spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...
Beranda blog Halaman 1530

ESIAtalk Jagoan Bakrie Telecom Untuk Bertarung di Bisnis Digital

0

Jakarta – Saat ini, tantangan di pasar dengan era digital sudah semakin sengit. Hal ini tentu dilihat juga oleh Bakrie Telecom. “Untuk menghadapi kompetisi tersebut, operator ini akan fokus dalam pengembangan bisnis digital,” ujar Jastiro Abi, Direktur Utama Bakrie Telecom menjelaskan..

Salah satu yang dilakukan terkait hal tersebut adalah dengan meluncurkan aplikasi ESIAtalk. Aplikasi karya anak bangsa ini berani tampil ke depan dan siap bertarung di tengah gempuran aplikasi mobile bawaan pengembang asing.

ESIAtalk hadir untuk menjawab kebutuhan komunikasi masyarakat yang kian dinamis. Mulai dari percakapan singkat melalui teks (chatting), hingga panggilan suara yang memanfaatkan jaringan internet (VoIP). Berbeda dengan aplikasi sejenis buatan asing yang penggunanya hanya bisa berkomunikasi dengan sesama pengguna, ESIAtalk memberikan alternatif komunikasi yang lebih luas.

Tidak hanya dengan sesama pengguna, aplikasi berbasis smartphone buatan Bakrie Telecom ini juga bisa digunakan untuk melakukan panggilan telepon gratis ke berbagai nomor lainnya. Baik dari dalam maupun luar negeri.

Sejak diluncurkan pada April 2015 lalu, ESIAtalk mampu meraih pencapaian yang cukup menggembirakan. Hanya dalam kurun waktu dua bulan sejak diluncurkan, aplikasi ini telah mengantongi lebih dari 200 ribu pengguna aktif dan bahkan sempat bertengger di jajaran 20 aplikasi teratas di Google Play Store.

“Dengan aplikasi ESIAtalk, para pengguna smartphone bisa menikmati fitur komunikasi yang semakin leluasa seperti fitur telepon ke semua nomor, hingga chatting gratis ke sesama pengguna bisa dilakukan. Semuanya hanya membutuhkan koneksi internet,” ujar Harya Mitra Hidayat, Direktur Bakrie Telecom menjelaskan

Harya mengungkapkan, panggilan telepon melalui jaringan internet (VoIP) merupakan fitur unggulan ESIAtalk. Ini mencermati trend global di mana komunikadi dengan VoIP mulai meningkat dengan sangat pesat.

Fitur unggulan ESIAtalk tersebut memungkinkan panggilan telepon gratis ke sesama pengguna ESIAtalk dan tarif yang murah ke nomor lokal maupun internasional. Fitur ini diharapkan bisa menjadi alternatif jitu bagi seluruh pengguna smartphone untuk berkomunikasi dari dan ke mana saja secara cerdas.

“Melakukan panggilan telepon dengan ESIAtalk seakan tak ada batas. Cukup download aplikasi di Google Play atau Play Store lalu aktifkan ESIAtalk, pengguna bisa menelpon dan ditelepon dari nomor manapun lokal maupun internasional.” kata Harya menjelaskan.

Fitur unggulan ESIAtalk ini bisa dinikmati dengan kualitas suara jernih yang bisa berjalan secara maksimal di jaringan 3G, 4G, atau WiFi. Selain itu, ada nomor virtual unik bagi setiap pengguna, nomor ini bahkan bisa dihubungi kembali oleh si penerima atau lawan bicara.

Sekilas memang aplikasi ini mirip dengan fitur voice call buatan asing yang sudah ada sebelumnya misalnya, Whatsapp, LINE, Kakao Talk, maupun BBM yang sama-sama memanfaatkan teknologi VoIP. Namun bedanya ESIAtalk dapat melakukan panggilan ke semua nomor lokal dan beberapa nomor internasional.

“Pencapaian ini tentu merupakan awal yang baik bagi perkembangan ESIAtalk ke depannya, terlebih aplikasi ini dibuat seluruhnya oleh anak-anak Indonesia semestinya ini bisa menjadi sesuatu yang sangat membanggakan dengan menawarkan suatu inovasi yang sangat menjawab kebutuhan pengguna,” kata Harya.

Ini juga merupakan tekad Bakrie Telecom untuk terus berkontribusi dalam mempercepat pembangunan nasional dengan memfasilitasi masyarakat menyampaikan pesan langsung melalui suara.

“Tekad kuat ini merupakan alasan mengapa ESIAtalk hadir di tengah ranah industri digital dan pasar aplikasi mobile Tanah Air,” ungkapnya. (Icha)

Kerjasama, Ericsson dan Cisco Gelontorkan Dana USD 2 Miliar

0

Jakarta – Dalam upaya memperkuat posisi perusahaan untuk menatap tren ke depan, dalam hal ini terkait 5G dan IoT, raksasa jaringan Ericsson baru-baru ini menggandeng Cisco untuk mempercepat pertumbuhan serta inovasi di industri ini.

Kerjasama ini akan memberikan solusi terbaik dari kedua perusahaan yang akhirnya bertujuan untuk memberikan layanan terbaik kepada end user.

CEO Ericsson, Hans Vestberg mengungkapkan, “Awalnya kemitraan ini akan fokus pada penyedia layanan, kemudian melihat kesempatan untuk segmen enterprise dan mempercepat skala dan adopsi layanan IoT di industri global.”

Hans menambahkan, kemitraan ini akan membentengi strategi IP Ericsson yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, dan akan menjadi kunci utama untuk bertransformasi ke arah yang lebih baik.

“Kami telah bekerja sama dengan Ericsson sejak tahun lalu dalam hal pengembangan strategi untuk kepemimpinan industri di masa depan,” tambah CEO Cisco, Chuck Robbins seperti dilansir dari Telecoms, (10/11).

Kerjasama ini juga dinilai akan mendorong pertumbuhan bagi kedua perusahaan, nilai unik untuk pelanggan serta sebuah inovasi untuk industri Telekomunikasi ke depannya.

Sementara itu CEO Vodafone, Vittorio Colao melemparkan komentar yang sangat baik terkait kemitraan antara Ericsson dengan Cisco ini. Vodafone percaya kerjasama ini akan mempercepat laju inovasi di industri komunikasi sebagai jaringan ultrafast, layanan cloud, dan Internet of Things menjadi semakin sentral dengan kebutuhan pelanggan mereka.

Kerjasama ini memiliki nilai yang sangat fantastis. Tercatat sekitar USD 2 miliar digelontorkan untuk proyek inovasi jaringan mereka.

Dengan alasan untuk menuju era Internet Of Things yang lebih baik, kedua perusahaan ini tampaknya akan menunggu selama satu atau dua tahun ke depan untuk melihat hasil dari kerja keras mereka serta investasi besar yang telah mereka keluarkan. [AK/IF]

Telkomsel Siap Tertibkan Registrasi Pra Bayar

0

Jakarta – Proses penertiban registrasi pelanggan pra bayar ini dilakukan mengacu pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 23/PER/M.KOMINFO/0/2005 tentang Registrasi terhadap Pelanggan Jasa Telekomunikasi. Namun, dari berjalannya waktu ternyata ada yang kurang sesuai dengan perkembangan di lapangan serta laporan dari operator, sehingga BRTI kemudian mengeluarkan Surat Perintah BRTI no.161/BRTI/V/2014 mengenai “Perintah Tindak Lanjut Penertiban Registrasi Pelanggan”.

Telkomsel pun mulai memanggil para mitra AD dari seluruh Indonesia untuk sosialisasi Registrasi Prabayar sebagai bentuk dukungan Telkomsel terhadap upaya pemerintah dalam menertibkan implementasi ketentuan pemerintah tersebut. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan BRTI selaku regulator Telekomunikasi.

“Telkomsel sangat serius dalam pelaksanaan peningkatan kualitas proses registrasi pelanggan sebagai bentuk kepatuhan serta dukungan pada pemerintah untuk mendapatkan akurasi data pelanggan. Kami telah mengimplementasikan ketentuan tersebut bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dan terus melakukan perbaikan untuk menyempurnakan implementasinya di lapangan,” ujar Mas’ud Khamid, Direktur Sales Telkomsel menjelaskan.

Implementasi yang telah dilakukan Telkomsel yaitu pembaruan Standard Operation Procedure (SOP) mengenai Registrasi Pelanggan Prabayar mulai tanggal 22 April 2014, sosialisasi dan edukasi (pelatihan) kepada petugas pelayanan GraPARI mulai tanggal 1 Mei 2014, sosialisasi dan edukasi kepada Mitra Distributor Telkomsel mulai tanggal 9 Juni 2014, pemasangan banner Registrasi Pelanggan Baru di seluruh GraPARI mulai bulan Juli 2014 dan materi digital di GraPARI TV dan Mobile GraPARI, serta sosialisasi dan edukasi kepada mitra Outlet serta pemasangan poster registrasi pra bayar mulai bulan Agustus 2014.

Keseriusan Telkomsel dalam registrasi pelanggan Jasa Telekomunikasi secara tidak langsung Telkomsel juga membantu pemerintah dalam mencegah dan meminimalisasi segala bentuk penyimpangan dan pelanggaran kriminal yang terjadi.

“Selama ini penipuan banyak dilakukan oleh nomor-nomor prabayar. Dengan keseriusan Telkomsel dalam registrasi pelanggan pra bayar, pelaku tindak kejahatan akan berpikir dua kali dalam melakukan tindak kejahatan.”, ucap Mas’ud.

Telkomsel mengundang mitra outlet seluruh Indonesia, karena merekalah yang nantinya berhubungan langsung dengan pelanggan. Setiap outlet wajib melakukan registrasi langsung setiap pelanggan yang membeli kartu Perdana sesuai dengan ID calon pelanggan (KTP/SIM/Paspor/Kartu Pelajar).

Mas’ud pun menekankan bahwa terkait dengan penertiban registrasi pelanggan, Telkomsel bersikap proaktif dan senantiasa memberikan pelatihan kepada mitra authorized dealer dan outlet-outlet yang berada di bawahnya, sehingga pihak outlet dapat turut serta memberikan edukasi kepada para konsumen, dalam hal ini pelanggan Telkomsel.

Outlet wajib memberi jaminan kepada Telkomsel bahwa pelaksanaan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi prabayar dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila di kemudian hari ditemukan terdapat data pelanggan jasa telekomunikasi prabayar yang tercatat dalam database Telkomsel berbeda dengan data pelanggan yang sebenarnya, maka Telkomsel berhak meminta klarifikasi kepada mitra outlet. Apabila kartu perdana yang telah terjual ke pihak Mitra AD didistribusikan kepada pihak lain, Mitra AD Telkomsel berkewajiban untuk memberikan sosialisasi dan membuat perjanjian pengalihan tanggung jawab terkait pemenuhan kewajiban proses registrasi prabayar.

“Telkomsel akan selalu patuh terhadap ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah dan regulator. Di sisi lain, Telkomsel juga mengharapkan agar pemerintah melakukan implementasi ketentuan secara adil, merata, konsisten dan transparan kepada semua operator,” tutup Mas’ud. (Icha)

Layanan 4G LTE XL Resmi Sambangi Kota Kembang

0

Jakarta – Setelah menyambangi Surabaya dan Denpasar pada 22 September lalu, PT XL Axiata Tbk (XL) akhirnya resmi menggelar layanan 4G LTE di kota kembang, Bandung. Komersialisasi ini digelar seiring dengan telah rampungnya proses penataan kembali atau refarming frekuensi 1800 MHz di wilayah Bandung dan sekitarnya, per 2 November 2015 lalu.

Vice President XL Central Region Bambang Parikesit, mengatakan dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/11), “Fokus XL tidak hanya sekadar pada pengembangan wilayah layanan. Kami juga berfokus pada kualitas layanan, agar  yang namanya internet super cepat benar-benar bisa memenuhi ekspektasi pelanggan dan masyarakat, terutama agar manfaat dari kehadiran teknologi ini bisa meningkatkan produktifitas penggunanya.”

Bambang menambahkan, begitu layanan  internet super cepat 4G LTE hadir di Indonesia, maka tuntutan pasar akan juga berubah. Para pelanggan dan pengguna layanan mobile internet akan menghendaki kualitas yang benar-benar prima agar mereka bisa menikmati dan memanfaatkan layanan data secara maksimal. Akses pada layanan yang bersifat visual, terutama video akan terus meningkat. Video akan menjadi format layanan data untuk berbagai keperluan, baik untuk edukasi, promosi, presentasi, hingga hiburan.

Tak heran, sejak awal XL mengambil kebijakan untuk langsung membangun layanan 4G LTE dengan standar mampu menghadirkan layanan “Extreme HD 360° Video”. Video ini menghadirkan tayangan yang tidak biasa. Sudut pandang video bisa mencakup 360°, yang hanya bisa dinikmati dengan kualitas internet yang benar-benar prima, baik secara kecepatan maupun kestabilan. Jadi, jika video jenis itu saja dapat ditangani dengan baik oleh layanan internet super cepat XL, maka jenis layanan data atau digital lainnya juga akan sama unggulnya.

Untuk memastikan layanan ini benar-benar super cepat, XL juga tidak ragu untuk  menjajaki pilihan teknologi sesuai perkembangan teknologi terbaru. Salah satunya adalah dengan melakukan ujicoba  LTE-Advanced LAA(License Assisted Access). Teknologi baru ini akan memungkinkan pelanggan tetap bisa mendapatkan akses internet super cepat hingga lebih dari 300Mbps pada saat di dalam ruangan.

Pada tahap awal komersialisasi ini, layanan 4G LTE di Bandung telah bisa dinikmati di area Kota Bandung,  Padalarang, Jatinangor dan Cimahi. Lebih dari 249 BTS 4G mendukung layanan ini. Secara bertahap, XL akan segera memperluas layanan 4G LTE di Bandung dan sekitarnya dengan terus menambah infrastruktur pendukungnya. Ke depannya, pelanggan dan warga kota-kota lain di Jawa Barat juga akan bisa menikmati 4G LTE dari XL.

Sebelumnya, XL juga telah menggelar layanann 4G secara komersial di Medan, Bogor, Yogyakarta, Mataram, Denpasar, dan Surabaya. Pada Desember 2015 ini, XL akan meluncurkan layanan internet cepat 4G LTE di Jakarta. Sebelum akhirnya memperluas layanan ini ke sejumlah kota lainnya. Layanan 4G XL ditopang oleh total tidak kurang dari 2.500 unit BTS 4G.


 

Ini Dia Solusi Symantech Untuk Keamanan Berinternet

0

Jakarta – Salah satu penyedia layanan solusi security, Symantech melncurkan sebuah paket solusi keamanan untuk end user. Solusi yang dinamakan Symantech Advanced Thread protection (ATP) ini adalah solusi yang mampu mendeteksi sekaligus memulihkan setiap ancaman di seluruh titik kontrol hanya dengan satu klik saja.

Seperti diketahui, Cyber Security saat ini menjadi sebuah topik yang sangat hangat dan menjadi isu besar yang belum bisa dipecahkan. Sebagai informasi, beberapa perusahaan raksasa seperti perbankan, dan pariwisata bahkan yang paling baru adalah perusahaan yang bergerak di Industri telekomunikasi sempat merasakan dibobol oleh para hacker beberapa waaktu lalu.

Berbagai ancaman dari para hacker seperti ransomware, trojan dan pengendalian akses jarak jauh serta serangan zero day sangat marak beberapa waktu ini. Para profesional di bidang keamanan tidak bisa lagi hanya mengandalkan satu produk antivirus saja yang hanya melindungi PC end user atau kayawan (endpoint) di suatu perusahaan saja.  Namun, perlu adanya proses untuk menemukan berbagai macam ancaman dari endpoint, jaringan serta email gateway.

Berkaca dari hal tersebut, Symantech menghadirkan sebuah solusi yang bisa mencakup ketiga titik tersebut secara otomatis dan sangat cepat, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi para peretas untuk kembali memulai ancaman. Sejatinya, solusi ATP menghubungkan akivitas yang mencurigakan di seluruh titik kontrol dan memprioritaskan kejadian yang beresiko bagi setiap perusahaan. Setelah ancaman tersebut teridentifikasi, solusi ini akan segera mengamankan ancaman tersebut dan dapat memblokir ancaman ini.

Solusi ini akan memungkinkan para pengguna untuk melakukan beberapa hal seperti berikut ini:

  • Menemukan berbagai ancaman mulai dari serangan yang terus menerus hingga zero day di seluruh endpoint, networing serta email dengan pendekatan di beberapa titik kendali dan pencarian lingkungan.
  • Memprioritaskan bagian yang paling penting dengan menghubungkan ancaman dari seluruh titik kontrol lokal.
  • Memulihkan ancaman dengan cepat melalui penahanan endoint dan memokir kasus baru di seluruh titik kontrol dengan pengoperasian yang sangat sederhana dan user friendly.
  • Memanfaatkan investasi yang sudah ada di Symantech Endpoint Security dan Email Security Cloud tanpa menggunakan endpoint yang baru.

Sejatinya, solusi ATP ini terdiri dari tiga titik kontrol yakni, EndPoint, Networking serta Email. Ketiga pilihan ini akan saling berhubungan untuk memberikan perlindungan lengkap bagi para pengguna.

Pihak Syamntech juga memberikan pilihan bagi para pengguna untuk memilih ingin menggunakan titik kontrol yang mana, namun Haim Santoso selaku Director System Engineering Symantech mengungkapkan, “Pengguna bisa membeli salah satu dari perlidungan titik point dan bisa di kustomisasi dengan prooduk lainnya, namun jika menggunakan tiga titik point yang disediakan Symantech ini, maka hasilnya akan jauh lebih baik ketimbang melakukan kustomisasi,” tuturnya.

Sebagai informasi, Indonesia menjadi negara ke -13 dari daftar negara dengan total ancaman terbanyak, menurut riset Symantech. Sementara itu pengunaan sosial media di Indonesia juga menjadi wlayah yang paling rentan akan ancaman malware, ransomware bahkan serangan phising yang akan mengambil identitas para korban.

Mengenai ketersediaan, solusi  ini dibanderol sebesar USD 35 per pengguna dengan masa aktif 1 tahun untuk satu titik kontrol.Untuk dua itik kontrol, Syamntech membanderol solusinya dengan harga USD 55 dan untuk semua titik kontrol dari solusi ini dihargai pada angka USD 65. Solusi ini akan hadir untuk para konsumen setidaknya sebelum akhir tahun 2015. [AK/IF]

Pertumbuhan Pendapatan Indosat Tumbuh 10.5% Selama 9 Bulan di 2015

0

Kinerja Indosat selama 9 bulan di tahun 2015 ini dilaporkan bahwa perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 10.5% terhadap periode yang sama pada tahun sebelumnya. Laporan tersebut disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (SAK) kepada otoritas pasar modal terkait.

“Dengan hasil yang kami peroleh ini, Kami sudah berada di jalur yang tepat,” ujar Alexander Rusli, President Director and CEO Indosat menjelaskan.

Pendapatan konsolidasi Indosat sebesar Rp.19.6 Triliun untuk 9B 2015. EBITDA tumbuh 12,8% menjadi Rp8,6 triliun (9B 2014: Rp7,6 triliun), dengan marjin EBITDA sebesar 43,8%. Beban mengalami peningkatan sebesar 2,7% dalam periode ini dibanding tahun sebelumnya disebabkan oleh peningkatan beban jasa telekomunikasi, beban penyusutan & amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran, serta beban administrasi dan umum. Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 14%, dan 4% terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan.

Jika dipilah maka pendapatan Selular meningkat sebesar 11,9% pada 9B 2015, utamanya disebabkan peningkatan pendapatan Data, SMS, Telepon dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi. Jumlah pelanggan selular pada akhir 9B 2015 mencapai 69,0 juta pelanggan.

Sedangkan, pendapatan Data Tetap (MIDI) meningkat sebesar 6,3% dibandingkan 9B 2014, utamanya disebabkan adanya peningkatan kapasitas fixed internet. Untuk pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) datar dibandingkan 9B 2014 yang terbantu oleh nilai tukar Dólar Amerika Serikat terhadap Rupiah.

Khusus untuk hutang, per tanggal 30 September 2015, total hutang Indosat naik sebesar 5,1% dibandingkan dengan tanggal 30 September 2014. Hal ini disebabkan oleh adanya penarikan pinjaman baru sebagai bagian dari program pelunasan dipercepat untuk obligasi Dolar Amerika Serikat.

Pembayaran yang dilakukan dalam periode tersebut adalah pembayaran cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar USD45,0 juta, cicilan Pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar USD20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar USD4,1 juta, pelunasan dipercepat Obligasi Dolar Guaranteed Notes – 2020 (GN 2020) sebesar USD650 juta, pelunasan Obligasi VI seri B sebesar Rp320,0 miliar, pelunasan Obligasi VII seri A sebesar Rp700,0 miliar, pelunasan Sukuk Ijarah Indosat IV sebesar Rp28,0 miliar, pembayaran fasilitas RCF BCA sebesar Rp500 miliar, pembayaran fasilitas RCF IIF/SMI sebesar Rp250 miliar, pembayaran fasilitas kredit investasi BCA sebesar Rp100,0 miliar serta pembayaran pinjaman dari kepentingan non-pengendali PT Artajasa Pembayaran Elektronis yang disebut juga sebagai APE, sebesar Rp1,57 miliar.

Penambahan hutang dalam periode yang sama adalah penarikan fasilitas RCF Mizuho sebesar Rp250,0 miliar, penarikan fasilitas RCF BNPP sebesar Rp350,0 miliar, pinjaman dari kepentingan non-pengendali APE sebesar Rp15,75 miliar, penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap I sebesar Rp2,31 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap I sebesar Rp190,0 miliar serta penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp2,68 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp416,0 miliar dan USD RCF BTMU sebesar USD50,0 juta, USD RCF Mizuho sebesar USD60,0 juta, USD RCF Citibank sebesar USD40,0 juta, USD RCF HSBC sebesar USD50,0 juta and USD RCF DBS sebesar USD50,0 juta. (Icha)

Virgin Media ‘Kebobolan’ Konten Terlarang

0

Sebuah sekolah dasar berselisih dengan Virgin Media setelah murid mereka secara tidak sengaja mengakses kata-kata umpatan yang mengandung unsur sexual dan konten dewasa online.

Dikutip dari Telegraph, Jo barton selaku Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Pokesdown yang terletak di Bournemouth, Inggris mengatakan bahwa seorang murid mereka yang berusia sembilan tahun ini mengakses kata-kata yang tidak pantas tersebut pada dua kesempatan yakni “Kurikulum Berbahaya” dan “Pencarian terkait”.

Sementara itu, pihak Vrigin Media mengungkapkan sistem filter sudah tersedia di situs mereka, namun sayangnya hal tersebut tidak bekerja pada kejadian ini.

Barton menyebut, “Hal ini sangat mengecewakan dan membuat kami frustrasi karena layanan yang ditawarkan oleh Virgin Bisnis nampaknya tidak sesuai dengan standar keamanan internet yang diperlukan,” sebutnya.

Ia juga menambahkan bahwa seharusnya para anak-anak harus selalu diawasi ketika sedang negakses internet dan melakukan pencarian di dunia maya tersebut dan dilakukan pengawasan yang kuat sementara mereka selaku pengajar melakukan hal semaksimal mungkin untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi.

Barton juga menyebut jikalau Virgin Media tidak bisa menyediakan solusi layanan internet yang aman untuk Sekolah Dasar, seharusnya mereka tidak perlu memberikan penawaran akan hal tersebut.

Sejatinya, kejadian tersebut bermula ketika anak-anak Sekolah Dasar di Pokesdown sedang meneliti sebuah puisi melalui internet, kemudian muncul  gambar yang tidak pantas dan tulisan yang mengandung katra-kata makian yang mengandung unsur seksual.

Manager Bisnis Sekolah, Terry Jowwet menjelaskan, “Pernah suatu waktu Virgin Media memberi tahu kami bahwa mereka tidak dapat memblokir sebuah kata kecuali terdiri dari tujuh huruf, namun sayangnya kebanyakan dari kata yang ingin kami blokir memiliki kurang dari tujuh huruf,” tuturnya.

Ia menambahkan, “Kami baru saja mengubah penyedia layanan internet di sekolah, pilihan ini berdasarkan filter dan bukan harga, pada awalnya memang sangat sulit untuk benar-benar mendapatkan layanan internet disini, karena hampir tidak ada fitur filtering dan hal ini sebenarnya menjadi sebuah mimpi buruk bagi kami,”tuturnya.

Pusat keamanan Virgin Media telah menjalin kontak dengan pihak sekolah, namun mereka tidak dapat memblokir kata-kata yang diinginkan oleh sekolah. Hal inilah yang disesalkan oleh Pokesdown selaku konumen dari Virgin Media.

Sementara itu, Peter Kelly selaku Direktur Virgin Media mengatakan, “Kami membutuhkan aplikasi perlindungan anak yang sangat serius dan kami telah memiliki alat penyaringan untuk memblokir konten yang tidak pantas,”

Ia juga mengungkapkan permintaan maaf nya karena sistem yang digunakan oleh sekolah Pokesdown tidak memblokir semua konten yang diperlukan dan tengah mencari solusi atas permasalahan ini. (AK/Icha)

 

XL ‘Mengakali’ Keterbatasan Spektrum Dengan LTE Advanced LAA

0

Namanya frekuensi bagi operator adalah hal vital. Karena dengan memiliki ijin frekuensi maka operator dapat melayani para pelanggannya. Masalahnya, frekuensi itu terbatas. Jadi diperlukan teknologi yang terbaik agar dapat memanfaatkan frekuensi yang ada. Baik memanfaatkan yang berijin maupun yang tidak atau sering disebut dengan un-licensed.

Di dunia frekuensi 5 Ghz adalah frekuensi un- licensed. Frekuensi ini biasa digunakan untuk WiFi yang siapa saja bisa menggunakan akses point sendiri dan menggunakan frekuensi ini. XL Axiata melihat peluang untuk memanfaatkan frekuensi ini. Terlebih, Ericsson mampu memberikan solusi yang dapat memanfaatkan teknologi 4G LTE dengan frekuensi 5 GHz ini. Dengan demikian, XL akan dapat menambah kapasitas layanan pada pelanggannya.

“Jika diliat spektrum yang ada maka tidak akan cukup melayani pelanggan yang menggunakan broadband semua. Apalagi, dengan 4G akan mulai dikomersialkan secara nasional, maka XL membutuhkan solusi untuk memaksimalkan layanan pada pelanggan,” ujar Yessie. D. Yosetya, Chief Service Management Officer XL menjelaskan.

Di sisi lain, XL membutuhkan teknologi yang mampu menjamin terjadinya smooth connectivity antara jaringan yang ada dan jika menggunakan un-license frekuensi tersebut. Itu lah yang ditawarkan oleh Ericsson. Teknologi tersebut namanya, LTE-Advanced License Assited Access.

Hanya saja, penggunaan dari frekuensi 5 GHz belum ada standarisasinya. Masih dalam penggodokan oleh 3GPP. Itu sebabnya, saat ini belum banyak yang mengaplikasikan secara komersial. Kecuali penggunaan untuk WiFi.

Teknologi LTE-Advanced LAA ini adalah bagian dari perkembangan teknologi LTE-Advanced yang menggabungkan frekuensi yang dimiliki oleh operator yakni licensed band 900 MHz, 1800 MHz dan 2100 MHz dengan frekuensi un-licensed di 5GHz yang dapat digunakan secara bersamaan dengan pelayanan WiFi. Kegunaan teknologi ini adalah untuk meningkatkan kecepatan menjadi lebih maksimum sampai dengan 300 Mbps dan memberikan kapasitas LTE menjadi lebih besar yaitu dari 150 Mbps menjadi 300 Mbps.

“Solusi Ericsson yang dapat memberikan layanan LTE-A LAA ini adalah RBS 6402,” ujar Stanislaus Bawono, Teknologi & Information Manager Ericsson menjelaskan.

Bagi pelangganmanfaat yang dapat dirasakan dari implementasi teknologi baru ini adalah tetap maksimal melakukan kegiatan digital dengan lebih cepat pada saat berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Walaupun pada saat yang bersamaan, sedang dalam kondisi padat. Termasuk melakukan video streaming.

Penerapan teknologi ini oleh XL akan berjalan seiring dengan dengan pergelaran 4G BTS di beberapa lokasi hotspot. Seperti Mall, ketika konser maupun tempat wisata yang memang merupakan lokasi padat. Jadi BTS 4G milik XL nanti nya akan menggunakan spektrum licensed (1800 MHz) dan juga sebagai tambahan akan dapat menggunakan frekuensi un-licensed 5GHz.

Saat ini, sebagian besar infrstruktur jaringan milik XL sudah siap untuk implementasi 4G-LTE. Sekaligus, siap juga untuk implementasi LTE-Advanced yang menggunakan metode Carrier Aggregation (CA) atau penggabungan bandwidth LTE di spektrum 1800 MHz, 2100MHz dan 900 MHz. Penggelaran LTE-A ini akan dilakukan dengan sinkronisasi ketersediaan terminal atau handset yang mendukung layanan ini. Diperkirakan baru tahun 2016 smartphone dengan spesifikasi Cat 6 akan tersedia di pasar. Untuk itu, XL harus mendahului dengan mengoptimalisasi spektrum yang dimiliki. Dari 10 MHz menjadi 15MHz dan kemudian 20 MHz.

XL sudah menggelar layanan 4G secara komersial di Medan, Bogor, Yogyakarta, Mataram, Denpasar, dan Surabaya. Dan akan menyusul di Bandung dan Jakarta pada akhir tahun. Kemudian dilanjutkan ke beberapa kota lainnya di Indonesia. Sampai akhir tahun, layanan 4G XL akan dilayani oleh total 2500 unit BTS 4G. (Icha)

 

 

Bolt! 4G Ultra LTE Telah Layani 1,7 juta Pelangan

0

Perusahaan penyedia layanan internet yakni Bolt!, kembali menyabet penghargaan. Fitur terbaru mereka yaitu Bolt! 4G Ultra LTE meraih penghargaan di ajang Top IT dan Top Telco 2015.

Fitur terbaru dari Bolt! ini meraih penghargaan sebagai Top Wirelles Internet 2015. Penghargaan tersebut di terima oleh chief eksekutif officer Bolt!, Dicky Moechtar.

Dicky mengungkapkan, “Masyarakat saat ini sudah terkoneksi dengan internet dimanapun, kami meyakini bahwa kualitas layanan mobile broadband dan ketersediaan pilihan perangkat mobile dengan spesifikasi terkini merupakan jawaban atas kebutuhan tersebut,” ungkap dicky pada keterangan Pers yang diterima tim Telko.id

Dicky juga menuturkan kesuksesan Bolt! meraih penghargaan ini merupakan bukti akan kuatnya kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk dan layanan Bolt! 4G Ultra LTE yang kini telah melayani 1,7 juta pelanggan.

Seperti diketahui, Bolt! Secara konsisten menghadirkan berbagai macam produk dan layanan untuk menjawab kebutuhan konsumen. Beberapa produk Bolt! seperti, MiFi Vela dan sederetan Bolt! Powerphone. seperti Samsung Galaxy J5, Samsung Galaxy Note 5, Samsung Galaxy S6Edge+, serta smartphone affordable sangat membantu dalam penetrasi Bolt! di pasar.

Bolt! juga baru-baru ini menghadirkan aplikasi  bolt! talk. Aplikasi ini sejatinya merupakan aplikasi untuk menelpon. Seperti di ketahui, produk Bolt! sebelumnya tidak bisa digunakan untuk melakukan panggilan telepon. Para pengguna yang menggunakan Bolt! Talk akan dikenakan tarif Rp.250/menit.

Sebagai informasi, Bolt! meluncur secara komersial pada Januari 2014 silam. Pada saat itu, mereka berhasil menyandang status sebagai penyedia layanan 4G pertama di Indonesia. Dengan bertumpu pada frekuensi di 2300 Mhz, Bolt! berhasil memberikan kecepatan internet hingga 72 Mbps. (AK/Icha)

Amerika akan Mempelopori Jaringan 5G

0

Amerika Serikat, sebagai salah satu negara yang memiliki pengaruh global dalam hal adopsi dan kemajuan teknologi nirkabel, telah memulai apa yang mereka harapkan dan akan menjadi pendorong untuk seluruh dunia dalam menuju konversi spektrum radio ke jaringan 5G.

Perbaikan drone sipil dan sistem pelacakan penerbangan di seluruh dunia dapat didukung oleh generasi berikutnya dari teknologi nirkabel, namun untuk warga sipil akan lebih besar manfaatnya dengan memaksimalkan jaringan telepon selular.

Belakangan, banyak “buzz” tentang 5G dan prospek yang luar biasa menjanjikan untuk sektor mobile, mulai dari peningkatan cakupan di daerah lama dan baru untuk menjalankan aplikasi baru yang lebih cepat, serta jaringan yang lebih kuat untuk mobile broadband.

Dengan VR dan AR di udara, dibarengi dengan penerapan penyebaran jaringan LTE global yang murah, jaringan 5G kemungkinan akan datang pada waktu yang tepat.

Dilansir dari Android Headline, Beberapa operator AS telah memiliki ambisi untuk teknologi 5G dan roadmap yang sudah dikenal sebelumnya, seperti T-Mobile yang memungkinkan CTO mereka untuk “menembakkan” teknologi jaringan yang baru ini.

Jaringan 5G di segmen mobile untuk konsumen tampaknya siap untuk merevolusi pasar secara keseluruhan, tetapi tidak semua orang di Amerika Serikat cukup bersemangat untuk kemajuan ini.

Dalam mengembangkan pasar dan di beberapa tempat di mana cakupan LTE rendah dan lambat, janji 5G sepertinya bagaikan mimpi. Itulah sebabnya mengapa Amerika Serikat yang didukung oleh Duta Besar Decker dan Ketua FCC Tom Wheeler mendorong untuk mengalokasikan beberapa spektrum radio global yang mengambang untuk membuka jalan bagi jaringan 5G.

Jika dialokasikan kembali, spektrum radio akan menggunakan band yang berbeda untuk berbagai jenis jaringan pada skala yang luas dan memungkinkan koordinasi di seluruh dunia guna meningkatkan jaringan mobile. Sebuah konsensus global tentang masalah ini jelas akan membuktikan pentingnya lelang spektrum FCC kedepannya, kemungkinan menentukan faktor-faktor seperti harga spektrum.(AK/Icha)