ungkap salah seorang perwakilan.

Gelombang Milimeter nirkabel beroperasi di spektrum 30 sampai 300GHz, sebuah frekuensi yang juga sedang diuji oleh operator untuk jaringan seluler 5G. Ini umumnya diatur sebagai jaringan “mesh,” dimana sinyal memantul antara antena ditempatkan secara strategis. Sinyal tersebut umumnya tidak melalui dinding atau hambatan lainnya, sehingga garis langsung dari situs diperlukan.

Kanojia baru-baru ini mengatakan bahwa Starry berencana untuk menggunakan ini untuk memberikan koneksi berkecepatan gigabit dengan kapasitas tak terbatas.

Seiring dengan penelitiannya terhadap jaringan gelombang milimeter, Connectivity Lab Facebook sedang mencari cara untuk menyediakan internet melalui satelit dan sarana lainnya. Namun, layanan Free Basics perusahaan, yang memberikan pengguna akses ke Facebook dan beberapa situs lain (tetapi tidak semua internet), tidak serta merta diterima. Banyak yang berpikir bahwa itu melanggar prinsip-prinsip netralitas internet dan dapat membahayakan proyek lain yang juga menyediakan internet gratis untuk daerah miskin. Google, misalnya, memiliki Project Loon, yang menggunakan balon di langit-langit yang tinggi untuk mendistribusikan internet nirkabel, dengan tidak ada batasan konten.

Aplikasi paten Facebook merinci bagaimana jaringan dapat dibangun secara efisien menggunakan sistem gelombang milimeter, tetapi tidak ada jaminan bahwa mereka akan diakui oleh USPTO. Demikian dilaporkan Engadget, Kamis (11/2).

Selain Facebook dan Starry, sebelumnya beberapa pemain lain juga telah meneliti teknologi ini, termasuk operator jaringan seluler.

Opera Akan Dijual ke Perusahaan Tech Cina sebesar 1,2 Miliar US$

0

Telko.id – Opera Software ASA sudah setuju untuk menjual perusahaannya kepada sekelompok perusahaan teknologi Cina dengan nilai sekitar 10,5 miliar kroner atau 1,2 milyar US$. Dengan adanya kesepakatan itu akan memberikan pembuat web browser asal Norwegia ini tambahan biaya dan peluang untuk akses ke pelanggan baru di Cina.

Kelompok ini akan memulai penawaran tender pada posisi 71 kroner per share untuk Opera, seperti yang tercantum dalam pernyataan resminya. Angka tersebut setara dengan 46 persen di atas harga penutupan terakhir, pada Februari 5. Dengan kesepakatan ini, investor akan memiliki sekitar sepertiga dari saham Opera dan anggota tim eksekutif dan dewan memegang saham telah menyetujui tawaran tersebut, dan sudah merekomendasikan kepada pemegang saham, kata Opera.

Calon pembeli Opera ini termasuk perusahaan ekuitas swasta Golden Brick Capital Management Ltd, pembuat game asal Cina Beijing Kunlun Tech Co, penyedia keamanan Internet Qihoo 360 Technology Co dan Yonglian Investment Co. Kesepakatan ini memberikan Opera untuk dapat mengakses web user milik Kunlun dan Qihoo di Cina serta tambahan pembiayaan.

“Jika Anda melihat mitra industri, itu ide ekosistem,” kata Ketua Sverre Munck pada konferensi pers di Oslo. “Ekosistem adalah kata kunci karena kami akan bersaing perusahaan besar lainya seperti Facebook, Google, dan Apple. Untuk bersaing sendirian melawan ekosistem tidak akan kuat. Itulah sebabnya, Opera melakukan penjualan saham agar dapat bersaing. Dilihat dari kelompok investor yang berminat, Opera merasa puas karena masuk dalam ekosistem yang sesuai.

Browser Opera sudah banyak membantu vendor mobile phone, tablet dan computer agar dapat melakukan browsing internet dengan cepat tanpa menghabiskan paket data yang besar. Pembuat software ini memiliki 350 juta pengguna aktif setiap bulannya. Dan browser ini sudah tertanam diberbagai device smartphone seperti pada produk keluaran dari Samsung Electronics Co dan Xiaomi Corp.

Berdasarkan data dari NetMarketShare, Opera Mini Browser menguasai sekitar 7,3 persen dari pangsa pasar yang ada. Berada di belakang Chrome 42 persen, Safari 34 persen dan browser Android 11,1 persen.

Opera akan memulai tahap review pada bulan Agustus, setelah menerima strategic interest dari sejumlah pihak.

Fredrik Steinslien, seorang analis di Pareto Securities AS mengatakan bahwa target tawaran menarik yang diberikan adalah 63 kroner per sahamnya dan Opera pada 2016 akan memperoleh laba dibawah prediksi sedikit.

Saham Opera, sempat turun 47 persen tahun lalu. Baru naik pekan lalu karena dipicu spekulasi rencana kesepakatan ini. Harga nya pun melonjak 37 persen menjadi 66,90 kroner di 11:35 di Oslo. Hal ini memberikan tambahan nilai pasar perusahaan 10 miliar kroner. Namun, perdagangan di bursa dihentikan pada 5 Februari karena banyak spekulasi di media tentang rencana penjualan saham ini. (Icha)

Buka kantor Baru, Mataharimall targetkan Rajai e-commerce Indonesia

0

Telko.id – Mataharimall.com, sebagai salah satu e-commerce lokal terbesar di Indonesia, hari ini (10/2) meresmikan kantor baru mereka. Mengambil tempat yang cukup strategis, kantor Mataharimall.com berada di gedung Lippo Kuningan, Jakarta. Sekedar informasi, kantor baru ini juga memiliki desain interior yang mengambarkan karakteristik dari Mataharimall yang berani, cepat dan menyenangkan.

Hadirnya kantor baru ini diharpkan dapat menumbuhkan semangat dan kreatifitas dari para karyawan mereka. Pasalnya, Kantor yang diberinama ‘hoMMe’ ini memiliki desain yang menyenangkan serta ‘fresh’ untuk memberikan berbagai macam ide bagi para karyawa mereka.

Bersamaan dengan itu, Hadi Wenas selaku CEO Mataharimall.com mengungkapkan target mereka untuk menjadi e-commerce nomor satu di Indonesia. Ia mengungkapkan,” Mataharimall memiliki visi untuk menjadi perusahaan ecommerce nomor satu di Indonesia, visi tersebut hanya dapat diwujudkan kalau Mataharimall dapat mendorong talenta-talenta terbaik Indonesia untuk bergabung dan bekerjasama dengan nyaman dan kerasan seperti dirumah sendiri, oleh karena itu kami menyebut kanto kami dengan sebutan hoMMe,” ucapya.

Berbicara mengenai target tadi, hal senada juga diucapkan oleh Emirsyah Satar, Chairman mataharimall yang menyebutkan, “Saya hanya jngin menggaris baweahi jika Mataharimall ingin menjadi e-commerce terbesar di Indonesia dan membantu untuk meningkatkan perekonomian,” ucapnya.

Sekedar informasi, saat ini MatahariMall.com menjadi salah satu e-commerce lokal terbesar di sektor B2c di Indonesia. Hal ini akan semakin diperkuat dengan program pemerintah yang memfokuskan diri pada ranah e-commerce di tahun ini.

Berbicara mengenai mode bisnis, Wenas mengungkapkan,”Kita melihat e-commerce itu long term bukan short term, seperti contohnya departemen store kami yaitu matahari mall sudah lebih dari 25 tahun dan ini adalah ambisi kami untuk jadi yang terbesar secara long term dan kami berfokus pada profitabiliti dan suistainbility,” Ucap Wenas.

Sekedar Informasi, MatahariMall.com juga mendukung program pengembangan sektor UKM dengan meluncurkan program JOA (Jual online Aja). Tercatat, program ini telah menjaring setidaknya 100 UKM yang sudah mulai aktif berjualan di Indonesia.

Amerika Canangkan Cybersecurity National Action Plan

0

Telko.id – Baru saja, Amerika dikejutkan oleh terbukanya data hampir 29 ribu karyawan FBI. Itu merespon itu, Barack Obama akan menginvestasikan 19 miliar US$ untuk memperketat Cyber Security negaranya. Lebih tinggi 35% ketimbang investasi yang dilakukan pada tahun lalu. Dan menghimbau Chief Information Security Officer atau CISO untuk mengawasi semua proses upgrade infrastruktur yang usang dan tidak aman. CISO ini adalah posisi yang pertama kali dibentuk oleh Amerika.

Jumlah insiden keamanan informasi tumbuh lebiih dari 11 kali lipat antara tahun 2006 dan 2014. Dari 67 kasus menjadi 168 kasus dan serangan yang berasal dari negara lain pun meningkat.

Agar tidak terjadi lagi, Obama pun mengumumkan Cybersecurity National Action Plan yang diharapkan dapat membendung serangan digital. Selain itu juga akan dilakukan modernisasi jaringan digital milik pemerintah. Langkah ini dilakukan bukan hanya untuk memperkuat keamanan tetapi juga mendidik para ahli yang diperlukan untuk memastikan perbaikan yang sedang berlangsung berjalan lancar. Adapun Cybersecurity National Plan yang dicanangkan oleh Obama tersebut ada 9 poin yakni:

  1. Akan mengalokasikan dana sebesar 3.3 miliar US$ untuk upgrade infrastruktur yang sudah usang dan sulit untuk pengamanan digital.
  1. Menunjuk Chief Information Security Officer atau CISO untuk mengawasi proses upgrade. Pekerjaanya akan meliputi mengembangkan, mengelola dan mengkoordinasikan strategi cybersecurity, kebijakan, dan operasional antar federal di pemerintahan.
  1. Membentuk “Komisi Nasional Peningkatkan Cybersecurity. Komisi ini akan berisi orang-orang yang memiliki kemampuan strategi, bisnis dan teknik yang berasal dari luar pemerintahan. Termasuk beberapa anggota yang dipilih oleh kongres. Komisi ini akan merekomendasikan aksi yang akan terjadi pada 10 tahun ke depan sehingga mampu memperkuat keamanan digital baik untuk public maupun swasta sekaligus melindungi privasi. Termasuk di dalamnya menjaga keamanan publik dan keamanan nasional dan ekonomi, membina penemuan dan pengembangan solusi teknis baru; dan memperkuat kemitraan antara Federal, Negara, dan pemerintah daerah dan sektor swasta dalam pengembangan, promosi dan penggunaan teknologi cybersecurity, kebijakan, dan praktik terbaik. Kelompok ini akan didukung oleh National Institute of Standards and Technology (NIST).
  1. Melakukan modernisasi IT Pemerintah dan mengubah bagaimana pemerintah berhasil mengatur cybersecurity dengan menggunakan dana modernisasi teknologi informasi sebesar $ 3,1 miliar, yang akan memungkinkan melakukan pensiun, penggantian, dan modernisasi IT yang ada. Langkah tersebut tidak mudah dan membutuhkan dana yang besar. Itu sebabnya ada formasi baru dalam pemerintahan yakni Federal Chief Information Security Officer yang akan mendorong perubahan ini di pemerintahan.

Memberdayakan masyarakat untuk mengamankan akun online mereka dengan                tidak mengandalkan password saja, tetapi juga menambahkan lapisan keamanan            lain. Seperti menggabungkan antara password yang kuat dengan faktor                              tambahan, seperti sidik jari atau kode penggunaan tunggal yang dikirimkan                      melalui pesan teks. Dengan demikian akan lebih aman.

Masalah multi-factor authentication ini akan masuk dalam kampanye nasional                tentang Cybersecurity yang dikeluarkan oleh National Cyber ​​Security Alliance                  yang didesain sangat simple dan dapat ditindaklanjuti untuk melindungi diri dari            dunia digital yang semakin meningkat.

National Cyber ​​Security Alliance akan bermitra dengan perusahaan-perusahaan              teknologi terkemuka seperti Google, Facebook, Dropbox, dan Microsoft untuk                  memudahkan jutaan pengguna untuk mengamankan akun online mereka, dan                jasa keuangan perusahaan seperti MasterCard, Visa, PayPal, dan Venmo yang                  akan membuat transaksi lebih aman.

Pemerintah juga akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi data                       pribadi dalam transaksi online antara warga dan pemerintah, termasuk melalui               rencana aksi baru untuk mendorong adopsi dan penggunaan pemeriksaan                         identitas yang efektif dan metode otentikasi multi-faktor yang kuat dan review                 yang sistematis sehingga Pemerintah Federal dapat mengurangi ketergantungan             pada nomor Jaminan Sosial sebagai pengenal warga.

  1. Investasi 19 miliar US$ untuk keamanan cyber adalah bagian dari Fiskal Presiden Tahun anggaran 2017. Ini menggambarkan peningkatan lebih dari 35 persen dari Fiskal tahun anggaran 2016 sumber keseluruhan sumber dana Federal untuk keamanan cyber, demi kepentingan keamanan Amerika di masa depan. (Icha)

Perancis Perintahkan Facebook Berhenti Kirim Data Pengguna ke AS

0

Telko.id – Otoritas perlindungan data Perancis telah memerintahkan Facebook untuk berhenti mentransfer data pengguna ke AS, menyusul putusan dari Uni Eropa yang membatalkan perjanjian transfer data lama trans-Atlantik.

Dalam sebuah perintah yang dikeluarkan Senin lalu, otoritas perlindungan data, yang dikenal dengan singkatan bahasa Perancisnya, CNIL, juga memberi Facebook waktu tiga bulan untuk menghentikan pelacakan aktivitas web non-pengguna tanpa persetujuan mereka. Menurut CNIL, Facebook bisa kena denda jika gagal memenuhi aturan ini.

Pada bulan Oktober, Pengadilan Tinggi Eropa memutuskan bahwa perjanjian transfer data trans-Atlantik antara Eropa dan AS, yang dikenal sebagai pakta Safe Harbor, adalah ilegal dengan alasan bahwa AS tidak memberikan perlindungan privasi yang memadai. Batas waktu tiga bulan untuk membangun kesepakatan alternatif berakhir pekan lalu, dan meskipun para pejabat AS dan Eropa sepakat untuk kerangka baru pekan lalu, namun belum dioperasikan.

Pembatalan Safe Harbor menjadi dasar lahirnya perintah CNIL, meskipun Facebook mengatakan bahwa transfer data mereka sesuai dengan hukum Uni Eropa. Demikian dilaporkan The Verge, Rabu (10/2).

“Melindungi privasi orang-orang yang menggunakan Facebook adalah jantung dari segala sesuatu yang kami lakukan,” kata juru bicara Facebook seperti dilansir Reuters. “Kami… berharap untuk terlibat dengan CNIL untuk menanggapi keprihatinan mereka.”

CNIL juga memerintahkan Facebook untuk menginformasikan pengguna non-Facebook bahwa kegiatan web browsing mereka dilacak dengan cookie ketika mereka mengunjungi halaman Facebook.

Regulator menambahkan bahwa pengguna Facebook harus dapat memilih apakah data mereka dibagi dengan pengiklan, dan bahwa perusahaan harus berhenti “mempertahankan data pribadi di luar lamanya waktu yang dibutuhkan untuk tujuan itu dimana itu dikumpulkan dan diproses.” CNIL mengatakan bahwa praktik ini melanggar hukum Perancis.

‘Sengketa’ antara Facebook dan Perancis ini sebenarnya bukan kali pertama dialami jejaring sosial milik Mark Zuckerberg. Sebelumnya, Facebook juga telah menghadapi sejumlah penyelidikan terkait privasi di Eropa. Pada bulan November, pengadilan Belgia memerintahkan perusahaan untuk berhenti menggunakan cookies untuk melacak aktivitas web dari para penggunanya, yang berarti bahwa pengguna kini harus login untuk melihat halaman Facebook, termasuk yang umum.

Gandeng 7 Operator, GSMA Terbitkan Panduan Keamanan Internet of Things

0

Telko.id – GSMA, bersama tujuh operator seluler – berasal dari Amerika Serikat, China, Jepang dan banyak lagi – telah meluncurkan pedoman keamanan yang luas untuk mengembangkan layanan dan produk Internet of Things (IoT).

Asosiasi telekomunikasi global itu mengatakan bahwa pedoman tersebut telah dirancang dengan memikirkan seluruh ekosistem IoT, termasuk penyedia layanan IoT, produsen perangkat, pengembang dan operator jaringan.

Menurut laporan Telecoms, Rabu (10/2), kekhawatiran atas keamanan adalah penghalang terbesar untuk menerapkan IoT antara operator telekomunikasi – diidentifikasi oleh hampir setengah dari mereka yang disurvei. Sementara itu, hanya 10% mengatakan bahwa mereka mampu meluncurkan layanan IoT yang aman sepenuhnya. Hal inilah yang kemudian membuat GSMA dan operator merasa perlu untuk memiliki panduan lebih dalam mengamankan IoT.

GSMA mengatakan panduan atau pedoman tersebut akan menguraikan berbagai cara untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi ancaman IoT, sehingga membantu penyedia layanan membangun layanan yang aman dari awal. Pedoman ini juga akan menjelaskan metodologi penilaian risiko untuk memastikan layanan IoT mampu mengumpulkan, menyimpan dan bertukar data dengan aman sementara mengurangi serangan cybersecurity yang mungkin saja terjadi.

Menurut CTO GSMA, Alex Sinclair, dengan miliaran perangkat menjadi terhubung di Internet of Things, yang menawarkan layanan baru yang inovatif dan saling terkoneksi, potensi kerentanan akan semakin meningkat.

“Ini bisa diatasi jika keamanan end-to-end layanan IoT dipertimbangkan dengan baik oleh penyedia layanan ketika merancang layanan mereka dan teknologi mitigasi yang tepat dikerahkan. Pendekatan yang baik dan kuat untuk keamanan akan menciptakan layanan yang handal dan terpercaya seiring dengan pertumbuhan pasar,” katanya.

Untuk menghasilkan panduan ini, GSMA bermitra dengan sejumlah operator seluler diantaranya AT&T, China Telecom, Etisalat, KDDI, NTT DOCOMO, Orange, Telefónica, Telenor dan Verizon untuk mendapat input dari operator dan penyedia layanan, sementara Ericsson, Gemalto dan u-blox ikut berkontribusi dari komunitas penjual.

Chief IoT Officer Telefónica, Vicente Muñoz Boza, mengatakan industri membutuhkan panduan semacam ini sehingga penyedia layanan dapat merasa aman dengan layanan IoT-nya.

“Keamanan solusi IoT adalah sangat penting dan dokumen-dokumen ini merupakan langkah penting dalam mendukung pelanggan kami untuk mendapatkan layanan end to end yang aman,” pungkasnya.

20.000 Data Agen FBI Terpapar Akibat Ulah Hacker

0

Telko.id – Seorang hacker telah mempublikasikan data pribadi dari 20.000 agen FBI dan 9000 petugas Departemen Keamanan Dalam Negeri secara online.

Gelombang pertama dari data Departemen Keamanan Dalam Negeri dipublikasikan pada hari Minggu, sedangkan data FBI muncul secara online tadi malam. Kedua data tersebut dipublikasikan ke Cryptobin dengan sandi “lol”. Adapun file tersebut meliputi nama, jabatan, nomor telepon, lokasi negara dan alamat email bagi karyawan pemerintah AS.

Menurut Motherboard, banyak dari alamat email yang tidak umum, sementara jabatan termasuk “gugus tugas wakil direktur” dan “agen khusus.” Sementara itu, Guardian mengklaim bahwa beberapa catatan tampak usang, alias sudah kadaluarsa.

Data-data tersebut diumumkan lewat akun Twitter @DotGovs, disertai dengan hashtags #FreePalestine dan #ProPalestine. Biografi Twitter termasuk kalimat “Persetan pemerintahan Anda.”

Dilansir dari Gizmodo, Rabu (10/2), hacker mengklaim telah menipu seorang karyawan dalam menyediakan token yang dapat digunakan untuk mengakses portal online DOJ, yang pada gilirannya memberikan akses ke tiga komputer dan database staf.

Hingga berita ini diturunkan, tidak jelas siapa yang berada di balik aksi peretasan ini. Tahun lalu, kelompok dengan nama “Crackas With Attitude” (CWA) berhasil mengobrak abrik isi email pribadi Direktur CIA John Brennan sebelum akhirnya mengendalikan 34.000 baris email, nama, posisi dan nomor telepon dari rekan pemerintahan, termasuk militer.

Namun, hacker dibalik aksi peretasan data FBI ini mengklaim pada Motherboard bahwa ia tidak terkait dengan CWA dan bahwa data yang diperoleh berasal dari sumber yang berbeda.

CTI : Operator Seluler Akan Dapatkan Banyak Pemasukan di Era Big Data

0

Telko.id – Computrade Technology International (CTI) Group memprediksi bahwa para pemain di Industri Telekomunikasi Indonesia akan meraup banyak revenue dari fenomena Big Data seperti sekarang ini. Adalah Rachmat Gunawan, selaku Direktur CTI Group yang mengungkapkan bahwa banyak yang bisa dihasilkan oleh para pelaku Industri Telekomunikasi khususnya para operator seluler pada era Big Data ini.

“Telko adalah industri pertama yang bisa memanfaatkan fenomena Big Data, terutama para operator dengan data analitik pengguna yang mereka punya dan juga tentunya para vendor telekomunikasi yang ada di industri ini,” ucapnya kepada tim Telko.id di Jakarta (9/2).

Beberapa sumber pemasukan yang bisa didapatkan oleh para operator seluler di Indonesia erkait dengan tren ini diantaranya adalah data analitik, digital content, dan tentunya volume penggunaan data yang akan meningkat dari para pelanggan mereka, menurut CTI Group. Hadirnya kualitas jaringan yang semakin baik dan cepat, serta internet 4G yang semakin menjangkau seluruh wilayah Indonesia juga menjadi salah-satu modal utama bagi para operator dalam memainkan peran krusial mereka di era Big Data ini.

“Khusus di Industri Telekomunikasi, mereka dapat menjual data analitik dari para pelanggan mereka ke industri lain seperti asuransi untuk mendapatkan ‘insight’ para pengguna, mereka juga saat ini telah memulai dalam pengarapan digital content yang tentunya akan memberikan pemasukan lain bagi para operator disamping peningkatan penggunaan data dari konsumen mereka,” ucap Rahmat.

Sementara itu, berbicara mengenai mengenai kesiapan infrastruktur, pihak CTI Group menyebutkan banyak sekali perangkat atau infrastruktur IT yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan jika ingin bermain di era Big Data ini.

Bahkan, Suresh Nair, Managing Director Hitachi Data Systems Indonesia mengungkapkan, “Beberapa infrstuktur yang harus dimilii antara lain seperti, Storage, Hadoop Operating System, data warehouseing untuk memprovide social media dan lain-lain, dan kami melihat bahwa para operator di Indonesia sudah sangat siap dalam tren ini dan bahkan mereka telah memulainya sejak saat ini,” ucapnya kepada tim Telko.id.

Sementara itu, ketika disinggung mengenai tantangan utama di era Big Data yakni Cyber Security, Rahmat Gunawan menegaskan bahwa sanya CTI Group telah memiliki solusi untuk membantu mengatasi tantangan sekaligus ancaman di era Big Data ini.

“Jika berbicara mengenai Mobility, Cloud, Big Data, dan Social Media, tentunya securiy menjadi isu utama dalam tren ini, Pada acara Infrastructure Summit nanti, Kami aka membahas mengenai cyber security dan bagaimana mengamankan teknologi para klien dari kejahatan siber, kami juga akan menyediakan solusi untuk membantu klien kami me manage latform security yang mereka miliki,” tutupnya.