Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Ini Dia! Gaya Telkomsel Memilah dan Memilih Pelanggan

Telko.id – Di Indonesia, operator tidak memiliki varian produk yang banyak. Paling banyak Telkomsel. Operator yang memiliki pelanggan 154 juta ini memiliki 4 produk, yakni Kartu Halo, Simpati, Kartu As dan Loop. Cukup pintar operator ini ‘mengiris’ segmentasinya sehingga bisa tetap tumbuh bersama.

Kartu As dan Loop cukup dekat segmen pasarnya. Di mana, yang disasar adalah pelanggan dengan kemampuan membeli pulsa yang tidak terlalu besar. Namun, segmen Loop dipertajam lagi dengan mensasar anak sekolah atau teenager yang berumur dibawah 20 tahun. Sedangkan Simpati berada direntang usia 20 tahun ke atas.

Sampai akhir tahun 2015 lalu, jumlah pelanggan Loop sudah mencapai 15 juta pelanggan. Sedangkan pada Maret 2016 ini sudah mencapai 18 juta pelanggan. Kartu As memiliki 60 juta pelanggan dan Simpati masih mendominasi pelanggan Telkomsel yakni diangka 72.400.000 pelanggan.

Loop sendiri saat ini memiliki ARPU (Average Rate Per Usages) yang cukup menarik karena 80% dari ARPU Loop dipergunakan untuk akses data dan berada 30% diatas ARPU dari Kartu AS. Padahal, konsumsi service data secara keseluruhan hanya 60% saja. Artinya konsumsi data Loop ini cukup besar. Jika dibandingkan dengan ARPU blended atau campuran Telkomsel tahun lalu Rp.43 ribu. Maka ARPU Loop ini bisa mencapai 30% lebih kecil yakni Rp30.100. Artinya, sebesar Rp.24.080 digunakan oleh para pelanggan Loop untuk data. Namun, karena pelanggannya tidak bisa didorong untuk terlalu agresif membuat kontribusi terhadap pendapatan perusahaan secara keseluruhan hanya berkisar 15 – 16%. Maklum saja, pangsa pasar untuk segmen Loop ini hanya sebesar 36 juta saja diseluruh Indonesia. Itupun, tidak semuanya mampu untuk membeli smartphone.

Sayangnya, Loop belum mengeluarkan produk untuk 4G nya. Padahal, Telkomsel saat ini cukup gencar menambah pelanggan mobile data via 4G ini. Hal ini disebabkan karena segmen pasarnya yang anak sekolah, yang belum memungkinkan untuk memiliki smartphone berbasis 4G. “Nanti kita akan secepatnya mengeluarkan Loop 4G. Sekarang kita push dulu untuk pindah ke 3G,” ujar Ririn Widaryani, VP Prepaid & Broadband Telkomsel menjelaskan.

Maklum saja, saat ini pelanggan Telkomsel yang menggunakan ponsel 2G masih banyak. Ririn menambahkan bahwa berdasarkan angka yang tertera di sistem operator ini masih ada 50 juta pelanggan yang belum perpindah ke 3G maupun ke 4G. Itu sebabnya, Telkomsel masih belum akan menutup layanan 2G nya. Hal ini baru akan dilakukan jika semua pelanggan pindah ke 3G atau 4G. “Atau memang dari regulator atau pemerintah mengharuskan layanan 2G ditutup,” sahut Ririn menambahkan.

Produk lain yang menarik dicermati adalah Kartu Halo. Memang, produk paska bayar di Indonesia kurang populer. Alasannya adalah mahal, takut billing shock dan lainnya. Dan, gambaran paska bayar di masing-masing operator pun tidak besar. Maksimal, kurang 10% dari total jumlah pelanggan. Bahkan untuk meningkatkan jumlah pelanggannya pun tergolong sulit karena karakter masyarakat Indonesia yang ‘kurang’ berminat pada produk seperti itu.

Di Telkomsel, jumlah pelanggan Kartu Halo dari akhir 2014 hingga 2015 terjadi peningkatan sekitar 1.1 juta pelanggan. Dari 2.5 juta pelanggan menjadi 3.6 juta pelanggan. Hal ini cukup menarik karena hampir disemua operator, jumlah pelanggan paska bayarnya stagnan atau bahkan menurun. Menariknya lagi, ARPU dari kartu Halo pun cukup tinggi. Bisa mencapai 150 ribu setiap bulannya.

“Kartu Halo memang menjadi alternatif pilihan bagi konsumen. Memang, pelanggan kelas ini tidak akan merasakan program-program seperti untuk Simpati, Kartu As atau Loop, karena memang segmentasinya berbeda. Jadi wajar jika pertumbuhannya juga tidak seperti produk lainnya,” ujar Nirwan Lesmans, VP Marketing Communication Telkomsel menjelaskan. Artinya, operator ini mampu secara kontinue menjadi produk-produk nya sehingga tetap hidup dan tumbuh. Walaupun cukup merepotkan, karena harus ‘memelihara’ 4 produk secara bersamaan. Baik melakukan program retention maupun program akusisi pelanggan yang berbeda. (Icha)

Latest

XL Axiata Manfaatkan Starlink Jangkau BTS di Pedalaman

Telko.id – XL Axiata siap mengajak perusahaan milik miliarder...

XL Axiata ‘Tagih” Insentif Implementasi Jaringan 5G di Indonesia

Telko.id - XL Axiata berharap rencana pemerintah memberikan insentif kepada operator...

Layanan Purnajual realme Kini Tersedia Melalui WhatsApp

Telko.id - realme resmi meluncurkan layanan WhatsApp realme Support,...

Nokia Tuntaskan Modernisasi Jaringan 5G XL Axiata di Indonesia

Telko.id - Nokia mengumumkan bahwa telah berhasil menyelesaikan proyek...

Rekomendasi

Telkomsel Ajak Pelanggan Ciptakan Jejak Kebaikan

Telko.id - Telkomsel melalui inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel Jaga Bumi dan dalam rangka Hari Bumi Sedunia, merilis kampanye video "Jejak Kebaikan" yang...

Ramadan Dan Lebaran, Trafik Internet Telkomsel Naik 12.87 Persen

Telko.id – Momen libur Ramadan dan Lebaran tahun ini, trafik internet Telkomsel meningkat hingga 12.87 Persen dibandingkan hari biasa atau 15.08 persen lebih tinggi...

Telkomsel Siaga RAFI 2024, Berangkatkan 1.100 Pemudik

Telko.id - Dalam rangkaian Telkomsel Siaga RAFI 2024, operator ini menghadirkan program Mudik Hepi Telkomsel Poin. Program ini yang mengajak para pelanggan setia Telkomsel dan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini