spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1508

Perusahaan Ini Akan Hubungkan Backbone di Tiga Negara Asean

0

Telko.id – Sebuah perusahaan kabel bawah laut baru yakni SEAX telah mengontrak Huawei Marine Networks untuk menyebarkan sistem kabel sepanjang 250km yang menghubungkan Malaysia, Singapura dan Indonesia.

Super Sea Cable Networks (SEAX) telah menugaskan pembangunan kabel SEAX-1, yang akan menghubungkan Mersing di pesisir timur Semenanjung Malaysia dengan Changi di Singapura dan di Batam yang mewakili Indonesia.

Pembangunan sistem 24-fiber-pair ini diharapkan akan selesai pada akhir tahun depan. Sementara Fokus pasar SEAX akan menjadi operator grosir di pasar negara berkembang, termasuk operator Tier 1, Tier 2 dan Tier 3  yang ingin memiliki layanan namun tidak mengoperasikan sistem kabel.

Sekadar informasi, rencana lima tahun SEAX adalah menargetkan beberapa negara ASEAN lainnya, seperti Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam dan Myanmar selain Malaysia dan Indonesia.

Perusahaan ini memiliki fasilitas lisensi operator berbasis di Singapura, sebuah perusahaan afiliasi di Indonesia dan bermitra dengan penyedia infrastruktur telekomunikasi Sacofa di Malaysia.

“SEAX-1 melewati salah satu wilayah tersibuk di kawasan Asia Pasifik, di mana kebutuhan bandwidth meningkat secara eksponensial,” kata CEO SEAX Joseph Lim seperti dilansir dari TelecomAsia (13/9).

“Kami percaya sistem kabel bawah laut yang baru akan meringankan tekanan bandwidth pada infrastruktur yang ada dan terus memberikan wilayah ini dengan kecepatan tinggi, konektivitas yang handal yang akan cepat-melacak pertumbuhan.” tambahnya.

Indonesia sendiri melalui PT Telkom telah mengontrak NEC untuk membangun sistem kabel penghubung untuk enam pulau besar di Nusantara dengan negara Singapura.

Sistem Kabel Gateway Global Indonesia akan menghubungkan pulau-pulau seperti Sumatera, Batam, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.

Nantinya, kabel akan menghubungkan ke Singapura dan menyediakan konektivitas langsung dengan dua kabel bawah laut internasional yang masing-masing mendarat di Eropa dan Amerika Serikat.

Asia Sumbang Pelanggan LTE Terbanyak di Dunia ?

0

Telko.id – Jumlah pelanggan LTE global saat ini telah mencapai 1,45 miliar subscriber pada akhir kuartal kedua tahun ini, setelah penambahan bersih sebesar 160,3 juta koneksi LTE pada Q2, seperti dilaporkan RCRWirelles (12/9).

Menurut laporan terakhir dari General Services Administration, sekira 19,5% dari basis mobile global terhubung ke sistem LTE pada akhir Juni silam.

Sementara itu, Laporan GSA juga mengungkapkan bahwa lebih dari 684 juta pelanggan LTE di seluruh dunia yang diperoleh selama 12 bulan terakhir, atau setara dengan pertumbuhan tahunan sebesar 89%.

“GSA saat ini memprediksi bahwa jumlah pelanggan LTE dan LTE Advanced di seluruh dunia akan melewati jumlah total untuk 3G / WCDMA-HSPA secara global pada 2019,” ujar Alan Hadden, VP dari GSA.

Sementara itu, Kawasan Asia memiliki 853 juta pelanggan LTE pada akhir kuartal kedua, atau mencapai pangsa pasar global dengan 57,7%. Sedangkan China berhasil melewati angka 591 juta pelanggan LTE pada akhir Juni, setelah menambahkan sebesar 80.300.000 pelanggan di Q2.

Lebih lanjut, Amerika Utara menduduki peringkat kedua dalam hal pasar LTE terbesar dengan 268,4 juta pelanggan dan 18,5% dari total global.

Untuk kawasan Eropa sendiri menambahkan total 20,5 juta pelanggan LTE pada kuartal kedua, yang berakhir pada Juni dengan pangsa pasar global sebesar 14,1%.

Amerika Latin dan Karibia menambahkan 13,3 juta pelanggan LTE di Q2 dan total mengoleksi 81,9 juta pelanggan 4G LTE, sementara wilayah Timur Tengah memiliki lebih dari 50 juta pelanggan LTE pada akhir periode. Di Afrika, pelanggan LTE mencapai lebih dari 10 juta pada akhir kuartal kedua.

Laporan GSA juga mengungkapkan bahwa total 521 operator telah secara komersial meluncurkan LTE atau layanan LTE-Advanced di 170 negara. Mereka memperkirakan akan ada setidaknya 560 jaringan LTE lagi yang diluncurkan secara komersial pada akhir tahun ini.

Lebih dari 28% dari operator LTE telah  meluncurkan layanan LTE-Advanced secara komersial. Beberapa operator LTE juga telah meluncurkan teknologi Pro LTE-Advanced, menurut GSA.

Proses Akusisi EMC Corp Oleh Dell Baru Selesai

0

Telko.id – Dell Technologies hari ini mengumumkan bahwa proses akuisisi EMC Corporation baru selesai. Dengan adanya akuisisi ini, Dell berharap dapat menciptakan bisnis grup yang unik yang menyediakan infrastruktur penting untuk perusahaan dalam membangun bisnis digital di masa mendatang, mentransformasikan TI dan melindungi aset paling berharganya yakni informasi. Nilai pasar dari penggabungan dua perusahaan ini senilai USD 74 milliar.

Pada saat proses transaksi ditutup pada tanggal 7 September 2016, pemegang saham EMC menerima USD24,05 per lembar saham dalam bentuk tunai, selain tracking stock yang terkait dengan kepemilikan EMC di bisnis VMware. Berdasarkan perkiraan jumlah saham EMC yang diterbitkan, pemilik saham EMC menerima 0,11146 saham dari tracking stock baru (NYSE: DVMT) untuk setiap saham EMC. Nilai dari tracking stock bervariasi dari harga pasar VMware dengan melihat karakteristik yang berbeda dan hak dari kedua saham tersebut.

Dengan adanya merger ini maka portofolio Dell semakin lengkap terutama dalam memecahkan masalah yang sulit bagi pelanggan industri yang berkembang pesat. Mulai dari masalah hybrid cloud, software-defined data center, infrastruktur terkonvergensi, plaform sebagai layanan (platform-as-a-service), analisa data, mobilitas dan keamanan cyber.

“Kami berada di awal revolusi industri berikutnya, Dunia kita menjadi lebih pintar dan semakin terhubung setiap menitnya dan pada akhirnya akan saling terhubung dengan Internet of Things yang luas, dan membuka jalan bagi pelanggan kami untuk melakukan hal-hal luar biasa.Ini adalah alasan kami menciptakan Dell Technologies. Kami memiliki produk, layanan, SDM dan skala global untuk menjadi katalis bagi perubahan dan memandu pelanggan, baik dari bisnis skala besar dan kecil, dalam perjalanan digital mereka,” ujar Micheal Dell, Chairman dan CEO Dell Technologies menjelaskan.

Selanjutnya, yang akan dilakukan oleh Dell Technologies adalah menggabungkan kekuatan Dell dalam strategi go-to-market dengan pelanggan bisnis skala kecil dan menengah dan kekuatan EMC dengan perusahaan besar berskala enterprise. Dengan demikian, diharapkan akan menjadi pemimpin pasar di banyak area paling penting dan berkembang pesat dengan pasar teknologi informasi bernilai USD2 triliun, termasuk posisi sebagai “Pemimpin” dalam 20 Gartner Magic Quadrants dan portofolio lebih dari 20.000 hak paten dan aplikasi. (Icha)

telkomtelstra Dukung Generasi Muda Perkuat Hubungan Indonesia-Australia

0

Telko.id – Duet bareng Telstra, telkomtelstra ikut mendukung penyelenggaraan Conference of Australian and Indonesian Youth (CAUSINDY) 2016, sebuah acara bilateral yang dirancang untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda berbakat bekerjasama memperkuat relasi antara Indonesia dan Australia.

Berlangsung selama tiga hari (6-8 September 2016), program CAUSINDY 2016 diikuti oleh tiga puluh talenta muda delegasi Indonesia dan Australia. 15 delegasi Indonesia yang merupakan pemimpin-pemimpin muda dari institusi pemerintah, akademis, dan perusahaan swasta, saling bertukar gagasan dengan para pakar di bidang bisnis, pemerintahan dan akademisi melalui beragam diskusi panel.

“Kami percaya, keberhasilan transformasi teknologi digital sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, telkomtelstra mendukung upaya CAUSINDY untuk melibatkan generasi muda berprestasi di Indonesia dan Australia untuk memperkuat hubungan kedua negara, mendiskusikan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam menciptakan ide-ide baru guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui inovasi teknologi,” kata Mark Soffer, Chief of Staff telkomtelstra.

Dalam konferensi ini, para peserta diberikan kesempatan untuk membahas isu sosial yang terjadi di kedua negara, diantaranya; politik, bisnis, inovasi teknologi, lingkungan hidup hingga dampak perubahan iklim di Indonesia. Dialog tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya kolaborasi untuk berinovasi, serta memperluas peluang networking dengan para pelaku industri dan pemangku kepentingan.

Telkomtelstra menyadari pentingnya peran generasi muda dalam membangun hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia, khususnya dalam mengembangkan teknologi infomasi dan komunikasi. Hal tersebut sejalan dengan fokus kebijakan pemerintahan Joko Widodo untuk mendorong pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia.

Berdasarkan laporan Accenture Technology Vision 2016, 33% dari ekonomi global sudah terpapar oleh digital, oleh karena itu perusahan-perusahaan terkemuka, organisasi dan institusi pemerintah di Indonesia perlu melakukan pendekatan dengan mengedepankan upaya-upaya pengembangan sumber daya manusia (people first).

Sebagai perusahaan layanan managed solutions yang menerapkan teknologi digital, telkomtelstra juga turut mengutamakan kemajuan sumber daya manusia untuk berinovasi. Hal tersebut direalisasikan dengan mempersiapkan generasi muda berprestasi sebagai pemimpin di perusahaan.

Upaya ini diharapkan dapat mendorong perubahan dan meningkatkan daya saing baik nasional maupun global.

“Kita membutuhkan komitmen dan kerja nyata dalam mendukung generasi muda. Kami berharap melalui CAUSINDY 2016, akan lahir generasi muda yang cerdas dan tanggap dalam memanfaatkan berbagai peluang ekonomi,” pungkasnya.

Ulang Tahun, Ini Pencapaian Mataharimall.com

0

Telko.id – Hari ini tepat satu tahun berdirinya e-commerce keluarga dari naungan Lippo Group yakni Mataharimall.com. Berbagai program serta fitur menarik berhasil di hadirkan oleh startup ini guna menjadikan mereka sebagai platform e-commerce terbesar di Indonesia.

“Kami sangat berterima kasih atas antusiasme dan kepercayaan dari pelanggan, seller, dan partner atas sepak terjang mataharimall.com di tahun pertama,” ujar CEO Mataharimall.com, Hadi Wenas pada Jumpa Media di Jakarta (9/9).

Pada perayaan ulang tahun ini, Wenas juga membeberkan pencapaian mereka pada tahun pertama mereka. Beberapa pencapaian yang patut dibanggakan adalah total coverage dari platform e-commerce ini.

Tercatat, mataharimall.com telah menjangkau 483 kota di Indonesia dan 93% dari kabupaten yang ada di Indonesia.

Selain itu, hadirnya mataharimall.com juga berhasil merangsek pertumbuhan belanja online di berbagai kota kecil dan bukan hanya Jakarta saja. Hal ini terlihat dari jumlah pertumbuhan order pada bulan suci Ramadhan lalu yang ternyata di dominasi oleh kota-kota kecil, dengan Magelang memuncaki daftar pertumbuhan yang mencapai 1241%.

Salah satu ‘aktor utama’ dari pencapaian tersebut adalah hadirnya fitur O2O (Online To Offline) yang memungkinkan para pembeli yang membeli barang secara online di mataharimall.com dan mengambilnya di titik-titik O2O terdekat. Hal serupa juga berlaku pada para seller.

“Saat ini kami memiliki 649 titik O2O di Indonesia yang tersebar di berbagai tempat seperti kantor pos, stasiun kereta, gedung perkantoran, sekolah, apartment, perumahan dan pusat perbelanjaan. Kami juga menyediakan eKios yang menjadi sarana edukasi bagi pengunjung untuk mencoba berbelanja di mataharimall.com,” tambah Wenas.

Wenas menegaskan, Angka total market bisnis online di tahun 2025 akan mencapai USD200 miar dan USD80 miliar berada di Indonesia. Bisnis online ini sendiri dibagi tiga yakni e-commerce, pemesanan tiket, serta transportasi online. Dari ketiga kategori ini, e-commerce berada di posisi teratas. Ia juga mengatakan bahwa prospek e-commerce masih meningkat, karena e-commerce baru saja memulai eranya.

Hadapi Invasi Pemain Asing

Ketika disinggung mengenai kehadiran raksasa e-commerce asing seperti Alibaba group, Wenas mengaku tidak takut dan telah memiliki kunci untuk mengatasi hal tersebut.

Hadi Wenas - CEO Mataharimall.com
Hadi Wenas – CEO Mataharimall.com

“Kami akan tetap fokus ke konsumen, berfokus pada promo, behavior serta keinginan dari pelanggan Indonesia dan itulah yang menjadi cara kami menghadapi mereka,” ujarnya.

Wenas juga berujar, dengan masuknya pemain dari luar negeri maka semakin menegaskan bahwa pasar di Indonesia sangat besar.

“Melihat orang luar negeri masuk di pasar Indonesia mengindikiasikan bahwa mereka percaya market di Indonesia bagus. Kami juga semakin semangat untuk bersaing dengan raksasa luar negeri,”

Ia juga menegaskan tidak akan takut kehilangan para merchant mereka. Sebab jika para konsumen tetap setia dengan mereka, maka para merchant juga tidak akan pergi.

Alcatel-Lucent & Komunitas Connected Government Kerja Bareng Bikin Situs Interaktif

0

Telko.id – Komunitas Connected Government menggandeng Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia untuk meluncurkan portal http://cgc.al-enterprise.co.id/ yang berfokus kepada konten, informasi dan pemikiran mengenai penyelenggaraan e-government di Indonesia.

Situs ini bertujuan untuk memberikan akses kepada anggotanya yang terdiri dari pegawai kementerian, badan pemerintahan, pemerintah daerah serta praktisi dan akademisi. Ini merupakan wadah bagi para pelaku dan pelaksana e-government untuk tidak hanya mendapatkan informasi terkini mengenai teknologi terbaru yang dapat diaplikasikan beserta peraturan pemerintah mengenai penyelenggaraannya, tapi juga memberikan ruang untuk bertukar pikiran, berkonsultasi kepada ahlinya serta saling berinteraksi.

“Alcatel-Lucent Enterprise mendukung pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan e-government di lebih banyak kota, daerah serta lembaga pemerintahan. Situs ini memfasilitasi kebutuhan para awak pemerintahan untuk mendapatkan informasi terkini sekaligus wacana-wacana terbaru dari komunikasi aktif antar para anggotanya,” kata Adios Purnama, Country Manager Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia melalui keterangan resmi.

Ia menambahkan, dengan kemudahan yang didapat dari situs ini, diharapkan implentasi e-government di Indonesia meraih standar yang lebih memuaskan bagi para penggunanya yaitu rakyat Indonesia, serta semakin tepat guna dan sasaran.

Ada tiga bagian utama pada portal ini, yaitu forum, ruang baca dan blog. Forum adalah tempat di mana para anggota dapat berdiskusi mengenai topik-topik tertentu seperti teknologi, peraturan pemerintah, contoh implementasi e-government terbaik dan lainnya. Ruang baca adalah tempat para anggota mendapatkan informasi terkini yang dibutuhkan dalam implementasi e-government. Sementara blog adalah tempat para awak pemerintahan sebagai pelaku e-government dan akademisi untuk mengungkapkan ide dan pemikirannya dalam mengadopsi teknologi yang cocok dan bermanfaat peggunaannya bagi rakyat Indonesia.

“Kebutuhan layanan masyarakat terus berkembang dan sistem informasi juga semakin maju. Saya gembira hal ini terwujud dengan adanya komunitas Connected Government yang dapat mempertemukan para pelaku e-government dengan cara yang unik. Saya harapkan akan muncul ide-ide baru yang dapat disesuaikan dengan kondisi Indonesia,” kata Budi Rahardjo, salah seorang praktisi TI yang menjadi pengisi tetap di blog.

Cakupan FTTH China di Daerah Perkotaan Capai 90%

0

Telko.id – Menurut statistik terbaru dari Academy of Telecommunication Research (CAICT), operator China telah memperluas cakupan FTTH ke hampir 90% pemukiman di kota-kota di Cina.

Sampai dengan akhir 1H16, seperti dilaporkan c114, FTTH telah mencakup 704 juta penduduk. Dengan caakupan mendekati 100% di beberapa provinsi, termasuk Tianjin dan Jiangsu.

Di daerah pedesaan, FTTH telah diperluas ke lebih dari 80% desa administratif, dengan lebih dari 50% berada pada kecepatan di atas 12Mbps. Akun koneksi rural 31,6% dari total basis pelanggan FTTH di negeri itu.

Sementara total jumlah pelanggan broadband FTTH tumbuh menjadi 62.18 juta dan diharapkan bisa mencapai hampir 100 juta pada akhir tahun ini.

Jumlah pelanggan broadband tetap mencapai 273.7 juta, yang menggambarkan tingkat penetrasi 20,4%. Di antara pelanggan tersebut, sekitar 80% berada di kecepatan 8Mbps atau lebih cepat, dan 47,7% pada kecepatan 20Mbps atau lebih.

Operator incumbent China telah menginvestasikan dana besar dalam penggelaran serat di daerah perkotaan untuk meningkatkan adopsi dan mewujudkan ambisi broadband tingkat gigabit pemerintah.

Kabel Laut Google Janjikan Transfer Data 26 Tbps Untuk Pelanggan Asia

0

Telko.id – Jumlah pengguna data yang kian meningkat membuat semua perusahaan yang berkaitan dengan data memperkuat aksesnya. Termasuk juga dengan Google. Beberapa waktu lalu, Google membangun link baru antara Jepang dan Taiwan. Sekarang ‘jalur’ tersebut sudah dapat digunakan.
Jalur baru yang dibuat oleh Google ini menggunakan kabel bawah laut yang tersambung dari pantai barat Amerika Serikat ke Singapuran dan seterusnya. Dengan jalur terebut, Google menjanjikan dapat memberikan akses layanan data hingga 26 terabit per detik.

Kabel bawah laut yang dimaksudkan oleh Google itu merupakan extention dari kable trans Pasific sepanjang 5,600 mile yang sebenarnya sudah mulai online pada bulan Juni lalu. Dengan menggunakan jalur tersebut, akan ada koneksi ke pusat data milik Google yang berada di Taiwan. Rencananya, jalur tersebut akan digunakan oleh Google untuk melayani pelanggan yang cukup banyak di Asia.
Dalam sebuah postingan di blog, kemampuan transfer data yang dimiliki oleh Google tersebut yakni 26 terabit per detik setara dengan 138 miliar selfie setiap hari. Artinya, dengan kapasitas yang dimiliki oleh Google ini akan mampu melayani setiap orang di Taiwan untuk mengirim selfie ke Jepang setiap 15 detik.

Secara teoritis, pengguna Google di Asia akan merasakan kecepatan yang meningkat akibat kabel baru yang dimiliki Google ini ketika melakukan aktifitas menggunakan spreadsheet Google Docs, maupun Google Driveuploads, dan sejenisnya. Semua kegiatan tersebut akan lebih cepat. Namun, apakah semua konsumen benar-benar akan merasakan perbedaannya? Sebenarnya, tergantung pada penyedia layanan internet yang digunakan konsumen juga. Di Korea dan Singapura, yang sudah memiliki penyedia layanan internet lebih baik dari negara lain, tentu akan merasakan peningkatan yang lebih nyata dan akan memberikan pengalaman yang lebih baik.

Kabel Trans Pasific itu sendiri terbentang dari Oregon ke dua titik pendaratan di Jepang. Diklaim bahwa kemampuan transfer data dari kabel tersebut adalah 60 terabit per detik dari bandwidth. Hal tersebut setara dengan sekitar 10 juta kali lebih cepat dari rata-rata modem kabel yang ada. Investasi untuk pembangunan jaringan bawah laut ini sebesar $ 300 juta yang dibangun oleh sebuah konsorsium perusahaan teknologi, termasuk di dalamnya adalah Google. Fiber optik yang dibangun tersebut merupakan yang tercepat saat ini untuk di dunia.

Dengan adanya link Jepang-Taiwan yang baru tersebut memperpanjang koneksi ke hub West Coast utama AS, termasuk Los Angeles, Bay Area San Francisco, Portland, dan Seattle. (Icha)

Dell Technologies Berencana PHK 3000 Karyawan Di Akhir 2016

0

Telko.id – Tidak dapat dipungkiri, saat ini sedang terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam industri teknologi. Tentu semua itu mengikuti dari perkembangan teknologi itu sendiri. Itu sebabnya, banyak perusahan IT yang mencoba bertahan dengan melakukan berbagai langkah strategis. Seperti yang dilakukan oleh Dell Technologies yang berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan 2000 karyawan. Langkah ini dilakukan setelah usai mengakusisi EMC Corp. Hal ini diperoleh berdasarkan informasi dari sumber yang dekat dengan perusahaan, seperti yang dilansir dari Bloomberg.

Langkah pengurangan karyawan yang akan dilakukan oleh Dell tersebut, rencananya akan dilaksanakan pada akhir tahun. Yang paling banyak terkena dampak adalah karyawan Dell yang berada di Amerika. Terlebih lagi adalah posisi yang berada di suply chain dan posisi yang umum. Posisi administrasi juga akan terkena dampak, seperti marketing. Dell saat ini memiliki 140.000 karyawan diseluruh dunia.

Usai pembelian EMC Corp, Dell harus melakukan penghematan biaya yang cukup besar. Setidaknya harus menghemat hingga US $ 1,7 miliar hanya pada 18 bulan pertama. Strateginya adalah melakukan beberapa kesepakatan yang memberikan dampak pada peningkatan jumlah penjualan hingga beberapa kali jumlahnya dibandingkan dengan yang terjadi sebelumnya.

Namun, langkah pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari. “Seperti biasa dalam penggabungan dua perusahaan besar, maka akan terjadi tumpang tindih posisi, jadi kami perlu mengelola dan salah satunya cara adalah melakukan pengurangan karyawan. Walau demikian, kami akan melakukan segala cara untuk menimalkan dampak pada pekerja,” ujar Dave Farmer, juru bicara Dell yang menjawab melalui email, seperti yang dilansir dari Bloomberg.

Dave juga menambahkan, “Harapan Dell adalah kenaikan pendapatan akan lebih besar daripada penghematan biaya apapun, dan pertumbuhan pendapatan tersebut dapat mendorong pertumbuhan lapangan kerja.”

Akuisisi EMC Corp oleh Dell Technologies ini bernilai sekitar $ 67 Miliar seperti yang diumumkan pertama kali, sekitar setahun lalu. Langkah tersebut tentu memberikan dampak yang luar biasa bagi kedua perusahaan maupun peta perindustrian secara keseluruhan. Pasalnya, langkah strategi tersebut adalah menyatukan penyedia produk data storage dan perodusen server serta personal komputer terkemuka dunia. Tentu, hal ini juga dapat meningkatkan daya saing dengan para kompetitornya seperti Amazon.com Inc, Microsoft Corp dan Alphabet Inc Google yang juga bermain di ranah yang sama yakni layanan Cloud.

Jadi, inti dari kesepakatan Dell dan EMC Corp ini adalah untuk meningkatkan pendapatan. Michael Dell menyebutkan bahwa ada beberapa posisi yang tumpang tindih fungsi dan bukan merupakan bagian penting sehingga ada beberapa yang harus dilakukan pemangkasan. Namun, Michael sendiri menolak memberikan estimasi atas pengurangan pekerjaan tersebut. (Icha)

Riset: Jaringan 2G akan Tetap Hidup Berkat M2M

0

Telko.id – LTE boleh saja akan menjadi penyedia terbesar layanan mesin-ke-mesin pada 2021, namun bukan berarti jaringan 2G akan mati. Sebaliknya, koneksi jaringan ini disebut-sebut akan sama banyaknya dengan koneksi 4G.

Akan ada lebih dari 700 juta sambungan (M2M) jaringan mesin-ke-mesin menggunakan industri seluler pada 2021, dan mereka akan mendapatkan industri $ 67000000000 setahun pendapatan.

Laporan terbaru dari Ovum mengatakan bahwa LTE akan mendominasi, dengan 212 juta koneksi pada 2021, namun jaringan 2G juga akan memiliki koneksi yang sama banyaknya, dan akan ada sekitar 172 juta koneksi menggunakan 3G.

“Kelompok operator besar dengan bisnis M2M maju tidak akan berusaha untuk mematikan 2G hingga 2020 – dan untuk beberapa ini tidak akan terjadi sampai tahun 2025,” kata Pauline Trotter, pemimpin praktek untuk Ovum.

Namun, ia menambahkan, keputusan ini bukan hanya untuk kepentingan dukungan peninggalan: koneksi 2G M2M akan terus ditambah, karena 2G masih merupakan bentuk cakupan yang paling terjangkau dan tersedia secara internasional.

Menurut laporan GTB, Kamis (8/9), total koneksi M2M seluler akan mencapai 733 juta, kata Ovum. Pasar Asia dan Oceania akan bernilai US$ 22 miliar; pasar Amerika Utara US$ 16 miliar dan pasar Eropa Barat US$ 14 miliar.

Baik teknologi 2G dan 3G akan berada dalam taraf tanpa kemajuan dalam hal koneksi M2M pada 2021, tetapi M2M akan menjaga mereka hidup sampai LTE mengambil alih.