spot_img
Latest Phone

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ROG Phone 9 Series Tawarkan Bonus Eksklusif dan Diskon Hingga Rp2,99 Juta

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) menghadirkan promo...
Beranda blog Halaman 1524

Telefonica Transformasi Jaringan Agar Siap Hadapi Video Ultra HD, 5G dan IoT

0

Telko.id – Masih ada waktu 4 tahun lagi untuk mempersiapkan jaringan agar siap menghadapi 5G, IoT dan berbagai layanan lainnya. Tak pelak, operator pun sudah mulai bersiap melakukan transfromasi jaringan agar pada saat nya nanti semuanya sudah siap dan lebih cepat mendapat pemasukan. Seperti yang dilakukan oleh operator di Spanyol, Telefonica dengan Nokia.

Telefonica menunjuk Nokia untuk melakukan transformasi jaringannya agar siap menghadapi maraknya video ultra HD, era 5G dan IoT. Yang ditransformasi adalah jaringan IP core dari operator ini.

Langkah ini harus dilakukan dengan cepat karena saat ini Telefonica sedang menghadapi pesat nya kenaikan data traffic melalui layanan-layanan video inovatif dan konten popular barunya yaitu layanan Movistar+. Pelanggan nya aktif mengakses konten ini sudah lebih dari empat juta pelanggan. Dengan fenomena ini maka Telefonica harus siap dengan tuntutan dari para pelanggannya untuk dapat mengalirkan banyak video dan data.

Untuk itu akan dilakukan kombinasi teknologi fisik dan virtual routing milik Nokia agar dapat meningkatkan kinerja jaringan selular dan tetap Telefonica secara signifikan. Harapannya, tentu layanan ke konsumen pun meningkat.

“Ketika kami mengeluarkan penawaran layanan data bandwidth tinggi dan video, kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman berkualitas sebaik mungkin untuk konsumen kami,” ujar Joaquín Mata, Direktur Network Technology and Operations, Telefonica Spanyol, menjelaskan.

Itu sebabnya, Telefonica menunjuk Nokia untuk mengubah jaringan IP Core dengan teknologi core router dan virtualisasi-nya. Selain itu, operator ini pun menyerahkan kebutuhan untuk layanan masa depannya pada perusahaan jaringan asal Finlandia ini.

“Kami akan melakukan transformasi jaringan IP core Telefonica dengan memanfaatkan kemampuan SDN, NFV dan core routing,” ujar Basil Alwan, Pimpinan IP/Optical Networks, Nokia menjelaskan.

Yang dilakukan oleh Nokia adalah menggelar portfolio IP nya – termasuk router-router inti dan virtual – di lapisan-lapisan inti dan peering pada jaringan Telefonia. Semua itu dilakukan untuk lebih mendorong kapasitas dengan sebuah rancangan yang sangat handal. Penggelaran akan dikelola oleh Service Aware Manager (SAM) 5620 Nokia dan Control Place Assurance Manager (CAPM) 5650 Nokia, yang akan meminimalisir miskonfigurasi dan malfungsi control plane serta update-update routing yang tidak terdeteksi. Nokia juga akan melakukan instalasi dan pengawasan, integrasi sistem dan migrasi layanan-layanan terkini – ke arsitektur jaringan baru. (Icha)

Kecepatan Bukan Jadi Tolak Ukur 4G Smartfren

0

Telko.id – Pada ajang Network Drive Test (NDT), yang mengambil rute Garut-Tasikmalaya, Smartfren mengungkapkan bahwa kecepatan bukanlah satu-satu nya cara untuk mengukur kualitas internet 4G mereka.

Hal itu diutarakan oleh Munir SP, selaku VP Special Project Network mereka yang menyebutkan, Tak semua pelanggan butuh hasil uji kecepatan internet.

Seperti diketahui, biasanya saat melakukan uji jaringan internet semua provider telekomunikasi selalu menonjolkan kecepatan download dan upload yang bisa dicapai. Namun, sebetulnya tak terlalu dibutuhkan oleh semua para pelanggan. ” Yang dibutuhkan mayoritas dari pelanggannya adalah kenyamanan saat menggunakan layanan internet” tegas Munir di sela-sela obrolan santai dengan Tim Telko.id di Garut, Jawa Barat (24/2).

Munir juga menambahkan, “Yang dilihat pelanggan itu, lebih ke penggunaan video, lagu, chatting, atau apapun itu yang bersifat sosial, bagaimana hasilnya? Lancar atau tidak, iya kan,”

Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa hasil uji kecepatan lebih diperuntukan bagi pelanggan yang suka lakukan download. Sementara pengguna yang suka melakukan download hanyalah sepersekian dari total pelanggan Smartfren yang memerlukan layanan seperti itu.

Oleh sebab itu, Ia mengajak beberapa media termasuk Telko.id untuk menjajal kenyamanan layanan yang ditawarkan oleh pihaknya dengan melakukan drive test dari Garut sampai Tasikmalaya.

Dalam drive test ini juga Smartfren telah menjadwalkan akan menjajal kehebatan jaringannya untuk melakukan layanan Voice Over LTE (VoLTE) atau panggilan suara berbasis 4G yang baru saja dirilisnya pada pertengahan bulan ini.

Sekedar informasi, VoLTE merupakan layanan suara yang menawarkan kualitas lebih jernih tanpa gangguan dibandingkan dengan layanan panggilan suara konvensional lantaran menggunakan jaringan LTE melalui IP Multimedia System (IMS) yang memiliki jalur khusus.

“Kita ingin mengajak dan memperlihatkan betapa layanan internet itu seperti apa yang dibutuhkan oleh para pelanggan, kalau hanya speed test saja, itu menurut saya memberikan gambaran yang keliru bagi pelanggan. Karena tidak semua speed itu menyebabkan di layanan memiliki korelasi dengan speed. Speed bener, tapi itu lebih kepada ke teman-teman yang suka download. Nah, saat ini kita akan menunjukan cara baru layanan berkomunikasi melalui VoLTE,” tutup Munir.

IMG_20160225_47113

Pada saat obrolan santai tersebut, Munir juga sempat menunjukan kecanggihan layanan VoLTE mereka dengan berkomunikasi secara realtime melalui fitur video call di VoLTE dengan Merza Fachyz selaku Presiden Direktur PT. Smartfren Tbk.

MediaTek dan Orange Kerjasama Untuk Optimalisasi Pasar IoT

0

Telko.id – Era Internet of Things memang ditunggu banyak pihak. Maklum saja, potensi pasar di era itu begitu besar. Itu sebabnya, banyak pihak saat ini melakukan kerjasama untuk memastikan bahwa peluang besar itu dapat dicapai tanpa kendala yang berarti. Seperti yang dilakukan MediaTek dan Orange.

Kerjasama ini ditujukan juga untuk mengatasi permintaan industri yang tumbuh untuk device yang akan saling terhubung nantinya. Perjanjian ini juga akan membahas pengembang profesional dan produsen perangkat IOT termasuk produk elektronik.

‘IOT Booster Program’ ini bertujuan juga untuk memasarkan chipset keluaran dari MediaTek dengan Kartu SIM Oranye atau terintegrasi dengan Kartu SIM Oranye pada modul di device. Penawaran tersebut akan mencakup harga konektivitas untuk kebutuhan IOT. Chipset dari MediaTek ini nantinya sudah langsung dapat digunakan oleh developer professional untuk mempercepat pembuatan produknya dan dapat langsung terhubung dengan jaringan selular tanpa perlu melakukan pengaturan lagi.

Program ini juga dapat digunakan untuk setiap skala industri. Baik besar mapun kecil. Hal ini juga akan mendukung para star-up untuk mencari ide ‘out of the box’ yang dapat terkoneksi langsung dengan IoT dalam lini produknya. Konektivitas dari chipset ini juga dirancang untuk umur panjang. Setidaknya sampai 5 tahun ke depan akan diberikan harga yang tetap.

“Kerjasama ini juga bertujuan untuk mempercepat terwujudnya ekosistem dan menggali berbagai potensi IoT untuk menghubungkan dengan berbagai perangkat,” ujar Yves Maitre, VP Eksekutif untuk Objects Connected dan Kemitraan, Orange.

Yves juga menambahkan bahwa kerjasama dengan MediaTek ini akan menggabungkan jaringan Orange dengan konektifitas dengan MediaTek yang ahli dalam memproduksi chipset. Tentu hal ini akan memudahkan pelanggan Orange dalam menginstal konektivitas seluler ke dalam lini produk yang mereka gunakan, tetapi dengan harga tetap.

Kolaborasi ini dengan MediaTek dan Orange ini akan membantu juga para perusahaan elektronik untuk masuk pasar. Diharapkan juga, program ini akan memberikan nilai tambah, seperti geo-location, device management, data management dan inovatif features IoT lainnya. Dengan demikian, para pengembang professional maupun produsen device, mulai sekarang dapat merancang dan memproduksi dalam skala besar, daya rendah, miniatur dan cost effective device untuk melakukan koneksi indoor atau outdoor. Semuanya dilakukan tanpa perlu khawatir lagi dengan masalah purna jual. Apalagi, setiap device yang terhubung menggunakan chipset dan simcard dari program ini akan lebih berjalan mulus dan dapat menggunakan fasilitas internasional roaming dalam jaringan Orange di 200 negara.

“Tentu dengan adanya kerjasama ini akan menghilangkan rintangan utama untuk adopsi yang lebih luas dari objek yang terhubung di mana-mana. Sekarang perangkat yang terhubung selular dapat langsung diaktifkan seperti teknologi konektivitas lainnya, dan digunakan secara praktis pada skala global, “kata JC Hsu, Corporate Vice President MediaTek dan General Manager dari unit bisnis IOT menjelaskan.

Lebih lanjut, JC Hsu juga mengatakan bahwa kemitraan ini memberikan akses pelanggan Orange pada kualitas layanan yang tinggi, jaringan yang luas dan kesepakatan roaming. Termasuk juga menjadi jalan masuk ke pasar siap pakai untuk perangkat yang terhubung selular. (Icha)

Smartfren Kembali Tegaskan Bukan Operator 4G CDMA

0

Telko.id – Sepuluh tahun sudah Smartfren menggelar layanan CDMA di Tanah Air. Hal inilah yang menyebabkan nama CDMA begitu melekat pada diri mereka. Tak terkecuali pada layanan 4G mereka yang juga sering disebut oleh banyak orang dengan sebutan ‘4G CDMA’.

Mereka juga mengungkapkan, meskipun mayoritas pelanggan mereka masih menggunakan layanan CDMA, Namun mereka sudah enggan disebut sebagai operator CDMA tatkala mereka telah memiliki layanan 4G yang bahkan saat ini memiliki coverage terluas ila dibandingkan dengan operator lainnya.

Hal ini sejatinya diutarakan oleh Munir SP, VP Special Project Network mereka yang menyebutkan bahwa tidak ada istilahnya 4G CDMA. Ia juga mengungkapkan, “Smartfren juga tidak memerulukan handset khusus untuk mengakses 4G, asal handset tersebut mendukung 4G pada band 5 dan 40 atau salah satunya, maka bisa menggunakan 4G milik Smartfren,” ucapnya pada sesi ngobrol santai di sela-sela kegiatan Network Drive Test di kawasan Garut (24/2).

Hal senada juga diutarakan oleh Derrick Surya, Head of Brand Marketing Communication PT Smartfren yang menyebut, “lebih tepat Operator 4G LTE, kalau bisa ditambahkan yang terluas karena itu juga sudah terbukti. Hal itu ada dalam pernyataan rilis dari perusahaan riset jaringan Opensignal yang dikeluarkan pada September 2015 lalu,”tuturnya.

Derrick juga menjelaskan bahwa mayoritas penggunaan data pelanggan kini datang dari jaringan 4G, bukan 3G. Hal tersebut dikarenakan para pengguna 4G mereka menggunakan layanan streaming video seperti youtube dan sebagainya, sehinggga jumlah pemakaian data mereka melonjak tajam.

Hadirnya layanan VoLTE sebagai inovasi baru dari Smartfren juga diharapkan dapat menjaring lebih banyak pelanggan mereka untuk bermigrasi ke jaringan 4G LTE. Apalagi dengan harga handset yang cukup terjangkau yakni dari kisaran 800 ribuan hingga 1.7 juta rupiah.

Belum lagi dengan hadirnya berbagai promo diskon yang ditujukan kepada pelanggan lama mereka dengan menunjukan SMS resmi dari pihak Smartfren dan pelanggan tersebut pun berhak mendapatkan potongan harga untuk produk Andromax 4G.

Selain itu, Derrick juga menjelaskan bahwa Smartfren ingin menghilangkan persepsi publik terhadap penggunaan data 4G yang boros. Sejatinya hal tersebut merupakan perubahan dari kecenderungan pengguna yang lebih sering menyaksikan tayangan streaming karena internet 4G lebih cepat dan stabil.

Dengan menghilangkan persepsi ini, diharapkan semakin banyak pengguna mereka yang ‘hijrah’ ke 4G. “Kenapa harus pindah ke 4G? Karena di masa depan layanan 4G akan terus berkembang,” tutup Derrick.

VoLTE Smartfren, Dari Regulasi Hingga Edukasi

0

Telko.id – Smartfren sebagai operator 4G baru-baru ini mengambil langkah yang cukup berani terkait inovasi mereka ddalam teknologi 4G LTE yakni dengan meluncurkan layanan VoLTE atau Voice over LTE. Yang menjadi permasalahan kini adalah belum adanya peraturan interkoneksi yang mengatur mengenai layanan VoLTE.

Sebagai pemain tunggal untuk layanan VoLTE di Indonesia saat ini, Smartfren memang baru menggunakan layanan ini untuk sesama pengguna mereka, namun sejatinya layanan VoLTE akan sangat optimal apabila dapat digunakan ke semua operator selular 4G di Indonesia. Karena belum ada operator lain yang menyelenggarakan layanan VoLTE, serta belum diberlakukannya peraturan interkoneksi yang ada, maka layanan VoLTE mereka akan berubah menjadi layanan voice konvensional.

Lalu, Bagaimana Strategi Smartfren untuk ‘mendorong’ pihak regulasi dalam hal ini Kominfo? Melalui pembicaaan pesan singkat kami kepada pihak Smartfren, mereka mengaku tidak melakukan langkah apapun untuk setidaknya mempercepat diberlakukannya peraturan mengenai tarif interkoneksi ini.

Namun, operator yang bermarkas di Jalan Sabang, Jakarta ini mengaku sangat siap apabila diperlukan untuk membantu membuat rancangan peraturan ini. Sekedar Informasi, Pada Jumat (19/2), Smartfren secara resmi menyelenggarakan layanan Voice Over LTE mereka yang menjangkau semua pelanggan mereka di lebih dari 85 kota di Inonesia.

Smartfren juga mengungkapkan, mereka selalu mendukung pemerintah dalam penerapan regulasi telekomunikasi termasuk untuk regulasi VoLTE. Mereka juga meyakini bahwa pemerintah dan jajaran regulator lainnya akan mengatur tarif interkoneksi VoLTE tepat pada waktunya, tentunya dengan solusi yang menguntungkan berbagai pihak.

Sementara itu, disinggung mengenai kerjasama roaming internasional mengenai VoLTE dengan penyelengggara lain diseluruh dunia, mereka menjawab sedang dalam perencanaan. Munir SP, VP Special Project Network Smartren mengungkapkan, ” Saat ini kami baru akan melakukan kerjasama roaming LTE dengan penyelenggara 4G di seluruh dunia dan belum volte,” Ucapnya pada saat kegiatan Network Drive Test, di Kawasan Garut (24/2).

Pada kegiatan yang sama, Munir juga mengungkapkan bahwa hasil dari speed sejatinya tidak menjadi jaminan. Pasalnya, yang terpeting adalah kualitas dari layanan secara keseluruhan.

Di dalam melakukan uji jaringan LTE, smartfren juga menjelaskan bahwa mereka menyiapkan device yang cukup terjangkau oleh pelanggan, agar pengguna bisa menggunakan teknologi 4G dan layanan VoLTE dengan maksimal.

Seperti diketahui, beberapa maju seperti di Amerika serikat dan India sudah menyelenggarakan layanan VoLTE. Bahkan, di Asia tenggara sendiri tercatat Singapura jga sudah menyelenggarakan layanan ini melalui operator SingTel.

Berbicara mengenai edukasi, Munir juga menyebut mereka melakukan edukasi ke pelangan untuk layanan baru ini melalui beberapa cara. Seperti, pada kantor berita, komunitas, sosial media bahkan mereka pun sampai menyasar dunia pendidikan.

Diharapkan, melalui edukasi ini, layanan VoLTE cepat berkembang di Indonesia dan diharapkan juga operator lain segera menghadirkan layanan VoLTE sehingga pihak regulasi pun dapat segera mengatur tarif interkoneksi utuk layanan terbaru ini.

XL Axiata Pilih Ericsson Untuk Implementasi Hypersclae Cloud dan NFV

0

Telko.id – Setiap operator harus mampu mengadopsi berbagai teknologi yang sesuai untuk menjamin pelayanannya di masa depan. Termasuk juga XL Axiata yang kerap melakukan transformasi jaringan agar dapat memberikan pengalaman yang terbaik pada pelanggannya.

Namun, langkah transformasi yang dilakukan oleh XL ini harus memenuhi standar virtualisasi multi vendor dan akan memungkinkan layanan inovatif untuk dihadirkan ke pasar lebih cepat lagi. Untuk itu, XL Axiata menggandeng Ericsson sebagi mitra agar transformasi jaringannya berjalan lancar.

Dalam kerjasama kali ini, XL Axiata bermitra dengan Ericsson untuk mengimplementasikan hyperscale cloud dan NFV. Selain itu juga, XL Axiata akan menerapkan arsitektur terpilah dalam tranformasi jaringannya. Dan Ericsson memberikan solusi full-stack cloud, termasuk Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 yang dibangun berdasarkan Intel ® Rack Skala Architecture.

“Melalui inisiatif cloud hyperscale dengan Ericsson ini, kami berharap untuk menempatkan NFV dan cloud untuk penggunaan praktis. Kami akan mempercepat pengiriman layanan inovatif dengan mengekspos aset jaringan, sambil meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko dalam bagaimana jaringan sedang dibangun dan dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan,“ ujar Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata, menjelaskan.

Ericsson akan menyebarkan solusi cloud terpadu termasuk Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 yang dibangun berdasarkan Intel (R) Rack Skala Architecture, dan Virtual Network Functions (VNFs) sebagai bagian dari evolusi cloud XL Axiata dan realisasi dari Network Functions Virtualization (NFV).

“Ini merupakan tonggak penting dalam kemitraan panjang kami dengan XL Axiata, menandai langkah penting dalam evolusi cloud untuk XL Axiata. Kami akan terus memperkuat kemitraan dengan memanfaatkan kepemimpinan Ericsson di cloud dan NFV,“ ujar Thomas Jul, Presiden Direktur, Ericsson Indonesia, menjelaskan.

Sebagai bagian dari tahap pertama transformasi, Ericsson Service Aware Policy Controller (SAPC) dan Traffic Monitoring and Analysis (TMA) VNFs juga akan dikerahkan.

Manajemen umum dari VNFs akan diaktifkan oleh Ericsson Network Manager, yang mendukung pengelolaan kedua fungsi jaringan fisik dan virtual, menawarkan pemandangan umum dari sumber daya jaringan dan layanan di beberapa teknologi jaringan, dan menyediakan lifecycle management untuk VNFs. Ini merupakan langkah kunci bagi tranformasi cloud XL Axiata, karena kedua IT dan aplikasi jaringan akan ditempatkan di lingkungan yang sama.

Solusi ini menawarkan arsitektur NFV terbuka dan memenuhi kebutuhan XL Axiata untuk lingkungan virtualisasi multivendor yang terstandarisasi yang akan memungkinkan operator untuk membawa layanan baru ke pasar dengan lebih cepat. Dengan mengadopsi Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 dengan software carrier-grade juga akan memungkinkan XL Axiata untuk mengoptimalkan NFV dan infrastruktur IT melalui infrastruktur terpilah dan software-defined yang mendukung pemanfaatan sumber daya yang lebih fleksibel dan responsif.

Sebagi informasi tambahan, Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 adalah generasi baru dari sistem datacenter menggunakan arsitektur hardware terpilah untuk pemanfaatan sumber daya yang lebih baik. Fokus awal adalah pada transformasi cloud bagi operatoruntuk NFV, IT dan operasi cloud komersial. (Icha)

Singtel Tunjuk Ericsson Gelar 4G LTE Untuk IoT

0

Telko.id – Singtel dan Ericsson mengumumkan kerjasama untuk menggelar jaringan 4G LTE yang akan mendukung pertumbuhan yang cepat dari perangkat yang terhubung (IoT). Kolaborasi ini akan dimulai dengan percobaan teknologi Narrow Band Internet of Things (NB-IOT) yang akan dimulai pada paruh kedua 2016.

NB-IOT adalah solusi telekomunikasi yang akan memungkinkan cakupan layanan yang lebih luas dan perangkat yang lebih ringkas, yang akan membuat SingTel dapat mendukung penggunaan IoT baru dilokasi seperti Smart Cities, utilitas dan lingkungan. Jaringan 4G LTE dari Singtel ini sudah mendukung untuk low-cost category 1 (Cat-1) devices, yang dibangun untuk aplikasi IoT.

“Konektivitas IoT menjadi bagian penting dari perusahaan-perusahaan besar di Singapura dan mendukung program Smart Nation dari pemerintah Singapura. Kami mengantisipasi pertumbuhan permintaan untuk menghubungkan banyak sensor dan perangkat dengan cara yang hemat biaya,” ujar Tay Soo Meng, Group Chief Technology Officer, Singtel menjelaskan.

Lebih lanjut, Tay juga menjelaskan bahwa dengan fokus pada kemampuan hemat daya di jaringan akan memberikan manfaat efisiensi energi untuk ekosistem IoT. Jadi, setidaknya, daya tahan hidup baterai bisa mencapai 10 tahun. Dengan pengenalan awal dari perangkat IoT bertenaga rendah, maka Singtel juga akan selangkah lebih dekat untuk tujuan 5G, di mana perangkat baru dan teknologi sensor dapat memanfaatkan konektivitas jaringan untuk memberdayakan berbagai kasus penggunaan, seperti pencahayaan dan konektivitas kendaraan-ke-infrastruktur.

“Singtel terus mengejar teknologi terkemuka dengan Ericsson –sebagai bagian dari program kemitraan 5G kami. Ericsson adalah salah satu pemimpin dalam mengeksplorasi teknologi baru seperti LTE-M dan NB-IoT, membuka jalan menuju connected eco-system baru dan kami sangat senang untuk bekerja sama dengan mereka untuk terus memberikan solusi inovatif untuk pasar kami,” ujar Tay menjelaskan.

IoT adalah segmen yang tumbuh pesat dan, menurut Ericsson Mobility Report, 28 miliar perangkat yang terhubung diharapkan terjadi pada tahun 2021, dimana lebih dari 15 miliar akan terhubung M2M dan perangkat elektronik konsumen. Dukungan untuk Machine Type Communication yang masif juga menjadi salah satu aspek penting yang dimungkinkan oleh network eco-system generasi ke-lima.

Kemampuan baterai jangka panjang menjadi prasyarat bagi sejumlah besar perangkat IoT, yang mendukung penyebaran lapangan dengan kebutuhan daya dan pemeliharaan yang minimal. Hal ini dimungkinkan untuk mengaktifkan lebih dari 10 tahun hidup baterai pada jaringan LTE yang ada. Kemampuan penghematan daya memungkinkan perangkat untuk memasuki mode deep sleep baru dan ideal untuk perangkat yang hanya perlu menghubungi jaringan sekali per jam atau bahkan kurang secara berkala.

“IoT adalah pasar yang baru muncul dan kami senang untuk bekerja dengan Singtel untuk meningkatkan jaringan mereka untuk mendukung adopsi IoT. Bersama-sama kita akan terus mengeksplorasi teknologi IoT masa depan seperti Cat-M dan NB-IOT yang menjanjikan untuk mengurangi biaya perangkat dan meningkatkan cakupan dan daya tahan baterai lebih jauh. Contoh aplikasi yang dapat memanfaatkan teknologi ini adalah suhu, kualitas udara dan sensor banjir,” ujar Sam Saba, Region Head, Ericsson South East Asia & Oceania, menjelaskan. (Icha)

Gratis Internetan 4G di IM3 Ooredoo Freedom Bus

0

Telko.id – Ada saja cara operator untuk memperkenalkan layanan nya pada masyarakat. Indosat Ooredoo sengaja membuat bus khusus, tentu dengan berbagai pernak-pernik promosi di badan bus untuk menarik masyarakat merasakan layanannya. Malah, bisa berinternet gratis. Program ini diberi nama Freedom Bus. Program pendukung untuk memperkenalkan layanan Freedom Combo yang baru saja di luncurkan.

Freedom Bus ini, disediakan untuk memudahkan masyarakat dan pelanggan yang khususnya bepergian di seputar Jakarta. Di mana, traffic ibu kota ini sangat tinggi. Selama perjalanan Freedom Bus, pelanggan akan disuguhkan dengan kenyamanan di dalam bus dan kenyamanan berkomunikasi dengan paket Freedom Combo tanpa dipungut biaya. “Kami juga memberikan kesempatan kepada pelanggan yang belum menggunakan simcard 4G, dapat mengganti simcard lamanya dengan USIM 4G untuk merasakan berkomunikasi dengan internet cepat di jaringan kuat 4G-LTE Indosat Ooredoo,” ujar Toni Darusman, Group Head Marketing Communication Indosat Ooredoo menjelaskan.

Freedom Bus akan disediakan 6 unit yang dapat dinikmati secara gratis oleh seluruh masyarakat di wilayah Jakarta dengan berbagai kenyamanan di dalamnya. Seperti bus full AC, tempat duduk yang nyaman, dan charger station di beberapa tempat duduk. Selain itu, penumpang pun akan dibagikan refreshment tissue wangi, air mineral dan permen.

Freedom Bus juga dilengkapi dengan smartphone 4G yang dapat digunakan untuk merasakan akses internet cepat di jaringan 4Gplus Indosat Ooredoo. Selain itu tim mobile agent yang berada di dalam Freedom Bus akan membantu pelanggan yang akan mengganti simcard lamanya dengan USIM 4Gplus secara gratis. Tim Mobile Agent juga membantu pelanggan untuk dapat menikmati paket Freedom Combo yang memberikan Bonus double kuota data dengan telepon dan sms tanpa batas untuk pengalaman digital dan produk terbaik bagi pelanggan.

Freedom Bus akan aktif pada pukul 07.00 – 19.00 WIB setiap harinya dan sudah beroperasi sejak Senin, 21 Februari kemarin hingga 22 Maret 2016 kedepan. Freedom Bus IM3 Ooredoo menyediakan 2 rute yang beroperasi di hari kerja, Senin sampai Jumat,  Rute 1 dengan  tujuan Harmoni – Blok M (PP) dan rute 2, tujuan Taman Menteng – Rasuna Said – Kota Kasablanka – Mega Kuningan – Ambassador (PP). Sementara di hari libur Sabtu dan Minggu disediakan rute Ragunan – Lebak Bulus (PP) dan rute Ragunan – TMII (PP).

Paket Freedom Combo yang telah diluncurkan bulan lalu, adalah paket yang menghadirkan cara baru menikmati layanan telekomunikasi, dimana semua kebutuhan komunikasi pelanggan seperti internet, nelpon dan  SMS ada dalam satu paket. Ditambah bonus data hingga dua kali serta telepon dan SMS sepuasnya ke sesama pelanggan Indosat Ooredoo selama 24 jam tanpa batas.

Paket Freedom Combo terdiri dari pilihan paket yang simple, yaitu paket M, L, XL dan XXL. Pelanggan dapat memilih paket yang paling sesuai dengan kebutuhan komunikasi mereka.

Paket ini bisa dinikmati mulai dari Rp 59 ribu per bulan dengan kuota 1GB + 1GB (4G) serta telepon dan SMS sepuasnya tanpa batas ke sesama pelanggan Indosat Ooredoo. (Icha)

Lenovo Ungkap Solusi Hyperconvergednya Bersama Nutanix

0

Telko.id – Lenovo, sebagai salah satu penyedia perangkat keras untuk server berbasis x86 hari ini mengumumkan kolaborasinya dengan Nutanix. Tujuannya adalah untuk membawa infrastruktur hyperconverged ke pasar enterprise di Indonesia.

Menurut penelitian dari IDC, perusahaan-perusahaan menghabiskan sekitar 70 – 80 persen dari budget IT tahunan mereka hanya untuk menjaga sistem tetap berjalan. Melihat kondisi tersebut, kedua perusahaan memperkenalkan keluarga hyperconverged appliances baru yang dibangun dari sistem enterprise Lenovo serta diperkuat oleh software dari Nutanix. Solusi ini menyatukan storage, server dan layanan virtualisasi ke dalam sebuah appliance berbasis x86 dari Lenovo yang bisa diterapkan secara scale-out. Dengan integrasi ini, kerumitan data center bisa teratasi dan pada akhirnya bisa menghemat pengeluaran IT.

“Teknologi Nutanix yang telah dikenal kepemimpinannya, dipadukan dengan jangkauan global kami, akan mendorong maju kedua perusahaan dengan cara membantu konsumen mengurangi kompleksitas data center dalam berbagai ukuran,” ungkap AP Alliance Director Lenovo, Daniel Tan.

Dengan penyederhanaan sistem, pelaku bisnis bisa lebih fokus pada aplikasi dan layanan mereka yang menjadi inti kekuatan bisnis. Solusi ini juga mampu meningkatkan kelincahan bisnis dengan menawarkan alternatif yang menarik dari layanan cloud publik. Kerjasama ini juga membuktikan komitmen Lenovo dalam industri IT, dengan strategi menjadi pemimpin pasar untuk server x86 dan berinvestasi dalam pengembangan dan penerapan solusi IT untuk membentuk data center generasi selanjutnya.

Selain Nutanix, solusi yang ditawarkan ini juga akandisokong oleh teknologi teranyar dari Intel yang mampu mendukung berbagai jenis beban kerja, termasuk enterprise application, database, virtualized desktop, dan big data analytics dengan efisiensi dan skalabilitas yang tinggi.

“Enterprise senantiasa mencari solusi yang lebih mudah untuk memecahkan masalah storage mereka, dan Intel bekerjasama secara mendalam dengan para pemimpin bidang data center untuk membawa solusi ini ke pasar. Kami berkolaborasi erat dengan Lenovo dan Nutanix untuk mendorong pengoptimalan kinerja server enterprise dan sistem storage berbasis arsitektur Intel,” kata Yohan Wijaya, MNC Director Intel Indonesia.

Kerjasama ini juga akan membantu Lenovo dan Nutanix menjangkau konsumen yang lebih banyak. Hal itu didukung oleh channel penjualan Lenovo yang luas serta dukungan pre-sales dan post-sales dari Nutanix.

Solusi ini akan dijual melalui mitra channel Lenovo di seluruh dunia dan melalui tim penjualan enterprise Lenovo di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Selain itu, Lenovo dan Nutanix juga merencanakan untuk melakukan investasi substansial di platform teknik dan pengembangan, serta strategi go-to-market yang agresif.

“Menjalin kemitraan dengan Lenovo merupakan sebuah tonggak bersejarah dalam usaha kami untuk membawa ‘infrastruktur tidak terlihat’, yang memiliki efisiensi teknologi web-scale dan kecanggihan desain consumer-grade, ke perusahaan dengan berbagai ukuran,” pungkas Pun Kok Lim, Asean Managing Director Nutanix.

Tak Mau Tertinggal, Uni Eropa Siapkan Action Plan untuk Kembangkan 5G

0

Telko.id – Aksi sejumlah negara (khususnya di Asia) dalam mengembangkan 5G tampaknya menjadi ‘ancaman’ tersendiri bagi negara-negara Eropa. Buktinya, Uni Eropa baru-baru ini mengurai niatnya untuk meluncurkan action plan untuk mengembangkan jaringan seluler 5G, yang akan mempercepat koneksi internet secara signifikan. Rencana ini dibuat dalam upaya menghindari ketertinggalan dari kawasan lain.

“Komisi akan bekerja sama dengan industri untuk menyiapkan action plan 5G yang terkoordinasi untuk Eropa,” kata Komisaris Digital Uni Eropa, Gunther Oettinger dalam acara Mobile World Congress, di Barcelona.

Ia menambahkan, action plan ini rencananya akan diadopsi pada akhir tahun ini dan akan melibatkan perusahaan telekomunikasi serta pemain utama dari sektor otomotif, energi, media dan energi.

Eropa telah memimpin kompetisi dalam teknologi GSM – standar asli untuk jaringan seluler pada tahun 1990-an – tetapi tertinggal di belakang Amerika Serikat dan Asia dalam peluncuran koneksi 4G.

Sektor bisnis telah berulang kali menyerukan kepada Uni Eropa untuk meningkatkan kualitas infrastruktur komunikasi mobile, mengatakan bahwa jaringan yang tidak memadai menghambat penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan. khususnya ketika Eropa secara perlahan mulai keluar dari resesi.

“Kita perlu belajar dari kegagalan. Kita tidak bisa tertinggal dalam transformasi yang paling penting dari masyarakat sejak revolusi industri,” kata komisaris Uni Eropa.

Seperti diketahui, jaringan seluler 5G menjanjikan koneksi yang lebih baik untuk mengatasi semakin meningkatnya jumlah pengguna internet mobile. Uni Eropa memperkirakan film definisi tinggi dapat diunduh dalam enam detik dengan teknologi baru ini. Bandingkan dengan waktu enam menit yang dibutuhkan untuk mengunduhnya dengan 4G.

Selain itu, jaringan 5G baru juga bisa membuka berbagai layanan dengan mengalirkan data pada kecepatan yang lebih cepat, memungkinkan layanan seperti operasi jarak jauh atau mobil tanpa pengemudi dan memungkinkan pelanggan untuk menikmati video dan virtual reality dengan mudah. Demikian dilaporkan Phys, Rabu (24/2).

Saat ini, ITU (International Telecommunication Union) juga mengatakan bahwa negara-negara anggota telah menyetujui rencana untuk merinci bagaimana menyelaraskan standar untuk 5G, dengan peluncuran yang diharapkan terjadi pada tahun 2020.