spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...
Beranda blog Halaman 1529

Baru Juga Terbang, Balon Google Jatuh di Sri Lanka?

0

Telko.id – Setelah beberapa waktu lalu sempat diterbangkan di Sri Lanka, balon Google – yang merupakan bagian dari layanan internet kecepatan tinggi perusahaan yang dikenal sebagai “Proyek Loon” – dikabarkan telah jatuh di sebuah perkebunan teh.

Penduduk desa menemukan sebuah balon dengan peralatan elektronik kempis di tengah kawasan perkebunan teh di Gampola pada Rabu malam. Demikian dilaporkan Phys, Senin (22/2).

“Pekerja di perkebunan teh menemukan itu jatuh di perkebunan. Mereka mengambil potongan-potongan (balon) itu dan membawanya ke stasiun,” ungkap sebuah sember.

Namun, Badan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sri Lanka, yang mengkoordinasikan tes tersebut dengan Google, menggambarkan pendaratan balon tersebut sebagai sesuatu yang terkontrol dan terjadwal.

“Balon Google loon mendarat aman di bawah prosedur operasi standar yang ada sebagai bagian dari tes,” ungkap Kepala ICTA, Muhunthan Canagey melalui akun Twitter-nya. Namun, ICTA sendiri menolak untuk berkomentar ketika disinggung mengenai rincian pendaratan.

Seperti diketahui, satu dari tiga balon Google memasuki ruang udara Sri Lanka pada Senin lalu, setelah diluncurkan dari Amerika Selatan. Peluncuran ini merupakan bagian dari rencana bersama antara raksasa internet AS dan Colombo untuk memberikan akses internet kecepatan tinggi yang didukung oleh balon helium.

Pemerintah mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan mengambil 25 persen saham di perusahaan patungan dengan Google. Sri Lanka tidak menginvestasikan modal apapun, tetapi akan menerima saham sebagai imbalan pengalokasian spektrum untuk proyek tersebut.

Sementara 10 persen sisanya akan ditawarkan kepada penyedia layanan telepon yang ada di pulau itu. Ia menjanjikan untuk memperluas cakupan dan harga yang lebih murah untuk layanan data.

Balon-balon Google sendiri, saat sampai stratosfer, akan dua kali lebih tinggi dari pesawat komersial dan bergerak dengan angin menggunakan algoritma yang memberitahu mereka kemana untuk pergi. Google telah mengatakan bahwa balon-balon itu akan memiliki umur sekitar 180 hari, tetapi dapat didaur ulang.

Saat ini, kurang dari seperempat dari lebih dari 20 juta populasi di Sri Lanka memiliki akses reguler ke Internet. Selain menjadi negara pertama di Asia Selatan yang memperkenalkan ponsel pada tahun 1989, Sri Lanka juga menjadi negara pertama di wilayah tersebut yang mengungkap jaringan 4G dua tahun lalu.

Singapura Akan Lelang Banyak Spektrum di Dua Tahun Ini.

0

Telko.id -Singapore’s Info-Communications Development Authority (IDA) baru-baru ini merilis sebuah kerangka kerja rinci untuk pengalokasi spektrum yang telah diumumkan sebelumnya, sementara itu Fitch Ratings mengatakan kerangka ini akan memudahkan jalan bagi masuknya keempat operator seluler yang berada di negeri ‘Singa’ serta sekaligus mengintensifkan persaingan.

Seperti diketahui, regulator menurunkan harga cadangan untuk 60Mhz dari spektrum yang akan disisihkan untuk operator baru menjadi SGD 35 juta atau setara dengan $ 25 juta, angka ini sejatinya lebih rendah dari SGD40 juta. Regulator juga memberikan dua kali lipat alokasi spektrum di band 2.3Mhz menjadi 40Mhz.

Fitch juga menyebutkan bahwa pihak regulator telah merilis 2x10Mhz di band 900Mhz dan 40Mhz di band 2.3Mhz yang akan diperebutkan oleh ‘pendatang baru’, spektrum 2300 Mhz tentunya akan menjadi percampuran spektrum yang baik untuk cakupan 4G secara luas dan kapasitas yang juga lega.

“Kami melihat adanya keuntungan dari ‘pendatang baru’ ini serta alokasi yang lebih besar dari 900Mhz yang sangat didambakan oleh para operator dibandingkan dengan 10Mhz yang disisihkan untuk masing-masing dari tiga pemain lama,” ucap Rating Agency ini.

Skedar informasi, Singtel saat ini memiliki 2x15MHz dari 900MHz, sementara M1 memiliki 2x10MHz dan StarHub memiliki 2x5MHz di frekuensi yang sama.

Setelah lelang pada frekuensi yang baru ini, lelang spektrum umum akan digelar dan terbuka untuk tiga pemain lama dan setiap operator baru yang muncul dari lelang pertama.Sekedar informasi, sebanyak 235MHz spektrum akan tersedia dalam lelang tahun ini.

Fitch juga mengungkapkan bahwa pengalokasian spektrum 900MHz lebih kecil untuk para peserta yang ada dan tentunya mereka perlu meningkatkan belanja modal selama dua tahun ke depan. Seperti dilansir dari MobileWorldLive (22/2)

Sekedar informasi, IDA juga akan melelang spektrum 700MHz pada kuartal ketiga di tahun ini, namun jumlah yang akan dirilis tidak pasti karena ketersediaan akan tergantung pada migrasi siaran TV analog ke TV digital.

Sementara itu, spektrum 900MHz akan tersedia mulai dari 1 April tahun depan dan pemenang akan memiliki 18 bulan (sampai Oktober 2018) untuk menggelar cakupan nasional. Sebelum jaringan yang sepenuhnya dikerahkan, pendatang baru awalnya kemungkinan akan menggunakan jaringan incumbent untuk menyediakan cakupan yang lebih luas.

Karena IDA tidak mengatur harga grosir pada layanan mobile, pendatang baru akan memiliki beberapa keuntungan biaya sampai spektrum 900MHz sepenuhnya beroperasi, kata Fitch. Dan investasi besar yang diperlukan akan membatasi kemampuannya untuk bersaing secara agresif pada harga dalam dua tahun pertama.

Singtel, dengan aliran pendapatan yang terdiversifikasi hanya 34 persen omset di Singapura, berada di posisi terbaik untuk menghindari persaingan dari pemain baru, sedangkan M1 adalah operator yang paling terkena dampak dari pendatang baru.

Lenovo Kenalkan Layanan Roaming Nirkabel Global

0

Telko.id – Dalam ajang Mobile World Congress yang berlangsung di Barcelona hari ini, Lenovo Group Ltd mengumumkan rencananya untuk meluncurkan layanan nirkabel global untuk perangkat mobile-nya guna memotong biaya roaming pengguna.

Layanan yang disebut Lenovo Connect ini memungkinkan pengguna melakukan perjalanan ke 50 negara dan menggunakan perangkatnya dengan harga lokal untuk Internet mobile, tanpa menginstal kartu SIM baru.

Selama bertahun-tahun, roaming atau biaya tambahan untuk penggunaan layanan telekomunikasi di luar negara asal seseorang telah menjadi sumber kemarahan konsumen, mengingat biaya tagihan telepon yang tinggi setelah kembali dari liburan.

Dilaporkan NDTV, Senin (22/2), Uni Eropa telah setuju untuk menghapuskan biaya roaming mobile di seluruh blok 28-negara pada bulan Juni 2017, mengharuskan operator telekomunikasi untuk memperlakukan semua lalu lintas internet secara sama.

Lenovo mengatakan perusahaan bisa menawarkan layanan melalui mobile virtual network operator (MVNO), yang saat ini memiliki 11 juta pengguna secara global.

MVNO sendiri merupakan operator yang menyewa akses pada jaringan pesaing yang lebih besar dan cenderung untuk menjual data ponsel yang lebih murah, sering tanpa kontrak jangka panjang.

Layanan dari Lenovo ini akan tersedia di China bulan ini pada smartphone LeMeng X3 dan tablet MIIX 700 milik perusahaan. Sementara beberapa pengguna laptop ThinkPad Lenovo di Eropa, Timur Tengah dan Afrika akan dapat mulai menggunakan layanan ini pada kuartal pertama.

Telstra Jadi Operator Berikutnya yang akan Ujicoba 5G di 2018

0

Telko.id – Satu lagi operator seluler yang mengurai rencananya tentang 5G, dan dia adalah Telstra. Perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Australia ini berencana untuk menggelar ujicoba teknologi penerus 4G pada 2018 mendatang, atau bertepatan dengan Commonwealth Games.

Dalam ajang Mobile World Congress yang saat ini tengah berlangsung di Barcelona, Spanyol, Direktur Jaringan Telstra, Mike Wright mengatakan bahwa percobaan ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang bagaimana kinerja hardware radio 5G di lapangan.

Dia mengatakan Telstra tidak berencana untuk mengujicoba perangkat 5G komersial, melainkan lebih ke chipset 5G. Dan perusahaan akan terus menyempurnakan itu ke depannya.

Untuk mewujudkan niatnya ini, Telstra akan menggandeng Ericsson sebagai partner, termasuk mengirim insinyur ke Swedia selama enam bulan untuk berkolaborasi mengenai teknologi gelombang milimeter (mmWave) dalam persiapan untuk uji lapangan 5G di Australia akhir tahun ini.

Telstra juga akan berpartisipasi dalam proses standarisasi 5G untuk memastikan bahwa generasi berikutnya dari teknologi mobile ini memenuhi kebutuhan unik dari Australia, sebuah pasar yang berkembang namun jarang penduduknya.

Selain itu, Telstra juga mengumumkan akan menyebarkan awan telekomunikasi Ericsson, virtualisasi jaringan inti nirkabel dalam kesiapan untuk 5G dan layanan Internet of Things (IoT) yang lebih maju.

“Telstra akan menjadi lead costumer kami dan salah satu perusahaan telekomunikasi pertama di dunia yang akan melakukan virtualisasi pada jaringan intinya,” ungkap Emilio Romeo, bos Ericsson untuk Australia dan Selandia Baru.

Berdasarkan kesepakatan itu, Ericsson akan menyediakan seluruh telekomunikasi cloud yang mencakup fungsi jaringan virtualisasi (NFV) dan software-defined networking (SDN). Demikian dilansir dari Total Telecom, Senin (22/2).

Romeo mengatakan Telstra akan memiliki jaringan tangkas yang sepenuhnya diprogram, yang siap 5G dan mendukung network slicing, di mana jaringan fisik tunggal dibagi dalam beberapa jaringan virtual dengan kapasitas dan cakupan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu untuk beragam kasus penggunaan.

Penuhi Janji, SK Telecom Hadirkan 5G di MWC

0

Telko.id – SK Telecom akirnya memenuhi janji mereka untuk menunjukkan layanan 5G yang juga diklaim sebagai pertama di dunia. Mereka memamerkan kecepatan internet 20Gbps ini pada ajang Mobile World Congress di Barcelona pekan ini.

Sekedar informasi, platform 5G mereka dapat memberikan kecepatan transmisi data hingga 20 Gbps melalui jaringan, hal ini tentunya memenuhi persyaratan kinerja yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) untuk generasi berikutnya dari jaringan mobile, ucap perwakilan SK Telecom dalam sebuah pernyataan .

Selain itu, operator asal Korea Selatan ini juga mengatakan bahwa sistem 5G yang dibangun bekerjasama dengan Nokia dan Ericsson, dengan kedua vendor ini menyediakan teknologi yang memberikan kontribusi pada kedua jaringan mereka. Demo ini juga mencakup perangkat prototipe 5G yang dikembangkan bersama dengan Intel.

Selain itu, SK Telecom akan menampilkan kasus penggunaan beragam untuk jaringan 5G, termasuk demo dari gambar hologram 3D untuk mewujudkan komunikasi yang realistis, yang menurut ramalan, teknologi ini akan menyebar luas di era 5G.

Di ajang yang sama, Perusahaan negeri Ginseng ini juga akan mengungkap perangkat prototipe 5G pertama yang akan mendukung komunikasi antara kendaraan serta meng’enabler’ inti kendaraan otonom. Selain itu, mereka juga akan menunjukkan permainan virtual reality yang tentunya melibatkan transmisi data dalam jumlah besar melalui jaringan 5G mereka.

Bukan hanya 5G, pada ajang yang digelar di Barcelona ini, raksasa seluler asal Korea Selatan ini juga memamerkan kemampuan mereka di sektor IOT dengan menunjukan sebuah ekosistem IOT secara end-to-end yang meliputi platform IOT, jaringan dan solusi.

Dilansir dari TelecomAsia (22/2), platform IOT yang mereka sebut sebagai ThingPlug akan diluncurkan pada bulan Juni mendatang. Paltform ini menawarkan lingkungan pengembangan ‘one-stop’ serta beragam fitur aplikasi yang bisa digunakan oleh pengembang, kata SK Telecom.

SK Telecom juga menyebutkan telah mengembangkan jaringan IOT beragam seperti Narrow-Band IOT (NB-IOT), yang memanfaatkan jaringan LTE yang ada, dan Low Power Wide Area (LPWA), serta jaringan eksklusif untuk IOT.

Selain itu, perusahaan akan menunjukkan layanan monitoring sepeda yang beroperasi melalui jaringan LPWA di Mobile World Congress tahun ini. Hal ini sebagai lawan layanan monitoring sepeda yang sudah ada yang menggunakan perangkat IOT terpasang dengan modul 3G, sehingga mengakibatkan biaya yang tinggi dan penggunaan daya baterai yang bermasalah.

Sementara layanan berbasis LPWA SK Telecom secara efektif mencegah pencurian sepeda dengan memungkinkan pelacakan menggunakan daya rendah dari lokasi sepeda. Saat ini, lembaga-lembaga publik di Korea yang mengoperasikan sepeda dalam jumlah besar menunjukkan ketertarikannya dalam layanan ini.

Selain itu, SK Telecom juga akan memperkenalkan layanan IOT mereka yang mirip seperti solusi Smart Home dan terhubung dengan layanan mobil T2C (tablet untuk mobil), mereka mengembangkan solusi ini bersama dengan Renault Samsung Motors.

Sekedar informasi, Renault Samsung Motors telah meluncurkan 25 peralatan yang kompatibel dengan Smart Home yang berbeda di Korea dan segera memperkenalkan perangkat yang dioptimalkan untuk Eropa dan Amerika Utara termasuk wallpad, robot vacuum cleaner, humidifier dan pembersih udara untuk mempromosikan ekspor produk tersebut.

Bharti Airtel Alirkan LTE Advanced di Kerala

0

Telko.id – Setelah berencana untuk menghadirkan layanan VoLTE jaringan 4G mereka, Operator jaringan telekomunikasi Bharti Airtel kini hadir dengan penyebaran layanan teknologi LTE-Advanced (4G +) di Kerala, India.

Dengan penyebaran, yang merupakan bagian dari program investasi senilai Rs 60.000 crore, Airtel telah menjadi operator seluler pertama di India dalam hal penyebaran komersial dari teknologi LTE-Advanced (4G +) dengan Carrier Aggregation di jaringan TDD dan FDD pada jaringan 4G.

Bharti Airtel nantinya akan menawarkan kecepatan data hingga 135 Mbps pada jaringan 4G di Kerala dengan menggunakan teknologi Carrier Aggregation dan menggabungkan kapasitas TDD mereka pada spektrum 2300 MHz serta jaringan FDD di frekuensi 1800 MHz yang mereka miliki.

Sekedar informasi, Nokia merupakan vendor jaringan 4G yang manangani LTE Advanced milik Bharti Airtel di Kerala, India. Seperti dikutip dari laman TelecomLead (22/2).

Sementara itu, CEO Bharti Airtel India, Gopal Vittal mengatakan, “Ini adalah game changer untuk mobile broadband di India dan Airtel telah mempelopori penyebaran 4G di India, kami sangat senang untuk menaikkan patokan inovasi guna memberikan pengalaman kelas dunia untuk pelanggan kami,”ucapnya.

Berbicara mengenai LTE Advanced sendiri, setidaknya sampai dengan kuartal terakhir tahun lalu. Jumlah penyedia teknologi ini telah mencapai 100 jaringan. Tercatat, untuk di Amerika Serikat sendiri telah memiliki tujuh penyedia teknologi ini, diantaranya, AT&T, Sprint, T-Mobile, Verizon Wireless dan RedZone.

Seperti diketahui, Airtel memiliki jaringan 4G terbesar di India dengan layanan aktif di lebih dari 350 kota. Airtel juga menjual layanan 4G kepada pelanggan pada berbagai perangkat pintar termasuk ponsel, dongle, hotspot 4G dan dongle Wi-Fi.

Sementara itu, Reliance Jio Infocomm, Vodafone dan Idea Cellular sedang dalam proses peluncuran jaringan 4G di kota-kota terpilih di India.

Manjakan Pengguna 3G, Digicel Gunakan Solusi NFV

0

Telko.id – Operator jaringan telekomunikasi Karibia Digicel telah menyebarkan solusi Network Functions Virtualization (NFV) untuk jaringan inti mereka. Digicel dibantu oleh vendor jaringan terkemuka yaitu Ericsson untuk mendeploy solusi ini.

Jaringan mobile broadband 3G dari Digicel di Guyana dengan jumlah subscriber mencapai 100.000 pelanggan adalah jaringan Ericsson pertama yang menggunakan solusi NFV di Amerika Latin. Digicel juga akan memanfaatkan teknologi NFV untuk skala jaringan yang lebih besar untuk layanan masa depan dan memungkinkan perampingan dan optimalisasi dari penawaran mereka.

Dilansir dari TelecomLead (22/2), Jaringan 3G terbaru ini akan memungkinkan Digicel untuk menawarkan peningkatan kecepatan serta peningkatan kualitas jaringan dan tentunya meningkatkan pengalaman pelanggan. Ericsson Virtual Evolved Packet Core terintegrasi dengan jaringan asli operator mobile. Sekedar informasi, solusi ini juga mendukung jaringan berbasis 2G, 3G dan tentunya LTE.

Krishna Phillipps, CTO, Digicel Region Karibia, mengatakan,”Kami meminta solusi dan dalam waktu 30 hari Ericsson datang dengan cara yang kreatif bagi kami untuk meningkatkan penawaran kami kepada pelanggan dengan solusi yang selangkah di depan,” ucapnya.

Bukan hanya itu, Phillips juga menyebut bahwa dengan solusi cloud ini, mereka akan terus melakukan investasi yang relatif lebih kecil, namun untuk pengaplikasiannya solusi ini dinilai aman serta mudah dalam mengadopsi layanan baru yang inovatif untuk masa depan.

SDN_ProductsAndSolutions_TA

Sejatinya, saat ini Ericsson buknlah satu-satunya perusahaan yang menawarkan solusi NFV, tercatat VMWare juga melakukan hal yang sama yang diresmikan pada ajang VMworld di Barcelona pada tahun 2015 silam. Solusi dari Mwre ini juga mendukung core mobile dan fungsi IMS.

Sementara itu, solusi Ericsson membawa paket lengkap NFV dan terdiri dari Ericsson Virtual Evolved Packet Core untuk mobile broadband serta Ericsson Cloud Execution Environment and Ericsson Cloud Manager.

Google Siapkan Drone Untuk Hadirkan 5G

0

Telko.id – Upaya Google untuk menghadirkan internet di daerah rural dan sulit tercover tak hanya berhenti di Project Loon. Raksasa internet ini juga berencana untuk memanfaatkan sebuah drone sebagai alat untuk memancarkan frekuensi internet.

Dalam sebuah proyek yang diberi nama SkyBender, Google akan membangun beberapa prototipe transceiver di spaceport yang terisolasi pada musim panas lalu, dan mereka sedang melakukan pengujian dengan beberapa drone.

Dilansir dari The Guardian(1/2), Google dikabarkan akan menguji drone tersebut di beberapa Spaceport seperti, Spaceport America, New Mexico, dan telah menyewa hanggar seluas 15 ribu meter persegi di Gateway hingga terminal Space.

“Keuntungan besar dari gelombang milimeter adalah akses ke spektrum baru karena spektrum ponsel yang ada saat ini sudah penuh sesak,” ungkap Jacques Rudell, profesor teknik listrik dari University of Washington di Seattle.

Proyek SkyBender menggunakan drone untuk bereksperimen dengan transmisi radio gelombang milimeter, salah satu teknologi yang bisa mendukung generasi berikutnya yakni akses internet nirkabel 5G. Frekuensi tinggi gelombang milimeter secara teoritis dapat mengirimkan gigabit data setiap detik, hingga 40 kali lebih cepat dari sistem 4G LTE saat ini. Google akhirnya membayangkan ribuan mill ketinggian dapat memberikan akses internet di seluruh dunia.

Namun, transmisi gelombang milimeter memiliki cakupan yang jauh lebih pendek dari sinyal ponsel. Sebuah broadcast di frekuensi google di 28GHz yang sedang diuji di Spaceport America, ternyata memudar di sekitar sepersepuluh jarak sinyal telepon 4G. Untuk mendapatkan gelombang milimeter bekerja dari sebuah pesawat tak berawak terbang tinggi, Google perlu untuk bereksperimen dengan transmisi yang terfokus yang disebut phased array.

Sistem SkyBender sedang diuji dengan opsi kemudi pesawat yang disebut Centaur serta drone bertenaga surya buatan Google Titan, sebuah divisi yang terbentuk ketika Google mengakuisisi New Mexico startup Titan Aerospace pada tahun 2014. [ak/if]

Berkat Kesuksesan Pelanggan, Cloudera Raih Penghargaan Forester

0

Telko.id – Cloudera, selaku penyedia manajemen data dan platform analisis tercepat, termudah dan teraman yang dibangun pada Apache Hadoop dan teknologi open source terbaru, mengumumkan bahwa mereka dinobatkan sebagai pemimpin dalam The Forrester Wave™: Distribusi Big Data Hadoop, laporan Q1 2016.
Forester menggunakan 35 kriteria sistem evaluasi yang meliputi, Penawaran Terbaru, Strategi, dan Keberadaan Pasar bagi lima vendor distribusi Hadoop dalam laporan tersebut; Cloudera mendapatkan skor tertinggi untuk Penawaran Terbaru dan Keberadaan Pasar dan tertinggi kedua untuk Strategi.

Menurut laporan Wave yang ditulis oleh analis Forrester, Mike Gualtieri dan Noel Yuhanna, “Hadoop menjadi pasangan data untuk satu alasan dan secara keseluruhan mendisrupsi ekonomi data, analisis, dan aplikasi dari data. Adopsi enterprise menjadi kewajiban bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kecanggihan analitik dan menciptakan aplikasi yang didukung oleh informasi untuk membantu mereka meraih sukses dalam era konsumen ini.

Hadoop enterprise adalah pasar yang belum genap berusia 10 tahun, namun Forrester memperkirakan bahwa 100% perusahaan besar akan mengadopsinya (Hadoop dan teknologi yang terkait seperti Spark) untuk analisis big data dalam dua tahun ke depan.”

Selain itu, Forrester menambahkan bahwa pemimpin membuat perbedaan dalam pendekatan inovasi mereka, “Cloudera berpikir besar dan bertindak cepat dengan lingkup dan kecepatan inovasi Cloudera sangat luar biasa, namun tidak begitu mengejutkan bagi startup Hadoop komersial pertama yang didirikan pada tahun 2008 ini. Cloudera memulai kegemaran akan SQL-for-Hadoop dengan Impala,” Solusi ini menawarkan alat manajemen kluster visual pertama dan terus memberikan upaya maksimal untuk fitur-fitur utama seperti keamanan, ketersediaan tinggi, tata kelola, dan administrasi. Vendor tidak segan ketika harus membuat akuisisi strategis dan kemitraan untuk menghilangkan kesenjangan perusahaan dalam hal keamanan, manajemen data, dan analisis. Pelanggan Cloudera menghargai alat komersial add-on seperti Cloudera Manager, Cloudera Navigator, dan Impala, serta visi perusahaan secara keseluruhan untuk menjadi sebuah perusahaan platform data besar atau big data.

“Saat kami merayakan ulang tahun ke sepuluh berdirinya proyek Hadoop oleh Chief Architect kami, Doug Cutting dan Mike Cafarella, Cloudera terus memimpin transisi Hadoop menjadi manajemen data modern dan platform analitik untuk semua perusahaan,” kata Mike Olson, co-founder, chairman Board dan chief strategy officer, Cloudera. “Bagi kami, dinobatkan sebagai pemimpin dalam The Forrester Wave Big Data Hadoop memvalidasi visi kami dan menunjukkan kemampuan kami untuk berinovasi dan menyediakan pelanggan kami teknologi dan dukungan yang mereka butuhkan,”

Berdasarkan keterangan pers yang diterima tim Telko.id, Dalam 10 tahun terakhir, komunitas Hadoop, termasuk kontribusi yang signifikan dari Cloudera, telah menciptakan dan mengembangkan lebih dari 40 proyek yang kini menjadi bagian dari ekosistem Hadoop.

Keberhasilan Cloudera diukur dari keberhasilan pelanggannya. Perusahaan telah melihat lembaga jasa keuangan menjadi semakin patuh dengan peraturan-peraturan industri dan pemerintah; hal ini juga membantu klien secara signifikan mengurangi perdagangan manusia; semakin meningkatnya jumlah bayi sehat; dan terlihat pula operator telekomunikasi besar dan penerbit kartu kredit menghentikan laju penipuan dalam jumlah besar.

Secara keseluruhan, Cloudera telah berkembang dengan baik bersama dengan komunitas. Secara bersamaan mereka telah mencapai tonggak yang tidak diramalkan 10 tahun yang lalu. Komunitas tersebut terus memajukan peluang dan nilai dari data, salah satu sumber daya terbesar untuk setiap organisasi. Karena komunitas dan Cloudera merayakan ekspansi dan evolusi berkelanjutan ekosistem Hadoop, Cloudera berkomitmen untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan dan terus bekerja menuju masa depan yang lebih cerah, dan mempertahankan momentum uniknya.

Inilah Dua Device Smartfren Yang Mendukung VoLTE

0

Telko.id -Smartfren hari ini (19/2), resmi meluncurkan layanan VoLTE mereka. Smartfren juga menjadi operator pertama di Indonesia yang menyelenggarakan layanan VoLTE atau Voice Over LTE yang mana layanan ini merupakan layanan panggilan voice yang berbasis jaringan 4G LTE. Namun seperti diketahui sebelumnya, VoLTE juga berbeda dengan OTT seperti WhatsApp, dan LINE yang berbasis Voip.

Merza Fachys, Presiden Direktur PT Smartfren Telecom mengungkapkan, “Suatu kebanggan bagi kami karena Smartfren merupakan operator pertama yang menyediakan layanan VoLTE di Indonesia serta meluncurkan handset 4G dengan harga terjangkau yang mampu mendukung layanan VoLTE,” ucapnya.

Bersamaan dengan peluncuran dari layanan VoLTE, Smartfren juga sekaligus meluncurkan dua buah handset yang mendukung layanan ini yakni, Andormax E2 serta Andromax R2 yang juga memiliki harga terjangkau oleh semua kalangan di Indonesia.

Sementara itu, Sukaca Purwakardjono selaku division Head Smartphone Business Smartfren menyebutkan bahwa hadirnya kedua ponsel pintar ini menjadi sebuah keseriusan mereka dalam menggarap ponsel entry level di Indonesia, serta hadirnya fitur VoLTE yang tertanam di dalam kedua handset ini akan semakin menambah jumlah pengguna 4G smartfren di Indonesia.

“Untuk R2, kami menggunakan frame metal, yang memiliki beberapa kelebihan seperti, kekuatan, premieum lube serta tidak mudah panas, sementara untuk Andromax E2, kami membenamkan kelebihan pada sisi kamera depan dengan 5 MP serta auto focus,” ucapnya pada saat peluncuran kedua handset tersebut di Jakarta.

 

Andromax R2
Andromax R2

Andromax R2 hadir dengan desain yang ergonomis sehingga nyaman untuk digenggam dan juga dibekali dengan dapur pacu yang cukup mumpuni. Untuk dapur pacu sendiri, mereka menyematkan prosesor Snapdragon 415 octa core dengan RAM sebesar 2GB untuk memastikan agar handset ini memiliki kinerja yang mumpuni.

Sementara untuk kamera, Andromax RA memiliki kamera belakang 13 MP dengan dual LED Flash yang mampu mengakomodir kebutuhan pengguna dalaam mengabadikan momen mereka. Kemudiann, untuk kamera depan sendiri, mereka memiliki kamera dengan 5MP juga dengan LED Flash.Kelebihan lainnya adalah disematkannya fitur USB OTG. Andromax R2 dibanderol dengan harga Rp.1.699.000,-.

Andromax E2
Andromax E2

Untuk Andromax E sendiri memiliki bentang layar 4.5 inci dengan resolusi FWVGA yang juga tentunya mampu berjalan di jaringan 4G LTE dan mampu menjalankan layanan VoLTE milik Smartfren. Handset ini ditenagai oleh prosesor Snapdragon 212 Quadcore dengan clock speed 1.3 Ghz.

Untuk urusan Kamera, mereka memiliki sepasang kamera berukuran 5MP di kedua sisinya, baik itu depan maupun belakang. Kedua kamera tadi juga dibekali dengan LED Flash di masing-masing kamera. Untuk mempercepat proses kerja, Andromax E2 dibekali oleh RAM sebesar 1GB yang tentunya akan mendukung keccepatan dari prosesor mereka. Mengenai harga, Andromax E2 dibanderol pada angka Rp.899.000,- harga ini dirasa cukup terjangkau bagi seluruh kalangan di Indonesia.

Bagi Anda yang sudah tidak sabar untuk menikmati layanan VoLTE dari Smartfren, Anda disarankan untuk membeli salah satu dari dua varian handset terbaru dari keluarga Andromax ini. Namun, jika anda sudah memiliki perangkat Andromax 4G ataupun Handset yang dibundling dengan Staterpack 4G Smartfren, disarankan anda untuk bersabar, karena update firmware yang mendukung layanan VoLTE mereka pada masing-masing handset akan segera diluncurkan oleh masingmasing vendor smartphone tersebut.