spot_img
Latest Phone

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...
Beranda blog Halaman 1508

Baidu : Aplikasi Mobile Semakin Menjanjikan

Telko.id – Baidu kembali menggelar riset bagi dunia digital di Indonesia. Sekadar informasi, riset kedua yang lebih berfokus mengenai masalah aplikasi yg sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Riset ini diambil berdasarkan umur 13 tahun hingga 55 tahun. Sementara untuk kelasnya lebih ke ABC. Dari studi terbaru Baidu yang dilaksanakan oleh lembaga riset independen terkemuka GfK Indonesia bertajuk Mobile Apps Market Study Indonesia memperlihatkan bahwa penetrasi aplikasi mobile di kalangan pengguna perangkat bergerak ternyata memang lebih tinggi (97%) dibandingkan dengan penetrasi browser (76%). Mereka rata-rata meluangkan waktu 60 menit per hari untuk berinteraksi dengan aplikasi mobile yang telah diunduh ke dalam perangkat bergerak mereka.

Bao Jianlei, Managing Director Baidu Indonesia mengungkapkan, “Aplikasi Mobile telah menjadi warna tersendiri dalam mendorong pertumbuhan bisnis di industri kreatif berbasis teknologi informasi. Dengan menggelar temuan-temuan baru tentang perilaku serta minat pasar Indonesia terhadap aplikasi mobile, Baidu sebagai perusahaan pengembang teknologi terkemuka dunia berkomitmen untuk kian menguatkan pemahaman para stakeholders industri ini tentang semakin pentingnya keberadaan aplikasi mobile dalam mendukung produktivitas dan gaya hidup masyarakat masa kini, sekaligus turut mendorong semakin tumbuhnya bisnis pengembangan aplikasi, khususnya di Indonesia,” ujarnya pada saat media update di Jakarta (7/4).

Berdasarkan riset tersebut, aplikasi mobile menawarkan pendapatan yang semakin menjanjikan dari tahun ke tahun. Di tahun 2013, pendapatan yang berasal dari aplikasi mobile di Indonesia mencapai USD62,1 juta. Tak perlu berselang lama, pendapatan atau revenue yang dihasilkan oleh aplikasi mobile di tahun 2015 di Indonesia mencapai USD118,2 juta. Diperkirakan, di tahun 2016 ini akan mencapai USD142,1 juta dan di tahun 2018 nanti akan mencapai USD197,6 juta.

Aplikasi yang sering diunduh oleh pengguna yakni, Games (38%), Instant Messaging (27%) dan Media Sosial (19%) tercatat sebagai aplikasi mobile yang paling sering diunduh oleh pengguna perangkat bergerak di Indonesia.

Untuk segmen Communication, bbm masih menjadi nomor satu dengan persentase 92 persen. Sementara ada gmail, WhatsApp dan line yang membuntuti dari belakang.
Sedangkan social networking, facebook berhasil menduduki peringkat pertama, dengan google plus, instagram, path dan twitter.

Total revenue mobile apps mencapai 21.2 juta USD dollar dengan sumbangan terbesar dari mobile advertising.

Riset ini juga menyebutkan mengenai alasan seseorang mendelete aplikasi mobile dari smartphon mereka. Aplikasi yang paling sering didelet oleh penggunanya adalah Games, communications, social media, shopping dan transportation. Dengan total 16 persen pengguna menghapus aplikasi mereka tiap bulan. Dari jumlah tersebut, terlihat bahwa Games (50%), Instant Messaging/Komunikasi (29%) dan Media Sosial (16%) sebagai aplikasi yang paling sering dihapus.

Sementara alasan terpopuler dari pengguna ketika menghapus aplikasi mereka adalah karena memakan terlalu besar memori internal serta si pengguna yang sudah jarang menggunakan aplikasi tersebut.

Disinggung mengenai OTT/aplikasi asing yang masih mendominasi riset tersebut, Iwan Setiawan selaku Head of Marketing Baidu Indonesia menjelaskan bahwa developer lokal masih perlu menghadirkan aplikasi yang lebih mudah untuk digunakan oleh end user.

“Harus diakui, developer di Indonesia sudah cukup banyak, namun untuk menghasilkan apps yang bagus, masih perlu usaha besar. Sementara pengguna di Indonesia lebih menginginkan aplikasi yang cukup baik dari segi User Xperience dan User Interface. Selain itu, banyak juga para developer yang belum tau bagaimana cara mempromosikan aplikasi mereka sehingga aplikasi asing masih mendominasi di Indonesia” ujar Iwan.

Iwan juga memprediksi bahwa pada tahun 2018 nanti, jumlah revenue yang bisa dihasilkan dari mobile application berada pada angka 197,6 USD dollar, dengan pertumbuhan mobile advertising yang encapai 53,9 % di tahun tersebut.

Nokia Rumahkan Ribuan Karyawan di Eropa, Bagaimana dengan Indonesia?

0

Telko.id – Seperti telah diprediksi sebelumnya, buntut dari akuisisi Alcatel Lucent oleh Nokia adalah pengurangan tenaga kerja. Terbukti, perusahaan kemarin mengeluarkan sebuah pernyataan terkait rencananya untuk merumahkan setidaknya 3100 karyawan. Jumlah tersebut meliputi 1300 pekerjaan di Finlandia, 1400 pekerjaan di Jerman, dan 400 sisanya di Perancis.

Menurut pernyataan tersebut, seperti dilansir dari Telecom, Kamis (7/4), pengurangan tenaga kerja sendiri dilakukan untuk memenuhi integrasi Alcatel-Lucent dan tantangan atau tren pasar di masa mendatang.

Seperti diketahui, Nokia telah menyelesaikan proses akuisisinya terhadap ALU sejak Januari lalu, dan telah menargetkan USD 1.02 miliar untuk apa yang mereka sebut “sinergi biaya operasional”. Sederhananya, perusahaan ingin menyingkirkan biaya berlebihan di mana Nokia dan ALU memiliki penawaran produk atau unit bisnis serupa atau identik.

Untuk melakukannya, Nokia mau tidak mau harus merumahkan karyawannya selama tiga tahun ke depan. Menurut Nokia, pengurangan akan difokuskan pada daerah-daerah di mana ada tumpang tindih, seperti R&D, sales dan fungsi perusahaan. CEO Rajeev Suri mengatakan komitmen Nokia untuk mengurangi opex yang digandakan akan memiliki konsekuensi manusia.

“Ketika kami mengumumkan akuisisi Alcatel-Lucent kami membuat komitmen untuk memberikan USD 1.02 miliar untuk sinergi ini – dan komitmen itu tidak berubah,” katanya.

Rajeev juga menambahkan, tidak menampik bahwa tindakan ini akan memiliki dampak nyata pada manusia (dalam hal ini karyawan). Oleh karena itu, perusahaan akan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan memberikan transisi dan dukungan lain kepada karyawan yang terkena dampak.

Sebelumnya, Nokia tidak bersedia menyebutkan berapa jumlah pekerjaan yang akan terkena dampak dari perampingan ini. Namun sebuah bocoran yang telah dikonfirmasi oleh Financial Times menyebutkan bahwa setidaknya 3100 karyawan akan dirumahkan, dengan rincian 1300 pekerjaan di Finlandia, 1400 pekerjaan di Jerman, dan 400 di Perancis. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Melalui sumber terdekat (Nokia) yang berhasil dimintai keterangan oleh tim Telko.id, dampak serupa memang tak bisa dipungkiri ikut berimbas pada Nokia Indonesia. Hanya saja, tidak sebesar yang terjadi di Eropa, mengingat jumlah karyawan di Indonesia pun tak sebesar itu.

“Kalau mengenai jumlah tepatnya kami tidak bisa memberitahu, karena memang belum ada rilis resmi. Tapi memang ada,” kata sumber tersebut.

Sekedar informasi, saat ini Nokia Indonesia memiliki 1403 karyawan dimana 57 diantaranya adalah tenaga kerja asing yang berasal dari 21 negara. Sementara former ALU Indonesia memiliki 107 karyawan dengan 5 diantaranya adalah tenaga kerja asing.

 

Imagine Cup 2016 Temukan Tiga Wakil Indonesia

0

Telko.id – Untuk mendukung generasi muda dalam mewujudkan ide aplikasi bermanfaat bagi masyarakat luas, Microsoft kembali menghadirkan kompetisi Imagine Cup. Putaran final tingkat nasional dari kompetisi yang ditujukan khusus bagi pelajar dan mahasiswa berbakat Indonesia tersebut diselenggarakan di @America, Pacific Place Jakarta hari ini, dengan diikuti 9 tim developer muda yang bersaing ketat untuk membuktikan kehebatan berbagai aplikasi ciptaan mereka.

Aplikasi-aplikasi yang ditampilkan pada Imagine Cup 2016 begitu beragam. Mulai dari aplikasi ‘IMS+’ yang mampu memonitor pasien rawat inap rumah sakit dengan mendeteksi cairan infus dan mengingatkan jadwal minum obat, aplikasi ‘Froggy the Pesticide’ – sebuah game interaktif yang mengajarkan pengguna tentang bahaya pestisida dan manfaat biopestisida, hingga aplikasi ‘TaniHub’ – sebuah platform e-commerce yang memudahkan para pengguna untuk berbelanja sayur dan buah-buahan segar dengan menghubungkan pengguna langsung kepada para petani. Menariknya, tahun ini Imagine Cup menerima lebih banyak ide aplikasi yang berkaitan dengan bisnis dan kewirausahaan.

Membuka konferensi pers Imagine Cup 2016, Andreas Diantoro, President Director, Microsoft Indonesia mengatakan, “Kini pola berpikir generasi muda telah semakin kreatif dan solutif – dua fondasi kuat untuk menjadi entrepreneur masa depan. Ditambah dengan penguasaan teknologi di era yang serba digital, kami yakin kelak generasi muda pun dapat menjadi technopreneur handal yang mampu membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.”

Sekadar informasi, tahun ini merupakan tahun ke-11 penyelenggaraan Imagine Cup di Indonesia dengan peningkatan jumlah peserta yang cukup signifikan setiap tahunnya. “Kompetisi Imagine Cup terus berhasil membuktikan bahwa aplikasi inovatif yang dikembangkan oleh para developer muda dapat menghadirkan solusi nyata bermanfaat yang mampu menangani berbagai tantangan masyarakat saat ini. Oleh karena itu, Microsoft terus membina dan mendukung para developer muda di Indonesia melalui ajang Imagine Cup agar dapat meningkatkan kapasitas diri serta jiwa kewirausahaan mereka,” ujar Anthonius Henricus, Developer Experience & Evangelism Director, Microsoft Indonesia.

Imagine Cup juga telah melahirkan developer muda yang sukses mengembangkan aplikasi mereka dan digunakan oleh beberapa jenis usaha. seperti, CAKRA dan Radya Labs. CAKRA merupakan pemenang Imagine Cup Indonesia 2014 kategori world citizenship yang sukses mengembangkan aplikasi terapi autis dengan teknologi interaktif. Aplikasi ini telah digunakan oleh kurang lebih 2.000 pengguna yang berasal dari 78 kota di Indonesia dan 6 negara lainnya. Sementara itu, Radya Labs merupakan pemenang Imagine Cup Indonesia 2010 kategori software design yang telah sukses menjadi sebuah startup di bidang pengembangan perangkat lunak mobile. Radya Labs berhasil membuat beragam aplikasi untuk startup maupun korporasi besar seperti Telkom, Indosat, Telkomsel, Java Jazz Festival, dan D’COST Seafood Restaurant. Mereka juga telah memberikan berbagai pelatihan terkait pengembangan serta pengimplementasian mobile apps kepada beberapa institusi seperti Pertamina dan Menkominfo.

Dalam acara Imagine Cup 2016 yang berupaya untuk mendorong inovasi dan meningkatkan jiwa kewirausahaan generasi muda, Microsoft turut bekerjasama dengan Bank Mandiri. Rico Usthavia Frans, Managing Director, Bank Mandiri mengatakan, “Visi dan misi ajang kompetisi Imagine Cup 2016 sejalan dengan semangat Bank Mandiri untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi muda dan mendukung perkembangan startup di Indonesia. Karena itu, kami mengadakan kolaborasi antara Imagine Cup dengan Wirausaha Muda Mandiri 2016, dimana para finalis Wirausaha Muda Mandiri bidang teknologi digital berkesempatan untuk mengikuti putaran semifinal Imagine Cup 2016. Dengan begitu, mereka dapat menciptakan aplikasi-aplikasi yang berguna bagi bisnis mereka.”

Dari 118 proyek yang terkumpul pada tahap seleksi awal Imagine Cup 2016 tingkat nasional, hanya tiga tim developer muda terbaik yang berhak mewakili Indonesia di semifinal Imagine Cup 2016 tingkat dunia. Lantas Siapa tiga developer tersebut?

Tiga wakil dari Indonesia tersebut adalah para pemenang dari Imagine Cup tingkat Nasional. berasal dari tiga ketori yang berbeda, ketiga developer ini sukses meyakinkan para juri lewat presentasi singkatnya serta aplikasi mereka yang cukup mumpuni.

Berikut masing-masing pemenang dari Imagine Cup tingkat Nasional ini :

Tim None Developers dari Universitas Trunojoyo Madura dengan proyek Froggy & The Pesticide menjadi pemenang kategori Games.

Froggy and the Pesticide merupakan game yang memiliki cara bermain yang menarik, menantang dan dapat membuat kecanduan, game ini menceritakan tentang Froggy sebagai spesies yang bukan target dari penggunaan pestisida akan tetapi anehnya pestisida tetap menyemprotkan cairan beracunnya kearah froggy . Jadi, Froggy berusaha keras untuk mengganti pestisida dengan biopestisida karena pestisida sendiri merupakan semprotan beracun yang membuat spesies lain menjadi keracunan.

Tujuan game ini adalah mengganti pestisida dengan biopestisida. Maka froggy harus mencapai lokasi pestisida berada dan mengumpulkan biopestisida untuk menyelesaikan game.

Cara main game ini adalah dengan swipe ke arah kayu untuk menempel pada kayu, tap untuk
melepaskan, tap dua kali untuk melompat ke atas,swipe ke arah tanah untuk memantul. Berhati-hatilah terhadap cairan beracun yang disemprotkan oleh pestisida dan jangan lupa untuk mengambil biopestisida. Di sisi lain, game ini menyarankan penggunaan biopestisida dan memberikan informasi tentang bahayanya pestisida.

Tim Garuda45 dari University of Edinburgh, University College London, dan King’s College London dengan proyek TB DeCare menjadi pemenang kategori World Citizenship.

Metode deteksi bakteri tuberkulosis (TB) yang paling banyak digunakan di seluruh dunia adalah pemeriksaan sputum menggunakan Basil Tahan Asam (BTA). Metode ini banyak diterapkan di negara-negara berkembang dan negara tertinggal karena metode ini merupakan yang paling murah dan efisien. Namun, pemeriksaan BTA juga memiliki beberapa kekurangan, seperti sensitivitas yang rendah (<60%), memerlukan tenaga professional laboran, serta potensi menghasilkan pemeriksaan yang berbeda antar laboran karena faktor lelah maupun standar evaluasi yang berbeda antar individu.

TB DeCare (Tuberculosis Detect and Care). Pertama, TB DeCare terintegrasi dengan alat pendeteksi otomatis menggunakan pengelolaan citra digital (digital image processing) dari sputum (dahak) pasien. Metode ini mengadaptasi penelitian yang sudah dilakukan oleh Forero et al (2006) dengan mengombinasi metode segmentasi dan Gaussian Mixture Model untuk mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosa di dalam sputum. Hasil penelitian menunjukkan, metode ini mampu meningkatkan sensitivitas deteksi hingga 98% dan spesifisitas sebesar 99%. Kedua, agar alat pendeteksi

TB ini dapat terjangkau di derah-daerah terpencil, maka kami juga mengembangkan mikroskop portable dengan menggunakan ponsel. Kami mengadaptasi sebuah alat yang mampu meningkatkan kapasitas kamera ponsel untuk menjadi mikroskop dengan perbesaran hingga 1000x dengan harga yang sangat terjangkau. Melalui alat ini, maka pendeteksian bakteri TB pada sputum pasien tidak lagi memerlukan kinerja evaluasi laboran dan mikroskop di laboratorium, namun dapat diterapkan secara otomatis hanya dengan menggunakan ponsel. TB DeCare merepresentasikan alat diagnosis TB yang mudah, efisien, dengan hasil yang akurat.

Permasalahan lain dari TB adalah rendahnya angka kepatuhan berobat pasien yang dapat menyebabkan kejadian putus berobat bahkan resistensi terhadap obat (MDR TB – Multi Drug Resistant TB). Oleh sebab itu, TB DeCare juga terintegrasi dengan portal informasi TB sekaligus aplikasi pengingat minum obat secara otomatis. Melalui sistem TB DeCare, dokter atau tenaga kesehatan dapat memasukkan data setiap pasien yang telah terdektesi terinfeksi dengan TB serta mengevaluasi pengobatan pasiennya. Data demografi, gejala, riwayat penyakit, pengobatan, evalusi vital pasien akan terekam dalam sistem TB DeCare

Tim Hoome Studio dari Institut Teknologi Bandung dan Telkom University dengan proyek Hoome menjadi pemenang Imagine Cup 2016 kategori Innovation.

Hoome adalah rumah pintar pertama yang mencoba untuk beradaptasi dengan kondisi penggunanya
dan kenyamanan penggunanya. Berbeda dengan rumah pintar yang ada selama ini, hoome akan menyebar sensor pada pengguna, bukan pada lingkungannya. Kondisi user seperti tingkat stress, kondisi mood, kesadaran, tingkat kenyamanan dan lain-lain akan direkam oleh wearable device. Kami menggunakan tiga wearable device yaitu EEG, EMG, dan smartwatch. Setelah mendapatkan kondisi user, aplikasi akan mengatur peralatan di dalam rumah, seperti mengatur pencahayaan, suhu dan temperatur, aroma terapi, serta TV atau home entertainment di rumah tersebut.

Dokter dapat memasukkan jadwal minum obat, jadwal kunjungan, serta jadwal pengambilan obat pasien yang kemudian terhubung dengan sistem pengingat otomatis. Pasien dan PMO (Pengawas Minum Obat) juga dapat mengakses informasi mengenai tuberkulosis, jadwal pengobatan, serta forum konsultasi dengan tenaga kesehatan melalui mobile apps. Sistem ini dapat mengadaptasi ketersediaan teknologi di wilayah pengguna, sehingga pengingat minum obat dapat dikirimkan baik dalam bentuk aplikasi mobile atau melalui SMS. TB DeCare mengintegrasikan seluruh komponen yang diperlukan untuk memberantas TB, dengan menggunakan teknologi tepat guna dengan harga yang terjangkau, sehingga dapat dengan mudah diterapkan di negara-negara berkembang dimana permasalahan TB paling banyak ditemukan.

Telkomsel Regional II ‘Curi Start’ Persiapkan Calon Juara Loop KePo 2016

0

Telko.id – Tahun 2015 fenomena media social berplatform video online, Youtube, mencatat peningkatan 450% jumlah video yang di upload dan 110% untuk waktu menontonnya secara online dibanding tahun sebelumnya. Khusus di Indonesia sendiri, upload video ke YouTube mencatat peningkatan hingga 600%. Hal inilah yang mendorong Telkomsel Regional Central Jabotabek pada akhir tahun 2015 lalu menggelar kompetisi Online Video untuk kalangan anak sekolah dan kuliah.

Ajang yang diberi nama Digital Creative Competition ini, digelar untuk menjaring bakat anak muda tingkat menengah pertama hingga segmen anak kampus. Kompetisi ini berjalan sejak 1 Desember 2015 hingga 31 Januari 2016 ini diselenggarakan oleh Telkomsel Regional Central Jabotabek khusus untuk anak muda dari kalangan sekolah dan kampus yang berada di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur, dn berhasil terkumpul sekitar 150 video karya anak muda yang diunggah melalui social media YouTube.

General Manager Sales Regional Central Jabotabek, Heru Sukendro, mengatakan “Ajang ini diadakan sebagai pemanasan jelang program LOOP KePo 2016 yang sudah resmi dimulai April 2016 ini. Kami melihat minat besar dari kalangan anak muda yang gemar berkreasi membuat konten video digital dan mengunggahnya di social media, seperti YouTube. Untuk itu, Telkomsel melihat potensi besar pemanfaatan layanan mobile broadband untuk kegiatan positif, dan Telkomsel akan memfasilitasi antusiasme tersebut dengan menyediakan layanan jaringan broadband berkecapatan tinggi, khususnya dengan semakin luasnya cakupan layanan 4G LTE di kota Jakarta.”

Konten video digital dari komunitas anak muda SMAN 77 Jakarta Timur dan SMKN 56 Jakarta Utara berhasil meraih juara berdasarkan jumlah LIKE yang diperoleh, dan berhak mendapatkan hadiah langsung hingga Rp. 5 juta. Pada acara penyerahan hadiah tersebut, Telkomsel juga menghadirkan pembicara dari mentor konten digital yang ikut berbagi tips tentang kreatifitas membuat konten video digital dan trik agar karya kreatif mereka yang sudah diunggah dapat diakses banyak viewer.

Heru menambahkan, diharapkan melalui kompetisi ini, pemenang dan para peserta lainnya menjadi terbiasa untuk menghasilkan lebih banyak lagi karya digital yang lebih kreatif, dan siap untuk mengikuti ajang LOOP KePo 2016 yang sudah mulai berjalan dan juga mengadu hasil karya dalam bentuk konten video digital. Heru berharap tahun ini peserta LOOP KePo 2016 akan lebih banyak diikuti peserta dari Jakarta, karena di wilayah ini lah industri dan pasar selular sudah sangat matang dan sangat menunjang untuk semua aktivitas yang menggunakan layanan mobile broadband. (Icha)

Lintasarta Targetkan Revenue Rp.2,5 Triliun di 2016

0

Telko.id – Pasar Data Center saat ini memang sangat prospektif. Dari data IDC, bisnis data center ini akan mencapai 15 juta US$ di tahun 2016 ini. Dengan pertumbuhan sekitar 30% setiap tahunnya. Itu sebabnya, Indosat Ooredoo bersama anak perusahaannya Lintasarta sangat optimis bahwa dengan selesainya pembangunan Disaster Recovery Center 3 akan cepat terisi.

“Sejak tahun lalu, Lintasarta ini sudah melakukan transformasi menjadi perusahaan ICT, bukan lagi sekedar menyediakan data center saja. Itu sebabnya, DCR 3 ini akan dimaksimalkan untuk mendukung bisnis dari Lintasarta. Kami targetnya hingga akhir tahun akan mencapai revenue 2.5 triliun rupiah,” ujar Arya Damar, President Director Lintasarta menjelaskan. Arya menambahkan bahwa pendapatan itu, akan diperoleh dari bisnis ICT 20%. Memang masih kecil. Tapi dengan seiringnya waktu, setiap tahun akan terjadi pertumbuhan 35% dan pada tahun 2020 nanti akan bertambah besar komposisinya menjadi 60%. Hal itu dapat terjadi karena pada masa itu bisnis internet of things yang menghubungkan banyak device pasti membutuhkan juga data center.

“Pasar data center akan terus mencatat pertumbuhan besar dalam dua tahun ke depan, salah satunya didorong keberadaan PP Nomor 82 Thun 2012 dan kami siap menangkap peluang tersebut dengan DRC 3 ini, “ujar Herfini Haryono, Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo menjelaskan.

DRC 3 ini melengkapi fasilitas milik Lintasarta lainnya yakni DRC 1 dan 2 yang saat ini sudah penuh disewa oleh para kliennya. Termasuk juga fasilitas data center lainnya yang dimiliki oleh Lintasarta. Setidaknya, saat ini sudah ada 2500 – 3000 pelanggan korporate Lintasarta yang juga menjadi pelanggan Indosat Ooredo. Memang, pelanggan Indosat Ooredoo menjadi target utama untuk memaksimalkan DRC ini. Terlebih dengan selesai dibangunnya DRC 3 ini yang sudah memiliki sertifikasi Tier 3, maka dapat memberikan solusi end-to-end data center bagi para pelanggannya.

Arya mengklaim bahwa DRC 3 sebenarnya adalah Tier 3 plus. Pasalnya, dari sisi power, DRC 3 yang berlokasi di Jatiluhur ini sudah didukung oleh PLN dan Jasa Tirta II yang masing-masing siap mendukung kebutuhan Lintasarta hingga 1 Mega watt. Selain itu, posisi Jatiluhur memiliki profil resiko bencana yang amat rendah menjadi keunggulan juga dibandingkan para provider telekomunikasi lain sebagai pesaing terdekat yang juga memiliki layanan data center. (Icha)

Menanti Geliat XL di Ranah IoT

0

Telko.id – XL Axiata nampak semakin serius dalam menggarap ranah Internet of Things di Indonesia. hal ini terlihat dari pergerakan mereka yang siap meghadirkan berbagai solusi untuk mendukung tren Internet of Things.

Rafael Jeffry A. Sani, Vice Presiden Digital Service Business XL menyebutkan, “tujuan kita untuk membangun satu dunia digital yang berkesinambungan untuk rakyat Indonesia, baik itu pebisnis ataupun perorangan, kita mau membangun satu ekosistem yang harus mengakomodir kebutuhan orang banyak,” ujarnya pada saat media update XL terkait Internet of Things, di Jakarta (6/4). Ia juga menambahkan bahwa XL tengah menargetkan pertumbuhan double digit atau sekitar 200 ribu unit pelanggan IoT baru XL, tambah Rafael.

Sekadar informasi, XL telah bermain di ranah IoT sejak tahun 2011 silam. Hal ini tergambar dari pernyataan Arifa febriyanti selaku Head Of Internet Of Things, “IOT XL hadir dari tahun 2011 yang berfokus kepada M2M, di 2014, kami mengarahkan ke Trusted business partner, sementara di tahun 2015 kami lebih cenderung pada beyond connectivity dan di tahun ini peran kita berada di growth ecosystem,” tuturnya.

Tiga solusi Internet of Things dari XL ini mencangkup Yubox, Savvy Smarthome serta Smartcity. Untuk Yubox, solusi ini menawarkan kemampuan dalam menyediakan akses internet wifi secara gratis. Dalam Yubox, hadir juga konten hiburan berupa musik, game, video serta aplikasi yang dapat diunduh secara gratis. Yubox saat ini sedang dilakukan ujicoba pada sarana transportasi umum seperti Commuter line, Bus serta pada armada Grab Car.

Sementara untuk Savvy Smarthome, Solusi ini diperuntukan bagi pemilik Smarthome. Dengan mengkoneksikan semua perangkat pintar yang ada dirumah seperti TV, pendingin ruangan, serta lampu penerangan di dalam rumah dengan memanfaatkan sensor. Savy akan memberikan otomatisasi kenyamanan si penghuni rumah yang dapat meremote dari jarak jauh menggunakan Device yg pintar.

Sedangkan solusi terakhir yang dihadirkan pada hari ini adalah Xsmartcity, yakni sebuah solusi smart city berupa platform yang menawarkan kemudahan bagi pemerintah daerah dan warganya agar memberikan mereka kemudahan untuk mengakses berbagai informasi dan layanan publik diwilayah mereka. Sekedar informasi, layanan smart city ini bisa di kustomisasi sesuai dengan kebutuhan dari tiap kota di Indonesia.

Sampai dengan saat ini, solusi smartcity XL telah diimplementasikan di empat kota seperti Jogjakarta, Balikpapan, Lombok, dan Banjarmasin. Dari keempat kota tersebut, terdapat beberapa kebutuhan yang eragam seperti,Jogja yang lebih membutuhkan aplikasi layak anak, Balikpapan yang cenderung membutuhkan pemesanan rumah sakit, Lombok yang membutuhkan pemesanan makam serta banjarmasin yang membutuhkan Localize data center.

Berbicara mengenai platform IoT sendiri, XL masih memanfaatkan platform bentukan Ericsson, namun masih membutuhkan platform lain untuk IoT dan tentunya membuka kesempatan bagi vendor lain untuk bekerjasama dengan XL terkait platform. Sementara itu, jumlah kontribusi IoT untuk revenue XL secara total masih kurang dari 10% dan target mereka di tahun ini adalah ingin setidaknya menarik 200 ribu pelanggan IoT baru.

Thailand Siap Untuk Lelang Ulang Spektrum 900 Mhz

0

Telko.id – Regulator telekomunikasi Thailand secara resmi telah membulatkan keputusan untuk menuntaskan aturan akuisisi ulang spektrum 900-MHz yang dimenangkan oleh Jasmine pada bulan Desember lalu. Sekadar informasi, Jasmin gagal melakukan pembayaran untuk penawaran mereka senilai $ 2,14 miliar atau setara dengan 75,65 miliar baht.

Lelang baru akan mulai digelar pada tanggal 24 Juni mendatang dan angka terendah berdasarkan penawaran terakhir yang diberikan oleh Jasmine beberapa waktu lalu. Harga penawaran akan meningkat 4,3 juta atau sekitar 152 juta baht per putaran.

Sementara itu, deposit telah ditingkatkan, dari semula hanya 5% dari tawaran awal menjadi 20% dengan deposit tambahan eksplisit label sebagai deposit kerusakan dalam kasus awal.

Peserta lelang sendiri terdiri dari 5 perusahaan telekomunikasi dan memungkinkan pemenang spektrum 900-MHz lainnya yakni TrueMove untuk berpartisipasi dalam re-auction ini. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NBTC Thailand, Takorn Tantasit mengatakan bahwa TrueMove akan diikutsertakan dalam lelang tersebut, menyusul keluhan keras yang dilontarkan oleh Dtac mengenai hal ini.

Dilaporkan TelecomAsia (6/4) salah satu operator Thailand yakni AIS, telah mengirimkan surat kepada NBTC yang mengungkapkan minat mereka dalam membayar tawaran yang dulu dimenangkan oleh Jasmine yakni 75,65 miliar baht. AIS berharap dapat terus menggunakan frekuensi 900 Mhz tersebut untuk memberikan layanan 2G bagi para pengguna mereka.

Surat AIS ‘juga meminta NBTC untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah gangguan dengan band 850-MHz milik Dtac.

Dalam lelang pada Desember lalu, AIS tidak tertarik pada band yang lebih rendah yang dimenangkan oleh Jasmine karena berpotensi akan mengalami gangguan. Tetapi mereka tertarik untuk memperoleh band atas yang dimenangkan oleh TrueMove.

Sementara pihak regulator menanggapi dengan mengatakan bahwa langkah tersebut berada di luar otoritas dan akan membutuhkan pemimpin junta dan Perdana Menteri Jenderal Prayut Chanocha untuk menggunakan pasal 44, dengan kekuatan klausul mutlak, dalam konstitusi interim.

Sekadar informasi, Pengacara pemerintah, Dewan Negara, telah menolak untuk mengomentari legalitas langkah tersebut dan telah ditangguhkan kepada Perdana Menteri dan pemimpin junta.

Prayut sendiri telah mengindikasikan sebuah kemungkinan bersedia untuk menggunakan klausul kekuasaan mutlak untuk AIS. Namun, lelang baru pun belum juga dimulai, dan segala kemungkinan akan tetap terjadi seiring dengan berjalan nya waktu.

Capex Industri Telko Dunia Bakal Turun 6% di 2016. Kenapa?

Telko.id – Dell’Oro, perusahaan riset berbasis di Amerika ini menilai bahwa Capex industry telekomunikasi dunia bakal turun. Hal ini disebabkan karena belanja modal di Cina dan Eropa melemah dan akan mempengaruhi penurunan year-on-year Capex industry telekomunikasi dunia. Ditambah lagi dengan harga tukar mata uang dunia yang lambat ikut mempengaruhi.

“Keseimbangan antara revenue dan investasi memang diharapkan terjadi dalam waktu dekat, namun operator cenderung melakukan penyeimbangan investasi antara wireline dan wireless, sekaligus menyelaraskan dengan tujuan investasi jangka panjang yang disesuaikan dengan pendapatan masing-masing operator,” ujar Stefan Pongratz, analis Dell ‘Oro Group menjelaskan seperti yang dilansir dari Dell’Oro.

Lebih lanjut, Stefan juga menyatakan bahwa pada tahun 2016 ini, investasi telekomunikasi di seluruh dunia diperkirakan akan turun 6%, dengan catatan nilai tukar mata uang konstan, terutama di Cina dan Eropa. Penurunan Capex ini diharapkan dapat mendorong terjadinya pertumbuhan dalam pendapatan walaupun tidak terlalu besar, tetapi paling tidak dapat tumbuh normal di tahun 2016 ini.

“Tahun 2015 lalu merupakan tahun dengan investasi modal yang mencapai titik tertinggi dalam 5 tahun belakangan ini,” ujar Stefan menambahkan. Namun, puncak nya itu tidak dapat dipertahankan untuk tahun ini. Analis Dell”Oro pun menyatakan bahwa melemahnya capex industry telekomunikasi ini akan berdampak pada penurunan permintaan terhadap peralatan manufaktur seperti mobile packet/RAN/voice, routers dan Carrier Ethernet switches, service provider Wi-Fi, dan optical transport di tahun 2016 ini. (Icha)

Telkomsel Dukung Pencanangan Sukabumi Sebagai Smart City

0

 

Telko.id – Bertepatan dengan rangkaian perayaan HUT Kota Sukabumi ke-102, Telkomsel menghadirkan layanan 4G LTE untuk menghadirkan pengalaman mobile broadband yang berbeda untuk warga Kota Sukabumi. Kehadiran layanan 4G LTE Telkomsel ini juga merupakan bentuk dukungan dalam pengembangan potensi sosial dan ekonomi masyarakat, yang sejalan dengan pencanangan Kota Sukabumi sebagai Smart City seperti telah ditetapkan oleh Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, S.H., MM.

“Telkomsel mengucapkan selamat hari jadi Kota Sukabumi ke-102. Sebagai bentuk dukungan dalam pencanangan Kota Sukabumi menjadi Smart City, Telkomsel kini menghadirkan layanan 4G LTE yang dapat dinikmati pelanggan untuk merasakan True Broadband Experience, yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan keseharian masyarakat,” ujar Nur Asnidar,General Manager Sales Regional Eastern Jabotabek Telkomsel menjelaskan.

Hari jadi Kota Sukabumi yang dirayakan setiap tanggal 1 April ini dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan perayaan seperti peluncuran Aplikasi Sukabumi Smart City, Pekan Ekonomi Kreatif, Tabligh Akbar dan beberapa kegiatan yang melibatkan beragam unsur masyarakat dan aparat pemerintah Kota Sukabumi lainnya. Rangkaian perayaan tersebut sudah dimulai sejak bulan Maret 2016 lalu.

Telkomsel sendiri turut berpartisipasi aktif dalam salah satu rangkaian perayaan HUT Kota Sukabumi ke-102 yaitu Jalan Sehat yang diselenggarakan bersama Pemkot Sukabumi yang di mulai dari depan Balai Kota Sukabumi, (3/4). Bersamaan dalam kegiatan tersebut, Telkomsel bersama Pemkot Sukabumi meresmikan layanan 4G LTE Telkomsel yang sudah mulai dapat dinikmati pelanggan Telkomsel di 7 Kecamatan yang ada di Kota Sukabumi. Selain itu, dalam kesempatan ini Telkomsel juga menyerahkan perangkat tempat sampah sebagai bagian dari donasi Corporate Social Responsibility (CSR) guna membantu Pemkot Sukabumi.

Nur Asnidar menambahkan, saat ini Kota Sukabumi semakin berkembang pesat seiring dengan potensi ekonomi dan sosial perkotaan yang juga semakin maju. Keberadaan sejumlah titik industri besar dan potensi wisata lokal di Kota Sukabumi turut mendorong penggunaan layanan mobile broadband pelanggan Telkomsel, hal ini dapat terlihat dengan semakin tingginya trafik utilisasi layanan 3G di Kota Sukabumi. Kini, layanan 4G LTE Telkomsel sudah hadir di sejumlah titik potensial di Kota Sukabumi, guna menunjang minat pelanggan Telkomsel di Kota Sukabumi dalam merasakan pengalaman menggunakan layanan mobile broadband berkecepatan tinggi.

Kehadiran layanan 4G LTE Telkomsel ini, yang sudah mulai diimplementasikan sejak bulan Februari 2016 lalu, sudah mendapat respon positif dari masyarakat Kota Sukabumi. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya permintaan upgrade kartu uSIM dari pelanggan yang berkunjung ke GraPARI. Sebelumnya, rata-rata upgrade uSIM di GraPARI Sukabumi sekitar 15 pelanggan dalam sehari, kini sejak 4G LTE sudah dapat dinikmati pelanggan, upgrade uSIM meningkat menjadi sekitar 100 pelanggan setiap harinya. Perluasan cakupan layanan 4G LTE di Kota Sukabumi hingga Kabupaten akan terus berjalan dan ditingkatkan baik jumlah BTS eNode 4G maupun kualitas teknologinya.

Antusiasme pelanggan menyambut 4G LTE Telkomsel ini juga didukung dengan semakin banyaknya Gerai/Outlet yang sudah menawarkan smartphone yang mendukung layanan 4G LTE. Untuk itu, guna mendorong semakin terbentuknya ekosistem DNA (Device-Network-Application) berbasis layanan 4G LTE, Telkomsel menghadirkan paket internet kuota 4GB (3G/4G) yang khusus dapat dinikmati pelanggan di Kota Sukabumi cukup dengan tarif Rp. 60 ribu / 30 hari.

“Telkomsel melalui Manajemen Regional Eastern Jabotabek siap untuk mendorong peningkatan utilisasi layanan 4G LTE Telkomsel di Kota Sukabumi. Selain penyediaan layanan upgrade uSIM di GraPARI, di setiap event seperti dalam acara Jalan Sehat HUT Kota Sukabumi ini kami pun menghadirkan layanan upgrade uSIM. Telkomsel juga melakukan penetrasi langsung dengan melakukan kunjungan sejumlah pabrik dan perkantoran yang tersebar di Kota Sukabumi untuk membantu pelanggan dari kalangan pekerja yang memiliki minat cukup tinggi melakukan upgrade uSIM guna dapat menikmati True Broadband Experience menggunakan layanan 4G LTE Telkomsel” pungkas Nur Asnidar. (Icha)

 

Huawei Hadirkan Inovasi Baru Pada LTE-M

0

Telko.id – Ketika dunia telah memasuki era 4G LTE (Long Term Evolution), kecepatan adalah salah satu tuntutan yang harus diberikan oleh vendor ataupun operator kepada para konsumen mereka. Salah satu cara memberikan layanan terbaik adalah dengan menggunakan LTE Railway yang dibangun dari platform LTE-M.  Solusi ini diperkenalkan oleh Huawei, sebagai salah satu pemain besar di Industri telko global.

Sekadar informasi, LTE-M sendiri merupakan turunan dari basis 4G LTE yang diperuntukkan untuk pengembangan IoT (Internet of Things), dengan vendor jaringan Huawei yan berhasil mengembangkannya. Menggandeng perusahaan transportasi Guangzhou-Shenzhen-Hong Kong Express Rail Link, Huawei kini telah siap mengimplemetasikan LTE for Railway untuk rute Guangzhou – Shenzhen di daratan Tiongkok.

Huawei yang dikenal sukses mengadaptasi teknologi dari vendor Eropa Barat sejak beberapa tahun lalu telah mengoperasikan unit bisnis Huawei Digital Rail Solutions. Solusi yang ditawarkan dari Digital Rail Solutions mencakup GSM-R, Hybrid MSTP dan multi-service broadband access.

Kolaborasi apik antara Huawei dan pihak Rail Link di Guangzhou dan Shenzhen, diharapkan dapat mewujudkan sistem jaringan komunikasi railway yang handal, teruji, dan tentunya dapat dilakukan upgrading di masa depan.

Guna memastikan sinyal agar dapat ditransmisikan secara cepat dari kereta api ke ground control, mereka memanfaatkan perangkat transmisi GSM-R di setiap ujung kereta api, bahkan jika diperlukan transmisi GSM-R dapat diperpanjang untuk 200 – 300 kabin dengan empat sampai lima lokomotif.  Untuk memastikan stabilitas jaringan, Huawei juga menggunakan basis teknologi cloud dan lima internet service provider. Setiap transmisi telah mengadopsi basis IP (Internet Protocol).

Dilaporkan oleh Telecom Asia (5/4), sistem ini juga memperhatikan sisi keselamatan berupa penempatan video surveillance di dalam dan luar kompartemen kereta. Menggunakan basis kamera CCTV, daya yang dikumpulkan akan dipusatkan di sebuah data server dan fasilitas basis cloud. Dengan ketersesiaan infrastruktur tersebut, maka analisa data bisa diamati secara real time. Untuk kebutuhan khusus, perilaku penumpang dapat pula di deteksi.

Sekadar informasi, sampai dengan saat ini GSM-R telah digunakan oleh banyak operator di seluruh dunia, dengan LTE Railway yang juga diobatkan sebagai modernisasi GSM-R untuk Deutsche Bahn di Jerman Bagian Utara, proyek kereta api berkecepatan tinggi di Sochi, Rusia, PRASA di Afrika Selatan, dan proyek EKB High-speed di Turki.