spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1702

Indosat Tunggu Izin Pemerintah Untuk 4G 1800 Mhz

0

Jakarta – Di temui pada acara Selular Forum di sebuah tempat di bilangan SCBD Jakarta, Alexander Rusli selaku CEO dari Indosat mengakui bahwa Indosat sebenarnya sudah sangat siap dan mengatakan segala persiapannya sudah dimulai sejak dua tahun lalu.

Mengenai jaringan 4G sendiri, sejatinya Indosat telah menggelar jaringan 4G LTE di beberapa kota besar Di Indonesia seperti Bali. Namun jaringan 4G tersebut masih berjalan pada frekuensi 900 Mhz. dengan frekuensi ini Indosat hanya memiliki pita jaringan sebesar 5 Mhz saja sehingga cakupan 4G yang dimiliki mereka juga hanya terbatas. Indosat juga tidak terlalu yakin dengan frekuensi 900 Mhz miliknya, pasalnya selain ketersediaan device yang sedikit, serta ketersediaan nya maksimum hanya 5 Mhz sehingga yang lebih banyak berperan adalah 3G mereka yang memiliki kecepatan hingga 42Mbps.

Untuk kecepatan Akses data sendiri, pada frekuensi 900 Mhz Indosat memiliki kecepatan download hingga 185 Mbps dan 41mbps untuk upload nya. Sementara untuk kota-kota yang sudah tercover jaringan 4G LTE Indosat adalah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali dan Balikpapan.

“Sebenarnya sejak dua tahun lalu sejak kita modernisasi sebenarya kita sudah LTE ready, maka dari itu saya kembali menekankan bahwa handset nya juga harus siap, karena kami di sisi jaringan sudah sangat siap dan sangat mubazir jika jaringan sudah siap namun handset nya belum memadai,” tuturnya.

Beliau juga mengungkapkan untuk di frekuensi 1800 Mhz , Indosat hanya tinggal menunggu dari jadwal pemerintah yang rencananya akan mulai digulirkan pada akhir November tahun ini.

Sebagai informasi, Spektrum 1800Mhz mampu memberikan kecepatan maksimal mengingat kapasitas yang dapat disediakan oleh operator di pita ini minimal 10Mhz sehingga secara teori dapat menghasilkan kecepatan hingga 129Mbps. Sedangkan jika di frekuensi 900Mhz operator hanya mampu mengalokasikan lebar pita 5Mhz saja dengan kecepatan maksimal 42Mbps yang sama saja dengan kecepatan 3G hanya berbeda latency yang dihasilkan saja.

Faktor banyaknya pelanggan juga ikut mempengaruhi kecepatan transfer data, semakin banyak pelanggan tentunya jalur akan semakin sesak yang berarti kecepatan akan terpengaruh. Dengan pita jaringan yang lebih lebar, tentunya akan menyediakan kecepatan yang lebih stabil walaupun banyak pelanggan yang menggunakannya.

Alex juga menambahkan, ketersediaan handset yang mengakomodir jaringan 1800 Mhz juga perlu diperhatikan, karena jika di pasaran smartphone dan tablet yang mendukung teknologi ini masih tergolong mahal, tentu nya para pengguna juga tidak akan dapat menikmati kecepatan berinternet seperti ini.

Disinggung mengenai infrastructure sharing yang sedang di galakkan oleh pemerintah, Alex merespon dengan cukup baik upaya ini dan sangat terbuka mengenai hal ini. Beliau mengatakan, “intinya bagaimana bisa save cost agar bisa mendeliver secara lebih murah. Saya lebih baik menurunkan cost, ketimbang menaikan harga” ungkapnya. (AK/HZ)

Mengenali Ransomware dan Tips Pencegahannya

0

Jakarta – Salah satu virus yang sedang naik daun yaitu Ransomware cukup mengegerkan publik dunia beberapa waktu lalu. Ransomware sendiri memang identik dengan situs porno dengan melihat kecenderungan para pengunjung di situs dewasa tersebut.

Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai malware yang sedang jadi buah bibir ini, mari kita simak ulasan mengenai Ransomware yang telah di rangkum oleh Tim Telko.id.

Apa itu Ransomware ?

Ransomware adalah jenis malware yang membatasi akses ke sistem komputer yang menginfeksi dalam beberapa cara, dan meminta para korban untuk membayar sejumlah uang tebusan kepada operator malware tersebut untuk menghapus pembatasan.

Pada beberapa kasus, ransomware mengenkrip file pada sistem di komputer namun tidak meminta tebusan. Tapi pada kasus lain dan yang saat ini sedang marak adalah virus ini mengunci sistem dan meminta sejumlah uang kepada korban agar akses tersebut dapat di buka kembali. Ransomware biasa nya muncul sebagai trojan dan beberapa diantara nya seperti file yang sah dan bukan seperti virus.

Ransomware awalnya begitu populer di Rusia. Namun, saat ini jumlah korban yang terjangkit sudah masuk kedalam skala internasional. Hal tersebut terlihat pada Juni 2013, ketika perusahaan antivirus McAfee merilis data jumlah serangan ransomware pada tahun tersebut sebanyak 250.000 serangan dan jumlah tersebut meningkat dua kali lipat pada kuartal pertama di 2014 lalu.

Sampai dengan bulan Juni tahun ini, total serangan dari ransomware telah merampas sekitar 15 Juta Dollar Amerika Serikat.

Cara Kerja Ransomware

Ransomware biasanya menyebar sebagai trojan dan memasuki komputer melalui sistem. Penetrasi ransomware sejatinya bervariasi, diantara nya hanya menampilkan pemberitahuan peringatan palsu. Sementara penetrasi lain dari ransomware adalah memberikan pemberitahuan palsu dari yang di keluarkan oleh perusahaan atau lembaga  ketika pengguna membuka situs porno ataupun situs software bajakan. Sementara penetrasi lainnya adalah memberikan pemberitahuan palsu mengenai aktivasi software dan meminta pengguna untuk mengaktivasi ulang software.

Bukan hanya itu, penetrasi dari ransomware lainnya adalah dalam bentuk sebuah aplikasi yang di rancang untuk mengunci atau membatasi sistem sampai pembayaran di lakukan, biasanya dengan menetapkan Windows Shell untuk dirinya sendiri atau bahkan memodifikasi master boot record untuk mencegah sistem operasi dari boot sampai diperbaiki.

Tebusan uang umum nya menjadi tujuan dari para cracker kepada korbannya dengan menggunakan ransomware ini. Para korban biasanya diminta untuk membayar sejumlah uang melalui transfer bank, sms premium atau payment voucher service.

Cara mencegah masuknya Ransomware

Berikut ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah perangkat mobile menjadi korban ransomware :

1.Pastikan perangkat mobile Anda disertai program antivirus. Memang antivirus yang baik harganya mahal, tapi cukup ampuh untuk mengamankan data-data Anda.

2.Biasakan lakukan back-up semua data Anda. Jaga-jaga jika penjahat kriminal mencuri data Anda dan menghapusnya secara remot.

3.Jangan unduh data dari sumber yang tidak jelas dan tidak terpercaya. Sebab bisa jadi itu jebakan para penyebar malware.

4.Hindari mengklik sembarang web, walau itu sangat menggoda.

5.Sebisa mungkin jangan lakukan jailbreak pada iPhone, iPad atau iPod Touch Anda, karena hal tersebut akan menghilangkan fitur keamanan dari Apple.

6.Jika menyadari Anda sudah jadi korban ransomware, jangan panik. Coba gunakan antivirus untuk menghapus virus tersebut untuk meminimalisir efek dengan mengkarantinanya.

7.Jangan menghubungkan perangkat mobile yang sudah terkena virus ke PC atau laptop Anda karena hanya akan menyebarkan virus ke sana.

8.Serahkan pada ahli keamanan komputer untuk menanganinya. Ini adalah langkah terbaik daripada Anda harus berusaha menyelesaikannya sendiri.

Untuk PC :
1. Jangan mengklik sembarang web yang tidak terpercaya.

2. Hidari website yang mengandung iklan seperti netcoupon, dan lain-lain.

3. Gunakan antivirus seperti kaspersky yang juga melindungi aktivitas internet anda.

4. Jangan membuka situs porno. Karena ransomware biasanya sering menyelinap dari situs tersebut.

Hisense Ramaikan Pasar Smartphone Indonesia

0

Jakarta – Pabrikan asal Tiongkok Hisense akhirnya “mengibarkan benderanya” sendiri di Indonesia, setelah sebelum hanya berada di balik layar dari kesuksesan Andromax smartfren. Memulai debutnya di Indonesia, Hisense memboyong dua smartphone andalannya, Pureshot dan Pureshot+.

Hisense melihat Indonesia memiliki potensi sangat besar di segmen smartphone. Potensi inilah yang akan digarap oleh Hisense dengan menawarkan produk-produk smartphone berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif.

“Indonesia adalah pasar yang sangat penting. Karena itu kami memutuskan untuk masuk ke Indonesia. Kami akan fokus pada smartphone di segmen premium, karena segmen ini punya potensi besar di masa depan,” kata Stephen Qu, President Director PT Hisense International Indonesia, di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Lebih jauh ia mengatakan, bahwa Hisense optimis dapat bersaing dan akan menjadi salah satu pemain besar di Indonesia. “Kami punya keunggulan teknologi dan produk yang tak kalah dengan merek besar lainnya. Tapi dari segi harga, sangat kompetitif,” tambahnya.

Hisense Pureshot dan Pureshot+ dirancang sebagai smartphone premium yang memiliki keistimewaan pada kemampuan imaging (kamera), dan bisa berjalan di semua jaringan operator.

Hisense Pureshot dan Pureshot+ memiliki kesamaan dari sisi spesifikasinya, yang membedakan hanya ukuran layar dan kapasitas baterainya. Hisense Pureshot menggunakan display LCD TFT 5 inci, HD 1280 x 720 piksel, sementara Hisense Pureshot+ memiliki ukuran layar yang lebih besar dari PureShot yakni LCD TFT 5,5 inci, HD 1280 x 720 piksel.

Begitupun soal respon serta sensitifitas, touchscreen dari duo PureShot ini bisa mendeteksi sentuhan jari dengan baik meski Anda memakai sarung tangan. Layarnya juga telah dilapisi anti gores Corning Gorilla Glass 3.

Hisense Pureshot dan Pureshot Plus

Dari sisi desain, Hisense Pureshot tampil dengan sisi sudut melengkung 2.5D glass screen.  Panel depan di desain dengan sisi sudut melengkung dan dibalut sentuhan glossy, dan kedua sisinya diproteksi bezel logam.

Sementara sektor kamera, Hisense membekali keduanya dengan kamera 13 MP dengan dual LED flash. Resolusi maksimum untuk mode 4:3 adalah 4160 x 3120 piksel (13MP). Sementara pada mode 16:9, kita bisa menikmati resolusi 3264×1836 piksel (6MP).

Sementara untuk kamera depan, Hisense PureShot menanamkan sensor kamera 5 MP dilengkapi dengan LED flash. Selain itu, fitur-fitur terkini, seperti Autofocus, Geo-tagging, tauch focus, face detection, panorama, dan HDR sudah tersedia di smatphone ini.

Untuk jeroannya, prosesor octa-core 64-bit, Qualcomm Snapdragon 415 dengan clockspeed 1.4GHz menjadi andalan Hisense PureShot. Ditandemkan dengan GPU Adeno 405 dan RAM 2GB membuat kinerja Hisense Pureshot lebih gesit. Smartphone ini juga diklaim mampu melahap game-game berat atau menjalankan banyak aplikasi sekaligus secara bersamaan dengan baik.

Hisense PureShot memiliki memori yang lega dengan kapasitas 16GB. Untuk memperbesar ruang penyimpanannya. Hisense menyisipkan slot memori microSD. Sementara untuk kapasitas baterainya sebesar 2200 mAh.

Untuk konektifitasnya, Hisense PureShot memiliki kemampuan mengoperasikan kartu SIM CDMA dan GSM pada kedua slot SIM-nya.  Artinya dengan kemampuan hybrid-nya, semua jaringan milik operator di Indonesia kompatibel dengan Hisense Pureshot.

Dengan modem X5 LTE yang ada di dalam chipset Snapdragon 415, Hisense Pureshot  dan Pureshot+ mendukung konektivitas 4G LTE Cat. 4 baik FDD maupun TDD. Konektivitas 4G LTE Cat. 4 memiliki kecepatan download hingga 150 Mbps dan upload hingga 50 Mbps.

Kedua slot SIM card pada Hisense Pureshot dan Pureshot+ mendukung konektivitas 4G LTE FDD pada Band 2 (1.900 MHz), Band 3 (1.800 MHz), Band 5 (850 MHz), Band 8 (900 MHz), dan Band 26 (extd 850 MHz).

Saat ini Hisense Pureshot  dan Pureshot+ sudah tersedia di pasar Indonesia. Untuk harganya, Hisense Pureshot dibanderol pada harga Rp 2.699.000, sementara untuk Hisense Pureshot+ dipatok pada harga Rp 3.199.000.[BS]

Tiga Operator Berlomba Tawarkan Paket Haji Murah

0

Jakarta – Musim haji selalu mejadi momen yang dinanti-nanti. Tidak hanya oleh mereka yang akan menunaikan ibadah tersebut, tetapi juga para penyedia layanan telekomunikasi. Tahun ini, tiga operator besar di tanah air, yakni Telkomsel, XL Axiata dan Indosat kembali hadir dengan sejumlah penawaran menariknya. Diklaim mudah dan terjangkau, berikut adalah beberapa tawaran yang akan membuat para Jamaah Haji asal Indonesia senantiasa terhubung dengan keluarga tercintanya.

Telkomsel

Sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, Telkomsel hadir dengan paket murah bagi para jamaah Haji asal Indonesia yang hendak menunaikan ibadah Haji.

Mengusung nama Paket Haji 3 in 1, paket haji Telkomsel menghadirkan layanan Telpon, SMS dan internet yang murah bagi para Jamaah haji asal Indonesia. Dalam hal ini, operator pelat merah ini bekerjasama dengan operator seluler di Arab Saudi agar menghasilkan tarif yang cukup terjangkau.

Sebagai informasi, Telkomsel menghadirkan layanan roaming gift untuk keluarga jamaah di Indonesia.

Setelah para jamaah mengaktifkan paket tersebut, pelanggan akan dibebankan tarif telpon ke nomor lokal dari Arab Saudi, ke Indonesia dan juga ke negara lain dengan tarif Rp.6000 per menit. Sedangkan untukenerima telepon, jamaah akan di bebankan tarif Rp.3000 per menit.

Sementara untuk tarif sms dan internet, pengguna akan dikenakan biaya masing-masing Rp 1000 per sms saat mengirim ke semua nomor tujuan, dan Rp 35.000 per hari jika ingin berinternet ria.

Untuk mempermudah para jamaah, Telkomsel menghadirkan paket dengan rentang waktu 20 hari. Paket tersebut terdiri dari 40 menit telpon ke nomor Indonesia, 40 menit terima telpon, 40 sms dan internet sepuasnya selama 20 hari.

Cara mengaktifkannya pun terbilang mudah. Pelanggan cukup menghubungi *266*15# sebelum akhirnya dikenakan biaya sebesar Rp. 550.000. Tarif itu sendiri akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2015.

XL Axiata

Tak berbeda dengan Telkomsel yang menghadirkan paket murah meriah untuk para Jamaah Haji Indonesia, tahun ini PT. XL Axiata pun menghadirkan berbagai layanan komunikasi yang terjangkau untuk pelanggannya yang akan beribadah di tanah suci. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah para jemaah haji dalam berkomunikasi dengan sanak keluarganya di Indonesia, selain tentunya untuk lebih mengkhusyukan ibadah Haji mereka juga. 

Layanan terbaru dari XL ini adalah program Roaming Haji, dimana para pelanggan akan dikenakan tarif yang cukup murah dan mudah diingat. Tidak tanggung-tanggung, Rp 3.500 per menit dikenakan Xl untuk jamaah haji yang ingin melakukan panggilan ke semua nomor Indonesia dan ke nomor lokal Arab Saudi. Sedangkan untuk menerima panggilan telepon, mereka akan dikenakan tarif Rp 3.500 per menit.

Untuk layanan SMS, pelanggan hanya dikenakan tarif Rp. 3.500 per SMS ke nomor atau operator mana pun. Sementara untuk menerima SMS tidak dikenakan biaya. Kedua layanan ini langsung dapat digunakan tanpa harus melakukan registrasi terlebih dahulu. Jika pelanggan ingin melakukan panggilan ke negara lain selain ke nomor Indonesia dan nomor Arab Saudi, maka pelanggan akan dikenakan tarif Rp. 35.000 per menit.


Selain nelpon dan SMS, pelanggan juga tetap bisa menikmati layanan Internet dan BlackBerry
full service selama ibadah haji. Pun demikian dengan gratis layanan Internet/ BlackBerry full service selama satu hari.

Yang terakhir (gratis Internet 1 hari), dapat diperoleh pelanggan dengan mendaftarkan diri pada paket Internet bulanan dengan harga minimum Rp 49.000. Sementara untuk menikmati layanan BlackBerry full service gratis selama satu hari, pelanggan harus terdaftar dalam paket BlackBerry full service bulanan.

Pelanggan cukup membayar Rp 25.200 per hari untuk XL pascabayar dan XL prabayar agar dapat menggunakan layanan Internet dan BlackBerry full service. Mekanisme layanan Internet dan BlackBerry full service akan langsung aktif saat tiba di luar negeri baik untuk XL pascabayar maupun XL prabayar.

Pelanggan XL pascabayar dapat mengaktifkan fitur layanan roaming dengan menghubungi 817 atau mengunjungiXL Center terdekat sebelum meninggalkan tanah air. Aktivasi mudah tanpa harus menyimpan deposit.

Indosat

Tidak mau kalah dengan dua operator besar lainnya, Indosat juga menghadirkan layanan paket haji bagi para pelanggannya. Masih sama mudah dan sederhananya dengan Telkomsel dan XL, Indosat bahkan merangkum informasi mengenai tarif hajinya ini dengan sistem tabel sehingga mempermudah para pelanggan untuk mendapatkan informasi perihal layanan tarif haji tersebut.

Layanan utama Prorgam Haji Indosat 2015 adalah Bebas Biaya Terima Telpon di Arab Saudi setiap hari selama 3 menit (bersifat akumulatif) sehingga jamaah lebih leluasa berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia.

Untuk layanan Internet dan BlackBerry sepuasnya seharian, misalnya, pelanggan hanya akan dikenakan tarif Rp. 25.000 per hari. Sementara untuk pelanggan IM3 dan Mentari, diberikan tiga pilihan berlangganan Paket Data, yang terdiri dari paket 10 hari dengan biaya Rp 220.000, paket 20 hari dengan biaya 385.000 dan paket 40 hari dengan biaya Rp 550.000.

Untuk mengaktifkan ketiga paket tersebut, Anda cukup menghubungi 12250#OK melalui ponsel Anda.

Saat menerima panggilan telpon di tanah suci, pelanggan akan diberikan gratis 3 menit tiap hari, diikuti Rp 3.000 per menit setelahnya, jika panggilan tersebut berasal dari nomor Indosat. Sementara jika panggilan itu tidak berasal dari nomor Indosat, pelanggan akan dikenakan tarif Rp 3.000 per menit, tanpa ada gratisan. Tarif Rp 4.000 per menit dikenakan ketika pelanggan melakukan panggilan ke Indonesia, 2.000 per menit saat melakukan panggilan lokal dan Rp 10.000 per menit saat melakukan panggilan internasional.

Nah, kabar baik bagi pelanggan yang lebih suka menggunakan layanan SMS. Di sini Indosat hanya mengenakan biaya Rp 700 per menit untuk mengirim SMS, sementara untuk menerima SMS tidak dikenakan biaya. [AK/IF]

13 Startup Bersaing di Ajang Techventure Startup Internasional Challenge 2015

0

Jakarta – Tahun ini, total 13 startup akan berlomba di ajang Techventure Internasional Startup Challenge untuk memperebutkan hadiah uang sebesar S$ 50.000 serta ruang inkubasi.

Pada ajang kali ini hadir juga 7 startup Singapura seperti, EdgeBotix Pte Ltd, Igloohome, Innovfusion Pte Ltd, Intraix Pte Ltd, Nodis Pte Ltd, Sypher Labs dan Tip Biosystems Pte Ltd.

Sebagai informasi, Innovfusion sebuah perusahaan perangkat medis Singapura memenangkan Singapura Startup Challenge pada 14 Juli 2015 lalu dan berhak menerima hadiah uang tunai sebesar S$ 30.000 serta mengamankan satu tempat untuk bersaing di Techventure Internasional Startup kali ini.

Perusahaan tersebut mengembangkan sistem infus medis menggunakan pompa jarum suntik dengan algoritma untuk mengantisipasi rasa sakit pasien dan menghilangkan nyeri ketika melahirkan.

Sementara itu, finalis dari startup Singapura yang lain yakni Intraix Pte Ltd menggunakan Smart Meters, Smart Plugs and Smart Sensors untuk memberikan modul optimasi yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi rumah tangga.

Startup lainnya yang berjuang di ajang ini adalah Alphaopen, CarbonTRACK, EasyShip, Family Traveller, Pinticks and Theia yang kesemuanya berasal dari Rusia, Australia, Hong Kong, Inggris, Turki dan Taiwan, CarbonTRACK, akan mempresentasikan platform manajemen energi yang mengelola energi di lingkungan perumahan dan komersial, dengan aplikasi spesifik untuk rumah, energi terbarukan, Big Data dan Internet of Things.

Techventure sendiri merupakan sebuah wadah untuk technopreneur global dan investor di Asia Tenggara untuk bertemu. Dengan jumlah investor lebih dari 50, baik yang berasal dari global maupun lokal, serta lebih dari 160 startup dan 1.000 peserta.

Aki Nakamura, Managing Director, Intellectual Capital Management mengatakan, “Perusahaan saya adalah sebuah perusahaan konsultan inovasi yang membantu MNC Sales di Jepang, pasar Jepang besar, sudah jenuh, dan perusahaan-perusahaan Jepang membutuhkan jalan yang berbeda untuk tumbuh; dan Asia Tenggara, setelah China, adalah pilihan yang tepat dalam hal itu. “

Kegiatan ini akan diselenggarakan pada 21-22 September 2015 di Marina Bay Sands, Techventure mempertemukan para investor dengan startup melalui pertemuan yang difasilitasi dan ditargetkan pada hari kedua. Kemudia presentasi dari startups kepada investor akan diatur dan diharapkan akan diadaka sesi investor berpresentasi.

Acara ini akan menampilkan lebih dari 100 startup lokal dan global yang inovatif dari beragam bidang teknologi. [AK/IF]

Targetkan Kecepatan Download 50Mbps, Jerman Siapkan Puluhan Triliun Rupiah

0

JAKARTA – Internet super cepat adalah dambaan semua orang di setiap negara saat ini. Pasalnya, kehadiran konektivitas super cepat akan semakin menunjang keseharian para pengguna internet.

Setiap negara memiliki batas standar kecepatan internet, dan di negara ini standar kecepatan internet mereka bisa tergolong “menakjubkan”

Seperti dilansir dari laman Ubergizmo, Rabu (9/9/2015), Jerman menjadi negara yang rencananya akan menetapkan standar download speed mereka menjadi 50mbps sebelum tahun 2018 berakhir.

Dengan kata lain, kecepatan download tersebut akan menjadikan kecepatan internet Jerman 10 kali lebih cepat dibandingkan dengan standar kecepatan internet di berbagai negara di seluruh dunia.

Bersumber dari beberapa laporan mengenai kecepatan internet di seluruh dunia menjelaskan, rata-rata kecepatan internet di setiap negara di seluruh penjuru dunia adalah 5mbps. Jika memang Jerman berhasil merealisasikan rencana tersebut, maka mereka akan memiliki kecepatan internet 10 kali lebih cepat dibandingkan negara-negara lain di seantero jagat.

Hal tersebut tentunya akan cukup mengusik Korea Selatan sebagai pemegang rekor kecepatan standar internet dengan 24 Mbps. Sementara Jerman sendiri saat ini memiliki kecepatan 10 Mbps.

Untuk merealisasikan hal tersebut, sejatinya Jerman tidak memerlukan usaha yang sulit, sebab saat ini pembangunan infrastruktur mengenai target tersebut telah rampung sebanyak 70%. Dan untuk memastikan 30% sisanya, Pemerintah Jerman telah mengucurkan dana sekitar € 2.7 milyar agar target tersebut dapat terlaksana[. Nah, bagaimana dengan Negara kita tercinta ini? [AK/IF]

 

Dapatkan Dua Pemodal, eFishery Perluas Jaringan Distribusi

0

JAKARTA – Produsen alat pemberi pakan ikan pintar (smart fish feeder) asal Indonesia, eFishery baru-baru ini mengumumkan telah mendapatkan investasi pra-seri A dari Aqua-spark, dana investasi berbasis di Belanda, dan modal ventura asal Indonesia bernama Ideosource. Jumlah pendanaan yang tidak diungkapkan ini akan digunakan untuk mengembangkan jaringan distribusi eFishery hingga ke skala nasional, dan juga untuk melakukan perekrutan.

Sebagai startup Internet of Things (IoT) di bidang peternakan ikan dan udang, eFishery ingin memecahkan salah satu tantangan utama di industri akuakultur komersil: proses pemberian pakan. Pemberian pakan ikan biasanya memakan antara 50 hingga 80 persen biaya operasi peternakan ikan.

Memberi pakan terlalu banyak akan berdampak negatif pada lingkungan dalam berbagai cara, berhubung banyak makanan ikan yang akhirnya terbuang percuma. Makanan yang terbuang ini nantinya juga akan berdampak buruk pada kesehatan ternak.

Di lain hal, ikan mungkin tidak dapat bertahan hidup bila kurang diberi pakan. Rumit dan tidak terukurnya metode pemberian pakan dalam skala komersil pada akhirnya akan berdampak pada kerugian ekonomi bagi peternak.

eFishery menyediakan solusi berbasis teknologi yang inovatif dengan harga terjangkau untuk menyelesaikan masalah – dalam bentuk pemberi pakan otomatis yang menggunakan sensor untuk mengukur nafsu makan ikan, dan memberikan pakan dalam dosis yang dibutuhkan. Didesain untuk peternak skala kecil dan besar, sistem eFishery bisa menangkap nafsu makan, mendistribusikan makanan secara otomatis, dan memberikan laporan konsumsi makanan di smartphone peternak secara real time.

Dalam keterangan tertulisnya, (9/9/2015), Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy, Co-Founder dan CEO eFishery menguraikan keinginannya untuk memecahkan ketidakefisienan kegiatan pemberian pakan di bisnis peternakan ikan ini.

“Saya menemukan masalah ini saat menjadi peternak ikan juga dulu. Para pekerja memberi pakan ikan secara tidak efisien, dan peternak tidak memiliki teknologi apapun untuk mengendalikan proses pemberian pakan. Kami menciptakan produk ini untuk membuat bisnis peternakan ikan dan udang menjadi semakin efisien, nyaman, dan memiliki akuntabilitas, ungkapnya.”

eFishery mendapatkan uang dengan menjual alat pemberi pakan pintar kepada peternak dan distributor. Mereka juga mendapatkan penghasilan dari biaya langganan pemakaian software yang digunakan untuk memonitor dan menganalisa aktivitas pemberian pakan ikan secara real time di smartphone atau tablet tiap bulannya. Rata-rata, sistem pemberian pakan otomatis eFishery mengurangi jumlah makanan yang digunakan sebesar 21 persen.

Dalam dua tahun terakhir, eFishery telah menjual ratusan unit pemberi pakan. Terdapat lebih dari 17.000 peternakan ikan dan udang yang sedang berdiskusi dengan eFishery untuk menjadi klien, beberapa diantaranya merupakan bisnis dari Thailand, Singapura, India, Tiongkok, Brazil, dan sejumlah negara di Afrika.

“Kami sangat bersemangat ingin memecahkan tantangan global dalam hal pemberian pakan ikan bersama eFishery,” ujar Amy Novogratz, Partner di Aqua-spark. “Indonesia memiliki sekitar 3,3 juta kolam ikan dan 2,7 juta peternakan ikan. Solusi ini juga dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi berbagai industri secara global yang terjangkit masalah yang sama. eFishery berpotensi dapat menentukan standar baru untuk bisnis akuakultur dan membuat industrinya semakin transparan, berbasis data, dan akuntabel – semua faktor yang akan membuat semua bisnis di sektor ini menjadi lebih menarik di mata investor.”

Hal yang tak jauh berbeda diutarakan Andrias Ekoyuono, VP of Business Development Ideosource. “eFishery merupakan contoh sempurna sebuah perusahaan yang sedang menyelesaikan masalah nyata di pasar yang menguntungkan,” katanya.

Sebagai informasi, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), lebih dari 96 persen aktivitas peternakan ikan di seluruh dunia terkonsentrasi di Asia. Di Indonesia saja, pangsa pasar industri akuakultur bernilai sebesar Rp 76 triliun.

eFishery akan bergabung di jaringan besar Aqua-spark yang berisikan para ahli, organisasi, institusi, dan perusahaan portofolio yang saling bekerja sama untuk menciptakan bisnis hebat dan membangun industri akuakultur global. Digabungkan dengan keahlian Ideosource di bidang teknologi Indonesia, kedua investor akan dapat mendukung visi jangka panjang eFishery.

Startup asal Bandung ini akan menggunakan dana barunya untuk tiga hal. Mereka akan menjangkau lebih banyak distributor, menemukan mitra lokal, dan mengembangkan pangsa pasarnya secara agresif di Indonesia.

Saat ini produk eFishery baru tersedia di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra. Perusahaan juga akan mengimplementasikan model penyewaan dimana para peternak dapat menyewa produk eFishery dan membayar penggunaannya tiap bulan, atau bahkan membayar setelah musim panen. Dengan begitu, peternak skala kecil dapat lebih mudah mengadopsi teknologi eFishery.

eFishery akan segera mengembangkan platform software-nya, menciptakan dashboard yang lebih baik untuk pengguna, dan menambah berbagai fitur dan kompatibilitas ikan dalam alatnya. Untuk melakukan hal itu, perusahaan akan merekrut talenta terbaik di bagian teknologi (hardware dan software) dan juga di bagian akuakultur.

Sebelumnya, eFishery telah memenangkan sejumlah penghargaan lokal dan internasional seperti Get in The Ring 2014 dan Indonesia ICT Award 2013. Dengan pengumuman ini, eFishery telah menjadi salah satu startup IoT pertama yang mendapatkan investasi dari modal ventura. [IF]

Menapaki Mobile Broadband Bersama 4G LTE

0

Jakarta – Teknologi berkembang seiring berjalannya waktu. Tak  terkecuali sistem seluler. Dalam perjalanannya, sistem ini  telah berevolusi dalam empat fase utama atau generasi. Generasi pertama, atau teknologi 1G hanyalah transmisi analog untuk panggilan suara saja. Generasi kedua, atau 2G, memperkenalkan  transmisi digital dan menawarkan dukungan pertama untuk data, meskipun fokus utamanya masih pada panggilan suara. Saat itu, ponsel generasi kedua didasarkan pada salah satu dari dua standar, yakni GSM dan CDMA. Dengan kecepatan rata-rata jaringan 2G baik GSM maupun CDMA sekitar 9,6 Kbps, atau hampir sama dengan modem yang ada di era 90-an.

Di ranah GSM, sebuah standar yang disebut GPRS kemudian datang dengan menawarkan kemampuan transmisi data yang lebih baik. Tahapan ini dikenal sebagai 2.5G. GPRS lantas berkembang menjadi jaringan EDGE (kecepatan data sampai 400 kbps) yang masih digunakan oleh banyak ponsel saat ini. Sementara di dunia CDMA, 2.5G disebut sebagai 1XRTT, atau hanya 1X dan menjanjikan kecepatan download mulai dari 600 kbps sampai 1,4 Mbps.

Setelah itu, hadirlah generasi ketiga, atau 3G. Generasi  ini terbagi menjadi 2 standar yaitu W-CDMA atau biasa dikenal dengan UMTS dan CDMA EV-DO. Namun, karena teknologi 3G dianggap belum sempurna, maka teknologi 3,5G pun muncul. Teknologi ini merupakan penyempurnaan dari teknologi 3G, dengan  peningkatan transfer data yang lebih tinggi dibandingkan teknologi sebelumnya.

Tahap berikutnya, adalah 4G.

Apa itu 4G?

Kita telah mendengar banyak cerita tentang 4G LTE, khususnya selama beberapa tahun terakhir ini. Kita diberitahu bahwa 4G LTE  itu lebih cepat, 4G LTE itu bisa mengunduh lebih banyak file gambar, dan memungkinkan kita menonton film serta melakukan video-chat dimana pun dan kapan pun.

Well, semua orang telah mendengar klaim itu sebelumnya, tapi apakah sudah semua orang juga paham dengan apa arti 4G LTE sebenarnya?

4G LTE pada dasarnya terdiri dari dua kata yang masing-masing memiliki makna tersendiri. 4G berarti fourth-generation technology, yang umumnya mengacu pada pengembangan teknologi telepon seluler sebagai kelanjutan dari teknologi 3G (atau third generation), sementara LTE merupakan kependekan dari Long Term Evolution yang merupakan jenis dari teknologi 4G itu sendiri. Nama resmi dari teknologi 4G sendiri, menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and beyond.”

4G hadir untuk menawarkan pengguna mobile internet broadband yang tak  hanya berkali-kali lipat lebih cepat tetapi juga handal untuk perangkat seperti smartphone, tablet ataupun laptop. secara teori, 4G mampu memberikan kecepatan transfer data 100 megabit hingga 1 Gb per detik. Sebuah kecepatan yang mengesankan, bukan? Meski mungkin dalam kenyataannya tidak akan mungkin dicapai.

Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan pun dan dimana pun, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Namun sistem 4G ini masih membingungkan dan masih belum memiliki definisi yang formal. Ada yang  mengatakan bahwa 4G merupakan sistem yang berbasis IP terintegrasi penuh.

Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik hingga 1Gb/detik baik di dalam maupun di luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang dioperasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular.

Ada Apa Dibalik Teknologi 4G?

WiMAX vs LTE

wimax-vs-lteKita mengenal ada dua standar 4G yang telah dikembangkan dan digunakan di dunia saat ini, mereka adalah WiMAX dan LTE.

WiMAX, yang berdiri sebagai kependekan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access digunakan pertama kali di Indonesia pada 2010, namun jaringan WiMAX pertama diluncurkan di Korea Selatan pada tahun 2006.  Jaringan ini pada dasarnya masih memiliki hubungan keluarga dengan WiFi – dengan protocol 802.16e – yang kini mulai tergeser seiring adanya keterbatasan jarak. Konon, jangkauan WiMAX mencapai radius 30 mil. Sama seperti Wi-Fi yang bisa kita temukan pada ponsel CDMA maupun GSM, WiMAX pun bisa digunakan di kedua jaringan tersebut.

Sementara LTE – yang diluncurkan pertama kali di Swedia pada tahun 2009, merupakan sebuah standar komunikasi nirkabel berbasis jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA untuk akses data kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler maupun perangkat mobile lainnya.

Namun sayang, walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G, LTE yang dipasarkan sekarang ini konon belum dapat disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya. Pasalnya, LTE yang di tetapkan 3GPP pada release 8 dan 9 belum memenuhi standarisasi organisasi ITU-R,  salah satu dari tiga sektor (divisi atau unit) dari International Telecommunication Union (ITU) yang bertanggung jawab untuk komunikasi radio. Lain halnya dengan teknologi LTE Advanced, yang dipastikan akan memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai teknologi 4G.

Secara teori, 4G LTE memang bisa dibilang lebih menjanjikan dibanding WiMAX. Selain kecepatannya lebih baik – disebut-sebut memiliki kecepatan download hingga 300Mbps dan upload 75 Mbps – implementasi 4G LTE juga diperkirakan akan lebih cepat  mengingat operator tidak perlu lagi membangun perangkat dari awal melainkan cukup dengan mengupgrade dari teknologi yang ada sebelumnya.

TDD LTE vs FDD LTE

Dua istilah ini adalah hal lainnya yang akan sering kita dengar ketika sedang membicarakan 4G. Secara garis besar, ini adalah teknik penyampaian atau pengaliran data dalam system komunikasi. Bedanya,  jika FDD yang merupakan kependekan dari Frequency Division Duplexing, mengalirkan data dengan menggunakan dua buah saluran frekuensi yang berbeda antara mengirim dan menerima, TDD kebalikannya.

Berdiri sebagai kependekan dari Time Division Duplexing, teknik ini menggunakan satu saluran frekuensi untuk mengirim dan menerima data, tapi dengan waktu yang berbeda. Keunggulan cara ini, karena pengiriman dan penerimaan data dilakukan dengan menggunakan satu saluran, maka kapasitas yang tersedia bisa menjadi lebih besar dibanding FDD.  Teknik ini juga sangat cocok untuk data yang dikirimkan secara asimetris, seperti browsing internet, video surveillance atau broadcast.

Saat ini, FDD LTE digunakan di banyak Negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Beberapa nama operator seperti  Telkomsel, XL, Indosat dan Tri tecatat menggunakannya. Sementara Smartfren memilih memadukan keduanya.

4G Di Indonesia

Smartfren-4G-LTE-AdvancedMeskipun 4G terbilang baru di Indonesia, namun teknologi 4G sendiri sebenarnya telah menjadi topik hangat di sekitar kita sejak beberapa tahun yang lalu.  Diawali dari uji coba jaringan 4G LTE yang dilakukan  Telkomsel dua tahun silam  – lebih tepatnya ketika berlangsungnya konferensi APEC di Bali pada bulan Oktober 2013 – kemudian disusul Bolt yang menyediakan Bolt Super 4G LTE pada bulan November 2013. Bedanya, jika Telkomsel mengoperasikan layanan 4G LTE mereka di frekuensi 1800 MHz, Bolt menerapkan teknologi Time Division Duplex (TDD-LTE) pada frekuensi 2300 MHz.

Jenis teknologi yang sama juga digunakan oleh Smartfren, yang baru-baru ini resmi menggelar layanan 4G LTE-nya di tanah air. Sebagai informasi, jaringan 4G LTE-Advanced Smartfren beroperasi di frekuensi 850 MHz dan 2.300 MHz. Hal ini konon membuat Smartfren tak hanya menggunakan  teknologi TDD (Time Division Duplex) semata, tetapi juga teknologi FDD (Frequency Division Duplex) pada frekuensi 850 MHz.

Ketiga operator yang tersisa, seperti XL, Indosat dan Tri juga telah lebih dulu menyusul Telkomsel untuk menyediakan layanan 4G LTE bagi pelanggannya.

Mengusung nama XL HotRod 4G LTE, XL Axiata melakukan ujicoba jaringan untuk pertama kalinya di Kota Kasablanka, Central Park, Euphoria Lounge Menara Prima, XL Xplor Senayan City dan Graha XL pada 28 Oktober 2014. Saat itu, kecepatan internet XL 4G LTE diklaim dapat mencapai 100 Mbps. Lain halnya dengan Indosat, yang datang dengan layanan bertajuk Indosat Super 4G LTE. Operator ini mengklaim dapat mencapai kecepatan 185 Mbps download dan 41 Mbps upload. Saat itu, Indosat melakukan ujicoba jaringan 4G LTE mereka di sekitar Monumen Nasional, Jakarta Pusat pada 20 November 2014 dengan menggunakan media BTS di atas Gedung kantornya.

Sementara Tri, yang baru akan mengkomersialkan layanan 4G LTE mereka akhir tahun ini, mengklaim memiliki kecepatan download 36 Mbps dan upload 8 Mbps – berkat pita lebar 5MHz yang mereka punya. Saat ini, 4G LTE yang dideklarasikan Tri di Banjarmasin  masih berupa trial untuk uji kelayakan operasi (ULO). Rencananya, pengguna baru akan bisa mencobanya setelah peluncuran komersil pada 23 November 2105 mendatang, atau setelah penataan frekuensi 1.800 selesai.

Susahnya Menggelar 4G

Tak ubahnya sebuah teknologi baru, yang umumnya membutuhkan kesiapan untuk bisa diterima, penerapan teknologi 4G di Indonesia pun tak luput dari berbagai kendala. Entah itu  yang berkaitan dengan investasi tambahan, upgrade peralatan dan software, hingga yang paling utama penataan ulang frekuensi.

Kembali ke awal tahun 2015, ketika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) resmi membuka layanan 4G LTE. Kala itu, ada kesan bahwa izin yang dikeluarkan Pemerrintah agak setengah hati. Pasalnya pemerintah memberikan ijin penggunaannya di spektrum 900 MHz yang hanya memberikan lebar pita maksimal 25 MHz saja untuk seluler. Penggunaan spektrum 900 MHz sebagai langkah awal penerapan 4G LTE ini sendiri mengundang banyak perdebatan, karena idealnya untuk menghadirkan layanan LTE yang optimal setidaknya operator harus memiliki 20 MHz di spektrum mana saja.

Indosat misalnya, untuk frekuensi 900 MHz ini mereka memiliki pita dengan lebar 10 MHz, sementara XL dan Telkomsel masing-masing memiliki 7,5. Itu artinya, operator hanya bisa menyediakan kapasitas sebesar 5 MHz saja. Akibatnya alokasi pita lebar masih seperempat dari lebar pita ideal dan kecepatannya baru bisa dirasakan maksimal sekitar 33-36 Mbps, itupun di tempat tertentu di saat jaringan sedang lengang.

Kabar baik, karena kemudian Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meresmikan jaringan 4G LTE tahap kedua yang beroperasi di frekuensi 1.800 MHz. Keputusan ini disambut baik semua operator di tanah air, karena dipastikan akan memberikan kecepatan akses yang lebih baik, jika tidak bisa dibilang cepat, dibanding tahap satu.

Telkomsel

Telkomsel, dalam hal ini menjadi satu-satunya operator yang telah siap menggelar layanan 4G LTE di frekuensi 1.800 MHz secara komersial. Tak kurang 150 BTS 4G mereka siapkan untuk menyambut 4G tahap kedua, dan bahkan dioperasikan di hari pertama  peluncuran yang dilakukan di Makassar pada 6 Juli 2015 lalu. Operator yang memiliki lebih dari 1.000 BTS 4G ini mengklaim jaringan 4G mereka di kota Makassar memiliki kecepatan rata-rata 72 Mbps.

Indosat

Berbeda dengan Telkomsel yang memilih Makassar sebagai kota 4G pertamanya, Indosat memilih daerah Balikpapan untuk dijadikan daerah uji jaringan 4G. Selain refarming atau tata ulang frekuensi di 1.800 MHz yang telah selesai di beberapa kota di Kalimantan, alasan Indosat memilih kota Balikpapan adalah karena Indosat ingin kembali meraih kejayaan yang dulu pernah diraih di Kalimantan. Dengan sumber daya di pita lebar sebesar 20 MHz di frekuensi 1.800 MHz, Indosat mengklaim mampu menggelar jaringan 4G LTE rata-rata 90 Mbps sampai 100 Mbps. Bahkan, Indosat mengklaim bisa mencapai kecepatan hingga 185 Mbps.

XL Axiata

Perusahaan yang telah mengakuisisi Axis ini memilih Lombok untuk uji jaringan 4G pertama di Indonesia. Alasannya, terdapat lebih dari 85 persen pelanggan XL di daerah tersebut. Dengan jatah kanal 22,5 MHz di spektrum 1.800 MHz yang dimilikinya – setelah mengakuisisi Axis tahun lalu – XL memilih Lombok untuk uji jaringan 4G pertamanya di Indonesia. Alasannya sederhana, Lombok adalah kota XL, dengan lebih dari 85 persen penduduknya menjadi pelanggan operator tersebut.

Tri Indonesia

Memilih akhir tahun sebagai waktu komersialisasi layanan 4G LTE-nya, Hutchison 3 Indonesia memegang kanal seluas 10 MHz di frekuensi 1.800 MHz. Dari total kanal tersebut, setengahnya atau 5 MHz akan dialokasikan untuk implementasi 4G LTE.

Secara teori, dengan lebar 5 MHz yang dialokasikannya, pengguna bisa merasakan kecepatan download 36 Mbps dan upload 8 Mbps. Namun kecepatan asli yang diterima pengguna bisa saja bervariasi tergantung dari perangkat dan situs jaringan 4G LTE itu. Saat ini, Tri masih enggan untuk menyebutkan daerah mana saja yang akan merasakan layanan 4G LTE mereka. Tri mengaku masih menghitung-hitung harga yang terjangkau untuk jaringan 4G ini.

Smartfren

Meski agak tertinggal dibanding tiga operator GSM, yakni Telkomsel, XL, dan Indosat, yang telah lebih dulu mengkomersialkan layanan LTE mereka, namun Smartfren tampak percaya diri dengan teknologi 4G LTE-A yang diusungnya. Pasalnya, tak seperti 4G LTE yang hanya mampu menghasilkan kecepatan hingga 150 Mbps, LTE-A disebut-sebut bisa menawarkan kecepatan hingga 300 Mbps.

Selain itu, frekuensi untuk layanan Internet bergerak milik Smartfren Telecom pun berjalan di dua frekuensi berbeda, 2.300 Mhz dan 850 MHz. Pada frekuensi 2.300 MHz, Smartfren mempunyai sumber daya pita seluas 30 MHz, sementara di frekuensi 850 MHz ada pita seluas 10 MHz.

Di mana kita bisa mendapatkan jaringan 4G LTE?

Saat ini, 6 kota besar seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar, tercatat telah menikmati jaringan 4G LTE dari Telkomsel. Sementara Indosat, dengan program layanan Super 4G-LTE-nya telah berhasil mengunjungi Jakarta, Bandung, Yogyakarta,  Bali dan Balikpapan. Kota lain di Kalimantan disebut-sebut akan  menyusul setelahnya.

Tak jauh berbeda dengan kedua rekannya, XL dengan lebih dari 200 BTS 4G yang dimilikinya tak hanya menjangkau sejumlah area di kota kesayangannya, Lombok, XL juga berencana untuk mengoperasikan layanan 4G LTE 1.800 MHz mereka di Bandung, Surabaya, Denpasar, dan Jakarta. Itu belum termasuk beberapa kota yang sudah menggunakan frekuensi 900 MHz seperti Medan, Bogor, dan Yogyakarta.

Smartfren memilih kota Batam sebagai daerah pertama pengujian jaringan 4G miliknya. Kota tersebut dipilih karena sebelumnya Smartfren telah mempersiapkan perangkat smartphone 4G untuk pasar Sumatera terlebih dahulu.

Apa yang dibutuhkan untuk menikmati 4G?

4G LTE tahap dua telah resmi disahkan di Indonesia. Itu artinya, hanya tinggal menunggu waktu hingga Anda benar-benar bisa menikmati internet cepat ala teknologi generasi keempat.  Tapi tentu saja, ada hal-hal tertentu yang harus Anda penuhi untuk mewujudkan itu. Sebuah ekosistem yang memungkinkan kita menikmati layanan 4G secara optimal.

TKDNSmartphone

Ya, Anda akan membutuhkan smartphone baru di sini. Jadi, kecuali Anda memiliki iPhone 6, Sony Xperia Z LTE atau smartphone lainnya yang memiliki kemampuan 4G, smartphone yang Anda miliki sekarang tidak akan bekerja di jaringan 4G.

Lalu bagaimana jika di spesifikasi smartphone Anda tertulis 4G, apakah otomatis bisa beroperasi di jaringan 4G operator seluler tanah air? Belum tentu juga, karena smartphone 4G Anda bisa jadi tidak mendukung frekuensi yang sama dengan jaringan operator 4G operator seluler di Indonesia.

Untuk itu, pastikan untuk mengecek frekuensi yang di-support oleh smartphone 4G Anda. Misal, support dual band, 2100 MHz dan 1800 MHz. Atau support Tri-band, 2100 MHz, 1800 dan 900 MHz.

Di bawah ini adalah beberapa dari smartphone yang jaringan 4G di Indonesia:

  • Samsung Galaxy S5, Samsung Galaxy Alpha, Samsung Galaxy Tab S 8.4, Samsung Galaxy Tab S 10.5, Samsung Galaxy S6, Samsung Galaxy S6 Edge
  • LG G3, LG G2, LG Nexus 5, LG G Pad, LG G Flex, LG G Pro, LG G4
  • Sony Xperia Z3, Sony Xperia Z3 Compact, Sony Xperia Z3 Tablet, Sony Xperia M2 Aqua, Sony Xperia Z2, Sony Xperia Z1, Sony Xperia T3, Sony Xperia T2 Ultra, Sony Xperia M4 Aqua, Sony Xperia C3
  • HTC One M8
  • Huawei Ascend Mate 7, Huawei Ascend P7, Huwei Honor 6
  • Lumia 820, Lumia 920, Lumia 930, Lumia 1520, Lumia 640, Lumia 1020, Lumia 1320
  • Oppo N1 Mini, Oppo Find 7, Oppo Find 7a, Oppo N3, Oppo R5
  • Apple iPhone 5, Apple iPhone 5S, Apple iPhone 5C, Apple iPhone 6, Apple iPhone 6 Plus
  • BlackBerry Z10, BlackBerry Q5, BlackBerry Q10, BlackBerry Passport, BlackBerry Classic
  • Xiaomi Redmi 2, Xiaomi Mi4i
  • Lenovo K910, Lenovo K92, Lenovo Vibe X2
  • Wiko Ridge Fab 4G, Wiko Highway 4G, Wiko Pure 4G
  • Acer Liquid Z410, Acer Liquid X1
  • Bolt Powerphone E1, Polytron Zap 5, Sharp AQUOS Crstal, Asus ZenFone 2

Kartu SIM

4g-sim-cardsJika Anda berpikir bahwa smartphone adalah satu-satunya hal yang akan Anda butuhkan untuk bisa menikmati koneksi internet cepat ala 4G, Anda salah. Pasalnya, teknologi ini tak hanya membutuhkan smartphone yang bisa mendukung jaringannya, tetapi juga kartu SIM. Anda harus menggantinya dengan yang sesuai.

Bolt sebagai provider baru di tanah air menyediakan kartu SIM khusus yang hanya berlaku untuk modem dan smartphone khusus dari Bolt. Sementara XL, selain mewajibkan para pelanggannya untuk mengganti kartu SIM, juga mewajibkan pelanggannya untuk menggunakan paket data khusus 4G.

Telkomsel lain lagi, untuk bisa menikmati koneksi operator ini konon ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Pertama, kartu yang bisa ditukarkan adalah kartu yang berdomisili di Jakarta dan Bali. Kedua, pastikan Anda telah teregistrasi dengan identitas yang benar pada kartu Telkomsel yang sedang digunakan, karena saat penukaran kartu pihak Telkomsel akan memeriksa kesesuaian data yang Anda daftarkan dengan data KTP/SIM. Ketiga, pastikan smartphone yang Anda miliki mendukung teknologi 4G LTE, karena apabila tidak, smartphone Anda tidak akan mendapat sinyal sama sekali. Meskipun tidak ada jaminan bahwa setelah smartphone Anda mendukung 4G LTE akan mendapat koneksi 100 persen.

Internet of Things, Bawa Dunia ke Alam Maya

1

Jakarta – Bicara tentang Internet of Things, sebagian dari Anda mungkin akan dengan mudah menyimpulkan, bahwa ini pasti berkaitan dengan sesuatu, dalam hal ini benda, yang berhubungan dengan internet. Well, pengertian ini sebenarnya tidak salah, meski  tidak juga sepenuhnya benar. Pasalnya, Internet of Things tak hanya sekadar berkutat dengan komputer, tablet ataupun smartphone, ini jauh lebih besar dari itu. Internet of Things menggambarkan sebuah dunia di mana apa saja dapat dihubungkan dan berkomunikasi dengan cara yang cerdas. Dengan kata lain, dengan Internet of Things, dunia fisik menjadi salah satu sistem informasi yang besar.

Apa itu Internet of Things?

Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep komputasi yang menggambarkan masa depan dimana benda-benda fisik sehari-hari akan terhubung ke Internet dan dapat mengidentifikasi dirinya ke perangkat lain. Istilah ini erat diidentifikasi dengan RFID  (Radio Frequensi Identifity) sebagai metode komunikasi, meskipun dapat juga mencakup teknologi sensor lainnya, teknologi nirkabel atau kode QR.

IoT penting karena obyek yang dapat mewakili dirinya secara digital menjadi sesuatu yang lebih besar daripada obyek itu sendiri. Tidak lagi hanya sekadar apakah objek itu berhubungan dengan Anda, tetapi kini terhubung ke obyek dan pusat data di sekitar. Ketika banyak objek bertindak bersama-sama, mereka dikenal sebagai memiliki “kecerdasan ambien.” Singkat kata, segala sesuatu dalam hidup kita, mulai dari lampu jalan hingga pelabuhan, akan dibuat “pintar.”

Istilah Internet of Things pertama kali dicetuskan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT. Saat itu, Ashton menilai Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti yang pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.

Saat ini, penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan, sehingga tidak mengherankan jika definisi standar mengenai hal ini masih belum bisa benar-benar dirumuskan.  Selain dari apa yang dimaksud Ashton, Internet of Things juga memiliki banyak defenisi lainnya di luar sana.

Casagras (Coordination and support action for global RFID-related activities and standardisation), misalnya, mendefinisakan Internet of Things sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi.

Infrastruktur sendiri terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen. Ini juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.

Hal yang tak jauh berbeda digulirkan SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte). Menurut perusahaan penyedia solusi dari Jerman ini, Internet of Things merupakan dunia dimana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.

Sementara ETP EPOSS, melihat Internet of Things sebagai jaringan yang dibentuk oleh hal-hal atau benda yang memiliki identitas, pada dunia maya yang beroperasi di ruang itu dengan menggunakan kecerdasan antarmuka untuk terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna, konteks sosial dan lingkungan.

Things dalam Internet of Things

the-internet-of-thingsSeperti telah kami sebutkan sebelumnya, Internet of Things adalah sebuah konsep yang sangat global, yang defenisinya pun, hingga saat ini belum benar-benar bisa dirumuskan. Dan berbicara tentang Internet of Things, tak bisa hanya dengan mengungkit-ungkit soal komputer, tablet ataupun smartphone, ini jauh lebih  besar dari yang Anda bayangkan.

Things, dalam Internet of Things bisa berupa orang dengan monitor jantung implan, peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil dengan sensor built-in untuk mengingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah – atau objek alami atau buatan manusia  yang dapat diberi alamat IP dan dilengkapi dengan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan.

Sejauh ini, Internet of Things dikaitkan paling dekat dengan komunikasi mesin-ke-mesin (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, serta utilitas minyak dan gas. Produk yang dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M sering disebut sebagai cerdas.

Bagaimana IoT Bekerja?

Internet of Things bekerja dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapapun.

Di sini, internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut.

Terdengar mudah, bukan? Tapi tentu saja bukan tanpa kesulitan. Tantangan terbesar dalam melakukan konfigurasi pada Internet of Things adalah menyusun jaringan komunikasi itu sendiri, dimana jaringan tersebut tak hanya terbilang kompleks, tetapi juga memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu, biaya yang mahal juga sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.

Implementasi Internet of Things

20130522%20AMS-IX_infographic%20Internet%20of%20Things%20finalSeperti telah dikemukakan sebelumnya, Internet of Things mengacu pada pengidentifikasian suatu objek yang digambarkan secara virtual di Internet. Jadi dapat dikatakan bahwa Internet of Things adalah bagaimana suatu objek yang nyata di dunia ini digambarkan di dunia maya (Internet).

Samsung, dalam ajang IFA yang digelar di Berlin, Jerman beberapa waktu lalu mungkin hanyalah satu dari sekian banyak perusahaan yang menunjukkan bagaimana Internet of Things (IoT) sebagai sebuah visi menjadi nyata. Melalui ajang tahunan ini perusahaan asal Korea Selatan itu menampilkan berbagai perangkat baru yang terhubung satu sama lain. Bayangkan bagaimana  televisi di rumah Anda mati dengan sendirinya ketika Anda tanpa sengaja tertidur, atau bagaimana AC  menyesuaikan suhu untuk lingkungan tidur yang sempurna. Pun demikian dengan ketika Anda yang sedang diburu-buru waktu, hanya perlu menggunakan aplikasi di smartphone untuk membuat mesin cuci bekerja.

Tak hanya itu, bahkan Starbucks dalam beberapa tahun ke depan, dilaporkan berencana menghubungkan kulkas dan mesin kopi milik mereka dengan teknologi yang sama, Internet of Things. Dengan cara ini, mereka dapat meningkatkan pelayanan mereka dengan mengetahui apa saja yang lebih disukai konsumen, meramalkan kebutuhan stock barang (kopi,dan lain-lain), dan masih banyak lainnya yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan keuntungan.

Bisa dibayangkan bukan, apa jadinya ketika semua benda, bahkan manusia, hewan dan tumbuhan dilengkapi dengan alat pengidentifikasian? Semua bisa dikelola secara efisien dengan bantuan komputer. Dan pengidentifikasian tersebut dapat dilakukan dengan beberapa teknologi lain, sebut saja “kode batang” (Barcode), Kode QR (QR Code) dan Identifikasi Frekuensi Radio (RFID).

Teknologi…. 

  • Barcode

Barcode adalah sebuah kumpulan data optik yang dapat dibaca oleh alat pemindainya. Barcode atau kode batang awalnya digunakan untuk otomatisasi pemeriksaan barang di swalayan dan hingga saat ini barcode (tipe UPC (Universal Price Codes)) masih banyak digunakan untuk keperluan tersebut.

Alasannya sederhana, selain karena proses Input data lebih cepat, teknologi barcode juga  lebih tepat, lebih akurat dan hemat. Yang terakhir, dikarena teknologi ini dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang. Tentunya, dengan harga yang juga jauh lebih murah. Apalagi jika dibandingkan dengan RFID. Hal ini kemudian bermuara pada peningkatan Kinerja Manajemen, dimana dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen pun akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.

Prinsip kerja teknologi barcode juga terbilang sederhana, yakni cukup dengan mendekatkan barcode pada pemindainya, maka pemindai akan memancarkan cahaya dan mengidentifikasi informasi atau kode yang ada pada barcode tersebut.

  • QR Code

Kode QR atau lebih dikenal dengan sebutan QR Code (Quick Response Code) adalah sebuah barcode dua dimensi yang diciptakan untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan barcode, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, teknologi yang dikembangkan oleh Denso Wave – salah satu divisi pada Denso Corporation – ini mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal. Oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang.

Saat ini, QR Code banyak digunakan sebagai alat penaut fisik yang dapat menyimpan alamat dan URL, nomer telepon, teks dan sms yang dapat digunakan pada majalah, surat harian, iklan, pada tanda-tanda bus, kartu nama ataupun media lainnya. Atau dengan kata lain sebagai penghubung secara cepat konten daring (dalam jaringan/online) dan konten luring (luar jaringan/offline).

Kehadiran kode ini memungkinkan semua orang berinteraksi dengan media yang ditempeli oleh kode QR, melalui ponsel secara efektif dan efisien. Semua orang juga dapat menghasilkan dan mencetak sendiri kode QR, sehingga orang lain dapat dengan mudah mengakses alamat URL ataupun segala informasi yang disimpan oleh kode QR tersebut .

  • RFID

RFID atau Identifikasi Frekuensi Radio (Radio Frequensi Identifity) merupakan salah satu teknologi implementasi dari Internet of Things. RFID adalah sebuah metode identifikasi secara otomatis dengan menggunakan suatu piranti yang disebut RFID tag atau transponder. Saat ini, RFID  sudah cukup banyak digunakan, dikarenakan kepraktisan dan efisiensinya dalam mendukung segala aktivitas kehidupan manusia. Entah itu pada sektor produksi, distribusi maupun konsumsi.

Alasannya, label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Sehingga memudahkan penggunanya untuk mendata (mengetahui jumlah maupun keberadaan atau lokasi) barang yang dimilikinya tersebut. Prinsip kerja RFID sangatlah sederhana yaitu RFIDtag (label RFID) memuat informasi dalam bentuk elektronik dan ketika bertemu dengan RFIDreadernya, informasi itu akan dikirimkan ke RFIDreader dalam bentuk gelombang radio (makanya disebut Radio Frequensi Identifity). Sehingga benda tersebut dapat teridentifikasi oleh RFIDreadernya.

Metode….

Metode yang digunakan oleh Internet of Things adalah nirkabel atau pengendalian secara otomatis tanpa mengenal jarak. Pengimplementasian Internet of Things sendiri biasanya selalu mengikuti keinginan si developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang ia ciptakan, apabila aplikasinya itu diciptakan guna membantu monitoring sebuah ruangan maka pengimplementasian Internet of Things itu sendiri harus mengikuti alur diagram pemrograman mengenai sensor dalam sebuah rumah, berapa jauh jarak agar ruangan dapat dikontrol, dan kecepatan jaringan internet yang digunakan.

Perkembangan teknologi jaringan dan Internet seperti hadirnya IPv6, 4G, dan Wimax, dapat membantu pengimplementasian Internet of Things menjadi lebih optimal, dan memungkinkan jarak yang dapat di lewati menjadi semakin jauh, sehingga semakin memudahkan kita dalam mengontrol sesuatu.

Kenapa Internet of Things penting?

Banyak alasannya. Mungkin itu jawaban yang paling pas untuk menggambarkan betapa banyaknya manfaat yang mungkin saja kita dapatkan dari pengembangan teknologi ini. Selain mempermudah pekerjaan, Internet of Things juga memungkinkan kita mengerjakan sesuatu lebih cepat, dan efisien. Kita juga dapat  mendeteksi keberadaan pengguna. Tak peduli di mana pun dia berada. Ambil contoh  barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati.

Selain itu, dengan barcode kita juga bisa memprediksi produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi. Jadi tidak perlu lagi susah – susah menghitung secara manual. Contoh lain adalah ketika kita bepergian ke sebuah negara seperti misalnya Singapura. Jika kita ingin  menggunakan transportasi umum seperti MRT atau bis, kita cukup menggunakan atau membeli sebuah kartu. Kartu ini biasanya digunakan oleh para wisatawan sebagai pengganti uang untuk membayar jasa transportasi yang telah digunakan. Sementara warga setempat menggunakan kartu tanpa pengenal atau kartu pelajar sebagai alat membayarnya. Cara ini lebih efisien dan cepat ketimbang kita harus menggunakan uang tunai. Belum lagi jika kita harus menunggu uang kembalian. Hmm…  kabar baik karena kita di sini juga mulai perlahan menerapkan hal serupa di TransJakarta. (IF/HZ)

Fiber Optic, Urat Nadi Jaringan Internet

0

Jakarta – Bagi anda yang sering bergelut di bidang industri TI pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Fiber Optic. Namun buat sebagian orang, istilah ini masih di anggap tabu dan tidak jarang mereka mengartikannya dengan keliru.

Sebenarnya, saat ini sudah ada rumah-rumah yang mengadopsi teknologi fiber optic ini. Melalui peran beberapa operator, jalur fiber optic sudah sampai di kawasan perumahan dan memiliki kecepatan internet hingga 20mbps.

Nah, sebetulnya apa sih fiber optic tersebut?

Fiber Optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah dari sinar laser atau LED.

Sekitar 20 tahun yang lalu, kabel fiber optik telah mengambil alih dan mengubah wajah teknologi industri telepon jarak jauh maupun industri automasi dengan pengontrolan jarak jauh. Serat optik juga memberikan peranan besar membuat Internet dapat digunakan di seluruh dunia.

Pada tahun 1997 fiber optic menghubungkan seluruh dunia, Fiber-Optic Link Around the Globe (FLAG) menjadi jaringan kabel terpanjang di seluruh dunia yang menyediakan infrastruktur untuk generasi internet terbaru.

Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi fiber optic sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.

Cara Kerja Fiber Optik

Pada prinsipnya fiber optic memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh fiber optic.

Untuk mengirimkan percakapan-percakapan telepon atau internet melalui fiber optic, sinyal analog dirubah menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel melakukan on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber optic modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali /second.

Sebuah kabel fiber optic terbuat dari serat kaca murni, sehingga meski panjangnya berkilo-kilo meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya.

Kelebihan Fiber Optik

  1. Bandwidth sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan.
  2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi.
  3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang.
  4. Kebal terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio.
  5. Tidak ada tenaga listrik dan percikan api.
  6. Tidak berkarat.

Kekurangan Fiber Optik

  1. Beberapa faktor membatasi efektivitas kabel FO. Selain instalasinya yang mahal, sistem ini mungkin sinyalnya kurang kuat, hal ini disebabkan karena faktor fisik ataupun material.
  2. Dispersi dapat mempengaruhi volume informasi yang dapat diakomodasi.
  3. Tidak seperti halnya dengan kawat atau plastik, fiber juga lebih sulit untuk disambung.
  4. Sambungan akhir dari kabel fiber harus benar-benar akurat untuk menghindari transmisi yang tidak jelas.
  5. Komponen FO mahal dan membutuhkan biaya ekstra dalam pengaplikasian yang lebih spesifik.

Saat ini teknologi fiber optic telah diimplementasikan di kota-kota besar di Indonesia. Dan semakin banyak perkembangan pada sistem dari pita serat ini. Sistem terbaru transmitter laser dapat mentransmitkan warna-warna yang berbeda untuk mengirimkan beragam sinyal digital dalam fiber optic yang sama sehingga jumlah data yang dikirim akan semakin besar berkali lipat. (AK/HZ)