spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1678

XL Juga Ingin Tambahan Blok di Spektrum 2.1 Ghz

0

Telko.id – Seperti diketahui saat ini pemerintah sedang mempersiapkan proses alokasi dua blok yang tersisa pada frekuensi 2.1 Ghz yang rencananya akan digunakan untuk proses Carier Agregation.

Sebagai Informasi, dua blok yang tersisa kini diperebutkan oleh 4 operator yakni, Huchtison Tri, XL Axiata, Indosat Oreedo serta Telkomsel.

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa Telkomsel lah yang memiliki peluang paling besar untuk mendapatkan pengalokasian dari blok 11 dan 12 ini. Pada frekuensi 2.1 Ghz sendiri terdapat 12 Blok yang lebar spektrumnya masing-masing 5 Mhz dengan total 60 Mhz.

Namun, pihak XL yang berhasil diwawancarai oleh tim Telko.id mengungkapkan keinginan mereka untuk mendapatkan tambahan blok tersisa ini.

Dian Siswarini, CEO XL Axiata mengungkapkan, “Untuk operator spektrum itu merupakan modal yang paling besar, jadi kalau bisa mendapatkan ya sebanyak banyaknya  dan kalau ditawarkan kami pasti ingin mendapatkannya,” tuturnya saat ditemui di salah satu Hotel mewah di Jakarta Pusat.

Dian menambahkan bahwasanya mereka lebih menginginkan untuk proses alokasi dilakukan secara lelang dikarenakan permasalahan kesiapan mereka.

Sebagai informasi, XL saat ini memiliki 3 Blok di frekuensi 2100 Mhz dikarenakan 2 blok milik Axis telah dikembalikan ke pemerintah.

Berbicara mengenai kemungkinan terjadinya proses refarming di frekuensi ini, Dian menyebutkan refarming sendiri sejatinya tergantung nanti siapa yang akan mendapatkan dua blok tersebut, namun Ia mengungkapkan bahwa XL sudah “Jago” untuk urusan refarming.

Sementara itu, untuk rencana kedepan terhadap frekuensi 2100 Mhz, saat ini ftekuensi tersebut masih digunakan untuk mengaliri jaringan 3G, namun akan sangat mungkin bila menggunakan layanan 4G LTE serta Carier Agregation.

Mengenai kapan akan dilelang, pihak XL menyerahkan semuanya kepada pemerintah dan mengaku belum tahu mengenai kapan waktu pastinya. Tergantung pemerintah, harus banyak melakukan penyusunan kembali.

Beauty Contest, Syarat Untuk Operator Dapatkan Dua Blok sisa di 2.1 Ghz

0

Telko.id – Saat ini dua blok yang tersisa pada frekuensi 2100 Mhz sedang diperebutkan oleh empat operator. Keempat operator tersebut adalah Tri, Indosat, Telkomsel dan XL Axiata.

Seperti diketahui, setelah proses refarming pada frekuensi 1800 Mhz, pemerintah langsung bergerak cepat untuk mulai mengalokasikan dua blok tersisa di frekuensi 2100 Mhz untuk keperluan Carier Agregation dari 4G.

Namun, Pemerintah belum bisa memastikan kapan dua blok tadi akan bisa digunakan oleh para operator. Hal tersebut dikarenakan belum migrasinya Smartfren dari frekuensi 1900 Mhz.

Sebagai informasi, kanal downlink di 1900 Mhz Smartfren itu ada pada kisaran 1980 MHz, 1985 MHz, dan 1990 Mhz. Sementara untuk uplink nya, berada pada kisaran 2170 Mhz, 2175 Mhz, dan 2180Mhz.

Hal tersebut sejatinya akan menyebabkan interferensi bagi operator lainnya yang berdekatan dengan blok tersebut.

Mengingat, blok sisa yang diperebutkan oleh operator adalah di frekuensi 2160-2165 dan 2165-2170 untuk downlink, sementara uplink nya bersebelahan dengan frekuensi downlink smartfren, yaitu di 1970-1975 dan 1975-1980.

Sementara itu, untuk proses pengalokasian sendiri, Pemerintah akan menggunakan proses “Beauty Contest” untuk menentukan pemenang dari keempat operator tersebut.

Keputusan tersebut didapat setelah Menkominfo Rudiantara menggelar rapat tertutup dengan perwakilan dari keempat operator tersebut yang bertempat di gedung Kominfo, Jakarta.

Proses seleksi untuk mengisi dua blok tersisa ini tertuang dalam peraturan menteri Kominfo yang menyebutkan kalau proses seleksi tersebut dapat dilakukan pada akhir tahun ini.

“Di Permen itu dilakukan seleksi akhir tahun ini, tapi pelaksanaan awal 2016. Ini menunggu bersihnya blok tersebut agar tidak ada interferensi,” ucap Pria yang sering disapa Chief RA tersebut.

Ia menambahkan, “Misal saya ikut kontes ataupun proses seleksi lainnya, saya kan harus dapat kepastian kapan frekuensi tersebut bisa digunakan” ucapnya.

Disinggung mengenai terjadinya refarming, Chief RA menyebutkan semua itu tergantung dari pemenang dua blok ini, Jika hanya satu operator saja yang mendapatkan dua blok ini, maka tidak diperlukan proses refarming, namun kalau terpecah dan dimiliki oleh dua operator maka akan terjadi proses refarming.

Rudiantara menambahkan, “Untuk proses sih bisa dilakukan pada tahun ini, namun harus ada kepastian kapan mereka bisa menggunakan dua blok tersebut. Sementara untuk pengalokasian bisa lebih cepat dari akhir tahun 2016, tapi implementasi tergantung dari kita bersih-bersih frekuensinya,”

Seperti diketahui, Pemerintah memberikan tenggat waktu kepada Smartfren hingga akhir tahun 2016 mendatang.

 

Bantu Sekolah Dapatkan Akses Internet, Zuckerberg Sumbang Rp250 M

0

Telko.id – Upaya Mark Zuckerberg untuk membuat dunia terkoneksi tampaknya tak hanya berhenti pada proyek Internet.org. Baru-baru ini, pendiri Facebook itu bahkan telah menggunakan sebagian dari kekayaan pribadinya untuk memperluas akses internet kecepatan tinggi di Amerika Serikat.

Pada hari Senin, sebuah yayasan yang membantu TK sampai sekolah kelas 12 menerima dana federal untuk memperoleh dan meningkatkan koneksi internet kecepatan tinggi mengumumkan bahwa Zuckerberg dan istrinya, Dr. Priscilla Chan, telah sepakat untuk menyumbangkan USD20 juta dari dana pribadinya untuk pekerjaan ini.

Yayasan yang disebut EducationSuperHighway itu sebelumnya juga telah menerima bantuan sebesar USD3 juta dari Zuckerberg dan Dr Chan pada tahun 2013.

Menurut bits, Jumat (20/11), Zuckerberg mendukung tujuan yayasan yang dinilai sejalan dengan tujuan utamanya untuk menyebarkan “pembelajaran yang terpersonalisasi” – idenya adalah menggunakan platform online untuk membantu pendidikan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan masing-masing siswa.

Zuckerberg dan istri berharap untuk mempercepat adopsi sekolah daerah atas infrastruktur telekomunikasi yang dibutuhkan untuk mendukung program pendidikan digital semacam ini.

“Mark dan Priscilla percaya bahwa melengkapi ruang kelas K-12 dengan koneksi internet sangat penting bagi siswa untuk berkembang dalam pengetahuan ekonomi,” ungkap Jen Holleran, Direktur Eksekutif Startup:Education, sebuah organisasi nirlaba yang mengawasi dana pendidikan keluarga Zuckerberg.

Ia menambahkan, broadband yang cepat dan handal adalah infrastruktur dasar yang dibutuhkan untuk mewujudkan pembelajaran yang terpersonalisasi dan digital untuk setiap anak dan guru di Amerika.

Microsoft Alokasikan Dana Rp 1 M Untuk Akses Internet Terjangkau

0

Telko.id – Microsoft sepertinya tak ingin ketinggalan dengan raksasa teknologi lainnya, yang mulai terjun ke ranah internet. Baru-baru ini, perusahaan asal Amerika Serikat itu berinvestasi di perusahaan yang bergerak di bidang solusi untuk membawa akses internet terjangkau untuk pasar yang tak terlayani.

Dana tersebut merupakan bagian dari Microsoft Affordable Access Initiative (AAI), yang diinvestasikan dalam akses teknologi apapun yang menggunakan sinyal, layanan berbasis cloud dan aplikasi dan model bisnis yang dapat mengurangi biaya akses Internet dan membantu lebih banyak orang bisa online dengan murah.

Menurut EtTech, Jumat (20/11), selain menerima rata-rata sekitar USD75.000 atau setara Rp1 miliar dalam pendanaan dan perangkat lunak serta layanan gratis, penerima juga akan memiliki kesempatan untuk berhubungan dengan penerima hibah lainnya dan penyandang dana potensial.

“Saat ini ada sekitar empat miliar orang secara global tanpa akses Internet. Kemampuan untuk menutup kesenjangan itu lebih mudah dicapai dibanding sebelumnya dengan teknologi yang sudah tersedia dan terjangkau di banyak belahan dunia,” kata Peggy Johnson, Microsoft Executive Vice President (Business Development) dalam sebuah pernyataan.

Lewat pendanaan ini, Microsoft berharap untuk memulai proses kewirausahaan dengan mengidentifikasi ide-ide menjanjikan.

Di bawah AAI, Microsoft tak hanya bekerjasama dengan penyedia akses Internet dan entitas sektor publik dan swasta lainnya untuk konektivitas dan layanan solusi terjangkau, Microsoft juga melakukan penyebaran untuk teknologi lainnya. Salah satunya adalah teknologi TV white space (saluran TV tak terpakai di antara yang aktif di spektrum VHF dan UHF) dan 4Afrika Initiative.

Ujicoba LTE LAA, Vodafone Belanda Capai Kecepatan 274 Mbps

0

Telko.id – Jika di Indonesia ada XL Axiata, yang belum lama ini mengujicoba LTE LAA, di Belanda, Vodafone mengumumkan hal serupa atas suksesnya percobaan LTE LAA yang mereka lakukan. Perusahaan telekomunikasi ini mengklaim telah mencapai kecepatan download melebihi 274 Mbps.

Ujicoba yang berlangsung Selasa lalu, dalam kemitraan dengan Ericsson dan Qualcomm ini menunjukkan Vodafone menggabungkan 20 MHz dari spektrum berlisensi 1800-MHz dengan 20 MHz dari spektrum tak berlisensi 5-GHz, yang juga digunakan untuk layanan seperti WiFi.

“Menambahkan spektrum tak berlisensi untuk spektrum berlisensi kami akan memungkinkan kita menggunakan spektrum lebih efisien dan meningkatkan kapasitas jaringan Vodafone,” kata Li Lin, penanggung jawab solusi in-building, LAA, dan LTE serta Wi-Fi agregasi di Vodafone, dalam sebuah posting blog hari Rabu lalu.

Ia menambahkan, band spektrum 5 GHz tak berlisensi, ditargetkan menggunakan teknik LAA ini, tidak seramai band berlisensi, dengan ketersediaan spektrum sampai 600 MHz.

“Itu berarti pelanggan kami akan dapat mengunduh data lebih cepat, sebuah keuntungan tertentu ketika sedang melakukan aktivitas online, seperti menonton video atau bermain game,” katanya seperti dikutip dari Totaltelecom, Jumat (20/11).

Spektrum tak berlisensi dapat dibagi ke dalam teknologi yang berbeda. Dalam ujicoba, pihak Vodafone Belanda mengaku senang bahwa LTE mencapai hasil yang baik dengan sistem WiFi yang ada.

Lin menambahkan, bahwa Vodafone mengembangkan LAA dalam standar 3GPP, yang bertujuan untuk “memastikan penggunaan bersama yang adil di antara beberapa pengguna dan teknologi (egWiFi) yang mengakses band tak berlisensi.”

2021, Pelanggan 5G Sentuh Angka 150 Juta

0

Telko.id – 5G boleh saja baru akan diluncurkan secara resmi oleh ITU pada 2025 mendatang. Namun, tidak berarti perhatian dunia dunia luput darinya. Ericsson sebagai contoh. Menurut laporan Ericsson Mobility Report, 5G diprediksi akan mendapatkan permintaan besar dengan 150 juta pelanggan diharapkan mengadopsi teknologi ini pada 2021 – setahun setelah 5G masuk ke pasar. Dengan angka ini, artinya 5G diadopsi lebih cepat dari 4G.

Menurut Ericsson Mobility Report, seperti dilansir telko.id dari Telecomtechnews, Jumat (20/11), beberapa pasar yang diprediksi akan memimpun penyerapan 5G adalah Korea Selatan, Jepang, China, dan Amerika Serikat. Perangkat yang terhubung dan semakin populernya Internet of Things disebut-sebut menjadi alasan cepatnya adopsi ini.

“5G akan lebih cepat dari layanan mobile – ini akan memungkinkan kasus penggunaan baru yang terkait dengan Internet of Things. Sebagai contoh, Ericsson telah membangun testbed prototipe untuk menerapkan fungsi jaringan 5G dan analisis data ke transportasi umum, yang dapat menghemat sumber daya, mengurangi kemacetan, dan dampak lingkungan yang lebih rendah,” ungkap Rima Qureshi, Senior Vice President & Chief Strategy Officer, Ericsson.

Ia menambahkan, transformasi ICT akan menjadi lebih umum di seluruh industri seiring dengan bergeraknya 5G dari visi ke realita di tahun-tahun mendatang.

5G diperlukan untuk mengatasi permintaan dan kecepatan yang diharapkan oleh konsumen. Seiring dengan hadirnya banyak perangkat terhubung baru, konsumen menggunakan data mobile lebih dari sebelumnya untuk konsumsi mobile video.

Diharapkan, ini dapat mendorong sekitar enam kali lebih tinggi volume lalu lintas per smartphone di Amerika Utara dan Eropa; dengan lalu lintas data dari setiap smartphone aktif di Amerika Utara tumbuh dari 3,8 ke 22 GB per bulan pada tahun 2021, dan dari 2GB ke 18 GB per bulan di Eropa Barat.

Diperkirakan, 20 pelanggan mobile broadband baru diaktifkan setiap detik dan akan terus bertambah dalam tahun-tahun berikutnya. Dari beberapa perspektif, sekarang jumlah pelanggan mobile sama dengan jumlah orang di planet ini.

Ingin Cepat Jadi Kota Digital, Cape Town Tunjuk Alcatel-Lucent

0

Telko.id – Kota pariwisata Cape Town, Afirika selatan sedang berbenah. Kota ini akan dijadikan kota digital. Alcatel-Lucent lah yang ditunjuak untuk menggelar teknologi jaringan IP core routing, bekerjasama dengan Bytes Systems Integration. Salah satu yang digunakan adalah Core Router XRS 7950 menjadi jantung infrastruktur IP berkinerja tinggi yang akan menurunkan biaya broadband, menghubungkan komunitas serta mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi di Afrika Selatan

“Pengembangan infrastruktur komunikasi kecepatan tinggi akan lebih menurunkan biaya layanan broadband melalui pengaktifan ‘open access’ di infrastruktur broadband Kota bagi para penyelenggara layanan komersial. Hal ini akan memfasilitasi kemudahan akses serta mendorong kompetisi sehingga menurunkan biaya berbagai layanan broadband untuk masyarakat. Sebagai hasilnya, para penyelenggara layanan Internet (ISP) komersial juga akan menggunakan infrastruktur broadband Kota untuk menyediakan akses Internet ke publik via WiFi® Zone,” ujar Leon Van Wyk – Manajer Telekomunikasi, Pemerintah Kota Cape Town menjelaskan.

Sebagai hub ekonomi Tanjung Barat, tujuan utama wisatawan dan salah satu kota terpadat di Afrika Selatan, Cape Town memiliki banyak start-up teknologi serta merupakan basis dari berbagai perusahaan piranti lunak global, perusahaan finansial serta perusahaan ritel. Untuk mendukung pertumbuhan serta mendorong bisnis-bisnis baru di area tersebut, pemerintah kota Cape Town ingin menurunkan biaya broadband agar dapat memperluas akses.

Infrastruktur ultra-broadband berbasis IP baru ini akan membantu menurunkan biaya konektivitas broadband, menghubungkan komunitas-komunitas yang kurang terlayani serta merangsang perkembangan bisnis digital baru seraya memfasilitasi berbagai layanan kecepatan tinggi pemerintah lokal.

“Proyek ini menyoroti keunggulan core router XRS 7950 kami yang luar biasa yang mampu memenuhi kebutuhan pemerintahan serta berbagai organisasi lainnya selain dari para penyelenggara layanan telekomunikasi. Kesepakatan ini didasarkan pada momentum kami yang terus berkembang di antara berbagai pemerintahan di EMEA (Eropa, Timur Tengah dan Afrika) serta di seluruh dunia, untuk membangun negara-negara yang lebih kompetitif serta kota-kota yang lebih cerdas, dengan memanfaatkan keahlian kami di teknologi jejaring IP, ultra-broadband serta cloud,” ujar Daniel Jaeger, Wakil Presiden Alcatel-Lucent Afrika menjelaskan.

Dengan hanya 34 persen dari populasi Afrika Selatan terkoneksi ke Internet di tahun 2013, pemerintah nasional ingin melihat angka tersebut naik ke 50 persen, mendapat akses berkecepatan 5 Mbps di tahun 2016, serta 90% populasi telah menikmati rancangan broadband nasional di tahun 2020.

Bekerjasama dengan bekas anak perusahaannya, Alcatel-Lucent Enterprise (divestasi ke China Huaxin di tahun 2014) serta Bytes Systems Intergration, Alcatel-Lucent akan menyediakan portfolio IP routing miliknya – termasuk 7950 Extensible Routing System yang luar biasa – untuk pengembangan infrstruktur jaringan IP berkinerja tinggi.

Hal ini akan memungkinkan terciptanya layanan-layanan manajemen serta administrasi pemerintahan kecepatan tinggi termasuk akses ke layanan-layanan darurat. Selain itu, pemerintah kota Cape Town bermaksud mendorong ‘berbagi infrastruktur’ untuk memungkinkan para penyelenggara layanan komunikasi pihak ketiga menyediakan koneksi Internet bagi komunitas-komunitas kurang terlayani, memfasilitasi pengiriman berbagai e-service serta mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi. (Icha)

Pasar Tablet Masih Menggiurkan?

0

Telko.id – Dibandingkan beberapa tahun belakangan, pasar tablet terlihat stagnan. Ternyata masih ada peluang bisnis. Berdasarkan data dari IDC, pertumbuhan device dengan layar lebar ini hanya 8% di Indonesia. Begitu pula dengan pasar global. Berdasarkan riset IDC, diperkirakan penjualan tablet global pada 2015 akan mencapai 234.5 juta unit atau naik dari 229.7 unit pada 2014. Namun, angka tersebut akan terus meningkat sampai pada 2019 akan terjadi kenaikan 62.9%.

Prospek yang cukup cerah ini tentu cukup memberikan angin segar bagi pemain tablet lokal seperti Mito. Itu sebabnya, Mito tetap berusaha eksis di bisnis ini. Bahkan menggandeng Intel agar memperkuat produk yang dikeluarkan dan mampu menarik perhatian konsumen untuk memilih produk tablet nya sebagai alternative device.

Mito T35 Fantasy adalah salah satu yang dikeluarkan oleh produsen tablet lokal ini. Berbekal Prosesor Intel Atom X3 (Quad core) berkecepatan 1GHZ GPU Mali 450-MP4 dan RAM 1 GB, memori internal  8 GB, ditambah dengan slot untuk microSD hingga 32 GB. Tablet ini pas untuk para penggemar game.

“Kami tidak akan menggelontor pasar terlalu banyak. Paling tidak 3000 unit per bulan sudah cukup menggembirakan,” ujar Hansen Lie, CEO MITO.

“Ke depan, kami juga akan bekerjasama dengan beberapa vendor lokal lainnya untuk mendukung tablet berbasis intel seperti ini, “ ujar Hermawan Sutanto, Channel Business Director Intel Indonesia. (Icha)

Indosat Ooredoo Siap Luncurkan 4G

0

Telko.id – Hari ini, Indosat sudah klaim bahwa layanan 4G LTE yang dimilikinya sudah siap. Hanya saja, masih menunggu waktu yang tepat untuk meresmikannya. Apa yang ditunggu?

“Kami akan mengkomersialkan layanan 4G secara serempak di seluruh jaringan yang ada. Kami akan menggunakan teknologi 4G LTE Advanced dan sudah menggunakan carrier aggregation yang mampu mendukung layanan data ketika pelanggan berada di jaringan 900 MHz dan 1800 Mhz,” ujar Alexander Rusli, Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo menjelaskan.

Dengan teknologi yang digunakan oleh Indosat Ooredoo ini maka kecepatan data yang dapat dirasakan oleh para pelanggan adalah 112 mbps. Operator ini mengklaim bahwa pertama kali di Indonesia yang menggunakan teknologi LTE-Advanced Network.

Sebenarnya, Indosat sudah memiliki jaringan 4G mulai Desember 2014 lalu. Hanya saja, masih di 900 MHz. Sedangkan untuk 1800 Mhz, baru selesai refarming dan kini sudah siap. Hanya menunggu waktu yang tepat untuk meluncurkan.

Maklum saja, agenda Indosat Ooredoo di akhir tahun ini sangat padat. Mulai dari reborn nama perusahaan yang tidak hanya sekedar nama saja, tetapi juga melakukan transformasi perusahaan yang menyeluruh dan menjadikan digital sebagai DNA perusahaan. Baru masuk ke peluncuran layanan 4G LTE-Advanced. Setelah itu, Indosat Ooredoo juga punya ‘pekerjaan rumah’ untuk mengisi jalan tol yang sudah dibuatnya dengan berbagai aplikasi.

Dalam tiga tahun, Indosat Ooredoo menargetkan menjadi nomor satu dalam pendapatan digital, nomor satu dalam pengalaman digital dan brand digital pilihan pelanggan nomor satu di Indonesia.

Dengan ‘embel-embel’ Ooredoo di belakang Indosat, maka perusahaan ini memiliki akses juga untuk memanfaatkan asset dari Gorup Ooredoo. Bagaimana pemanfaatannya? Yang pasti akan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan di Indonesia.

Untuk mendorong jumlah pengguna data di jaringan 4G, Indosat Ooredoo akan menerapkan koneksi 4G dengan tariff 3G dan paket layanan di mana pelanggan dapat memilih berbagai konten yang disukai, mulai dari live streaming pertandingan sepak bila sampai dengan menonton film-film terbaru. Stater pack yang akan dilempar ke pasar akan memberikan 10.000 menit gratis telepon untuk semua, ditambah 10GB data dan konten gratis untuk pelanggan 4G.

Jaringan 4G yang dibangun oleh Indosat Ooredoo ini akan memberikan kemudahan dalam mengakses Superfast Internet di 22 kota di seluruh Indonesia yang mampu melayani 40 juta pelanggan pada akhir tahun ini. Dan 6 juta lagi setiap bulan setelah nya.

Namun, layanan 2G dan 3G pun akan tetap di maintence. Walaupun biaya maintence 2G jauh lebih mahal. “Harapan kami, pelanggan 2G bisa langsung loncat merasakan layanan 4G. Namun, jika pun tidak, kami tetap akan memberikan layanan 3G dengan meningkatkan jaringan menjadi dua kali lebih cepat,” ujar Alex menjelaskan.

Dalam setahun belakangan ini, Indosat Ooredoo mencatat peningkatan pengguna data hingga 155%. Lebih dari 19 juta pengguna aktif Facebook setiap bulannya. Untuk jumlah pelanggan, hingga kuartal tiga 2015 tercatat ada 69 juta pelanggan. (Icha)

XL Akan Alirkan 4G di 1800 Mhz ke Seluruh Pelosok Negeri

0

Telko.id – Setelah selesai melakukan proses refarming pada frekuensi 1800 Mhz, XL langsung menggelar launching 4G pada frekuensi 1800 Mhz di Jakarta. XL juga menyebutkan akan mulai melanjutkan melakukan launching 4G di 1800 Mhz pada beberapa kota lainnya di Indonesia.

Untuk kota-kota sendiri, sampai dengan saat ini tercatat telah 11 kota di Indonesia yang berjalan pada frekuensi 1800 Mhz.

Untuk di beberapa kota lainnya, Dian Siswarini selaku CEO XL mengungkapkan akan mulai menggelar 4G pada frekuensi 1800 Mhz di beberapa kota lainnya pada bulan Desember mendatang.

Nantinya, seluruh titik 4G milik XL akan menggunakan frekuensi 1800 Mhz untuk melayani semua pengguna mereka di wilayah Indonesia.

Dian mengungkapkan, “Untuk waktu dekat ini target kami adalah 4G di frekuensi 1800 Mhz akan mengcover sebanyak 35 kota di Indonesia dan semua kota nantinya akan menggunakan frekuensi 1800 Mhz yang mulai dilakukan pada bulan Desember mendatang,” ungkapnya pada tim Telko.id

Dian menambahkan, alasan mereka melakukan migrasi 4G ke frekuensi 1800 Mhz dikarenakan mereka memiliki pita frekuensi yang cukup lebar, sehingga dapat memberikan layanan internet yang lebih baik bila dibandingkan dengan frekuensi 900 Mhz.

Ia menambahkan, “Kami telah melakukan ujicoba 4G di frekuensi 900 Mhz dan ternyata hasilnya tidak terlalu bagus sehingga kami akan mengganti semuanya ke frekuensi 1800 Mhz,” tambahnya.

Berbicara mengenai tarif, Dian menyebutkan sampai dengan saat ini XL masih menggunakan tarif yang sama dengan 3G dan akan memberikan berbagai promo dalam masa perkenalan dengan para pelanggan. Hal ini juga disinyalir sebagai trik dari XL untuk menggaet banyak pelanggan di jaringan 4G.