spot_img
Latest Phone

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ROG Phone 9 Series Tawarkan Bonus Eksklusif dan Diskon Hingga Rp2,99 Juta

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) menghadirkan promo...

ASUS ROG Exclusive Store Surabaya, Hadirkan Pengalaman Gaming Terbaik

Telko.id - ASUS resmi membuka ROG Exclusive Store di...
Beranda blog Halaman 1528

Apakah 5G Lebih Baik?

0

Telko.id – Para pelanggan setia mobile broadband nampaknya telah siap Kuntuk merangkul teknologi 5G, salah satu alasan tersebut adalah karena teknologi ini akan memberi mereka kecepatan komunikasi sepuluh sampai seratus kali lebih cepat dibandingkan saat ini.Modern internet menunjukkan bahwa secara teoritis, acara TV favorit Anda dapat di-download dalam waktu kurang dari 5 detik, jika menggunakan teknologi 5G.

Untuk merangkul kedatangan teknologi baru, AT & T dan Verizon memutuskan untuk lebih dulu mengambil inisiatif di garis terdepan dengan mereka berkolaborasi untuk setidaknya mengetahui bagaimana standarisasi spesifikasi teknologi 5G.

Menurut Latinone (16/2), Verizon mulai menjelajahi 5G pada tahun lalu, sementara AT & T berencana mengembangkan teknologi yang sama tahun ini, bekerja sama dengan Ericsson dan Intel. Arun Bansal, wakil presiden senior Ericsson mengatakan, “5G akan berdampak pada seluruh jaringan seluler mulai dari perangkat untuk mengakses dan sistem cloud,  bukan hanya itu, 5G juga akan membuka kesempatan pada aplikasi IOT baru yang menarik bagi konsumen dan industri,”

Ia juga menambahkan, “Ericsson akan memungkinkan AT & T untuk bergerak di luar untuk tes laboratorium 5G demi mendapatkan pemahaman yang lebih besar dari potensi 5G di lingkungan jaringan mereka sendiri dan pasar,”tukasnya.

Di sisi lain, Verizon telah mengumumkan pada September lalu bahwa mereka telah menghubungi beberapa perusahaan jaringan seperti Alcatel-Lucent, Cisco, Ericsson, Nokia, Qualcomm, dan Samsung. Saat itu, Verizon mengatakan konektivitas 5G nya akan cukup cepat untuk men-download blockbuster Hollywood.

Wakil Presiden eksekutif Verizon, Roger Gurnani mengatakan dalam sebuah pernyataan, “5G tidak lagi menjadi impian masa depan yang jauh, Kami merasakan sesuatu yang luar biasa urgensi untuk mendorong perkembangan pada 5G dan memobilisasi ekosistem dengan berkolaborasi dengan para pemimpin industri dan pengembang untuk mengantarkan kami pada inovasi dari generasi baru,”

control-system-lectures-10-638

Jadi apa yang membuat 5G lebih baik dari teknologi 4G saat ini? Tech Times mencatat bahwa ia memiliki Beberapa teknologi Multiple Input Multi Output (MIMO) yang menjamin aliran data yang efisien. MIMO kemudian digabungkan dengan agregasi operator yang menjamin data dapat mengalir dari endpoint melalui server dan perangkat mobile.

Hal ini kemudian akan memberikan latency yang rendah (waktu yang dibutuhkan antara permintaan dan waktu respon) koneksi yang memberikan kecepatan rata-rata 50 kali lebih cepat dari teknologi 4G saat ini.

Teknologi 5G kemudian dapat memberikan tenaga untuk pengalaman virtual reality, self-driving cars robotika, dan banyak lagi.

John Donovan, Chief strategy officer and group President AT&T mengatakan, “Teknologi ini akan mendalam, meresap dan responsif terhadap pelanggan, 5G akan membantu membuat mereka menjadi kenyataan dan 5G akan mencapai potensi penuh karena kami akan membangunnya pada arsitektur perangkat lunak-centric yang dapat beradaptasi dengan cepat dengan tuntutan baru dan memberikan pelanggan kontrol lebih di layanan jaringan mereka,” ucapnya.

Kontribusi Pajak Vodafone Turun Drastis

0

Telko.id – Kontribusi keseluruhan Vodafone Group untuk keuangan pemerintah secara global turun signifikan menjadi £ 9,3 miliar di tahun 2014/15,  dari angka £ 14,8 miliar pada periode tahun sebelumnya.

Perusahaan mengatakan penurunan tajam tersebut dikarenakan hasil dari penjualan beberapa kepentingan di Amerika Serikat, termasuk saham di Verizon Wireless.

Sekedar informasi, Vodafone menerbitkan laporan tahunan tentang kontribusinya terhadap keuangan publik dari pemerintah di seluruh dunia.

Dilansir dari Mobile World Live (16/2), pendapatan £ 9,3 miliar terdiri dari £ 2,3 miliar dalam bentuk pajak langsung di negara-negara di mana perusahaan beroperasi, bersama dengan £ 1,3 miliar pendapatan langsung, pembayaran non-pajak lain yang berbasis kepada pemerintah seperti biaya spectrum dan £ 5,7 miliar pada kontribusi langsung kepada pemerintah.

Sekedar informasi, pajak langsung yang dibayarkan telah jatuh pada angka yang cukup jauh karena penjualan beberapa aset di Amerika Serikat. Angka £ 2,3 miliar adalah sekitar sepertiga dari £ 6, 92 miliar di tahun 2013/14.

Perusahaan mengatakan kontribusi tidak langsung dari £ 5,7 miliar, yang membuat sekitar 60 persen dari total di 2014/15, terdiri dari pajak yang dibayarkan oleh karyawan dan pemasok, serta melalui pajak yang dikumpulkan atas nama pemerintah, seperti sebagai pajak penjualan dan pajak pertambahan nilai (PPN).

Di negara asalnya di Inggris, di mana kebijakan operator telah menjadi subyek kritik, jumlah pembayaran Vodafone dari pajak langsung di 2014/15 adalah £ 320 juta, turun dari tahun lalu yakni sebesar £ 355 juta.

Penjualan beberapa aset penting di Amerika Serikat untuk Verizon di 2013-14 mengurangi laba operasional yang disesuaikan Vodafone dari £ 7,9 miliar menjadi £ 3,5 miliar pada 2014-15. Ada juga biaya pajak yang cukup besar yakni pada angka £ 4,1 miliar yang timbul sebagai akibat dari kedua transaksi Verizon di 2013-14 dan dari aset penting di Amerika Serikat sebelum penjualan.

Total kontribusi perusahaan kepada pemerintah juga turun sebagai hasil dari program investasi jaringan besar yang disebut Project Spring, yang meningkatkan investasi dalam jaringan dan layanan kepada lebih dari £ 19 miliar selama dua tahun.

Juni, Masyarakat Jepang Dapat Nikmati Internet 1 Gbps

0

Telko.id –  Energia Komunikasi (EneCom) akan menghadirkan layanan internet G.fast pada bulan Juni mendatang. EneCom juga memiliki misi untuk untuk menjadi penyedia internet pertama di Jepang yang menggelar layanan G.fast secara komersial, layanan ini juga yang memungkinkan pengguna melakukan pengiriman data dengan kecepatan hingga 1Gbps melalui pita tembaga yang mereka miliki.

Sekedar informasi, EneCom akan meluncurkan layanan di wilayah Chugoku mulai Juni. Peluncuran ini dilakukan setalah kesuksesan yang mereka dapatkan pada percobaan di tahun lalu.

Dilansir dari TeleconAsia (15/2), Nokia yang ditunjuk sebagai vendor telekomunikasi mereka akan menyediakan peralatan untuk peluncuran tersebut. EneCom juga berencana untuk menggunakan solusi ini guna memenuhi permintaan pelanggan untuk video streaming  ultra HD serta layanan data berkualitas tinggi.

G.fast akan memanfaatkan penggunaan tembaga yang ada pada jaringan di ‘mil’ terakhir untuk terhubung dengan fiber backbone berkecepatan tinggi. Sementara itu, Nokia juga mengatakan telah terlibat dalam 34 percobaan G.fast di seluruh dunia dan dalam penyebaran komersial dengan operator Taiwan Chunghwa Telecom dan A1 Telekom dari Austria.

“G.fast terbukti dengan cepat menjadi solusi yang bagus untuk melakukan ini di daerah yang terlalu rumit dan mahal untuk sepenuhnya menyebarkan solusi FTTH,” ucap Naoki Okura selaku Nokia head of global enterprise and public sector di Jepang.

Ia menambahkan, solusi ini seperti G.fast residential gateway dan distribution point unit Nokia, mereka juga dapat membantu EneCom untuk mengimplementasikan solusi ini dengan cepat dan mudah sehingga mereka dapat memenuhi janji mereka kepada para pelanggan serta memenuhi tuntutan pertumbuhan broadband di pasar yang sangat kompetitif di Jepang.

Telkomsel Targetkan Pendapatan 87 Triliun di 2016

0

Telko.id – Tahun 2015, operator terbesar di Indonesia ini mampu mengantongi pendapatan sampai 76 Triliun rupiah. Lebih tinggi dari target pendapatan yang dicanangkan pada awal tahun yakni 73 Triliun rupiah.

“Tahun 2016, kami mencanangkan target 87 triliun rupiah. Bahkan diharapkan mampu mencapai hingga 90 triliun rupiah,” ujar Mas’ud Khamid, Direktur Sales Telkomsel menjelaskan.

Salah satu strategi nya adalah dengan secara berkesinambungan membangun channel-channel distribusi yang baru sehingga mampu mempersingkat waktu untuk sampai pada pelanggan. Terutama untuk kemudahan dalam memperoleh pulsa. Salah satunya adalah dengan bekerjasama dengan Go-Jek yang diharapkan dari kerjasama ini mampu memperoleh pendapatan hingga lebih dari 150 miliar.

Selain itu, juga meningkatkan penetrasi 4G yang saat ini baru memiliki 3 juta pelanggan yang menggunakan teknologi terkini 4G. Dan di akhir tahun bisa mencapai 8 juta pelanggan 4G di kuartal tiga dan bisa mencapai 10 juta pelanggan pada akhir tahun 2016.

Untuk itu, Telkomsel akan secara berkesinambungan akan membangun jaringan 4G. Jika saat ini sudah ada 30 kota yang tercover oleh jaringan 4G, di akhir tahun diharapkan sudah bisa mencapai 40 kota. Dengan demikian, trafik data yang akan dihasilkan dari pelanggan 3G maupun 4G juga akan meningkat. Di mana, pada tahun 2015, trafik data di Telkomsel mampu menyumbangkan 33% dari revenue. Di harapkan pada 2016 akan terus bertambaha hingga mencapai 47%.

Ke depan, Telkomsel juga akan secara terus menerus mengembangkan layanan over the top atau OTT. Terutama OTT yang memang dibutuhkan oleh pelanggannya. “Yang penting OTT yang dikembangkan itu mengikuti life style dari konsumen Telkomsel, “ ujar Mas’ud menjelaskan. Telkomsel juga akan mengembangkan layanan internet of things. Hanya saja, Mas’ud tidak menjelaskan akan seperti apa strategi ke depannya. (Icha)

Telkomsel Gandeng Go-Jek Untuk Luncurkan Go Pulsa

0

Telko-id – Cari pulsa susah? Tidak lama lagi, kesulitan itu akan teratasi. Tinggal cari saja driver Go-Jek. Anda pun bisa beli pulsa dengan denominasi 50 ribu dan 100 ribu. Sayang, layanan ini baru bakal diluncurkan 3 bulan lagi. Kini masih dalam pengembangan lebih lanjut. Dan, baru bisa untuk pembelian pulsa Telkomsel. Maklum saja, Go-Jek digandeng oleh Telkomsel dan yang menjadi aggregator adalah Tiphone Group melalui anak perusahaannya.

“Dari kerjasama ini diharapkan Telkomsel dapat masukan hingga 150 miliar diakhir tahun,” ujar Mas’ud Khamid, Direktur Sales Telkomsel menjelaskan. Rinciannya adalah, setiap hari transaksi Gojek mencapai 300 ribu. Jika sekali saja ada pengisian pulsa dengan denominasi 50 ribu dalam sehari, maka Telkomsel bisa mendapatkan pendapatan 150 miliar.

Padahal, Gojek sendiri memiliki armada sekitar 250 ribu. Dan, setiap driver nantinya akan mendapatkan kartu korporat yang akan memberikan layanan komunikasi gratis ke sesama driver dan ke pelanggannya. Selain itu para driver juga akan diberikan penawaran paket data khusus, SMS dan free on net call dengan harga kompetitif.

“Adanya kerjasama ini menambah roadmap channel distribusi Tiphone Group menuju modern channel dan online channel,” ujar Tan Lie Pin, Presiden Direktur TipHone menjelaskan. Dengan adanya kerjasama ini maka diharapkan target Tiphone di 2016 sebesar 26 Triliun bisa tercapai dengan mudah. Sebagai informasi, TiPhone merupakan master dealer Telkomsel yang terbesar saat ini.

Untuk mendukung kerjasama ini, TiPhone sudah melakukan investasi untuk upgrade server hingga mampu melayani 1 juta transaksi dalam 1 hari. (Icha)

Ketika Keamanan Ber’GoJek’ di Pertanyakan

0

Telko.id – Pemberitaan seputar gojek seperti tak ada habisnya. Setelah legalitasnya jadi perdebatan publik, Gojek kembali menuai kontroversi. Kali ini terkait dengan isu keamanan.

Sebuah kejadian pelecehan seksual terhadap siswi SMA melibatkan seorang pengendara GoJek. Pihak GoJek pada Minggu (15/2) telah mengkonfirmasikan hal ini serta melakukan pemecatan kepada armada yang melakukan pelecehan seksual tadi.

Pihak korban menjelaskan bahwa pengendara GoJek yang di identifikasi dengan nama Irwan ini melakukan pelecehan seksual ketika tiba pada tempat tujuan. Pada tempat tersebut, pengemudi ini mulai menyentuh tubuh korban dan bahkan melakukan penyerangan secara seksual. Namun, keluarga tidak menyebutkan secara rinci mengenai kapan dan dimana insiden ini terjadi.

“Awalnya di tengah perjalanan, sang driver menceritakan masalah seksnya kepada adik saya. Tapi, adik saya tidak menanggapi hal tersebut. Berulang kali adik saya mendiamkan percakapan tersebut, tetapi hal konyol malah dilakukan sang driver ketika sampai di tempat tujuan,” bunyi postingan seperti dikutip Beritasatu(15/2).

Public Relation manager GoJek Rindu Ragilia mengatakan, “Kami telah berkomunikasi dengan pelanggan pada Sabtu, 13 Februari, di kantor kami di Jalan Benda Kemang, Jakarta Selatan, dan kami juga mempelajari laporan atas insiden tersebut dan Pengemudi juga mengaku kesalahannya,” ucapnya seperti dikutip dari JakartaGlobe (15/2).

Berbicara mengenai tindakan selanjutnya kepada pengemudi tersebut, Ia menjelaskan bahwa pengemudi tersebut telah dipecat dan juga pihak GoJek meminta maaf kepada pelanggannya tersebut. “Biarkan kasus ini menjadi pelajaran dan peringatan bagi armada GoJek lainnya bahwa kita tidak mentolerir perilaku tersebut dan bahwa pelaku akan ditindak tegas,” tambah Rindu.

Belum lagi dengan kecelakaan yang terjadi di kawasan Pancoran pada Hari ini (15/2) yang menewaskan penumpang GoJek bernama Diah Linda Lestari. Kejadian tersebut terjadi ketika stang Motor Pengemudi GoJek bernama Sri Suryananda terserempet bagian belakang dari sebuah truck pick up yang berusaha menyalip motor tersebut.

Kejadian ini sekaligus menjadikan sebuah pertanyaan bagi para pengguna mengenai keamanan dalam menggunakan jasa transportasi digital ini. Pasalnya, jika kejadian ini terus berlanjut atau terjadi insiden ini dikemudin harinya, maka pelanggan lah yang akan mengalami resikonya.

Sejatinya, Pihak GoJek pun telah menghadirkan beberapa pelatihan untuk armada mereka. Seperti mengadakan program ‘Safety Riding’ yang diajarkan langsung leh Rifat Sungkar dari Rifat Driving Labs (RDL). Namun, untuk kasus pelecehan ini, pihak GoJek belum memberikan sebuah seminar dan peringatan kepada semua armada mereka secara langsung. Sampai dengan saat ini, perwakilan dari GoJek pun masih belum berhasil di konfirmasi oleh tim Telko.id.

AT & T Janjikan 5G Di Q2?

0

Telko.id – Raksasa Telekomunikasi asal Amerika Serikat AT & T telah melakukan ‘pra-empted’ di ajang Mobile World Congress dengan berani meletakkan rencananya untuk 5G, Mereka mengungkapkan akan melakukan ujicoba lapangan untuk melihatmengenai teknologi ini pada kuartal kedua tahun ini.

Dalam pengumuman yang luas, operator ini mengumumkan akan melakukan uji coba lapangan terkait teknologi 5G di kuartal berikutnya serta pembicaraan tentang rencana untuk gelombang milimeter, SDN, NFV dan implementasi data yang besar untuk membawa 5G lebih dekat ke kenyataan dan mampu dikomersialkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Sementara itu, AT & T baru-baru ini mempromosikan CTO jaringan mereka, John Donovan, ditunjuknya Donovan juga dinilai sebagai salah pemicu munculnya teknologi jaringan nirkabel sebagai sarana memfasilitasi perluasan jaringan LTE yang ada, pengembangan 5G infrastruktur jaringan dan mitigasi umum tekanan data-driven pada jaringan.

“Pengalaman baru seperti virtual reality, self-driving cars, robotika, smart cities dan pengujian jaringan yang lebih baik dari sebelumnya,” kata Donovan. “Teknologi ini akan mendalam, meresap dan responsif terhadap pelanggan. Sementara 5G akan membantu membuat mereka menjadi kenyataan, 5G juga akan mencapai potensi penuh karena kami akan membangunnya pada arsitektur perangkat lunak-centric yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap tuntutan baru dan memberikan pelanggan kontrol lebih pada layanan jaringan mereka, ” ucapnya seperti dikutip dari laman Telecoms (15/2).

Ia juga menyebutkan, bahwa pendekatan yang dilakukan oleh AT & T cukup sederhana, yakni memberikan pengalaman terpadu yang dibangun dengan teknologi 5G, software-defined networking (SDN), Big Data, keamanan dan perangkat lunak open source.

Mengutip peningkatan 150.000% kekalahan dalam lalu lintas data melalui jaringan nirkabel sejak 2007, AT & T mengatakan akan menggunakan ‘teknologi 5G’ untuk memajukan ‘Fixed Network’ dengan teknologi nirkabel, diharapkan mereka dapat mengelola layanan ini hingga mengalami peningkatan tingkat data. Untuk mengakomodasi potensi perubahan persyaratan standar, AT & T juga mengatakan akan membangun semua teknologi dan layanan baru dengan kemampuan untuk berkembang dan memenuhi persyaratan komersial sesuai standar teknologi 5G.

Sementara iu, Roadmap 5G dari AT & T sedang dirancang dan diteliti dengan menggunakan jasa dari Intel dan Qualcomm. Mantan VP Corporate, Aicha Evans, mengatakan kolaborasi secara umum adalah jalan ke depan bagi seluruh industri telekomunikasi untuk mengetahui lebih banyak mengenai 5G.

“Pada awal pembangunan dan akan dimulainya uji coba 5G, kolaborasi industri perlu dilakukan guna mengimplementasikan arsitektur jaringan baru dan mempersiapkan diri untuk ketersediaan komersial,” katanya. “Pada Intel, kita tahu bahwa bekerja dengan mitra seperti AT & T dan Ericsson adalah hal yang penting, mengingat kerjasama ini akan membawa jaringan wireless yang lebih cepat dan lebih efisien serta akan membawa pengalaman baru untuk hidup kita.”tutup Aisha.

Laba SingTel Turun 2% Di Kuartal Akhir

0

Telko.id – SingTel telah melaporkan bahwa keuntungan mereka turun 2% pada kuartal terakhir menjadi S$ 954 juta atau setaara dengan $ 682.500.000 sebagai akibat dari fluktuasi forex dan barang-barang yang tidak biasa.

Dalam mata uang konstan, laba tumbuh 1%, dan akan meningkat 6% jika disesuaikan dengan kredit pajak pada periode ini, resentase tersebut bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, serta biaya yang terkait dari akuisisi Trustwave di September 2015.

Dilansir dari Telecom Asia (15/2) pendapatan usaha tumbuh 1,1%, atau 6,2% dalam mata uang konstan, menjadi S$ 4,47 miliar. Sementara pendapatan konsumen Group dari Singapura turun 4% karena penurunan roaming dan layanan SLI serta penjualan handset yang lebih ‘lembut’.

Perusahaan yang sepenuhnya dimiliki anak perusahaan Australia Optus ini juga melaporkan peningkatan sebesar 6% dari sektor ‘consumer revenue’ pada pertumbuhan pendapatan mobile dan fixed revenue. Sementara laba sebelum pajak dari asosiasi seluler regional SingTel sebagian besar tidak mengalami pergerakan atau datar pada angka S$ 647.000.000.

Untuk sembilan bulan yang berakhir pada bulan Desember tahun lalu, pendapatan Group turun sekitar 0,1% menjadi S$ 12,87 miliar, namun, angkaa tersebut akan meningkat menjadi 6,5% dalam mata uang konstan. Sementara laba bersih tumbuh 2,9%, atau 6,1% dalam mata uang konstan, menjadi S$ 2920000000.

“Inovasi dan investasi dalam bisnis konsumen dan di core bisnis perusahaan kami terus memberikan perkembangan,” komentar CEO grup SingTel Chua Sock Koong.

“Kami berfokus untuk memberikan pelanggan pengalaman terbaik dalam mobile data dan pengalaman hiburan dengan menawarkan pilihan dari paket data yang fleksibel dan konten yang berbeda. Kami telah melihat lebih banyak pelanggan seluler di Singapura dan Australia telah menginginkan rencana pertukaran dengan tier yang lebih tinggi,”

100Gbps Bukan Hanya Mimpi Di Jepang?

0

Telko.id – Peneliti Jepang telah mencapai tingkat transmisi nirkabel hingga 100Gbps dengan pemancar baru yang beroperasi di frekuensi 275 GHz hingga jarak 305 GHz.

Sebuah tim yang terdiri dari peneliti dari Hiroshima University, Panasonic dan National Institute of Information and Communications Technology berhasil mengembangkan transmisi pemancar Terahertz yang mampu menangkap sinyal pada tingkat data per-channel lebih dari sepuluh gigabit per detik.

Dilansir dari TelecomAsia(15/2), para peneliti mengatakan pemancar diintegrasikan sebagai CMOS silikon sirkuit terpadu. Teknologi ini bisa membuka jalan untuk komunikasi nirkabel dengan kecepatan data sepuluh kali lebih tinggi dari saat ini diperbolehkan oleh teknologi yang ada.

Band Terahertz merupakan gelombang frekuensi sub-milimeter yang saat ini tidak dimanfaatkan untuk komunikasi nirkabel, dan cocok untuk komunikasi dengan kecepatan ultra-tinggi, menurut para peneliti.

Selain itu para peneliti telah menunjukkan bahwa teknologi modulasi seperti QAM yang layak pada frekuensi kisaran 300-GHz.

“Saat ini, teknologi nirkabel Terahertz dipersenjatai dengan bandwidth yang sangat luas dan kemampuan QAM. Penggunaan QAM merupakan kunci untuk mencapai kecepatan 100 gigabit per detik pada 300-GHz, “kata profesor Universitas Hiroshima Minoru Fujishima.

“Hari ini, biasanya kita berbicara tentang tarif data nirkabel di megabit per detik atau gigabit per detik, namun saya meramalkan kami akan segera berbicara mengenai kecepatan terabit per detik, kami ingin membawa kecepatan serat optik terbang ke udara, dan kami telah mengambil langkah penting untuk menuju tujuan tersebut, ” tambahnya.

Penelitian ke sirkuit nirkabel pada frekuensi 300 GHz sedang berlangsung. Para ilmuwan berencana untuk mengembangkan sirkuit penerima untuk band ini serta modulasi dan demodulasi sirkuit.

Amerika Utara Akan Dominasi Pasar IOT

0

Telko.id – Pertumbuhan pasar Internet of Things (IOT) dalam proyek Smart Cities diperkirakan tumbuh $ 147, 51 miliar pada tahun 2020 mendatang. Angka ini tentu meningkat tajam dari pertumbuhan di tahun lalu yang hanya berada pada angka $ 51, 96 miliar. Compound Annual Growth Rate(CAGR)  mencatat pertumbuhan ini sebesar 23,2 persen.

Permintaan untuk kota cerdas dan perangkat IOT mengemudi pasar IOT untuk proyek kota pintar, menurut laporan penelitian telekomunikasi yang diterbitkan oleh Marketsand Markets. Laporan ini mencatat bahwa ada lebih dari 200 proyek kota pintar di seluruh dunia.

Kemajuan dalam teknologi IOT, platform berbasis cloud, dan jasa ditandai dengan meningkatnya aplikasi IOT dan telah menyebabkan investasi yang signifikan pada smart cities. Pengembangan perangkat pintar seperti smart meter, home gateway, smart appliences, dan ‘colokan’ cerdas juga akan menjadikan sebuah kesempatan untuk perkembangan IOT pada pasar smart cities.

Namun, seperti dilansir dari TelecomLead (14/2), keterlambatan dalam kebijakan pemerintah, privasi dan keamanan, serta insentif keuangan yang tidak memadai untuk utilitas dan interoperabilitas dan antarmuka standar menjadi sebuah penghambat utama dalam pengimplementasian dari smart cities.

Menurut statistik CAGR, Amerika Utara akan memiliki pangsa pasar terbesar dan mendominasi IOT di pasar smart cities pada periode 2015 hingga 2020, hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah proyek smart cities serta peningjatan anggaran dari pemerintah AS.

Diperkirakan, Bosch Software Innovation, Cisco Systems, Huawei Technologies, IBM, Intel, Schneider Electric, SAP, Symantec, ThingWorx, dan Verizon Communications adalah pemain utama dalam IOT di kota pasar cerdas.