spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1693

Regulasi Pendukung Industri Game Masuk Tahap Uji Publik

0

Para developer penghasil aplikasi game di Indonesia sangat berkembang pesat. Baik perusahaan maupun individual banyak yang menghasilkan permainan yang tentunya dapat dijual secara bebas melalui toko aplikasi. Namun, untuk melindungi konsumen maupun industri game itu sendiri masih belum ada aturan yang jelas. Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika, baru saja menyelesaikan Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (RPM) tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik.

RPM tersebut tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik disusun atas dasar inisiasi bersama antara pemerintah dan pelaku industri game mengingat belum tersedianya regulasi pendukung industri game. Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik dalam RPM dimaksud mengacu pada regulasi dan badan rating system (sistem klasifikasi) pada beberapa negara seperti ESRB (Amerika Serikat), PEGI (Eropa), CERO (Jepang), ACB (Australia), dan negara lainnya. RPM tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik mengatur klasifikasi permainan interaktif elektronik berdasarkan kategori konten dan kelompok usia pengguna.

Adapun cakupan materi RPM tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik terdiri atas 6 bab dan 21 pasal, dengan rincian pengaturan sebagai berikut, Ketentuan Umum, Tata Cara Klasifikasi, Komite Klasifikasi, Peran Masyarakat, Ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup.

RPM saat ini masuk dalam tahap uji publik dan akan ditutup pada 30 Oktober 2015.

Tingkatkan Kinerja Neraca Keuangan, XL Percepat Bayar Utang

0

Jakarta – XL kembali mempercepat pelunasan pinjaman mata uang dolarnya, yang diperoleh dari Bank UOB sebesar USD 50 juta serta Standard Chartered Bank sebesar USD 100 juta. Upaya ini ditempuh dalam rangka memperkuat posisi keuangan perusahaan.

Presiden Direktur XL, Dian Siswarini, mengungkapkan hal ini dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/10).

“Kami terus berupaya untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan melalui perubahan pinjaman ke mata uang Rupiah serta melakukan percepatan pelunasan pinjaman USD. Ini merupakan bagian dari rangkaian inisiatif perusahaan untuk secara proaktif mengurangi beban kurs sehingga bisa meningkatkan kinerja pengelolaan neraca keuangan,” katanya.

Transformasi bisnis ini dilakukan XL untuk merespon dinamika perubahan pasar yang sangat dinamis dan fokus untuk menciptakan nilai-nilai sehingga perusahaan dapat membangun bisnis yang lebih berkelanjutan ke depannya.

Untuk sumber dana sendiri, XL memperolehnya dari kas internal untuk pelunasan pinjaman sebesar USD 50 juta kepada bank UOB. Sementara untuk pelunasan pinjaman sebesar USD 100 juta pada Standard Chartered Bank, XL telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp. 1,5 Triliun dari bank BCA.

Hingga saat ini, XL telah melakukan pelunasan hutang sebesar USD 480 juta, yang merupakan rangkaian dari berbagai inisiatif yang secara proaktif dilakukan XL untuk mengurangi beban pinjaman USD.

Sebelumnya, pada tanggal 18 September 2015 lalu, XL juga sudah mengumumkan percepatan pelunasan atas pinjaman dari Bank UOB sebesar USD 100 juta yang merupakan bagian dari pinjaman eksternal dalam US Dollar yang tidak memiliki lindung nilai (hedging) pada neraca keuangan XL.

Pada 1 Oktober 2015, XL juga telah mengumumkan konversi atas pinjaman dari BTMU sebesar USD 180 juta ke dalam mata uang Rupiah, sekaligus percepatan pelunasan atas pinjaman sebesar USD 50 juta dari Bank UOB.

 

Inggris Pasang Wi-Fi di Trotoar, Kecepatan Download 166Mbps

0

Jakarta – Inggris akan memasang smart Wi-Fi pertama mereka pada trotoar di wilayah Chesham. Smart Wi-Fi ini setidaknya menyediakan jaringan super cepat lebih dari Wi-Fi publik secara gratis kepada 21.000 penduduk, bisnis dan pengunjung yang terletak di bawah kaki mereka.

Wi-Fi pada trotoar ini rencananya akan mencakup Chesham serta sebagian dari Lowndes Park. Sementara itu, menurut Virgin Media, sebagai perusahaan yang memasang jaringan tersebut, Wi-Fi ini akan memberikan kecepatan download hingga 166Mbps, atau setara dengan tujuh kali kecepatan internet rata-rata di Inggris saat ini.

Dilaporkan dari Telegraph, Senin (19/10)  jaringan ini disediakan oleh akses Wi-Fi poin yang tersembunyi di bawah lubang di trotoar dan juga “atribut jalanan” lainnya seperti  tiang lampu. Akan ada teknologi khusus yang dibuat agar memungkinkan untuk dilewati sinyal radio.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengambil Wi-Fi ultra cepat pada jarak hingga 80m dengan solusi dari Virgin Media ini.

Pengguna akan dapat terhubung ke jaringan dengan memilih “Virgin Media Wi-Fi” dalam pengaturan Wi-Fi pada perangkat mereka. Pelanggan seluler Virgin Media dengan perangkat Android juga akan dapat mengakses melalui aplikasi Wi-Fi Buddy Virgin Media.

Gregor McNeil, Managing Director of Consumer Virgin Media mengungkapkan, “kami ingin membangun jaringan seperti ini secara lebih luas di Inggris dan mendorong dewan untuk berpikir lebih maju dalam hal konektivitas seperti halnya Chesham.”

Sebagai informasi, Chesham adalah sebuah lokasi demografis yang mewakili populasi Inggris secara keseluruhan. Ukuran lokasi yang memungkinkan penyebaran cepat dari layanan tersebut di seluruh seluruh kota juga menjadi salah satu alasan dari Virgin Media memilih Chesham.

Bukan hanya itu, banyaknya perusahaan independen di wilayah ini juga menjadi salah satu alasan mengingat hal tersebut dibutuhkan untuk diskusi tingkat lokal ketika ploting berbagai ide serta inovasi baru.

Sekedar informasi, hal ini adalah yang pertama dalam serangkaian inisiatif dari Virgin Media untuk memberikan konektivitas di luar rumah yang lebih baik.

Guna bersaing dengan BT, yakni perusahaan broadband dan mobile service sejenis, Virgin Media juga tengah mengusahakan untuk membangun Smart Wi-Fi pada trotoar di dua lokasi lainnya. [AK/IF]

Indosat- Ideabox Loloskan 5 Startups Terbaik ke Batch Tiga

0

Jakarta – Program Akselerasi bacth ketiga yang diselenggarakan Indosat – Ideabox akhirnya memilih 5 startups terbaik dari 25 peserta setelah melewati 48 jam bootcamp. Rangkaian ini sudah melewati seleksi ketat dari 300 aplikasi yang masuk. Baik dari Indonesia maupun luar negeri.  Para pemenang bootcamp akan berkesempatan mengikuti program akselerasi selama 4 bulan, yang akan dimulai bulan November nanti di Jakarta.

“Indosat berkomitmen untuk terus membangun ekosistem digital di Indonesia. Melalui Ideabox dan Dana Ventura Indosat-Softbank, kami ingin mendorong semangat para startups untuk meningkatkan inovasi dan kewirausahaan mereka. Harapan ke depan, Indonesia tidak hanya menjadi pengguna aplikasi tetapi juga pembuat aplikasi yang digunakan secara mendunia,” ujar Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat, menjelaskan.

Prashant Gokarn, Chief Digital Service Officer Indosat menambahkan, “Ideabox telah banyak menarik perhatian industri selama 2 tahun terakhir dan telah menjadi referensi industri. Mitra global kami yang baru akan membawa startup ideabox ke level selanjutnya dengan memberikan nilai tambah melalui bimbingan tatap muka dan juga akses ke spesial aplikasi dan layanan. Melalui akses langsung ke perusahaan global seperti Facebook. Microsoft Bizspark Plus, IBM Soft Layer dan Growth Hacking Asia akan membuka kunci bagi startup ideabox untuk berkesempatan mendapatkan global best practice di segala aspek, mulai strategi, pengembangan produk sampai ke manajemen merek dan marketing. Ideabox telah menjadi akselerator berkelas dunia.”

Program akselerasi Ideabox memberikan modal awal sampai dengan 50,000 USD dan 4 bulan program dengan fasilitas khusus, bimbingan secara penuh, kurikulum terstruktur dan dan akses ke salah satu jaringan terbesar advisors lokal maupun internasional  di Indonesia. Idebox fokus terhadap kualitas daripada kuantitas, oleh karena itu jumlah perusahaan terpilih mengikuti program ini akan dibatasi. Startups juga akan mendapatkan dukungan komersial yang kuat dari Indosat setelah lulus nanti untuk membantu mereka berkembang dengan cepat.

Berikut adalah lima startups yang berkesempatan masuk ke dalam Progam Akselarasi Indosat Ideabox:

  1. Sociabuzz (Sociabuzz.com), platform yang memfasilitasi para pemilik merek untuk mencapai target mereka melalui marketing influencer (akun social media).
  2. Lakuin (lakuin.com), platform yang memungkinkan UKM untuk memperluas penawaran produk melalui e-commerce online
  3. Ripple (ripple.co.id), sistem layanan online payment gateway yang terintegrasi di multi platform
  4. Dheket (dheket.com), direktori bisnis yang dilengkapi dengan data lokasi yang berada dekat dengan pengguna.
  5. Karental (karental.id), platform penyewaan mobil online dan manajemen armada.

“Program akselerasi ideabox telah menjadi bagian terpenting dari ekosistem teknologi startup. Melalui program ini, kita telah membangun startup yang lebih baik, lebih kuat dan berkualitas untuk pendanaan tingkat lanjut. Kami menggabungkan kurikulum dengan  bimbingan Mentor dan dukungan Komersial dari mitra-mitra kami untuk membantu Startups berkembang”, demikian disampaikan oleh Andy Zain, Managing Partner Mountain Kejora Ventures.

Untuk menarik startups pada batch ketiga, Ideabox telah melakukan roadshow di 8 kota di Indonesia – Jakarta, Medan, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Malang, Surabaya and Bali, dan berhasil menarik ratusan peserta dari komunitas startup dan komunitas developer. Roadshow juga telah menarik perhatian global. Salah satu dari 25 peserta bootcamp adalah Startup Singapura yang berfokus pada pasar Indonesia.

Ideabox adalah salah satu akselerator startup terkemuka di Indonesia yang merupakan kerjasama Indosat dan Mountain Kejora Ventures dan didukung oleh Ooredoo Group. Beberapa penghargaan Internasional telah di dapat antara lain dari International Business Award (The Stevies), Global Telecoms Business Innovation Award, dan Asia Communications Award. (Icha)

Indigo Buka Pendaftaran Startup Batch II

0

Jakarta – Setelah sukses dengan program indigo Incubator dan indigo Accelerator pada awal 2015 lalu, indigo kembali membuka penerimaan startup pada batch II di tahun 2015 ini.

Berbeda dengan program sebelumnya, dimana penerimaan dan seleksi Program Indigo Incubator dan Program Accelerator dilakukan terpisah, mulai Batch II dan ke depan seleksi startup dilakukan secara bersama oleh Telkom Group yang terdiri dari Telkom Innovation & Design Center (IDeC), Divisi Digital Business (DDB), PT. Metra Digital Investama (MDI).

Sebagai informasi, Telkom memberi kesempatan bagi para startup untuk merealisasikan karya kreatif mereka melalui program indigo ini. Baik yang masih dalam bentuk ide, produk yang sudah memiliki pengguna, bisnis yang sudah mendatangkan pendapatan, serta bisnis yang membutuhkan akselerasi dan pendanaan lebih lanjut.

Khusus untuk Batch II 2015 panitia tidak lagi menerima karya inovasi yang masih dalam tahap Ide. Karya yang akan diterima hanya untuk kategori Innovative product dan Innovative Business.

Indigo Batch II diluncurkan pada 13 Oktober silam. Sementara untuk registrasi, para startup akan diberikan rentan waktu mulai dari tanggal 15-28 Oktober 2015.

Untuk seleksi on desk, akan diadakan pada tanggal 31 Oktober sampai dengan 4 November 2015 dan untuk pitching final pada periode 7-12 November 2015.

Untuk kali ini, ada 4 kategori yang dihadirkan bagi para startup, diantaranya Mobile & Personal Ecosystem, Home Ecosystem, SME Ecosystem, Smart City, Goverment and Public Service.

Sementara itu, Startup yang terpilih akan mendapat dukungan program inkubasi selama 7 bulan sampai dengan 18 bulan tergantung tahapannya serta mendapatkan berbagai fasilitas seperti, workspace, funding, mentoring, dan akses pasar melalui channel pemasaran Telkom Group.

Pendanaan yang akan diberikan melalui program ini adalah mulai dari Rp 120 juta sampai dengan Rp 2 miliar untuk share saham mulai 6% hingga 25% per startup, ditambah dengan kesempatan untuk memperoleh fasilitas kerja yang nyaman dan dinamis di Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley, dan Jakarta Digital Valley.

Investasi IT Berimbas Pada Peningkatan Pendapatan

0

Jakarta – Global Technology Adoption Index (GTAI) 2015 merupakan kegiatan survei tahunan yang dilakukan oleh Dell. Tahun ini merupakan kedua kalinya Dell melakukan survei ini.

Dalam survei tersebut, diketahui bahwa organisasi yang secara aktif menggunakan teknologi cloud, mobilitas dan big data serta sistem keamanan menikmati peningkatan pendapatan sebanyak 53 persen lebih tinggi dibandingkan organisasi yang tidak atau belum melakukan investasi pada teknologi-teknologi tersebut. Namun demikan, meskipun terdapat hubungan kuat antara penggunaan teknologi dan peningkatan pendapatan, faktor biaya disebut menjadi hambatan utama upaya implementasi atau pengembangan keempat teknologi tersebut.

Sementara berbagai perusahaan di seluruh dunia telah mengakui keunggulan dari teknolgi keamanan dan menjadi semakin strategis dalam mengambil keputusan pada investasi mereka.

Rata-rata 54 persen anggaran keamanan sebuah perusahaan dihabiskan untuk menerapkan strategi keamanan, bukan reaktif terhadap ancaman keamanan saja. Faktanya adalah organisasi yang menempatkan faktor “security” sebagai tujuan bisnisnya, memiliki peluang lebih besar untuk mengatasi sebagian atau semua masalah keamanan.

Bukan hanya itu, perusahaan yang menerapkan sistem BYOD juga mengalami pertumbuhan sebanyak 53 persen lebih tinggi serta perusahaan mobile aplikasi memiliki pertumbuhan sebanyak 44 persen.

Survei GTAI ini juga menemukan sebuah fakta yang unik, survei tersebut menyebutkan faktor biaya dan investasi yang mahal menjadi hambatan bagi setiap perusahaan yang akan menggelar teknologi big data pada unit bisnis mereka.

GTAI 2015 mewawancarai para pengambil keputusan TI dan bisnis dari organisasi-organisasi kelas menengah di seluruh dunia untuk memahami perspektif, rencana dan bagaimana mereka memanfaatkan empat teknologi utama saat ini yaitu cloud, mobilitas, keamanan dan big data.

Pada keterangan pers yang diterima oleh tim Telko.id, (18/10), Paul J. Walsh selaku CIO dari Dell mengaku sangat antusias melihat semakin banyak organisasi yang menyadari arti penting dan strategis dari investasi teknologi. Ia juga meyakini bahwa hasil riset terbaru ini akan membantu perusahaan melihat korelasi antara pemanfaatan teknologi dan peningkatan pendapatan, serta peningkatan efisiensi dan pertumbuhan perusahaan. [AK/IF]

XL Tanggapi Positif Upaya Penertiban Kartu SIM

0

Jakarta – Rencana Pemerintah untuk menertibkan kartu SIM, dimana nantinya KTP menjadi sebuah kewajiban ketika seseorang akan membeli kartu SIM, ditanggapi positif oleh operator telekomunikasi. XL misalnya, mengaku tidak merasa ada yang buruk dengan peraturan yang akan resmi diterapkan pada Desember 2015 mendatang ini.

Dampakya untuk bisnis XL tidak akan negatif ya, karena sudah dari awal tahun kita ini transfer bisnis model. Jadi tidak lagi bertumpu pada jumlah sim card atau akuisisi yang banyak,” kata Dian Siswarini, Direktur Utama sekaligus CEO PT XL Axiata Tbk saat ditemui di Graha XL belum lama ini.

Hal senada disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Menurutnya, sekarang ini bukan lagi saatnya bagi perusahaan telekomunikasi untuk mengejar jumlah pelanggan, tetapi lebih merujuk pada revenue atau pendapatan.

Lupakan soal jumlah pelanggan, yang perlu diperhatikan adalah revenue share dan EBITDA share. Karena pertumbuhan perusahaan itu ada di sana,” ungkapnya.

Tak heran, XL pun tetap percaya diri meskipun terang-terangan telah mengalami penurunan jumlah pelanggan.

Berdasarkan catatan laporan perusahaan, total pelanggan XL pada kuartal kedua lalu adalah sekitar 46 juta orang. Dian menambahkan, bahwa akan ada penurunan jumlah pelanggan di kuartal ketiga ini, namun ia belum bersedia menyebutkan berapa angkanya.

Tunggu saja laporannya. Jumlah pelanggan memang turun, tapi revenue dan EBITDA naik,” sambungnya.

Mengenai persiapan penerapan penertiban kartu SIM sendiri, XL mengaku sudah melakukan berbagai persiapan, baik itu dalam hal sistem IT dan perangkat lunaknya, ataupun dalam hal edukasi.

Seperti diketahui, penertiban jual beli kartu SIM yang akan resmi diterapkan pada 15 Desember mendatang ini nantinya tak hanya akan membawa manfaat bagi industri telekomunikasi saja, tetapi juga pelanggan.

Dari sisi pelanggan, aturan ini akan mengurangi tindakan penyalahgunaan nomor telepon, entah itu untuk berbuat kejahatan, menipu ataupun berbagai spam lainnya. Sementara bagi operator telekomunikasi, penertiban ini akan membuat mereka mudah mendapatkan pelanggan berkualitas serta bisa mendorong pendapatan.

Industri Game Indonesia Jadi Sasaran Hacker

0

Jakarta – Para hacker seakan tak henti-hentinya melakukan serangan cyber kepada perusahaan ataupun perorangan. Khusus untuk perusahaan, para hacker bukan hanya menyerang industri teknologi ataupun perbankan, sektor lainnyaa juga tak luput dari ancaman.

Terakhir, Industri game juga menjadi salah satu target dari para penjahat cyber ini. Karpersky Lab selaku penyedia solusi antivirus mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan pengamatan terhadap kelompok winnti dan menemukan ancaman aktif yang dinamakan HDRoot.

Sebagai Informasi, kelompok winnti merupakan kelompok hacker yang terkenal dengan aksi spionase cyber dengan target utama mereka adalah perusahaan software yang bergerak dibidang game.

HDRoot sendiri merupakan sebuah platform universal untuk memberi tampilan berkelanjutan dan terus-menerus dalam suatu sistem. Dimana aplikasi ini dapat digunakan untuk meluncurkan aplikasi lainnya.

Para peneliti GReAT mampu mengidentifikasi dua jenis backdoors yang diluncurkan dengan bantuan platform ini, atau bahkan mungkin lebih. Salah satu backdoor ini bahkan mampu melewati produk anti-virus terkenal di Korea Selatan seperti, V3 Lite milik AhnLab, V3 365 Clinic milik AhnLab dan ALYac milik ESTsoft. Oleh karena itu Winnti mempergunakan backdoor tersebut untuk meluncurkan produk malware pada perangkat yang menjadi sasaran mereka di Korea Selatan.

Menurut data Kaspersky Security Network, Korea Selatan merupakan target utama dari kelompok Winnti di Asia Timur dan Tenggara, dengan target lainnya di wilayah ini mencakup perusahaan di Jepang, Cina, Bangladesh dan tidak ketinggalan pasar industri game yang sedang bertumbuh yakni Indonesia.

Kaspersky Lab juga mendeteksi adanya infeksi HDRoot di sebuah perusahaan di Inggris dan Rusia, dimana kedua perusahaan tersebut memang sebelumnya telah ditargetkan oleh kelompok Winnti.

“Tujuan utama dari setiap kelompok APT adalah untuk tetap berada di bawah radar dan tidak dikenali. Itulah sebabnya kita jarang melihat kode enkripsi yang rumit, karena hal itu akan menarik perhatian para staf IT, sementara itu sistem administrator harus selalu mengetahui segala sesuatunya, dan jika tim yang ada kecil, maka kemungkinan aktivitas kriminal cyber untuk tetap tidak terdeteksi bahkan akan lebih tinggi,” ungkap Dmitry Tarakanov, Senior Security Researcher di tim GReAT Kaspersky Lab dalam keterangan tertulisnya, (16/10).

Bukan hanya itu, berdasarkan data yang sama dari Kaspersky Lab, kelompok winnti baru-baru ini juga mengintai beberapa perusahaan farmasi di dunia. [AK/IF]

Gandeng Milestone, WD Hadirkan Solusi Surveillance

0

Jakarta – Western Digital selaku penyedia solusi penyimpanan hard disk dan NAS berhasil bermitra dengan salah satu penyedia layanan keamanan dalam software manajemen video, yakni Milestone. Bentuk kerjasama ini ditandai dengan hadirnya software surveilllance, yang diberi nama Millestone Acrus pada sistem network attached storage (NAS) WD My Cloud pada lini Business Series.

 Selain pada lini Business series yang akan hadir pada awal bulan November ini, diharapkan pula ke depannya software untuk keamanan ini akan hadir juga pada sistem My Cloud lainnya seperti My Cloud Expert Series.

Milllestone Acrus  sendiri adalah platform surveillance video yang dirancang untuk dibenamkan ke dalam hardware seperti pada sistem NAS WD My Cloud yang kompatibel dengan software ini.

Mengenai penetrasinya, para pengguna OS WD My Cloud dapat mengubah sisteem NAS My Cloud Business mereka menjadi sistem perekaman video jaringan utuk kantor atau rumah. Pengguna hanya tinggal mengunduh software Millestone Acrus tadi ada My Cloud App Store.

Bukan hanya itu, pengguna juga akan mendapatkan dua lisensi kamera secara gratis, sementara lisensi pada kamera lainnya tersedia di distributor resmi WD.

Sebagai informasi, pengguna dapat menginstal software ini pada 16 kamera cctv. Namun sangat disayangkan, solusi ini hanya akan bekerja pada perusahaan atau rumah yang memiliki perangkat cctv. Pihak WD belum berani memastikan apakah solusi ini juga menyediakan perangkat cctv bagi para pengguna mereka.

Pihak Milestone sendiri mengaku bangga  dapat bermitra dengan WD utuk menawarkan solusi tersebut kepada para pelanggan WD. Mereka juga mengungapkan pegguna juga dengan mudah dapat melakukan setup serta dapat mengakses fitur ini melalui perangkat mobile.

Industri Surveillance di Indonesia sedang mengalami perkembangan, terlihat dari grafik yang terus tumbuh di setiap tahunnya,” tutur Tjhin Merry, Territory Sales Manager WD, Jumat (16/10).

Seperti diketahui, Milesstone sendiri merupakan perusahaan penyedia software manajemen video IP Platform. Solusi mereka yang mudah dikelola menjadikan perusahaan ini dapat di terima di 100 negara.

Baik Milestone maupun WD mengharapkan dengan kemitraan ini dapat memberikan solusi keamanan bagi para pengguna mereka serta solusi ini dapat diterima di industri surveillance Indonesia yang sedang bertumbuh ini. [AK/IF]

Apple Usul Indonesia ‘Tiru’ Brasil

0

Berdasarkan Permenkominfo mengenai Ketetapan Pemerintah bagi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), untuk smartphone berbasis Long Term Evolution atau LTE harus mencapai minimal 30%.

Ternyata, beberapa vendor smartphone sudah ada yang berminat. Salah satunya adalah Apple. Sebuah perusahaan perangkat telekomunikasi asal Amerika ini berminat untuk melakukan investasi di Indonesia. Pertemuan dengan pihak Indonesia pun sudah dilakukan, seperti yang diakui oleh Menkoinfo, Rudiantara.

“Apple mengusulkan agar sistem investasi yang dilakukan adalah seperti yang dilakukan oleh Brasil. Namun, seperti apa sistem nya, pihak Apple masih belum menyampaikan secara detail,” ujar Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia menjelaskan.

Dalam pertemuan itu juga, terungkap bahwa Apple berkeinginan untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan di Indonesia.

Pihak Indonesia sendiri, saat ini masih melakukan penggodokan tentang Tingkat Kandungan Dalam Negeri yang harus diikuti oleh para vendor device maupun perangkat yang berbasis LTE tersebut. Disebutkan dalam aturan bahwa dasar kewajiban kandungan lokal untuk semua smartphone yang 4G LTE (FDD) harus mempuyai kandungan lokal minimum 30% sedangkan TDD-nya akan ditetapkan pada tahun berikutnya, oleh karena economic costnya kill-nya berbeda. Sedangkan untuk network mencapai 40%. Dan aturan itu akan berlaku pada 1 Januari 2017.

“Pihak Kementerian Perindustrian saat ini sedang mempersiapkan aturan 30% tersebut. Seperti apa turunannya. Sehingga dapat menjadi acuan bagi yang berminat untuk masuk ke Indonesia,” sahut Rudiantara.

Nantinya, TKDN 30% itu akan dibagi menjadi dua, yakni Development dan Manufaktur. Untuk yang Development termasuk di dalamnya tentang Research & Development dan device. Sedangkan, Hardware dan software akan masuk dalam bagian Manufaktur. “Kemenperin yang akan merinci pembagiannya sehingga semuanya bisa minimal 30%,” ujar Rudiantara.

Masalah TKDN ini dilandasi bahwa setiap tahun ada 3.5 miliar dolar Indonesia itu dibelanjakan untuk membeli ponsel. Nilai itu merupakan deficit transaksi perdagangan yang setiap tahunnya berpotensi semakin besar. Untuk itu, Indonesia memberlakukan TKDN ini.

Sebagai informasi, selama ini, Indonesia import smartphone sekitar 70 juta unit di tahun 2012 dan 2014 turun menjadi 54 juta atau turun sekitar 23%. Diharapkan ke depan, angka ini turun terus.

Dari data yang ada, selama ini, memang selama ini kita import smartphone sekitar 70 juta unit pada Tahun 2012, dan Tahun 2014 dapat diturunkan turun menjadi 54 juta atau sekitar 23 %. Diharapkan dapat menurun terus. Disamping itu, sudah ada 16 merek ponsel perakitannya sudah dilakukan dalam negeri dan memenuhi telah TKDN sebesar 20 %.  (Icha)