spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1667

Taiwan Kumpulkan Rp 11 Miliar dari Lelang Spektrum 2.6GHz

0

Telko.id – Setelah menempuh 142 putaran, lelang spektrum 2.6GHz yang dilakukan Taiwan akhirnya selesai, dan mengumpulkan pundi-pundi uang sebesar NT$27.93 juta atau setara Rp 11 miliar. Dalam lelang ini, Chunghwa Telecom dan Far EasTone keluar sebagai pemenang terbesar.

Total akhir adalah 93,9 persen lebih tinggi dari harga terendah yang ditetapkan, demikian ungkap Komisi Komunikasi Nasional (NCC) dalam sebuah pernyataan berbahasa China di situs internet. Empat perusahaan mengambil enam lot spektrum.

Chunghwa Telecom menjadi operator yang paling banyak menguras kantongnya dalam lelang ini, dengan berhasil menawar NT$9.96 juta atau sekitar Rp 4 miliar untuk dua blok, sementara pesaingnya Far EasTone juga mengakuisisi dua blok dengan tawaran NT$9.13 juta atau Rp 3.8 miliar.

Taiwan Star dan Asia Pasific Telecom memenangkan masing-masing satu lot, dengan tawaran NT$6.62 juta (Rp 2.5 miliar) dan NT$2.23 juta (Rp 900 juta). Demikian dilaporkan Total Telecom, Jumat (11/12). Sementara peserta lainnya, yakni Taiwan Mobile, sudah lebih dulu keluar dari kontes beberapa minggu yang lalu.

NCC menjelaskan bahwa total akhir dicapai setelah 140 putaran penawaran. Sesuai dengan aturan lelang, kontes dihentikan setelah dua putaran kembali digelar, dan tidak ada tawaran baru yang diajukan.

Sebagai catatan, spektrum 2.6GHz sendiri sejatinya merupakan LTE pertama kali serta terbesar bandwidth-nya. Rencananya spektrum ini akan digunakan oleh teknologi TDD seperti WIMAX. Namun di awal-awal pembangunan jaringan LTE, spektrum 2.6 GHz diadopsi untuk percepatan pergelaran. Tak hanya itu, spektrum ini juga didukung oleh pabrikan smartphone.

Terdapat 70 MHz untuk LTE FDD dan 50 MHz untuk LTE TDD atau WIMAX. Untuk menghindari interferensi antara FDD dan TDD, diberikan guardband sebesar 5 MHz.

Guna Penuhi TKDN, Infinix Akan Kerjasama Dengan Pabrik Lokal

0

Telko.id – Salah satu vendor smartphone yang baru meluncurkan produk terbarunya di tanah air, yakni Infinix, mengaku hingga saat ini masih belum mulai berbenah terkait TKDN. Hal ini tergambar dari produk baru mereka, yaitu Note 2. Dalam acara peluncuran yang berlangsung di Jakarta, Kamis (10/12), pihak Infinix mengatakan bahwa mereka akan memenuhi kandungan lokal tersebut pada awal 2017 mendatang.

Sekedar mengingatkan, Pemerintah telah mewajibkan para vendor smartphone 4G untuk setidaknya mencantumkan Tingkat Kadungan Dalam Negeri (TKDN) untuk perangkat 4G mereka beberapa waktu lalu. Setidaknya, para vendor diminta untuk memenuhi TKDN sebanyak 30 persen yang berlaku mulai 1 Januari 2017 mendatang. Namun, nyatanya pada tahun ini dan tahun depan, diharapkan para vendor telah menyelesaikan minimal 20% dari TKDN agar mempermudah prosesnya.

Ketika disinggung masalah TKDN, Country Manager Infinix Indonesia, Marcia Sun mengungkapkan, pihak Infinix tertarik untuk menggandeng pabrik lokal namun hal tersebut masih dalam proses diskusi. Hal tersebut juga sebagai inisiasi untuk memenuhi kebijakan TKDN yang ditetapkan oleh pemerintah.

Seperti yang disebutkan di awal, saat ini Infinix belum memenuhi kebijakan TKDN yang ditetapkan pemerintah pada Note 2. Hal itu lantaran Note 2 sudah didaftarkan sebelum diberlakukan kebijakan TKDN. Meski begitu, Infinix tetap melakukan upaya untuk memenuhinya, salah satunya berkolaborasi dengan manufaktur lokal guna memenuhi kebijakan ponsel “made in Indonesia”.

Ada enam manufaktur yang mengajukan kerjasama dengan Infinix saat ini, namun saat ini kami sedang melakukan diskusi lebih lanjut terkait hal tersebut,” ucap Marketing Manager Infinix Indonesia, Anis Thoha Manshur selepas acara peluncuran Infinix Note 2.

Sebagai informasi, untuk memenuhi TKDN dari Pemerintah, setidaknya bekerjasama dengan pabrik lokal untuk merakit komponen smartphone di sini adalah langkah yang cukup baik. Pasalnya hal tersebut menyumbang sekitar 20% dari TKDN. Beberapa aksesoris seperti charger, kotak smartphone serta earphone juga menyumbang andil dalam presentasi TKDN.

Namun, biasanya untuk produk flagship dari suatu vendor belum dimungkinkan untuk dirakit disini terkait ketersediaan alat dan SDM Indonesia.

Selain pabrik perakitan, para vendor juga dapat menambahkan berbagai konten lokal ataupun software pabrikan perusahaan lokal Indonesia.

Nokia Demo 5G cmWave di Korea

0

Telko.id – Jaringan 5G secara terus menerus diujicoba agar ketika waktu nya tiba, teknologi ini sudah mature dan dapat dengan mudah diaplikasikan pada jaringan milik para operator. Vendor pun terus menerus melakukan uji coba terhadap teknologi yang dimilikinya.

Nokia adalah salah satu nya cukup agresif melakukan uji coba. Jaringan yang digunakan adalah milik SK Telecom yang akan mengaplikasikan jaringan 5G pertama kali di dunia. Di mana, dalam uji coba yang dilakukan tercapai kecepatan transmisi 19,1 Gbps dan latency rendah dengan menggunakan teknologi terbaru 5G cmWave.

Nama cmWave itu sendiri diambil dari wavelength yang menggunakan frekuensi 3 – 30 GHz dengan range band dari 1 ke 10 centimeters. Dan uji coba ini berhasil dengan baik di frekuensi 15Ghz.

“Keberhasil tersebut menunjukan bahwa Nokia berada di garis depan untuk inisiatif 5G. terlebih, percobaan ini mendasari visi kami untuk diaki ebagai enabler 5G di Korea maupun di seluruh dunia. Tujuan itu adalah kekuatan yang mendorong upaya R&D kami,” ujar

Marc Rouanne, Executive Vice President, Mobile Broadband, Nokia Networks menjelaskan.

Teknologi cmWave milik Nokia ini menggunakan 8×8 MIMO (multiple-input and multiple-output) transmission. Hal ini memungkinkan delapan stream data independen dikirim antara base station dan perangkat pengguna. Dalam uji coba itu menggunakan modulasi 256QAM yang memungkinkan pengiriman delapan bit informasi per simbol modulasi. Skala OFDM dan Transmit Time Interval (TTI) juga diperpendek sehingga memperoleh latency yang rendah dibandingkan dengan LTE. (Icha)

A1 Telekom Austria Tunjuk Alcatel-Luent untuk Optimalkan Ultra-Broadband di Rumah dan Gedung

0

 

Telko.id – Semua operator kini sedang sibuk mengubah teknologi jaringannya agar mampu mengakomodir kebutuhan para pelanggannya yang kini memasuki era digital lifestyle. Jika tidak mengikuti teknologi terkini maka jangan harap para pelanggan akan tetap menggunakan layanannya. Hal itu juga di lakukan oleh A1 anak perusahaan dari Telekom Austria.

Operator asal Austria ini juga ingin secepatnya mengubah jaringannya agar dapat mengakomodir kebutuhan para pelangganya. Itu sebabnya, Alcatel-Lucent yang ditujuk untuk mengubah jaringan ultra-broadband dari A1, menggunakan akses fixed, IP routing dan teknologi transport optik. Penggelaran ini akan memungkinkan A1 Telekom Austria untuk mempercepat peluncuran layanan pita lebar berkualitas tinggi serta memenuhi tujuan inisiatif pita lebar nasional untuk menghubungkan 99 persen rumah pada kecepatan 100 megabit per detik.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan kecepatan broadband dan pengalaman pelanggan tertinggi bagi pelanggan kami. Dengan bekerja sama dengan Alcatel-Lucent untuk mengubah jaringan kami, akan memungkinkan kami tetap berada di garis depan teknologi di Austria dalam memenuhi kebutuhan warga untuk tahun-tahun yang akan datang,” ujar Marcus Grausam, Chief Technical Officer dari A1 Telekom Austria menjelaskan.

Sebenarnya, saat ini sudah separuh penduduk Austria memiliki akses kecepatan data 100 megabit per detik, namun A1 Telekom Austria ingin meningkatkan kapasitas jaringan dan kecepatan untuk mewujudkan tujuan inisiatif pita lebar nasional, sambil memastikan semua kebutuhan multi-media rumah tangga terpenuhi dalam hal kapasitas, kecepatan akses dan kualitas.

Untuk memenuhi tujuan ini, A1 Telekom Austria akan menggelar teknologi akses ultra-broadband G.fast dan Vplus yang inovatif dari Alcatel-Lucent yang memungkinkan percepatan penyebaran fiber-to-the-building dan fiber-to-the-cabinet serta di saat yang sama memberikan kecepatan data yang lebih tinggi untuk pelanggan dengan menggunakan infrastruktur tembaga yang ada. Selain itu konvergensi IP dan jaringan optik, menggunakan inti dan routing IP teknologi Alcatel-Lucent, akan mendorong penyederhanaan dan mengubah operasi, yang memungkinkan A1 untuk mewujudkan efisiensi biaya baru.

“Penggelaran G.fast dan Vplus oleh A1 adalah contoh utama tentang bagaimana operator akan terus memanfaatkan campuran teknologi DSL generasi berikutnya untuk memenuhi tujuan strategis mereka dengan cara yang paling efektif dan efisien,” ujar Thomas Arnoldner, Country Senior Officer dari Alcatel-Lucent di Austria menjelaskan.

Untuk mewujudkan keinginan dari A1 ini, Alcatel-Lucent menggunakan teknologi berdasarkan DSL. Di mana cara yang digunakan cukup sederhana dan biaya yang efisien dalam memberikan akses ultra-broadband yang cepat tanpa perlu melakukan upgrade yang mahal dan memakan waktu untuk kabel yand sudah ada di dalam gedung. Teknologi ini meliputi 7367 ISAM SX-16 denagn sealed micro-node mendukung G.fast, 7302 and 7330 ISAM mendukung Vplus 7368 ISAM MX-6 high capacity dan modular micro-node supporting Vplus. Teknologi G.fast ini dikoneksikan ke rumah dan gedung menggunakan infrastruktur tembaga ratusan meter dengan kecepatan agregasi hingga 1 Gbps.

Penunjukan Alcatel-Lucent oleh Telekom Austria Grup, menjadikan proyek ini uji-coba teknologi vectoring G.fast yang pertama di dunia serta menghubungkan pelanggan pertama dengan menggunakan teknologi G.fast.

Demikian juga dengan Vplus, Telekom Austria menjadi salah satu yang pertama menggelar dan menghubungkan pelanggan secara langsung dengan menggunakan Vplus sebagai bagian dari komitmen upayanya untuk melayani kebutuhan pelanggan mereka dengan lebih efektif. VPlus adalah teknologi DSL yang memungkinkan operator untuk mencapai kecepatan agregasi 200 Mbps atau lebih lebih dengan kabel tembaga pada jarak hingga 500 meter dan 300 Mbps melalui jarak pendek dari 250 meter.

Sebagai tambahan dari teknologi IP core dan edge routing milik Alcatel-Lucent yang sudah terpasang di jaringan A1 Telekom Austria, Alcatel-Lucent akan memperkenalkan 7750 SR-a yang ringkas, tangguh dan berkinerja tinggi untuk lebih mempersiapkan dan meningkatkan kapasitas jaringan terhadap tuntutan data yang lebih tinggi di masa depan.

Alcatel-Lucent juga akan merenovasi backbone WDM milik A1 menggunakan 1830 Photonic Service Switch dan teknologi wavelength 400G PSE bersama dengan dukungan GMPLS, memberikan jaringan optik yang lebih gesit dan berkapasitas lebih tinggi bagi A1 dalam menyediakan layanan-layanan baru dan memenuhi tuntutan kapasitas masa depan. (Icha)

Operator Seluler Berjuang Melawan Pesan Online

0

Telko.id – Aplikasi pesan online menggerogoti pendapatan dari layanan pesan singkat (SMS), menyebabkan operator seluler harus mencari cara untuk bersaing dan tetap dapat menuai keuntungan. Tak cukup sampai di situ, aplikasi pesan online kini bahkan menantang bisnis suara operator seluler.

Perusahaan konsultan Telekomunikasi, Ovum, belum lama ini melaporkan penurunan tahunan 20-30 persen dalam penggunaan SMS. Sementara itu, WhatsApp, Facebook Messenger, Skype, Viber dan aplikasi lain atau jasa over-the-top (OTT) menunjukkan peningkatan besar dalam basis pengguna.

WhatsApp sendiri dilalui sekitar 30 miliar pesan setiap hari, sementara WeChat di China telah merangkul dua kali lipat basis pengguna dan mencapai 200 juta dalam enam bulan. KakaoTalk digunakan setiap hari oleh 90 persen dari basis pelanggan ponsel Korea Selatan.

Dilansir dari Telecomtechnews, Kamis (11/12), untuk SMS, India khususnya, telah menampakkan penurunan dalam penggunaan pada Juni 2014, menurut Telecom Regulatory Authority of India (TRAI). Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan lalu lintas pesan OTT. WhatsApp, dan layanan populer lainnya, telah memberikan tekanan yang signifikan pada pendapatan SMS operator seluler – dengan lebih dari USD 1,5 miliar pendapatan yang hilang pada tahun 2014.

Dengan semakin populernya layanan suara pada Viber, WhatsApp, dan aplikasi OTT lainnya, operator seluler melihat tekanan bertambah di saluran pendapatan utama mereka – pendapatan suara. Sementara OTT belum mengambil alih pasar suara, namun mereka terus berkembang. Accenture memperkirakan bahwa pendapatan suara akan turun sebesar 2 persen per tahun di 2012-2017.

Lalu apa yang menyebabjab pelanggan bergeser ke aplikasi OTT? Well, salah satu penyebabnya adalah meningkatnya kualitas panggilan VoIP. Analisa Mason telah melaporkan bahwa 20 persen pengguna smartphone yang kini aktif menggunakan layanan VoIP mulai menggunakan aplikasi VoIP untuk layanan suara utama. Angkanya baru mulai timbul saat ini, tetapi mencerminkan potensi OTT untuk mengambil alih posisi operator selular sebagai penyedia layanan suara utama.

Pasar suara OTT masih relatif kecil di negara-negara kurang berkembang di mana kualitas jaringan dan penetrasi internet masih terbilang rendah. Operator seluler juga bersaing dengan tarif suara yang sangat rendah. Para ahli yang bergerak di industri mobile percaya bahwa pertumbuhan layanan OTT tidak akan menciptakan persaingan, tetapi akan membuka peluang baru bagi operator untuk membuat saluran pendapatan baru.

Operator harus mengubah cara mereka mengenakan biaya pada konsumen – dengan konsumen OTT saat ini membayar untuk bandwidth internet – tetapi tidak berdasarkan biaya per-pesan atau panggilan.

Shopee Ajak 12 Selebriti Indonesia Ramaikan HarBolNas

0

Telko.id – Masih dalam rangka merayakan kampanye Harbolnas 12.12 yang akan berlangsung besok,Shopee mengajak para selebriti tanah air untuk ikut berjualan.

Bekerjasama dengan Kincir.com, yakni  platform online yang menghubungkan antara fans dengan idola mereka agar tidak ada batasan, Shopee mengajak 12 selebriti yang juga tergabung dalam kincir untuk ‘membuka lapak’ mereka di Shopee.

Ke-12 selebriti tersebut adalah Giring Nidji, Raisa Andriana, Tulus, Ello, Endah N Rhesa, Ayushita, Saykoji, Teddy Aditya, Eva Celia, Midnight Quickie, Maliq & D’Essentials dan Lala Karmela. Mereka rencananya akan memasarkan berbagai barang pribadi yang tentunya ‘bersejarah’ bagi mereka mulai dari harga Rp. 50.000.

Rainal Lu, Regional Managing Director Shopee mengungkapkan, “Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam Harbolnas demi menghibur para pelanggan dan pengguna kami dan kami memiliki serangkaian kegiatan yang menarik dan meriah, serta promo dan pengguna berkesempatan untuk liburan ke Jepang,” ungkapnya.

Rainal menambahkan, semua barang terbaik dari koleksi para selebritis akan tersedia di Shopee. Pengguna juga sejatinya berkesempatan untuk chatting langsung dengan para selebriti tersebut, pasalnya pada Shopee terdapat fitur ‘chat’ yang memungkinkan para selebriti sebagai seller berkomunikasi langsung dengan pembeli mereka.

Angga, Vokalis Maliq & D’Essentials mengungkapkan, ” Saya akan menjual barang pribadi seperti stik golf, sementara personil yang lain akan menjual sepatu, kacamata rayband tahun 1970an,” ungkapnya.

Berbicara mengenai persaingan, Rainal tidak menganggap mereka sebagai pesaing namun Ia menganggap mereka sebagai rekan dengan strategi dan layanan yang berbeda.

“Kami lebih mengarah ke C2C (Consumer to Consumer) dan sekali lagi kami tegaskan, kami tidak menganggap mereka pesaing tapi kita akan bekerja sama untuk memajukan online shopping di Indonesia” ucapnya. [ak/if]

Tak Mau Ketinggalan, F5 Networks Siap Amankan HarBolNas

0

Telko.id – Hari Belanja Online Nasional, yang akan berlangsung esok, tak bisa dipungkiri lagi menyimpan banyak peluang bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan. Untuk itulah, dibutuhkan amunisi tersendiri untuk menanggulanginya.

F5 Networks, dalam hal ini hadir dengan layanan bertajuk F5 WebSafe dan MobileSafe. Kedua layanan ini sudah dapat diakses oleh berbagai perusahaan di sektor finansial, e-retail, dan berbagai sektor industri lainnya. Layanan F5 WebSafe dan MobileSafe, yang merupakan bagian dari Web Fraud Protection adalah wujud dari komitmen F5 untuk memberikan perlindungan terhadap aplikasi di dunia hybrid, yang dapat membantu para pemain di industri untuk mengamankan aset terpenting dalam perusahaan mereka – yaitu kepercayaan pengguna layanan itu.

Di dunia sekarang ini, penjahat siber memiliki kanal dan metode yang lebih beragam untuk melancarkan aksinya dalam mencuri data dan credential pengguna internet, salah satunya adalah dengan memanfaatkan celah keamanan di aplikasi. Perkembangan yang mengkhawatirkan tersebut, mendesak perusahaan untuk bisa mengamankan aplikasi mereka setiap saat dan mampu mengimbangi serangan yang semakin canggih dan bervariasi. Solusi F5 Web Fraud Protection menawarkan kemudahan untuk diterapkan dengan segera, kemampuan untuk membangun profil anti-fraud serta melakukan konfigurasi dengan cepat.

Selain meningkatkan keamanan, solusi ini juga memungkinkan perusahaan menjaga pengalaman pengguna dalam memanfaatkan aplikasi. Pasalnya, pengguna tidak dilibatkan secara langsung dalam proses peningkatan keamanan. Dengan begitu, mereka tidak diganggu oleh berbagai aktivitas tambahan yang dapat berpengaruh buruk terhadap pengalaman dan tingkat kepuasan mereka dalam menggunakan aplikasi. 

Kami di F5 sadar bahwa keamanan sudah berkembang menjadi fokus utama di banyak perusahaan, bahkan kebutuhannya juga menjadi semakin kompleks. Ketersediaan WebSafe dan MobileSafe di wilayah Asia Pasifik, menawarkan visibilitas dan kontrol bagi perusahaan untuk bisa memastikan keamanan informasi dan data perusahaan mereka,” ungkap Emmanuel Bonnaisse, Senior Vice President for Asia Pacific, F5 Networks dalam keterangan resminya, Kamis (11/12).

Websafe, yang merupakan bagian dari layanan solusi Web Fraud Protection, memungkinkan perusahaan melindungi pengguna layanan online mereka dari berbagai macam serangan malware dan online fraud berbasis web yang secara khusus menargetkan para pengguna aplikasi situs web.

Layanan ini mampu mengenali berbagai teknik web fraud, usaha untuk meneruskan trafik pengguna ke suatu situs tertentu, dan berbagai pola malware lainnya, sehingga memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk mendeteksi ancaman yang ada, memberikan peringatan dan perlindungan kepada pengguna mereka terhadap berbagai jenis malware, phising, fraud yang menargetkan end-user, dalam rangka mengurangi pencurian identitas, transaksi fraud, dan tindakan pengambil alihan akun.

Sementara MobileSafe, merupakan bagian dari layanan solusi Web Fraud Protection, yang memungkinkan institusi finansial untuk menetralkan ancaman yang terdapat di dalam perangkat mobil milik pengguna tanpa mengharuskan pemilik perangkat untuk menginstal / melakukan sesuatu.

Layanan ini dapat diterapkan secara terpisah maupun dikombinasikan dengan WebSafe untuk menghasilkan sistem keamanan yang lebih lengkap. MobileSafe mengeliminasi pencurian identitas yang memanfaatkan perangkat mobile pengguna sebagai celahnya, dan mencegah terjadinya serangan lainnya, seperti mobile phising, Trojan, dan Pharming secara real-time.

Ini yang Dilakukan eCommerce Tanah Air Jelang HarBolNas

0

Telko.id – Hanya tinggal hitungan jam menuju gelaran akbar bertajuk Hari Belanja Online Nasional (HarBolNas). Dalam gelaran yang akan berlangsung pada 12 Desember mendatang itu, tak kurang 100 lebih pemain di industri e-commerce tanah air akan turut ambil bagian. Untuk itu, persiapan matang pun dilakukan para e-commerce guna menanggulangi membludaknya pesanan. Lazada Indonesia, dalam hal ini adalah salah satunya.

Selain telah mempersiapkan lebih dari 8.000 penjual yang tergabung di platform marketplace sejak enam bulan yang lalu, Lazada juga mempersiapkan infrastruktur teknologinya dengan baik. Pun demikian dengan operasional dan logistik.

Untuk mengedukasi para penjual mengenai Hari Belanja Online Nasional, Lazada juga menyelenggarakan serangkaian workshop, dengan menitikberatkan pada beberapa hal yang dianggap penting untuk disiapkan para penjual, meliputi ketersediaan tenaga kerja, dimana para penjual diharapkan untuk mempersiapkan tenaga kerja tambahan untuk memastikan proses pemenuhan order dapat terus berjalan secara efisien; pengemasan dan alat tulis, yang meskipun terlihat sederhana, namun apabila tidak diperhatikan akan memperlambat proses pemenuhan order; ketersediaan stok dan harga, dimana untuk memastikan penjualan yang maksimal, para penjual harus memperbarui informasi mengenai stok dan harga khusus selama promo melalui platform Seller Center; dan infrastruktur teknologi, dimana penjual juga harus memastikan mereka memiliki koneksi internet yang stabil, dilengkapi dengan printer yang siap sedia untuk mencetak bukti pengiriman yang akan dilampirkan pada paket yang akan dikirim.

Dalam hal infrastruktur teknologi, dengan perkiraan lonjakan jumlah kunjungan sekitar 5-10 kali lipat dibanding jumlah kunjungan rata-rata harian, tim teknologi di Lazada Indonesia juga sudah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan baik website maupun aplikasi mobile dapat diakses dengan lancar oleh konsumen. Hal ini juga didukung oleh dua data center yang dimiliki Lazada Indonesia, yang terletak di Jakarta dan Makassar.

Sementara untuk urusan operasional dan logistik, lebih dari 1.000 orang tim operasional yang bekerja di pusat distribusi Lazada Indonesia yang terletak di Cakung (Jakarta Timur) dan Surabaya akan bekerja selama 24 jam dengan tiga shift kerja. Secara total, akan ada 70 station di warehouse yang akan mempersiapkan Lazada Indonesia juga bekerja sama dengan tiga mitra kerja sama logistik baru, yang menghasilkan total sebanyak 20 mitra kerja sama logistik untuk memastikan proses pengiriman produk lebih efektif.

Untuk membantu para penjual marketplace, Lazada Indonesia juga sudah mempersiapkan tim khusus yang akan mendatangi rumah atau kantor para penjual untuk membantu melakukan pengepakan langsung di tempat.

Ramai-ramai tawarkan diskon heboh

Selain Lazada Indonesia, online marketplace Indonesia yang bergerak di bidang jual beli daring, Tokopedia, juga tak kalah siap dalam menyambut Hari Belanja Online Nasional. Bahkan, mall online milik William Tanuwijaya ini menghadirkan Promo Heboh selama dua hari berturut-turut, yakni pada 11-12 Desember 2015.

Vice President Tokopedia, Melissa Siska Juminto mengatakan, “Toppers (pengguna Tokopedia, red.) berkesempatan mendapatkan cashback hingga Rp 300 ribu jika bertransaksi dari hari ini sampai 12/12.”

Melissa menjelaskan, ada alasan mengapa Tokopedia tidak memberikan diskon selangit seperti layaknya e-commerce lain yang juga akan ikut ambil bagian dalam ajang ini. “Kami memberikan kebebasan kepada para merchant untuk menentukan harga karena pada dasarnya Tokopedia menganut sistem user generated content dan selama ini pun penjual-penjual online yang ada di platform kami telah memberikan harga terbaik,” katanya.

Ia menambahkan, peran Tokopedia di sini adalah memberikan nilai lebih kepada para pengguna agar mendapatkan harga terbaik dari yang terbaik, salah satunya melalui pemberian cashback.

Lain Tokopedia, lain lagi Shopee. Aplikasi mobile marketplace bagi konsumen ke konsumen (C2C) ini bahkan telah memulai rangkaian kegiatannya sejak kemarin, guna menyambut HarBolNas, dengan cara menawarkan diskon hingga 90 persen untuk berbagai produk pilihan Shopee, top spender competition, dan penawaran pre-loved favorit serta merchandise milik 12 selebriti Indonesia papan atas melalui toko online mereka di aplikasi Shopee.

12 selebriti yang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah Giring Ganesha, Raisa, Tulus, Marcello Tahitoe, Endah n Rhesa, Ayushita, Saykoji, Teddy Aditya, Eva Celia, Midnight Quickie, Maliq & D’Essentials, dan Lala Karmela.

Bedakan Diri dari yang Lain, Shopee Usung Skema C2C

0

Telko.id – Pesatnya perkembangan e-commerce di tanah air dimanfaatkan sejumlah ‘pemain’ untuk kian menancapkan taringnya di ranah jual beli online. Termasuk di sini adalah Shopee. Berbeda dengan beberapa marketplace di luar sana, mobile e-commerce ini menghadirkan solusi C2C (Consumen to Consumen).

Di Shopee, selain membeli barang konsumen juga dapat menjual barang mereka tanpa harus memiliki account seller terlebih dahulu. Metode ini layaknya ajang jualan yang sering ditemui di berbagai akun Instagram.

Hadirnya Shopee juga sekaligus menegaskan bahwa era berbelanja online yang tadinya banyak tersedia pada Desktop kini semakin beralih ke arah mobile atau dengan menggunakan smartphone.

Rainal Lu, Regional Managing Director Shopee Indonesia mengungkapkan dalam acara jumpa pers yang berlangsung di Jakarta hari ini, Kamis (11/12), bahwa sudah lebih dari 5 juta pengguna di regional yang mengunduh shopee.

“Untuk Indonesia sudah 1.5 juta pengguna dan lebih dari 70 persen adalah pengguna aktif,” ungkapnya.

Sama seperti marketplace sejenis di luar sana, pengguna juga dapat melakukan chatting langsung dengan fitur instan build in chat. Konsumen bisa langsung berkomunikasi dengan para penjual agar bisa semakin meyakinkan konsumen untuk membeli produk secara real-time. Melalui fitur ini, pembeli juga dapat melakukan tawar menawar dengan para penjual.

Fitur Shopee Guaranty juga dihadirkan oleh Shopee untuk melindungi pengguna dari penipuan dengan menjamin uang kembali apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan yang dimaksud serta barang tersebut oem atau replika.

So, tunggu apalagi? Silahkan unduh dan registrasi di shopee, karena pengguna akan mendapatkan voucher sebesar 20% untuk registrasi pertama. Tak hanya itu, sehubungan dengan HarBolNas (Hari belanja Online Nasional), Shopee juga siap menggelar serangkaian acara pada hari Sabtu, 12 Desember 2015 yang diawali dengan kegiatan dari 12 selebriti Indonesia papan atas yang juga memiliki toko atau merk pribadi mereka sendiri. [ak/if]

Ini Alasan China Perketat Internet di Negaranya

0

Telko.id – Keputusan Pemerintah China untuk memperketat internet di negaranya mendapat dukungan penuh dari kepala Internet China, Lu Wei. Dalam sebuah posting web yang dimuat Rabu lalu, Lu Wei mengatakan bahwa penyensoran konten Beijing yang dianggap ilegal diperlukan untuk melindungi kebebasan online.

Komentar ini datang seminggu sebelum negara tersebut mengadakan “Konferensi Internet Dunia” keduanya, sebuah acara yang versi 1.0-nya tahun lalu disambut dengan cemoohan oleh banyak orang yang mempertanyakan motif China.

Konferensi ini merupakan bagian dari dorongan China untuk menjual gagasan “kedaulatan internet,” sebuah konsep yang berdiri bertentangan dengan visi internet sebagai hal global yang bebas dan terbuka.

Dilansir dari Phys.org, Kamis, (10/12), China menyensor konten online yang dianggap sensitif secara politis, sementara memblokir beberapa situs media Barat dan jasa raksasa Internet termasuk Facebook, Twitter dan Google.

Kebijakan ini merupakan salah satu aspek dari batasan ketat Beijing pada kebebasan berekspresi, dimana kelompok hak asasi mengatakan bahwa alasan keamanan negara merupakan kepura-puraan untuk menindak perbedaan pendapat politik.

Menurut Lu Wei, melalui kontrol Internet, China berupaya untuk mengelola dengan baik hubungan antara kebebasan dan ketertiban.

“Kebebasan adalah tujuan kami dan ketertiban adalah cara kami,” katanya. “Kebebasan tanpa perintah tidak ada.”

Lu menambahkan, ide ini merupakah hal yang telah dipelajari China dari “negara-negara maju di Barat.” Bahwa “tidak ada negara di seluruh dunia di mana konten internet tidak dikelola.

Lu adalah sosok yang kuat, baik di dalam maupun luar negeri, di mana ia telah membuat perusahaan teknologi global ingin memasuki pasar China.

Dalam sebuah laporan Freedom House yang dibuat Oktober lalu, ditemukan bahwa China memiliki kebijakan internet yang paling ketat dari 65 negara yang diteliti, di bawah Iran dan Suriah.

Namun perusahaan seperti LinkedIn telah sepakat untuk menyensor konten mereka untuk bisa masuk ke negara itu, sementara Facebook dan perusahaan lain yang dilarang telah berbaris untuk menawarkan ‘persahabatan’ kepada para pemimpin besar China.

Ketika Presiden Xi Jinping mengunjungi AS pada bulan September, Lu muncul bersama dengan kepala negara di barisan depan “foto keluarga” dari raksasa teknologi Amerika, termasuk Jeff Bezos dari Amazon dan Mark Zuckerber sebagai punggawa Facebook.

Kenapa batasan di berlakukan?
Lebih jauh terkait keputusan pemerintah China untuk memperluas kekuatannya dalam mengontrol masalah sensitif secara online, Lu mengatakan bahwa itu juga berguna untuk mengontrol kejahatan, pornografi, dan “rumor” – sebuah eufemisme yang dapat diterapkan untuk segala sesuatu dari informasi yang keliru hingga pidato politik.

Pembatasan ini, diakui Lu adalah untuk melindungi hak dan kepentingan hukum pengguna internet.

“Anda tidak bisa mengatakan bahwa apa yang dikelola, tidak bebas,” katanya. “Kebebasan tidak dapat dibangun di atas penderitaan orang lain, atau dibangun di atas kurangnya kebebasan orang lain.”

Konferensi Internet Dunia tahun ini akan dihadiri oleh segelintir politisi kelas atas dari negara-negara yang telah dikritik karena catatan mereka terhadap kebebasan berbicara, termasuk Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dan perdana menteri Rusia, Dmitry Medvedev.