spot_img
Latest Phone

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ROG Phone 9 Series Tawarkan Bonus Eksklusif dan Diskon Hingga Rp2,99 Juta

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) menghadirkan promo...

ASUS ROG Exclusive Store Surabaya, Hadirkan Pengalaman Gaming Terbaik

Telko.id - ASUS resmi membuka ROG Exclusive Store di...
Beranda blog Halaman 1526

Samsung dan Qualcomm Berkolaborasi untuk LTE-U

0

Telko.id – Raksasa elektronik Samsung telah mengumumkan kerjasamanya dengan pemimpin pasar chip mobile, Qualcomm untuk mengembangkan small cell atau sel-sel kecil yang dirancang untuk meningkatkan LTE melalui spektrum tak berlisensi (LTE-U).

Qualcomm telah lama menjadi juara dalam LTE-U, yang menggunakan pita spektrum tak berlisensi, termasuk yang saat ini digunakan oleh wifi, untuk menambah sinyal LTE. Ini telah menjadi isu berkelanjutan, terutama di Amerika Serikat, di mana sejumlah pihak yang berkepentingan telah menyatakan keprihatinannya tentang sinyal wifi yang terdegradasi oleh teknologi ini.

Produk utama dalam kemitraan ini adalah sel Samsung LTE-U eFemto, yang menggabungkan chipset Qualcomm FSM9955. Teknologi kunci dalam sel kecil ini adalah enhanced Carrier Sensing Adaptive Transmission (eCSAT), yang dirancang untuk mengatasi masalah gangguan wifi ini.

“Kami sangat senang bekerjasama dengan pemimpin industri seperti Samsung dalam mempercepat inovasi sel kecil dan memperluas manfaat dari LTE untuk spektrum tak berlisensi,” kata Neville Meijers, VP Bussines Development di Qualcomm. “Memanfaatkan kedua band spektrum berlisensi dan tidak berlisensi secara memadai sangat penting untuk memenuhi permintaan data dan memberikan pengguna akhir dengan pengalaman mobile terbaik.”

“Kami bangga untuk membawa teknologi inovatif LTE-U ini ke portofolio sel kecil kami,” kata Kiho Cho, VP sistem jaringan desain laboratorium di Samsung Electronics.

Ia menambahkan, oerator dan perusahaan memerlukan kombinasi teknologi mutakhir dan keterjangkauan untuk memenuhi tingginya permintaan akan data, baik hari ini dengan 4G dan seterusnya. Sel Samsung LTE-U eFemto akan menguntungkan pengguna akhir dengan memungkinkan komunikasi data yang lebih cepat, dengan mobilitas mulus dan kinerja yang handal, dan meminimalkan gangguan dengan wifi. ”

Selain Samsung, dalam berita jelang MWC lainnya Qualcomm juga mengumumkan penambahan tiga mitra ODM baru, yakni Borqs, Compal dan Infomark. Ketiganya digandeng untuk membuat desain referensi berdasarkan pada platform Snapdragon Wear-nya.

Apple Tolak Permintaan FBI untuk akses ‘backdoor’

0

Telko.id – Apple masih terus berjuang untuk melindungi data penggunanya. Hal itu dibuktikan perusahaan dengan kembali menolak permintaan pemerintah AS untuk memberikan akses backdoor terkait penyelidikan terorisme. Kasus ini menyangkut serangan di San Bernardino, California yang terjadi Desember 2015 silam.

CEO Apple Tim Cook mengatakan dalam sebuah posting di website perusahaan bahwa Apple telah bekerja sama dengan FBI untuk kasus ini, dengan memberikan data yang diminta, sesuai dengan surat perintah dan panggilan dari pengadilan dan mengerahkan insinyurnya untuk membantu menyelidiki perangkat mobile yang mungkin digunakan oleh tersangka. Namun, perusahaan menolak permintaan FBI untuk membuat versi baru dari sistem operasi iPhone yang akan menghindari beberapa fitur keamanan penting. Ini akan dipasang pada iPhone yang ditemukan selama penyelidikan dalam upaya memulihkan informasi lebih lanjut.

Cook mengatakan, seperti dilansir Telecompaper, Kamis (18/2), akses ‘backdoor’ seperti itu kini sudah tidak ada, dan perusahaan khawatir bahwa kalaupun itu dibuat, perangkat lunak tersebut bisa jatuh ke tangan yang salah. Keberadaan kode sandi tersebut pada sistem enkripsi iOS akan mengekspos semua pelanggan Apple dan berpotensi pada risiko keamanan serta invasi privasi.

Implikasi dari permintaan FBI sendiri, yang didasarkan pada surat perintah Undang-Undang tahun 1789, bisa berdampak buruk bagi Apple secara bisnis.

“Jika pemerintah dapat menggunakan Undang-Undang untuk memudahkan dalam membuka iPhone Anda, itu akan memiliki kekuatan untuk mencapai ke perangkat siapa pun untuk mengambil data mereka,” katanya. “Pemerintah bisa memperpanjang pelanggaran privasi ini dan meminta Apple membuat perangkat lunak mata-mata untuk mencegat pesan Anda, mengakses catatan kesehatan Anda atau data keuangan, melacak lokasi Anda, atau bahkan mengakses mikrofon ponsel atau kamera tanpa sepengetahuan Anda.”

Cook menambahkan bahwa Apple tidak menentang perintah FBI, tetapi merasa harus angkat bicara dalam menghadapi apa yang dinilainya melampaui batas. Pernyataan CEO Apple ini hadir menyusul perintah dari pengadilan federal di California 16 Februari dimana perusahaan diharuskan untuk memberikan bantuan teknis kepada FBI dalam kasus tersebut. Bantuan tersebut mencakup pembukaan kode PIN pada iPhone, yang mengunci perangkat secara otomatis setelah beberapa upaya penggunaan PIN yang salah.

OTT Sepakat Lakukan Self Cencorship untuk Konten Negatif

0

Telko.id – Konten negative memang sulit dicegah penyebarannya. Itu sebabnya, perlu adanya self cencorship. Bagitu juga dengan aplikasi Over The Top atau OTT. Untuk itu, Kementerian Kominfo bersama perwakilan Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif khususnya Panel 1 tentang Pornogrofi, Kekerasan pada Anak, dan Keamanan Internet serta Panel 2 tentang Terorisme, SARA, dan Kebencian telah mengundang perwakilan penyelenggara OTT di Indonesia antara lain Twitter Indonesia, Blackberry Indonesia, dan Line Indonesia.

Dari wakil panel menyampaikan bahwa konten-konten yang sudah jelas dilarang Undang-undang seperti pornografi, perjudian, dan terorisme/SARA agar bisa dilakukan filtering secara efektif dari sisi penyedia OTT. Yang dimaksud efektif disini adalah sebelum terjadi suatu kasus yang menimbulkan polemik di masyarakat sudah ter-eskalasi dulu di sisi penyelenggara OTT sehingga dapat meminimalisir keresahan yang terjadi di masyarakat. Pemenuhan terkait Undang-undang ini adalah tanggung jawab bersama baik dari pemerintah, masyarakat, dan stakeholder terkait (penyelenggara OTT).

Penyelenggara OTT diharapkan untuk lebih aktif dalam mencegah konten negatif beredar di Indonesia. Panel menyampaikan bahwa terkait penangan konten negatif ini harus disikapi secara serius, panel juga meminta agar permintaan dari perwakilan pemerintah bisa di proses secepatnya, dan harus segera ditangani tanpa diseleksi terlebih dahulu.

Yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Kominfo adalah pencegahan, belum masuk kepada ranah hukum, sebagaimana amanat dalam UU ITE No.11/2008 Pasal 27 dan Pasal 28.

Lebih lanjut diharapkan ada mekanisme teknis yang bisa diimplementasikan. Sebagai contoh untuk market Indonesia, seharusnya konten yang diedarkan harus sesuai dengan aturan, norma, dan budaya Indonesia, karena  negara Indonesia dibangun diatas konstruksi yang sangat menjunjung tinggi agama. Manakala dibutuhkan maka bisa dibentuk tim khusus dalam mengecek konten-konten tersebut, dan akan lebih baik lagi kalau tim khusus tersebut berada di Indonesia, sehingga kerja sama antara pemerintah dan penyedia konten berjalan lebih efektif dan efisien.

Perwakilan penyelenggara OTT menyambut baik inisiatif pemerintah dalam melakukan komunikasi dengan para penyelenggara OTT, lebih lanjut mereka menegaskan bahwa sebagai perusahaan global mereka tetap menjunjung tinggi kearifan lokal dan tunduk pada peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.

Masing-masing penyelenggara OTT telah melakukan beberapa langkah untuk menangani konten internet bermuatan negatif, dan sepakat untuk melakukan self cencorship terhadap konten-konten yang beredar pada masing-masing aplikasi OTT. Selanjutnya akan diadakan rapat lanjutan guna mengevaluasi sejauh mana hasil kesepakatan hari ini dapat dijalankan. (Icha)

Klarifikasi Kominfo Tentang Pemblokiran Tumblr

0

Telko.id – Beberapa hari belakangan, ramai diberitakan bahwa kominfo akan melakukan pemblokiran Tumblr. Sehubungan dengan pemberitaan tentang wacana pemblokiran beberapa situs terutama Tumblr oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika maka ada beberapa point yang ditegaskan ulang oleh Kominfo tentang Tumblr tersebut.

Yang pertama adalah Panel Pornografi, Kekerasan pada Anak, dan Keamanan Internet menemukan unsur pornografi pada beberapa dari 477 situs yang dilaporkan. Di dalamnya termasuk Tumblr.

Memang, konten pornografi tersebut tidak terdapat pada seluruh akun Tumblr, namun sampai saat ini tidak memungkinkan bagi operator dan Internet Service Provider (ISP) untuk melakukan pemblokiran per akun sehingga Kominfo meminta kepada Thumblr untuk melakukan penyesuaian konten yang ada sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan ketentuan yang berlaku.

Kominfo pun telah mengirimkan surat pada Tumblr untuk melakukan self-censorship terhadap konten pornografi kepada akun-akun yang memanfaatkan layanan tersebut. Selanjutnya, Kominfo melalui Panel akan melakukan rapat lanjutan guna mengevaluasi sejauh mana hasil kesepakatan tersebut dapat dijalankan. Hasil dari rapat tersebut akan diserahkan kepada Kemkominfo sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan. (Icha)

Huawei Targetkan 60 Kontrak Untuk Komersialkan LTE-A Pro di 2016

0

Telko.id – Huawei memprediksikan bahwa Teknologi LTE-A tahun ini akan booming. Itu sebabnya, perusahaan asal Cina ini menargetkan dapat kontrak untuk pembangunan LTE-Advanced Pro-Based teknologi 4.5G pada akhir 2016 ini. Demikian yang diungkapkan oleh Qui Heng, president of wireless network marketing operation Huawei menjelaskan, seperti yang dilansir dari RCR Wireless.

Pada akhir tahun 2015, transmisi 1 gigabit per detik telah digelar oleh operator seluler di Kanada, Norwegia, Jerman, Kuwait, Turki, Uni Emirat Arab, China, Hong Kong dan Singapura.

“Kami melihat bahwa operator di seluruh wilayah tertarik dalam penyebaran solusi 4.5G,” kata Heng menambahkan. Sudah lebih dari 20 operator di dunia yang melakukan demonstrasi atau test komersial 4.5G teknologi dan bekerjasama dengan Huawei sejak 2014. “Saat ini kami juga sudah memulai negosiasi dengan beberapa operator untuk membangun teknologi 4.5G secara komersial. Kami percaya bahwa teknologi ini akan booming ditahun ini dan akan 4.5G akan komersial secara global.

Bagaimana dengan penyebaran teknologi 4.5G sendiri di Cina? Heng menjelaskan bahwa China Mobile sudah menunjukan minatnya untuk teknologi berbasis TDD atau Time Division Duplex. Demikian juga dengan operator lain di Cina sudah mulai membicarakan evolusi jaringan mereka ke 4G.

Sebelumnya, Huawei pernah mengatakan bahwa teknologi 4.5G akan memungkinkan operator seluler untuk meningkatkan pengalaman para pelanggannya dan mendukung dalam peningkatan komunikasi M2M atau Machine to Machine serta Internet of Things. Termasuk juga aplikasi baru untuk internet mobile, seperti kacamata virtual-reality dan teknologi pesawat tanpa awak.

“Implementasi dari evolusi jaringan ini dapat menggunakan peralatan yang ada sehingga pengembalian atas investasi yang pernah dikeluarkan untuk 4.5G juga akan lebih cepat,” ujar Heng menjelaskan.

Pada presentasinya, Huawei juga memperkenalkan produk 4.5G yakni Giga Radio. Termasuk juga di dalamnya, portfolio remote radio unit dan active antenna unit. Perusahaan ini juga mengatakan bahwa GigaRadio ini adalah diimplementasikan secara komersila dalam skala besar tahun ini. Dan akan membantu akselerasi dalam adopsi 4.5G secara global.

Sebagai tambahan informasi, pada bulan Oktober 2015, 3GPP menyebutkan bahwa teknologi 4.5G sebagai LTE-Advanced Pro. Beberapa aspek dari LTE-Advanced standar Pro adalah termasuk Small Cell dual-connectivity dan arsitektur,carrier aggregation enhancement, interworking dengan WiFi, licensed assisted access di di 5 GHz, indoor positioning, single cell-point to multi-point dan pengurangan latency. (Icha)

6 Point Penting Agar Small Cell Efektif dan Efisien

0

 

Telko.id – Teknologi Small Cell, adalah teknologi yang pas untuk memenuhi kebutuhan akan data wilayah atau area yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan utama secara maksimal dan dalam skala kecil. Saat ini, masih dikembangkan terus agar perpindahan dari jaringan utama ke small cell dapat berjalan mulus. Pasalnya, konsumen tidak akan pernah mentolelir jika ada spot kosong, terutama di kota besar yang begitu hype dengan data.

Menurut Alan Law, ketua Forum Small Cell, seperti yang di lansir dari RCR Wireless, bahwa ke depan, ada 6 point yang perlu diperhatikan ketika akan mengembangkan small cell ini.

Yang pertama adalah perusahaan. Tidak dapat dipungkiri, para pebisnis banyak membutuhkan akses data di mana saja dan kapan saja. Itu sebabnya, area perkantoran atau pusat bisnis menjadi penting untuk dibangun small cell. Small Cell Forum juga merencanakan untuk lebih fokus dalam pengembangan Small Cell ini agar dapat sesuai dengan semua scenario berbagai jenis perusahaan. Selain itu di daerah rural dan perumahan juga menjadi penting.

Pada perusahaan di Amerika misalnya, tahun 2015 lalu tumbuh sangat signifikan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Mobile Experts, terjadi pertumbuhan 110% di 2015 atau lebih dari 400 ribu units small cell yang terpasang. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan IGR, ada sekitar 75% bisnis besar dan menengah di Amerika sudah menyadari membutuhkan small cell ini. Bahkan dua pertiga perusahaan sudah tertarik untuk membangun sendiri.

Point ke dua adalah Virtualization. Law menyebutkan bahwa pada pengembangan small cell lebih lanjut harus fokus pada network intelligence yang bekerja. Small cell harus mampu melakukan distribusi dengan baik dan arsitektur jaringan radio access yang ada pun harus mendukung.

Lebih lanjut, Law juga menyebutkan bahwa forum menyarankan agar melakukan pemisahan antara API dengan physical layer dan MAC layer. Dengan demikian, cloud dapat mendukung penurunan transportasi dan persyaratan latency serta biaya agregasi pun jadi lebih murah.

Forum juga menyarakan, penggunaan small cell antar generasi pertama dengan kedua dibedakan, tergantung dari area atau wilayah yang disasar. Pasalnya, small cell generasi ke dua sudah mencakup langkah menuju virtualisasi.

Usulan ketiga dari Forum Small Cell ini adalah gunakan Small Cell pada unlicensed technologies. Untuk masalah agregasi licensed dan unlicensed spectrum small cell terus didorong agar menjadi bagian dari perkembangan agregasi LTE WiFi atau licence-assisted access. Di mana semua itu akan di standarisasi pada LTE Release 13 yang rencananya segera dikeluarkan. Saat ini, Verizon sudah melakukan test untuk penerapkan LTE Unlicensed Technology, bekerjasama dengan Qualcomm.

Point ke empat adalah Neutral Host Small Cell. Menurut Law, Small cell yang saat ini adalah sudah multi-technology. Tapi ke depan, pada generasi ke dua dari small cell diharapkan sudah mendukung multi-operator. Forum Small Cell melihat bahwa licensed radio small cell adalah solusi yang disukai oleh pasar, begitu juga dengan multi-operator. IGR juga mengidentifikasi yang hal yang sama sebagai syarat untuk menggarap enterprise.

Point ke lima yang menjadi usulan dari Forum Small Cell adalah Self-organizing networks dan hetnets. Saat ini, Forum sudah mensposori SON plugfest untuk lebih meningkatkan otomatisasi dan ke depan menjadi tujuan agar pembangunan small cell jauh lebih mudah pada network yang heterogen di macro site. Termasuk juga distribusi system antenna dan WiFi nodes. Selain itu juga Forum menyatakan bahwa interoperable dan multi-vendor SON system adalah kritial enabler yang perlu diperhatikan karena menjadi tidak praktis ketika harus mengimplemtasikan small base station dalam jumlah banyak. Tanpa memperhatikan otomatisasi dan fleksibilitas.

Saat ini banyak small cell di bangun hanya untuk memenuhi kebutuhan coverage dan capacity saja. Untuk itu, Forum menargetkan bahwa penyebaran small cell selanjutnya menjadi lebih terencana dan menjadi layer ke dua dan posisinya berdekatan. Itu sebabnya, dibutuhkan penanganan yang sangat ketat dengan sisa jaringan yang ada.

Point ke enam atau yang terakhir adalah peran Small Cell pada era Internet of Things dan 5G. Harapan dari industry telekomunikasi dari 5G itu adalah ultra-low latencies, ultra-high capacities dan pemanfaatan spekturm high band untuk aplikasi mobile dan stasionary. Itu sebabnya, diharapkan ke depan small cell ini menjadi pusat untuk arsitektur jaringan 5G yang dapat digunakan untuk manusia maupun untuk IoT. (Icha)

‘Diusir’ dari Spektrum 1900 Mhz, Smartfren Tetap Pertahankan CDMA

0

Telko.id – Smartfren diminta untuk meningggalkan frekuensi 1900 Mhz dengan batas maksimal setidaknya hingga akhir tahun 2016 mendatang. Hal tersebut dikarenakan aktifitas mereka di frekuensi ini mengganggu blok 11 dan 12 pada frekuensi 2100 Mhz yang dulunya dimiliki oleh Axis.

Pihak regulasi dalam hal ini Kementrian Kominfo meminta Smartfren untuk meninggalkan frekuensi 1900 Mhz dengan memberikan pengalokasian spektrum yang cukup ‘lega’ yakni sebesar 30Mhz di frekuensi 2300 Mhz, dan setelah mereka meninggalkan frekuensi 1900 Mhz, nantinya pemerintah akan melakukan pelelangan kembali pada Blok 11 dan 12 di spektrum 2100 Mhz tadi.

Jika berkaca pada komentar Menkominfo Rudiantara kepada tim Telko.id November tahun lalu, Ia menyatakan bahwa Pemerintah memberikan tenggat waktu kepada PT. Smartfren Tbk untuk mengosongkan frekuensi ini hinga akhir tahun 2016 mendatang.

Berbicara mengenai refarming, Chief RA menambahkan, “Sementara untuk pengalokasian spektrum 2100 Mhz bisa lebih cepat dari akhir tahun 2016, tapi implementasi tergantung dari kita bersih-bersih frekuensinya,” ucapnya kepada Tim Telko.id pada November 2015 silam.

Yang menjadi permasalahan adalah spektrum 1900 Mhz Smartfren ini merupakan spektrum yang dihuni oleh pelanggan CDMA mereka. Bahkan, sempat terdengar desas-desus bahwa masa aktif layanan CDMA milik smartfren akan tamat pada akhir tahun 2016 mendatang.

Hal ini tentunya akan menjadi sebuah kerisauan bagi para pelanggan CDMA mereka, mengingat mereka memiliki pelanggan CDMA lebih dari 10 juta pelanggan sampai dengan saat ini.

Menanggapi hal tersebut, Direktur mereka, Roberto Saputra menegaskan bahwa Smartfren akan tetap mempertahankan layanan CDMA mereka meski harus bermigrasi ke spektrum lainnya. Ia juga menambahkan bahwa frekuensi CDMA mereka juga terdapat di frekuensi lainnya sehingga jika memang harus pindah maka Smartren masih bisa mempertahankan layanan CDMA mereka.

“Kami memiliki dua sprktrum untuk layanan CDMA kami, yakni di frekuensi 850 Mhz dan juga di frekuensi 1900 Mhz sehingga kalaupun kami harus pindah dari 1900 Mhz, maka layanan CDMA masih bisa digunakan karena kita juga memiliki device CDMA yang mendukung dual band, dalam arti bisa digunakan untuk frekuensi 850 Mhz dan 1900 Mhz,”tutunya kepada tim Telko.id (16/2).

Jawaban dari Roberto Saputra ini tentu menjadi sebuah kabar yang sangat mengembirakan bagi pelanggan CDMA Smartfren. Bukan hanya itu, komentar ini juga sekaligus menjawab opini publik akan nasib pengguna CDMA di Indonesia. Seperti diketahui bersama, belum lama ini Bakrie telecom yang juga menjadi salah satu pemain CDMA di Indonesia telah mengumumkan untuk menuup layanan CDMA mereka.

Berbicara mengenai perpindahan spektrum ini, apa dampak yang dirasakan oleh pengguna mereka? Menjawab pertanyaan tersebut, Hartadi Novianto selaku Mass Production Dept. Head Smartfren mengungkapkan, “Sebenarnya tidak terlalu terasa bagi para pelanggan kita, hanya saja kapasitasnya yang akan kurang, mengingat 1900 Mhz memiliki kapasitas yang lebih besar ketimbang 850 Mhz,”ucapnya.

Ia juga mengungkapkan Smartfren akan tetap mengembalikan spektrum 1900 Mhz kepada Pemerintah. Disinggung mengenai migrasi ke frekuensi 850 Mhz, Hartadi juga mengngkapkan sampai dengan saat ini, hampir semua pelanggan CDMA di 1900 Mhz sudah berhasil di migrasikan ke spektrum 850 Mhz.

Sekedar informasi, di frekuensi 850 Mhz, Smartfren saat ini telah mengalokasikan 5 Mhz untuk layanan CDMA. Smartfren akan benar-benar menghilangkan layanan CDMA ketika semua pengguna layanan ini telah bermigrasi ke 4G LTE mereka.

Siap Luncurkan VoLTE, Smartfren Hadirkan Handset terbaru

0

Telko.id – Smartfren sebagai operator layanan 4G dengan cakupan terluas mengaku telah siap dalam meluncurkan layanan Voice over LTE (VoLTE) pada minggu ini. Seperti diketahui, VoLTE atau Voice over LTE merupakan sebuah layanan voice berbasis data dan berjalan di jaringan 4G LTE.

Walaupun berbasis data, pengguna VoLTE milik Smartfren juga tidak perlu khawatir karena kuota data mereka akan habis terpakai, pasalnya layanan VoLTE ini nantinya akan memotong pulsa para pengguna seperti halnya layanan voice konvensional di 3G ataupun 2G.

Namun, hadirnya layanan VoLTE juga memerlukan sebuah perangkat 4G yang juga mendukung layanan ini. Untuk mengatasi hal tersebut, Smartfren mengambil langkah kongkret dengan menghadirkan dua handset 4G terbaru yang akan dirilis pada Jumat pekan ini.

Lalu, bagaimana dengan pengguna Smartfren di Handset selain Andromax seperti Lenovo A6010 dan Samsung generasi J? Mengenai hal tersebut, Sukaca Purwokardjono, Selaku Division Head Smartphone Business Smartfren menyatakan telah melakukan pembicaraan dengan pihak Samsung dan Lenovo terkait update firmware pada handset tersebut.

Khusus untuk Lenovo A6010, Sukaca menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan uji coba untuk layanan VoLTE pada handset tersebut.

IMG_20160217_3963

Nantinya, layanan VoLTE milik Smartfren akan memiiki beberapa fitur seperti kualitas HD, Video Call Conference, Video Call dan memiliki Call swipe yang mudah dari voice ke voice call. Kecepatan internet minimum untuk menggunakan layanan ini adalah 2Mbps. Smartfren pun memberikan garansi bahwa selama mendapatkan jaringan 4G mereka, pengguna masih bisa menggunakan layanan VoLTE.

IMG_20160217_29192

Seperti diketahui, Hadirnya layanan VoLte akan memberikan Smartren sebuah efisiensi. Hadirnya layanan ini juga sekaligus mampu menjadi subtitusi dari layanan voice lawas milik Smarftren. Mengenai hal ini, Roberto Saputra selaku Direktur Smartfren mengaku bahwa saat ini mereka belum akan melakukan subtitusi terhadap teknologi EVDO yang mereka miliki. Pasalnya, masih banyak revenue Smartfren yang berasal dari jaringan EVDO mereka.

Disinggung mengenai kenaikan ARPU, Roberto juga menjelaskan bahwa hadirnya layanan VoLTE milik Smartfren diharapkan dapat meningkatkan jumlah pemasukan layanan voice mereka. Namun, Ia mengungkapkan saat ini masih terlalu dini untuk membicarakan mengenai kenaikan ARPU Mereka. Smartfren pun saat ini masih berfokus pada penyebaran dari layanan VoLTE miliknya sambil memperkaya ekosistem di layanan tersebut.

Kunjungi AS, Presiden Joko Widodo Sempatkan Mampir ke Markas Twitter

0

Telko.id – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (@jokowi) telah sampai di Amerika Serikat untuk menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) US – ASEAN Summit yang pertama di Sunnylands, California.

Pada kesempatan kunjungan tersebut, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan mengunjungi kantor pusat Twitter di San Francisco untuk bertemu dengan CEO Twitter, Jack Dorsey (@jack), pada tanggal 17 Februari mendatang waktu setempat (18 Februari pagi hari, WIB).

Kunjungan ini merupakan bagian dari inisiatif beliau untuk menekankan peran Indonesia dalam meningkatkan keamanan dan pra-deteksi, di mana platform komunikasi dan sosial seperti Twitter memainkan peran yang sangat penting dalam melawan dan mencegah terorisme dan tindakan ekstrimis.

Sebelum meluncurkan kembali akun Twitternya, @jokowi telah memiliki lebih dari 2.3 juta pengikut. Sampai hari ini, akun Presiden Joko Widodo telah mempunyai lebih dari 4.43 juta pengikut. Beliau juga menjadi Presiden pertama di kawasan Asia Pasifik yang memiliki dan menggunakan Periscope, aplikasilive broadcast milik Twitter (dengan nama akun: @presidenjokowidodo) untuk berbicara langsung dengan masyarakat saat #KarnavalKhatulistiwa di Pontianak bulan Agustus 2015 lalu.

Dengan menggunakan Twitter memungkinkan Presiden Joko Widodo untuk tetap terhubung dengan masyarakat dan memberikan beliau kesempatan menjadi lebih transaparan mengenai kinerja pemerintah dalam hal pembangunan, keamanan, hukum, sosial, politik, dan budaya. Beliau juga menggunakan Twitter sebagai media untuk melakukan diplomasi dengan pemimpin dari berbagai negara. Presiden @jokowi juga menggunakan Twitter untuk menjawab beragam isu yang sedang terjadi serta mengambil tindakan sebagai balasan dari Tweet masyarakat. (Icha)

Sequans Luncurkan Low Cost Chipset LTE Cat-M Untuk IoT

0

Telko.id – Tipikal dari pemasaran LTE biasanya mengenai kecepatan tinggi dan teknologi bandwith yang tinggi Padahal, tidak semua melihatnya seperti itu. Produsen chipset asal Perancis, Sequans beberapa tahun terakhir ini fokus untuk mengembangkan chipset LTE berdaya rendah dengan tujuan mencipatakan modem LTE yang mudah untuk mendukung perkembangan Internet of Things,

“Tidak semua orang membutuhkan kecepatan tinggi, banyak juga yang mementingkan konsumsi daya yang rendah. Pilihannya adalah menggunakan tknologi Cat-M,” ujar Georges Karam, CEO Sequans, seperti yang dilansir dari RCR Wireless.

Cat-M sendiri mengacu kategori M, generasi kedua dari chipset LTE ini dimaksudkan untuk mengakomodir aplikasi IOT. Kategori M berikut nya adalah Kategori-1 LTE, bagian dari standar 3GPP LTE yang ada, yang memungkinkan untuk mengurangi konsumsi daya dan biaya dengan capping speed pada 10 megabit per detik.

Sequans sendiri adalah pembuat chip pertama yang mengumumkan solusi Cat-M, yang mampu bekerja dengan kecepatan 300 kilobit per detik. Chipset ini mengintegrasikan baseband, transceiver RF, RAM dan manajemen daya yang bebentuk 6. X 8 mm. Penyedia solusi seperti Gemalto akan menambahkan baterai, power amplification, switches dan antenna untuk melengkapi IoT module. Dan Gemalto sendiri akan menciptakan Cat-M LTE module dengan menggunakan chipset milik Sequans, meneruskan keberhasilan dari Module Cat-1 yang juga menggunakan modem dari Sequans.

Selanjutnya, Sequans menargetkan bahwa modul ini dapat dijual dengan harga sekitar US $ 8,00 atau sekitar setengah harga dari module katagori 1 yang saat ini ada di pasaran. Bahkan Karam berharap, harga jual dari Cat-M ini dapat lebih rendah lagi. Paling tidak bisa mencapai US$ 6,00.

“Saat ini, di pasar banyak yang menggunakan Cat-1 untuk semua aplikasinya karena tidak ada yang lain,” ujar Karam lebih lanjut. Padahal semua aplikasi untuk M2M harus pindah dari 2G dan yang terbaik dapat dilakukan adalah dengan menggunakan Cat-1. Baik untuk yang berkecepatn tinggi maupun berkecepatan sangat rendah. Jika memang bisa terjangkau tidak masalah. Tapi, pada kenyataanya tidak demikian.

Itu sebabnya, Sequans masuk dengan menawarkan Cat-M. Solusi yang lebih baik untuk melayani konsumen dengan lebih murah. Cat-M diprediksikan akan meningkatkan skala ekonomi dari IoT seperti smart energy meter, industriak IoT sensor, asset tracker, smart city controller, dan consumer wearable.

Cat-M ini sendiri sudah compliant dengan 3GPP Release 13 LTE Advanced Pro standard yang menjadi definisi baru terhadap kapabilitas dari LTE untuk machine-type-communications. (Icha)