spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1509

Sektor Telekomunikasi & Keuangan Jadi Target Utama Serangan DDoS

0

Telko.id – Menurut survei yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B International, 1 dari 4 perusahaan penyedia jasa IT, telekomunikasi, dan keuangan mengalami penyerangan Distributed Denial of Service (DDoS) selama 12 bulan terakhir. Namun, hanya 47% sektor keuangan yang mengakui bahwa mereka menjadi target utama penyerangan.

Sementara perusahaan IT dan telekomunikasi berpikir bahwa mereka tidak berada pada posisi yang lebih berbahaya dibandingkan sektor lainnya. Hal ini tentunya akan membuat mereka lengah terhadap celah keamanan IT.

Hasil studi menunjukkan, secara keseluruhan, sepertiga perusahaan (36%) percaya bahwa mereka kemungkinan menjadi target dari serangan DDoS, sedikit lebih tinggi di sektor IT (40%) dan sektor telekomunikasi (38%). Satu dari enam (16%) perusahaan yang disurvei bahkan telah mengalami penyerangan, namun angka ini meningkat menjadi satu dari empat bagi perusahaan di sektor IT (21%), jasa keuangan (22%) dan sektor telekomunikasi (24%).

Serangan DDoS merupakan salah satu senjata utama dalam gudang persenjataan para penjahat siber yang digunakan untuk melakukan pemerasan, mengganggu sistem operasi atau merusak reputasi, serta untuk mengalihkan perhatian dari serangan siber lainnya yang dilakukan pada saat yang bersamaan. Hampir 75% sector bisnis menggatakan bahwa serangan DDoS pada perusahaan mereka terjadi bersamaan dengan masalah keamanan lainnya.

 image001

Di sisi lainnya, studi ini juga menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang kurang memiliki kesadaran akan DDoS serta tidak memahami cara untuk menghentikannya atau setidaknya meminimalisasi dampak yang ditimbulkannya. Hanya 52% perusahaan merasa memiliki informasi yang cukup mengenai serangan DDoS dan hanya sekitar 53% mengetahui cara untuk mencegah atau mengurangi serangan tersebut, lebih tinggi 61% untuk bidang jasa keuangan dan telekomunikasi.

“Sebagaimana terungkapnya serangan DDoS terkini pada perusahaan telekomunikasi dan perbankan, terlihat jelas bahwa bisnis di bidang ini menjadi sasaran utama bagi para penyerang DdoS,” ungkap Evgeny Vigovsky, Kepala Perlindungan DDoS Kaspersky, Kaspersky Lab dalam keterangan tertulisnya, (8/12).

Ia menambahkan, dalam beberapa kasus, serangan DDoS menjadi pengalih bagi tindak kriminal pencurian siber atau mengakibatkan tuntutan uang tebusan dalam jumlah besar. Itulah sebabnya untuk sektor yang dikategorikan rentan perlu lebih berwaspada dalam segi keamanan dan bersiap untuk menghadapi serangan DDoS.

“Tentunya mereka perlu membangun pemahaman terhadap ancaman tersebut serta memilih sistem proteksi yang terbaik untuk mengatasinya. Masa – masa dimana serangan DDoS merupakan operasional yang cukup membuat frustasi karena mengakibatkan downtime sudah lama berakhir,” tambahnya.

Dalam menghadapi serangan DDoS, Kaspersky DDoS Protection memungkinkan perusahaan untuk mengalihkan, secara sementara, traffic melalui jalur alternatif, menjalankannya melalui sistem pembersih yang menyaring berkas junk serta meneruskan lalu lintas yang sah sebagaimana mestinya. Hal ini berarti, pengguna dapat menggunakan layanan atau situs dengan aman dan dapat diandalkan bahkan ketika serangan yang kuat dan lama sedang berlangsung.

Kemenhan Akan Gunakan Alat Anti Sadap Buatan Bandung Berbasis Broadband

0

Telko.id – Untuk menjaga kedaulatan sebuah Negara, diperlukan telekomunikasi yang tidak mudah disadap oleh Negara lain atau pun kepenting lain. Itu sebabnya, dibutuhkan teknologi telekomunikasi yang dikembangkan dalam negeri menjadi penting. Seperti yang dikembangkan oleh Hariff Daya Tunggal Engineering.

Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, berkesempatan untuk melakukan peninjauan ke warehouse Hariff DTE dan menyatakan bahwa sangat mendukung teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan asal Bandung ini.

“Secepatnya, tahun depan mengaplikasikan nya, karena ini bentar lagi tahun baru. Masih harus terus diuji coba, meski sudah jalan,” sahut Ryamizard Ryacudu menjelaskan.

Jaringan telekomunikasi anti sadap yang dikembangkan oleh Hariff ini disebut dengan Jaringan Aman Mandiri atau JAM. JAM ini adalah jaringan broadband yang berbasis protocol dan enkripsi khusus yang dinamis dengan pengamanan hardware dan software serta didesain secara unik dan mandiri.

“Di lingkungan TNI, JAM dapat digunakan untuk operasi taktis TNI dan komunikasi territorial yang kami sebut dengan Battlefield Management System atau BMS. Perangkat yang kami kembangkan terjamin keamanannya, karena memiliki system enkripsi biatan sendiri dengan jaringan pita lebar yang aman dan mandiri,” ujar Budi Permana, Presiden Direktur Hariff Daya Tunggal Engineering menjelaskan.

Untuk jaringan telekomunikasi yang digunakan oleh JAM ini adalah di frekuensi 3.3 Ghz atau 3300 – 3400 Mhz yang dimiliki oleh Starcomm Solusindo sebagai anak perusahaan dari Hariff. Saat ini, alokasi yang dimiliki oleh Starcomm adalah 11 zona dari 14 zona yang ada di mana itu semua masih menggunakan 12 Mhz. “Kita berharap mendapatkan tambahan dari pemerintah untuk frekuensi ini dan memperoleh 25 Mhz lagi,” ujar Akhmad Sariwijaya, Direktur Utama Starcomm Solusindo menjelaskan.

Saat ini, BMS sudah masuk dalam kurikulum di Pusdikav TNI AD dan sudah diujicoba dengan pemasangan unit control di dalam panser Anoa, Tank Marder, serta MBT milik TNI.

BMS sendiri mampu melakukan komunikasi melalui suara, text bahkan juga video antara pimpinan di pusat dan para anggotanya di lapangan. Serta mampu melakukan identifikasi musuh maupun lawan.

Sebenarnya, JAM ini tidak hanya dapat dilakukan pada militer saja. Tetapi juga dapat dilakukan pada perusahaan komersial yang ingin memiliki komunikasi yang aman dan mandiri. Misalnya, eGov, perbankan atau digunakan untuk pemilu sehingga kemungkinan di hack maupun di sadap menjadi minim.

JAM ini sendiri akan dikembangkan juga untuk handheld yang anti sadap. Di mana untuk masalah sekuriti, Hariff akan memberikan 2 tahap enkripsi. Yang pertama adalah pihak Hariff yang melakukan enkripsi dan ke dua adalah pemilik handheld itu sendiri. Sehingga Hariff sebagai produsen pun tidak bisa menyadap apa yang menjadi bahan pembicaraan, text atau video dari handheld itu sendiri. Masalah penggunaan dari handheld itu menjadi tanggung jawab dari si pengguna. (Icha)

 

 

HP Enterprise dan Microsoft Berencana Buat Integrated Hybrid IT Infrastructure

0

Telko.id – Saat ini, untuk menyimpan berbagai macam file tidak lagi membutuhkan ruang penyimpanan secara personal. Semuanya dapat disimpan dalam Cloud. Sehingga, apa pun device yang digunakan maka file dengan aman akan tersimpan. Hal yang sama juga dibutuhkan oleh perusahaan. Jadi bukan hanya secara perorangan saja. Untuk itu, Hewlett Packard Enterprise bekerjasama dengan Microsoft Corp untuk membuat integrated hybrid IT infrastructure.

“Hewlett Packard Enterprise melihat bahwa Microsoft memiliki Microsoft Azure yang akan sangat serasi untuk disandingkan bersama serta dapat menyatu secara sempurna dengan solusi dari kami. Semua kami lakukan demi mendorong pertumbuhan dan nilai dari cloud hybrid itu sendiri,” ujar Meg Whitman, President and CEO, Hewlett Packard Enterprise

Lebih lanjut, Meg menjelaskan bahwa banyak perusahaan melakukan kemitraan dan berkolaborasi untuk melakukan rekayasa dan inovasi layanan terpadu yang akan membantu para pelanggan mengoptimalkan platform Cloud di lingkungan IT. Sudah tentu dengan memanfaatkan model konsumsi baru yang akan mempercepat laju bisnis di kemudian hari.

Bagi Nokia sendiri, setiap ada kesempatan untuk memberdayakan oprganisasi yang ada di planet ini, itu merupakan kekuatan pendorong di belakang kemitraan kami dengan Hewlett Packard Enterprise. “Kerjasama ini akan mencakup Microsoft Azure, Office 365 dan Windows 10,” kata Satya Nadella, CEO, Microsoft menjelaskan. Lebih lanjut, Satya juga menjelaskan bahwa kerjasama dengan HP Enterprise ini akan memperluas kemitraan yang sudah lama dijalain. Dipererat lagi dengan memadukan kekuatan Azure dengan infrastruktur, support dan service dari HPE untuk membuat awan lebih mudah diakses oleh perusahaan di seluruh dunia.”

HPE dan Microsoft ini akan memperkenalkan dalam tahap awal yakni sistem hiper-converged dengan kemampuan hybrid cloud yang sebenarnya yakni HPE Hyper-Converged 250 untuk Microsoft Cloud Platform System Standard. Sistem ini merupakan inovasi dari HPE ProLiant technology dan Microsoft Azure yang akan membawa layanan Azure pada konsumen untuk memilih di mana dan bagaimana mereka akan meningkatkan layanan Cloud nya.

Pada Azure management portal, sangat memungkinkan pebisnis untuk membangun Windows dan Linux woarloads sendiri, sementara IT tetap dilihat dari pusat. Azure service juga menyediakan kemampuan backup dan disaster recovery, dan dengan HPE OneView untuk Microsoft System Center, konsumen juga akan dapat manajemen integrasi dari semua komponen system yang ada.

HPE menawarkan support hardware dan software, instalasi dan starup service untuk konsumen untuk mempercepat pemasangan. Hanya dalam waktu beberapa jam saja, resiko rendah dan menurunkan biaya total kepemilikan.

Dikarenakan Azure juga merupakan provider public cloud untuk pelanggan HPE, maka HPE juga merencanakan untuk mengesahkan 5.000 Azure Cloud Arsitek lagi melalui melalui Global Services Practice. Ini akan memperpanjang Enterprise Services yang ditawarkan sehingga akan membuat pelanggan juga lebih terbuka dan meningkatkan keamanan karena terintegrasi dengan Azure.

Microsoft juga akan bergabung dengan program kemitraan dari HPE untuk mempercepat inovasi untuk infrastruktur generasi berikutnya dan memajukan otomatisasi dan integrasi Microsoft System Center dan HPE alat orkestrasi Oneview dengan infrastruktur saat ini. (Icha)

Dukung Pembelajaran Berbasis Teknologi, Indonesia Ikut Skype-a-Thon

0

Telko.id – Untuk pertama kalinya Indonesia berpartisipasi dalam Skype-a-Thon, sebuah acara tahunan Microsoft yang bertujuan untuk menghubungkan ruang kelas dari berbagai belahan dunia, sekaligus menunjukkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan pengalaman belajar.

Delapan puluh peserta dari empat sekolah di Indonesia, yakni Springfield Permata Buana, SMP Al-Azhar Pusat, SMPN 12 Yogyakarta, dan Sampoerna Academy Bogor dipastikan akan mengawali partisipasi Indonesia dalam ajang global tahunan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2009 ini. Terhitung tanggal 3 dan 4 Desember – tanggal penyelengaraan Skype-a-Thon 2015 – Skype-a-Thon berhasil menempuh 3.046.124 mil perjalanan virtual untuk Indonesia. Angka ini menunjukkan seberapa jauh jarak yang ditempuh antara para pengguna Skype selama Skype-a-Thon.

“Microsoft mengadakan Skype-a-Thon untuk mendorong terjadinya proses belajar mengajar tanpa batasan ruang dan waktu. Literasi teknologi yang kian meningkat dan infrastruktur yang semakin memadai membuka peluang Indonesia untuk semakin terekspos dengan pendidikan berbasis teknologi ini,” ungkap Benny Kusuma, Education Lead, Microsoft Indonesia.

Penyelenggaraan Skype-a-Thon di Indonesia dimulai dengan proses belajar mengajar yang melibatkan pembicara dari kota atau bahkan negara lain. Pada 3 Desember yang lalu, Springfield Permata Buana berkesempatan untuk melakukan Skype-a-Thon pertama di Indonesia bersama Anthony Salcito, Vice President of Worldwide Education, Microsoft dengan mengangkat topik “Pentingnya Teknologi dalam Menyiapkan Masa Depan Karir Generasi Muda”. Materi dan diskusi yang dilakukan berjalan interaktif, dengan antusiasme tinggi dari para pengajar dan siswa.

Yuli Tjia, Kepala Sekolah Springfield School mengatakan, “Tidak hanya siswa, para pengajar pun mendapatkan pengalaman belajar baru yang menyenangkan melalui Skype-a-Thon. Penggunaan teknologi, multimedia, dan visual ternyata mampu meningkatkan interaksi proses belajar mengajar dan membantu siswa untuk menyerap materi secara lebih efektif.”

Kegiatan Skype-a-Thon di Springfield School menembus 8.400 mil perjalanan virtual antara Kedoya, Jakata dengan Redmond, Amerika. Namun, jarak ini terbukti tidak menjadi masalah karena komunikasi yang terbangun tetap bersifat dua arah dan mampu menghadirkan pengalaman belajar berbeda.

Selain Springfield School, SMPN 12 Yogyakarta turut berpartisipasi dan membagikan pengalaman SMPN 12 ketika berpartisipasi dalam Skype-a-Thon bersama Andreas Diantoro, President Director, Microsoft Indonesia, yang membahas topik “Mengembangkan Passion Menjadi Karir”.

“Skype-a-Thon memberikan pengalaman pembelajaran yang berbeda dengan proses belajar mengajar biasa. Antusiasme para siswa selama mengikuti Skype-a-Thon semakin membuka kesadaran kami akan pentingnya variasi proses belajar mengajar yang dapat dikembangkan melalui teknologi,” ujar Widayat Umar, S.Pd, M.Pd.Si, Kepala Sekolah SMPN 12 Yogyakarta.

Sejak tahun 2009, lebih dari 400.000 pengajar dari 265 negara telah menggunakan Skype in the Classroom untuk menghubungkan para siswa mereka agar dapat berbicara dengan para ahli biologi kelautan, pengarang, ataupun mengunjungi lokasi seperti puncak Gunung Everest. Dimulai pada 3 Desember dan berlangsung sampai 4 Desember, tahun 2015 ini Skype-a-Thon Global Microsoft sukses menjelajahi lebih dari tiga juta mil perjalanan virtual.

Dari daftar ribuan aktivitas yang ada, Skype-a-Thon 2015 memungkinkan pengajar untuk memilih topik yang ingin digunakan sebagai materi pembelajaran di kelas, termasuk diantaranya adalah berbicara langsung dengan para expert. Para pengajar juga dapat memilih untuk melakukan wisata virtual yang dapat mengembangkan imajinasi para siswa.

Selain itu, pengajar pun dapat menghubungkan ruang kelasnya dengan ruang kelas di negara-negara lain melalui #Mystery Skype, sebuah permainan tebak-tebakan global yang mengajarkan geografi, memperkenalkan budaya, dan memperluas perspektif para siswa.

Dengan berpartisipasi di Skype-a-Thon, ruang kelas peserta juga berkesempatan untuk terpilih sebagai satu dari sepuluh ruang kelas yang akan ditampilkan di video Skype-a-Thon global produksi Microsoft, di mana video ini akan disebarkan kepada komunitas pengajar global.

“Kami berharap kedepannya terdapat semakin banyak sekolah di Indonesia yang dapat berpartisipasi dalam Skype-a-Thon, baik sekolah swasta maupun negeri, yang berasal dari berbagai kota di Indonesia,” tutup Benny.

Hadirkan Zuk Z1, Zuk Janjikan Penuhi TKDN Tahun Depan

0

Telko.id – Bicara tentang 4G, tidak lengkap rasanya tanpa membahas persoalan TKDN. Seperti diketahui, TKDN sebanyak 30% yang dibebankan oleh pemerintah kepada vendor smartphone ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2017 mendatang. Nah, bagaimana dengan Zuk?

Pabrikan ponsel asal China yang masih memiliki hubungan saudara dengan Lenovo ini juga sadar betul akan regulasi tersebut dan tengah mencari cara untuk mematuhi aturan pemerintah itu.

“Kami akan mulai untuk memenuhi TKDN pada tahun depan. ” ucap CMO Zuk, Jin Chen dalam acara peluncuran Zuk Z1 yang berlangsung di Jakarta, Senin (7/12).

Ia menambahkan, perusahaan akan mengikuti strategi yang diterapkan Lenovo, yakni dengan bekerjasama dalam hal perakitan perangkat mereka di Indonesia. Setidaknya hal tersebut sudah menyumbang sebanyak 20% dari TKDN. Sementara untuk sisanya, Jin mengatakan akan menggunakan lokal konten seperti aplikasi dan semacamnya.

Pihak Zuk sendiri mengklaim bahwa mereka sangat ‘Open’ dengan konten lokal di Indonesia dan tentunya akan mematuhi kebijakan dari Pemerintah.

Sebagai informasi, Zuk Z1 adalah smartphone yang mendukung dual sim 4G standby dan juga mendukung LTE berbasis TDD dan juga FDD.

Dalam hal spesifikasi, Zuk Z1 menawarkan prosesor Qualcomm Snapdragin 801 dengan kecepatan 2.5 Ghz sebagai dapur pacu mereka. Lengkap dengan dukungan RAM sebesar 3GB dan penyimpanan internal 64 GB. Untuk multimedia, pengguna juga akan dimanjakan dengan hadirnya GPU Adreno 330.

Zuk Z1 juga ditopang baterai ekstra besar, yakni 4100mAh yang akan semakin memperluas jangka pemakaian smartphone tersebut tanpa perlu membawa powerbank bagi aktifitas keseharian pengguna. Kesemua fitur-fitur ini dibalut desain unibody dengan material pesawat terbang dan bentang layar sebesar 5.5 inci, dengan resolusi 1080 x 1920 piksel.

Zuk Z1 akan dipasarkan dengan harga Rp 4.499.000. Akan tetapi, mulai pada 7-11 Desember 2015, ZUK Z1 bisa dibeli dengan harga promo mulai Rp 3.999.000, ditambah dengan bonus Sennheiser Headset untuk 500 orang pembeli pertama. [ak/if]

 

Gandeng Blibli.com, Smartphone 4G Zuk Z1 Sambangi Tanah Air

0

Telko.id – Setelah memperkenalkan dirinya secara resmi sejak Agustus lalu, Zuk akhirnya resmi menyambangi pasar smartphone Indonesia hari ini. Pabrikan ponsel asal China, yang juga memiliki hubungan dekat dengan Lenovo ini hadir dengan Zuk Z1, yang akan tersedia secara eksklusif melalui channel online Blibli.com .

Kehadiran Zuk Z1 ini semakin memperpanjang daftar smartphone 4G yang tersedia di e-commerce lokal terbesar di Indonesia itu. Sebelumnya, nama-nama seperti Samsung, Lenovo dan Asus telah lebih dulu bisa didapatkan di sini.

“Sampai dengan akhir tahun ini, ada Samsung, Lenovo serta Asus yang berada pada top three kami. Kemudian ada juga Xiaomi dan Meizu untuk melengkapi lima besar smartphone 4G,” ungkap Kusumo Martanto, ditemui di acara peluncuran yang berlangsung di Kempinski Hotel, Jakarta, Senin (7/12).

Meskipun tidak menyebutkan berapa angka pastinya, namun Kusumo mengungkapkan bahwa pada peringkat dua dan tiga sering terjadi ‘kejar-kejaran’ angka. 

Kehadiran Zuk Z1 ini tentu akan semakin memberikan persaingan serius bagi kelima brand yang sudah ada. Pasalnya dengan teknologi 4G yang dibawa smartphone asal China ini, dimana ini mengusung dual sim 4G Standby dan mendukung jaringan LTE TDD dan FDD, nama-nama besar seperti Samsung dan saudara tuanya, Lenovo, bukannya tidak mungkin akan terusik.

Meskipun, masalah harga tampaknya akan sedikit menjadi kendala bagi smartphone anyar ini. Betapa tidak, Zuk Z1 dibanderol dengan harga di kisaran Rp 4 jutaan, yang artinya hanya kalangan tertentu saja yang dapat memilikinya. Ini tentu tidak akan mudah bagi sebuah nama baru. Pun demikian jika kita melihat tren yang sedang berkembang saat ini, dimana masyarakat Indonesia cenderung mengincar smartphone berstatus ‘affordable 4G’ ketimbang High End.

Kusumo menyebutkan, tahun ini pertumbuhan permintaan terhadap gadget naik sebanyak 6-7 kali lipat bila dibandingkan dengan tahun lalu. Mengenai invasi smartphone asal China,  Ia juga menyebut bahwa China adalah tempat bagi semua vendor untuk merakit smartphone mereka, dimana mereka membuat produknya sendiri dan tentunya dengan standarisasi yang sama serta harga yang lebih terjangkau bila dibandingkan dengan pemain besar di ranah Smartphone. Hal ini menjadikan permintaan terhadap smartphone China di Indonesia melonjak cukup tinggi.

Sebagai informasi, blibli.com sendiri memberikan promo yang menarik bagi pembeli Zuk Z1. Promo tersebut meliputi potongan harga menjadi Rp3.999.000 dari harga awal Rp. 4.449.000 mulai tanggal 7-11 Desember 2015 plus bonus Sennheiser Headset untuk 500 orang pembeli pertama.

Disinggung mengenai target penjualan, Kusumo tidak bersedia menyebutkan angka pastinya, namun mengatakan bahwa puluhan ribu unit smartphone Zuk Z1 telah tersedia di blibli.com. [ak/if]

Rajai Proyek Telko di Indonesia, Huawei Sepelekan Tenaga Lokal

Telko.id – Permasalahan Huawei mengenai tenaga kerja seakan tidak ada habisnya. Setelah beberapa tahun silam mereka terganjal mengenai legalitas pekerja asingnya, dan beberapa hari lalu dihebohkan dengan pengrebekan karyawan ilegal mereka, Huawei kembali dengan sebuah kontroversi baru.

Menurut data, Huawei memiliki banyak proyek dengan para operator di Indonesia pada tahun 2015 ini. Huawei juga mendominasi pengerjaan infrastruktur telekomunikasi dari empat operator di Indonesia.

Keempat operator tadi ialah XL Axiata, Huchtison 3, Indosat Ooredoo serta Telkomsel. Huawei menjadi vendor bagi infrastruktur keempat operator tersebut dari Sabang sampai dengan Merauke.

Berkaca dari hal ini, bisa dibayangkan berapa pundi-pundi uang yang dihasilkan oleh vendor asal Tiongkok tersebut dari tanah Indonesia. Lantas bagaimana dengan karyawan lokal yang bekerja disana?

Berdasarkan laporan dari tenaga lokal yang bekerja disana, mereka tidak diperlakukan secara baik oleh pihak management Huawei. Bahkan, mereka merasa terjadi ‘barrier’ antara pekerja lokal dan pekerja asal Cina. Mulai dari penghasilan sampai dengan sarana antar jemput.

Terlebih, setiap tahun managemen HR Huawei memberlakukan sebuah policy yang mengharuskan mereka memberhentikan karyawan mereka sebanyak 20% dan menggantinya dengan yang baru.

Policy ini nampaknya tidak bersahabat dengan tenaga lokal Indonesia. Pasalnya, mayoritas yang diberhentikan oleh Huawei adalah karyawan lokal.

Apalagi jika berkaca dari Peraturan Menteri Ketenagakerjaan perihal Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing menyebutkan, “Pemberi kerja TKA (Tenaga Kerja Asing) yang memperkerjakan 1 (satu) orang TKA harus menyerap TKI sekurang-kurang nya 10 (sepuluh) orang pada perusahaan pemberi kerja TKA.”

Huawei sejatinya tidak melakukan hal ini. Menurut karyawan lokal tadi, Jumlah karyawan Huawei saat ini mencapai lebih dari 4000 karyawan, namun hanya sekitar 2.500 karyawan lokal yang ada di perusahaan tersebut dan 70-75 % dari mereka ialah karyawan kontrak atau outsoursing.

Melihat kejadian ini, bukan hanya mereka tidak mengindahkan peraturan keimigrasian saja, melainkan mereka juga tidak mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

Padahal, jika dilihat dari proyek mereka, tercatat XL Axiata, Huchtison 3 serta Indosat Ooredo menjadi pelanggan paling besar mereka.

Terutama bagi XL, sekitar 90% proyek infrastruktur mereka di Indonesia di kerjakan oleh Huawei. Bisa dihitung seharusnya berapa banyak tenaga kerja Indonesia yang mampu diserap jika berkaca pada peraturan Menteri Ketenagakerjaan.

Belum lagi apabila nanti XL menang dalam proyek Palapa Ring yang digelar pemerintah. Tentunya akan semakin banyak uang yang dihasilkan oleh Vendor China ini di bumi Ibu Pertiwi.

Lantas, Siapa yang harus dipersalahkan? Apakah Pemerintah sebagai regulator? Ataukah operator sebagai Pelanggan mereka? Atau justru masyarakat kita yang tidak mampu bersaing dengan tenaga Asing? Itu semua tergantung dari sudut pandang mana kita melihat kasus ini.

Vodafone Gelar FTTH 1 Gbps di Irlandia dan Portugal

0

Telko.id – Vodafone Group telah mulai menggelar program fiber to the Home (FTTH) di Irlandia dan Portugal sebagai bagian dari program perluasan jaringan perusahaan yang menyentuh angka €600 juta.

Irlandia akan menjadi negara pertama di Eropa yang akan menghadirkan solusi end to end fiber melalui infrastruktur listrik secara nasional. Sebagai bagian dari SIRO, yakni usaha patungan di Irlandia dengan ESB, Vodafone Irlandia telah mulai memperluas layanan 1 Gbps serat broadband ke 51 kota-kota kecil di Irlandia pada akhir 2018.

Untuk memenuhi syarat dari skema ini, sebuah kota harus memiliki lebih dari 4000 rumah dan kota pertama yang akan diuntungkan adalah Carrigaline di Country Cork, dimana rumah dan bisnis-bisnis akan mendapatkan kecepatan broadband setara dengan negara industri maju di Asia.

Menurut regulator Irlandia, Comreg, kurang dari 50% dari semua langganan fixed broadband di Irlandia memberikan kecepatan lebih dari 30 Mbps. Sementara SIRO menghasilkan 1 gigabit (1000 megabit) per second. Hal ini sejatinya akan merevolusi pengalaman online dari 500.000 rumah dan bisnis di kota-kota kecil di Irlandia, menurut klaim dari Vodafone.

Dilansir dari Telecoms, Jumat (4/12), di Portugal Vodafone telah mengumumkan ekspansi sebesar €125 juta untuk jaringan FTTH-nya yang akan membawa kecepatan hingga 1 Gbps ke 2,75 juta rumah dan bisnis di seluruh negeri pada akhir 2016.

Sampai saat ini, Vodafone telah terhubung dengan 2,2 juta rumah dan bisnis di Portugal. Vodafone juga membangun jaringan gigabit FTTH baru di Spanyol yang melayani lebih dari dua juta rumah pada perjanjian dengan Orange. Kemudian mereka juga tengah melakukan diskusi dengan perusahaan listrik Italia Enel untuk menciptakan sebuah perusahaan infrastruktur baru guna membangun jaringan FTTH nasional terbuka untuk semua operator di seluruh Italia.

Markus Reinisch, Direktur Vodafone Group Public Policy menyebutkan, “Ekonomi sukses dimasa depan akan mencakup masyarakat gigabit dengan koneksi serat optik ultra cepat yang tersedia di mana-mana dan Vodafone akan memainkan perannya dalam mewujudkan tujuan itu,” ucapnya.

Sementara itu, di Swiss Vodafone dan Swisscom telah sepakat untuk memperpanjang perjanjian strategis mereka selama empat tahun. Perjanjian tersebut menjadikan pelanggan Swisscom dapat manfaat dan koneksi kecepatan tinggi dimana ada jaringan 4G roaming Vodafone. Konsumen dan pelanggan Enterprise Vodafone akan dapat menjelajah ke jaringan Swisscom ketika mengunjungi Swiss. [ak/if]

Saingi Netflix, YouTube Bikin Layanan Streaming Sendiri

0

Telko.id – Salah satu lini bisnis Google, yakni Youtube, berencana untuk memberikan persaingan serius kepada Netflix dengan meluncurkan layanan streaming mereka sendiri. Hal ini tentynya akan semakin memanaskan persaingan di Industri streaming video.

Dilansir dari BGR, Jumat (4/12), YouTube baru saja meluncurkan layanan berlangganan dengan tarif USD9.99 per bulan yang mereka namai YouTube Red. Tujuan mereka tidak lain untuk bersaing dengan produk serupa di industri ini. Tapi selain menghapus iklan dari semua video YouTube, YouTube Red mungkin akan segera menawarkan pengguna akses ke film dan acara TV.

Menurut Wall Street Journal, YouTube sedang mencari hak streaming untuk serial TV dan film dalam upaya untuk lebih bersaing dengan perusahaan di industri ini seperti Netflix, Amazon, Hulu, dan banyak produk streaming yang lainnya yang membuat pelanggan membayar akses tak terbatas untuk menyaksikan berbagai macam film dan acara TV.

Para eksekutif di YouTube telah bertemu dengan pihak studio Hollywood dan perusahaan produksi lainnya untuk bernegosiasi mengenai lisensi dari konten mereka, meskipun tidak jelas kapan YouTube Red akan mulai me-‘listing’ film dan serial TV mereka. Saat ini, proyek ini baru pada tahap awal, sebagai salah satu studio besar Hollywood mengatakan belum didekati oleh eksekutif Alphabet tersebut.

Sebagai informasi, Top eksekutif yang telah bergabung dengan YouTube dalam beberapa bulan terakhir dan terlibat dalam proyek ini diantaranya mantan kepala program MTV Susanne Daniels, mantan eksekutif konten Netflix Kelly Merryman, dan mantan eksekutif Netflix, Robert Kyncl.

Selanjutnya, YouTube akan memanfaatkan koneksi yang ada di Google Play dengan penyedia konten untuk menegosiasikan kesepakatan baru, dengan mereka yang menyukai streaming film dan serial TV. YouTube dan Google Play berbasis di kantor yang sama di Beverly Hills.

YouTube juga sedang mengejar dua jalan yang berbeda untuk membawa lebih banyak konten, termasuk hak lisensi untuk judul yang ada tetapi juga menciptakan film aslinya sendiri dan sebuah serial seperti yang dilakukan beberapa pesaing mereka dalam bisnis ini, termasuk Netflix, Amazon, dan HBO.

YouTube mengumumkan pada Oktober lalu bahwa pihaknya berencana untuk merilis setidaknya 10 kreasi asli, termasuk film dan serial TV mulai tahun 2016. Judul-judul ini akan tersedia hanya untuk pelanggan YouTube Red.

Youtube lebih suka mengambil lisensi dari judul film yang baru ketimbang film lawas seperti yang cenderung ditampilkan Netflix, Amazon dan Hulu.

Youtube masih belum memutuskan akan mengambil berapa banyak lisensi film dan serial TV, namun mereka menekankan akan lebih mendominasi karya film dan serial tv sendiri di Youtube Red. [ak/if]

Ujicoba Berhasil, Pre 5G 3D-MIMO ZTE Kian Dekat dengan Komersial

0

Telko.id – ZTE baru-baru ini mengklaim bahwa teknologi jaringan Pre5G mereka semakin dekat dengan gelaran komersial setelah teknologi multiple input multiple output tida dimensi-mua (3D-MIMO) bekerja pada jaringan komersial China Mobile.

Tes pra-komersial, yang dilakukan bersama China Mobile provinsi Guangdong dan China Mobile Research Institute itu menunjukkan bagaimana peralatan 3D-MIMO dapat meningkatkan throughput jaringan dan cakupan di daerah dengan konsentrasi tinggi gedung-gedung bertingkat. Ini juga memiliki implikasi yang lebih luas untuk migrasi jaringan.

Dilansir dari Telecoms, Jumat (4/12), ZTE telah mempelopori teknologi 3D-MIMO sebagai sarana berpotensi untuk menciptakan peningkatan throughput data empat kali lipat pada jaringan. Di tepi sel jaringan, peningkatan kinerja hampir dua kali lebih tinggi, dengan kenaikan tujuh kali lipat dalam kecepatan data, demikian menurut data uji ZTE.

Teknologi 3D-MIMO mencapai ini dengan menyediakan beamforming lebih tepat dan spasial multiplexing yang lebih efektif. Dengan demikian, ZTE berpendapat bahwa secara signifikan dapat memperkuat ketahanan jaringan terhadap gangguan. Ini mengubah peningkatan kinerja sel yang berkontribusi pada ketahanan secara keseluruhan dan daya output jaringan.

3D-MIMO kit kini telah menjadi landasan teknologi Pre5G ZTE, yang menyediakan kontinuitas antara generasi keempat dan kelima dari jaringan mobile. BTS 3D-MIMO ZTE memiliki 128 built-in elemen antena dan advanced baseband vector processing chipset. Mereka dapat bekerja dengan infrastruktur dan user terminal 4G long term evolution (LTE) yang ada, yang seharusnya membuat lebih mudah bagi operator untuk menginstalnya.

Pada bulan Juni 2014 lalu, ZTE adalah vendor pertama yang mengusulkan konsep Pre5G, dan perusahaan meluncurkan base station Pre5G yang terintegrasi dengan teknologi base band unit (BBU) dan remote radio unit (RRU) di ajang Mobile World Congress di Barcelona Maret 2015, yang memungkinkan operator mobile untuk menciptakan jaringan 5G dari infrastruktur jaringan 4G LTE yang ada.