spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1675

O2 Ujicoba Teknologi untuk Blokir Iklan di Jaringan Mobile

0

Telko.id – Kabar baik datang dari O2. Operator ini dalam waktu dekat akan memungkinkan pelanggannya untuk bisa browsing web dengan nyaman. Hal ini sejalan dengan aktivitas perusahaan yang kini tengah dalam tahap pengujian teknologi yang akan memblokir iklan di jaringan mereka secara otomatis.

Menurut Business Insider, eksekutif O2 telah mengatakan bahwa teknologi ini begitu maju hingga bahkan akan memblokir iklan sebelum mereka hadir, sehingga iklan tersebut tidak akan diunduh ke ponsel pengguna.

Berita dari O2 ini muncul hanya dua hari setelah EE, operator seluler hasil merger T-Mobile dan Orange Inggris, dilaporkan sedang mengupayakan hal yang mirip dengan apa yamg dilakukan O2 di jaringannya. Demikian dilaporkan Techradar, Kamis (26/11).

Tak ubahnya EE, O2 juga mengatakan bahwa niatnya melakukan ini hanya untuk mendorong “praktek terbaik” di antara pengiklan – dan untuk menyingkirkan setiap iklan yang dinilai terlalu mengganggu.

“Kami benar-benar menantikan teknologi  ini [pemblokiran iklan level jaringan]. Kami mengupayakan standar tertinggi dengan iklan kami sendiri. Kami menunggu teknologi ini untuk melihat apakah mereka dapat membantu pelanggan kami dengan beberapa praktek buruk dan mengganggu yang selama ini terjadi, ” ungkap Robert Frank, Managing Director Digital Commerce O2.

Sementara para operator di Inggris coba melindungi pelanggannya dari iklan yang mengganggu, di Indonesia justru sebaliknya. Beberapa operator besar justru mengajak para pengiklan untuk “nyampah” di halaman browser pelanggannya. Mereka bahkan cenderung membiarkan pengiklan nakal yang secara otomatis akan memotong pulsa jika iklan di klik, baik sengaja ataupun tidak sengaja.

Hal ini tidak hanya merugikan pelanggan, tapi juga pemilik situs yang “dipaksa” menampilkan iklan dari operator. Bagi pemilik situs, ini tidak hanya merugikan secara finansial tapi juga bisa merusak reputasi lantaran menampilkan iklan yang mengganggu ke pelanggan mereka.

Well, semoga operator di Indonesia bisa belajar dari O2 dan EE tentang bagaimana cara memperlakukan pelanggannya.

Dua Smartphone Axioo Ramaikan Ekosistem 4G Tanah Air

0

Telko.id – Saat ini Indonesia telah memasuki era internet cepat, dengan telah resmi dikomersialisasikannya jaringan 4G LTE di hampir banyak wilayah di Indonesia. Namun, tentu saja tak akan berguna kecepatan internet seekstrim apapun, tanpa adanya ekosistem yang mendukungnya Perangkat atau device, dalam hal ini menjadi salah satunya.

Kita telah mendengar ada begitu banyak smartphone berbasis 4G LTE dihadirkan oleh pembuat smartphone kelas atas, pun demikian dengan beberapa diantaranya yang berada di level menengah. Kali ini, kita kedatangan satu nama lagi yang berasal dari dalam negeri. Ya, Axioo, yang kali ini datang dengan smartphone 4G terbarunya, bertajuk Axioo Venge dan Axioo Venge x.

“Axioo benar-benar membuka pintu bagi semua kalangan di Indonesia untuk dapat menikmati smartphone dengan kualitas tinggi,” ungkap CEO Axioo, Samuel Lawrence dalam acara peluncuran yang berlangsung di Senayan City, Jakarta, Kamis (26/11).

Ia menambahkan, kedua handset terbaru Axioo ini hadir dengan teknologi termutakhir di kelasnya guna mengakomodir berbagai kemungkinan yang ada. Selain itu, handset terbaru dari Axioo ini juga diklaim sebagai handset pertama yang diperbolehkan untuk di-root dan sudah menyediakan custom rom.

Dari segi jaringan, Axioo Venge mampu berjalan pada frekuensi yang akan mengakomodir jaringan FDD dari operator 4G. Sementara untuk Axioo Venge X, handset ini mampu berjalan pada semua frekuensi 4G LTE baik FDD maupun TDD. Meskipun dari segi software yang tersedia saat ini, peragkat kedua baru bisa berjalan di frekuensi FDD dan masih harus menunggu update firmwork.

Terkait Carier Agregation, baik Axioo Venge maupun Axioo Venge X sama-sama diakui belum mendukung teknologi tersebut, karena masih berada pada tingkat 4G Cat 4, mamun Samuel mengklaim bahwa Cat 4 dari smartphone ini berbeda dari cat 4 yang ada di pasaran.

Bagi Anda yang ingin memiliki handset ini, baik Axioo Venge maupun Axioo Venge X sudah bisa dipesan (pre order) dengan harga Rp 2.2 juta untuk Venge dan Rp 3.3 juta untuk Venge X. [ak/if]

Hacker ‘Pembobol’ TalkTalk Mulai Terkuak

0

Telko.id – Masih ingat dengan insiden ‘pembobolan’ yang di alami TalkTalk bulan lalu? Saat itu, perusahaan telekomunikasi asal Inggris ini ‘dikunjungi’ hacker yang konon berhasil mencuri data identitas penggunanya seperti nama, alamat, tanggal lahir, nomor telepon, alamat email, informasi akun TalkTalk, hingga rincian kartu kredit. Hari ini, sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa orang kelima dari kelompok penjahat cyber yang meretas TalkTalk telah berhasil ditangkap.

Menurut pihak berwajib, seperti diwartakan Guardian, Kamis (26/11), sang pelaku adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang digerebek di sebuah properti di Llanelli, Wales selatan, dan ditahan di kantor polisi Dyfed Powys atas dugaan pemerasan.

Empat orang lainnya telah ditangkap selama penyelidikan, yang terdiri dari dua pemuda berusia 16 tahun, seorang pria berusia 20 tahun, dan seorang anak berusia 15 tahun dari Irlandia Utara yang dibebaskan Senin lalu.

Ini adalah kali ketiga dalam serangkaian serangan serupa yang mempengaruhi TalkTalk dalam waktu delapan bulan. Sebelumnya, perusahaan ini juga pernah mengalami insiden serupa pada bulan Agustus dan Februari lalu.

Dalam sebuah pernyataan, Met mengatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan oleh unit kejahatan cyber-nya, pusat kejahatan cyber PSNI dan Badan Kejahatan Nasional.

Kepala eksekutif TalkTalk, Dido Harding, mengatakan bahwa ia masih tidak yakin berapa banyak dari empat juta pelanggan Inggris yang telah dipengaruhi oleh serangan, yang melanda website perusahaan itu.

Jesse Norman, ketua Culture, Media and Sport Select Committee memimpin penyelidikan atas dugaan pelanggaran data ini. Petugas sedang menyelidiki permintaan tebusan yang dikirim ke telepon dan broadband penyedia oleh seseorang yang mengaku bertanggung jawab dan mencari tebusa. Perusahaan mengatakan tidak yakin apakah pesan itu asli.

Bouygues Telecom Jadi Operator Perancis Pertama yang Jajal VoLTE

0

Telko-id – Operator Perancis, Bouygues Telecom, baru-baru ini meluncurkan layanan Voice Over LTE (VoLTE), dengan mengikutsertakan 5000 pelanggan, termasuk 700 klien enterprise dan dilengkapi baik dengan Samsung Galaxy S6 maupun Galaxy S6 Edge. Tercatat, bahwa perusahaan menjadi operator pertama di Perancis yang menawarkan panggilan 4G kepada end user.

Keputusan Bouygues ini sebenarnya sedikit meleset dari niat awal perusahaan, yang ketika memiih Ericsson pada Mei 2014 lalu – untuk meng-upgrade jaringan 4G-nya guna mendukung VoLTE – pernah mengatakan bahwa mereka akan meluncurkan layanan VoLTE secara komersial tahun ini.

Namun, dalam pengumuman singkat Rabu ini, Bouygues mengatakan bahwa layanan VoLTE baru akan dibuat tersedia untuk pelanggan yang memenuhi syarat pada tahun 2016. Demikian dilaporkan Total Telecom, Kamis (26/11).

Meskipun demikian, Bouygues masih akan tetap menjadi operator seluler pertama di Perancis yang menawarkan layanan tersebut.

Numericable-SFR memang telah membuka laboratorium R&D barunya di kawsan Perancis pada Juni 2014 lalu, dan mengumumkan niatnya untuk menjadi pemain pertama di negara itu yang akan menawarkan VoLTE. Namun, menurut Asosiasi Pemasok Selular Global (GSA), penyebaran VoLTE Numericable-SFR saat ini sedang berlangsung tetapi layanan ini masih tidak aktif.

Hal yang tak jauh berbeda terjadi pada Orange, yang disebut-sebut masih dalam tahap perencanaan untuk menggelar layanan ini. Sementara itu, operator Perancis terbesar keempat, Free Mobile, bahkan tidak terdaftar oleh GSA sebagai operator yang memiliki rencana untuk menggelar layanan VoLTE.

Dengan demikian, dari 30 layanan VoLTE yang diluncurkan secara komersial di seluruh dunia, hanya sembilan dari mereka berada di Eropa, mayoritas adalah di Amerika Utara dan Asia-Pasifik.

VoLTE di Indonesia

Di Indonesia sendiri, Smartfren, sebagai salah satu operator yang menggelar jaringan 4G dan LTE-Advanced menjadi salah satu perusahaan yang paling agresif dengan layanan ini. Smartfren mengaku telah mempersiapkan layanan VoLTE mereka untuk para penggunanya.

Seperti diungkapkan CTO Smartfren, Christian Daigneault, Smartfren sudah sangat siap dengan teknologi VoLTE dan saat ini telah berada dalam tahap akhir pengujian. “Hanya tinggal tahap final test saja dan menunggu waktu untuk segera diperkenalkan ke publik,” katanya.

Sementara itu, XL Axiata mengaku lebih tertarik untuk mengedepankan layanan RCS ketimbang VoLTE. Alasannya, XL RCS lebih berpotensi untuk percepatan adopsi ketimbang VoLTE. Kaarena VoLTE memiliki banyak persyaratan, salah satunya adalah terkait handset yang harus memadai.

Tak jauh berbeda dengan VoLTE, RCS atau Rich Communication Suite over LTE juga memungkinkan pengguna melakukan panggilan suara, selain juga melakukan aktivitas lainnya seperti video call dan pesan instan melalui jaringan LTE.

Huawei Perkenalkan Digital inCloud Untuk Eropa

0

Telko.id – Perkembangan dunia digital semakin pesat saat ini. Untuk itu Huawei membuat yang namanya Digital inCloud. Kali ini yang dibuat adalah Digital inCloud untuk Eropa. Di mana Eropa merupakan wilayah yang memiliki platform MVNX terbesar. Lebih dari 1 juta pelanggan MVNO di seluruh Eropa. Pusat hosting Huawei ini akan terletak di Inggris.

Huawei mengembangkan Digital inCloud di Eropa ini untuk menanggapi kebutuhan operator di wilayah ini agar nyaman dalam bekerjasama dengan mitra, akses ke sumber daya digital yang lebih berkualitas, monetisasi yang lebih efisien dari asset digital yang ada serta beroperasi secara efektif untuk melayani para pelanggannya.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari Digital incloud Huawei yang pernah dipresentasikan di Bali pada Oktober 2015 silam. Di mana Huawei telah menandatangani nota kesepahaman dengan mitra 15 Program Digital incloud dan dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan 5 mitra lainnya. Huawei pada tahun 2016 bertujuan untuk memiliki hingga 4.000 mitra untuk program Digital incloud.

Digital inCloud sendiri adalah platform untuk menggabungkan dan mendistribusikan layanan digital yang bertujuan untuk menghubungkan operator global dan mitra dalam mewujudkan ekosistem digital. Mulai dari pembayaran, pemberitahuan pesan, pusat suara atau cloud dan analisis perusahaan. Semua disambungkan antara mitra dan perusahaan telekomunikasi untuk mendistribusikan dan penjualan produk digital, serta menciptakan jalur akses untuk menjangkau setiap orang.

Content/Applications as-a-Service

Layanan ini membangun jembatan antara mitra dan perusahaan telekomunikasi untuk distribusi dan pemasaran produk-produk digital. Termasuk juga mempromosikan pengembangan yang dilakukan oleh operator dan mitranya serta layanan yang diberikan. Dengan demikian dapat bersaing secara global dan mampu menghasilkan pendapatan di tempat yang aman dan transparan. Saat ini, Huawei telah mengumpulkan lebih dari 200.000 konten digital dari lebih dari 2.100 mitra di seluruh dunia, termasuk musik digital, lebih dari 200 game mobile, lebih dari 20.000 jam video premium, open APIs dan traffic monetization.

Video-as-a-Service

Layanan ini menyatukan sejumlah besar konten dan mitra global Huawei yang MNO maupun MVNO untuk memberikan layanan video ke pasar. Baik dalam kualitas SD, HD dan 4K (UHD). Dengan demikian, pelanggan dapat menonton film dan acara TV dari lokasi manapun, dengan menggunakan berbagai perangkat. Seperti TV rumah, smartphone dan tablet.

BSS-as-a-Service

Produk ini merupakan layanan khas prabayar, pascabayar untuk meringankan MNVO, dan layanan canggih untuk MNVO lengkap. Di mana BSS-as-a-Service akan berlaku sebagai platform pra-terintegrasi untuk memberikan Trailing Twelve Months

Atau TTM yang berkaitan dengan financial perusahaan lebih cepat setelah commercial launch. Selain itu juga menjadi solusi multi-tenant karena berbasis multi-bangsa, multi-bahasa dan beberapa zona waktu.

Network-as-a-Service

Sebagai provider jaringan, Huawei memberikan fasilitas untuk operator mengetahui data perilaku pelanggan. Huawei juga menyediakan hosting untuk komponen jaringan dan VAS (value added services) yang terintegrasi dalam arsitektur IT operator atau solusi IT dengan hosting yang disediakan oleh Huawei. Layanan ini memungkinkan sebuah perusahaan menjadi IN MVNO independen dan mengembangkan MVNO penuh di masa depan.

Digital Channel

Saluran digital Huawei akan menciptakan saluran yang nyaman antara operator dan pelanggan melalui contact points di browser, dan menawarkan kesempatan untuk mengikuti secara real time penggunaan dan layanan, real-time account management secara online dan promosi berdasarkan konteks. Dengan demikian dapat meningkatkan pengalaman pengguna.

Mobile payments

Layanan ini menyediakan solusi MVNO untuk pembayaran nirkabel berdasarkan pada saluran ponsel atau proximity channels harga murah atau kecepatan tinggi ketika berbayar. Dalam visi Huawei, jasa keuangan standar mobile seperti kredit, debet , transfer P2P, payment utilities, isi ulang untuk link tertentu akan berevolusi menjadi aAn platform dengan semua fungsi MFS. Seperti Microfinance, Alliances merchants, POS Integratio dan intergrasi antara network dan payments Banking.

Dengan berbagai kelebihan dari Digital inCloud ini, Huawei berharap pada 2016 mendatang akan menjadi solusi dalam agregasi dengan lebih dari 300 operator di seluruh dunia. Huawei juga bersama dengan mitranya akan mempercepat transformasi operator layanan digital di Eropa, dan akan membawa kelebihan dari program ini dan ekosistem nya ke wilayah lain sehingga akan mencapai bisnis yang sukses. (Icha)

Verizon Sediakan Kado Natal Berupa Data 1GB

0

Telko.id – Memiliki kesulitan untuk memilih hadiah natal terbaik untuk keluarga tercinta? Bagaimana jika memberi mereka hadiah berupa data? Berkat update aplikasi Verizon Messages di Android, Anda akan dapat berkunjung ke bagian eGift Catalogue dari aplikasi, dan membeli data sebesar 1GB dengan harga USD 10 untuk dikirim sebagai hadiah. Uang pembelian data ini sendiri nantinya akan dibebankan ke akun Verizon Wireless Anda.

Dilansir dari Phone Arena, Kamis (26/11), penerima hadiah Anda ini akan menerima pesan teks yang berisi link. Setelah link diklik, hadiah berupa 1GB data akan dapat di-reedem. Jika Anda tidak menggunakan aplikasi Verizon Messages, Anda bisa online dan mengirim hadiah tersebut dari akun Anda. Jika Anda mengirim hadiah dengan cara ini, penerima akan dapat me-reedem data 1GB tadi melalui pesan teks, atau pada saat mereka mengakses akun Verizon mereka secara online.

Verizon

Terlepas dari bagaimana hadiah dikirim, Anda akan dapat memasukkan pesan pribadi bersama hadiah Anda. Dan tidak seperti dasi baru atau sweater jelek, ini adalah hadiah yang sudah pasti akan digunakan. Tambahan GB itu dapat digunakan untuk streaming film, atau acara televisi, mendengarkan musik atau bermain video game.

Di Amerika serikat sendiri, saat ini Verizon adalah satu-satunya operator yang memungkinkan pelanggan untuk mengirim atau menerima data sebagai hadiah. Ke depannya, bukannya tidak mungkin T-Mobile juga akan mengikuti jejaknya, menawarkan hadiah data kepada pelanggannya. Nah, bagaimana dengan operator di tanah air?

Kenalkan ‘Nemo’, Alat Uji 3 Carrier Aggregation dan LTE Cat 9

4

Telko.id – Dalam mengakses internet berkecepatan tinggi, bukan saja dari sisi jaringan yang memang mengadopsi teknologinya. Tetapi dari sisi handset juga harus memiliki kemampuan untuk membaca jaringan tersebut. Keduanya harus jalan seiring.

Banyak operator di dunia menggunakan beberapa frekuensi untuk melayani pelanggannya akan kebutuhan akses data secara cepat. Untuk itu dibutuhkan teknologi yang namanya Carrier Aggregation (CA) yang mampu bekerja dalam kombinasi band spectrum yang berbeda untuk membentuk saluran yang lebih besar dalam pengiriman data. Teknologi terkini di CA adalah 3-Carrier Aggregation. Dari sisi handset, perlu dilengkapi dengan Category 9 agar dapat membaca 3-carrier aggregation yang dimiliki oleh operator.

Nah, Anite, perusahaan global yang bergerak dibidang pengujian teknologi jaringan tanpa kabel mengumumkan bahwa mereka meluncurkan produk yang mampu melakukan pengujian terhadap jaringan yang menggunakan 3-Carrier Aggregation dan Category 9. Produk terbarunya, yakni Nemo Outdoor, Nemo Handy, dan Nemo Walker Air. Ketiga produk tersebut dapat bekerja baik di jaringan yang menggunakan 3 Carrier Aggregation (CA) dan Category 9. Pengujian dilakukan menggunakan smartphone terbaru Samsung yakni Samsung Galaxy S6 Edge+ dan Samsung Galaxy Note 5.

“Penting bagi operator yang mengimplementasikan teknologi seperti 3-carrier aggregation juga diadopsi oleh smartphone terkini. Untuk itu kami melakukan pengujian untuk mengakomodir kebutuhan para operator. Bukan hanya downlink dan uplink, tapi kami juga menguji untuk semua range radio,” ujar Kai Ojala, CTO Network Testing Business Anite menjelaskan.

Lebih lanjut Kai juga menyebutkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan yang pelanggan inginkan. Data pengukuran yang diperoleh bahwa produk besutan dari Anite tersebut dapat mengukur data kecepatan yang dapat diberikan oleh teknologi baru tersebut. Seperti apa produk yang dikeluarkan oleh Anite ini?

Nemo Outdoor adalah solusi test drive berbasis laptop untuk pengujian jaringan nirkabel yang mendukung semua teknologi jaringan utama dan lebih dari 300 terminal. Selain itu mampu melakukan scanning dari semua range frekuensi yang digunakan oleh operator.

Nemo-Outdoor

Sementara Nemo Walker Air adalah alat portabel untuk benchmarking dalam ruangan dan pengukuran multi-teknologi. Ini adalah sistem perbandingan dalam “ruangan” berbasis Android yang memungkinkan melakukan pengukuran disinkronisasi luas. Ini terdiri dari tablet induk dan sampai tujuh terminal uji terhubung melalui Bluetooth. (Icha)

Walker Air backpack_open_web

Sedangkan Nemo Handy adalah handheld yang paling banyak digunakan untuk menguji interface yang sesuai dengan kebutuhan para pelanggan, terutama dalam kecepataan realtime dengan menggunakan handheld yang beredar di pasar.

Nemo Handy

Ericsson dan Orange Bermitra untuk Uji IOT Selular

0

Telko.id – Vendor penyedia Infrastruktur, Ericsson bekerja sama dengan operator Orange meluncurkan tes untuk membuktikan bagaimana Internet Of Things akan berjalan lebih baik pada jaringan GSM dan LTE.

Dilansir dari Telecoms, (26/11), IOT adalah aspek kunci dari strategi pertumbuhan Orange yang akan bekerja untuk standarisasi jaringan seluler saat ini dan masa depan. Untuk dapat mengoptimalkan Internet of Things, pada akhir 2016 Orange dan Ericsson akan melakukan percobaan pertama mereka dari kombinasi jaringan 2G/4G.

Tiga bidang utama dari eksplorasi ini akan berupa upaya meningkatkan cakupan internet dalam ruangan, pemotongan biaya perangkat IOT dan peningkatan hidup baterai.

Ericsson dan Orange akan melakukan Extended Coverage GSM (EC-GSM) yang diuji coba di Perancis dengan menggunakan pita 900 MHz dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan perangkat hingga 20dB dan menciptakan peningkatan tujuh kali lipat dalam berbagai aplikasi tingkat rendah. Hal ini akan memperbanyak cakupan IOT Orange hingga mencapai smart meter di bawah tanah, dan sensor pertanian serta infrastruktur di daerah-daerah terpencil.

Ujicoba EC-GSM juga harus membantu menyederhanakan desain perangkat, menurunkan harga dan membantu menyediakan cakupan IOT nasional tanpa investasi hardware tambahan.

Sementara itu, percobaan LTE IOT diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efisiensi, perangkat sederhana dapat menerima sinyal pada satu antena, bukan dua, dan menggunakan setengah-duplex FDD. Jika berhasil, ini akan mengurangi biaya data sebanyak 60% pada LTE Cat 4.

Terkait rencana bisnis Orange, perusahaan telah memiliki skema “Essentials2020” yang juga menargetkan pendapatan sebanyak €600 juta dari sektor IOT pada tahun 2018 mendatang. Untuk merealisasikan target ini, Orange menyediakan solusi telekomunikasi di seluruh rantai industri seperti retail dengan menciptakan solusi Smart Stores, serta memberikan solusi untuk kesehatan, kesejahteraan dan Connected Home.

Alain Maloberti, SVP dari Orange Labs Networks menyebutkan, “IOT merupakan  kunci dalam rencana strategis Essentials2020 Orange, dan Perancis harus memainkan peran kunci dalam permulaan IOT di Eropa,” ucapnya.

Sementara itu, dalam kemitraan dengan pembuat chip Sequans, Ericsson juga akan menunjukkan efisiensi energi lebih pada jaringan GSM dan LTE dengan teknologi Power Saving Mode (PSM) yang dapat memperpanjang umur baterai sensor hingga 10 tahun.

Ericsson juga telah mengumumkan dua kemitraan pembangunan 5G baru, yakni dengan perusahaan telekomunikasi Ooredoo dan penelitian bersama 5G dengan perusahaan telekomunikasi Jepang yakni KDDI. [ak/if]

100 Jaringan di Seluruh Dunia Gunakan LTE Advanced

0

Telko.id – Asosiasi Perdagangan Industri Ponsel di Amerika Serikat mengatakan bahwa pasar LTE Advanced telah digunakan secara komersial pada 100 jaringan di 49 negara di seluruh dunia.

Menurut 4G Americas, saat ini ada setidaknya 430 jaringan LTE yang telah komersial bersama dengan 100 jaringan LTE-Advanced. Dengan total pelanggan saat ini sebanyak 907 juta pengguna dan diperkirakan akan mencapai 3,6 miliar pada tahun 2020. Demikian dilansir dari Telecoms, (26/11).

Di Amerika Serikat dan Kanada sendiri, ada sekitar 68 jaringan LTE komersial. AS memiliki tujuh penyedia LTE-Advanced komersial, seperti AT&T, Sprint, T-Mobile, Verizon Wireless dan RedZone, sementara Kanada memiliki tiga peyedia diantaranya Bell Mobility, Rogers dan Telus. Total pengguna saat ini adalah sebesar 219 juta pelanggan di Amerika Utara dan akan meningkat menjadi 392 juta pada tahun 2020 mendatang.

Namun, ada potensi yang lebih besar untuk pertumbuhan di Amerika Selatan, yang memiliki 71 jaringan LTE komersial di 25 negara. Saat ini ada sekitar 35 juta pengguna berbasis LTE di Amerika Latin dan diperkirakan akan bertambah banyak sedikitnya tujuh kali lipat menjadi 259 juta pada tahun 2020.

Sebagai informasi, Jaringan LTE-Advanced pertama kali diluncurkan di Korea Selatan pada bulan Juni 2013 lalu, dengan memanfaatkan Carier Agregation. LTE Advanced juga menjadi fitur teknologi yang paling populer sejak saat itu. Sementara itu, Nokia Networks dan Deutsche Telekom telah menjadi pemain industri terbaru yang mengumumkan sebuah inovasi teranyar dalam Carier Agregation.

Untuk Indonesia sendiri, Carier Agregation sejatinya telah dijalankan oleh Smartfren melalui dua carier mereka di frekuensi 2300 Mhz. Namun, ketersediaan perangkat yang terjangkau masih menjadi salah satu alasan mengapa mereka belum meresmikan teknologi ini secara komersial. [ak/if]

Rangsang Pertumbuhan Ecommerce, Festival Belanja Online Kembali Digelar

0

Telko.id – Festival Belanja Online 2015 kembali bergulir. Kegiatan ini diikuti oleh seabreg pemain ecommerce Indonesia selama 8 hari berturut-turut, terhitung mulai tanggal 25 November hingga 1 Desember 2015.

Muhammad arif, Perwakilan dari FBO2015 mengungkapkan, “Ini diluar dugaan kami karena tahun ini dua kali lebih besar dibandingkan tahun lalu,” ucapnya.

Selain menghadirkan diskon hingga 99%, dalam Festival Belanja Online tahun 2015 ini juga akan ad program shopping marathon yang diadakan mulai pukul 10 WIB hingga 16.00 WIB di setiap harinya, kecuali sabtu-minggu selama 8 hari tersebut.

Tahun ini, Festival Belanja Online (FBO)  lebih mengutamakan nilai edukasi kepada masyarakat Indonesia bahwa belanja online merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan penawaran terbaik. Pengguna juga akan mendapatkan harga serta diskon yang besar dalam ajang tahunan ini.

Hadirnya kupon voucher khusus yang dinamakan FBOKUPON15 juga dipercaya akan semakin memanjakan para konsumen untuk membeli berbagai produk dari berbagai ecommerce yang bergabung di dalam event ini.

Arif menambahkan, “Tahun ini FBO 2015 akan menjadi salah satu kegiatan online yang paling dinantikan karena ajang ini menawarkan potongan harga hingga 99 persen dan merupakan hal yang sangat dilewatkan, ” katanya.

Dalam kegiatan tahun ini, juga dihadirkan kegiatan donasi dengan menggandeng UNICEF sebagai partner penggalangan dana sosial dimana setiap konsumen yang berbelanja di setiap ecommerce yang tergabung akan secara langsung berdonasi kepada UNICEF.

Sementara itu perwakilan dari Blibli.com menyebut, saat ini perkembangan belanja sudah 5 kali lipat karena kini masyarakat sudah mulai belanja secara online. Ia juga menambahkan, saat ini telah tersedia sekitar 5000 merchant di Blibli.com. [ak/if]