spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1669

Dukung Pembelajaran Berbasis Teknologi, Indonesia Ikut Skype-a-Thon

0

Telko.id – Untuk pertama kalinya Indonesia berpartisipasi dalam Skype-a-Thon, sebuah acara tahunan Microsoft yang bertujuan untuk menghubungkan ruang kelas dari berbagai belahan dunia, sekaligus menunjukkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan pengalaman belajar.

Delapan puluh peserta dari empat sekolah di Indonesia, yakni Springfield Permata Buana, SMP Al-Azhar Pusat, SMPN 12 Yogyakarta, dan Sampoerna Academy Bogor dipastikan akan mengawali partisipasi Indonesia dalam ajang global tahunan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2009 ini. Terhitung tanggal 3 dan 4 Desember – tanggal penyelengaraan Skype-a-Thon 2015 – Skype-a-Thon berhasil menempuh 3.046.124 mil perjalanan virtual untuk Indonesia. Angka ini menunjukkan seberapa jauh jarak yang ditempuh antara para pengguna Skype selama Skype-a-Thon.

“Microsoft mengadakan Skype-a-Thon untuk mendorong terjadinya proses belajar mengajar tanpa batasan ruang dan waktu. Literasi teknologi yang kian meningkat dan infrastruktur yang semakin memadai membuka peluang Indonesia untuk semakin terekspos dengan pendidikan berbasis teknologi ini,” ungkap Benny Kusuma, Education Lead, Microsoft Indonesia.

Penyelenggaraan Skype-a-Thon di Indonesia dimulai dengan proses belajar mengajar yang melibatkan pembicara dari kota atau bahkan negara lain. Pada 3 Desember yang lalu, Springfield Permata Buana berkesempatan untuk melakukan Skype-a-Thon pertama di Indonesia bersama Anthony Salcito, Vice President of Worldwide Education, Microsoft dengan mengangkat topik “Pentingnya Teknologi dalam Menyiapkan Masa Depan Karir Generasi Muda”. Materi dan diskusi yang dilakukan berjalan interaktif, dengan antusiasme tinggi dari para pengajar dan siswa.

Yuli Tjia, Kepala Sekolah Springfield School mengatakan, “Tidak hanya siswa, para pengajar pun mendapatkan pengalaman belajar baru yang menyenangkan melalui Skype-a-Thon. Penggunaan teknologi, multimedia, dan visual ternyata mampu meningkatkan interaksi proses belajar mengajar dan membantu siswa untuk menyerap materi secara lebih efektif.”

Kegiatan Skype-a-Thon di Springfield School menembus 8.400 mil perjalanan virtual antara Kedoya, Jakata dengan Redmond, Amerika. Namun, jarak ini terbukti tidak menjadi masalah karena komunikasi yang terbangun tetap bersifat dua arah dan mampu menghadirkan pengalaman belajar berbeda.

Selain Springfield School, SMPN 12 Yogyakarta turut berpartisipasi dan membagikan pengalaman SMPN 12 ketika berpartisipasi dalam Skype-a-Thon bersama Andreas Diantoro, President Director, Microsoft Indonesia, yang membahas topik “Mengembangkan Passion Menjadi Karir”.

“Skype-a-Thon memberikan pengalaman pembelajaran yang berbeda dengan proses belajar mengajar biasa. Antusiasme para siswa selama mengikuti Skype-a-Thon semakin membuka kesadaran kami akan pentingnya variasi proses belajar mengajar yang dapat dikembangkan melalui teknologi,” ujar Widayat Umar, S.Pd, M.Pd.Si, Kepala Sekolah SMPN 12 Yogyakarta.

Sejak tahun 2009, lebih dari 400.000 pengajar dari 265 negara telah menggunakan Skype in the Classroom untuk menghubungkan para siswa mereka agar dapat berbicara dengan para ahli biologi kelautan, pengarang, ataupun mengunjungi lokasi seperti puncak Gunung Everest. Dimulai pada 3 Desember dan berlangsung sampai 4 Desember, tahun 2015 ini Skype-a-Thon Global Microsoft sukses menjelajahi lebih dari tiga juta mil perjalanan virtual.

Dari daftar ribuan aktivitas yang ada, Skype-a-Thon 2015 memungkinkan pengajar untuk memilih topik yang ingin digunakan sebagai materi pembelajaran di kelas, termasuk diantaranya adalah berbicara langsung dengan para expert. Para pengajar juga dapat memilih untuk melakukan wisata virtual yang dapat mengembangkan imajinasi para siswa.

Selain itu, pengajar pun dapat menghubungkan ruang kelasnya dengan ruang kelas di negara-negara lain melalui #Mystery Skype, sebuah permainan tebak-tebakan global yang mengajarkan geografi, memperkenalkan budaya, dan memperluas perspektif para siswa.

Dengan berpartisipasi di Skype-a-Thon, ruang kelas peserta juga berkesempatan untuk terpilih sebagai satu dari sepuluh ruang kelas yang akan ditampilkan di video Skype-a-Thon global produksi Microsoft, di mana video ini akan disebarkan kepada komunitas pengajar global.

“Kami berharap kedepannya terdapat semakin banyak sekolah di Indonesia yang dapat berpartisipasi dalam Skype-a-Thon, baik sekolah swasta maupun negeri, yang berasal dari berbagai kota di Indonesia,” tutup Benny.

Hadirkan Zuk Z1, Zuk Janjikan Penuhi TKDN Tahun Depan

0

Telko.id – Bicara tentang 4G, tidak lengkap rasanya tanpa membahas persoalan TKDN. Seperti diketahui, TKDN sebanyak 30% yang dibebankan oleh pemerintah kepada vendor smartphone ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2017 mendatang. Nah, bagaimana dengan Zuk?

Pabrikan ponsel asal China yang masih memiliki hubungan saudara dengan Lenovo ini juga sadar betul akan regulasi tersebut dan tengah mencari cara untuk mematuhi aturan pemerintah itu.

“Kami akan mulai untuk memenuhi TKDN pada tahun depan. ” ucap CMO Zuk, Jin Chen dalam acara peluncuran Zuk Z1 yang berlangsung di Jakarta, Senin (7/12).

Ia menambahkan, perusahaan akan mengikuti strategi yang diterapkan Lenovo, yakni dengan bekerjasama dalam hal perakitan perangkat mereka di Indonesia. Setidaknya hal tersebut sudah menyumbang sebanyak 20% dari TKDN. Sementara untuk sisanya, Jin mengatakan akan menggunakan lokal konten seperti aplikasi dan semacamnya.

Pihak Zuk sendiri mengklaim bahwa mereka sangat ‘Open’ dengan konten lokal di Indonesia dan tentunya akan mematuhi kebijakan dari Pemerintah.

Sebagai informasi, Zuk Z1 adalah smartphone yang mendukung dual sim 4G standby dan juga mendukung LTE berbasis TDD dan juga FDD.

Dalam hal spesifikasi, Zuk Z1 menawarkan prosesor Qualcomm Snapdragin 801 dengan kecepatan 2.5 Ghz sebagai dapur pacu mereka. Lengkap dengan dukungan RAM sebesar 3GB dan penyimpanan internal 64 GB. Untuk multimedia, pengguna juga akan dimanjakan dengan hadirnya GPU Adreno 330.

Zuk Z1 juga ditopang baterai ekstra besar, yakni 4100mAh yang akan semakin memperluas jangka pemakaian smartphone tersebut tanpa perlu membawa powerbank bagi aktifitas keseharian pengguna. Kesemua fitur-fitur ini dibalut desain unibody dengan material pesawat terbang dan bentang layar sebesar 5.5 inci, dengan resolusi 1080 x 1920 piksel.

Zuk Z1 akan dipasarkan dengan harga Rp 4.499.000. Akan tetapi, mulai pada 7-11 Desember 2015, ZUK Z1 bisa dibeli dengan harga promo mulai Rp 3.999.000, ditambah dengan bonus Sennheiser Headset untuk 500 orang pembeli pertama. [ak/if]

 

Gandeng Blibli.com, Smartphone 4G Zuk Z1 Sambangi Tanah Air

0

Telko.id – Setelah memperkenalkan dirinya secara resmi sejak Agustus lalu, Zuk akhirnya resmi menyambangi pasar smartphone Indonesia hari ini. Pabrikan ponsel asal China, yang juga memiliki hubungan dekat dengan Lenovo ini hadir dengan Zuk Z1, yang akan tersedia secara eksklusif melalui channel online Blibli.com .

Kehadiran Zuk Z1 ini semakin memperpanjang daftar smartphone 4G yang tersedia di e-commerce lokal terbesar di Indonesia itu. Sebelumnya, nama-nama seperti Samsung, Lenovo dan Asus telah lebih dulu bisa didapatkan di sini.

“Sampai dengan akhir tahun ini, ada Samsung, Lenovo serta Asus yang berada pada top three kami. Kemudian ada juga Xiaomi dan Meizu untuk melengkapi lima besar smartphone 4G,” ungkap Kusumo Martanto, ditemui di acara peluncuran yang berlangsung di Kempinski Hotel, Jakarta, Senin (7/12).

Meskipun tidak menyebutkan berapa angka pastinya, namun Kusumo mengungkapkan bahwa pada peringkat dua dan tiga sering terjadi ‘kejar-kejaran’ angka. 

Kehadiran Zuk Z1 ini tentu akan semakin memberikan persaingan serius bagi kelima brand yang sudah ada. Pasalnya dengan teknologi 4G yang dibawa smartphone asal China ini, dimana ini mengusung dual sim 4G Standby dan mendukung jaringan LTE TDD dan FDD, nama-nama besar seperti Samsung dan saudara tuanya, Lenovo, bukannya tidak mungkin akan terusik.

Meskipun, masalah harga tampaknya akan sedikit menjadi kendala bagi smartphone anyar ini. Betapa tidak, Zuk Z1 dibanderol dengan harga di kisaran Rp 4 jutaan, yang artinya hanya kalangan tertentu saja yang dapat memilikinya. Ini tentu tidak akan mudah bagi sebuah nama baru. Pun demikian jika kita melihat tren yang sedang berkembang saat ini, dimana masyarakat Indonesia cenderung mengincar smartphone berstatus ‘affordable 4G’ ketimbang High End.

Kusumo menyebutkan, tahun ini pertumbuhan permintaan terhadap gadget naik sebanyak 6-7 kali lipat bila dibandingkan dengan tahun lalu. Mengenai invasi smartphone asal China,  Ia juga menyebut bahwa China adalah tempat bagi semua vendor untuk merakit smartphone mereka, dimana mereka membuat produknya sendiri dan tentunya dengan standarisasi yang sama serta harga yang lebih terjangkau bila dibandingkan dengan pemain besar di ranah Smartphone. Hal ini menjadikan permintaan terhadap smartphone China di Indonesia melonjak cukup tinggi.

Sebagai informasi, blibli.com sendiri memberikan promo yang menarik bagi pembeli Zuk Z1. Promo tersebut meliputi potongan harga menjadi Rp3.999.000 dari harga awal Rp. 4.449.000 mulai tanggal 7-11 Desember 2015 plus bonus Sennheiser Headset untuk 500 orang pembeli pertama.

Disinggung mengenai target penjualan, Kusumo tidak bersedia menyebutkan angka pastinya, namun mengatakan bahwa puluhan ribu unit smartphone Zuk Z1 telah tersedia di blibli.com. [ak/if]

Rajai Proyek Telko di Indonesia, Huawei Sepelekan Tenaga Lokal

Telko.id – Permasalahan Huawei mengenai tenaga kerja seakan tidak ada habisnya. Setelah beberapa tahun silam mereka terganjal mengenai legalitas pekerja asingnya, dan beberapa hari lalu dihebohkan dengan pengrebekan karyawan ilegal mereka, Huawei kembali dengan sebuah kontroversi baru.

Menurut data, Huawei memiliki banyak proyek dengan para operator di Indonesia pada tahun 2015 ini. Huawei juga mendominasi pengerjaan infrastruktur telekomunikasi dari empat operator di Indonesia.

Keempat operator tadi ialah XL Axiata, Huchtison 3, Indosat Ooredoo serta Telkomsel. Huawei menjadi vendor bagi infrastruktur keempat operator tersebut dari Sabang sampai dengan Merauke.

Berkaca dari hal ini, bisa dibayangkan berapa pundi-pundi uang yang dihasilkan oleh vendor asal Tiongkok tersebut dari tanah Indonesia. Lantas bagaimana dengan karyawan lokal yang bekerja disana?

Berdasarkan laporan dari tenaga lokal yang bekerja disana, mereka tidak diperlakukan secara baik oleh pihak management Huawei. Bahkan, mereka merasa terjadi ‘barrier’ antara pekerja lokal dan pekerja asal Cina. Mulai dari penghasilan sampai dengan sarana antar jemput.

Terlebih, setiap tahun managemen HR Huawei memberlakukan sebuah policy yang mengharuskan mereka memberhentikan karyawan mereka sebanyak 20% dan menggantinya dengan yang baru.

Policy ini nampaknya tidak bersahabat dengan tenaga lokal Indonesia. Pasalnya, mayoritas yang diberhentikan oleh Huawei adalah karyawan lokal.

Apalagi jika berkaca dari Peraturan Menteri Ketenagakerjaan perihal Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing menyebutkan, “Pemberi kerja TKA (Tenaga Kerja Asing) yang memperkerjakan 1 (satu) orang TKA harus menyerap TKI sekurang-kurang nya 10 (sepuluh) orang pada perusahaan pemberi kerja TKA.”

Huawei sejatinya tidak melakukan hal ini. Menurut karyawan lokal tadi, Jumlah karyawan Huawei saat ini mencapai lebih dari 4000 karyawan, namun hanya sekitar 2.500 karyawan lokal yang ada di perusahaan tersebut dan 70-75 % dari mereka ialah karyawan kontrak atau outsoursing.

Melihat kejadian ini, bukan hanya mereka tidak mengindahkan peraturan keimigrasian saja, melainkan mereka juga tidak mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

Padahal, jika dilihat dari proyek mereka, tercatat XL Axiata, Huchtison 3 serta Indosat Ooredo menjadi pelanggan paling besar mereka.

Terutama bagi XL, sekitar 90% proyek infrastruktur mereka di Indonesia di kerjakan oleh Huawei. Bisa dihitung seharusnya berapa banyak tenaga kerja Indonesia yang mampu diserap jika berkaca pada peraturan Menteri Ketenagakerjaan.

Belum lagi apabila nanti XL menang dalam proyek Palapa Ring yang digelar pemerintah. Tentunya akan semakin banyak uang yang dihasilkan oleh Vendor China ini di bumi Ibu Pertiwi.

Lantas, Siapa yang harus dipersalahkan? Apakah Pemerintah sebagai regulator? Ataukah operator sebagai Pelanggan mereka? Atau justru masyarakat kita yang tidak mampu bersaing dengan tenaga Asing? Itu semua tergantung dari sudut pandang mana kita melihat kasus ini.

Vodafone Gelar FTTH 1 Gbps di Irlandia dan Portugal

0

Telko.id – Vodafone Group telah mulai menggelar program fiber to the Home (FTTH) di Irlandia dan Portugal sebagai bagian dari program perluasan jaringan perusahaan yang menyentuh angka €600 juta.

Irlandia akan menjadi negara pertama di Eropa yang akan menghadirkan solusi end to end fiber melalui infrastruktur listrik secara nasional. Sebagai bagian dari SIRO, yakni usaha patungan di Irlandia dengan ESB, Vodafone Irlandia telah mulai memperluas layanan 1 Gbps serat broadband ke 51 kota-kota kecil di Irlandia pada akhir 2018.

Untuk memenuhi syarat dari skema ini, sebuah kota harus memiliki lebih dari 4000 rumah dan kota pertama yang akan diuntungkan adalah Carrigaline di Country Cork, dimana rumah dan bisnis-bisnis akan mendapatkan kecepatan broadband setara dengan negara industri maju di Asia.

Menurut regulator Irlandia, Comreg, kurang dari 50% dari semua langganan fixed broadband di Irlandia memberikan kecepatan lebih dari 30 Mbps. Sementara SIRO menghasilkan 1 gigabit (1000 megabit) per second. Hal ini sejatinya akan merevolusi pengalaman online dari 500.000 rumah dan bisnis di kota-kota kecil di Irlandia, menurut klaim dari Vodafone.

Dilansir dari Telecoms, Jumat (4/12), di Portugal Vodafone telah mengumumkan ekspansi sebesar €125 juta untuk jaringan FTTH-nya yang akan membawa kecepatan hingga 1 Gbps ke 2,75 juta rumah dan bisnis di seluruh negeri pada akhir 2016.

Sampai saat ini, Vodafone telah terhubung dengan 2,2 juta rumah dan bisnis di Portugal. Vodafone juga membangun jaringan gigabit FTTH baru di Spanyol yang melayani lebih dari dua juta rumah pada perjanjian dengan Orange. Kemudian mereka juga tengah melakukan diskusi dengan perusahaan listrik Italia Enel untuk menciptakan sebuah perusahaan infrastruktur baru guna membangun jaringan FTTH nasional terbuka untuk semua operator di seluruh Italia.

Markus Reinisch, Direktur Vodafone Group Public Policy menyebutkan, “Ekonomi sukses dimasa depan akan mencakup masyarakat gigabit dengan koneksi serat optik ultra cepat yang tersedia di mana-mana dan Vodafone akan memainkan perannya dalam mewujudkan tujuan itu,” ucapnya.

Sementara itu, di Swiss Vodafone dan Swisscom telah sepakat untuk memperpanjang perjanjian strategis mereka selama empat tahun. Perjanjian tersebut menjadikan pelanggan Swisscom dapat manfaat dan koneksi kecepatan tinggi dimana ada jaringan 4G roaming Vodafone. Konsumen dan pelanggan Enterprise Vodafone akan dapat menjelajah ke jaringan Swisscom ketika mengunjungi Swiss. [ak/if]

Saingi Netflix, YouTube Bikin Layanan Streaming Sendiri

0

Telko.id – Salah satu lini bisnis Google, yakni Youtube, berencana untuk memberikan persaingan serius kepada Netflix dengan meluncurkan layanan streaming mereka sendiri. Hal ini tentynya akan semakin memanaskan persaingan di Industri streaming video.

Dilansir dari BGR, Jumat (4/12), YouTube baru saja meluncurkan layanan berlangganan dengan tarif USD9.99 per bulan yang mereka namai YouTube Red. Tujuan mereka tidak lain untuk bersaing dengan produk serupa di industri ini. Tapi selain menghapus iklan dari semua video YouTube, YouTube Red mungkin akan segera menawarkan pengguna akses ke film dan acara TV.

Menurut Wall Street Journal, YouTube sedang mencari hak streaming untuk serial TV dan film dalam upaya untuk lebih bersaing dengan perusahaan di industri ini seperti Netflix, Amazon, Hulu, dan banyak produk streaming yang lainnya yang membuat pelanggan membayar akses tak terbatas untuk menyaksikan berbagai macam film dan acara TV.

Para eksekutif di YouTube telah bertemu dengan pihak studio Hollywood dan perusahaan produksi lainnya untuk bernegosiasi mengenai lisensi dari konten mereka, meskipun tidak jelas kapan YouTube Red akan mulai me-‘listing’ film dan serial TV mereka. Saat ini, proyek ini baru pada tahap awal, sebagai salah satu studio besar Hollywood mengatakan belum didekati oleh eksekutif Alphabet tersebut.

Sebagai informasi, Top eksekutif yang telah bergabung dengan YouTube dalam beberapa bulan terakhir dan terlibat dalam proyek ini diantaranya mantan kepala program MTV Susanne Daniels, mantan eksekutif konten Netflix Kelly Merryman, dan mantan eksekutif Netflix, Robert Kyncl.

Selanjutnya, YouTube akan memanfaatkan koneksi yang ada di Google Play dengan penyedia konten untuk menegosiasikan kesepakatan baru, dengan mereka yang menyukai streaming film dan serial TV. YouTube dan Google Play berbasis di kantor yang sama di Beverly Hills.

YouTube juga sedang mengejar dua jalan yang berbeda untuk membawa lebih banyak konten, termasuk hak lisensi untuk judul yang ada tetapi juga menciptakan film aslinya sendiri dan sebuah serial seperti yang dilakukan beberapa pesaing mereka dalam bisnis ini, termasuk Netflix, Amazon, dan HBO.

YouTube mengumumkan pada Oktober lalu bahwa pihaknya berencana untuk merilis setidaknya 10 kreasi asli, termasuk film dan serial TV mulai tahun 2016. Judul-judul ini akan tersedia hanya untuk pelanggan YouTube Red.

Youtube lebih suka mengambil lisensi dari judul film yang baru ketimbang film lawas seperti yang cenderung ditampilkan Netflix, Amazon dan Hulu.

Youtube masih belum memutuskan akan mengambil berapa banyak lisensi film dan serial TV, namun mereka menekankan akan lebih mendominasi karya film dan serial tv sendiri di Youtube Red. [ak/if]

Ujicoba Berhasil, Pre 5G 3D-MIMO ZTE Kian Dekat dengan Komersial

0

Telko.id – ZTE baru-baru ini mengklaim bahwa teknologi jaringan Pre5G mereka semakin dekat dengan gelaran komersial setelah teknologi multiple input multiple output tida dimensi-mua (3D-MIMO) bekerja pada jaringan komersial China Mobile.

Tes pra-komersial, yang dilakukan bersama China Mobile provinsi Guangdong dan China Mobile Research Institute itu menunjukkan bagaimana peralatan 3D-MIMO dapat meningkatkan throughput jaringan dan cakupan di daerah dengan konsentrasi tinggi gedung-gedung bertingkat. Ini juga memiliki implikasi yang lebih luas untuk migrasi jaringan.

Dilansir dari Telecoms, Jumat (4/12), ZTE telah mempelopori teknologi 3D-MIMO sebagai sarana berpotensi untuk menciptakan peningkatan throughput data empat kali lipat pada jaringan. Di tepi sel jaringan, peningkatan kinerja hampir dua kali lebih tinggi, dengan kenaikan tujuh kali lipat dalam kecepatan data, demikian menurut data uji ZTE.

Teknologi 3D-MIMO mencapai ini dengan menyediakan beamforming lebih tepat dan spasial multiplexing yang lebih efektif. Dengan demikian, ZTE berpendapat bahwa secara signifikan dapat memperkuat ketahanan jaringan terhadap gangguan. Ini mengubah peningkatan kinerja sel yang berkontribusi pada ketahanan secara keseluruhan dan daya output jaringan.

3D-MIMO kit kini telah menjadi landasan teknologi Pre5G ZTE, yang menyediakan kontinuitas antara generasi keempat dan kelima dari jaringan mobile. BTS 3D-MIMO ZTE memiliki 128 built-in elemen antena dan advanced baseband vector processing chipset. Mereka dapat bekerja dengan infrastruktur dan user terminal 4G long term evolution (LTE) yang ada, yang seharusnya membuat lebih mudah bagi operator untuk menginstalnya.

Pada bulan Juni 2014 lalu, ZTE adalah vendor pertama yang mengusulkan konsep Pre5G, dan perusahaan meluncurkan base station Pre5G yang terintegrasi dengan teknologi base band unit (BBU) dan remote radio unit (RRU) di ajang Mobile World Congress di Barcelona Maret 2015, yang memungkinkan operator mobile untuk menciptakan jaringan 5G dari infrastruktur jaringan 4G LTE yang ada.

Uni Eropa Ajak Raksasa Internet Bersatu Perangi Ekstrimisme Online

0

Telko.id – Uni Eropa belum lama ini meluncurkan forum yang menyatukan perusahaan-perusahaan Internet seperti Google, Facebook dan Twitter serta lembaga penegak hukum untuk memerangi ekstremisme online.

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya peringatan di Eropa atas penggunaan media sosial sebagai alat perekrutan yang kuat, terutama oleh kelompok ISIS.

“Teroris menyalahgunakan Internet untuk menyebarkan propaganda beracunnya: itu harus dihentikan,” kata Komisaris Home Affairs Uni Eropa, Dimitris Avramopoulos dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Phys.org, Jumat (4/12).

Ia menambahkan, bahwa kemitraan sukarela yang diluncurkan dengan industri Internet ini datang pada saat yang tepat untuk mengatasi masalah ini. “Kami ingin hasil cepat,” katanya.

Masih menurut Avramopoulos, ini merupakan cara baru untuk mengatasi pelanggaran ekstrimis dari internet, dan ini akan menyediakan platform pengetahuan ahli untuk dibagikan, kesimpulan dan operasional yang cepat untuk dikembangkan,  dan suara-suara yang kuat dan kredibel untuk menghadapi narasi ekstremis.

Para pejabat Uni Eropa mengatakan kepada AFP, peluncuran ini dihadiri oleh perwakilan senior Ask.fm, Facebook, Google, Microsoft dan Twitter. Pun demikian dengan Europol, lembaga kepolisian Eropa di Den Haag.

Sebelumnya, Menteri dalam negeri Uni Eropa mengadakan pertemuan di Luxembourg pada Oktober tahun lalu dengan delegasi dari Google, Facebook, Twitter dan Microsoft untuk meminta mereka ikut memerangi ekstremisme online.

Avramopoulos, yang juga merupakan mantan menteri luar negeri Yunani baru-baru ini juga mengatakan bahwa forum akan bertujuan untuk melawan jenis propaganda yang “menuntun pejuang teroris asing dari Eropa bepergian ke luar negeri untuk melatih, melawan dan melakukan kekejaman di zona tempur.”

Uni Eropa memperkiraakan, lebih dari 5.000 orang dari Eropa pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan kelompok ekstrimis.

“Ada bukti yang berkembang bahwa hasutan kebencian online mengarah ke kekerasan secara offline Kami harus meningkatkan kerja untuk membatasi dan memberantas fenomena ini secara online,” tambah Vera Jourova, komisaris Uni Eropa untuk keadilan.

Namun ia mengatakan bahwa penting juga untuk mencapai keseimbangan antara membela kebebasan berekspresi dan menghentikan pidato kebencian.

Para pejabat mengatakan pembicaraan di Forum Internet Uni Eropa akan fokus pada bagaimana menghentikan para pejuang jihad dari mengeksploitasi saluran komunikasi untuk mengarahkan kegiatan mereka.

“Diskusi juga akan fokus pada bagaimana membuat penggunaan internet lebih baik untuk menghadapi narasi teroris dan pidato kebencian online,” kata sebuah pernyataan dari Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa.

Gara-gara O2 dan 3UK, Inggris Tunda Lelang Spektrum 2,3 GHz

0

Telko.id – Belum rampungnya proses merger antara dua operator besar di Inggris, O2 dan 3UK berdampak pada rencana penjualan spektrum 2,3 GHz dan 3,4 GHz. Regulator telekomunikasi negara bersangkutan, Ofcom memutuskan untuk menunda lelang hingga akhir tahun depan menyusul aturan Komisi Eropa soal konsolidasi pasar.

Ofcom mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa mereka menunda proses lelang “karena alasan administrasi publik yang baik.” Mereka juga mengatakan bahwa pihaknya telah menerima permintaan untuk menunda lelang dari dua operator yang bersangkutan.

“Ofcom tidak akan memulai proses lelang sekarang sampai Komisi Eropa mengambil keputusan apakah rencana merger antara Telefónica Inggris dan Hutchison 3G UK kompatibel dengan pasar umum,” kata Ofcom seperti dilansir Total Telecom, Jumat (4/12).

Komisi Eropa sedang menyelidiki implikasi kompetisi dari perkawinan 3UK/O2 dan diharapkan untuk membuat keputusan pada pertengahan Mei 2016, tambah Ofcom.

Rencananya, regulator akan memulai proses lelang bulan ini dengan maksud untuk benar-benar menjual spektrum pada awal 2016.

Harga terendah pun telah ditetapkan oleh regulator, yakni £70 juta untuk gelombang udara, yang terdiri dari 40 MHz spektrum di pita 2,3 GHz dan 150 MHz pada pita 3,4GHz. Spektrum ini telah disiapkan untuk layanan mobile broadband, termasuk 4G.

Saat ini, 2,3 GHz sudah digunakan untuk layanan 4G di 10 pasar di luar Uni Eropa, termasuk China, India dan Australia, sementara pita 3,4 GHz digunakan untuk broadband 4G nirkabel di enam negara termasuk Inggris, Kanada dan Spanyol. UK Broadband menggunakan spektrum 3,4 GHz untuk layanan broadband nirkabel Relish di London.

Alcatel-Lucent Dapat Proyek Kabel laut Sepanjang 9700 km

0

 

Telko.id – Untuk meningkatkan kapasitas serta memastikan redundancy para menyedia jaringan selalu mencari jalan. Baik di darat maupun melalui laut. Bluesky Pacific Group memilih Alcatel-Lucent untuk memberikan kenyamanan pada pelanggannya.

Kali ini yang dilakukan adalah membangun Moana Cable System dengan rentangan lebih dari 9.700 km akan menghubungkan New Zealand dan Hawaii serta Kepulauan Cook dan Samoa, meningkatkan kapasitas serta memastikan redundancy di seluruh wilayah layanan dari Bluesky. Sistem kabel ini akan menyediakan kapasitas yang sangat dibutuhkan serta redundancy di wilayah untuk mengatasi kebutuhan traffic yang terus meningkat ketika mobile broadband serta provisi akses serat ke perumahan serta bisnis telah menjadi kebutuhan utama di wilayah tersebut.

Proyek sistem kabel Moana yang dijadwalkan rampung pada 2018 akan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, berbasis pasangan dua serat, menghubungkan New Zealand dan Hawaii, sepanjang lebih dari 8.000 km yang akan melayani Samoa serta Samoa Amerika. Tujuannya adalah untuk menambah pilihan rute untuk New Zealand. Tahap dua adalah berbasis pasangan satu serat yang akan menghubungkan Kepulauan Cook dan hub Samoa dengan panjang lebih dari 1.700 km.

Moana Cable juga dirancang untuk mengakomodasi koneksi di beberapa negara pulau di Pasifik seperti Niue, Tokelau dan Tonga, yang berdekatan dengan trunk New Zealand – Hawaii, serta juga Polinesia Perancis di bagian Timur dekat Kepulauan Cook.

Moana Cable akan merupakan kabel bawah laut long-haul pertama di wilayah kepulauan Pasifik yang menggunakan inovasi terkini teknologi transmisi 200 Gbit/s, dengan kapasitas utama sebesar 20 Terabit per detik (Tb/s) antara Hawaii dan New Zealand.

Bluesky Pacific Group memiliki rekam jejak kuat sebagai pemilik serta operator kabel bawah laut dengan ASH Cable yang menghubungkan Samoa Amerika dan Hawaii serta SAS Cable yang menghubungkan Samoa dan Samoa Amerika. Konsumen utama Moana Cable meliputi perusahaan-perusahaan Bluesky Pacific Group serta konsumen ASH Cable. Bluesky juga telah menandatangani sebuah memorandum kesepahaman dengan RAM Telecom International, Inc. , untuk kolaborasi serta interkoneksi dengan kabel bawah laut SEA-US yang menghubungkan Asia dan Hawaii serta Pantai Barat Amerika Serikat. Kemitraan teknologi ini akan memungkinkan Moana Cable menyediakan konektivitas yang tidak ada tandingannya dari New Zealand dan Pasifik ke Amerika Serikat serta Asia.

“Investasi kami di Moana Cable selaras dengan strategi Amper dalam mengembangkan rekam jejak kami di Pasifik serta juga mendukung visi Bluesky untuk mengkoneksikan komunitas pasifik ke seluruh dunia. Mengantisipasi partisipasi kami di Moana kami menyiapkan dana internal berupa arus kas bebas yang disiapkan oleh Bluesky, ujar Jaime Espinosa de los Monteros, CEO Amper dan Pimpinan Moana Cable menjelaskan.

“Kami sangat berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen kami. Untuk wilayah Kepulauan Pasifik, sangat penting untuk memanfaatkan digital highway dari pasar-pasar besar untuk mendapatkan manfaat skala ekonomi. Sebagai contoh digital highway adalah Moana Cable yang menghubungkan New Zealand dan AS. Telekomunikasi yang handal serta hemat biaya akan menghasilkan berbagai manfaat signifikan bagi pendidikan, komersial, kesehatan serta kegiatan-kegiatan pemerintahan dan juga memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi dan social,” ujar Adolfo Montenegro, Anggota Komisi Eksekutif dari Amper dan CEO Bluesky Pacific Group menjelaskan dalam keterangan tertulisnya.

“Kebutuhan terus menerus akan akses broadband membutuhkan proyek-proyek baru di wilayah Asia Pasifik yang dapat memberikan kontribusi pada trend yang terus meningkat di industri kabel bawah laut. Kami gembira dapat bekerjasama dengan Bluesky Pacific Group dalam pengembangan kondisi ekonomi serta sosial masyarakat, berbagai institusi serta bisnis di wilayah Pasifik dengan berbagi keahlian serta pengetahuan kami di area Pasifik,” Philippe Dumont, Presiden Alcatel-Lucent Submarine Networks.

Berdasarkan persyaratan kontrak, ASN akan menggelar teknologi optik bawah laut canggihnya yaitu unit-unit branching SOFTNODE 1620 dan OADM-nya yang inovatif untuk memaksimalkan kapasitas serta fleksibilitas jaringan. ASN akan bertanggung jawab atas proyek ‘turnkey’ ini, mulai dari rancang desain hingga instalasi serta pengawasan, dan juga operasi kelautan (peletakan serta pemeliharaan kabel). (Icha)