spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1698

Sasar Konsumen Korporat, Epson Kembangkan Layanan

0

Cirebon – Dirasa sukses diterima oleh kalangan end user, kini Epson Indonesia mulai membidik pasar korporat untuk merangsang penualan produk mereka. Sejatinya hal tersebut telah dilakukan oleh Epson Global sejak 5 tahun lalu, namun untuk Epson Indonesia masih tergolong baru.

Salah satu alasan mengapa mereka membidik sektor korporasi disinyalir karena para end user saat ini lebih memilih produk printer ataupun proyektor dan scanner dengan harga yang terjangkau. Sebaga informasi, harga produk Eson di pasaran saat ini memang tergolong tinggi, meskipun jika bicara kualitas serta durabilitas, harga yang dipatok terbilang rasional.

Beberapa cara dilakukan oleh Epson Indonesia untuk menjangkau pasar korporat. Ditemui pada saat peluncuran service center baru mereka di Cirebon, perwakilan Epson indonesia menjelaskan langkah apa saja yang akan dilakukan perusahaan untuk menggaet pasar ini.

Husni Nurdin, Senior General Manager PT Epson Indonesia menjelaskan, selain melakukan kampanye iklan di beberapa media, mereka juga melakukan presentasi ke perusahaan serta mendengar kebutuhan perusahaan tersebut untuk menyediakan produk yang diinginkan. Selain itu, mereka juga melakukan edukasi ke beberapa industri kreatif dan yang paling penting adalah menyediakan service center untuk korporat.

Beberapa industri yang dibidik Epson adalah dari Industri Kreatif, Perbankan, Small medium Bisnis hingga skala pemerintahan. Sejatinya beberapa produk Epson sudah menjadi market leader, namun untuk sebagian produk lagi masih harus dibenahi.

Beberapa produk yang ditawarkan untuk segmen korporat adalah printer, scanner, projector, serta robot. Robot disini memiliki fungsi untuk perusahaan manufaktur yang membutuhkan alat seperti ini untuk mempermudah kinerjanya. Dalam hal printing, Epson juga menyediakan mesin cetak untuk industri perbankan, SOHO, SMB, industri tekstil, serta Oil and Gas dan Digital Printing.

Dalam konteks services, Epson menghadirkan beberapa peningkatan untuk layanan purna jual mereka untuk bisnis market diantaranya, menghadirkan layanan service yang efektif dan efisien, kemudian mereka juga menghadirkan layanan service On Site, yang nantinnya memungkinkan para maintenance dari Epson akan langsung mendatangi perusahaan untuk melakukan service produk secara berkala.

Selain itu, Epson juga menghadirkan layanan service yang cepat dan hanya memakan waktu sekitar 4-8 jam. Jika dibandingkan dengan servis untuk end user yang membutuhkan waktu minimal 3 hari kerja, jelas hal ini menjadi salah satu nilai tambah bagi pasar korporat.

Untuk lokasi service center, tahun ini Epson juga menambah titik service ccenter agar lebih cepat menjangkau perusahaan yang mengingnkan jasa servis mereka. Sebanyak 12 titik sedang dalam proses pengerjaan di beberapa kota diantaranya, Pekanbaru, Pontianak Palembang, Samarinda, Jember, Manado, Purwokerto, Madiun, Bogor, Serang serta kawsan industri Cikarang.

Jika kesemuanya terealisasi dan digabungkan dengan dealer mereka, total lokasi service center untuk Business Market Epson telah menyentuh angka 52 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Tentunya mayoritas dari angka tersebut hadir di pulau Jawa.

Sebagai informasi, saat ini Epson tengah melakukan penetrasi ke perusahaan retail Distro, yang mana mereka menghadirkan sebuah mesin print untuk mencetak sablon kaos yang tentunya memiliki efisiensi yang tinggi. [AK/IF]

Kondisi Pasar Tidak Bersahabat, Digicel Batalkan Rencana IPO

0

Jakarta – Kondisi pasar yang tidak bersahabat tampaknya benar-benar menjadi pertimbangan utama bagi Digicel dalam membuat keputusan. Tak ayal, dengan alasan kondisi pasar pula, perusahaan telekomunikasi yang berbasis di jamaika ini mengurungkan niatnya untuk melantai di bursa.

Menurut laporan Totaltele, Jumat (9/10), Digicel telah menghentikan rencana penawaran umum perdananya yang diharapkan akan mendatangkan pundi-pundi uang sekitar USD 2 miliar.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Selasa lalu, perusahaan telekomunikasi ini mengambil langkah tersebut murni karena kondisi pasar.

“Meskipun telah mendapat dukungan yang signifikan untuk IPO dari sekelompok investor berkualitas tinggi selama periode pemasaran, kondisi saat ini, terutama di pasar negara berkembang, telah berdampak pada momentum transaksi selama beberapa hari terakhir,” kata operator tersebut.

“Mengingat prospek pertumbuhan kami, IPO untuk Digicel adalah opsional dan didasarkan pada pencapaian fair value bagi perusahaan,” tambah pimpinan Digicel, Denis O’Brien.

Lebih jauh, O’Brien menambahkan bahwa volatilitas terbaru di pasar ekuitas telah menunjukkan sejumlah listing IPO yang menurunkan kisaran harga mereka dan ini adalah rute yang dianggap O’Brien kurang menarik.

Bulan lalu Digicel menetapkan kisaran harga USD13 – 16 per saham untuk listing. Di kisaran harga tertinggi IPO akan menghasilkan USD2.28 miliar, tetapi perusahaan telekomunikasi ini memperkirakan itu akan menaikkan sekitar USD 1,7 miliar berdasarkan titik tengah dari kisaran harga dan setelah biaya. Dikatakan, bahwa mereka akan menggunakan USD1.3 miliar dari hasil IPO untuk membayar utang.

Selasa lalu, O’Brien juga menunjukkan bahwa operator tidak memiliki jatuh tempo utang material sampai 2021 dan ini membuat free cash flow (arus kas bebas) perusahaan kuat.

Dengan demikian, perusahaan yang telah menawarkan layanan mobile di 31 pasar di Karibia dan Pasifik, dengan tak kurang dari 13,6 juta pelanggan ini berencana untuk terus mendorong rencana pertumbuhan, berfokus khususnya pada data, layanan bisnis, TV kabel dan broadband.

LoopPay Diretas, Bagaimana Nasib Samsung Pay?

0

Jakarta – Seorang Hacker yang ditelusuri berasal dari China berhasil meretas sebuah sarana pelayanan publik, yaitu LoopPay.

Dilansir dari laman Ubergizmo (9/10), LoopPay adalah layanan yang notabene mendukung sistem pembayaran dari Samsung Pay. Namun, meskipun berhasil melumpuhkan LoopPay, hacker ini tampaknya tidak berhasil membuat dampak apapun pada layanan Samsung Pay.

Samsung Pay sendiri merupakan layanan pembayatan yang belum lama ini dirili Samsung di kampung haalamannya. Pada bulan pertama setelah rilis, Samsung Pay berhasil melakukan transaksi sebesar USD 30 juta atau setara Rp 435 miliar.

Terkait ‘pembobolan’ ini, pihak Samsung mencoba meredam kepanikan para pengguna, dengan mengeluarkan sebuah pernyataan. “Ini adalah insiden yang terisolasi yang menargetkan jaringan kantor LoopPay, yang secara fisik merupakan jaringan yang terpisah dari Samsung Pay,” ungkap perwakilan Samsung.

Lebih lanjut, pihak Samsung menambahkan bahwa pengguna tidak perlu khawatir dengan insiden ini, karena hacker tersebut menargetkan LoopPay dan bukanlah Samsung. Meskipun, tak bisa dipungkiri bahwa hal ini juga bukannya tidak akan berdampak pada kemajuan dari alat pembayaran milik Samsung itu.

Sebagai Informasi, Samsung Pay saat ini telah memiliki lebih dari  500 ribu pelanggan sejak aplikasi tersebut dirilis beberapa waktu lalu di Korea Selatan. [AK/IF]

OECD: Penggunaan Big Data Tingkatkan Produktivitas 5-10%

0

Jakarta – Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penetrasi internet, volume dan variasi data yang diterima, big data kini telah menjadi istilah yang mulai umum di telinga kita, paling tidak dalam beberapa tahun terakhir. Tak heran, jika pemahaman terhadap inovasi inipun menjadi sangat penting untuk dimiliki, khususnya bagi perusahaan-perusahaan di luar sana.

Sebuah organisasi internasional terkait ekonomi, OECD, bahkan menguraikan dalam laporan terbarunya belum lama ini, bahwa perusahaan yang menggunakan inovasi berbasis data telah berhasil meningkatkan 5-10 persen produktivitasnya lebih cepat daripada perusahaan yang tidak menggunakan pendekatan sejenis. Migrasi kegiatan ekonomi dan sosial ke internet dan munculnya Internet of Things – dibarengi dengan biaya pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan data yang secara dramatis lebih rendah, dan meningkatnya daya komputasi – berarti analisis data semakin mendorong inovasi dan berpotensi menjadi sumber baru yang penting untuk pertumbuhan, kata OECD.

Namun, laporan itu menyimpulkan bahwa negara bisa mendapatkan lebih banyak dari analisis data dalam hal keuntungan ekonomi dan sosial jika pemerintah berbuat lebih banyak untuk mendorong investasi dalam “Big Data” dan mempromosikan pembagian data (data sharing) dan penggunaan kembali.

Menurut laporan itu, negara-negara harus mengambil manfaat dari inovasi berbasis data dengan melatih lebih baik dan lebih banyak ahli data dan mengurangi hambatan untuk arus data antar negara. Selain itu, pemerintah harus mendorong investasi dalam proses bisnis, dalam segala hal mulai dari pertanian dan manufaktur hingga industri jasa, untuk menggabungkan analisis data.

Menurut Telecompaper, Jumat (9/10), laporan ini juga menemukan bahwa masih terlalu sedikit perusahaan di luar sektor ICT yang berinvestasi dalam pengumpulan dan analisis data atau mengubah prosedur internal untuk mengambil keuntungan dari itu. Sebagai contoh, seperti ditambahkan OECD, data yang dikumpulkan oleh departemen pemasaran perusahaan sering tidak dimanfaatkan oleh departemen lain untuk mendorong keputusan dan inovasi, katanya.

Perluas Jaringan Layanan, Epson Buka Service Center di Cirebon

0

Cirebon – Banyak cara ditempuh perusahaan untuk mempertahankan bisnis serta meningkatkan layanan terhadap pelanggan. Salah satunya adalah dengan memperluas jaringan layanan, seperti yang dilakukan PT Epson Indonesia hari ini (8/10), yang memilih Cirebon sebagai lokasi baru bagi service center-nya.

Pemilihan Cirebon sebagai lokasi baru ini bukan tanpa alasan. Pasalnya Cirebon merupakan salah satu daerah yaang ekonominya sedang berkembang di kawasan Jawa Barat saat ini. Alasan lain yang mendasari pemilihan Cirebon adalah dikarenakan kawasan ini merupakan kawasan yang sangat strategis mengingat kawasan ini juga menjadi perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Selain diperuntukan bagi end user, service center di kota Cirebon juga menjadi solusi yang pas untuk layanan purna jual bagi pelaku bisnis yang berada di daerah terdekat dari sini. Sebagai informasi, di kota ini banyak terdapat perusahaan-perusahaan yang tentunya menggunakan produk Epson yang dikenal memiliki kualitas serta durabilitas yang tinggi.

Service center ini berlokasi di Jalan Veteran No. 5, yang tak lain merupakan salah satu kawasan pertokoan serta Mall yang cukup padat didatangi oleh para pengunjung. Di Epson Service Center (ESC) ini, penggguna akan mendapatkan layanan perbaikan untuk berbagai produk Epson, baik itu printer, scanner, maupun projector.

Husni Nurdin, Senior General Manager PT Epson Indonesia mengungkapkan, “Dengan dibukanya fasilitas ini, kami dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan memberikan pelayanan terbaik dalam menjaga kualitas dan performa produk kami.”

Ia juga menyebutkan, ke depannya PT Epson Indonesia berharap dapat secara berkesinambungan meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk, teknologi dan juga layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Hal yang tak jauh berbeda disampaikan Toshimitsu Tanaka, Head Epson Asean Countries. Menurutnya, Service Center Epson akan melayani para konsumen yang ingin melakukan service pada semua produk Epson yang ada.  Saat ini, sebagai informasi, Epson telah memiliki 14 service center dan 115 Epson Authorized Service Center yang tersebar di 75 kota di Indonesia.

Rencananya, Epson Service Center Cirebon juga akan mendukung beberapa Authorized Service Center di wilayah Kuningan, Indramayu, Majalengka, Brebes serta Tegal.

Seperti diketahui, Epson telah memiliki total 129 lokasi service di 75 kota di Indonesia dan pada bulan Juli 2015, Epson juga telah meresmikan Epson Service Center di Jember dan Manado.

Dalam konteks jam operasi, Epson Service Center terbaru ini memiliki jam operasional dari hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 09.00 WIB – 16.00 WIB. Sementara untuk akhir pekan, Service Center ini buka hanya pada hari Sabtu mulai pukul 09.30 WIB – pukul 13.30 WIB.

Ke depannya, Epson akan kembali membuka Service Center mereka di kawasan Madiun, Purwokerto, Cikarang, Bogor serta Serang untuk melengkapi coverage mereka di Pulau Jawa. [AK/IF]

 

Bahkan Gamer FIFA pun Tak Luput Dari Serangan Hacker

0

Jakarta – Beraneka ragam saja target para penjahat siber dalam melancarkan aksinya. Jika belum lama ini kita mendengar tentang peretasan yang terjadi di jaringan hotel mewah milik Donald Trump, kali ini penjahat siber – lebih tepatnya pencuri siber, beraksi dengan mencuri jutaan koin FIFA. Ada setidaknya enam gamer video FIFA paling sukses yang ditampilkan di YouTube telah menjadi korban.

Di sini, hacker mencuri jutaan koin FIFA, yang tak lain merupakan mata uang virtual game tersebut, dan menghapus para pemain berharga yang ‘dibanderol’ ratusan poundsterling.

Para pencuri siber ini dianggap telah meyakinkan produsen EA Sports untuk mentransfer akun Origin korban mereka ke alamat email yang dikendalikan hacker.

Banyak pemain terkenal lainnya yang tidak membuat video juga diyakini sudah menjadi korban. Demikian seperti dilaporkan BBC, Kamis (8/10).

Beberapa nama seperti AnesonGib, W2S, Nepenthez, Nick28T, Bateson87 dan matthdgamer bahkan memiliki lebih dari lima juta pelanggan YouTube berada diantaranya.

“Ada sekitar 10 atau lebih akun yang telah dibajak selama dua minggu terakhir, termasuk saya,” ungkap Matthew Craig, orang yang berada di belakang matthdgamer.

Craig mengatakan, dalam kasusnya para pemain berharga dibuang, seperti Ronaldo, yang bernilai 3,4 juta koin virtual game. Sebagai informasi, nilai tukar untuk koin FIFA menyarankan Ronaldo bernilai sekitar £800 atau setara Rp 17 juta.

Dia mengatakan, otak dibalik serangan ini bisa menggunakan leaderboard online untuk memilih korban. “Kemungkinan besar mereka hanya mendatangi leaderboard dan menemukan orang-orang dengan Ultimate Team Clubs terbaik dan menjadikan kami target dengan cara itu,” katanya.

Hal yang tak jauh berbeda diuraikan Nick28T. Dalam sebuah video, ia mengatakan bahwa terkait aksi ini pada dasarnya, seseorang berpura-pura menjadi dirinya. Dan masuk ke akunnya.

Terkait kasus ini, perwakilan EA mencoba mengatasi dengan tak hanya mengambil langkah-langkah, mereka juga mengimbau para pemain FIFA agar mengamankan akun mereka.

“Kami mendorong semua pemain FIFA untuk mengamankan akun mereka dengan langkah-langkah otentikasi dan verifikasi, yang kami uraikan dalam situs bantuan dan produk kami,” katanya.

Ditambahkan pula, bahwa EA akan secara konsisten bekerja lewat tim customer experience-nya untuk mengamankan akun-akun dan memastikan bahwa pemain dibekali dengan pengetahuan cukup ketika akun diretas.”

Craig mengatakan EA telah meminta maaf kepadanya mengenai serangan itu dan telah bergerak cepat untuk membantunya saat ia melaporkan hal tersebut.

“Mereka mendapatkan kembali akun saya, menambahkan empat atau lima keamanan lagi, dan akun saya telah baik-baik saja sekarang,” pungkasnya.

Microsoft dan Coca-Cola Kerjasama Tingkatkan Produktivitas Gunakan e-Coaching

0

Untuk sebuah perusahaan retail, pasti memiliki banyak tenaga lapangan. Begitu juga dengan Coca-Cola. Minuman dingin yang menyegarkan ini harus secara berkesinambungan berada di tempat-tempat strategis yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tentu, untuk meningkatkan efektifitas dan produktifitasnya dibutuhkan sistem yang sesuai. Terutama dalam sistem komunikasi data antara petugas lapangan dan kantor pusat.

Kebutuhan ini yang kemudian membuat Microsoft Indonesia dan Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) pun menjalin kerjasama dalam mengembangkan aplikasi e-Coaching yang saat ini digunakan oleh 3000 anggota tim sales Coca-Cola. Aplikasi ini mampu meningkatkan berbagai macam aspek usaha CCAI secara signifikan. Mulai dari visibilitas produk-produk CCAI di pasaran, peningkatan produktivitas tim sales, kedekatan dengan pelanggan (atau retailer), pengembangan karyawan, serta akurasi data.

“Aplikasi ini membantu memastikan ketersediaan dan menjaga kualitas produk di pasar, sehingga memungkinkan kami untuk memberikan layanan serta produk terbaik kepada pelanggan. Ini merupakan hal yang penting bagi kami karena visi CCAI adalah menciptakan jutaan momen kebahagiaan dan membuka peluang bagi para pemangku kepentingan, termasuk retailer dan konsumen kami, setiap hari,” ujar Deborah Intan Nova (Debbie), Human Resource & IT Director, Coca-Cola Amatil Indonesia, pada hari Kamis dalam konferensi pers yang digelar pada Microsoft TechDays 2015.

Kerjasama ini sejalan dengan visi Microsoft untuk membantu organisasi dalam menyambut New World of Work (gaya kerja baru). Di mana pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan, bukan tempat karyawan menghabiskan waktunya untuk bekerja.

“Semakin lama, semakin banyak orang dan perusahaan menyadari adanya kebutuhan untuk bekerja di luar kantor. Perusahaan yang saat ini dan di masa mendatang meraih kesuksesan, adalah perusahaan yang mampu menyediakan infrastruktur yang tepat, sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas serta efisiensi karyawannya, bahkan ketika karyawannya sedang tidak berada di kantor,” ujar Bernard Saisse, Marketing and Operation Director, Microsoft Indonesia menjelaskan. (Icha)

Microsoft Semakin Terbuka Dengan Android, iOS maupun Linux

0

Dalam TechDays 2015 yang digelar selama dua hari (7,8/10) di Jakarta, banyak hal baru yang ditampilkan oleh Microsoft. Salah satu yang cukup menarik adalah keterbukaan Microsoft terhadap operating system lain. Baik yang Open Source seperti Git dan Linux. Maupun Android serta iOS.

Dalam ajang ini juga Microsoft membahas tentang strategi kombinasi teknologi Microsoft dengan Open Source seperti Git dan Linux, cara mudah membuat aplikasi yang dapat berjalan di berbagai platform, dan cara memindahkan aplikasi Android serta iOS ke platform Windows 10. “Dengan demikian, akan ada semakin banyak individu maupun organisasi yang memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal dan memperoleh manfaat yang maksimal dari teknologi dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Anthonius Henricus, Developer Experience and Evangelism Director Microsoft Indonesia menjelaskan.

”Di era yang semakin mobile-first, cloud first saat ini, Microsoft percaya bahwa teknologi harus semakin inklusif. Strategi openness merupakan kunci untuk meningkatkan kolaborasi serta produktivitas bagi para penggunanya, baik developer dan profesional TI, bisnis, maupun pengguna secara umum,” lanjut Anthonius.

Konferensi yang diadakan selama 7-8 Oktober 2015 ini menampilkan 78 track session dengan pembahasan mendalam tentang berbagai solusi teknologi yang mencakup penggunaan Windows 10, teknologi perangkat (devices), teknologi berbasis komputasi awan, data center, aplikasi, maupun kombinasi di antaranya.

Untuk teknologi perangkat, Microsoft akan memperkenalkan perangkat Windows 10 for Mobile pertama di dunia dari Microsoft Devices dan akan menampilkan berbagai ponsel cerdas, tablet, laptop, dan hybrid berbasis Windows 10. Selain itu, Microsoft juga akan memperkenalkan pemanfaatan Internet of Things (IoT) dan kombinasinya dengan teknologi komputasi awan.

Dalam bidang komputasi awan, selama TechDays 2015 Microsoft akan menampilkan Microsoft Azure, sarana pendukung produktivitas Office 2016 yang dapat berfungsi di berbagai jenis perangkat berbasis Windows, Mac, maupun Android; Skype dan Skype for Business; serta Dynamics CRM, yang seluruhnya memungkinkan berbagai skenario bisnis, baik UKM maupun korporat, untuk meningkatkan efisiensi biaya dan memudahkan pengaturan manajemen sumber daya TI.

Sementara itu, untuk teknologi data center, TechDays 2015 akan menampilkan solusi-solusi terbaru seperti Nano Server, Windows Container, Azure Stack, SQL Server, dan pengelolaan data center melalui System Center. Untuk teknologi aplikasi, TechDays 2015 akan memperkenalkan perkembangan terbaru dari ASP.NET, Visual Studio 2015, .NET 2015, Entity Framework, dan Universal Windows Platform.

Selain itu, para peserta TechDays 2015 juga dapat mengunjungi Microsoft Experience Zone yang menampilkan berbagai solusi teknologi Microsoft serta perangkat terbaru dari mitra Microsoft, baik mitra lokal maupun global, yang telah dikonfigurasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta perusahaan. TechDays 2015 juga menyajikan Ask-the-Expert sebagai wadah bagi para peserta untuk berkonsultasi secara langsung dengan para ahli tentang berbagai solusi teknologi Microsoft.

Raih Penghargaan: Indosat Berharap Banyak Perusahaan Lokal Go Global

0

Pada kondisi serba digital, kebutuhan perusahaan akan layanan komunikasi data pun semakin tinggi. Indosat adalah salah satu yang dinilai oleh sebagai perusahaan yang layak menyandang Indonesia Data Communications Service Provider of The Year dalam Frost & Sullivan Indonesia Excellence Award 2015.

Menurut Winnie Wong, Research Analyst Cloud and Data Center Asia Pacific Frost & Sullivan, “Indosat dapat berbangga menjadi salah satu operator telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara yang berpengaruh dengan kemitraan global yang ekstensif meliputi 17 negara. Indosat telah membawa industry telekomunikasi ke level yang berbeda dengan menjadi pemain yang paling agresif di Asia Tenggara, sejalan dengan perkembangan ekonomi digital ecommerce, seluler, media social, dan arena konten digital yang sangat cepat”.

Saat ini, Indosat telah memperluas portofolio produknya dengan memperluas jaringan global yang memungkinkan perusahaan internasional untuk masuk ke dalam perkembangan ekonomi di Indonesia. Indosat telah menjadi saksi atas meningkatnya penggunaan data di layanan seluler oleh pelanggannya, memunculkan layanan inovatif dan aplikasi berkualitas tinggi akan menetapkan Indosat sebagai pemimpin yang mengubah bisnis dalam landskap digital di Indonesia”.

Layanan Data Communications Indosat didukung dengan infrastruktur jaringan backbone serat optic internasional ke negara-negara tujuan bisnis di Asia, Amerika, Eropa. Indosat juga memiliki 3 backbone internasional (2 jaringan kabel laut dan jaringan bawah tanah).

“Dengan luasnya jaringan Indosat ini, kami berharap lebih banyak bisnis global yang berinvestasi untuk mendukung perkembangan ekonomi di Indonesia dan sebaliknya makin banyak bisnis lokal yang melebarkan pasarnya ke pasar global”, tutur Joy Wahjudi, Director Sales and Distribution Indosat.

Indosat saat ini juga memiliki Memiliki lebih dari satu jaringan fisik yang menghubungkan dalam dan antar kota. Indosat juga menjalin kemitraan global dengan BT, AT&T dan NTT. Kemudian menjalin aliansi provider regional yang tergabung dalam konsorsium ACASIA, meliputi Singtel, CAT, TM, VNPT, PLDT & Telbru. Dengan layanan atau produk ICT seperti Konektifitas, Data Center dan Disaster Recovery Center.

Untuk memudahan, Indosat juga memberikan fitur pintar yakni Application Assure pada Service Portal yang dapat diakses pelanggan. (Icha)

Huawei Hasilkan Kecepatan 3.6 Gbps Lewat Teknologi Barunya

0

Jakarta – Perusahaan pemasok perangkat telekomunikasi dan jaringan komunikasi terbesar di China, Huawei, baru-baru ini mengklaim telah menggelar layanan 5G pertama mereka dengan menggunakan teknologi akses radio baru miliknya.

 

Bekerjasama dengan operator seluler Jepang NTT DoCoMo, Huawei mengatakan telah berhasil melakukan pengujian lapangan skala besar pada MIMO multi-user untuk pertama kalinya, dan juga pertama kalinya Sparse Code Multiple Access (SCMA) dan Filter OFDM (F-OFDM) digunakan dan dinilai dalam lingkungan terbuka.

Menurut vendor tersebut, 24 perangkat pengguna di dalam lingkungan sel makro yang terhubung bersamaan pada frekuensi sub-6GHz – dan dengan memanfaatkan MU-MIMO diklaim akan memiliki kecepatan download hingga 1.34Gbps. Sementara melanjutkan ujicoba pada saluran pita ultra lebar 100MHz, menghasilkan kecepatan download 3.6Gbps, lebih cepat tiga kali dari layanan Giga-LTE Korea Telecom saat ini dan 10 kali lebih cepat dari kecepatan yang dicapai di tempat-tempat dengan LTE-A.

Walaupun jaringan 5G pertama di dunia sepertinya mulai dirasakan di beberapa tempat, namun belum ada standar yang jelas mengenai kategori dari jaringan terbaru ini. Misalnya dari segi kecepatan, apakah standar kecepatan yg dihasilkan oleh Huawei sudah tergolong 5G atau belum. Namun perlu diakui bahwa sejatinya mereka telah melakukan usaha dan kemajuan yang sangat besar dalam hal konektivitas Internet.

Dilansir dari Telecoms (8/10), Huawei berencana memiliki standarisasi dan jaringan percontohan dengan mitra mereka untuk 5G pada tahun 2018, dengan setahun kemudian ditargetkan untuk pengujian interoperabilitas menjelang peluncuran komersial secara langsung pada tahun 2020, seperti yang diucapkan oleh oleh Dr Wen Tong, CTO dari Huawei division Wireless Networks.

“Uji coba lapangan bersama ini merupakan kemajuan yang signifikan terhadap pemenuhan komitmen dari Huawei untuk mengembangkan standar teknologi 5G sebelum 2018. Hasil seperti ini menunjukkan bahwa kami telah membuat kemajuan yang cepat dan berada di jalan yang benar. Saya juga yakin bahwa apa yang telah kita pelajari di sini akan tercermin dalam kemajuan teknologi bahkan lebih inovatif karena kami terus mempelajari 5G,” tuturnya.

Pada tahap uji coba, Huawei mengklaim telah melakukan live video streaming ke booth mereka di ajang CEATEC Japan 2015 yang berlangsung di Chiba, Jepang. Kemudian, tahap berikutnya dari uji coba tersebut akan dilangsungkan di Jepang. Demikian diungkapkan Takehiro Nakamura, selaku kepala NTT DoCoMo 5G Lab.

Beliau menyebutkan, “Hal ini sangat menggembirakan karena industri bekerja untuk mengkomersilkan 5G pada tahun 2020. Tim kami dari DoCoMo dan tim dari HUawei telah melakukan upaya luar biasa dan Saya berharap untuk hasil yang bahkan lebih mengesankan ketika kita pindah ke tahap berikutnya pada uji coba yang akan dilangsunkan di Jepang,” pungkasnya.

Jika di negara lain penetrasi 5G sudah memasuki tahap ujicoba, lain halnya dengan Indonesia. Sampai dengan saat ini saja teknologi super cepat 4G LTE masih belum berhasil diimplementasikan dengan baik. Terakhir, pengimplementasian teknologi 4G LTE di frekuensi 1800Mhz yang digelar oleh operator GSM baru sampai ke kota Makassar dan di perkirakan masyarakat di Pulau Jawa Khususnya Jakarta baru dapat menikmati teknologi 4G yang lebih stabil dan cepat pada bulan November mendatang.

Selain itu, ekosistem 4G disini juga masih dirasa perlu diupayakan lebih giat lagi. Pasalnya, perangkat yang mendukung jaringan 4G dengan harga terjangkau masih tergolong minim. Belum lagi masalah biaya paket data untuk 4G yang juga masih tergolong mahal. Dengan kenyataan seperti ini, nampaknya para pengguna internet di Indonesia mesti bersabar agar dapat menikmati jaringan internet cepat dan stabil pula.