spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1510

Uni Eropa Ajak Raksasa Internet Bersatu Perangi Ekstrimisme Online

0

Telko.id – Uni Eropa belum lama ini meluncurkan forum yang menyatukan perusahaan-perusahaan Internet seperti Google, Facebook dan Twitter serta lembaga penegak hukum untuk memerangi ekstremisme online.

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya peringatan di Eropa atas penggunaan media sosial sebagai alat perekrutan yang kuat, terutama oleh kelompok ISIS.

“Teroris menyalahgunakan Internet untuk menyebarkan propaganda beracunnya: itu harus dihentikan,” kata Komisaris Home Affairs Uni Eropa, Dimitris Avramopoulos dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Phys.org, Jumat (4/12).

Ia menambahkan, bahwa kemitraan sukarela yang diluncurkan dengan industri Internet ini datang pada saat yang tepat untuk mengatasi masalah ini. “Kami ingin hasil cepat,” katanya.

Masih menurut Avramopoulos, ini merupakan cara baru untuk mengatasi pelanggaran ekstrimis dari internet, dan ini akan menyediakan platform pengetahuan ahli untuk dibagikan, kesimpulan dan operasional yang cepat untuk dikembangkan,  dan suara-suara yang kuat dan kredibel untuk menghadapi narasi ekstremis.

Para pejabat Uni Eropa mengatakan kepada AFP, peluncuran ini dihadiri oleh perwakilan senior Ask.fm, Facebook, Google, Microsoft dan Twitter. Pun demikian dengan Europol, lembaga kepolisian Eropa di Den Haag.

Sebelumnya, Menteri dalam negeri Uni Eropa mengadakan pertemuan di Luxembourg pada Oktober tahun lalu dengan delegasi dari Google, Facebook, Twitter dan Microsoft untuk meminta mereka ikut memerangi ekstremisme online.

Avramopoulos, yang juga merupakan mantan menteri luar negeri Yunani baru-baru ini juga mengatakan bahwa forum akan bertujuan untuk melawan jenis propaganda yang “menuntun pejuang teroris asing dari Eropa bepergian ke luar negeri untuk melatih, melawan dan melakukan kekejaman di zona tempur.”

Uni Eropa memperkiraakan, lebih dari 5.000 orang dari Eropa pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan kelompok ekstrimis.

“Ada bukti yang berkembang bahwa hasutan kebencian online mengarah ke kekerasan secara offline Kami harus meningkatkan kerja untuk membatasi dan memberantas fenomena ini secara online,” tambah Vera Jourova, komisaris Uni Eropa untuk keadilan.

Namun ia mengatakan bahwa penting juga untuk mencapai keseimbangan antara membela kebebasan berekspresi dan menghentikan pidato kebencian.

Para pejabat mengatakan pembicaraan di Forum Internet Uni Eropa akan fokus pada bagaimana menghentikan para pejuang jihad dari mengeksploitasi saluran komunikasi untuk mengarahkan kegiatan mereka.

“Diskusi juga akan fokus pada bagaimana membuat penggunaan internet lebih baik untuk menghadapi narasi teroris dan pidato kebencian online,” kata sebuah pernyataan dari Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa.

Gara-gara O2 dan 3UK, Inggris Tunda Lelang Spektrum 2,3 GHz

0

Telko.id – Belum rampungnya proses merger antara dua operator besar di Inggris, O2 dan 3UK berdampak pada rencana penjualan spektrum 2,3 GHz dan 3,4 GHz. Regulator telekomunikasi negara bersangkutan, Ofcom memutuskan untuk menunda lelang hingga akhir tahun depan menyusul aturan Komisi Eropa soal konsolidasi pasar.

Ofcom mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa mereka menunda proses lelang “karena alasan administrasi publik yang baik.” Mereka juga mengatakan bahwa pihaknya telah menerima permintaan untuk menunda lelang dari dua operator yang bersangkutan.

“Ofcom tidak akan memulai proses lelang sekarang sampai Komisi Eropa mengambil keputusan apakah rencana merger antara Telefónica Inggris dan Hutchison 3G UK kompatibel dengan pasar umum,” kata Ofcom seperti dilansir Total Telecom, Jumat (4/12).

Komisi Eropa sedang menyelidiki implikasi kompetisi dari perkawinan 3UK/O2 dan diharapkan untuk membuat keputusan pada pertengahan Mei 2016, tambah Ofcom.

Rencananya, regulator akan memulai proses lelang bulan ini dengan maksud untuk benar-benar menjual spektrum pada awal 2016.

Harga terendah pun telah ditetapkan oleh regulator, yakni £70 juta untuk gelombang udara, yang terdiri dari 40 MHz spektrum di pita 2,3 GHz dan 150 MHz pada pita 3,4GHz. Spektrum ini telah disiapkan untuk layanan mobile broadband, termasuk 4G.

Saat ini, 2,3 GHz sudah digunakan untuk layanan 4G di 10 pasar di luar Uni Eropa, termasuk China, India dan Australia, sementara pita 3,4 GHz digunakan untuk broadband 4G nirkabel di enam negara termasuk Inggris, Kanada dan Spanyol. UK Broadband menggunakan spektrum 3,4 GHz untuk layanan broadband nirkabel Relish di London.

Alcatel-Lucent Dapat Proyek Kabel laut Sepanjang 9700 km

0

 

Telko.id – Untuk meningkatkan kapasitas serta memastikan redundancy para menyedia jaringan selalu mencari jalan. Baik di darat maupun melalui laut. Bluesky Pacific Group memilih Alcatel-Lucent untuk memberikan kenyamanan pada pelanggannya.

Kali ini yang dilakukan adalah membangun Moana Cable System dengan rentangan lebih dari 9.700 km akan menghubungkan New Zealand dan Hawaii serta Kepulauan Cook dan Samoa, meningkatkan kapasitas serta memastikan redundancy di seluruh wilayah layanan dari Bluesky. Sistem kabel ini akan menyediakan kapasitas yang sangat dibutuhkan serta redundancy di wilayah untuk mengatasi kebutuhan traffic yang terus meningkat ketika mobile broadband serta provisi akses serat ke perumahan serta bisnis telah menjadi kebutuhan utama di wilayah tersebut.

Proyek sistem kabel Moana yang dijadwalkan rampung pada 2018 akan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, berbasis pasangan dua serat, menghubungkan New Zealand dan Hawaii, sepanjang lebih dari 8.000 km yang akan melayani Samoa serta Samoa Amerika. Tujuannya adalah untuk menambah pilihan rute untuk New Zealand. Tahap dua adalah berbasis pasangan satu serat yang akan menghubungkan Kepulauan Cook dan hub Samoa dengan panjang lebih dari 1.700 km.

Moana Cable juga dirancang untuk mengakomodasi koneksi di beberapa negara pulau di Pasifik seperti Niue, Tokelau dan Tonga, yang berdekatan dengan trunk New Zealand – Hawaii, serta juga Polinesia Perancis di bagian Timur dekat Kepulauan Cook.

Moana Cable akan merupakan kabel bawah laut long-haul pertama di wilayah kepulauan Pasifik yang menggunakan inovasi terkini teknologi transmisi 200 Gbit/s, dengan kapasitas utama sebesar 20 Terabit per detik (Tb/s) antara Hawaii dan New Zealand.

Bluesky Pacific Group memiliki rekam jejak kuat sebagai pemilik serta operator kabel bawah laut dengan ASH Cable yang menghubungkan Samoa Amerika dan Hawaii serta SAS Cable yang menghubungkan Samoa dan Samoa Amerika. Konsumen utama Moana Cable meliputi perusahaan-perusahaan Bluesky Pacific Group serta konsumen ASH Cable. Bluesky juga telah menandatangani sebuah memorandum kesepahaman dengan RAM Telecom International, Inc. , untuk kolaborasi serta interkoneksi dengan kabel bawah laut SEA-US yang menghubungkan Asia dan Hawaii serta Pantai Barat Amerika Serikat. Kemitraan teknologi ini akan memungkinkan Moana Cable menyediakan konektivitas yang tidak ada tandingannya dari New Zealand dan Pasifik ke Amerika Serikat serta Asia.

“Investasi kami di Moana Cable selaras dengan strategi Amper dalam mengembangkan rekam jejak kami di Pasifik serta juga mendukung visi Bluesky untuk mengkoneksikan komunitas pasifik ke seluruh dunia. Mengantisipasi partisipasi kami di Moana kami menyiapkan dana internal berupa arus kas bebas yang disiapkan oleh Bluesky, ujar Jaime Espinosa de los Monteros, CEO Amper dan Pimpinan Moana Cable menjelaskan.

“Kami sangat berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen kami. Untuk wilayah Kepulauan Pasifik, sangat penting untuk memanfaatkan digital highway dari pasar-pasar besar untuk mendapatkan manfaat skala ekonomi. Sebagai contoh digital highway adalah Moana Cable yang menghubungkan New Zealand dan AS. Telekomunikasi yang handal serta hemat biaya akan menghasilkan berbagai manfaat signifikan bagi pendidikan, komersial, kesehatan serta kegiatan-kegiatan pemerintahan dan juga memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi dan social,” ujar Adolfo Montenegro, Anggota Komisi Eksekutif dari Amper dan CEO Bluesky Pacific Group menjelaskan dalam keterangan tertulisnya.

“Kebutuhan terus menerus akan akses broadband membutuhkan proyek-proyek baru di wilayah Asia Pasifik yang dapat memberikan kontribusi pada trend yang terus meningkat di industri kabel bawah laut. Kami gembira dapat bekerjasama dengan Bluesky Pacific Group dalam pengembangan kondisi ekonomi serta sosial masyarakat, berbagai institusi serta bisnis di wilayah Pasifik dengan berbagi keahlian serta pengetahuan kami di area Pasifik,” Philippe Dumont, Presiden Alcatel-Lucent Submarine Networks.

Berdasarkan persyaratan kontrak, ASN akan menggelar teknologi optik bawah laut canggihnya yaitu unit-unit branching SOFTNODE 1620 dan OADM-nya yang inovatif untuk memaksimalkan kapasitas serta fleksibilitas jaringan. ASN akan bertanggung jawab atas proyek ‘turnkey’ ini, mulai dari rancang desain hingga instalasi serta pengawasan, dan juga operasi kelautan (peletakan serta pemeliharaan kabel). (Icha)

Kini Saatnya Smartphone Anda di Asuransikan

 

Telko.id – Anda pernah kehilangan smartphone? Entah dicuri atau ketinggalan disuatu tempat sehingga tidak kembali? Pasti, kondisi ini membuat kesal. Bagi Anda yang rajin menyimpan data di cloud mungkin tidak masalah. Data dengan cepat dapat kembali ke smartphone yang baru. Tapi jika tidak maka data contact hingga berbagai jenis file lainnya akan lenyap. Yang lebih mengesalkan lagi kalau lagi punya dana untuk membeli smartphone baru. Duh, rasanya pengen marah dan kesel. Tenang, kini masalah itu bisa diselesaikan dengan membeli smartphone di Erajaya.

Erafone Artha Retailindo atau lebih dikenal dengan Erafone membuat perusahaan join venture dengan Amtrust Mobile Solutions Singapore (AmTrust). Perusahaan tersebut diberi nama AmTrust Mobile Solutions Indonesia dan akan bergerak dalam bidang penyediaan jasa mobile device protection programmes, yang menjadi bagian dari layanan solusi value added perangkat bergerak (mobile device).

Salah satu layanannya adalah Program mobile protection yang ditawarkan oleh AmTrust Mobile Solutions Indonseia adalah TecProtec, yaitu sebuah program perlindungan perangkat bergerak (mobile device) yang meliputi perlindungan terhadap kehilangan dan kerusakan (Accidently Damage and Liquid Damage – ADLD). Kehadiran TecProtec akan melengkapi Garansi Resmi yang disediakan oleh principal brand yang meng-cover jenis kerusakan dari pabrik. Dengan demikian, Konsumen akan mendapatkan peace of mind dalam selama penggunaan gadget-nya.

“Kami sangat gembira bisa membentuk Joint Venture dengan AmTrust yang telah berpengalaman sebagai value added service solution provider di kawasan regional. Kami berharap Perusahaan Joint Venture ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, mengingat pasar mobile device terutama smartphone terus tumbuh pesat di Indonesia,” ujar Jeremy Sim, Vice President Director PT Erafone Artha Retailindo menjelaskan.

“Dengan meningkatnya pangsa pasar smartphone di Indonesia, permintaan perlindungan kerugian akibat perampokan dan kerusakan fisik juga semakin tinggi. Konsumen telah menginvestasikan sebagian besar dari pendapatan mereka untuk membeli smartphone canggih dan biaya perbaikan akan menelan anggaran yang besar dan terkadang berkualitas rendah. Program mobile protection adalah solusi yang terjangkau bagi Konsumen yang memberikan peace of mind bila terjadi perampokan atau kerusakan,” ujar Mark Simmons, Managing Director, AmTrust Mobile Solutions Singapore menjelaskan.

Program mobile protection yang ditawarkan oleh AmTrust Mobile Solutions Indonesia adalah TecProtec, yaitu sebuah program perlindungan perangkat bergerak (mobile device) yang meliputi perlindungan terhadap kehilangan dan kerusakan (Accidently Damage and Liquid Damage – ADLD). Kehadiran TecProtec akan melengkapi Garansi Resmi yang disediakan oleh principal brand yang meng-cover jenis kerusakan dari pabrik. Dengan demikian, Konsumen akan mendapatkan peace of mind dalam selama penggunaan gadget-nya.

Dalam acara penandatanganan Kerjasama, AmTrust Mobile Solutions Indonesia juga mengumumkan diluncurkannya program perlindungan gratis untuk semua produk Samsung selama 6 bulan dengan Tecprotec, eksklusif untuk Konsumen Erafone di seluruh Indonesia. Program ini menjamin konsumen terlindungi dari kerusakan fisik seperti kaca retak atau terjatuh. Ke depan, AmTrust Mobile Solutions Indonesia akan bekerjasama dengan berbagai principal lain untuk meluncurkan program eksklusif bundling melalui berbagai channel penjualan (retail outlet, e-commerce, distribusi, corporate) dengan coverage nasional. (Icha)

Nasib 4G LTE Bergantung Pada Konten Video

0

Telko.id – Ericsson Mobility Report memberikan laporan mengenai berbagai temuan mereka di berbagai aspek seperti pelanggan smartphone, trafik mobile data, paket mobile broadband, penggunaan LTE dan lain lain.

Dalam laporan tersebut terlihat juga peluang dari operator di Indonesia untuk meningkatkan pendapatan mereka setidaknya mulai periode tahun 2016 mendatang.

Indonesia sendiri merupakan kontributor utama bagi pertumbuhan pelanggan seluler global. Tercatat Indonesia berada pada 10 besar negara dengan pertumbuhan internet terbesar pada kuartal ketiga di tahun ini.

Masuknya jaringan 4G LTE di beberapa kota besar di Indonesia serta semakin baiknya kualitas internet di semua wilayah negeri ini, tentunya akan semakin menambah banyak volume data yang dihasilkan.

Sementara dari segi device, Thomas Jul selaku Head of CU Ericsson Indonesia and Timor Leste mengungkapkan, “Pada tahun 2018 penetrasi pelanggan smartphone di Indonesia diperkirakan akan lebih tinggi daripada populasi penduduk perkotaan, dan untuk memastikan kelanjutan dari pertumbuhan tersebut perlu adanya sebuah aksesibilitas, keterjangkauan serta kesadaran akan layanan ini,” ucapnya.

Jul menambahkan, salah satu pendorong untuk meningkatkan penggunaan mobile data adalah pertumbuhan konten video yang banyak dan inovatif pada perangkat seluler. Kedepannya, seiring dengan semakin baiknya kualitas internet, maka konsumsi video juga diharapkan meningkat dan video streaming yang menjadi aktor utamanya dengan kontribusi sebesar 70% dari semua trafik mobile data.

Laporan Ericsson ini juga menyebutkan bahwa paket internet 1 hingga 2 GB menjadi primadona bagi pengguna seluler di Indonesia. Paket yang bersifat ‘service based’, ‘duration base’ serta pay per use’ juga cukup diminati di Indonesia.

Operator seluler juga harus bisa merekomendasikan paket apa yang sesuai kebutuhan dan daya beli pelanggan, agar persepsi rendah terhadap operator tersebut bisa sirna. Pilihan paket yang sesuai dengan budget pelanggan juga akan membantu meningkatkan kepuasan mereka dan persepsinya tentang harga.

Sebagai informasi, Operator Indonesia telah meluncurkan layanan 4G LTE secara komersial. Seharusnya pada tahun 2021 mendatang cakupan LTE telah mencapai 75% dari total populasi penduduk di Asia Tenggara dengan harapan sekiranya 40% pelanggan akan menjadi pengguna aktif dari layanan 4G LTE hingga akhir 2021.

Ericsson: 4 Negara Ini Akan Implementasikan 5G Lebih Dulu

0

Telko.id – Ericsson baru-baru ini mengeluarkan sebuah laporan terbaru yang berisikan tinjauan mengenai jaringan 5G, lengkap dengan proyeksi yang menyebutkan bahwa akan ada sekitar 150 juta pelanggan jaringan 5G pada tahun 2021.

Dalam laporan tersebut, Ericsson memprediksi ada empat negara pertama yang mengimplementasikan teknologi jaringan 5G. Keempat negara tersebut antara lain Korea Selatan, Jepang, Cina dan Amerika Serikat.

Beberapa percobaan yang dilakukan oleh keempat negara ini yang dimulai setidaknya pada tahun depan menjadi salah satu alasan Ericsson memilih 4 negara ini sebagai negara pertama yang akan mengimplementasikan 5G.

Sebagai informasi, sampai akhir tahun nanti, China akan memiliki 350 juta pelanggan LTE dan itu setara dengan hampir 35% pelanggan LTE di dunia.

Dalam laporan tersebut juga diungkapkan, 5G akan menghubungkan berbagai perangkat jenis baru dan juga akan dimanfaatkan untuk hal baru terkait Internet Of Things.

Bukan hanya itu, merujuk pada laporan ini, terlihat juga tren seluler saat ini. Dimana terjadi peningkatan yang signifikan terhadap konsumsi video menggunakan akses internet. Hal tersebut dipengaruhi oleh akses internet yang sangat baik di hampir seluruh negara dan naiknya trafik volume data sekitar 6 kali lipat dari sebelumnya.

Beberapa penyedia layanan video streaming seperti Netflix dan Youtube akan sering dikunjungi oleh banyak pengguna di tahun 2021. Konten video menyumbang sekitar 70% dari total trafik mobile data di tahun 2021 dengan Netflix setidaknya meraup sekitar 20% dari pasar tersebut.

Menurut pandangan Ericsson, 5G sendiri lebih dari sekedar layanan seluler yang cepat. Karena 5G akan memungkinkan penggunaan sesuatu yang baru terkait dengan adanya Internet Of Things.

Sejatinya, Ericsson menciptakan sebuah prototype testbed untuk mengimplementasikan jaringan 5G dan analisis data sebagai sarana transportasi umum yang lebih efisien, mengurangi kemacetan, serta lebih ramah lingkungan. [ak/if]

 

Inilah Tugas Besar Nokia di Tahun Depan

0

Telko.id – Nokia Solution Network (NSN) memiliki visi di tahun 2016 mendatang guna memperkuat lini bisnis jaringan mereka agar mampu bersaing dengan vendor jaringan yang lainnya.

Presiden Telekomunikasi Nokia di China, Mike Wang dalam sebuah interview mengatakan tugas terbesar mereka di tahun depan adalah untuk melengkapi bisnis peralatan jaringan Nokia di China, yakni Shanghai Bell dan pekerjaan integrasi yang mana tantangan terbesar terletak pada integrasi budaya perusahaan.

Sebagai informasi, pada april 2015 silam, Nokia telah mengakuisisi Alcatel Lucent yang mana hal tersebut ditujukan untuk memperkuat posisi mereka di Eropa dan juga di China. Sebagai informasi, kedua-duanya memiliki bisnis yang sama dan akan saling melengkapi.

Dilansir dari c114.net, setelah merger tersebut jaringan Nokia menjadi lebih besar, perusahaan tersebut juga nantinya akan memiliki sekitar 40 ribu karyawan untuk bidang penelitian dan meningkatkan sumber daya keuangan yang baik guna menopang penelitian tersebut.

Mike Wang menuturkan, masa depan Nokia China dan Shanghai Bell akan menjadi sebuah tim, yang juga merupakan misi terbesar dalam pekerjaannya di tahun depan. Dalam era 3G / 4G, Nokia menjadi pasar peralatan telekomunikasi diCina, dan menjadi perusahaan asing terbesar di Industri ini, sementara merger tentunya akan memperkuat posisi ini. Karena lini produk yang lebih luas, basis pelanggan akan diperluas oleh operator kepada perusahaan dan pemerintah dalam mendukung usaha patungan dengan SAC untuk memperluas bisnis mereka.

Setelah integrasi, Nokia China akan memiliki 22.000 karyawan dan lebih dari 10.000 peneliti.

Mike Wang mengatakan kesulitan terbesar terletak dalam mengintegrasikan budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ia meyakini bahea usaha tersebut akan berhasil, karena sebelumnya hal tersebut telah diintegrasikan pada Siemens Nokia, Motorola dan perusahaan lain di sektor peralatan jaringan dan memiliki kemampuan integrasi yang kuat.

2016, Telefonica Deutschland dan E-Pus Mulai Integrasikan Jaringan

0

Telko.id – Setelah menyelesaikan proses akuisisinya terhadap E-Plus tahun lalu, dan menyedikitkan operator di Jerman menjadi hanya tiga saja, Telefonica Deutschland akhirnya mulai bersiap untuk melakukan integrasi jaringan dengan E-Plus. Proses ini akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2016, diawali dengan jaringan 2G, 3G, sebelum akhirnya disusul dengan LTE pada pertengahan tahun.

Telefonica Deutschland menyelesaikan akuisisi E-Plus pada bulan Oktober 2014 silam. Sementara perusahaan telah menerapkan roaming nasional di antara jaringan 3G masing-masing, perusahaan menyatakan akan terus beroperasi dengan dua jaringan yang terpisah.

Tapi, keputusan ini sepertinya akan berubah. Telefonica mengatakan akan mulai dengan mengintegrasikan jaringan GSM dan UMTS E-Plus ‘pada kuartal pertama tahun depan, diikuti oleh LTE pada pertengahan 2016.

“Setelah keberhasilan pengenalan roaming nasional, integrasi jaringan mobile adalah langkah kunci berikutnya yang harus ditempuh untuk lebih baik dan menyeluruh dalam hal cakupan jaringan,” ungkap Markus Haas, COO Telefónica Deutschland, dalam sebuah pernyataannya yang dibuat Selasa lalu.

Sebagai permulaan, perusahaan telekomunikasi ini akan menargetkan daerah perkotaan padat penduduk dalam upaya untuk lebih cepat mendapatkan banyak pelanggan dan menjalankan infrastruktur terpadunya. Hal ini ditujukan untuk menutupi 60% dari populasi di 12 bulan pertama.

Secara keseluruhan, integrasi jaringan ini akan memakan waktu sekitar lima tahun untuk bisa selesai, dan diharapkan dapat mengoptimalkan distribusi BTS Telefonica Deutschland.

“Kita bicara tentang sebuah proyek teknis utama yang unik di Eropa dan akan memberikan kontribusi seperti yang diharapkan untuk sinergi yang telah kita janjikan pada pasar,” pungkas Haas.

Dukung Perkembangan UKM, XL Siapkan Rp 500 Miliar

0

Telko.id – Usaha Kecil Menengah atau UKM memang mulai menunjukan eksistensinya di lantai perekonomian Nasional. Hal tersebut tergambar dari kontribusi mereka dalam menopang perekonomian Negara.

Berkaca dari hal tersebut, PT. XL Axiata merasa perlu untuk mendukung pengembangan UKM dengan cara digitalisasi.

Dalam acara peluncurran DigiBiz yang berlangsung di Jakarta, Rabu (2/12), Presiden Direktur XL, Dian Siswarini mengungkapkan keinginannya untuk membantu para pengusaha kecil yang belum mengarah ke digitalisasi agar mulai memasuki era digital bersama solusi XL itu.

“UKM adalah pelaku yg sangat penting untuk menggerakkan perekonomian indonesia dan UKM sudah terbukti menjadi penyelamat indonesia pada krisis ekonomi tahun 1998 silam,” ungkapnya.

Diluncurkannya layanan DigiBiz sendiri, diakui Dian sejalan dengan visi XL yang ingin memajukan Indonesia lewat teknologi. Selain melalui DigiBiz, dukungan lain juga terlihat dari roadmap perusahaan yang telah tak sedikit uang untuk pengembangan solusi UKM.

Ongki Kurniawan, Direktur Digital Service XL mengungkapkan, “Untuk tiga tahun ke depan, XL akan menginvestasikan dana sebesar Rp 500 Miliar untuk mengembangkan solusi bagi kalangan UKM.”

Ongki juga menyebutkan salah satu kesulitan adalah bagaimana bisa memasarkan produk dan untuk meng-capture setiap pesanan. Peran perusahaan telekomunikasi seperti XL dari segi digital akan sangat membantu para UKM agar mereka bisa mengembangkan bisnisnya.

Nantinya, XL juga akan merangkul beberapa stakeholder seperti Perbankan, Lembaga Jasa Keuangan serta para komunitas UKM di daerah untuk menyiapkan solusi digital finansial bagi kalangan UKM daerah dan sama-sama memajukan sektor Industri ini agar tidak kalah pada saat MEA berlangsung.

Selain menghadirkan solusi bagi UKM, dalam ksempatan ini XL juga telah menjalin kerjasama dengan komunitas UKM, yakni Tangan Di Atas (TDA) yang memiliki lebih dari 20 ribu keanggotaan UKM. Dengan kerjasama ini diharapkan pula dapat semakin banyak menjaring para pelaku UKM yang menggunakan solusi bisnis digital dari XL.

Sekedar informasi, selain DigiBiz, XL juga telah memiliki solusi advertising yang berguna bagi para UKM, yaitu AdReach.

Ke depannya, seperti diungkapkan Ongki lagi, XL juga berencana untuk menghadirkan OTT khusus entertainment, yang akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun depan. [ak/if]

 

DigiBiz, Layanan Digital Baru XL Khusus Untuk UKM

0

Telko.id – Seiring dengan semakin ratanya penyebaran layanan 4G LTE miliknya, XL Axiata merasa perlu untuk menghadirkan kan beberapa layanan OTT guna mendukung ekosistem dari 4G LTE tersebut.

Seperti diketahui, Application atau aplikasi menjadi salah satu unsur penting dari kesuksesan 4G di Indonesia. Saat ini, terdapat banyak OTT yang tersedia di pasaran, namun kebanyakan dari layanan itu berasal dari luar negeri dan sangat disayangkan jika pihak luar yang memanfaatkan momentum digitalisasi ini.

OTT terbaru dari XL, yakni DigiBiz, merupakan OTT yang sengaja didesain untuk kalangan UKM di Indonesia. DigiBiz ditujukan untuk para UKM yang memiliki kesadaran untuk menggunakan teknologi digital sebagai platform dari bisnisnya.

Adapun tiga manfaat utama dari layanan OTT ini, antara lain terkait Product Solution, Business Solution serta Networking yang berguna untuk mendapatkan jaringan bisnis yang lebih luas lagi.

“Kami menargetkan sampai dengan tahun 2016 jumlah pengguna DigiBiz mencapai 20.000 user,” ungkap Onki Kurniawan, Direktur Digital Service XL saat ditemui di acara peluncuran DigiBiz yang berlangsung di Jakarta, Rabu (2/12).

Untuk merealisasikan target tersebut, pihak XL menggandeng TDA (Tangan Diatas) yang juga sebuah komunitas bagi para UKM. TDA juga telah memiliki anggota lebih dari 20 ribu UKM yang tentunya akan semakin mempermudah pencapaian target dari DigiBiz ini.

Onki menambahkan, DigiBiz merupakan platform yang bersifat solusi digital yang mendukung para pelaku UKM untuk mulai mengembangkan bisnis mereka.

DigiBiz akan menghadirkan produk ‘jumpStart’ untuk para UKM yang ingin memulai bisnis mereka. Salah satu produk unggulan di jumpStart adalah solusi Virtual Telephony XL Mobex dengan penawaran harga kompetitif, yakni mulai Rp.800.000 per UKM. Solusi ini tentunya akan mengatasi permasalahan UKM dari Sektor Customer Relationship Management yang biasanya cukup mahal bagi kelas UKM.

Selain itu, DigiBiz juga akan membantu para UKM untuk membuat website mereka sendiri yang tentunya akan mendukung usaha mereka. [ak/if]