spot_img
Latest Phone

Oppo Campus Ambassador, Siapkan Talenta Muda di Bidang Teknologi dan Digital

Telko.id – Oppo Indonesia memperkenalkan program terbaru Oppo Campus...

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

ARTIKEL TERKAIT

Sektor Telekomunikasi & Keuangan Jadi Target Utama Serangan DDoS

Telko.id – Menurut survei yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B International, 1 dari 4 perusahaan penyedia jasa IT, telekomunikasi, dan keuangan mengalami penyerangan Distributed Denial of Service (DDoS) selama 12 bulan terakhir. Namun, hanya 47% sektor keuangan yang mengakui bahwa mereka menjadi target utama penyerangan.

Sementara perusahaan IT dan telekomunikasi berpikir bahwa mereka tidak berada pada posisi yang lebih berbahaya dibandingkan sektor lainnya. Hal ini tentunya akan membuat mereka lengah terhadap celah keamanan IT.

Hasil studi menunjukkan, secara keseluruhan, sepertiga perusahaan (36%) percaya bahwa mereka kemungkinan menjadi target dari serangan DDoS, sedikit lebih tinggi di sektor IT (40%) dan sektor telekomunikasi (38%). Satu dari enam (16%) perusahaan yang disurvei bahkan telah mengalami penyerangan, namun angka ini meningkat menjadi satu dari empat bagi perusahaan di sektor IT (21%), jasa keuangan (22%) dan sektor telekomunikasi (24%).

Serangan DDoS merupakan salah satu senjata utama dalam gudang persenjataan para penjahat siber yang digunakan untuk melakukan pemerasan, mengganggu sistem operasi atau merusak reputasi, serta untuk mengalihkan perhatian dari serangan siber lainnya yang dilakukan pada saat yang bersamaan. Hampir 75% sector bisnis menggatakan bahwa serangan DDoS pada perusahaan mereka terjadi bersamaan dengan masalah keamanan lainnya.

 image001

Di sisi lainnya, studi ini juga menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang kurang memiliki kesadaran akan DDoS serta tidak memahami cara untuk menghentikannya atau setidaknya meminimalisasi dampak yang ditimbulkannya. Hanya 52% perusahaan merasa memiliki informasi yang cukup mengenai serangan DDoS dan hanya sekitar 53% mengetahui cara untuk mencegah atau mengurangi serangan tersebut, lebih tinggi 61% untuk bidang jasa keuangan dan telekomunikasi.

“Sebagaimana terungkapnya serangan DDoS terkini pada perusahaan telekomunikasi dan perbankan, terlihat jelas bahwa bisnis di bidang ini menjadi sasaran utama bagi para penyerang DdoS,” ungkap Evgeny Vigovsky, Kepala Perlindungan DDoS Kaspersky, Kaspersky Lab dalam keterangan tertulisnya, (8/12).

Ia menambahkan, dalam beberapa kasus, serangan DDoS menjadi pengalih bagi tindak kriminal pencurian siber atau mengakibatkan tuntutan uang tebusan dalam jumlah besar. Itulah sebabnya untuk sektor yang dikategorikan rentan perlu lebih berwaspada dalam segi keamanan dan bersiap untuk menghadapi serangan DDoS.

“Tentunya mereka perlu membangun pemahaman terhadap ancaman tersebut serta memilih sistem proteksi yang terbaik untuk mengatasinya. Masa – masa dimana serangan DDoS merupakan operasional yang cukup membuat frustasi karena mengakibatkan downtime sudah lama berakhir,” tambahnya.

Dalam menghadapi serangan DDoS, Kaspersky DDoS Protection memungkinkan perusahaan untuk mengalihkan, secara sementara, traffic melalui jalur alternatif, menjalankannya melalui sistem pembersih yang menyaring berkas junk serta meneruskan lalu lintas yang sah sebagaimana mestinya. Hal ini berarti, pengguna dapat menggunakan layanan atau situs dengan aman dan dapat diandalkan bahkan ketika serangan yang kuat dan lama sedang berlangsung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU