spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1699

Avaya Bawa Solusi Untuk Contact Center yang Bermasalah

0

Jakarta – Pada ajang Avaya Engages Jakarta, Avaya selaku penyedia solusi contact center membawa semua solusi terbaik dan terbaru mereka untuk mengatasi permasalahan contact center di Indonesia saat ini.

Solusi lengkap dari Avaya ini membantu menghadapi tantangan yang semakin besar yang berhubungan dengan upaya perusahaan dalam berinteraksi dengan konsumen dan para karyawan mereka sediri secara lebih baik lagi.

Endang Rachmawati, Country Director Avaya Indonesia mengungkapkan, dengan engagement yang lebih baik kepada para konsumen, akan lebih membantu perusahaan dalam menghadirkan nilai bisnis yang besar serta pendapatan dan profit yang meningkat bagi konsumen mereka.

Endang menambahkan, “Di Era Of Engagement ini, perusahaan dari segala skala harus membuat timnya lebih mampu lagi dan ‘mengikat’ konsumen mereka dengan passion dan tujuan agar konsumen mereka memiliki keinginan semakin besar untuk melakukan hal tersebut dengan fleksibilitas dan kecepatan yang dibutuhkan oleh pengguna yang semakin mobile dan memahami aplikasi,” tuturnya.

Menurut Network Agility Survey yang dilakukan Avaya pada 2014, 95 persen perusahaan yang disurvei pernah mengalami setidaknya beberapa kali gangguan jaringan disebabkan error pada perubahan jaringan inti, dengan 88% terindikasi menyebabkan hilangnya pendapatan tahunan. Komponen kunci untuk menjalankan solusi Team and Customer Engagement, yang disoroti di event tersebut, adalah dengan memiliki jaringan modern yang mendukung pemasangan aplikasi yang cepat, yang mudah dikelola dan cepat untuk diperbaiki jika ada masalah.

Avaya telah mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyediakan dukungan untuk pemasangan aplikasi yang cepat dan menjawab masalah perbedaan dengan tangkas melalui solusi jaringan fabric perusahaan tersebut.

Untuk mengatasi hal tersbeut, Avaya mengadirkan solusi terbaik yaitu Fabric Network. Solusi Fabric Networking diyakini akan membuat keterkaitan antara konsumen dan tim semakin berkembang. Bukan hanya itu, Avaya juga baru-baru ini mengakuisisi perusahaan Kanada, Esna. Melalui akuisisi ini, akan sangat memunginkan pihak end user untuk dapat mengakses kemampuan komunikasi multivendor secara mudah, baik itu suara, video, pesan instan/presence, konferensi ataupun pengiriman pesan dari dalam aplikasi bisnis berbasis cloud dengan menggunakan perangkat pilihan mereka sendiri.

Endang juga menyebutkan, meskipun saat ini para konsumen sudah jarang berinteraksi dengan contact center melalui voice, namun sejatinya para end user tetap menghubungi contact center.  Tentunya dengan media lain seperti media sosial atauppun email.

Peran contact center memang tetap ada, namun dengan implementasi yang berbeda. Solusi Fabric networking ini akan memberikan pengetahuan bagi para pengguna di contact center untuk mengetahui berbagai macam umpan balik dari para konsumen mereka melalui berbagai media yang ada. Petugas contact center juga akan mendapatkan berbgai macam insight para pengguna yang tentunya akan berguna untuk memberika penawaran khusu yang lebih tertarget kepada konsumen-konsumen merek sesuai dengan kecenderungan si konsumen tersebut.

Beberapa perusahaan yang telah menggunakan solusi ini (Fabric Connect) diantaranya berasal dari ranah perbangkan, service provider serta perusahaan bertaraf SMB atau Small Medium Bisnis. Dimana kebanyakan mengungkapkan – berdasarkan survei 2014 – bahwa waktu implementasinya 11 kali lebih cepat, waktu untuk melakukan troubleshooting dan konfigurasi berkurang tujuh kali, dan putusnya sambungan karena kesalahan manusia tak terjadi lagi.

Dengan mendengar semua keinginan dari para pengguna, Avaya juga mengumumkan arsitektur SDN FX yang mengambil pendekatan berbasis fabric untuk memberikan kemudahan lebih besar dan sebuah pendekatan yang ‘menghubungkan apa saja dimana saja. [AK/IF]

Hadirkan Fitur Baru, Tokopedia Janjikan Diskon 20%

0

Jakarta – Sengitnya persaingan di ranah e-commerce mau tak mau membuat para pelaku didalamnya kian rajin berinovasi. Salah satunya adalah dengan menghadirkan fitur baru, seperti yang dilakukan Tokopedia.

Mengusung nama Lucky Deal, fitur baru ini konon memberikan keuntungan tersendiri bagi para penjual dan pembeli yang terpilih. Dimana pembeli yang beruntung (Lucky Buyer) akan ditandai oleh Tokopedia dengan clover biru, sementara penjual yang beruntung (Lucky Merchant) ditandai dengan clover hijau.

Menurut Melissa Siska Juminto, Vice President Tokopedia dalam keterangan tertulisnya, (7/10), Lucky Buyer bisa mendapatkan cashback hingga lima persen plus diskon hingga 20 persen setiap berbelanja dari Lucky Merchant. Sementara penjual yang terpilih menjadi Lucky Merchant akan lebih untung karena menjadi incaran para Lucky Buyer.

Perihal Lucky Buyer, kami menilai dari seberapa aktif pembeli yang bersangkutan – seberapa sering berbelanja, mendapat review positif dari penjual, menggunakan fitur-fitur yang tersedia di Tokopedia dan sebagainya, sedangkan untuk Lucky Merchant, kami melihat dari seberapa sering ia memantau tokonya, mendapat review positif dari pembeli dan intensitas menggunakan fitur yang ada di platform kami,” jelas Melissa.

Ke depannya, fitur Lucky Deal ini diharapkan akan mampu meningkatkan kenyamanan pengguna dalam bertransaksi.

Herfini Haryono Resmi Jadi Direktur Indosat

0

RUPSLB Indosat (7/10) menyetujui mengangkat Herfini Haryono sebagai Direktur di Indosat menggantikan Sarwoto Atmosutarno.
Susunan anggota Direksi Indosat hasil RUPSLB hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) sebagai berikut:
–       Bapak Alexander Rusli,  Direktur Utama
–       Bapak Caba Pinter, Direktur
–       Bapak Joy Wahjudi, Direktur (sekaligus selaku Direktur Independen)
–       Bapak John Martin Thompson, Direktur
–       Ibu Herfini Haryono, Direktur
Herfini Haryono, sebelumnya menjabat sebagai Chief Information Officer di Indosat. Dan sebelum bergabung dengan Indosat juga pernah menjabat sebagai Director of Planning and Development di Telkomsel pada periode 2009-2012. (Icha)

Sabet Penghargaan, Bolt Berjanji Akan Buat Terobosan Baru

0

Jakarta – Ajang Frost & Sullivan Indonesia Excellence Awards 2015 tampaknya akan menjadi momen yang paling berkesan bagi Bolt. Pasalnya, penyedia layanan internet 4G LTE ini meraih predikat sebagai Indonesia Most Promising Service Provider of The Year atas inovasi yang dihadirkannya dalam pengembangan teknologi 4G berbasis teknologi TDD-LTE. Pun termasuk didalamnya pertumbuhan yang sangat cepat di industri telekomunikasi di Indonesia.

Sebaggai informasi, Frost & Sullivan Indonesia Excellence Awards 2015 merupakan salah satu penghargaan bergengsi tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Frost & Sullivan. Di tahun ke-8 penyelenggaraannyna ini, Frost & Sullivan memberikan sebanyak 52 penghargaan kepada perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia yang menunjukkan pencapaian dan kinerja luar biasa di industrinya dalam hal kepemimpinan, inovasi teknologi, customer service, dan strategi pengembangan produk.

Dalam keterangan tertulisnya, Larry Ridwan, Chief Commercial Officer BOLT! 4G Ultra LTE mengungkap rasa senangnya atas penghargaan yang diberikan Frost & Sullivan ini. Menurutnya, penghargaan ini menegaskan bahwa langkah strategis BOLT! 4G Ultra LTE dalam menghadirkan layanan data berkecepatan tinggi berada pada arah yang tepat.

“Hal ini sekaligus mengukuhkan BOLT! 4G Ultra LTE sebagai salah satu operator penyedia layanan 4G LTE terdepan dan akan semakin memotivasi kami untuk melakukan lebih banyak lagi terobosan baru untuk pengalaman mobile broadband terbaik bagi para pelanggan,” katanya.

Larry juga menambahkan, Bolt! akan terus berinovasi untuk menghadirkan layanan-layanan internet berkecepatan tinggi dengan harga paket yang terjangkau untuk para pelanggan mereka di Indonesia.

Penghargaan ini juga sekaligus memacu semangat mereka untuk kembai menghadirkan layanan internet yang lebih baik serta menambah cakupan jaringan mereka di wilayah-wilayah Jabodetabek dan Sumater Utara.

Seperti diketahui, BOLT! 4G Ultra LTE meluncurkan layanan 4G LTE secara komersial di awal tahun 2014 dan saat ini jumlah pelanggan BOLT! 4G Ultra LTE telah mencapai lebih dari 1,5 juta pelanggan. BOLT! Ultra LTE telah melakukan upgrade jaringan menggunakan teknologi LTE Advanced (LTE-A) yang didukung oleh 3.500 sites sehingga mampu memberikan layanan data dengan kecepatan ultra cepat kepada pelanggan. [AK/IF]

Forum Wireless IoT: IoT Akan Butuh Lebih Banyak Bandwidth

0

Jakarta – Jika Anda berpikir bahwa Internet of Things, hanyalah sesuatu yang berhubungan dengan internet, maka Anda salah. Pasalnya, Internet of Things tak hanya sekadar berkutat dengan komputer, tablet ataupun smartphone saja, melainkan jauh lebih besar dari itu.

Internet of Things menggambarkan sebuah dunia di mana apa saja dapat dihubungkan dan berkomunikasi dengan cara yang cerdas, atau dengan kata lain, sebuah sistem informasi yang besar. Tak heran, jika penerapannya pun membutuhkan banyak persiapan.

Forum Wireless IoT bahkan menyerukan regulator telekomunikasi nasional di sejumlah negara, seperti Ofcom dari Inggris dan FCC dari AS untuk mendedikasikan bandwidth (pita lebar) guna memastikan monetisasi dan keberlanjutan jaringan dan layanan IoT untuk jangka panjang.

Menurut laporan Telecompaper, (7/10), Forum ini menyebut bahwa pita yang tersedia saat ini tidak memenuhi kebutuhan skala besar penyebaran IoT, dibatasi oleh keterbatasan tenaga, tingkat gangguan dan faktor regulasi. Sebagai contoh, masalah bisa timbul karena semua lalu lintas pada jaringan IoT melewati BTS atau titik jaringan relay yang jumlahnya sedikit, dimana semua tunduk pada batasan peraturan yang sama seperti perangkat lain yang beroperasi di spektrum tak berlisensi.

Jika tren pertumbuhan saat ini berlanjut, sel akan membutuhkan daya yang cukup untuk menjangkau jarak hingga 5km, kemampuan untuk memiliki keseimbangan uplink/downlink yang fleksibel, kebebasan wajar dari gangguan, dan sejumlah kecil frekuensi yang mencakup sebuah pita yang relatif sempit yang tersedia secara global.

Pasca Akuisisi, Nokia Kuasai Bisnis Kabel Bawah Laut Alcatel-Lucent

0

Jakarta – Alcatel-Lucent mengatakan dalam sebuah pernyataan baru-baru ini bahwa mereka tidak akan menjual unit kabel bawah lautnya, yang berarti bahwa bisnis strategis yang menyokong Internet global ini akan diambil oleh Nokia setelah menyelesaikan akuisisinya atas grup Franco-American.

Perusahaan Finlandia ini mengatakan pada bulan April lalu bahwa akuisisi senilai USD 17 juta atau Rp 215 Triliun yang digelontorkannya untuk penyedia layanan jaringan Alcatel-Lucent tak lain dikarenakan mereka ingin lebih bersaing dengan pemimpin pasar Ericsson dan perusahaan China, Huawei [HWT.UL].

Alcatel sebelumnya telah mengutarakan niatnya untuk menjual saham mayoritas di Alcatel-Lucent Submarine Networks (ASN) atau memisahkan bisnis ini sebagai perusahaan sendiri, tetapi dalam sebuah pernyataan belum lama ini, disebutkan bahwa mereka memilih untuk menjaga unit ini.

Itu berarti, divisi yang memiliki fasilitas di Calais, Perancis dan Greenwich, Inggris, dimana kabel transatlantik pertama di dunia diproduksi pada tahun 1858, akan menjadi bagian dari grup Nokia baru saat akuisisi selesai. Demikian menurut laporan West Australian, (7/10).

Ditanya tentang kekhawatiran pemerintah yang mungkin timbul, juru bicara Alcatel-Lucent mengatakan Perancis tidak menentang unit kabel bawah laut mereka dibeli oleh Nokia.

“Kami terus-menerus bertukar pikiran dengan pemerintah, mereka menyadari keputusan kami,” kata juru bicara Alcatel-Lucent. “Ini akan menjadi bagian dari diskusi, tapi tidak ada keberatan di sana,” tambahnya.

Meskipun, Michel Combes, mantan CEO Alcatel-Lucent, mengatakan pada April lalu bahwa bisnis kabel bawah laut tidak akan dijual ke Nokia ataupun dipisah sebagai perusahaan sendiri atau melantai di bursa.

Sebagai informasi, ASN memiliki lebih dari 575.000 kilometer sistem kabel serat optik yang dikerahkan di seluruh dunia, dengan pemeliharaan 330.000 kilometer sistem sistem bawah laut.

Kominfo Siapkan Aturan Standar Kualitas Pelayanan bagi Penyedia Konten

0

Saat ini kemenkominfo tengah membuat peraturan tentang Standar Kualitas Pelayanan untuk Penyelenggara jasa Penyediaan Konten pada Jaringan Bergerak Seluler dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dan Mobilitas Terbatas. Dengan memenuhi Standarisasi tersebut maka diharapkan kualitas dari pelayanan penyedia konten juga semakin baik.

Adapun beberapa poin yang akan diatur adalah setiap penyelenggara wajib memenuhi standar kualitas pelayanan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini. Kemudian, Penyelenggara juga wajib membuat perjanjian kerja sama (Service Level Agreement/SLA) dengan penyelenggara lain yang terhubung untuk menjamin pemenuhan standar kualitas pelayanan.

Di mana Standar kualitas pelayanan tersebut wajib memenuhi Standar pemenuhan permohonan registrasi dan pemberhentian registrasi, Standar ketersediaan layanan, Standar tingkat laporan gangguan layanan konten, Standar penanganan pengaduan pelanggan konten dan penyelenggara juga diwajibkan untuk menyimpan seluruh rekaman data perhitungan parameter standar kualitas pelayanan selama 1 (satu) tahun.

Selain itu, penyelenggara juga diwajibkan untuk mempublikasikan pencapaian standar kualitas pelayanan dalam laman (website) resmi masing-masing dan harus diperbarui setiap 3 (tiga) bulan.

Lalu, BRTI atau Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia BRTI akan melakukan verifikasi laporan hasil pencapaian standar kualitas pelayanan penyelenggara dan mempublikasikan hasil pencapaian standar kualitas pelayanan penyelenggara melalui laman resmi dan/atau media lainnya. (Icha)

Industri Telko Raih Predikat “Paling Menjengkelkan”

0

Jakarta – Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris baru-baru ini telah mengungkapkan bahwa keluhan layanan pelanggan dari ranah telekomunikasi menempati peringkat teratas untuk gangguan bagi konsumen di negara tersebut pada tahun 2015.

Riset yang dilakukan oleh Lithium Technology ini menemukan bahwa 34,2% dari lebih dari 2.000 responden yang disurvei mengatakan bahwa mereka kecewa dan merasa frustasi dengan customer service dari penyedia layanan komunikasi. Rasa frustasi itu muncul akibat hambatan yang disebabkan oleh perbedaan bahasa, sistem otomatis dan pemeriksaan keamanan, serta kurangnya personalisasi dari agen layanan pelanggan. Dimana masing-masing menerima 56%, 48% dan 37% suara.

Dilansir dari Telecoms (7/10), periingkat perusahaan telekomunikasi ini berada di atas, baik perusahaan utilitas maupun lembaga keuangan dalam hal layanan pelanggan yang mengecewakan, dan CMO dari Lithium Technologies, Katy Keim, menganggap perusahaan harus berevolusi lebih jauh dari pendekatan layanan pelanggan tradisional mereka untuk menghindari risiko loyalitas pelanggan.

Katy Keim menyebutkan, “Data ini menyoroti ketidakefektifan call center tradisional dalam memenuhi harapan pelanggan, serta meningkatnya kebutuhan bisnis di Inggris untuk mengeksplorasi cara-cara baru untuk melibatkan pelanggan, khususnya di bidang digital. Selain itu, pelanggan saat ini mengharapkan tingkat premium dari layanan pelanggan dan menghindari kelalaian call center konvesnsional,” katanya.

Laporan tersebut menunjukkan lebih dari 80% konsumen lebih vokal dalam tuntutan mereka dibandingkan tiga tahun lalu. Menurut jajak pendapat dari manajer layanan pelanggan, lebih dari 50% melihat dunia digital menjadi saluran layanan pelanggan utama, dengan media sosial seperti Twitter terbukti menjadi media penting dalam menyampaikan aspirasi mereka.

Bagaimana dengan Indonesia? Sampai saat ini, jika kita terus menyoroti jejaring sosial Twitter, dapat dilihat komplain dari pelanggan-pelanggan di Indonesia masih seputar koneksi internet yang buruk serta harga paket internet yang masih kurang bersahabat.

Selebihnya, para konsumen di Indonesia tentunya tidak se-vokal konsumen Inggris dalam menyuarakan aspirasinya. Kecenderungan yang terjadi adalah mereka lebih sering diam dan menunggu perbaikan dari pihak operator terkait, sebelum akhirnya meninggalkan operator tersebut jika dirasa layanan mereka kurang baik.

Microsoft Windows 10 Sudah Ada di 110 juta Devices

0

Dalam beberapa bulan saja sejak diluncurkan pada 29 Juli lalu, sudah ada 110 juta device yang menggunakan Microsoft Windows 10. Animo yang besar ini memberikan dorongan yang kuat untuk Microsoft selalu memberikan yang terbaik pada penggunanya.

Untuk itu, Microsoft meluncurkan perangkat Surface, Lumia and Microsoft Band terbaru. Semua perangkat tersebut memiliki kemampuan untuk login lebih cepat dengan Windows Hello1, Cortana 2 yang sangat membantu bagaikan asisten pribadi, peningkatan dalam pengoperasian dengan sentuhan dan pena, dan pada smartphone Lumia 950 dan 950 XL akan memudahkan para penggunanya seperti menggunakan PCs3.

Selain itu, Microsoft juga menawarkan inovasi Windows 10 yang dapat melakukan sharing game dari Xbox dan untethered holographic computer.

“Dengan Windows 10 dan perangkan Microsoft yang baru, Anda akan berada di tengah-tengah Magical New Experiences,” ujar Satya Nadella, Chief Executive Officer Microsoft menjelaskan. Lebih lanjut, Satya menjelaskan bahwa Microsoft bergerak untuk memenuhi kebutuhan dan mengarahkan konsumen untuk mencintai Windows. Dan semua perangkat yang ada akan mendorong untuk terbentuknya Windows Ecosystem.

Surface Definisi Ulang sebuah Laptop

Surface Book adalah upaya Microsoft dalam membangun katagori baru dalam industry laptop. Dimana, laptop ini diklaim sebagai produk yang powerful dan high performace. Selain itu juga sentuhan pen maupun ujung jari pada device diklaim memiliki keakuratan yang tinggi.

Ultrathin, Surface Book dikombinasikan dengan processor Generasi ke 6 Intel Core i5 dan Core i7. Daya tahan 12 jam dan layar berukuran 13.5 inchi optically bonded PixelSense yang mampu memancarkan 267 dpi. Surface Book diluncurkan dengan harga sekitar $1,4995.

Surface Pro 4 Tablet Baru Microsoft

Microsoft Surface Pro 4 dapat dijadikan alternative untuk mengganti tablet lama Anda. Tablet ini hadir begitu tipis, hanya 8.4 mm dan memiliki layar 12.3 inchi PixelSense. Semua itu dipadukan dengan processor generasi ke 6 Intel Core m, Core i5 dan Core i7. Harga yang ditawarkan mulai dari $8995. Preorder untuk Surface Pro 4 ini akan dimulai 7 Oktober 2015.

Lumia 950 Premium Phone From Microsoft

Windows 10 juga diimplementasikan dalam smartphone pertama kali di Lumia 950 dan Lumia 050 XL. Dengan kedua perangkat ini Anda dapat melakukan kegiatan menggunakan multi device dengan mudah. Baik itu ke tablet, computer maupun yang lainnya.

Kedua nya menggunakan PureView camera terbaru dengan 20 megapixel sendor, triple LED natural flash dan 4K video capture. Lumia 950 dan Lumia 950 XL akan hadir di pasar pada November 2015.

Microsoft juga meluncurkan Lumia 550 yang merupakan affordable 4G LTE. Smartphone ini juga menggunakan Windows 10. Processor yang digunakan adalah Qualcomm® Snapdragon™ quad-core dengan ultrafast LTE speeds. Harga Lumia 550 ini sekitar $139 dan alam diluncurkan pada bulan Desember 2015. (Icha)

Gandeng SIGFOX, Italia Mulai Hidupkan Internet of Things

0

Jakarta – Italia menjadi negara Eropa kesepuluh yang melakukan perjanjian dengan SIGFOX, perusahaan yang dikenal sebagai spesialis di industri IoT (Internet of Things).

EI Towers, sebuah spesialis menara radio Italia dan anak perusahaan NETTROTTER telah mengkonfirmasi kemitraan dengan SIGFOX untuk menghadirkan jaringan IoT nasional yang mampu memberikan tenaga di industri untuk konektivitas mesin melalui jaringan selular. Sebagai informasi, Italia menjadi salah satu pasar M2M terbesar di Eropa dengan lebih dari 7 juta koneksi. SIGFOX, yang saat ini beroperasi di  Eropa Utara dan Amerika Serikat, mengklaim memiliki lebih dari 5 juta perangkat IoT yang terdaftar pada jaringan saat ini.

Dalam konteks perjanjian, CEO NETTROTTER, Carlos Lambarri mengaku sangat bersemangat dalam mendorong penyerapan IoT di negara ini.

“Pelanggan IoT Italia tertarik untuk mengadopsi aplikasi teknologi ini yang tentunya menguntungkan di beberapa sektor seperti smart city, perawatan kesehatan, manufaktur, konstruksi, transportasi hingga keamanan,” katanya.

Dilansir dari Telecoms (7/10), Rodolphe Baronnet-Fruges selaku Eksekutif Vice President SIGFOX network yakin jika M2M Italia dan sektor IoT mereka akan bangkit dan mendapatkan koneksi dari jaringan internasional mereka yakni Eropa.

Ia menyebutkan, “Kemitraan dengan EI Towers dan NETROTTER adalah contoh besar lainnya dari kemampuan SIGFOX untuk bekerja dengan perusahaan kewirausahaan yang ingin cepat menggelar jaringan kami di seluruh area yang luas,” katanya.

Lebih lanjut, Baronnet-Fruges mengungkapkan bahwa dengan jejak EI Towers yang sangat baik, mereka akan dengan cepat menerapkan ekosistem IoT penting di Italia.

Italia saat ini memiliki industri elektronik yang sangat dinamis di garis depan industri IoT dunia.

“Kami sangat senang bisa bekerjasama dengan mitra kami dan membantu dalam menjembatani inisiatif IoT Italia dengan jaringan di seluruh dunia.”