spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1527

Pelanggan 4G LTE  Telkomsel Sudah 1.8 juta

0

Proses refarming di frekuensi 1800MHz berakhir sudah. Satu per satu daerah mulai dapat merasakan layanan 4G LTE dari para operator. Berbagai cara dilakukan oleh Telkomsel untuk mendorong para pelanggannya untuk berpindah menggunakan layanan 4G LTE ini. Mulai dari penukaran uSIM secara gratis hingga tawaran paket menarik.

Senior Vice President LTE Project Telkomsel, Hendri Mulya Sjam mengatakan, “Yang kami tawarkan pada pelanggan adalah layanan 4G LTE yang cepat, memiliki cakupan jaringan terluas, simple dan mudah dalam penggunaan, dipercaya oleh 1,8 juta pelanggan, dan memiliki beragam konten atau aplikasi berkualitas. Faktor-faktor ini akan memberikan pelanggan yang beralih ke layanan Telkomsel  4G LTE untuk dapat merasakan pengalaman terbaik mobile broadband dan digital lifestyle.”

Hendri lebih lanjut menjelaskan bahwa Telkomsel sangat mengutamakan kemudahan bagi pelanggannya yang ingin menikmati layanan 4G LTE, dimana mereka dapat dengan mudah menukarkan simcard yang dimiliki dengan uSIM secara gratis dengan nomor existing, dan paket dengan tarif yang sama tanpa tambahan biaya. Berbagai channel layanan pelanggan pun telah disiapkan untuk memastikan kemudahan migrasi uSIM, yaitu melalui GraPARI, website Telkomsel, call center Caroline, selain juga di berbagai mall di Indonesia.

Saat ini layanan Telkomsel 4G LTE didukung oleh lebih dari 1300 eNode B (BTS 4G) yang akan memberikan koneksi yang cepat, stabil, merata, dan tidak hanya hadir di hotspot tertentu. Ketika Telkomsel menyatakan sudah siap menggelar layanan 4G LTE di suatu kota, berarti layanan tersebut sudah tersedia di sebagian besar wilayah  kota tersebut (inner city & indoor coverage) dan siap untuk menunjang aktivitas keseharian masyarakat.

Di sisi lain, layanan Telkomsel 4G LTE juga menghadirkan akses ke berbagai konten digital berkualitas juga diharapkan akan melengkapi digital lifestyle pelanggan, seperti aplikasi Moovigo, LangitMusik, Magisto, dan lain-lain. Selain itu Telkomsel juga telah bekerjasama dengan berbagai operator utama dari 30 negara  di 5 benua untuk International Roaming 4G LTE, yang telah menjadikannya sebagai layanan 4G LTE pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan International Roaming. (Icha)

Kerja Bak Pengacara, Bayaran Pekerja Digital Forensik Unlimited

0

Jakarta – Pernahkah terlintas di benak Anda jika seorang praktisi IT bekerja layaknya seorang pengacara? Mungkin tidak. Karena pada dasarnya kedua bidang pekerjaan ini memiliki disiplin ilmu yang berbeda.

Namun, tidak demikian sekarang. Pasalnya, pada masa sekarang ini para profesional IT juga bisa bekerja layaknya pengacara. Misalnya saja mereka yang berkecimpung di bidang Digital Forensik. Bedanya, jika pengacara menyelidiki kasus-kasus umum, orang-orang yang bekerja di Digital Forensik lebih spesifik lagi, mengurusi kasus-kasus yang berkaitan dengan ITE. Salah satunya, kejahatan siber yang tengah marak belakangan ini.

Saat ini, peluang untuk menjadi bagian dari Digital Forensik di Indonesia sendiri sebenarnya masih terbuka lebar. Hal ini terbukti dengan tidak banyaknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bergelut di dalamnya. Namun, tampaknya para profesional IT agak enggan untuk melirik dan menjadikan Digital Forensik sebagai pekerjaan utamanya. Padahal pekerjaan ini memiliki nilai bayaran yang sangat tinggi dan bisa dibilang tidak ada satuan standar dari bayaran profesi ini.

“Pekerjaan ini sangat menjanjikan, bahkan gaji yang ditawarkan dari profesi ini bisa dibilang unlimited,” ungkap Ruby Alamsyah, selaku profesional di bidang Digital Forensik.

Sebuah peluang pun kian terbuka lebar bagi para praktisi IT yang ingin mencoba dan menekuni pekerjaan sebagai Digital Forensik. Terlebih lagi, saat ini Pihak Bareskrim Polri bekerjasama dengan Menkominfo baru saja membentuk Asosiasi Forensik Digital Indonesia (AFDI).

Rudiantara menyebutkan, dibentuknya asosiasi ini dikarenakan dibutuhkan seorang ahli forensik digital untuk menangani tindak pidana siber.

Sementara itu, Ruby menyarankan jika memang tertarik untuk menjadi seorang Digital Forensik, setidaknya mereka telah memiliki dasar atau pengetahuan mengenai dunia IT, sehingga bisa menganalisa sebuah kasus tindak pidana siber.

Seperti diketahui, proses analisis sebuah kasus kejahatan siber menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencari titik terang dari kasus tersebut. [ak/if]

Tanggulangi Cyber Crime, Bareskrim Bentuk Asosiasi Forensik Digital

0

Jakarta – Kementrian Komunikasi dan Informatika mendukung Asosiasi Forensik Digital (AFDI) yang juga digagas oleh sejumlah praktisi Digital Forensik. Menkominfo Rudiantara membuka kick off pembentukan asosiasi tersebut hari ini, Seasa (17/11). Dalam acara ini, hadir pula sekitar 100 Analis Forensik Digital Indonesia.

Sebagai informasi, saat ini Indonesia telah memiliki Undang-Undang ITE yang tak hanya mengatur segala bentuk perbuatan yang dilarang, tetapi juga mengatur mengenai bukti digital, dimana bukti digital dianggap sah dan dapat diajukan ke persidangan dengan syarat bahwa informasi yang tercantum di dalamnya secara teknis dapat diakses, ditampilkan, dijamin keutuhannya dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Agar bukti digital dianggap sah dan dapat diajukan ke persidangan maka diperlukan tindakan forensik digital yang terdiri atas pengumpulan, akuisisi, pemulihan, penyimpanan dan pemeriksaan bukti digital berdasarkan cara dan dengan alat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk pembuktian,” ungkap Rudiantara.

Asosiasi Forensik Digital Indonesia sendiri merupakan sebuah wadah bagi para talenta di Indonesia untuk berkecimpung di dunia Digital Forensik.

Ketua Bareskrim, Anang Iskandar mengungkapkan, “Indonesia telah memasuki era digital ditandai adanya internet cepat, serta smartphone dan sosial media. Sementara itu, dampak dari sosial media adalah cyber crime, secara emphiris, telah menangkap 113 orang warga negara Taiwan dan China terkait penipuan cyber dan tujuan utama dari dibentuknya asosiasi ini untuk menangani permasalahan cyber crime,” katanya.

Sementara itu, yang menjadi korban dari kejahatan siber ini bukan hanya perorangan saja, melainkan juga banyak dari pihak korporasi.

Sebagai informasi, Sampai saat ini para ahli digital forensik di Indonesia masih sangat terbatas sekali. Hal tersebut tentunya menjadi PR yang sangat besar bagi asosiasi ini.

Disinggung mengenai berada di naungan mana, tim AFDI mengungkapkan bahwa mereka bukan berada di bawah naungan kementrian apapun dan bersifat Independen. [ak/if]

Kominfo Paksa Facebook Terapkan Safety Online

0

Jakarta – Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara baru saja mampir ke Silicon Valley di Amerika Serikat, dan menyempatkan diri untuk bertatap muka dengan pihak Facebook. Dalam pertemuan tersebut, Chief Ra membahas tentang keamanan dalam bersosial media di jejaring sosial besutan Mark Zuckerber itu.

“Facebook jangan hanya melihat Indonesia sebagai pasar dari mereka saja, tetapi mereka juga harus berkontribusi untuk menjadikan media online ini sebagai media yang sehat,” kata Rudiantara kepada Telko.id hari ini, Selasa (17/11).

Oleh karena itu, sebuah inisiasi pun dirasa perlu untuk dilakukan. Membawa nama “Safety Online” inisiasi ini nantinya akan mengharuskan Facebook untuk memberikan konten yang positif serta menyaring berbagai konten negatif yang seringkali muncul di sosial media itu.

Sebagai informasi, saat ini pengguna Facebook di Indonesia telah mencapai sekitar 76 juta pengguna. Berkaca dari hal tersebut, bukan tidak mungkin indonesia menjadi salah satu ladang bisnis perusahaan itu sejauh ini.

Rencananya, safety online akan mulai diberlakukan pada tahun 2016 mendatang. Namun belum ada konfirmasi lanjutan mengenai tanggal pasti dari inisiasi tersebut.

Chief RA menambahkan, akhir tahun nanti akan ada pembicaraan lanjutan dengan pihak Facebook terkait dengan inisiasi ini dan akan ada pengembangan untuk merealisasikan safety online.

Disinggung mengenai sosial media yang lain, yaitu Twitter, Chief RA menyebut media sosial berlogo burung ini hanya menjadi media penanggulangan bencana saja. [ak/if]

Tuntas Sudah Refarming 4G di 1800MHz, Tinggal Tunggu Tes

0

Jakarta – Setelah dijadwalkan akan selesai tadi malam, refarming 4G LTE di frekuensi 1.800MHz akhirnya benar-benar menemukan kata tuntas hari ini. Lebih tepatnya jam 02.00 WIB dini hari tadi. Itu artinya, mulai hari ini operator di tanah air sudah bisa memanfaatkan frekuensi tersebut untuk menggelar layanan 4G.

“Jam 02.00 pagi tadi refarming sudah selesai. Sekarang tinggal tunggu tes dari masing-masing operator,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kepada Telko.id, Selasa (17/11).

Jika hasil tes menunjukkan performa yang memuaskan, dalam hal ini berjalan lancar sesuai harapan, maka keempat operator seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Hutchison 3 Indonesia sudah bisa melakukan komersialisasi 4G di frekuensi 1.800 MHz secara nasional.

Seperti diketahui, proses refarming ini berlangsung sejak April 2015 lalu, ketika Menkominfo memutuskan untuk memulai penataan dari luar Pulau Jawa. Alasannya satu, karena trafik pelanggannya tidak terlalu padat, khususnya di kawasan timur Indonesia. Refarming ini sendiri dilakukan selain karena spektrum tersebut masih digunakan untuk 2G, blok kanal keempat operator juga masih tidak berdampingan. Dari keseluruhan refarming, total 42 klaster area telah ditata ulang secara nasional.

Proses tata ulang kanal dan refarming frekuensi di 1.800 MHz dilakukan demi membuka akses untuk 4G LTE yang dilakukan empat operator seluler Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Hutchison 3 Indonesia. Terkait dengan peluncuran produk 4G LTE di 1.800 Mhz untuk wilayah Jakarta, itu sepenuhnya diserahkan kepada para operator.

Telkomsel misalnya, sejauh ini operator pelat merah itu telah melakukan komersialisasi 4G di 1800MHz di sejumlah wilayah, meliputi Jakarta, Bali, Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, Lombok, Manado, dan Batam, dan Yogyakarta. Sementara XL Axiata, memilih untuk lebih dulu menyambangi Lombok, Surabaya, Bandung, dan Bali, sebelum akhirnya masuk ke Jakarta hari ini.

Indosat sendiri rencananya akan melakukan komersialisasi layanan serupa di sejumlah kota sekaligus bersamaan dengan peresmian penggunaan layanan 4G LTE di 1800MHz. Pun demikian dengan Hutchison 3 Indonesia, yang menyebut akhir tahun sebagai waktu yang tepat untuk menggelar 4G di spektrum serupa.

Presiden Joko Widodo, rencananya akan meresmikan pengunaan 4G LTE di frekuensi 1.800 MHz akhir November nanti.

Dapat Dana Segar Rp 13.6 Miliar, Tripvisto Ingin Perbanyak Destinasi

0

Jakarta – Tripvisto, penyedia paket aktivitas dan tur online berbasis di Jakarta belum lama ini mengumumkan bahwa mereka telah meraih investasi Seri A sebesar USD 1 juta (sekitar Rp 13,6 miliar) yang dipimpin oleh Gobi Partners.

Untuk ronde pendanaan ini, Tripvisto berencana untuk mengembangkan produk dengan menambah inventori domestik dan internasional, menambah destinasi serta opsi paket untuk setiap destinasi; merekrut anggota tim baru khususnya di bidang teknologi, produk, dan pemasaran; dan mengembangkan pemasaran, termasuk menggunakan metode inbound dan content marketing serta periklanan untuk memperkuat bisnis.

Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan memiliki pasar travel inbound dan outbond yang sangat menjanjikan. Kami percaya pelajaran yang dipetik Gobi Partners dari Tuniu, sebuah penyedia paket tur terkemuka di Tiongkok, akan membantu kami memperluas bisnis kami dalam skala regional,” ungkap Sumartok, CEO Tripvisto dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut, Sumartok menambahkan bahwa dengan ronde pendanaan ini, perusahaan ingin memberikan pengalaman travel yang lebih menarik kepada traveler Indonesia, baik itu untuk perjalanan akhir minggu ke destinasi populer dalam negeri maupun tur luar negeri yang lebih intensif – dengan menghilangkan kerumitan yang dijumpai traveler saat merencanakan wisata.

Kami percaya keahlian dan sumber daya Gobi Partners yang kuat di sektor ini akan membantu kami memperluas bisnis kami di dalam dan luar Indonesia,” katanya.

Didirikan pada Agustus 2014, Tripvisto berdedikasi untuk menyediakan paket tur tujuan lokal dan internasional yang populer dengan harga kompetitif kepada traveler di Indonesia. Sebagai marketplace tur, Tripvisto bekerja sama langsung dengan operator tur dan agen travel global dan lokal terpercaya untuk menyediakan paket aktivitas dan tur berkualitas untuk masyarakat menengah Indonesia.

Sebagai investor utama di Tuniu, salah satu penyedia paket tur terbesar di Tiongkok, kami menjumpai banyak kualitas positif yang sama pada Tripvisto untuk pasar Indonesia dan kami akan menerapkan sejumlah pengetahuan yang kami pelajari dari Tuniu untuk mengembangkan bisnis Tripvisto,” jelas Thomas G. Tsao, Managing Partner Gobi Partners.

Perusahaan beraspirasi untuk memberikan pengalaman pengguna serta harga terbaik untuk turis, sembari menjunjung transparansi pasar. Tripvisto dibangun oleh Sumartok (CEO), seorang traveler yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang telekomunikasi dan media digital; dan Aditya Saputra (CTO), seorang pengusaha di bidang pengembangan piranti lunak.

Hingga November 2015, Tripvisto menawarkan paket ke lebih dari 50 negara dan 157 kota tujuan di seluruh dunia, dan omzet bulanannya telah bertumbuh 10 kali lipat dalam setahun terakhir. Untuk perjalanan outbond, destinasi paling populer di Tripvisto adalah Thailand; sedangkan untuk perjalanan domestik, Lombok, Komodo, dan Bromo mendominasi jumlah pemesanan. Berdasarkan data resmi pemerintah, di tahun 2014 terdapat 10 juta traveler outbond dan 120 juta traveler domestik di Indonesia. Negara diperkirakan akan mengalami bonus demografi pada tahun 2020 dengan 70 juta penduduk kelas menengah, yang artinya pada saat itu layanan travel seperti Tripvisto akan menjadi sangat populer.

Sebelumnya, Tripvisto juga telah mendapatkan investasi tahap awal dari East Ventures, yakni pada bulan Agustus 2014 lalu.

Operator: 4G Tidak Hanya Soal Komunikasi

0

Jakarta – 4G LTE sebagai sebuah teknologi menghadirkan banyak keuntungan dibanding teknologi pendahulunya, sebut saja 3G. Dalam hal ini, urusan kecepatan menjadi salah satunya. Tak heran, jika kemudian para operator berbondong-bondong untuk menerapkannya.

Dalam ajang penghargaan Indonesia Golden Ring Awards 2015 yang berlangsung kemarin sore, (16/11), CEO XL, Dian Siswarini mengungkap beberapa hal yang menurutnya menjadi alasan tergodanya operator untuk mengembangkan teknologi tersebut. Salah satunya adalah untuk mengikuti kebutuhan pelanggan.

“Karena kebutuhan pelanggan itu makin lama makin cepat berubah dan kadang-kadang kita telat untuk memenuhi kebutuhan yang cepat berkembang itu,” ungkapnya.

Sementara tiga alasan lainnya, seperti ditambahkan Dian, meliputi keinginan untuk mendapatkan satu teknologi yang lebih efisien, fakta bahwa 4G memberikan kapasitas yang tinggi sehingga cocok untuk file yang besar yang digunakan secara bersamaan, serta bahwa 4G akan membuka peluang bisnis baru.

“Dengan digelarnya 4G, peluang bisnis baru tak hanya terbuka bagi operator saja, tetapi juga pemain lain di sekelilingnya. Termasuk industri konten,” imbuh Dian.

Dalam hal ini 4G dapat dimanfaatkan oleh pemgembang untuk mengembangkan aplikasi-apikasi yang bisa memanfaatkan teknologi tersebut. Misalnya saja aplikasi yang membutuhkan respon secara langsung, atau interaktif seperti online gaming. Pun demikian dengan industri kesehatan, dimana 4G telah mulai digunakan di Ambulance untuk memonitor situasi darurat atau melakukan remote diagnostic. Jadi, tidak lagi hanya sekadar komunikasi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Smartfren sekaligus Sekjen ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia), Merza Fachysz bahkan mengatakan, bahwa 4G sudah mengacu pada apa yang disebut Internet of Things. Diakuinya, itu memungkinkan karena akses yang diberikan 4G sudah tanpa batas.

“Sebagian pengguna kami merasa senang karena dengan adanya 4G, main Twitter dan Facebook jadi semakin cepat. Terus terang saya miris dengan mindset itu. Karena pada dasarnya banyak sekali yang bisa kita lakukan dengan itu,” katanya.

4G dan Ekosistemnya Jadi Tema Utama Golden Ring Award 2015

0

Jakarta – Selain memberikan penghargaan kepada para pelaku industri telekomunikasi, ajang Indonesia Golden Ring Awards yang digelar hari ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman bagi para operator, vendor, startup maupun pelaku industri lainnya.

Dalam sebuah Talk Show bertema “Mendorong Ekosistem 4G LTE dan penguatan konten lokal,” sejumlah pelaku industri telekomunikasi yang terdiri dari para CEO operator telekomunikasi, vendor handset serta perusahaan perintis (startup) ini mengurai suka dukanya berurusan dengan 4G.

Menurut Rudiantara, Indonesia harus mengejar ketertinggalan dengan negara maju di bidang ICT. Oleh karenanya, seluruh potensi yang ada harus bersinergi. Terutama ekosistem device (perangkat), network (jaringan), dan application (aplikasi). “JIka ketiganya tidak berfungsi dengan baik, maka broadband di Indonesia akan pincang,” ungkapnya.

Proses refarming 4G di frekuensi 1800Mhz yang direncanakan akan selesai hari ini juga tak kalah menjadi sorotan. Pun demikian dengan perangkat-perangkat 4G dengan harga terjangkau, yang diperkirakan akan lebih banyak lagi tersedia di masa mendatang.

“Dari segi device, pemerintah berpikir sederhana bagaimana menurunkan harga device serendah rendahnya agak dapat dijangkau masyarakat. Tiga tahun ke depan, harga handset 4G  akan berada di level Rp 600 riburb,” tambah Chief Ra.

Sementara untuk OTT lokal, Rudiantara menyebutkan bahwa Kominfo sudah berbicara tentang bagaimana mendorong OTT lokal untuk menciptakan aplikasi yang mudah dan user friendly agar mudah digunakan oleh masyarakat Indonesia. [ak/if]

 

Ini Dia Daftar Pemenang Indonesia Golden Ring Award 2015

0

Jakarta – Ajang penghargaan Indonesia Golden Ring Awards (IGRA) 2015 kembali digelar di Jakarta, hari ini (16/11). Dalam acara yang telah memasuki tahun ke-7 penyelenggaraannya itu, Ketua Pelaksana IGRA 2015, Danang Arradian menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi bagi para pelaku industri telekomunikasi terhadap pencapaian yang telah diraihnya selama setahun terakhir.

Harapannya, penghargaan ini akan dapat memacu para operator, vendor, startup serta pelaku indutri lainnya untuk terus memberikan layanan dan produk yang lebih baik.

Penghargaan IGRA 2015 ini diberikan berdasarkan hasil polling dari 75 jurnalis di bidang teknologi. Menurut Danang, semangat dari penghargaan ini adalah penilaian obyektif dari para jurnalis berdasarkan pengamatan, pengalaman, serta keahlian mereka di bidang industri telekomunikasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara sendiri menilai penghargaan IGRA 2015 ini sebagai bentuk apresiasi positif dan perlu didukung oleh seluruh industri.

Berikut adalah susunan pemenang IGRA 2015
Kategori Global Brand:
1. Best Entery Level Smartphone : Lenovo A6000
2. Best Camera Phone : Samsung Galaxy S6 Edge
3. Best Entertainment Phone : iPhone 6
4. Best Business Phone : Samsung Galaxy Note 5
5. The Most Valuable Smartphone : Asus Zenfone 2
6. Best Tablet : Samsung Galaxy Tab S2
7. Best Smartphone Design : Samsung Galaxy S6 Edge
8. Most Innovative Camera Phone : Huawei P8
9. The Best User Experience Smartphone : Oppo R7
10. Best 4G LTE Smartphone : Samsung Galaxy S6 Edge

Kategori Nasional Brand:
11. Best Smartphone : Evercoss Winner Y Ultra
12. The Most Inovative Smartphone : AdvanBarca 5
13. Best National Brand : Advan

Kategori Operator:
14. Best Operator Product : Simpati -Telkomsel
15. Best 4G Service Provider : Smartfren
16. Best Value Added Service : m-Fish – XL
17. Best Costumer Service : GraPaARI – Telkomsel
18. Best CSR : IWIC Kids – Indosat
19. Most Innovative Apps : Go-Jek
20. Best E-Commerce : Blibli.com
21. The Most Inspiring CEO : Dian Siswarini – CEO XL Axiata

Best Operator Phone of The Year
22. Best Operator : Telkomsel
23. Phone Of The Year : Samsung Galaxy S6 Edge

Honorable Mentions :
1. Breakthrough Brand of The Year : Wiko Mobile
2. The Most Innovative Entertainment For Live Streaming Show In Indonesia : CliponYu
3. The Most Fashionable Phone: LG G4
4. The Best Mobile Social Media : BBM Chanel
5. Lifetime Achievement : Hasnul Suhaimi
6. Breakthrough Apps of The Year : GandengTangan
7. Best Consumer PC Monitor Brand : AOC

4G LTE Telkomsel Resmi Sambangi Yogyakarta

0

Jakarta – Setelah secara komersial meluncurkan layanan 4G LTE di Jakarta, Bali, Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, Lombok, Manado, dan Batam, Telkomsel akhirnya resmi meluncurkan layanan serupa di Yogyakarta. Beroperasinya layanan Telkomsel 4G LTE di Yogyakarta ini sekaligus menjadikannya sebagai kota ke-sepuluh yang akan mendapatkan pengalaman mobile broadband terbaik dan layanan digital lifestyle yang lengkap dari operator tersebut.

Melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/11), Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan bahwa Yogyakarta merupakan kota yang penuh dengan semangat kreativitas dan anak muda. Sebagai kota yang kaya dengan pelajar dan developer muda, potensi besar Yogyakarta dalam hal kreativitas perlu untuk didukung oleh infrastruktur yang handal, seperti halnya melalui jaringan 4G LTE.

“Layanan ini kami harap juga dapat menjadi pendukung utama lahirnya berbagai kreativitas di bidang digital dari Yogyakarta untuk dapat dibawa ke tingkat nasional bahkan menembus pasar global,” ungkapnya.

Ririek menambahkan bahwd kenaikan penggunaan layanan data sebesar 160% di Yogyakarta pada kuartal ketiga 2015 dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa mobile digital lifestyle telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Yogyakarta.

Layanan Telkomsel 4G LTE dengan kualitas yang handal dan mampu memberikan akses data yang lebih cepat pun dipercaya dapat meningkatkan pengalaman dalam ber-Internetan dan menikmati berbagai aplikasi digital, sehingga akan membantu meningkatkan produktivitas pelanggan.

Saat ini, Telkomsel memiliki sekitar 55 persen pelanggan data dari total pelanggan di Yogyakarta. Sedangkan terdapat sekitar 45.000 ribu pelanggan Telkomsel di Yogyakarta yang menggunakan handset 4G.

Layanan Tekomsel 4G LTE di Yogyakarta sendiri beroperasi di frekuensi 1800 MHz menggunakan pita selebar 10 MHz, yang kecepatannya bisa mencapai 75Mbps. Hal disebut-sebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan menggunakan layanan mobile broadband yang cepat dan stabil.

Untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan di Yogyakarta di dalam menikmati layanan mobile broadband, jaringan Telkomsel 4G LTE Telkomsel mencakup lokasi-lokasi strategis di kota Yogyakarta termasuk Kampus UGM, UNY, UIN, UPN, UKDW, Malioboro, Keraton, Bandara, Perumahan Padat,  Café, Jalan-jalan Protokol dan Pusat-pusat Perbelanjaan.

“Hadirnya layanan ini di berbagai lokasi strategis seperti daerah wisata kami harap akan mendukung aktivitas komunikasi para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Layanan data yang cepat ini akan membantu para wisawatan untuk berbagi momen-momen indah mereka melalui media sosial, baik dalam bentuk foto maupun video dengan lebih lancar,” ujar Ririek.

Dalam memberikan layanan 4G yang lengkap, pada peluncuran ini juga diperkenalkan berbagai aplikasi digital, seperti yang dibuat oleh dua tim finalis Telkomsel NextDev (kompetisi membuat aplikasi Smart City) asal Yogyakarta yaitu HiCo yang merupakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mengontrol peralatan listrik atau elektronik melalui smartphone dan Healink yang merupakan aplikasi mobile pelayanan kesehatan yang fokus pada peningkatan fungsi penyedia jasa kesehatan.

Selain itu, ada pula aplikasi Jogja Smart Passenger yang merupakan aplikasi terintegrasi city guide berbasis mobile. Jogja Smart Passenger menggabungkan perkembangan teknologi smartphone dan keberadaan Transjogja.

Aplikasi ini akan membantu masyarakat kota Yogyakarta dan wisatawan untuk menentukan rute perjalanan, menjelajah, dan menikmati indahnya kota budaya secara realtime dengan menggunakan perangkat smartphone android.

Sedangkan aplikasi Destinasia adalah informasi mengenai pariwisata di Indonesia, yang dapat memberikan inspirasi dan panduan berlibur. Melalui aplikasi ini, pelanggan akan mendapat kemudahan menemukan objek wisata, akomodasi, informasi kuliner, dan kabar wisata terkini; didukung oleh fitur multimedia dan audio video streaming.

Dalam memperkenalkan layanan Telkomsel 4G LTE yang lengkap dengan kesiapan ekosistemnya seperti ponsel 4G dan berbagai aplikasi, pada peluncuran ini Telkomsel juga mengadakan pameran 4G di Jogja Tronic lantai UG, Ambarukmo Plaza lantai LG dan GraPARI Sudirman.

Pelanggan di Yogyakarta saat ini sudah dapat menukarkan simcard mereka dengan uSIM, ataupun mendapatkan kartu perdana 4G simPATI dan kartuHALO di pusat layanan pelanggan Telkomsel (GraPARI) yang terletak di di GraPARI Sudirman, GraPARI Godean, GraPARI JCM, GraPARI Lowano dan Loop Station Jogja.