spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Amerika Batasi Ekspor ke China, Nvidia Merugi Hingga 92 Triliun!

Telko.id – Diberlakukannya pembatasan ekspor terbaru oleh pemerintah Amerika Serikat berdampak pada turunnya saham teknologi di Amerika Serikat yang ditandai dengan menurunnya saham Nvidia dan AMD hingga 7%.

Permintaan semikonduktor juga diprediksi akan terhambat karena adanya pemberlakuan tarif dan pembatasan ini.

Departemen Perdagangan AS membatasi ekspor untuk produk – produk AI ke China. AMD mengatakan menanggung kerugian hingga USD 800 juta terkait pembatasan ini.

“Perusahaan berharap untuk mengajukan lisensi tetapi tidak ada jaminan bahwa lisensi akan diberikan.” kata AMD yang dikutip dari CNBC.

Baca juga : Dampak Kebijakan Tarif Trump pada Transformasi Digital Indonesia

Di pihak lain, chip AI merek H20 dari Nvidia juga diwajibkan mendapatkan lisensi khusus untuk dapat dijual di pasar China sejak 9 April 2025 lalu.

Pembatasan dan pembuatan lisensi dari pemerintah Amerika ini akan merugikan Nvidia senilai USD 5,5 miliar atau sekitar Rp 92 triliun. Diprediksi permintaan H20 yang sedang laris manis di China ini akan sangat berkurang.

“Pemerintah mengindikasikan bahwa persyaratan lisensi adalah untuk mengantisipasi resiko bahwa produk itu mungkin akan digunakan atau dialihkan untuk (membuat) komputer super di China,” kata Nvidia yang dikutip dari BBC.

Chip H20 sudah dirancang khusus agas sesuai dengan ambang batas regulasi AS, namun tetap cukup kuat untuk mendukung kebutuhan AI China. Chip yang sebanding dengan AI H100 dan H200 yang telah digunakan di AS dan negara lain, namun memiliki kecepatan interkoneksi dan bandwidth lebih lambat dengan menggunakan arsitektur AI generasi sebelumnya yang disebut Hopper.

Chip ini adalah satu – satunya produk kelas atas yang masih bisa dijual ke pasar China setelah AS memberlakukan control ekspor ketat terhadap chip AI sejak 2022.

“Pada 14 April, kami diberitahu bahwa pembatasan tersebut akan diberlakukan secara permanen,” ujar manajemen Nvidia, dikutip Reuters, Selasa (15/4).

Meskipun begitu, CEO Nvidia, Jensen Huang mengatakan bahwa perusahaannya sangat siap untuk mendominasi pasar inference, yang akan menjadi fase berikutnya dari revolusi AI.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa perusahaan besar seperti Tencent, Alibaba, dan ByteDance ramai – ramai memborong chip H20 dari Nvidia ini.

Pasalnya startup AI lokasl seperti DeepSeek tengah mendorong pengembangan model generatif dengan biaya yang lebih rendah. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU