spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 12

Migrasi e-SIM: Solusi Cerdas untuk Keamanan Digital Indonesia

0

Telko.id – Pemerintah mengambil langkah tegas melalui migrasi ke teknologi e-SIM, sebuah terobosan yang diyakini mampu mengatasi masalah kebocoran data dan penyalahgunaan identitas.

Hal ini untuk menghindari adanya pesan spam dari nomor tak dikenal atau, lebih buruk lagi, menjadi korban penipuan digital karena kebocoran data pribadi.

Apalagi, Indonesia, dengan 350 juta nomor seluler aktif—lebih banyak dari jumlah penduduknya—menghadapi tantangan serius dalam keamanan digital.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid baru-baru ini mengumumkan percepatan migrasi ke e-SIM sebagai bagian dari Gerakan Nasional Kebersihan Data Digital.

Langkah ini bukan sekadar modernisasi, melainkan upaya sistematis untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman dan bertanggung jawab.

Dalam sosialisasi di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Meutya menegaskan bahwa e-SIM adalah solusi masa depan yang tak terhindarkan.

Lantas, apa sebenarnya e-SIM, dan mengapa teknologi ini disebut-sebut sebagai game changer dalam perlindungan data pribadi? Mari kita telusuri lebih dalam.

Content image for article: Migrasi e-SIM: Solusi Cerdas untuk Keamanan Digital Indonesia

e-SIM: Lebih dari Sekadar Pengganti Kartu Fisik

Embedded Subscriber Identity Module (e-SIM) adalah teknologi yang menghilangkan kebutuhan akan kartu SIM fisik.

Alih-alih menggunakan chip plastik, e-SIM tertanam langsung dalam perangkat Anda. Ini bukan sekadar perubahan bentuk, melainkan revolusi dalam tata kelola identitas digital.

Meutya Hafid menjelaskan, “Dengan integrasi sistem digital dan pendaftaran biometrik, e-SIM memberikan perlindungan ganda terhadap penyalahgunaan data serta kejahatan digital seperti spam, phishing, dan judi online.”

Teknologi ini juga mendukung efisiensi operasional industri telekomunikasi dan memperkuat ekosistem Internet of Things (IoT).

Pembatasan Nomor Seluler: Langkah Preventif Penyalahgunaan

Salah satu masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah maraknya pendaftaran nomor seluler menggunakan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk puluhan, bahkan ratusan nomor.

Meutya mengungkapkan, “Ada kasus di mana satu NIK digunakan lebih dari 100 nomor. Ini sangat rawan untuk kejahatan digital dan merugikan pemilik NIK yang sebenarnya.”

Saat ini, Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2021 membatasi maksimal tiga nomor per operator, atau total sembilan nomor untuk tiga operator berbeda.

Namun, pemerintah akan memperketat pengawasan melalui Peraturan Menteri baru yang memperkuat aspek verifikasi identitas dalam proses registrasi.

Dukungan Operator dan Langkah Selanjutnya

Operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Smartfren telah menyediakan layanan migrasi ke e-SIM, baik di gerai maupun secara daring.

Pemerintah mendorong operator untuk aktif mengedukasi masyarakat dalam kampanye migrasi ini.

Meskipun migrasi belum bersifat wajib, Meutya sangat menganjurkan masyarakat dengan perangkat yang mendukung e-SIM untuk segera beralih.

“Ini demi keamanan data pribadi dan perlindungan terhadap penyalahgunaan identitas,” tegasnya.

Dengan populasi 280 juta jiwa dan 350 juta nomor seluler aktif, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam tata kelola data pelanggan.

Migrasi e-SIM dan pembaruan data pelanggan diharapkan menjadi fondasi penting menuju ruang digital Indonesia yang lebih sehat dan terpercaya.

Gerakan ini bukan hanya tentang teknologi, melainkan komitmen bersama untuk keamanan digital. Seperti kata Meutya, “Ini adalah untuk keamanan kita semua.” (Icha)

Acer Kembali Raih Top Brand Award 2025, Bukti 18 Tahun Konsistensi

0

Telko.id – Acer kembali mengukuhkan dominasinya dengan meraih Top Brand Award 2025 dan masuk dalam daftar Top Brand 100 untuk kategori Notebook/Laptop.

Rahasia nya di balik merek teknologi yang bertahan puluhan tahun di pasar kompetitif adalah terletak pada konsistensi, inovasi, dan kepercayaan pelanggan—tiga elemen yang berhasil dipertahankan Acer selama 18 tahun berturut-turut.

Prestasi ini bukan sekadar penghargaan, melainkan bukti nyata dedikasi Acer dalam menghadirkan solusi teknologi yang relevan dan berkualitas.

Baca juga : Review Monitor Gaming Acer Nitro XV273K V3: Pilihan Ideal untuk Visual yang Memanjakan

Top Brand Award 2025, yang diselenggarakan oleh Frontier Research bersama Majalah Marketing, bukanlah penghargaan biasa. Survei ini melibatkan 14.040 responden di 15 kota besar Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, dan Medan.

Hasilnya? Acer tidak hanya unggul dalam jumlah pengguna, tetapi juga dalam persepsi positif terhadap kualitas, inovasi, dan layanan purna jual.

Leny Ng, President Director Acer Indonesia, menyebut penghargaan ini sebagai “pengakuan atas komitmen kami untuk terus mendengarkan dan memenuhi kebutuhan pelanggan.”

Lantas, apa yang membuat Acer tetap menjadi pilihan utama di tengah gempuran kompetitor? Jawabannya terletak pada portofolio produk yang terus berkembang—dari laptop ultra-portabel hingga perangkat bisnis canggih—dan layanan purna jual yang telah meraih penghargaan bergengsi seperti ICSAA dan SQ Diamond Award.

Content image for article: Acer Kembali Raih Top Brand Award 2025, Bukti 18 Tahun Konsistensi

Inovasi Tanpa Henti: Dari Laptop hingga Home Appliances

Acer tidak hanya berpuas diri dengan predikat “pemimpin pasar”. Tahun ini, mereka meluncurkan Swift Lite 14 dan Travelmate P6—dua laptop dengan bobot di bawah 1 kg yang dirancang untuk profesional mobile.

Tidak ketinggalan, seri gaming Nitro Lite 16” hadir dengan desain tipis namun performa tangguh. Inovasi juga terlihat pada teknologi Magic Color yang meningkatkan kualitas visual, serta projector ultra-short throw untuk kebutuhan presentasi fleksibel.

Yang menarik, Acer kini merambah pasar home appliances dengan lini Acerpure dan solusi bisnis melalui produk Altos. Mulai dari server, interactive flat panel, hingga WiFi Router, Acer menunjukkan komitmennya sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi. “Kami tidak hanya menjual produk, tapi juga pengalaman,” tambah Leny Ng.

18 Tahun Kepercayaan Pelanggan: Apa Rahasianya?

Konsistensi Acer selama 18 tahun meraih Top Brand Award berakar pada tiga faktor kunci: customer-centric approach, layanan purna jual unggulan, dan kemampuan beradaptasi dengan tren.

Kampanye “Worry Free Be Happy” menjadi contoh nyata bagaimana Acer memahami pain point pengguna, mulai dari garansi extended hingga dukungan teknis 24/7.

Di balik layar, Acer juga gencar berkolaborasi dengan mitra lokal untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia. Portofolio bisnis mereka, termasuk layanan manajemen aset IT, menunjukkan visi jangka panjang dalam mendukung transformasi digital perusahaan.

Dengan 26 tahun keberadaan di Indonesia, Acer telah membuktikan bahwa kesuksesan bukanlah tentang menjadi yang terbesar, tapi tentang menjadi yang paling dipercaya.

Dan penghargaan Top Brand 2025 ini adalah bukti bahwa kepercayaan itu tetap terjaga—bahkan di era di mana loyalitas pelanggan lebih sulit didapat daripada sebelumnya. (Icha)

Yuk Coba Langsung Galaxy A56 & A36 5G di Awesome Space

Telko.id – Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G telah resmi hadir di Indonesia sebagai dua smartphone terbaru yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan digital generasi muda Indonesia.

Dilengkapi dengan inovasi kamera berteknologi AI, performa kencang, dan ketahanan IP67, keduanya siap mendukung gaya hidup aktif para Awesome Generation.

Bagi yang suka bikin konten, Galaxy A56 5G adalah partner terbaik kamu. Dibekali kamera berkualitas tinggi dan teknologi AI, fitur Editing canggih, kamu bisa menciptakan konten yang lebih estetik tanpa ribet.

Proses editing pun jadi lebih cepat dan intuitif, bikin kamu makin percaya diri untuk upload konten kapan saja, di mana saja.

Baca juga : Yuk Kenalan dengan Awesome Intelligence, Gen Z Wajib Coba

Buat kamu yang hobinya nge-game, Galaxy A36 5G jawabannya. Dengan chipset Snapdragon 6 Gen 3 yang powerful, kamu bisa push rank sepuasnya tanpa takut lag di tengah permainan.

Galaxy A36 5G siap kasih performa gaming maksimal, lengkap dengan tampilan visual yang mulus dan responsivitas tinggi.

Masih penasaran dengan kemampuan awesome dari kedua smartphone ini? Yuk, langsung rasakan sendiri di Awesome Space – experiential zone dari Samsung yang hadir di beberapa mall di kota besar di Indonesia.

Di sini, kamu bisa eksplor semua fitur andalan Galaxy A56 5G dan A36 5G secara langsung sambil ikut berbagai aktivitas seru dan tantangan media sosial berhadiah menarik.

Keseruan di Awesome Space ini juga sudah dicoba langsung oleh Tiara Andini, Team Galaxy yang ikut menjajal langsung fitur-fitur Galaxy A56 5G.

Mulai dari bikin konten ciamik hingga mengikuti challenge seru lainnya, Tiara ngebuktiin sendiri awesome-nya perangkat ini.

Tiara Andini mencoba kamera Galaxy A56 5G dan fitur Best Face di Awesome Space

“Di Awesome Space, pengunjung bisa langsung mencoba berbagai keunggulan Galaxy A56 5G dan A36 5G. Galaxy A56 5G cocok banget untuk para content creator, karena sudah dibekali kamera jernih dan fitur Awesome Intelligence yang memudahkan proses editing,” ujar Verry Octavianus, MX Product Marketing Senior Manager, Samsung Electronics Indonesia.

Sementara itu, Galaxy A36 5G punya performa yang responsif dan lancar, ideal buat para gamers. Bagi yang masih bingung mau pilih yang mana, datang langsung ke Awesome Space dan nikmati pengalamannya sekaligus berkesempatan memenangkan hadiah seru.

Bikin konten seru di Awesome Space

Di Awesome Space, kamu bisa langsung menjajal kecanggihan kamera Galaxy A56 5G yang dibekali triple kamera belakang: lensa utama 50MP, ultra-wide 12MP, dan macro 5MP, plus kamera depan 12MP.

Fitur Video HDR dan kemampuan Nightographynya bikin hasil video makin jernih dan tajam, bahkan di kondisi minim cahaya.

Desain Camera Housing terbaru juga bikin tampilannya lebih premium, cocok banget buat kamu yang suka mirror selfie dengan gaya elegan.

Nggak cuma keren secara visual, kamera Galaxy A56 5G juga powerful berkat dukungan Optical Image Stabilization (OIS) untuk hasil yang lebih stabil, serta teknologi AI yang secara otomatis mengenali objek dan latar untuk mengoptimalkan warna, pencahayaan, dan detail.

Berbicara soal AI, Galaxy A56 5G kini dibekali fitur editing terbaru yang sebelumnya cuma ada di seri flagship, seperti Best Face untuk memilih ekspresi wajah terbaik yang ditampilkan di selfie atau wefie, dan Auto Trim yang otomatis menyusun video highlight untuk menyatukan beberapa videomu.

Bingung cara pakainya? Tenang, di Awesome Space ada Samsung Squad yang siap bantu kamu mencoba langsung semua fitur ini dengan mudah.

Hasil foto jadi makin awesome dengan Best Face pada Galaxy A56 5G, bikin ekspresi kamu pasti on-point!

Nggak cuma itu, kamu juga bisa eksplor fitur Awesome Intelligence lainnya seperti Object Eraser untuk hapus obyek mengganggu dari foto, Filters untuk bikin preset warna foto sendiri, dan Circle to Search with Google—fitur pintar yang memudahkan kamu cari informasi langsung tanpa pindah-pindah aplikasi.

Semua ini bikin Galaxy A56 5G nggak cuma powerful, tapi juga super praktis untuk bikin konten kece setiap hari.

Performa ngebut untuk ngegame sepuasnya

Salah satu keunggulan Galaxy A36 5G yang signifikan dibandingkan pendahulunya, dan layak banget kamu coba, adalah performanya yang awesome.

Apalagi kalau kamu termasuk orang yang hobi dalam bermain game, mau itu casual game atau kompetitif sekalipun.

Hal ini dikarenakan Galaxy A36 5G sudah diperkuat dengan Snapdragon 6 Gen 3 dengan teknologi fabrikasi 4nm yang membuat performanya lebih ngebut dibandingkan sebelumnya.

Kinerjanya pun makin lancar berkat upgrade pada sektor RAM, di mana sekarang ada pilihan RAM 12GB dan penyimpanan internal sebesar 256GB.

Dengan luas layar 6,7 inci, Galaxy A36 5G akan memberikan pengalaman visual yang imersif, tajam, colorful, dan smooth berkat resolusi FHD+ Super AMOLED dan dukungan refresh rate sebesar 120Hz.

Dengan baterainya yang besar, penggunaan seharian dapat dinikmati dengan nyaman tanpa harus repot cari colokan listrik. Smartphone ini dibekali baterai besar berkapasitas 5000mAh dengan kemampuan fast-charging 45W. Kalau baterai hampir habis tinggal charge, 30 menit sudah dapat 66%.

Coba Langsung Galaxy A56 & A36 5G di Awesome Space dan Menangkan Hadiah Seru!

Masih penasaran dengan kecanggihan Galaxy A56 5G dan A36 5G? Saatnya kamu rasakan langsung kehebatannya di Awesome Space, eksklusif di Samsung Experience Store Kota Kasablanka dan Blibli Store Central Park, Jakarta pada 9–13 April 2025. Selain itu, Awesome Space juga hadir di kota-kota besar lainnya hingga bulan Juni 2025, antara lain:

  • Gandaria City Jakarta dan Deli Park Medan (16–20 April)
  • 21 Paskal Bandung dan Galaxy Mall Surabaya (23–27 April)
  • Bintaro Exchange Mall dan Lippo Mall Nusantara Jakarta (30 April – 4 Mei)

Di sana, kamu bisa eksplor fitur-fitur kedua perangkat awesome ini dan mengikuti tantangan media sosialnya—unggah foto awesomemu, pakai hashtag #GalaxyA56 5G #GalaxyA36 5G #AwesomeIntelligence, dan isi link submission untuk kesempatan mendapat hadiah langsung maupun memenangkan hadiah lain yang lebih seru.

Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G kini sudah bisa kamu miliki dengan harga super menarik. Galaxy A56 5G dibanderol mulai dari Rp6.199.000. Sementara Galaxy A36 5G bisa kamu dapatkan mulai Rp5.199.000.

Untuk pembelian sampai 27 April 2025, nikmati total keuntungan hingga Rp1.177.000, termasuk free upgrade memori, gratis eSIM Axis 140GB untuk 6 bulan, cashback bank sampai Rp250.000, potongan harga Samsung Care+ hingga 40%, dan bebas biaya admin serta processing kalau kamu pakai Finance+. (Icha)

Grok AI: Chatbot “Nakal” Elon Musk yang Bikin Ngobrol Makin Asyik

Telko.id – Pernah merasa bosan dengan chatbot yang terlalu kaku dan formal? Grok AI mungkin jawabannya. Dikembangkan oleh tim xAI milik Elon Musk, chatbot ini hadir dengan karakter unik: santai, jenaka, dan terkadang “nakal”.

Tak sekadar alat bantu digital, Grok dirancang untuk menjadi teman ngobrol yang menghibur—sebuah terobosan segar di dunia kecerdasan buatan.

Lahir sebagai pesaing ChatGPT dan Google Bard, Grok AI membawa pendekatan berbeda. Integrasinya dengan platform X (sebekumnya Twitter) memungkinkannya mengakses data real-time, membuatnya mampu merespons tren terkini dengan lebih dinamis.

Bicara soal viral? Grok bisa jadi partner diskusi yang lebih “hidup” dibanding chatbot konvensional.

Baca juga : One UI 7 Resmi Dirilis: Fitur AI Terbaru Samsung yang Wajib Dicoba

Dari serius hingga candaan, Grok menunjukkan fleksibilitas luar biasa. Elon Musk sendiri menggambarkannya sebagai AI dengan “sedikit humor” dan “sifat memberontak”. Lantas, apa saja keunggulan Grok yang membuatnya layak dicoba?

Dari Teks hingga Visual: Evolusi Grok AI

Sejak peluncuran perdana Grok-1 pada Maret 2024, xAI telah merilis tiga versi dalam waktu singkat. Grok-1.5 Vision, rilis April 2024, menjadi tonggak penting sebagai model multimodal pertama mereka. Artinya, AI ini tak hanya paham teks, tapi juga mampu:

  • Memproses dokumen, diagram, dan foto
  • Mengubah gambar teknis menjadi kode fungsional
  • Menghasilkan gambar dari perintah teks

Fitur ini sangat berguna bagi developer dan desainer. Bayangkan, Anda bisa mengupload skema arsitektur dan Grok langsung menerjemahkannya ke dalam kode Python. Efisiensi kerja pun meningkat signifikan.

Integrasi dengan X: Keunggulan Kompetitif Grok

Berbeda dengan pesaingnya, Grok terhubung langsung dengan ekosistem X. Ini memberinya akses ke:

  • Pembicaraan real-time di platform
  • Trending topic terkini
  • Berita viral yang sedang berkembang

Hasilnya? Grok bisa memberikan analisis kontekstual yang lebih relevan. Saat Anda bertanya tentang isu terkini, jawabannya bukan berdasarkan data usang, melainkan perkembangan terbaru yang sedang terjadi.

Karakter “Nakal” yang Disengaja

Grok sengaja dirancang untuk menghindari kesan robotik. Dalam beberapa kasus, ia bahkan bisa:

  • Memberikan jawaban jenaka untuk pertanyaan santai
  • Menanggapi topik yang biasanya dihindari chatbot lain
  • Menyesuaikan nada bicara dengan konteks percakapan

Pendekatan humanis ini membuat interaksi terasa lebih alami. Grok bukan sekadar mesin pencari canggih, melainkan entitas digital dengan “kepribadian” yang bisa diajak berdiskusi ringan.

Dari Premium ke Gratis: Strategi Disrupsi xAI

Awalnya eksklusif untuk pengguna premium, Grok kini tersedia dalam versi gratis sejak awal 2024. Langkah strategis ini:

  • Memperluas basis pengguna secara signifikan
  • Meningkatkan popularitas melalui word-of-mouth
  • Memberi kesempatan uji coba tanpa hambatan biaya

Dampaknya terlihat jelas—Grok semakin sering dibicarakan di berbagai platform. Bagi xAI, ini adalah langkah cerdas untuk bersaing di pasar yang didominasi raksasa seperti OpenAI dan Google.

Dengan kombinasi fitur canggih dan pendekatan humanis, Grok AI bukan sekadar alat—ia adalah bukti bahwa teknologi bisa memiliki “rasa”. Di tangan Elon Musk dan tim xAI, kecerdasan buatan tak lagi dingin dan mekanis, melainkan hangat, menghibur, dan yang terpenting: sangat manusiawi. (AGI/Icha)

Samsung One UI 7 Resmi Rilis: Daftar Lengkap Perangkat yang Mendapat Update

Telko.id – Samsung, yang baru saja merilis One UI 7 pada 7 April 2025. Pembaruan ini bukan sekadar tambal sulam, melainkan transformasi signifikan yang mengubah cara Anda berinteraksi dengan perangkat Galaxy.

Rilis perdana dimulai di Korea Selatan dan AS, dengan rencana ekspansi ke wilayah lain pada 10 April. Meski berbasis Android 15, Samsung memanfaatkan momen ini untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang benar-benar segar.

Lantas, apa saja yang baru di One UI 7 dan apakah smartphone Anda termasuk dalam daftar penerima update?

Mari kita selami lebih dalam perubahan yang dibawa One UI 7 dan daftar lengkap perangkat yang berhak mendapatkan pembaruan ini.

Baca juga : One UI 7 Resmi Dirilis: Fitur AI Terbaru Samsung yang Wajib Dicoba

Revolusi Antarmuka: Apa yang Baru di One UI 7?

Samsung menghadirkan beberapa perubahan mendasar dalam One UI 7. Quick Panel baru memisahkan notifikasi dan tombol pengaturan, memberikan tampilan yang lebih lapang dan jernih.

Fitur ini aktif secara default, tapi pengguna setia bisa memilih untuk kembali ke desain lama jika lebih nyaman.

App drawer kini bergulir vertikal, mengikuti tren yang sudah diterapkan di perangkat Pixel dan beberapa smartphone Android lainnya.

Bagi penggemar kustomisasi, tersedia lebih banyak opsi untuk mengubah tampilan ikon aplikasi dan folder di layar utama. Antarmuka multitasking juga mendapatkan penyegaran, membuat beralih antar aplikasi semakin mulus.

Daftar Perangkat yang Mendapat Update One UI 7

Samsung telah merilis daftar resmi perangkat yang akan menerima pembaruan ini. Tidak hanya seri flagship terbaru, beberapa model lama sejak 2021 juga termasuk dalam daftar penerima update.

Seri Galaxy S

  • Galaxy S24 Series (termasuk S24 FE)
  • Galaxy S23 Series (termasuk S23 FE)
  • Galaxy S22 Series
  • Galaxy S21 Series (termasuk S21 FE)

Seri Galaxy Z

  • Galaxy Z Fold6 dan Z Fold5
  • Galaxy Z Flip6 dan Z Flip5
  • Galaxy Z Fold4 dan Z Flip4
  • Galaxy Z Fold3 dan Z Flip3

Seri Galaxy Tab

  • Galaxy Tab S10 Series
  • Galaxy Tab S9 Series (termasuk S9 FE)
  • Galaxy Tab S8 Series
  • Galaxy Tab S6 Lite

Jadwal Update untuk Perangkat Mid-range

Bagi pemilik perangkat mid-range, Samsung telah menyiapkan jadwal update bertahap:

Mei 2025:
Galaxy A34, A35, A16, serta Quantum 5 dan 4 akan mulai menerima update.

Juni 2025:
Giliran Galaxy A53, A33, A25, A24, A15, Quantum3, Jump 3 dan 2, Buddy3, Tab A9 dan A9+, Tab Active 5, Tab Active 4 Pro, dan Wide 7.

Jika perangkat Anda tidak termasuk dalam daftar di atas, mungkin saatnya mempertimbangkan upgrade untuk menikmati pengalaman terbaru dari Samsung.

One UI 7 menghadirkan perubahan yang cukup signifikan untuk meningkatkan produktivitas dan kenyamanan penggunaan sehari-hari.

Bagaimana dengan Anda? Sudah siap menyambut One UI 7 di perangkat Galaxy kesayangan? (AGI/Icha)

Intel Berhenti Bersaing di Pasar GPU “High-End”, fakta atau hanya rumor?

0

Telko.id – Intel sebagai produsen chip yang saat ini memiliki produk kartu pengolah grafis (GPU) eksternal atau yang lebih dikenal sebagai discrete telah menyasar dibeberapa segmen.

Diantaranya seperti Intel Arc A380 (entry-level), Arc A580 (mid-range), Arc A750 (mainstream), hingga Arc A770 (High-end).

Semua kartu grafis ini dirancang dengan arsitektur Xe alias Alchemist dan merupakan GPU discrete generasi pertama dari Intel yang telah dirilis sejak 2022.

Namun kini, Intel sudah mulai menyerah bersaing dipasar GPU discrete terutama pada segmen atas atau high-end yang selama ini bersaing ketat dengan pabrikan Nvidia dan AMD.

Baca juga : DeepSeek: AI Canggih Asal China yang Mengubah Peta Persaingan Global

Menurut sumber dalam industry melalui blog teknologi TechPowerUp, Intel telah menghentikan proyek pengembangan kartu grafis generasi kedua Intel yang telah dirancang menggunakan arsitektur Xe2 (Battlemage).

Namun perusahaan hanya menghentikan pengembangan untuk segmen atas atau high-end saja, sehingga kemungkinan untuk pengembangan segmen lainnya akan tetap dilanjutkan.

Penghentian proyek ini dikatakan sudah terjadi sejak kuartal ketiga (Juli – September) 2024 lalu.

Saat itu perusahaan juga sedang dilanda masalah internal dalam pengembangan GPU high-end dengan kode nama “BMG-G31” dan memilih untuk mengabaikannya.

Apabila Intel akan merilis ke pasar GPU high-end terbarunya, model GPU tersebut akan dibekali dengan video memory (VRAM) hingga 24GB dan memiliki nama Intel Arc B750, B770, atau mungkin B780 uang mengacu pada penamaan GPU Alchemist sebelumnya.

Menurut informasi yang beredar, seperti melongkap generasi, perusahaan tidak akan merilis GPU kelas atasnya ke pasar, namun nantinya akan digantikan dengan GPU Intel generasi berikutnya yang langsung dirancang menggunakan arsitektur Xe3 alias Celestial.

Belum ada informasi yang dapat mengkonfirmasi rumor ini. Pasca menunjuk bos CEO baru yaitu Lip-Bu Tan pada 18 Maret 2025 lalu, perusahaan saat ini belum mengumbar strategi baru untuk GPU discrete mereka.

Untuk saat ini perusahaan belum keluar dari persaingan di pasar GPU, lantaran perusahaan masih merilis produk prngolah grafis terbaru mereka yaitu Intel Arc B580 dan Intel Arc B570 yang dirancang menggunakan arsitektur Xe2 Battlemage.

Kedua kartu grafis ini menyasar kelas menengah dan masing – masing sudah diluncurkan pada Desember 2024 dan Januari 2025 lalu.

Intel Arc B580 dan B570 masing – masing memiliki VRAM 12GB dan 10GB yang dibandrol dengan harga jual 249 dollar AS (sekitar Rp 4,1 juta) dan 219 dollar AS (sekitar Rp 3,6 juta). (AGI/Icha)

Microsoft Batalkan Kontrak Data hingga 2 Gigawatt, Ulah DeepSeek?

Telko.id – Microsoft untuk membatalkan sejumlah proyek data center dengan total kapasitas 2 gigawatt di Amerika Serikat dan Eropa selama enam bulan kebelakang begitu menurut analis TD Cowen. Apakah karena kehadiran DeepSeek?

Sementara itu menurut analis Michael Elias, Microsoft juga baru – baru ini memutuskan untuk tak mendukung pelatihan tambahan dari OpenAI.

Michael menilai bahwa kemunculan DeepSeek bisa saja menjadi sebuah faktor eksternal yang mendorong Microsoft untuk menunjang ulang strategi investasinya, terutama dalam hal penyediaan infrastruktur superkomputer dan GPU untuk AI generatif.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat tren kecerdasan buatan (AI) tengah naik daun dan permintaan infrastruktur digital kian meningkat.

Baca juga : DeepSeek: AI Canggih Asal China yang Mengubah Peta Persaingan Global

Pengeluaran untuk data center yang terlalu tinggi juga membuat para investor menjadi skeptis. Utamanya setelah kemunculan DeepSeek yang menawarkan AI dengan kebutuhan komputasi yang jauh lebih rendah dibanding GPT dari OpenAI.

Langkah Microsoft membatalkan proyek data center ini membuat Alphabet (Google) mengisi kekosongan tersebut untuk pasar internasional, serta Meta untuk pasar domestik Amerika Serikat, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (28/3/2025).

Microsoft sendiri dalam pernyataannya menyebutkan kalau mereka mengatur strategi infrasturkturnya disejumlah sektor, namun akan terus bertumbuh kuat di semua kawasan dengan tetap mempertahankan pertumbuhan yang kuat secara global.

Merekapun memastikan rencana untuk menginvestasikan USD 80 miliar pada tahun fiskal ini akan terus dilanjutkan.

Disisi lain CoreWeave, startup AI cloud yang menjadi penyedia layanan data center untuk Microsoft, menyatakan tidak mengalami kontrak. Mereka justru melihat permintaan dari Microsoft tetap stabil.

Ini menunjukkan bahwa langkah Microsoft lebih kepada rasionalisasi proyek tertentu, bukan pengehentian keseluruhan aktivitas pembangunan pusat data.

Langkah ini dianggap sebagai pengaturan ulang strategi infrastruktur yang lebih efisien dan berorientasi jangka panjang.

Baik Microsoft maupun Meta sebelumnya telah membela Keputusan mereka untuk tetap menggelontorkan dana besar untuk sektor AI, meskipun teknologi seperti DeepSeek muncul.

Microsoft tetap berkomitmen menjadi pemain utama dalam dunia AI, dengan menyeimbangkan antara efisiensi keberlanjutan, dan kebutuhan pasar yang dinamis. (AGI/Icha)

Aliansi Perusahaan China Buat Standar Baru Audio dan Video

Telko.id – Shenzhen 8K UHD Video Industry Cooperation Alliance, sebuah aliansi beberapa perusahaan asal China mengumumkan sebuah standar antarmuka untuk audio dan video terbaru yang Bernama General Purpose Media Interface (GPMI).

Aliansi yang tergabung dari nama – nama besar seperti Huawei, Hisense, dan TCL mendukung dalam penciptaan GMPI yang disebut – sebut akan menggantikan teknik antarmuka audio-visual  yang biasa digunakan dengan High-Definition Multimedia Interface atau HDMI dan DisplayPort atau DP.

General Purpose Media Interface atau GPMI ini diklaim akan memiliki rancangan yang mengungguli HDMI dan DP dalam kecepatan transfer data, kapasitas pengiriman daya, dan fleksibilitas penggunaan pada berbagai perangkat.

Antarmuka yang diperkenalkan akan hadir dalam dua jenis port yaitu Type C dan Type B. Port Type C dapat membawa daya yang sama seperti USB4 namun dengan bandwidth 96Gbps, dua kali lipat dibandingkan bandwidth USB4 yang hanya 40Gbps.

Baca juga : Samsung vs BOE: Perang Dagang Rahasia Teknologi Layar OLED

Sedangkan Port Type B yang merupakan konektor khusus hanya memiliki bandwidth dan daya maksmimal yang lebih besar, mencapai 192 Gbps/480W.

Disisi lain, Thunderbolt 4 andalan Intel hanya memberikan bandwidth sebesar 40Gbps pada 100W, dan HDMI 2.1 hanya mendukung bandwidth sebesar 48Gbps tanpa power deliver.

Sejauh ini, antarmuka yang paling mendekati GPMI adalah DisplayPort 2.1 UHBR20 yang mencapai 80Gbps namun tanpa power delivery.

GPMI menggabungkan transmisi video, audio, data dan daya dalam satu kabel, menyederhanakan konektivitas dan mengurangi jumlah kabel yang diperlukan untuk menghubungkan perangkat, hal ini akan membuat integrasi multifungsi antar perangkat.

Selain unggul dalam peningkatan bandwidth dan daya, GPMI hadir dengan beberapa fitur canggih seperti Bidirectional Multi Stream yang akan memungkinkan pengguna untuk melakukan transfer data secara dua arah secara simultan.

Seperti Full Chain Security, memberikan proteksi end-to-end untuk transmisi data sensifit, Daisy Chaining untuk menghubungkan beberapa perangkat dalam satu rantai seperti antarmuka Thunderbolt dan HDMI-CEC Support yang akan mengontrol semua perangkat yang terhubung dalam satu remote.

Fitur – fitur tersebut tidak hanya sebuah pengganti, namun juga menjadi lompatan teknologi yang akan menjadi standar baru untuk masa depan.

Hadirnya GMPI ini akan menjadi standar baru yang dapat mengurangi ketergantungan pada standar yang dikendalikan oleh pihak asing dan menghindari biaya lisensi yang terkait dengan HDMI.

Namun, meski memiliki kemampuan bandwidth dan pengiriman data yang superior, GPMI berpotensi menjadi standar konektivitas utama untuk perangkat multimedia generasi berikutnya, terutama untuk di pasar Tiongkok.

Saat ini, peluncuran antarmuka GPMI dilakukan secara bertahap. Tahap pertama untuk perangkat hiburan rumah, otomotif, dan transportasi. Setelah kebutuhan pribadi dan khalayak terpenuhi barulah GPMI dirilis untuk keperluan industri. (AGI/Icha)

TSMC Luncurkan Chip 2nm: Lompatan Besar di Dunia Semikonduktor

0

Telko.id – Bayangkan sebuah chip yang lebih kecil dari virus flu, namun mampu menghadirkan kecepatan komputasi yang mengalahkan superkomputer dekade lalu.

Itulah yang baru saja diumumkan oleh TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company)—chip mikro berukuran 2 nanometer (2nm) yang siap mengubah wajah teknologi.

Diluncurkan pada 1 April 2025, inovasi ini bukan sekadar evolusi, melainkan revolusi dalam industri semikonduktor.

TSMC, raksasa semikonduktor asal Taiwan, telah lama menjadi tulang punggung teknologi global. Dari smartphone hingga AI, hampir semua perangkat canggih saat ini mengandalkan chip buatan mereka.

Baca juga : MediaTek Dimensity 9400+: Chipset Flagship dengan AI dan Performa Luar Biasa

Namun, dengan peluncuran chip 2nm, perusahaan ini kembali menegaskan dominasinya. Lalu, apa yang membuat chip ini begitu istimewa?

Dalam rilis resminya, TSMC mengklaim chip 2nm menawarkan peningkatan kecepatan komputasi 10-15% dengan daya yang sama, atau penghematan energi 20-30% pada performa setara dibandingkan chip 3nm.

Angka-angka ini bukan sekadar klaim kosong, melainkan hasil dari peningkatan kepadatan transistor sebesar 15%. Artinya, perangkat masa depan akan lebih cepat, lebih hemat energi, dan mampu menangani tugas yang jauh lebih kompleks.

Mengapa Ukuran 2nm Begitu Penting?

Transistor, komponen dasar dalam chip, berfungsi seperti saklar mikroskopis yang mengatur aliran listrik. Semakin kecil ukuran transistor, semakin banyak yang bisa dimasukkan ke dalam satu chip—dan semakin tinggi performanya.

Chip 2nm memungkinkan miliaran transistor tambahan dibandingkan pendahulunya, membuka pintu bagi inovasi di bidang AI, komputasi kinerja tinggi, dan jaringan 5G/6G.

Namun, menciptakan chip sekecil ini bukanlah hal mudah. Proses produksinya memerlukan teknik mutakhir seperti litografi ultraviolet ekstrem (EUV), yang tidak hanya rumit tetapi juga mahal.

Biaya produksi yang tinggi dan presisi nanoskopis menjadi tantangan utama. TSMC sendiri telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mengatasi hambatan ini, termasuk pembangunan tiga pabrik baru di AS.

Dampak Ekonomi dan Keamanan Global

TSMC memperkirakan, dalam lima tahun ke depan, teknologi 2nm akan menghasilkan produk senilai $2 triliun di berbagai sektor.

Namun, di balik potensi ekonominya yang besar, terselip isu keamanan. Industri semikonduktor Taiwan sering disebut sebagai “perisai silikon”, karena kepentingannya yang strategis bagi AS dan sekutu dalam menghadapi tekanan geopolitik dari Tiongkok.

Meski berekspansi ke AS, TSMC tetap berkomitmen pada Taiwan. Fasilitas baru di Kaohsiung akan menciptakan 7.000 lapangan kerja, memperkuat posisi Taiwan sebagai pusat inovasi semikonduktor dunia. Pertanyaannya: bisakah inovasi ini bertahan di tengah ketegangan global?

Masa Depan Teknologi dengan Chip 2nm

Dengan produksi massal yang dimulai pada kuartal kedua 2025, chip 2nm akan segera menghiasi perangkat terbaru.

Dari smartphone yang lebih cepat hingga AI yang semakin cerdas, dampaknya akan terasa di berbagai aspek kehidupan. Namun, satu hal yang pasti: persaingan di industri semikonduktor semakin panas, dan TSMC telah melempar kartu trufnya.

Bagaimana pendapat Anda? Apakah chip 2nm akan menjadi game-changer, atau justru memicu perlombaan yang semakin tidak terjangkau bagi pemain kecil? Satu hal yang tak terbantahkan: masa depan teknologi semakin kecil, tetapi potensinya tak terbatas. (AGI/Icha)

Salesforce Perkenalkan Agentic AI di Jakarta, Revolusi Bisnis Digital Dimulai

Telko.id – Pernahkah Anda membayangkan memiliki asisten digital yang tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi juga mengambil keputusan cerdas untuk bisnis Anda?

Salesforce baru saja membawa visi itu ke Jakarta melalui Agentforce World Tour, menggebrak pasar dengan teknologi AI yang lebih dari sekadar chatbot.

Acara ini bukan sekadar pameran teknologi, melainkan tanda dimulainya era baru di mana mesin menjadi mitra strategis manusia.

Indonesia, dengan ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai $360 miliar pada 2030, berada di titik kritis adopsi AI.

Baca juga : LG Hadirkan Mesin Cuci Top Loading Kapasitas Besar Berteknologi AI

Edwin Hidayat Abdullah, Dirjen Ekosistem Digital Kominfo, dalam pidatonya menegaskan: “AI bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan untuk mencapai target pertumbuhan digital Indonesia.”

Pernyataan ini sekaligus menjadi pengakuan resmi pemerintah terhadap peran Salesforce sebagai katalis transformasi.

Lantas, bagaimana Agentforce mengubah aturan permainan? Platform ini menghadirkan tiga terobosan radikal: agen AI lintas-fungsi yang terintegrasi penuh dengan Data Cloud, kemampuan mengambil tindakan otonom, dan pustaka kecakapan siap pakai untuk sales, marketing, hingga layanan pelanggan.

Dari Chatbot ke Mitra Kerja: Loncatan Kecerdasan Buatan

Berbeda dengan generasi AI sebelumnya yang bersifat reaktif, Agentforce memperkenalkan konsep “agentic AI” – agen digital yang proaktif.

Bayangkan sebuah sistem yang tidak hanya menunggu perintah, tetapi mampu menganalisis data pelanggan dari Salesforce Data Cloud, lalu secara otomatis menyesuaikan strategi pemasaran atau menyelesaikan keluhan pelanggan sebelum eskalasi.

Content image for article: Salesforce Perkenalkan Agentic AI di Jakarta, Revolusi Bisnis Digital Dimulai

Iman Muhammad, Country Leader Salesforce Indonesia, menjelaskan: “Ini bukan upgrade incremental, melainkan perubahan paradigma.

Agentforce memungkinkan pembentukan tim digital yang bekerja 24/7 tanpa kelelahan, terintegrasi sempurna dengan Slack, Tableau, dan seluruh ekosistem Salesforce.”

Studi Kasus: Bagaimana Pelaku Industri Memanfaatkan Agentforce

Tiket.com menjadi contoh nyata implementasi yang sukses. Victor Setya, VP Data perusahaan tersebut, mengungkapkan bagaimana mereka menggunakan agentic AI untuk mempersingkat proses perbandingan harga hingga 70%.

“Agen digital kami sekarang bisa melakukan negosiasi real-time dengan penyedia layanan, sesuatu yang mustahil dilakukan manusia dalam skala besar,” tuturnya.

Bank BNI dan Indosat Ooredoo Hutchison juga berbagi kisah transformasi. Di sektor perbankan, AI digunakan untuk analisis risiko kredit berbasis real-time data, sementara di telekomunikasi, teknologi ini meningkatkan akurasi prediksi churn pelanggan hingga 40%.

Peta Jalan AI Indonesia dan Peran Strategis Salesforce

Pemerintah Indonesia sedang menyusun peta jalan AI beserta panduan etikanya. Dalam konteks ini, Salesforce muncul sebagai mitra kunci dengan tiga kontribusi utama:

  • Infrastruktur AI yang kompatibel dengan regulasi lokal
  • Pelatihan sumber daya manusia melalui program Trailhead
  • Integrasi dengan inisiatif digital nasional seperti SATRIA-1

Sujith Abraham, SVP Salesforce ASEAN, menambahkan: “Kami tidak hanya menjual software, tetapi membangun kapasitas digital Indonesia. Dalam 5 tahun ke depan, kami targetkan 1 juta profesional Indonesia terampil dalam teknologi Salesforce.”

Acara yang dihadiri 500 pelaku bisnis ini juga menyediakan workshop hands-on, di mana peserta bisa langsung membuat prototype agen AI sesuai kebutuhan spesifik industri mereka.

Sebuah langkah konkret untuk mempercepat adopsi teknologi yang akan menentukan kompetitivitas bisnis di dekade mendatang. (Icha)