spot_img
Latest Phone

ASUS ROG Exclusive Store Surabaya, Hadirkan Pengalaman Gaming Terbaik

Telko.id - ASUS resmi membuka ROG Exclusive Store di...

ASUS ROG Hadir di HoYo FEST 2025 Surabaya

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) kembali berpartisipasi...

Oppo Reno 14 Series: Harga Bersaing, Spesifikasi Diatas Pesaing

Telko.id – Oppo resmi meluncurkan ponsel terbarunya, yaitu Oppo...

OpenAI Siapkan Browser dengan AI, Saingan Google Chrome

Telko.id - OpenAI sebagai induk perusahaan dari ChatGPT sedang...

TECNO Luncurkan POVA 7 Series, Desain Futuristik dan Performa Gaming AI

Telko.id - TECNO resmi meluncurkan POVA 7 Series di...
Beranda blog Halaman 1416

Telkomsel Lakukan Optimalisasi Jaringan di 12 Lokasi Wisata

0

Telko.id – Dalam upaya mendukung pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Indonesia, Telkomsel melakukan peningkatan kualitas jaringan di 12 destinasi wisata utama di Tanah Air. Optimalisasi jaringan ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan wisatawan yang aktif menggunakan layanan komunikasi selama berada di lokasi wisata.

Saat ini perilaku komunikasi wisatawan di Indonesia sudah mengalami perubahan, di mana penggunaan layanan data lebih dominan ketimbang layanan suara dan SMS. Tingginya penggunaan layanan data antara lain dipicu seringnya wisatawan menggunggah foto dan video aktivitas maupun panorama di lokasi wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan. Di samping itu, wisatawan juga memanfaatkan layanan data untuk mengakses berbagai informasi dan direktori wisata kuliner, penginapan, dan beragam aktivitas seni dan budaya seru yang bisa dilakukan di lokasi wisata.

“Kehadiran infrastruktur telekomunikasi sangat penting dalam menunjang potensi wisata suatu daerah. Untuk itu, kami telah melakukan peningkatan kualitas jaringan untuk mempermudah wisatawan yang ingin berbagi dan menyebarkan eksotisme Indonesia ke seluruh dunia. Kami berharap upaya kami ini mampu menarik semakin banyak wisatawan untuk berkunjung langsung menikmati ‘Wonderful Indonesia’,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan. 

 12 destinasi wisata utama Indonesia tersebut adalah Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Bunaken (Sulawesi Utara), dan Raja Ampat (Papua Barat).

Optimalisasi jaringan yang dilakukan di 12 kawasan wisata tersebut antara lain membangun base transceiver station (BTS) 4G baru, meng-upgrade BTS existing menjadi BTS 4G, menambah kapasitas transmisi jaringan, serta memperluas jangkauan jaringan. Telkomsel juga selalu melakukan monitoring kualitas jaringan secara rutin, bahkan mengoperasikan compact mobile base station (Combat) untuk memperkuat jaringan pada saat digelarnya event-event berskala nasional dan internasional yang dipusatkan di kawasan wisata.

Kini wisatawan dan masyarakat di 12 kawasan tersebut sudah dilayani sekitar 140 BTS, di mana separuhnya merupakan BTS broadband (3G dan 4G) untuk menjamin kenyamanan dalam mengakses layanan data. Dari sisi jangkauan jaringan, lebih dari 80% wilayah di masing-masing kawasan sudah ter-cover jaringan Telkomsel sehingga pelanggan tetap terkoneksi pada saat menjelajahi lokasi wisata.

Selain di 12 destinasi wisata utama, Telkomsel juga melakukan maintenance kualitas jaringan secara rutin di ratusan lokasi wisata mulai dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, termasuk menggelar kegiatan True Broadband Experience (TrueBEx). Menggunakan perangkat bernama Mobile Quality Agent (MQA), pengujian yang dilakukan untuk mengukur kecepatan akses data broadband Telkomsel dalam TrueBEx di antaranya aktivasi paket melalui menu *363# dan aplikasi My Telkomsel, browsing portal berita online, uploading status dan foto di media sosial, High-Definition (HD) video streaming, pengiriman foto melalui aplikasi pesan instan, serta pengecekan kecepatan akses data melalui aplikasi speedtest.

Saat ini pemerintah sedang mempercepat pembangunan kepariwisataan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Indonesia. Pemerintah menargetkan pada tahun 2016 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sebesar 12 juta, sementara jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 260 juta. Pada tahun 2019 diperkirakan jumlah wisman menembus 20 juta, di mana pembangunan 10 destinasi wisata yang diprioritaskan pemerintah diharapkan mampu berkontribusi mendatangkan 8,5 juta wisman. (Icha)

Tunda Masuk ke Silicon Valley, Apa Alasan Google Fiber?

0

Telko.id – Google telah menunda sejumlah proyek untuk memperluas jaringan serat gigabitnya ke kota Silicon Valley. Demikian dilaporkan situs berita setempat, Mercury News.

Alasan penundaan ini sendiri belum diketahui dengan pasti, namun Google Fiber disebut-sebut melihat alternatif nirkabel untuk membangun jaringan serat. Ini terlihat dari pembelian Google atas Webpass – dengan harga yang tidak diketahui – bulan Juli kemarin, Operator saingan Google Fiber ini menawarkan point-to-point nirkabel untuk pelanggan perumahan dan bisnis di Boston, Chicago, Miami, San Diego dan San Francisco seharga US$ 65 per bulan untuk 1Gbps – sama seperti kecepatan Google Fiber.

Mountain View – di mana perusahaan induk Google Alphabet berbasis – serta Palo Alto dan San Jose akan berada di barisan kota-kota yang terkena dampak penundaan ini. Menurut Mercury News, hampir 100 orang yang akan memulai peletakan kabel untuk Google Fiber di San Jose pada bulan Juli pindah pada menit terakhir untuk proyek yang tidak terkait.

Seorang perwakilan Google Fiber mengatakan bahwa perusahaan masih dalam tahap pembicaraan dengan wakil Silicon Valley, dan menambahkan bahwa butuh waktu untuk menyebarkan teknologi terbaru sejalan dengan peta jalan produk perusahaan, sambil terus mencoba memahami pertimbangan lokal dan tantangannya.

Sejauh ini, Google telah meluncurkan layanan serat di enam kota di seluruh AS, dari Salt Lake City di Utah hingga Atlanta, Georgia. Perusahaan telah mengumumkan kota serat berikutnya yang potensial, termasuk San Diego dan Chicago.

Perusahaan mengenakan biaya US$ 70 per bulan untuk sambungan serat dasar, dan sampai US$ 130 per bulan jika disertai saluran TV. Beberapa pengamat telah berkomentar bahwa pengumuman Google terhadap rencananya telah merangsang operator lain untuk meningkatkan rencana serat mereka – meskipun dengan harga yang lebih tinggi.

Pada saat yang sama, Google juga sedang membangun jaringan nirkabel dan serat yang cepat di sejumlah kota di Afrika, termasuk Kampala, Uganda, dan Accra, Ghana. Project Link menawarkan koneksi menyeluruh untuk penyedia layanan internet dan operator jaringan mobile. Demikian dilaporkan GTB, Rabu (10/8).

Pemerintah Revisi PP Telekomunikasi Guna Tercapainya Efisiensi

0

Telko.id – Pemerintah akan segera melakukan perubahan terbatas terhadap 2 (dua) peraturan pemerintah di bidang telekomunikasi. Masing-masing adalah perubahan terhadap PP Nomor 52/2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi dan perubahan terhadap PP Nomor 53/2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit.

Kedua PP ini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Pokok perubahan terhadap 2 PP tersebut intinya mengatur masalah backbone network sharing dan akses jaringan antaroperator.

Berdasarkan keterangan tertulis pada laman resmi Kominfo (10/8), Pengaturan masalah sharing antar operator ini harus didasarkan pada azas fairness dengan dasar perhitungan investasi yang jelas.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan bahwa Revisi Peraturan Pemerintah 52/2000 mengenai penyelenggaraan telekomunikasi ditujukan agar pembagian peran antar penyelenggara jaringan telekomunikasi lebih sinergis.

“Untuk PP 53/2000, revisi dilakukan agar penggunaan spektrum frekuensi semaksimal mungkin dapat mendukung program kerja membangun akses pita lebar (broadband) nasional,” ujarnya.

Perubahan itu diperlukan untuk memanfaatkan infrastruktur broadband agar mendukung ekosistem industri telekomunikasi.

Tujuannya agar tercapai efisiensi penyelenggaraan telekomunikasi, mempercepat pembangunan infrastruktur dan layanan telekomunikasi nasional, dan menerapkan kepatuhan terhadap aturan dan koordinasi antar stakeholder.

Untuk menghitung nilai investasi dan lain-lainnya, tunjuk saja auditor independen. Sedangkan pemetaan daerah-daerah backbone di seluruh Indonesia bisa ditetapkan lewat peraturan menteri.

Peraturan ini sejatinya akan menguatkan skema netwok sharing yang diinginkan oleh banyak operator dalam negeri. Seperti diketahui, dua operator yakni XL Axiata dan Indosat Ooredoo beberapa waktu lalu menginginkan skrma network sharing mereka ditingkatkan menjadi MOCN, namun kurangnya peraturan yang mengatur hal ini menjadikan skema network sharing mereka urung terjadi.

Gara-gara Layanan Direktori Palsu, AT&T Didenda Rp100 Miliar

0

Telko.id – FCC mendenda AT&T sebesar US$ 7.75 juta sebagai cara untuk mengkompensasi pelanggan atas layanan bantuan direktori palsu yang dibebankan ke tagihan telepon mereka.

Regulator AS menjelaskan bahwa dalam proses penyelidikan dua perusahaan di daerah Cleveland – Dicount Directory Inc (DDI) dan Enhanced Telecommunications Services (ETS) – atas kejahatan narkoba dan pencucian uang telah ditemukan mengarah pada penipuaan dimana pelanggan ditagih untuk layanan bantuan direktori yang tidak pernah mereka terima.

Menurut FCC, seperti dilaporkan Totaltele, Rabu (10/8), AT&T menerima uang pembayaran dari perusahaan untuk setiap biaya yang dibebankan ke tagihan pelanggannya. Ribuan pelanggan, banyak diantaranya usaha kecil, dirugikan akibat penipuan ini.

Regulator telah membuat persetujuan dengan AT&T untuk menyelesaikan masalah ini, dimana operator akan melakukan pengembalian penuh senilai sekitar US$ 6.8 juta kepada pelanggan saat ini dan mantan pelanggan yang juga dikenakan biaya untuk layanan ini pada periode sejak Januari 2012. AT&T juga akan membayar denda sebesar US$ 950.000 ke U.S. Treasury.

“Perusahaan telepon seperti AT&T memiliki tanggung jawab untuk memastikan biaya pihak ketiga terlegitimasi dan telah disetujui oleh konsumen,” kata FCC, dalam sebuah pernyataan.

Regulator mengatakan telah mengambil tindakan terhadap operator untuk penipuan dan switching tidak sah di lebih dari 30 kasus dalam lima tahun terakhir, menerima denda sebesar US$ 360 juta.

Kasus terbaru ini bukan pertama kalinya AT&T ditemukan melanggar aturan. Sebelumnya, perusahaan telko ini juga telah setuju untuk membayar denda sebesar US$105 juta dan melakukan pengembalian uang pelanggan atas kasus langganan pihak ketiga yang tidak sah dan layanan SMS premium pada tahun 2014.

XL Terapkan Teknologi 4T4R Untuk Maksimalkan Kualitas Layanan 4G LTE

0

Telko.id – Layanan internet cepat 4G LTE semakin memasyarakat. Semakin banyak pula masyarakat Indonesia yang telah merasakan manfaat dari kecanggihan yang dimilikinya.

Seiring dengan semakin luasnya penggunaan 4G LTE, PT XL Axiata Tbk (XL) menerapkan teknologi pendukung untuk semakin memaksimalkan kualitas jaringannya. Hal ini dilakukan baik untuk semakin meningkatkan kecepatan dan kestabilan jaringan maupun convergensi layanan 4G dengan berbagai teknologi mobile lainnya.

Menurut Senior GM Network Planning XL, Rahmadi Mulyohartono, upaya XL dalam meningkatkan kualitas layanan 4G LTE tidak sebatas terus memperluas wilayah layanan, tetapi juga pada penerapan bermacam teknologi terkini agar kecepatan dan kestabilan sinyal bisa ditingkatkan.

“Bagaimanapun, hanya mengimplementasikan layanan 4G LTE saja tak cukup, tanpa disertai dengan pengelolaan agar kualitas layanan bisa ditingkatkan. Semakin baik kualitas layanannya, akan semakin banyak manfaat yang bisa didapatkan pelanggan,” katanya.

Saat ini, Rahmadi menambahkan, pelanggan XL 4G LTE terus bertambah. Angka terakhir per awal Agustus ini telah mencapai sekitar 8 juta pelanggan.

“Teknologi yang diterapkan oleh XL antara lain adalah “4T4R”,” tambah Rahmadi.

Ia menjelaskan, teknologi ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan akses data dan kestabilan kualitas layanan XL 4G LTE dengan menggunakan teknologi kombinasi multi-signal, berupa kombinasi 4 sinyal transmit dan 4 sinyal receive. Artinya, teknologi ini mampu memancarkan Data dengan kombinasi 4 sinyal, sekaligus menerima data dari kombinasi 4 sinyal. Teknologi ini pengembangan dari versi sebelumnya “2T2R”.

Kemampuan teknologi tersebut memberikan manfaat yang bisa langsung dirasakan oleh pelanggan 4G LTE XL. Dimana pelanggan akan mendapatkan kecepatan akses data lebih tinggi, serta kestabilan kualitas layanan yang lebih baik dari teknologi sebelumnya.

Pelanggan yang berada di dalam ruangan pun akan merasakan signal yang lebih kuat dan stabil. Bahkan, konsumsi baterai pada smartphone pelanggan juga akan lebih hemat.

Tak hanya itu saja, manfaat lain terkait penerapan teknologi ini juga akan didapatkan oleh pelanggan dengan aplikasi data besar. Mereka akan sangat merasakan pengalaman “Realtime” yang dideliver oleh operato. Bahkan pelanggan akan semakin sering menggunakan internet real tanpa di simpan dilokal memori, karena sudah tidak ada perbedaan.

Untuk saat ini XL hanya mengaktifkan teknologi 4T4R di jaringan LTE sehingga hanya pelanggan dengan kapabilitas LTE dan ponsel dengan klasifikasi smartphone yang sudah bisa merasakan manfaatnya.

Teknologi tersebut sudah di implementasikan sejak Juli 2016 lalu, antara lain di Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Secara bertahap akan terus diperluas ke kota-kota 4G lainnya, antara lain Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang.

Konvergensi berbagai teknologi mobile

Selain menerapkan teknologi 4T4R, mulai awal 2017, XL juga akan menerapkan teknologi IP Multimedia Subsystem (IMS). Teknologi ini mampu meng-convergensi-kan berbagai teknologi mobile yang saat ini ada (2G/3G/4G/5G) ataupun generasi selanjutnya, maupun fixed network ataupun WiFi, dalam satu single core network saja.

Selanjutnya, dengan teknologi IMS ini, XL juga akan semakin mudah dalam membangun layanan solusi berbasis IOT dan multimedia. Salah satunya adalah solusi mengatasi persoalan kualitas sinyal di dalam gedung. Dengan IMS, solusi yang bisa dihadirkan antara lain mengkonvergensikan akses WiFi yang tersedia di gedung dengan jaringan selular XL yang sudah ada. Dengan demikian, pelanggan akan tetap bisa mengakses berbagai macam layanan seluler XL dengan perantara WiFi.

Teknologi IMS juga akan bisa memaksimalkan penggunaan spektrum frekuensi, seiring dengan akan terus berpindahnya pelanggan 2G/3G ke LTE. Teknologi 4G yang murni untuk akses data, dengan IMS, akan bisa dipakai XL untuk meberikan layanan voice dan SMS di atas jaringan LTE, dan juga layanan-layanan lain yang lebih banyak lagi berbasis IP.

Gandeng Huawei, China Telecom jadikan Shenzen Kota Gigaband

0

Telko.id – China Telecom Shenzhen dan Huawei telah menandatangani kesepakatan untuk memberikan konektivitas broadband gigabit untuk 900.000 rumah di Shenzhen.

Dilansir dari TelecomAsia (10/8), Perusahaan telah menandatangani kontrak panjang selama lima tahun yang bertujuan untuk mengubah Shenzhen menjadi ‘Kota Gigaband’, dengan menggunakan generasi terminal jalur optik dan PONs untuk memberikan cakupan 100% Gigabit bagi masyarakat di kota.

Layanan akan tersedia untuk pengguna perumahan, pemerintah dan perusahaan, dan akan memungkinkan dalam mengakomodir layanan canggih termasuk video 4K dan VR Film streaming, Gigaband hotel dan LAN optik pasif.

Berdasarkan pengalaman dari peluncuran ini, China Telecom dan Huawei berencana untuk bersama-sama menentukan standar untuk sebuah kota gigaband, sekaligus membuka jalan bagi penyebaran kota seperti ini dimasa depan.

“China Telecom (Shenzhen) didedikasikan untuk mempercepat kemampuan jaringan broadband Shenzhen dan bersama-sama dengan Huawei, kami bertujuan untuk cepat berubah menjadi lanskap ultrafast,” ujar General Manager anak perusahaan China Telecom.

“Ini akan memungkinkan Shenzhen untuk mengimbangi permintaan konsumen terhadap aplikasi internet terbaru seperti video ultra-broadband (UBB), VR dan AR, kampus Gigaband, dan smart home. Kami percaya sebuah kota Gigaband juga akan mendorong inovasi ekonomi digital di Shenzhen dan membangun Shenzhen sebagai oasis bagi para penemu. ”

Mengumumkan perjanjian tersebut, perusahaan mengatakan ini akan menandai pertama kalinya jaringan all-optik 1,000Mbps akan digunakan pada skala besar.

Pemerintah India Akhirnya Tetapkan Waktu Lelang Spektrum

0

Telko.id –

Pemerintah India pada hari senin telah menetapkan 29 September sebagai tanggal mulai resmi untuk pelelangan spektrum multi-band mereka. Para operator diberikan waktu hingga 13 September untuk berpartisipasi, kemudian daftar penawar akan diterbitkan 10 hari kemudian.

Departemen Telekomunikasi (DoT) telah mengeluarkan notice inviting applications (NIA) yang memberikan waktu bagi calon peserta lelang hingga 13 September untuk mengambil bagian, sedangkan daftar akhir dari peserta yang memenuhi syarat akan diterbitkan pada 23 September mendatang. Lelang ‘mock’ akan berlangsung pada 26 dan 27 September, diikuti oleh lelang resmi pada tanggal 29 September, seperti diberitakan TotalTelecom (10/8).

Sekadar informasi, Pemerintah melelang 2.200 MHz frekuensi di 700 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1800 MHz, 2,1 GHz, 2,3 GHz dan 2,5 GHz band. Sedangkan lisensi akan berlaku selama 20 tahun dengan kewajiban peluncuran bervariasi dari pita frekuensi.

Pemerintah berharap dapat menaikkan minimal 5,44 triliun rupee dari penjualan. Namun, analis meragukan apakah yang hasil tersebut akan dicapai. Namun, Pekan lalu operator milik negara BSNL menjadi perusahaan telco terbaru yang mengungkapkan tidak akan berpartisipasi dalam lelang ini yang disinyalir karena alasan keuangan dan lainnya.

Telenor pada bulan Juli juga menegaskan tidak akan memberikan tawaran yang bagus, dengan alasan bahwa harga reserve berarti itu akan berjuang untuk mencapai laba yang dapat diterima atas investasi.

Bahkan operator seluler terbesar India berdasarkan pelanggan, Bharti Airtel, menunjukkan bahwa keikutsertaannya dalam lelang bisa terbatas karena tidak membutuhkan sejumlah besar spektrum tambahan.

Hal ini patut dipertimbangkan juga mengingat operator di India saat ini dapat berbagi spektrum, sehingga ada sedikit tekanan untuk menawar agresif di lelang dalam rangka untuk mengamankan lebih banyak bandwidth. berkaca pada hal tersebut, Pemerintah telah menempatkan moratorium 12-bulan pada berbagi gelombang udara yang dijual di lelang mendatang.

Operator Ini Ingin Hadirkan Kecepatan 300Gbps

0

Telko.id – MobiFone salah satu operator di Vietnam akan menggunakan teknologi dari Ciena guna menjadikan mereka sebagai operator Vietnam pertama yang memiliki jaringan packet-optik berkapasitas tinggi.

Saat ini, mereka menetapkan target kecepatan sebesar 300Gbps, dengan jaringan mencakup lebih dari 1.400 kilometer di seluruh Vietnam mulai dari Hanoi ke Ho Chi Minh, TelecomAsia melaporkan (10/8).

Solusi ini sejatinya akan membantu MobiFone dalam memberikan layanan kecepatan tinggi pada mobile broadband untuk bisnis dan konsumen di lebih dari 25 provinsi setempat.

Dengan jaringan ini, MobiFone juga akan dapat dengan mudah beradaptasi pada skala dan otomatis dari kemampuan jaringan mereka.

Selain itu, jaringan akan menggunakan teknologi intelligent control plane milik Ciena untuk memastikan jaringan dapat bertahan hidup bahkan dalam kasus beberapa pemotongan serat.

ELCOM, yang juga merupakan mitra saluran Ciena BizConnect, menyediakan layanan penyebaran untuk proyek ini.

“Platform optik mutakhir Ciena memungkinkan kita untuk memiliki sistem backbone ‘state-of-art’. Permintaan untuk kecepatan tinggi dari fixed broadband dan layanan mobile data, konten video dan transformasi ke cloud menandakan bahwa layanan jaringan di Vietnam tidak pernah lebih penting, “kata Le Nam Tra, Chairman MobiFone.

“Dengan dukungan dari Chiena untuk evolusi berikutnya dari tulang punggung MobiFone, kami dapat menyediakan skala dan menggapai kebutuhan konsumen dan kebutuhan pelanggan bisnis kami untuk konektivitas regional dan internasional,” kata chairman.

Qualcomm Keberatan WiFi Alliance Gunakan Co-Existence LTE-U dan WiFi

0

Telko.id – Saat ini, WiFi Alliance dan beberapa anggotanya tengah bekerja untuk melakukan kolaborasi antara teknologi LTE unlicensed dengan WiFi agar dapat hidup saling berdampingan yang dikenal dengan WifiForward. Sayang, ternyata Qualcomm tidak ‘happy’ degnan rancangan baru dari WiFi Alliance tersebut. Kenapa?

Beberapa pihak berharap bahwa rencana dari WifiForward ini dapat berjalan terus karena saat ini menjadi waktu yang tepat untuk semua pihak menerima kompromi. Diperkirakan pada beberapa minggu ke depan, uji coba LTE-U dan Wi Fi dapat hidup berdampingan dalam spektrum tak berlisensi akan selesai.

“Mencapai kesepakatan lintas-industri dan memastikan hasil terbaik bagi pengguna Wi-Fi merupakan usaha yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sulit. Untuk semua itu bisa berjalan lancara maka semua pihak harus berkompromi untuk mencapai titik ini. Diskusi untuk menyimpulkan sejumlah item luar biasa dan mematangkan rencana uji coba akan diteruskan dana masuk dalam tahap rencana uji coba beta selama beberapa minggu ke depan,” ujar Kevin Robinson, Wakil Presiden Marketing Wi-Fi Alliance menjelaskan, seperti yang dikutip dari It Wire.

Namun, Dean Brenner, Vice Presiden Senior of government affairs Qualcomm, menyatakan bahwa versi terbaru dari rencana uji coba yang dirilis oleh Aliansi Wi-Fi tidak memiliki manfaat teknis. Ada bias tentang LTE-U ini. Dean menyayangkan juga bahwa masukan dari Qualcomm yang sempat disampaikan pada WiFi Alliance pada tahun lalu tidak diterima.

“Kami melihat bahwa ada sekelompok anggota WiFi Alliance yang melakukan kompromi. Kami juga sudah mengajukan proposal kompromi versi Qualcomm namun di tolak seluruhnya. Padahal, kami berusaha unhtuk menjaga manfaat LTE-U. Jangan sampai dijauhkan dari konsumen yang seharusnya dapat bermanfaat bagi kita semua,” ujar Brenner menjelaskan.

Pada versi yang baru tersebut, rencananya akan membutuhkan LTE-U untuk melindungi WiFi lebih dari 100 kali dibandingkan dengan WiFi yang akan melindungi LTE-U di semua bidang. Termasuk juga mengabaikan data yang disampaikan pada WiFi Alliance, seperti masukan dari para vendor WiFi.

Qualcomm juga khawatir bahwa apa yang akan di lakukan oleh WiFi Alliance ini akan mengancam ditutupnya LAA atau License Assisted Access. Padahal, LAA sedang dalam proses penyelesaian menjadi standar global di 3GPP.

Namun, Brenner berharap Federal Communications Commission atau FCC Amerika harus mengabaikan versi terbaru dari rencana WiFi Alliance tersebut karena istilah untuk spektrum tak berlisensi seharusnya inovasi permissionless, bukan perlindungan incumbent. (Icha)

Telkomsel Tambah 2 BTS dan Buatkan Aplikasi Mobile Untuk Universitas Padjajaran

0

Telko.id – Telkomsel kembali melakukan kerja sama strategis dengan Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung dalam menghadirkan solusi mobile digital untuk memenuhi kebutuhan Mahasiswa, terutama dalam pemanfaatan layanan teknologi seluler guna menghadirkan pengalaman mobile digital guna mendukung proses belajar mengajar di lingkungan Kampus UNPAD. Kolaborasi ini diperkuat dengan penandatangan Nota Kepakatan Bersama antara Telkomsel dan UNPAD yang dilakukan di Bandung, (5/8).

Dalam kesepakatan kali ini, Telkomsel kembali berkomitmen untuk memperkuat layanan jaringan khususnya untuk jangkauan indoor di sejumlah fasilitas gedung yang ada di UNPAD, penyediaan sarana tranportasi gratis untuk mahasiswa mellaui penyerahan 2 unit mini shuttle bus di lingkungan kampus, serta menghadirkan solusi kebutuhan akademik mahasiswa dengan pemanfaatan teknologi digital dengan meluncurkan layanan layanan aplikasi UNPAD Mobile.

“Telkomsel selalu berkomitmen menghadirkan solusi layanan digital yang dapat mendukung aktivitas dunia pendidikan, salah satunya dengan melakukan kerja sama strategis dengan UNPAD yang merupakan salah satu Universitas favorit yang ada di Kota Bandung. Kami berharap, dukungan Telkomsel ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh civitas akademik di UNPAD, terutama melalui penggunaan aplikasi UNPAD Mobile yang baru diluncurkan dan didukung penuh oleh Telkomsel untuk menghadirkan pengalaman digital yang berbeda saat berada di lingkungan kampus,” ujar Mas’ud Khamid, Direktur Sales Telkomsel menjelaskan dalam pernyataan tertulisnya.

Untuk aplikasi UNPAD Mobile ini sendiri, mahasiswa dapat memanfaatkan sejumlah keunggulan fitur mobile yang ada di dalamnya guna mendukung aktivitas pendidikan mereka, seperti mengatur jadwal konsultasi dengan Pembimbing atau Dosen, melihat info akademik terbaru, mengatur jadwal kuliah serta melihat letak ruang kuliah dari tiap mata kuliah yang dilaksanakan setiap harinya. Aplikasi UNPAD Mobile ini dapat dinikmati para mahasiswa melalui smartphone dengan mendownload langsung di Google Play Store untuk OS Android dan App Store untuk iOS.

Di kesempatan yang sama, Telkomsel juga menyerahkan 2 unit mini shuttle bus sebagai bagian dari kerja sama yang dijalankan bersama UNPAD. Mini shuttle bus ini akan beroperasi di lingkungan Kampus UNPAD di Jatinangor, yang akan melayani kebutuhan transportasi massal para civitas akademik UNPAD ketika beraktivitas di lingkungan kampus. Sedangkan, guna menunjang penguatan serta perluasan jaringan di lingkungan kampus UNPAD Jatinangor, Telkomsel telah menambahkan 2 BTS outdoor yang terintegrasi di dalam lingkungan kampus dan melengkapi 5 BTS yang sudah hadir di Kampus UNPAD Dipatiukur.

Kerja sama Telkomsel dengan UNPAD ini merupakan kelanjutan dari sejumlah kolaborasi bersama yang telah dilakukan sebelumnya, seperti peningkatan kualitas jaringan Telkomsel di lingkungan Kampus UNPAD dan dukungan Telkomsel untuk aktivitas mahasiswa melalui pembangunan Radio Kampus dan penyediaan layanan CUG (Close User Group) untuk kebutuhan komunikasi antar mahasiswa.

Pangsa pasar kalangan anak muda juga merupakan prioritas Telkomsel dalam penguatan ekosistem DNA (Device-Network-Applications). “Selain menghadirkan layanan jaringan terdepan seperti 4G LTE, penyediaan produk broadband yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan mahasiswa, penyebaran bundling device yang affordable, Telkomsel merasa perlu menghadirkan layanan konten digital yang bermanfaat, khususnya yang menunjang kebutuhan penunjangan aktivitas pendidikan. Kami berharap aplikasi UNPAD Mobile ini menjadi percontohan untuk pengembangan layanan mobile digital serupa untuk Universitas lainnya guna mendorong percepatan konsep Smart City di seluruh Indonesia” pungkas Mas’ud. (Icha)