spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...
Beranda blog Halaman 1501

Huawei Siap Garap Sejumlah Proyek Smart City di India

0

Telko.id – Ambisi Huawei untuk menjadi perusahaan teknologi terdepan kembali dibuktikan lewat rencananya untuk memulai sejumlah proyek Kota Pintar atau Smart City di India. Bekerja sama dengan mitra-mitranya, perusahaan mengaku akan fokus pada keamanan dan keselamatan publik.

“Saya melihat smart city sebagai konsep daripada solusi. Di Huawei, jika Anda melihat seluruh kota pintar India, itu tidak akan terjadi dalam waktu cepat, berdasarkan pengalaman saya dengan China, Dubai, dan Singapura,” ungkap Joe So, CTO of Industry Solutions Enterprise Business Group Huawei seperti dilansir ET, Selasa (12/4).

“Huawei memulai banyak proyek dengan mitranya di India. Namun strategi kami adalah untuk fokus pada daerah-daerah tertentu daripada melakukan semuanya,” tambahnya, menegaskan bahwa fokus awal akan terletak pada keselamatan publik.

Ia juga menambahkan, perusahaan akan secara aktif terlibat dengan pemerintah India untuk membangun kepercayaan dan menginformasikan pihak berwenang bahwa perusahaan dapat menyediakan peralatan terbaik pada harga yang wajar.

“Seperti perusahaan yang melakukan bisnis, kami ingin mendapatkan kepercayaan, karena itu tidak mudah dengan banyaknya masalah yang menghadang. Kami ingin memberitahu Anda bisa bermitra dengan kami jika mempercayai kami,” tambahnya.

Sebagai penyedia infrastuktur untuk solusi ICT Smart City, Huawei akan menawarkan sebuah platform terbuka yang akan menampung semua aplikasi di lapisan vertikal.

Perusahaan juga mencari peluang untuk berkolaborasi dengan integrator sistem, pengembang perangkat lunak, dan mitra lainnya untuk membentuk platform Smart City, yang dapat diterapkan di kota-kota yang diidentifikasi di negara tersebut. “Ekosistem [Smart City] kami terbuka dan kami tidak memiliki banyak preferensi. Kami menilai mitra dari kompetensinya, kesesuaian, dan antusiasme serta kemauan untuk berinvestasi dalam solusi ini,” katanya.

Pemerintah India baru-baru ini memilih 20 kota, yang direncanakan untuk dijadikan kota pintar dengan menyediakan infrastruktur fisik, sosial, kelembagaan dan ekonomi yang efisien. Pemerintah telah menetapkan kota pintar sebagai kota yang layak untuk ditinggali, memiliki lingkungan yang bersih dan berkelanjutan, dan mendukung penerapan solusi pintar.

Selain Huawei, pemain lain seperti Ericsson, ZTE dan Cisco juga dikabarkan sangat tertarik dengan konsep kota pintar yang akan diterapkan di India, dan mereka telah bertaruh besar untuk proyek ini.

Ericsson berharap bahwa pada tahun 2020, 20 persen dari pendapatan India akan datang dari unit Industri dan Masyarakat-nya, yang berfokus pada kota pintar. Di lain pihak, Cisco telah menyelesaikan empat proposal proyek di Navi Mumbai, Pune, Jaipur dan Lucknow, sementara ZTE baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan pemerintah Haryana, Gujarat dan Andhra Pradesh.

Gandeng Nokia, Idea Cellular Hadirkan 4G LTE di India

0

Telko.id – Menyusul beberapa rekannya yang telah lebih dulu menggelar 4G LTE, Idea Cellular menggandeng Nokia untuk melakukan langkah serupa. Menurut pernyataan yang dikeluarkan perusahaan Senin kemarin, Nokia akan bertanggung jawab atas gelaran 4G LTE Idea di beberapa titik, meliputi Kerala, Andhra Pradesh dan Haryana.

Idea Cellular akan menggunakan solusi Single RAN (akses jaringan radio) milik Nokia guna mengoptimalkan investasi dan memberikan pengalaman mobile broadband yang unggul, dengan kecepatan yang lebih cepat dan kinerja smartphone yang lebih baik untuk pelanggan.

“Kami sedang mencari solusi yang dapat mendukung beberapa teknologi radio secara bersamaan pada satu platform. Kami menemukan itu dalam solusi Single RAN Nokia, dilengkapi dengan solusi situs yang hemat energi dan fleksibel. Kerjasama kami sangat baik dengan Nokia kini memasuki fase baru seiring dengan peluncurkan layanan 4G LTE untuk membawa pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ungkap Himanshu Kapania, Managing Director, Idea Cellular seperti dikutip dari Gadget360, Selasa (12/4).

Berdasarkan perjanjian tersebut, Idea Cellular akan menggunakan teknologi Single RAN Nokia, yang memungkinkan operasi 2G, 3G dan 4G secara simultan pada satu platform.

Nokia juga akan mendukung modernisasi dan perluasan jaringan inti Idea Cellular dan sistem dukungan operasional untuk mendukung peluncuran 4G LTE, bersama dengan layanan profesional untuk penyebaran jaringan, perencanaan jaringan dan optimasi, integrasi sistem dan banyak lagi.

“Sebagai mitra teknologi pilihan Idea Cellular di 2G, 3G, dan sekarang di 4G, kami akan terus mendukung mereka dengan menyediakan teknologi baru dan kemampuan untuk kualitas jaringan yang unggul,” tambah Sandeep Girotra, Head of India Market.

Ia menambahkan, pengalaman global Nokia dalam menyebarkan jaringan 4G LTE akan memungkinkan Idea Cellular untuk meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh wilayahnya.

 

Nokia dan Zain Akan Sulap Jeddah Jadi Smart City

0

Telko.id – Tren Smart city semakin meningkat di setiap negara maju dan berkembang di dunia saat ini. Hal ini terlihat dari banyaknya kota-kota di dunia yang sudah menerapkan tren smart city sebagai landasan dari pemerintahan mereka. Khusus di Asia pasifik sendiri, setidaknya terdapat 800 kota yang bisa disebut smart city, dengan mayoritas berada di India dan China.

Hal ini nampaknya akan segera terealisasi pada negara kerajaan, Arab Saudi. Dengan mengggandeng Nokia sebagai vendor infrastruktur mereka, pemerintah Arab Saudi akan mulai membangun smart city di beberapa kota besar dinegara tersebut.

Sesuai dengan MoU, Nokia dan Zain KSA (Arab Saudi) akan menerapkan teknologi jejaring yang canggih pada Internet of Things (IoT) dan Cloud untuk mengkoneksi serta mengelola berbagai jenis perangkat, kendaraan, rumah dan aplikasi. Penggunaan teknologi-teknologi ini akan meningkatkan layanan-layanan pada kotamadya dan iklim bisnis di Jeddah serta menciptakan kualitas hidup lebih baik bagi hampir tiga juta penduduk mereka.

Zain dan Nokia juga akan menggunakan jaringan canggih dan peralatan pengelolaan pengalaman konsumen untuk memastikan solusi ini berjalan dengan mulus dan tanpa hambatan di seluruh lokasi dan objek. Untuk memastikan privasi serta memenuhi persyaratan keselamatan publik, kedua perusahaan akan fokus pada kehandalan dan keamanan jaringan.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima oleh tim Telko.id (12/4), dalam jangka waktu dua tahun, kedua perusahaan akan meningkatkan kapasitas, aksesibilitas dan efisiensi jaringan broadband selular milik Zain KSA di Jeddah, yang pada akhirnya akan mengarah ke akses 5G, seraya memperluas penggunaan smallcell dan Wi-Fi untuk memastikan konektivitas berkesinambungan di seluruh kota.

Sultan AlDeghaither, Chief Technology Officer Zain mengungkapkan, “Jeddah adalah kota kedua terbesar kedua di Arab Saudi dan berkat kolaborasi kami dengan Nokia, kota ini akan menjadi smart city. Memperkenalkan IoT ke seluruh lapisan masyarakat adalah prioritas utama Zain KSA, dan solusi-solusi Smart City Nokia akan memberikan kami kerangka kerja untuk memperkaya kehidupan masyarakat Jeddah,” ujarnya.

Sementara itu, Ali Aljitawi, Pimpinan Zain KSA Customer Team di Nokia, menyebutkan,“Dunia menjadi semakin urban, dengan lebih banyak perangkat terkoneksi ke internet secara eksponensial. Untuk setiap perangkat terkoneksi Internet saat ini, lebih dari 10 perangkat akan bergabung dalam waktu dekat, ujarnya.

Ia menambahkan, harapan kedepannya pengguna dapat mengontrol semua peralatan yang ada dirumah menggunakan smartphone yang ada di genggamannya.

“Melalui konsep-konsep IoT dan smart city, kami dapat mengotomatisasi kehidupan kita dengan mengkoneksikan perangkat-perangkat selular ke berbagai peralatan, lampu, jalan raya dan hampir segala sesuatu – sebuah pergeseran yang akan meningkatkan efisiensi serta memungkinkan kesinambungan ekonomi, sosial dan lingkungan. Kami yakin bahwa konsep Jeddah Smart City dapat menjadi model bagi smart city – smart city lain tidak hanya di Kerajaan, tetapi di seluruh wilayah serta di seluruh dunia,” tutup Aljitawi.

Gunakan SmallCell, StarHub Hasilkan Kecepatan 1Gbps?

0

Telko.id – StarHub mengungkapkan bahwa mereka telah mencapai kecepatan 4G dalam ruangan hingga 1Gbps, jaringan StarHub ini beroperasi pada teknologi small cell Huawei dan akan menawarkan layanan kepada konsumen ketika perangkat yang kompatibel telah tersedia di pasar.

Pengumuman ini merupakan sebuah tindak lanjut dari peluncuran jaringan 4G LTE Advanced dari operator asal Singapura ini. Sekadar informasi, layanan teranyar mereka ini mereka namakan 4G LTE-Advanced heterogen Network (HetNet), StarHun sendiri telah meng-upgrade kawasan Marina Bay pada tahun lalu, dengan terlihatnya BTS smallcell Huawei yang mana masing-masing dari BTS tersebut tidak lebih besar dari satu rim kertas A4.

Karena mereka jauh lebih kecil dari BTS tradisional, smallcell biasanya difunsikan untuk memberikan jangkauan nirkabel atau memperluas cakupan dan kapasitas internet di dalam ruangan, terutama untuk daerah yang sibuk di mana lalu lintas data biasanya cukup sesak. Selain itu, smallcell juga sangat sedikit mengkonsumsi daya dan menawarkan penggunaan yang lebih efisien dari spektrum radio.

StarHub CTO Mock Pak Lum mengatakan, “Ada lagi yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan jarak tempuh yang lebih baik dari spektrum nirkabel yang kita punya, perkembangan solusi smallcell ini tentunya dapat membantu kami meningkatkan kualitas jaringan dengan cepat dan juga biaya yang efisien, solusi ini juga dapat memberikan pelanggan kecepatan data lebih tinggi bahkan di dalam bangunan dan di daerah ramai sekalipun,” ujarnya seperti dilaporkan oleh ZdNet (12/4).

Sekadar informasi, perusahaan telko ini sedang menjalankan pilot project komersial untuk layanan 1Gbps, dengan rencana untuk memperluas layanan ini kepada konsumen ketika model smartphone yang kompatibel dengan layanan mereka telah tersedia di pasar lokal.

Seperti diketahui, StarHub pada Oktober 2015 silam telah mengatakan bahwa HetNet yang akan dikerahkan untuk 40 bangunan, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan komersial pada akhir tahun ini. Perusahaan telko ini juga sedang menguji jaringan di Singapura sendiri pada percobaan HetNet di kabupaten Jurong Lake, yang merupakan bagian dari smart nation initiative. Di Singapura, StarHub juga akan mendapatkan persaingan serius dari SingTel, M1 dan tentunya rising star My Republic.

Tingkat Stres Meningkat Karena Buffering?

Telko.id – Sebuah studi neuroscience mengukur reaksi pengguna terhadap kinerja jaringan yang menunjukkan bahwa denyut jantung dan tingkat stres mereka meningkat ketika seseorang mengalami keterlambatan dalam loading halaman web dan video atau yang sering kita sebut lagging.

Tingkat pengukuran stres dapat dibandingkan dengan situasi lain dalam kehidupan sehari-hari seperti menonton film horor atau memecahkan masalah matematika dan tingkat stres yabf lebih besar yakni menunggu dalam antrean pembeli di toko kelontong.

Studi yang juga dipersembahkan oleh Ericsson ConsumerLab dan termasuk dalam Laporan Mobilitas Ericsson pada Jaringan Masyarakat dirilis pada bulan Februari lalu, mengukur aktivitas otak, gerakan mata, dan detak jantung ketika seseorang menyelesaikan berbagai aktivitas mereka untuk browsing web dan menonton klip video.

Para peserta yang terkena tingkat keterlambatan tinggi, tingkat menengah dari sama sekali tidak mengalami keterlambatan atau internet lemot, pada saat mereka browsing dan menyaksikan kobten video mereka juga direkam dalam studi ini. Respon ke waktu muatan awal (time-to-konten) dan jeda karena internet mereka kembali ‘lemot’ saat menonton video juga direkam dan dianalisis.

Hasil ini membantu untuk mengungkap bagaimana variasi dalam kinerja jaringan dapat mempengaruhi pengalaman konsumen dan akhirnya mempengaruhi ekuitas dari brand provider yang mereka gunakan.

Diantara temuan dari penelitian ini adalah bahwa rata-rata, penundaan tunggal menghasilkan peningkatan 38% denyut jantung. Sementara delay media 2 detik ketika loading video menyebabkan tingkat stres rata-rata meningkat dari 13% menjadi 16% di atas batas normal. Setelah video mulai streaming, jeda karena buffering menyebabkan tingkat stres lebih meningkat yakni sebesar 15 persen.

Studi ini juga mencatat dengan delay yang mencapai enam detik, setengah dari peserta mengalami 19% peningkatan relatif terhadap tingkat dasar. Sementara lainnya menunjukkan bahwa gerakan mata mereka memperlihatkan gangguan tersebut dan tingkat stres menurun. Seperti dilaporkan oleh TelecomAsia (12/4).

Di luar pengaruh kinerja jaringan yang buruk pada individu, laporan itu menyimpulkan bahwa ia juga memiliki efek pada persepsi brand sebuah provider sebagai peserta yang tidak mengalami keterlambatan kinerja, yang tentunya menunjukkan peningkatan minat peserta ke sebuah provider.

“Ini menunjukkan bahwa mereka menjadi lebih bahagia dengan penyedia layanan seluler mereka. Sebagai perbandingan, kelompok yang mengalami delay menengah dan tinggi merasakan keterlibatan suatu brand adalah netral dan bahkan negatif,” dikutip dari laporan tersebut.

“Menariknya, penundaan media streaming mengakibatkan efek negatif ganda pada penyedia layanan, karena mereka tidak hanya menurunkan minat konsumen mereka tetapi juga menyebabkan peningkatan keterlibatan dengan pesaing mereka yang ternyata menyediakan jaringan internet yang lebih baik. Sementara itu, pengguna yang mengalami delay tingkat tinggi merespon negatif untuk semua brand penyedia layanan seluler.” Tutup laporan tersebut.

Sejatinya, dari laporan ini menunjukan bahwa layanan yang baik dari setiap operator, tentu akan membuat mereka tetap berkibar di bisnis ini. Sebaliknya, ketika layanan yang mereka hadirkan kurang maksimal, tentunya tingkat stres pengguna akan menyebabkan si pengguna tersebut menghilangkan minatnya pada operator tadi dan berpindah ke operator pesaing.

Inilah Solusi IoT Terbaru dari Vendor Italia

0

Telko.id – Semtech Corporation, selaku pemasok terkemuka analog dan mixed-sinyal semikonduktor, kemarin mengumumkan bahwa A2A, yakni sebuah perusahaan utilitas terkemuka Italia, telah meluncurkan produk mereka yaitu A2A Smart City. Solusi terbaru ini merupakan sebuah inisiatif untuk mempromosikan aplikasi Internet of Things (IOT) dan akan membantu penyebaran Low-Power Wide-Area Network (LPWAN) berdasarkan spesifikasi LoRaWAN pada tahun 2016.

Inisiatif A2A Smart City ini juga mulai menegaskan status A2A sebagai pemimpin pasar IOT di Italia, melalui penyebaran dari LPWAN di wilayah tersebut dan dengan menawarkan sumber daya untuk desain dan implementasi smart technology.

Dilaporkan TelecomEngine (12/4), A2A bersama dengan Smart City Lab, bertujuan untuk mempromosikan roll out dari smart metering, infrastruktur, parkir, keamanan, kesehatan dan aplikasi pemerintah di Italia.

A2A sendiri lebih memilih spesifikasi LoRaWAN, yang didasarkan pada teknologi RF nirkabel Semtech Lora dan distandarisasi oleh Lora ™ Alliance, untuk set fitur yang khusus dirancang dalam peluncuran skala besar. Teknologi Lora menawarkan keandalan jangka panjang dan skalabilitas melalui memperpanjang umur baterai dan implementasi efisien dan dengan beroperasi pada daya rendah.

Marco Moretti, Chief Information Officer A2A dan Presiden A2A Smart City menyebutkan, “A2A Smart City memilih LoRaWAN sebagai protokol untuk IOT setelah dua bulan eksperimen di Smart City Lab di Brescia, dengan teknologi LoRaWAN adalah satu-satunya di pasar. sekarang untuk menanggapi karakteristik keandalan dan skalabilitas, yang dibutuhkan oleh proyek kami, A2A beroperasi di kota-kota Milan, Brescia dan Bergamo,” ujarnya.

“Komitmen A2A untuk IOT dan Smart City adalah perkembangan menarik untuk standarisasi di seluruh dunia dari spesifikasi LoRaWAN,” kata Jaap Groot, Wakil Presiden Pengembangan Sistem Bisnis untuk Semtech Wireless, Sensing dan Timing Produk Group. “Dengan menawarkan pengusaha lokal dan perusahaan alat pendukung untuk mempermudah menerapkan aplikasi IOT, kami mengantisipasi percepatan roll out dari IOT dan solusi Smart City di Italia,” tutupnya.

Seperti diketahui, IoT memang tak pernah lepas dari yang namanya smart city. Pasalnya, tren ini memang menjadikan IT dan IoT sebagai sebuah enabler dari ekosistem di sebuah kota.

Perlukah Perlindungan Khusus Untuk Smart City?

0

Telko.id – Smart City perlu strategi keamanan yang lebih canggih untuk melindungi data dan menjamin kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas informasi.

Secure Smart City (SSC), bukan merupakan sekadar untuk profit semata, melainkan sebuah inisiatif global yang membahas tantangan cyber security dari smart city, serta memiliki pedoman terkait cyber security untuk menjalankan smart city.

Dilaporkan EnterpriseInnovation (12/4), Mohamad Amin Hasbini, anggota   dewan SSC dan ahli keamanan di Kaspersky Lab, mengatakan pedoman ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman setiap orang tentang persyaratan keamanan dalam menjalankan smart city dan berbagi keahlian untuk orang yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pengelolaan smart city tadi.

“Dokumen ini didasarkan pada pengalaman anggota komunitas SSC, yang terlibat dalam pemerintahan maya skala besar, serta spesialis keamanan lainnya, dari penguji penetrasi ke ahli keamanan industri,” katanya.

Panduan ini mencakup informasi tentang tanggung jawab keamanan cyber smart city, termasuk pemerintahan dan dukungan kepemimpinan, dukungan infrastruktur, optimalisasi manajemen risiko, dukungan hukum, dan kolaboratif ancaman intelijen.

Menurut pedoman tersebut, solusi smart city diharapkan untuk mematuhi persyaratan keamanan dasar seperti kriptografi yang kuat untuk melindungi data, mekanisme audit dan logging security event. Mekanisme untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan perangkat oleh sumber yang tidak sah, serta konfigurasi aman secara default untuk penyebaran solusi tersebut.

“Tujuan kami adalah untuk membantu organisasi meminimalkan masalah dan downtime dengan harapan mendorong layanan yang cerdas untuk digunakan dengan keandalan yang tinggi dan ketersediaan,” tutup Hasbini.

Telkom Akan Luncurkan Telkom-4 Satellite di 2018

0

Telko.id – Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi milik negara ini mengumumkan akan meluncurkan sateliy Telkom-4 pada tahun 2018 melalui anak perusahaanya TelkomMetra. Satelit Telkom-4 ini rencananya akan menggantikan Telkom-1 yang dilengkapi dengan 49 transponder dan akan mampu memberikan layanan mobile boradband hingga 100 Gbps di seluruh Indonesia, India dan Asia Tenggara. Investasi sebesar USD $ 200 juta ini diharapkan memiliki rentang hidup 15 tahun.

Telkom juga saat ini sedang mempersiapkan untuk meluncurkan Telkom-3S yang akan menggantikan Telkom-3 yang sempat gagal mencapai orbit pada Agustus 2012 lalu.

Seperti yang dilansir dari detik.com, President Director TelkomMetra Teguh Wahyono menyatakan bahwa persiapan untuk peluncuran satelit ini tengah digodok agar nantinya bisa lepas landas dalam waktu dua tahun lagi dari sekarang. “Satelit Telkom-4 meluncur 2018. Tapi persiapannya dari sekarang karena untuk order satelit itu butuh waktu dua tahun,” ujar Teguh menjelaskan.

Dijelaskan olehnya, strategi Telkom terus berinvestasi di teknologi satelit dikarenakan ada ribuan pulau di Indonesia yang terpisah oleh lautan dan belum bisa seluruhnya dijangkau oleh infrastruktur kabel maupun seluler. Apalagi dari catatan Telkom, ada sekitar 30 juta rumah tangga yang belum tersentuh internet di Indonesia dan hanya bisa dilayani melalui satelit karena posisi mereka ada di wilayah terpencil, remote area.

Untuk saat ini, satelit Telkom yang ada baru mampu menyediakan akses internet maksimal 2 Mbps untuk download dan maksimal 0,5 Mbps untuk upload. Dengan perkembangan internet yang semakin kaya konten multimedia, tentu saja akses itu bisa dibilang lambat. Telkom pun menyadari sepenuhnya akan hal itu.

“Kalau sekarang kan masih pakai transponder. Tapi nanti di Satelit Telkom-4 kan kita pakai teknologi broadband satellite. Jadi langsung sekian giga bandwidth-nya. Bisa sampai 100 Gbps,” jelas Teguh.

Lembaga keuangan Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI) pun sedang menunggu peluncuran BRISat yang rencananya akan dilakukan pada bulan Juni 2016 mendatang. Keputusan ini diambil pada tahun 2014 lalu yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan, menghemat pengeluaran telekomunikasi sebesar 50 persen dan memperluas kegiatan dan layanan di seluruh negeri. Investasi yang ditanamkan untuk BriSat ini sebesar USD $ 230 juta. Saat ini BRI menggunakan 20 22 transponder dari 7 atau 8 penyedia termasuk Telkom, Indosat, dan Citra Sari Makmur.

Indonesia sendiri memang membutuhkan akses internet broadband yang mampu melayani seluruh pelosok. Berdasarkan data Asosiasi Satelit Indonesia, negara kita ini membutuhkan transponder satelit sekitar 250 unit. Namun, saat ini hanya ada 110 transponder untuk memenuhi permintaan di Indonesia, menyiratkan kekurangan. Untuk memenuhi remainding permintaan satelit regional digunakan. (Icha)

Mengintip Peluang Industri Telko di Ranah Smart City

0

Telko.id – Tren Smart city semakin meningkat di setiap negara maju dan berkembang di dunia saat ini. Hal ini terlihat dari banyaknya kota-kota di dunia yang sudah menerapkan tren smart city sebagai landasan dari pemerintahan mereka. Khusus di Asia pasifik sendiri, setidaknya terdapat 800 kota yang bisa disebut smart city, dengan mayoritas berada di India dan China.

Sekadar informasi, banyak orang yang memiliki pandangan berbeda mengenai definisi dari smart city itu sendiri. Padahal Definisi dari smart city disini adalah sebuah ekosistem di perkotaan yang berbasis IT dan IoT.

Karena IT dan telekomunikasi menjadi landasan dari kota pintar ini, tidak ada salahnya jika kita mencoba melirik peluang yang bisa dimanfaatkan oleh industri telko di Indonesia, terkait dengan tren smart city ini.

Adalah Sudev Bangah selaku Country Manager IDC Indonesia dan Filipina yang mengungkapkan bahwa setiap vendor telekomunikasi disarankan untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam mendukung inisiatif dan percobaan smart city sebagai sarana alternatif untuk memperoleh keuntungan bisnis.

Ia menambahkan, “Semakin banyak bisnis yang memahami manfaat dan teknologi smart building, maka akan semakin banyak dorongan yang dihadapi oleh pemilik bangunan untuk mengadopsi tekologi tersebut. oleh karena itu, vendor hrus mempertimangkan bekerjasama dengan pemerintah yang sejalan dengan kampanye mereka di wilayah-wilayah yang ingin dikembangkan,” ujarnya kepada tim Telko.id, disela-sela acara Media Update IDC mengenai tren smart city di Jakarta (11/4).

Ia juga mengungkapkan, berbagai peluang tentuya bisa dimanfaatkan oleh pemain di industri telko semisal konektivitas yang menjadi penggerak dari M2M dan IoT, sebagai service provider ke sebuah kota pintar.

“Karena yang terpenting bagi mereka adalah kebutuhan konektivitas supaya terjadi perkawinan antara pemerintah dan warganya. jadi konektivitas seperti fiber, 4G, base tower dan sebagainya itu menjadi sebuah peluang untuk mereka dan juga tentunya service provider untuk teknologi IoT atau solution semisal smart home,” ujar Sudev.

Solusi smart Home dan smart Building juga digadang-gadang dapat memberikan sebuah peluang tersendiri bagi para pelaku bisnis di industri telekomunikasi di Indonesia. Pasalnya, dua solusi tadi pasti diperlukan dalam penerapan smart city di sebuah kota.

Sementara itu, berbicara mengenai kesiapan dari para operator di Indonesia untuk menyongsong ranah smart city, IDC berkomentar bahwa mereka sejatinya sudah sangat siap, namun masih terkesan sendiri-sendiri.

“Kalau kita lihat, mereka mempunyai banyak proyek yang ‘silo’ ya, seperti Telkom memiliki e-Health, mereka juga memiliki solusi khusus financial industry, kalau kita lihat kearah Lippo atau Sinarmas, mereka juga memiliki proyek yang sama dengan solusi dari mereka masing-masing,” ungkap Sudev.

Sekadar informasi, XL Axiata juga telah mengimplementasikan smart city di empat kota di Indonesia sejak tahun lalu. Namun, total pendapatan mereka dari lini bisnis IoT ini masih menyumbang kurang dari 10% dari pendapatan keseluruhan mereka.

Sudev menambahkan, “Rasanya, dari sisi teknologi mereka sudah siap, mereka juga memiliki kapabilitas, tapi apakah ini bisa di roll uou ke holistic solution itu masih belum ada. Jadi sejatinya perusahaan telko disini memiliki solusi smart city, tapi mereka bersaing untuk menjadi yang terbaik,” tambahnya.

Disinggung mengenai perusahaan telko mana yang lebih berpeluang di ranah smart city, Sudev belum bisa memilih salah satunya, namun ia mengungkapkan, “yang saat ini kita lihat adalah perusahaan telko mana yang lebih memiliki kapabilitas IoT, mereka yang akan merajai pasar smart city ini. Siapa yang bisa ‘roll-out’ IoT connection dan solusi, mereka yang akan jadi leader,” sebut Sudev.

Namun, Ia memprediksi bahwa penetrasi Internet of Things di Indonesia sendiri masih sekitar 10 tahun kedepan, karena fundamental dari IoT sendiri masih terpisah. “Karena Indonesia itu sangat luas, dan kita memerlukan banyak pengembangan dari sisi infrastruktur dan fundamental dan harus bersinergi dengan perkembangan ekonomi,” tandasnya.

Ia juga mengungkapkan, perlu adanya dorongan dari Pemeritah pusat agar penerapan smart city di Indonesia semakin cepat, seperti edukasi kepada para masyarakat. Dengan begitu, maka semakin membuka peluang bagi industri telko di Indonesia untuk meraup banyak keuntungan dari tren ini.

“Masalahnya kalau saya ingin e-passport, dan saya bisa bikin aplikasi KTP, SIM dan Passports secara online misalnya. Setelah sekian lama pemikiran masyarakat akan meningkat kearah IT, dengan demand yang juga akan meningkat dan perusahaan telko yang bisa menyediakan solusi tersebut juga akan meningkatkan pendapatan mereka di sektor tersebut, ”

Sekadar informasi, Sudev juga menyebutkan bahwa pengaplikasian 5G di Indonesia masih belum penting, karena tidak semua masyarakat di Indonesia akan menggunakan layanan ini. Ia menambahkan, berkaca dari jaringan 4G saja yang mana saat ini mayoritas masih digunakan untuk kebutuhan streaming dan hiburan, tapi belum terlihat pergerakan masyarakat yang lebih produktif ketika memanfaatkan layanan 4G pada device mereka.

Aplikasi MyTelkomsel Punya Tampilan Baru

0

Telko.id – Kini, hampir semua kegiatan dapat dilakukan melalui genggaman yakni melalui smartphone. Itu sebabnya, Telkomsel berupaya untuk selalu mengembangkan produk dan layanannya yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan perkembangan di era digital, diantaranya dengan memperkuat salah satu customer touch point digital-nya yaitu aplikasi mobile MyTelkomsel.

MyTelkomsel ini hadir tidak hanya dengan tampilan baru tetapi juga pelanggan akan memiliki layanan self-service karena sudah dilakukan peningkatan dari sisi user interface, disain, dan kinerja sehingga bisa beroperasi dengan lebih cepat, user-friendly dan dapat diandalkan. Selain itu ada juga fitur-fitur tambahan, serta berbagai pengembangan lain yang membuatnya menjadi sangat mudah digunakan dan dapat melengkapi segala kebutuhan pelanggan dalam menggunakan layanan seluler Telkomsel.

Direktur Marketing Telkomsel, Alistair Johnston mengatakan, “Pengguna smartphone di jaringan Telkomsel terus meningkat pesat, dan saat ini kebutuhan akan layanan seluler telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Oleh karena itu, kami pun melakukan pengembangan aplikasi MyTelkomsel yang dapat diakses dari perangkat mobile sehingga pelanggan dapat dengan mudah melengkapi seluruh keperluan selulernya.”

Alistair pun menambahkan bahwa MyTelkomsel merupakan salah satu wujud dari visi Telkomsel sebagai sebuah digital company, yaitu menjadikan ‘breathe digital’ sebagai bagian dari gaya hidup pelanggan dan secara konsisten berinovasi untuk menjadi yang terdepan dalam menghadirkan ‘digital engagement’. Tujuan kami adalah menyediakan aplikasi yang mudah dan nyaman digunakan. sehingga pelanggan dapat mengakses semua informasi dan layanan Telkomsel yang dibutuhkan.

MyTelkomsel kembali dikembangkan sehingga menjadi sebuah aplikasi digital yang dapat memenuhi gaya hidup pelanggan. Pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan apapun yang dibutuhkan, seperti mudah isi ulang pulsa dan bayar tagihan kartuHalo, mudah membeli paket internet, dan mudah untuk cek dan menukarTelkomselPOIN. Melalui aplikasi MyTelkomsel versi terbaru ini pelanggan juga dapat melihat secara lengkap informasi akan penggunaan layanan selulernya,baik itu layanan data, pesan singkat, suara, sampai dengan roaming. Selain itu, pelanggan juga bisa mencari kantor pelayanan Telkomsel terdekat dengan menggunakan fitur GraPARI finder di aplikasi ini.

Lebih lanjut, melalui MyTelkomsel pelanggan sekarang dapat pula mengelola Telkomsel POIN yang dimiliknya, seperti mendapatkan berbagai informasi promosi Telkomsel POIN sesuai dengan selera pelanggan dan kemudian melakukan penukaran poinnya langsung dari aplikasi.

Tersedia penawaran bagi pelanggan Telkomsel yang mengunduh MyTelkomsel versi baru ini selama periode 8 April – 31 Mei 2016, yaitu ekstra pulsa/pemakaian sebesar Rp. 50 ribu yang diberikan untuk pelanggan pra-bayar maupun paska-bayar saat melakukan log-in aplikasi pertama kali. Pelanggan juga akan mendapatkan ekstra pulsa ketika melakukan isi ulang pulsa melalui MyTelkomsel selama periode 8 – 22 April 2016, yaitu 50% untuk kartu Visa, dan 20% untuk Master Card bagi pelanggan pra-bayar.

Pelanggan yang melakukan penukaran Telkomsel POIN melalui aplikasi MyTelkomsel juga akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan melalui UMB dan Web. Dengan hanya melakukan penukaran 1 Telkomsel POIN melalui MyTelkomsel selama periode 8 April – 30 April 2016, pelanggan berkesempatan mendapatkan voucher diskon dari berbagai merchant seperti Tunas Toyota & Tunas Daihatsu, Panorama-Tours.com, Blanja.com, Sportdeca, Accor Hotel, Bobobobo.com, VIPPLAZA, Zalora, Shopback, dan beberapa merchant pilihan lainnya. Berbagai program promosi ini diberikan dengan syarat dan kondisi yang berlaku.

Aplikasi terbaru MyTelkomsel sudah dapat diunduh di Google Play Store dan Apple App Store. Selain itu, pelanggan bisa mendapatkan petunjuk lengkap seputar penggunaan MyTelkomsel; seperti cara mengunduh aplikasi, menggunakan fungsi utama layanan, dan cara menjelajah dan menukar Telkomsel POIN, pada video tutorial di https://www.youtube.com/watch?v=Or2y_wmDZcM.

Sebagai operator seluler terbesar di Indonesia yang bertansformasi menjadi digital company, Telkomsel senantiasa melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan melalui digital channel touch point. Pelanggan dapat menikmati layanan Telkomsel dan gaya hidup digital terbaik melalui single digital hub MyTelkomsel yang telah hadir dalam bentuk aplikasi mobile dan website yang mana juga akan dikembangkan lebih lanjut untuk menyempurnakan pengalaman pelanggan. (Icha)