spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1528

Tahun Depan, Kominfo Umumkan Pemenang Palapa Ring

0

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkap tentang rencananya mengumumkan pemenang tender Palapa Ring. Seperti diketahui, proyek ini sejatinya telah tertunda selama 10 tahun lamanya dan hingga kini belum ada langkah yang nyata.

“Akhir bulan ini RFP (Registered Financial Planner) sudah keluar dan tinggal menunggu hasilnya saja,” ungkap Chief Ra saat ditemui dalam acara penghargaan Golden Ring Award yang berlangsung di Jakarta, Senin (16/11).

Palapa Ring sendiri merupakan sebuah proyek pembangunan serat optik yang akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia dengan total kabel laut sepanjang 35.280 kilometer dan kabel darat sekira 21.807 kilometer.

Proyek ini nantinya akan menjangkau sekitar 57 Kabupaten di seluruh Indonesia.

Rudiantara menyebut, roadmap dari Palapa Ring sendiri adalah Indonesia bagian Barat hingga Mahulu, kemudian Indonesia Bagian tengah hingga Miangai dan Timur hingga Papua Barat.

Sampai saat ini, Proyek Palapa Ring telah memasuki tahap pra kualifikasi yang menghasilkan 8 perusahaan peserta tender yang dinyatakan lulus oleh panitia pengadaan.

Delapan perusahaan ini akan mengikuti tender di tiga paket yang ditawarkan yaitu pembangunan di wilayah Barat, Tengah serta Timur. Namun nampaknya hanya 6 perusahaan yang mengikuti kesemua paket tersebut.

Dari kedelapan perusahaan yang ikut serta, tiga diantaranya adalah para raksasa operator di Indonesia yakni, Telkomsel, XL, serta Indosat.

Chief Rudiantara menyebutkan dana USO nantinya akan digunakan untuk biaya  infrastruktur dari Palapa Ring tersebut yang akan memakan waktu sekiranya 15 tahun.

Ia juga menyebut, pada kuartal awal di tahun depan seharusnya sudah selesai tahap kualifikasinya. [ak/if]

Selama Sepekan, 7 Mahasiswa Ini akan Pimpin XL

0

Jakarta – Apa jadinya jika sekelompok mahasiswa memegang posisi penting dalam sebuah perusahaan? PT XL Axiata Tbk (XL), mencoba menjawab pertanyaan tersebut, dengan menggelar sebuah program unik dan hanya satu-satunya bertajuk XL BOD Challenge. Dalam program ini, XL memberikan kesempatan langka kepada para mahasiswa untuk menjabat sebagai anggota Board of Directure (BOD)  “Direksi” perusahaan operator seluler ini.

Dalam keterangan resminya, Minggu (15/11), Dian Siswarini mengatakan bahwa program ini merupakan cara XL untuk memotivasi kaum muda, mahasiswa, untuk berani tampil ke depan, menjadi pemimpin, dan membuat terobosan yang posistif dalam berbagai bidang di masa depan.

Melalui program ini bukan hanya kami akan memberikan pengalaman seru, namun lebih dari itu adalah menunjukkan bahwa siapa pun bisa sukses mencapai level tertinggi dalam suatu bidang, menjadi pemimpin, dan mengabdi kepada masyarakat dan bangsanya. Tentu saja, kami BOD XL yang asli tetap akan mengerjakan tugas seperti biasanya,” katanya.

 Dian menambahkan, pendidikan kepemimpinan yang berorientasi menyiapkan anak-anak muda Indonesia untuk bisa beradaptasi dengan tantangan global di masa depan sangat urgent dilakukan dan sebarluaskan.

Hal ini tidak lepas dari semakin terbukanya pasar ekonomi, termasuk pasar tenaga kerja dan ahli, di mana orang Indonesia harus berkompetisi secara terbuka dengan orang dari negara-negara lain dalam mengisi posisi-posisi penting di bidang non-pemerintahan di Indonesia. Apalagi, mengingat tahun depan Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah akan berlaku dan menuntut kesiapan masyarakat Indonesia dari berbagai bidang.

Adapun ketujuh mahasiswa yang terpilih untuk memimpin XL selama sepekan tersebut adalah Yudi Ashari Putra, mahasiswa International Relation President University, akan menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO), Mohamad Sobree (Chief Strategic Transformation Officer)mahasiswa Electrical Engineering Universitas Teknologi Malaysia, Carrisa Mashinta (Chief Financial Officer), Finance ITBAdrian Reynaldo (Chief Digital Service Officer), Kedokteran Universitas IndonesiaMuhamad Inardy (Chief Teknology Officer) Teknik Sipil ITBDebora Valentini(Chief Commerce Officer), International Relation President Universitydan Risqiqa Doni (Chief Marketing Officer), Teknik Industri Universitas Gadjah Mada.  

XL BOD Challenge merupakan kompetisi khusus mahasiswa dengan hadiah berupa kesempatan merasakan kursi panas BOD XL. Tahapan kompetisi ini mulai pada Februari 2015. Tidak kurang dari 2.234  mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di Tanah Air mendaftar dan memperebutkan kesempatan emas menjabat sebagai direktur.

Caranya mudah, mereka harus seorang WNI, mahasiswa aktif yang berusia 18-25 tahun, dan memiliki IPK minimal 2,85. Seleksi dilakukan secara bertahap,  termasuk harus membuat esai tertulis, serta video.

Hampir semua fasilitas yang diperoleh seorang direktur juga mereka dapatkan, seperti mobil dinas kelas premium plus seorang sopir pribadi, pakaian kerja eksekutif, akomodasi berupa apartment, juga perjalanan dinas, termasuk ke luar negeri. Tentu saja selama di kantor, mereka juga akan mendapatkan berbagai fasilitas yang tidak didapatkan oleh karyawan biasa. Mereka bahkan mendapatkan kartu nama dengan jabatan masing-masing plus keterangan masa tugas yang sepekan.

Selain fasilitas, para mahasiswa ini juga akan mendapatkan tugas selayaknya direksi perusahaan. Mereka akan bertemu dengan para stakeholder XL yang juga memiliki jabatan tinggi. Salah satu orang penting yang akan mereka temui adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Di Internal XL sendiri, mereka juga harus melakukan berbagai rapat dengan para Direktur XL yang asli, karyawan, juga para partner startegis. Karena XL adalah perusahaan dengan puluhan juta pelanggan, para “direktur magang” ini akan bertemu juga dengan pelanggan, diler pulsa, juga para relasi XL di industri telko.

Lewat D-MIMO, ZTE Ingin Tingkatkan Kecepatan Data

0

Jakarta – Pembuat peralatan telekomunikasi asal Tiongkok, ZTE, baru-baru ini telah melakukan terobosan signifikan dalam penelitian pada jaringan akses radio generasi berikutnya. Perusahaan ini mengumumkan telah berhasil menguji dan mendistribusikan terobosan pra komersil pertama di dunia dari teknologi Multiple Input Multiple Output (D-MIMO).

Dalam uji lapangan diketahui bahwa ada peningkatan kecepatan data hingga sembilan kali lipat di tepi sel. Hal ini dicapai dengan menggunakan teknologi D-MIMO berdasarkan proprietary sistem Cloud Radio milik ZTE.

Pengujian ini tak hanya mengeksplor dua skenario yang digunakan, baik single user maupun multi user, ini juga memberitahu kita mengenai efek dari BTS yang tumpang tindih. Pengujian sendiri dilakukan dengan menggunakan terminal perangkat mobile yang tersedia secara komersial.

Dilansir dari Telecoms, Senin (16/11), tes menegaskan bahwa teknologi koherensi dari Join Transmission (JT) yang digunakan dalam sistem D-MIMO baru ZTE dipercaya dapat membuat sinkronisasi fase penuh antara BTS.

Sebagai hasil dari sinkronisasi ini, sinyal ditransmisikan secara bersamaan dan diperkuat ke tingkat maksimum saat mereka tiba di antena dari terminal pengguna, yang meminimalkan gangguan dengan terminal lain. Jumlah ini tambahan 3 dB pada antena di terminal si pengguna bila dibandingkan dengan teknologi JT non-koheren. Hal ini juga menghindari kontrol antena terminal pengguna lain yang juga membantu untuk meminimalkan gangguan sinyal dan menciptakan dasar yang jauh lebih baik untuk multi-user Joint Tranamission (MU-JT).

Teknologi ini akan menurunkan gangguan dan sinyal terdegradasi di tepi sel, sebuah efek samping yang sampai sekarang tak terelakkan setiap kali ada beberapa BTS. Hasilnya adalah bahwa terobosan baru ini akan menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik untuk ponsel pintar dan pelanggan mobile broadband, menurut ZTE.

Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi operator seluler karena teknologi D-MIMO dapat meningkatkan kecepatan data di tepi sel dengan sangat besar. [ak/if]

 

Alcatel Lucent Bawa Layanan Cloud ke Burkina Faso

0

Jakarta – Burkina Faso jadi negara pertama di Afrika Barat yang akan menggunakan cloud untuk menghubungkan sektor publik dan swastanya. Dalam hal ini, negara yag beribukota di Guagadougou ini dibantu oleh perusahaan multinasional asal Perancis, Alcatel Lucent.

Penyedia produk telekomunikasi ini akan memasok NFV (Network Functions Virtualisation), Cloudband dan platform IP di Burkina Faso untuk menjalankan layanan awan seperti e-government, e-learning dan e-Healthy sebagai bagian dari infrastruktur G-Cloud. Layanan ini akan dibangun pada sumber daya jaringan virtualisasi dari node awan di Ouagadougou dan lima provinsi lainnya.

Dilansir dari Telecoms, Senin (16/11), rencananya Cloud ini akan menghubungkan 400 bangunan di 13 pusat-pusat kota daerah melalui jaringan serat optik dengan luas 513Km IP/MPLS. Sementara itu, backhaul akan diberikan oleh sistem transmisi serat optik sepanjang 800 km sebagai bagian dari proyek Backbone Serat Optik Nasional Burkina Faso yang baru.

Alcatel-Lucent akan menghubungkan pusat data di seluruh Burkina Faso dengan Photonic Service Switch 1830 (PSS), yang mendukung kolaborasi dari saluran 10 Gbps, 40 Gbps dan 100 Gbps.

Proyek ini merupakan bagian dari strategi Pengembangan Digital Nasional untuk menghubungkan Departemen publik dan kota lewat platform e-goverment Burkina Faso guna mendukung antisipasi peningkatan permintaan di masa mendatang untuk layanan digital bagi kesehatan, pendidikan, keadilan, imigrasi dan jasa pemerintah.

Alcatel-Lucent akan mengelola jaringan dan instalasi infrastruktur dalam proyek yang rencananya akan selesai pada tahun 2017 mendatang. Selain itu, Alcatel-Lucent juga akan melatih 100 pegawai pemerintah untuk mengimplementasikan teknologi ini.

Sebanyak €30 juta pun digelontorkan pemerintah Denmark untuk mendanai proyek ini. Dana tersebut diperoleh dari Danida Business Finance.

“Proyek ini akan memiliki banyak dampak positif bagi Burkina Faso,” ungkap Nébila Amadou Yaro, Menteri Pembangunan Ekonomi Digital Burkina Faso.

Sementara itu, Bo Jensen, Duta Besar Denmark untuk Burkina Faso menyebut proyek ini akan mendukung proses desentralisasi pemerintah, mempromosikan dekonsentrasi pelayanan publik dan memperbanyak transparansi serta peningkatan pengelolaan keuangan publik. [ak/if]

Vodafone Siapkan USD 2 Juta Untuk Investasi di India

0

Jakarta – Raksasa telekomunikasi asal Inggris, Vodafone, akan membuat investasi besar di India. Investasi ini akan dibagi ke dalam empat sektor dengan nilai yang masing-masing berbeda dan akan dilakukan pada anak perusahaannya di negara tersebut.

Adapun total dana yang akan diinvestasikan adalah sebesar USD 2 miliar atau setara INR13 miliar jika dikonversi ke dalam mata uang setempat.

Menurut laporan Cellular-news, Senin (16/11), sebanyak INR 8 miliar akan diinvestasikan untuk meningkatkan dan memperluas cakupan jaringan dari anak perusahaan Vodafone di India, INR 3 miliar akan digelontorkan untuk mengupgrade pusat IT dan pusat experience pelanggan di Pune dan Ahmedabad, sementara sekitar INR 1 miliar disiapkan untuk mendirikan sebuah pusat data Tier-4 dan menjadi perusahaan telekomunikasi pertama di India yang membuat pusat data ini. Pusat data ini dimaksudkan untuk melayani kebutuhan akan perkembangan telekomunikasi untuk sektoral bisnis dan enterprise.

Sisanya, sekitar INR 1 miliar akan dialokasikan untuk infrastruktur layanan perbankan milik Vodafone, yakni M-Pesa yang juga telah menerima izin dari RBI (Reserve Bank of India). M-Pesa sendiri merupakan teknologi Mobile Money, semacam kartu debet di telepon seluler berbasis sms yang diluncurkan pertama kali pada 2007 oleh anak perusahaan Vodafone di India.

Selain itu, Vodafone sendiri juga akan menambah karyawan sebanyak 15000 di India dalam waktu 2 tahun ke depan.

Sebagai informasi, bisnis Vodafone di India merupakan kontributor tertinggi dari total pertumbuhan pendapatan Vodafone Group. Selain itu, Vodafone di India juga memiliki basis pelanggan terbesar, yakni 188 juta pelanggan dengan jumlah pasar volume data terbesar. [ak/if]

 

Ini Dia Hasil Uji Jaringan 4G Smartfren Jakarta – Bogor

0

Jakarta – Sejak hari Rabu lalu, Smartfren melakukan uji jaringan yang dimulai dari kantor mereka di Jalan Sabang, Jakarta menuju Bogor.

Pada perjalanan tersebut, rombongan juga menyempatkan diri untuk mengunjungi kantor pusat Network Smartfren yang berlokasi di BSD, Serpong sekaligus melakukan test kecepatan Carier Agregation dan menjajal teknologi Volte mereka.

Pada pengujian yang dilakukan sepanjang perjalanan oleh tim Telko.id menunjukan hasil yang beragam. Kami menggunakan aplikasi “nperf” pada smartphone Andromax 4G LTE milik smartfren.

Tercatat, dari hasil percobaan, terekam di kawasan tol Jakarta-Tangerang, kecepatan internet Smartfren berada di kisaran 18.79 Mbps untuk download serta 1.24 Mbps untuk upload data, menurut nperf.

Screenshot_2015-11-12-15-56-50

Kemudian, ketika sudah memasuki daerah Tangerang, kami melakukan uji jaringan lagi dengan menggunakan benchmark yang sama. Hasil test tersebut merujuk pada angka 5.47 Mbps kecepatan rata-rata download serta 1.18 kecepatan rata-rata untuk upload.

Screenshot_2015-11-12-15-56-27

Pengujian dilanjutkan pada kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Disana, tercatat kecepatan internet Smartfren melambung di angka 16.20 Mbps untuk rata-rata download speed dan 1.07Mbps untuk rata-rata upload.

Screenshot_2015-11-12-15-56-15Namun, begitu memasuki kawasan Bina Marga, Bogor,  kecepatan Smartfren turun drastis. Untuk rata-rata download Speed saja, internet 4G Smartfren hanya mampu memberikan kecepatan rata-rata pada 4.71 Mbps dan 4.65 Mbps untuk rata-rataUpload Speed.

Sempat terjadi beberapa kali reconnected ketika mulai memasuki kawasan Bogor, namun pihak Smartfren mengakui bahwa memang  ada sekitar 9% kecepatan internet di bawah harapan mereka dalam pengujian ini.

Secara keseluruhan, Kami menyimpulkan sekitar 85% wilayah dalam rute Jakarta-Bogor tercover dengan baik. [AK/IF]

XL Siapkan 1 Juta Sim Card 4G Untuk Warga Bandung

0

Jakarta – Sebagai salah satu ekosistem pendukung jaringan 4G, kartu SIM tak bisa dipungkiri menjadi alat yang sangat penting untuk dimiliki sebelum seseorang dapat menikmati layanan internet super cepat ala 4G. Berkaca pada hal ini, XL pun menyiapkan 1 juta SIM card 4G secara gratis untuk para pelanggan dan masyarakat di kota Bandung, yang belum lama ini telah dikunjungi oleh layanan 4G LTE XL.

Vice President XL Central Region, Bambang Parikesit menyadari sepenuhnya karakter Kota Bandung sebagai Kota Kreatif. Menurutnya, warga Bandung adalah orang-orang yang kreatif, yang paham benar dengan manfaat akses internet.

“Daya kreatif merekalah yang menjadikan Bandung sebagai Ibukota Industri Kreatif di Indonesia. Karena itu, tidak ragu kami memfasilitasi warga Bandung untuk secara mudah memanfaatkan layanan 4G LTE. Kami sediakan sejuta SIM card ini agar warga semakin produktif, dan kreatifitas mereka semakin maju,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/11).

Bambang memprediksi permintaan masyarakat yang akan melonjak seiring dengan peluncuran layanan komersial 4G LTE. Penyaluran 1 juta SIM card gratis akan dilakukan melalui 58 retail outlet device  dan XL Center, yang tersebar di Bandung, Cimahi, Jatinangor, dan Padalarang.

Kemudahan mendapatkan SIM card ini sekaligus melengkapi ekosistem yang sudah terbangun, yang antara lain berupa paket bundling layanan 4G XL dengan ponsel pintar berbagai tipe baik low end ataupun high end termasuk pula dengan cicilan harga yang terjangkau dan bervariasi.

XL juga menyelenggarakan program Tabungan Kuota 4G, yang menawarkan manfaat berupa tabungan kuota data 4G yang bisa dipakai saat layanan 4G tersedia. Untuk mendapatkannya sangat mudah, yaitu hanya dengan melakukan pembeliaan Paket Hotrod 4G, pelanggan akan memperoleh bonus kuota 4G secara langsung dan jika tidak digunakan, kuota ini dapat diakumulasi ke bulan berikutnya.

Pada tahap awal komersial ini, layanan 4G LTE di Bandung telah bisa dinikmati di area Kota Bandung,  Padalarang, Jatinangor dan Cimahi.

Lebih dari 249 BTS 4G mendukung layanan ini. Secara bertahap, XL akan segera memperluas layanan 4G LTE di Bandung dan sekitarnya dengan terus menambah infrastruktur pendukungnya. Bahkan juga akan segera menyusul, pelanggan dan warga kota-kota lain di Jawa Barat  bisa menikmati 4G LTE dari XL dalam waktu dekat. 

Sebelumnya, XL telah menggelar layanan 4G secara komersial di Medan, Bogor, Yogyakarta, Mataram, Denpasar, dan Surabaya. Pada Desember 2015 ini, XL akan meluncurkan layanan internet cepat 4G LTE di Jakarta. Dalam waktu yang tidak lama, XL juga akan segera memperluas layanan ini ke sejumlah kota lainnya. Layanan 4G XL ditopang oleh total tidak kurang dari 2.500 unit BTS 4G.

Setelah Singapura, Hong Kong Jadi Target RedMart Selanjutnya

0

Jakarta – Sebagian dari Anda mungkin tidak cukup familiar dengan nama RedMart. Lain halnya jika kita berbicara tentang HappyFresh, atau bahkan Sukamart. Secara garis besar, RedMart hampir sama dengan kedua layanan pengiriman bahan makanan itu. Bedanya, RedMart mengirimkan bahan makanan dari gudang mereka sendiri, dan tidak bekerja sama dengan supermarket seperti halnya HappyFresh.

“Bekerja sama dengan supermarket memang lebih praktis dalam urusan menyimpan barang. Namun secara jangka panjang, kemampuan untuk mengatur keseluruhan pengalaman pengguna adalah sesuatu yang penting,” kata Roger Egan, CEO RedMart saat menjadi pembicara di acara Konferensi Tech in Asia yang berlangsung di Jakarta, (11/11).

Bagaimanapun, seperti diakuinya, sebuah supermarket tidak akan pernah lebih efisien dibandingkan gudang sendiri.

Berangkat dari misi yang sederhana – untuk menghemat waktu dan uang yang dihabiskan untuk berbelanja bahan makanan dan kebutuhan penting rumah tangga lainnya – RedMart sendiri didirikan pada bulan Agustus 2011 lalu. Sekarang, layanan pengiriman ini telah memiliki lebih dari 30.000 produk dalam stok, dan terus bertambah dari hari ke harinya. Hal ini kian membedakan RedMart dengan supermarket pada umumnya, yang biasanya hanya memiliki 10.000 sampai 12.000 produk saja.

Mengenai hal ini, Roger mengungkap tak hanya perihal model hibrida yang digunakan RedMart – dimana kebanyakan dari produk mereka disimpan di gudang – tetapi juga tentang kerjasama RedMart dengan empat ratus toko khusus di Singapura, yang dimulainya sejak Juli lalu.

RedMart juga memberikan tanggapan perihal kompetisi yang ketat di bisnis layanan pengiriman ini. Diakui Roger, layanan pengiriman bahan makanan ini merupakan bisnis e-commerce yang paling sulit. Karena harus berurusan dengan fulfillment, pendistribusian, pengiriman yang cepat dan sebagainya.

“Dalam hal pengiriman, kami 95 persen on time. Sementara dalam hal akurasi, 99 persen,” kata Roger, seraya mengatakan bahwa RedMart telah mengalami pertumbuhan yang cepat sejak didirikan 4 tahun lalu.

Berkaca pada hal tersebut, tak mengherankan jika kemudian RedMart mulai berangan-angan untuk melebarkan sayapnya. Dalam hal ini, Hong Kong disebut Roger akan menjadi target perusahaan selanjutnya.

“Hong Kong tahun 2016. Mungkin juga bisa lebih awal. Saat ini kami sedang menyiapkan timnya,” imbuh Roger.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Seolah memberi isyarat bahwa kepakan sayap RedMart juga bukannya tidak mungkin turut menyambangi Indonesia, Roger menyebut Indonesia sebagai pasar yang tak kalah menjanjikan dari Hong Kong.

“Dalam waktu sepuluh tahun ke depan, Indonesia jelas bisa menjadi pasar yang lebih besar dari pasar manapun di Asia Tenggara,” katanya.

Rencana ekspansi RedMart ini tak lepas dari pendanaan yang baaru-baru ini mereka dapatkan. Sebagai informasi, belum lama ini RedMart baru saja mendapatkan suntikan dana segar sebesar USD 6 juta yang akan mereka gunakan untuk ekspansi secara regional.

Nelpon Pakai Smartfren Volte, Tarifnya 1 MB/menit?

0

Jakarta – Saat ini banyak pengguna yang melakukan panggilan Voice dengan memanfaatkan akses data menggunakan beberapa aplikasi seperti Whatsapp, Line hingga Blackberry Messenger. Namun, sejatinya di jaringan 4G LTE kita tidak perlu menggunakan OTT tadi untuk melakukan panggilan Voice.

Sebuah layanan panggilan voice yang dikhususkan untuk pengguna 4G yakni Volte, akan segera kita nikmati dalam beberapa bulan kedepan atau setidaknya kuartal pertama di tahun depan.

Volte sendiri merupakan kependekan dari Voic Over LTE, yang mana para pengguna nantinya bisa mengunakan pangilan keluar melalui jaringan data 4G mereka, namun ini tentunya berbeda dengan beberapa aplikasi seperti Whatsapp. Sebagai Informasi, Whatsapp Call sendiri berbasis Voip atau Voice Over IP.

Perbedaan antara Volte dan Voip sendiri terjadi pada setup, volte lebih cepat melakukan setup calling bila dibandingkan dengan Voip. Volte sama seperti telepon biasa karena si pengguna yang hanya di bebankan tarif telepon sementara si penerima tidak dibebankan biaya. Jika menggunakan tarif interkoneksi tentunya akan lebih murah bila melakukan panggilan ke operator lainnya.

Smartfren sebagai salah satu operator yang mengelar jaringan 4G dan LTE- Advance telah memperisapkan layanan Volte mereka untuk para penggunanya.

Christian Daigneault, Selaku CTO Smartfren mengungkapkan, “Kami sudah sangat siap dengan teknologi volte dan saat ini hanya tinggal tahap final test saja dan hanya tinggal menunggu waktu untuk segera diperkenalkan ke publik,” tuturnya pada saat tim Telko.id mengunjungi Pusat Jaringan di kawasan BSD.

Sejatinya layanan Volte mereka sudah siap dan sempat dilakukan ujicoba dengan para awak media yang hadir di BSD kemarin (11/11), dari hasil ujicoba tersebut tim Telko.id menilai kualitas Volte cukup memuaskan.

1

Pihak Smartfren juga mengatakan, bahwa teknologi Volte mendukung pangilan ke jaringan di bawah mereka seperti 3G ataupun 2G. namun tentunya akan mengurangi kualitas suara yang dihasilkan. Mereka juga menyebut, perbedaan antara Volte dan Voip yang paling terlihat adalah tidak adanya “delay” ketika panggilan berlangssung, selama si penelpon dan si penerima sama-sama menggunakan jaringan 4G.

Berbicara mengenai tarif, sejatinya belum ada satuan tarif yang baku dari Smartfren, namun mereka mengungkapkan tarif telepon Volte dilihat dari jumlah menit panggilan berlangsung dan sesuai dengan harga tarif nelpon smartfren per menitnya, hanya saja nantinya angka tersebut akan dikonversi menjadi data dan yang akan dipotong adalah kuota data sesuai dengan angka tersebut.

Semisal, pengguna melakukan panggilan sekitar 1 menit dan tarif satu menit panggilan Smartfren adalah Rp.1000,- serta Rp.1000,- sama dengan 1 MB. Maka kuota data pengguna akan di potong sekitar 1 Mega Byte.

Sementara itu, untuk device sendiri, sejatinya seluruh device Andromax 4G bisa menggunakan layanan Volte ini, hanya tinggal menunggu update firmware. Pihak Smarrtfren juga mengungkapkan, setidaknya ada kuartal pertama di tahun depan semua perangkat Andromax 4G sudah bisa menggunakan layanan Volte. (AK/HZ)

Migrasi Pengguna ke Jaringan 4G Jadi Prioritas Smartfren

0

Jakarta – Seperti diketahui, Smartfren sedang gencar-gencarnya mengajak para pengguna mereka untuk bermigrasi ke jaringan super cepat 4G LTE. Smartfren juga telah memiliki jaringan 4G LTE terluas bila dibandingkan dengan tiga operator besar lainnya di Indonesia.

Beberapa strategi pun telah digunakan oleh perusahaan telekomunikasi yang berkantor pusat dikawasan Sabang, Jakarta Pusat ini. Diantaranya lewat program Trade In. Para pengguna mereka yang masih menggunakan jaringan EVDO akan mendapatkan potongan harga sesuai dengan jumlah pemakaian pulsa mereka. Sampai saat ini, total diskon terbesar yang diberikan kepada para pengguna mencapai 600 ribu rupiah,

“Semakin besar arpu-nya, maka diskonnya juga semakin besar dan sejauh ini diskon terbesar yang kami berikan adalah Rp 600 ribu,” ungkap Roberto.

Selain melalui program Trade In, Smartfren juga menghadirkan smartphone Andromax 4G dengan harga yang terjangkau. Sebagai informasi, Andromax E dan Es adalah dua diantaranya yang dibanderol dengan harga sekitar Rp 700 ribuan.

Itu belum termasuk layanan paket 4G murah dengan nama “True Unlimited.” Paket yang merupakan salah satu jawaban atas keluhan para masyarakat akan “boros” nya data 4G ini hanya mengharuskan pelanggan merogoh kocek sebesar Rp 75.000 selama masa promo, dan itu berlaku selama satu bulan penuh, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Disinggung mengenai kenapa tarif Rp.75.000 ini hanya bertahan selama 6 bulan ke depan, Roberto menyebut, “Akan dilihat nanti apakah strategi ini bisa menjaring Quality Subscriber atau tidak dan tidak mengganggu pengguna yang lainnya,” tuturnya.

Selain lewat cara-cara di atas, Smartfren juga berupaya dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat di sejumlah kota besar – hal ini mengacu pada riset mereka yang mengatakan bahwa sebanyak 50% dari total pengguna 4G berasal dari kota-kota besar – entah itu melalui roadshow di beberapa kampus ataupun membuka experience zone.

Diharapkan, hingga akhir tahun 2015 Smartfren akan berhasil memindahkan sebanyak 1 juta pengguna ke jaringan 4G LTE.

Untuk layanan CDMA sendiri, Roberto menjamin bahwa Smartfren akan tetap menyelenggarakan layanan ini pada band 850 Mhz selama pengguna mereka masih menggunakan teknologi tersebut. Meskipun, migrasi para pelanggan dengan kategori High Value Customer – kategori ini dilihat dari jumlah pemakaian data – tetap menjadi prioritas.

Terkait Carier Agregation yang rencananya akan juga memanfaatkan frekuensi 850 Mhz, pihak smartfren menjamin bahwa pelanggan CDMA mereka yang berada di frekuensi itu akan tetap mendapatkan kapasitas band. [AK/IF]