Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Pentingnya Kolaborasi Industri – Akademisi Demi Pengembangan Inovasi dan SDM

Telko.id – Kolaborasi Industri – Akademisi memang sangat penting. Terutama untuk pengembangan inovasi dan SDM. Hal itu juga yang diangkat oleh William Xu, Director of the Board and Chair of the Scientist Advisory Committee Huawei dalam ajang Times Higher Education’s Asia Universities Summit.

William Xu mengangkat judul Kolaborasi Industri – Akademisi untuk Inovasi Bersama dan Pengembangan SDM dalam ceramahnya yang dilakukan secara online.

Dalam ceramahnya, Xu berbagi kisah tentang pendekatan dan praktik yang dilakukan Huawei dalam kolaborasinya dengan sejumlah perguruan tinggi untuk tujuan pengembangan inovasi, penelitian bersama, pengembangan SDM, dan penyelengaraan kompetisi teknologi.

“Huawei bekerja sama dengan perguruan tinggi guna membangun platform yang terbuka dan inovatif untuk penelitian bersama dan pengembangan SDM. Didorong visi dan penelitian untuk penerapan di dunia nyata, kalangan industri dan akademisi bahu membahu menentukan apa saja yang merupakan ‘tantangan terbesar’ kemudian melaksanakan inovasi. Semua upaya ini dilakukan dengan tujuan mengurai permasalahan yang dihadapi industri serta untuk menciptakan pencapaian yang luar biasa,” papar William Xu.

Berkaitan dengan Kolaborasi Industri – Akademisi ini, Xu menambahkan bahwa Huawei telah menginvestasikan US$400 juta untuk kolaborasi dengan perguruan tinggi di tahun 2021, dan berencana berinvestasi lebih besar di masa depan untuk kolaborasi lebih mendalam.

Xu juga memaparkan pendekatan yang dilakukan Huawei dalam kolaborasinya dengan perguruan tinggi. Langkah pertama adalah membangun platform terbuka dan inovatif untuk penelitian bersama dan pengembangan SDM.

Perguruan tinggi merupakan suar bagi industri, oleh karena itu sudah sepatutnya mereka mendedikasikan diri pada penelitian dasar dan upaya mengatasi tantangan jangka panjang melalui berbagai penemuan, dari 0 ke 1.

Di sisi lain, industri harus memanfaatkan keunggulannya dalam bidang rekayasa untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul, baik dalam hal rekayasa maupun industrialisasi. Selain itu, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan kalangan usaha perlu menyelaraskan definisi mereka tentang “tantangan terbesar”.

Dengan cara ini, mereka akan dapat mencapai kesepakatan bersama mengenai visi dan tantangan dalam industri serta menjajaki teknologi generasi berikutnya.

Dua faktor pendorong utama, yakni visi dan penelitian untuk penerapan di dunia nyata, akan mengarahkan industri dan akademisi dalam penelitian mereka mengenai teori dasar dan teknologi tingkat lanjut, serta dalam berbagai bidang.

“Bersama-sama dan bahu membahu, kita dapat memastikan bahwa penelitian dan SDM kita selalu sejalan dengan perkembangan terkini,” ungkap Xu.

Huawei bekerja sama dengan lebih dari 300 perguruan tinggi dan 900 lembaga penelitian di seluruh dunia. Di tahun 2021, perusahaan ini menginvestasikan US$400 juta untuk program kolaborasi dengan kalangan akademisi, yang mencakup kegiatan merancang materi perkuliahan dan program studi, pelatihan SDM bersama, serta kompetisi teknologi, seluruhnya bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangan SDM pada berbagai tingkatan.

Dari sudut pandang industri, Xu mengajukan lima aspek untuk kolaborasi industri-akademisi ini.

  • Dukungan terus menerus untuk penemuan terobosan dalam bidang penelitian dan teknologi dasar, serta inovasi terus menerus dalam industri;
  • Kerja sama untuk menentukan dan menyelesaikan permasalahan, dan menciptakan terobosan untuk mengatasi tantangan utama dalam industri;
  • Kerja sama guna optimalisasi desain program studi dan perkuliahan, serta mendorong penyelarasan industri-akademisi untuk mengembangkan SDM yang kian dibutuhkan industri;
  • Kerja sama untuk mendorong inovasi melalui pembangunan platform seperti laboratorium bersama, kompetisi teknologi, Chaspark, Seeds for the Future, dan program penelitian pascadoktor, guna mengidentifikasi dan mengembangkan SDM;
  • Peningkatan kerja sama untuk pertukaran SDM antar perguruan tinggi dan industri dalam rangka mendukung transisi dari teori ke praktik.

Huawei mengidentifikasi dan mengembangkan SDM unggulan dengan cara mendukung kompetisi teknologi internasional, memperluas pandangan mahasiswa yang menjadi peserta dalam berbagai kompetisi tersebut, serta mengajukan tantangan utama.

Selain itu, Huawei bekerja sama erat dengan Kementerian Pendidikan Tiongkok untuk perancangan perkuliahan dan program studi, pelatihan SDM tingkat tinggi, pelatihan bagi ahli rekayasa berprestasi, rekonstruksi laboratorium utama nasional, peluncuran wawasan mengenai tantangan dalam industri, serta penciptaan dasar kerja sama yang kolaboratif dan cerdas antara industri dengan perguruan tinggi dalam rangka pengembangan SDM.

Di Indonesia, Huawei menggandeng 73 perguruan tinggi sebagai mitra strategis dalam berbagai program pengembangan SDM digital.

Secara terpisah, Ken Qi, Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia, mengungkapkan bahwa Huawei telah melatih lebih dari 60 ribu SDM digital, sebagai bagian dari targetnya untuk mengembangkan 100 ribu SDM digital sampai dengan tahun 2025.

“Huawei berkomitmen penuh mendukung visi besar pemerintah Indonesia untuk mencetak 9 juta SDM digital pada tahun 2030. Dengan berpegang pada komitmen “I Do”, kami akan terus mendorong sinergi dan kolaborasi, dan kami berharap lebih banyak perguruan tinggi dan mahasiswa akan bergabung dalam prakarsa nasional kami ini,” tegas Ken.

Di samping program pengembangan SDM digital, pada tahun 2020 lalu Huawei telah meluncurkan program Spark sebagai bagian dari upayanya untuk menghidupkan ekosistem perusahaan rintisan di berbagai daerah di Indonesia.

Program ini bertujuan mendorong dan memprakarsai kolaborasi dalam ekosistem perusahaan rintisan. Tujuan lainnya adalah untuk menyediakan lebih banyak akses bagi pengguna Huawei Mobile dan Cloud kepada rangkaian luas ekosistem Huawei, baik melalui Huawei App Store maupun Cloud Marketplace.

Saat ini Huawei memiliki akses ke 197 perusahaan yang termasuk dalam daftar Global Fortune 500, selain itu Huawei App Store dan Cloud Marketplace saat ini memberikan akses ke 700 juta pengguna Huawei Mobile dan Cloud secara global.

Lebih dari 40 perusahaan rintisan telah terdaftar sebagai peserta program Spark, sementara 1.000 lainnya dalam proses. Melalui program ini, Huawei akan menginvestasikan lebih dari US$100 juta dalam tiga tahun ke depan. (Icha)

Latest

XL Axiata Manfaatkan Starlink Jangkau BTS di Pedalaman

Telko.id – XL Axiata siap mengajak perusahaan milik miliarder...

XL Axiata ‘Tagih” Insentif Implementasi Jaringan 5G di Indonesia

Telko.id - XL Axiata berharap rencana pemerintah memberikan insentif kepada operator...

Layanan Purnajual realme Kini Tersedia Melalui WhatsApp

Telko.id - realme resmi meluncurkan layanan WhatsApp realme Support,...

Nokia Tuntaskan Modernisasi Jaringan 5G XL Axiata di Indonesia

Telko.id - Nokia mengumumkan bahwa telah berhasil menyelesaikan proyek...

Rekomendasi

Huawei Ajak Pengembang Ciptakan Native Apps untuk HarmonyOS

Telko.id - Huawei makin serius mendorong terbangunnya kolaborasi dengan para pengembang guna menciptakan berbagai native apps untuk sistem operasi mobile Huawei, HarmonyOS. Dorongan serta ajakan...

Huawei Band 9 Bakal Hadirkan Pengalaman Layaknya Smartwatch

Telko.id - Huawei Band 9 janjikan bakal menghadirkan pengalaman layaknya smartwatch. Duh jadi penasara ya. Rencananya, perangkat ini mulai bisa dibeli di Indonesia eksklusif...

Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition, Tablet Rp6 Jutaan ala Laptop

Telko.id - Siapa sangka saat ini semakin banyak orang menjadikan tablet sebagai perangkat alternatif untuk mendukung aktivitas harian, mulai dari bekerja, belajar, hingga memaksimalkan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini