Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Ini Tanggapan Ketua ATSI Tentang Monopoli Operator

Telko.id – Dalam kurun waktu sepekan, dunia telekomunikasi Indonesia dihebohkan dengan tudingan praktik monopoli yang ditujukan kepada Telkomsel untuk wilayah servis di luar Pulau Jawa.

Melihat polemik tersebut, Merza Fachys selaku Ketua ATSI yang baru dilantik untuk periode 2016-2018, akhirnya angkat bicara. Ditemui pada kegiatan kerjasama bundling Smartfren dengan Evercoss di Jakarta (28/6), Merza yang juga sebagai Presiden Direktur Smartfren Telecom menilai tidak ada monopoli seluler di luar Jawa. Namun, ada tapinya.
“Tidak ada monopoli, yang ada hanya dominant player,” ujar Merza Fachys.

Telkomsel dituding telah memonopoli pasar luar Jawa dengan penguasaan market share hingga 80%. Sementara Indosat mengaku hanya berhasil menarik minat 4% di area itu.

Namun, tudingan itu dibantah oleh Ririek. Menurutnya, tidak semua area di luar Jawa melulu dominan dikuasai oleh Telkomsel. Ada beberapa area yang penguasaannya tidak sampai 50%. Tidak hanya di daerah, tapi juga di kota besar.

Telkomsel sendiri hingga saat ini telah membangun 116 ribu base transceiver station (BTS) yang diklaim telah melayani 95% populasi penduduk Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai 156 juta.

Lebih lanjut, disinggung mengenai pandangannya sebagai Bos Smartfren, Merza mengakui jikalau pangsa pasar pengguna selulernya masih sangat kecil sekali jika dibandingkan dengan operator lain seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Hutchison 3 Indonesia. Hal ini tak lepas dari misi Smartfren untuk segera memigrasikan para pengguna CDMA mereka ke jaringan 4G yang hanya memiliki tenggat waktu hingga akhir tahun ini.

Ia menambahkan, “Secara nasional market share kami cuma 5%, di luar Jawa masih kecil sekali. Kenapa demikian, karena di luar Jawa lebih besar hambatannya. Infrastruktur di luar Jawa butuh solusi ekstra. Butuh listrik, butuh solar, yang terpenting, butuh transmisi,” sambung Merza.

Terkait transmisi, menurutnya bisa saja Smartfren menyewa dari operator yang terlebih dulu membangun jaringan infrastrukturnya di luar Jawa. Dari Telkom, misalnya.

Kalau mau sewa sama Telkom dikasih, tapi tergantung spek yang dibutuhkan. Jadi nggak ada monopoli, hanya ada dominant player. Definisinya dominant player lihat saja di UU No.5/1999,” tutup Merza.

Latest

XL Axiata Manfaatkan Starlink Jangkau BTS di Pedalaman

Telko.id – XL Axiata siap mengajak perusahaan milik miliarder...

XL Axiata ‘Tagih” Insentif Implementasi Jaringan 5G di Indonesia

Telko.id - XL Axiata berharap rencana pemerintah memberikan insentif kepada operator...

Layanan Purnajual realme Kini Tersedia Melalui WhatsApp

Telko.id - realme resmi meluncurkan layanan WhatsApp realme Support,...

Nokia Tuntaskan Modernisasi Jaringan 5G XL Axiata di Indonesia

Telko.id - Nokia mengumumkan bahwa telah berhasil menyelesaikan proyek...

Rekomendasi

Ini Manfaat, 4 Operator Indonesia Hadirkan Layanan API GSMA Open Gateway

Telko.id – Empat operator Indonesia yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), XL Axiata, dan Smartfren mengumumkan peluncuran tiga layanan Application Programming Interface...

Done, Teleglobal dan Kacific Selesaikan Mobile Backhaul Berbasis Satelit

Telko.id – Akhirnya, Teleglobal dan Kacific bisa menyelesaikan penyediaan mobile backhaul service berskala besar untuk operator telekomunikasi yang memiliki jangkauan luas di Indonesia. Kerjasama ini...

Ini Operator Seluler Indonesia Yang Jadi Global Rising Star versi OpenSignal!

Telko.id – OpenSignal baru saja mengeluarkan laporannya dalam Global Mobile Network Awards 2022. Dari deretan operator dunia, ada operator seluler di Indonesia yang masuk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini