Jakarta – Salah satu virus yang sedang naik daun yaitu Ransomware cukup mengegerkan publik dunia beberapa waktu lalu. Ransomware sendiri memang identik dengan situs porno dengan melihat kecenderungan para pengunjung di situs dewasa tersebut.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai malware yang sedang jadi buah bibir ini, mari kita simak ulasan mengenai Ransomware yang telah di rangkum oleh Tim Telko.id.
Apa itu Ransomware ?
Ransomware adalah jenis malware yang membatasi akses ke sistem komputer yang menginfeksi dalam beberapa cara, dan meminta para korban untuk membayar sejumlah uang tebusan kepada operator malware tersebut untuk menghapus pembatasan.
Pada beberapa kasus, ransomware mengenkrip file pada sistem di komputer namun tidak meminta tebusan. Tapi pada kasus lain dan yang saat ini sedang marak adalah virus ini mengunci sistem dan meminta sejumlah uang kepada korban agar akses tersebut dapat di buka kembali. Ransomware biasa nya muncul sebagai trojan dan beberapa diantara nya seperti file yang sah dan bukan seperti virus.
Ransomware awalnya begitu populer di Rusia. Namun, saat ini jumlah korban yang terjangkit sudah masuk kedalam skala internasional. Hal tersebut terlihat pada Juni 2013, ketika perusahaan antivirus McAfee merilis data jumlah serangan ransomware pada tahun tersebut sebanyak 250.000 serangan dan jumlah tersebut meningkat dua kali lipat pada kuartal pertama di 2014 lalu.
Sampai dengan bulan Juni tahun ini, total serangan dari ransomware telah merampas sekitar 15 Juta Dollar Amerika Serikat.
Cara Kerja Ransomware
Ransomware biasanya menyebar sebagai trojan dan memasuki komputer melalui sistem. Penetrasi ransomware sejatinya bervariasi, diantara nya hanya menampilkan pemberitahuan peringatan palsu. Sementara penetrasi lain dari ransomware adalah memberikan pemberitahuan palsu dari yang di keluarkan oleh perusahaan atau lembaga ketika pengguna membuka situs porno ataupun situs software bajakan. Sementara penetrasi lainnya adalah memberikan pemberitahuan palsu mengenai aktivasi software dan meminta pengguna untuk mengaktivasi ulang software.
Bukan hanya itu, penetrasi dari ransomware lainnya adalah dalam bentuk sebuah aplikasi yang di rancang untuk mengunci atau membatasi sistem sampai pembayaran di lakukan, biasanya dengan menetapkan Windows Shell untuk dirinya sendiri atau bahkan memodifikasi master boot record untuk mencegah sistem operasi dari boot sampai diperbaiki.
Tebusan uang umum nya menjadi tujuan dari para cracker kepada korbannya dengan menggunakan ransomware ini. Para korban biasanya diminta untuk membayar sejumlah uang melalui transfer bank, sms premium atau payment voucher service.
Cara mencegah masuknya Ransomware
Berikut ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah perangkat mobile menjadi korban ransomware :
1.Pastikan perangkat mobile Anda disertai program antivirus. Memang antivirus yang baik harganya mahal, tapi cukup ampuh untuk mengamankan data-data Anda.
2.Biasakan lakukan back-up semua data Anda. Jaga-jaga jika penjahat kriminal mencuri data Anda dan menghapusnya secara remot.
3.Jangan unduh data dari sumber yang tidak jelas dan tidak terpercaya. Sebab bisa jadi itu jebakan para penyebar malware.
4.Hindari mengklik sembarang web, walau itu sangat menggoda.
5.Sebisa mungkin jangan lakukan jailbreak pada iPhone, iPad atau iPod Touch Anda, karena hal tersebut akan menghilangkan fitur keamanan dari Apple.
6.Jika menyadari Anda sudah jadi korban ransomware, jangan panik. Coba gunakan antivirus untuk menghapus virus tersebut untuk meminimalisir efek dengan mengkarantinanya.
7.Jangan menghubungkan perangkat mobile yang sudah terkena virus ke PC atau laptop Anda karena hanya akan menyebarkan virus ke sana.
8.Serahkan pada ahli keamanan komputer untuk menanganinya. Ini adalah langkah terbaik daripada Anda harus berusaha menyelesaikannya sendiri.
Untuk PC :
1. Jangan mengklik sembarang web yang tidak terpercaya.
2. Hidari website yang mengandung iklan seperti netcoupon, dan lain-lain.
3. Gunakan antivirus seperti kaspersky yang juga melindungi aktivitas internet anda.
4. Jangan membuka situs porno. Karena ransomware biasanya sering menyelinap dari situs tersebut.