Pengadilan Swedia Ogah Paksa ISP untuk Blokir The Pirate Bay
Inggris Siapkan Rp11 Triliun untuk ‘Bersihkan’ Frekuensi 700 MHz
Telko.id – Setelah ITU, melalui World Radiocommunication Conference (WRC) menetapkan bahwa pita 700 MHz akan dialokasikan untuk layanan LTE – khususnya di Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia Tengah – sejumlah negara tampaknya akan mulai bersiap untuk mengosongkan frekuensi tersebut.
Inggris, misalnya, pemerintah negara tersebut hari ini mengatakan bahwa mereka akan menghabiskan setidaknya £550 juta atau sekitar Rp 11 Triliun selama lima tahun ke depan untuk membersihkan pita 700 MHz sehingga spektrum itu dapat digunakan untuk mobile broadband.
Menurut Total Telecom, Senin (30/11), rencana investasi ini telah dimasukkan ke dalam Autumn Statement Menteri Keuangan Inggris, George Osborne. Pada bulan November 2014, regulator Ofcom menetapkan batas waktu awal 2022 untuk melelang frekuensi, namun diharapkan proses ini bisa selesai setidaknya dua tahun sebelumnya.
Saat ini, seperti diketahui, pita 700 MHz digunakan untuk mikrofon nirkabel dan TV digital. Inggris mematikan sinyal TV analog di pita 800 MHz dan mulai mengoperasikan TV digital pada pita 700 MHz melalui peralihan digital, yang berlangsung selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2012. Proses itu, yang memperlebar spektrum untuk LTE, mengharuskan pengguna untuk membeli peralatan baru agar dapat terus menerima layanan TV.
Ofcom mengklaim bahwa menggunakan kembali pita 700 MHz untuk seluler tidak akan memerlukan peralihan lain, dan bahwa sebagian besar konsumen hanya perlu menyesuaikan kembali TV mereka. Sekitar 0,5% dari rumah tangga mungkin memerlukan atap baru.
Pemerintah yakin bahwa lelang spektrum 700 MHz akan menghasilkan banyak pundi-pundi uang untuk negara, tak ubahnya pencapaian Jerman dan Perancis belum lama ini.
Sebagai informasi, pada bulan Juni lalu, Jerman mengumpulkan lebih dari €1 miliar dari lelang 700-MHz, sementara Perancis menghasilkan €2,8 miliar dari lelang spektrum serupa baru-baru ini.
Sementara itu, dalam Autumn Statement Rabu lalu, Inggris menegaskan kembali komitmennya untuk menyediakan cakupan broadband supercepat sampai 95% dari rumah tangga pada 2017, program ini konon membutuhkan biaya £1,7 miliar.
China Telecom Bawa Masuk 4G ke Macau
Telko.id – Setelah memenangkan lisensi LTE delapan bulan silam, China Telecom akhirnya resmi membawa masuk layanan 4G ke Macau. Perusahaan telekomunikasi ini meluncurkan layanan tersebut pekan lalu, setelah membangun jaringan dengan cakupan luar ruangan 95% dari wilayah yang ada.
Dari segi cakupan, ini bisa dibilang lebih dari cukup. Paling tidak untuk permulaan. Namun, persyaratan dari lisensi ini mengharuskan cakupan mencapai 100% tahun depan.
“Layanan baru ini bisa menarik lebih banyak konsumen high-end, dan dalam hal itu kita akan mengamati bagaimana rencana ini dapat menarik lebih banyak pelanggan,” ungkap Samuel Chan, asisten general manajer China Telecom Macau seperti dilansir Total Telecom, Senin (30/11).
Chan menambahkan, perusahaan juga berharap layanan 4G ini akan memiliki dampak positif pada pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) China Telecom.
Menggelar 4G terbukti menjadi bisnis yang mahal untuk China Telecom, khususnya mengingat biaya sewa line di Macau, yang tak murah. Selain itu, China Telecom juga telah menyewa infrastruktur tetap dari Companhia de Telecomunicacoes de Macau (CTM) dan MTEL untuk mendukung layanan 4G-nya.
“Pemerintah berharap untuk memperkenalkan kompetisi untuk mempengaruhi biaya sewa line di sini, yang belum terjadi,” katanya. “Kami masih cukup tertekan dalam hal biaya operasional di atas belanja modal.”
Sebelumnya, China Telecom juga berencana untuk menginvestasikan €56 juta atau sekitar Rp 950 miliar pada 4G untuk periode 2015-2018.
4G LTE Telkomsel Kini Sudah Masuk Kota Balikpapan
Telko.id – Untuk terus meningkatkan pengalaman pelanggan dalam menikmati mobile broadband dan layanan digital lifestyle di berbagai lokasi di Indonesia, kali ini Telkomsel hadir memperluas layanan 4G LTE nya ke pulau Kalimantan dengan mulai mengudara di kota Balikpapan.
Dengan mulai beroperasi secara komersial di Balikpapan, saat ini layanan 4G LTE Telkomsel sudah dapat dinikmati di sebelas kota di Indonesia, setelah sebelumnya diluncurkan di Jakarta, Bali, Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, Lombok, Manado, Batam, dan Yogyakarta. Secara nasional Telkomsel telah memiliki lebih dari 2200 BTS 4G dengan sekitar 1.82 juta pelanggan 4G yang menjadikannya komunitas 4G LTE terbesar di Indonesia.
“Sebagai Kota Minyak yang memiliki industri pengolahan minyak dan gas sebagai penggerak ekonominya, kehadiran layanan 4G LTE Telkomsel diharapkan dapat memberikan dukungan yang signifikan untuk aktivitas bisnis di kota terbesar di provinsi Kalimantan Timur ini. Selain itu, Bandara Sepinggan merupakan salah satu bandara tersibuk di Indonesia Timur, sehingga layanan mobile broadband yang cepat dan stabil akan meningkatkan kenyamanan bagi para pengunjung dalam mobilitasnya di kota ini,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan.
Rirek lebih lanjut juga menjelaskan bahwa Balikpapan merupakan salah satu kota di Indonesia dengan pertumbuhan jumlah handset (ponsel) 4G di jaringan Telkomsel dengan angka yang cukup tinggi. Hal inipun dijawab Telkomsel dengan menghadirkan layanan 4G LTE yang dapat diandalkan, sehingga pelanggan dapat memanfaatkan device yang dimilikinya dengan maksimal untuk mendapatkan mobile digital lifestyle terbaik.
Di Balikpapan, saat ini sudah terdapat sekitar 27 ribu pelanggan Telkomsel yang menggunakan handset (ponsel) 4G. Pertumbuhan penggunaan layanan data di kota ini pun cukup signifikan, yang dapat terlihat dari angka peningkatan konsumsi data hingga kuartal ketiga 2015, yakni sebesar 120% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun jumlah pelanggan data di Balikpapan saat ini berjumlah sekitar 40% dari sekitar 1,2 juta total pelanggan di kota tersebut.
Untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan dalam menikmati layanan mobile broadband, layanan 4G LTE Telkomsel sudah mencakup seluruh wilayah inner kota Balikpapan, termasuk lokasi-lokasi strategis seperti pusat keramaian, Bandara Sepinggan, area pusat perbelanjaan serta sekitar wilayah pemukiman dan lingkungan perkantoran di Balikpapan. Dengan hadirnya akses data cepat ini diharapkan akan meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan mobile broadband yang cepat dan stabil.
Layaknya di kota yang telah dilayani oleh Telkomsel 4G LTE lainnya, untuk memperkenalkan layanan Telkomsel 4G LTE yang lengkap dengan kesiapan ekosistemnya seperti device 4G dan berbagai aplikasi, dalam rangkaian acara peluncuran di kota Balikpapan ini, Telkomsel juga akan mengadakan pameran 4G pada tanggal 4 – 6 Desember 2015 di Atrium Mall eWalk Lantai 1.
Pada pameran ini para pengunjung dapat secara langsung merasakan digital experience dari layanan-layanan digital Telkomsel seperti TCASH, LangitMusik, Moovigo dan M2M. Tersedia juga penawaran menarik seputar layanan Telkomsel 4G LTE, seperti kartu perdana SimPATI 99 ribu dengan paket data 8GB, dan ganti simcard 4G LTE dengan bonus pulsa 50ribu, serta penawaran bundling berupa cashback hingga 1.5 juta rupiah, buy 1 get 1, dan cicilan 0% untuk pembelian device 4G LTE.
Pengunjung juga dapat mencoba aplikasi e-accounting, sebuah software akuntansi online berbasis cloud yang dirancang untuk membantu pertumbuhan dan pengelolaan bisnis perusahaan. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk memonitor aktivitas bisnis perusahaan, dengan menyediakan berbagai informasi seperti informasi jatuh tempo, informasi produk terlaris, transaksi penjualan, serta laporan keuangan suatu perusahaan, yang semuanya dapat diakses langsung dari smartphone.
Selain itu terdapat aplikasi Destinasia yang berisi informasi mengenai pariwisata di Indonesia, yang dapat memberikan inspirasi dan panduan berlibur. Melalui aplikasi ini, pelanggan akan mendapat kemudahan menemukan objek wisata, akomodasi, informasi kuliner, dan kabar wisata terkini; didukung oleh fitur multimedia dan audio video streaming.
Pelanggan di Balikpapan saat ini sudah dapat menukarkan simcard mereka dengan uSIM, ataupun mendapatkan kartu perdana 4G LTE simPATI dan kartuHALO di pusat layanan pelanggan Telkomsel (GraPARI) yang terletak di Jalan Jendral Sudirman (dekat Hotel Nuansa Indah Balikpapan), dan juga beberapa TO (temporary outlet) yang ditempatkan di beberapa titik keramaian seperti di Bandara Sepinggan, Pasar Segar, dan mitra distributor Erafone.
Untuk memberikan customer experience terbaik dalam menikmati mobile broadband, Telkomsel berkomitmen menjaga keunggulannya layanan 4G LTE nya yang tercepat, terluas, simple, dengan komunitas terbesar dan beragam konten dan aplikasi berkualitas. Selain itu, untuk memberikan real-time experience yang akan mendukung mobilitas pengguna layanan dari dan menuju Indonesia, Telkomsel telah bekerjasama dengan 34 mitra operator dari sekitar 31 negara di 5 benua untuk International Roaming 4G LTE, yang menjadikannya sebagai layanan 4G LTE pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan International Roaming. (Icha)
Ericsson dan Cosmote Hadirkan Kecepatan Internet 500 Mbps
Telko.id – Perusahaan infrastruktur yang sedang bangkit, Ericsson dan perusahaan telekomunikasi asal Yunani, Cosmote telah menghasilkan kecepatan internet hingga 500 Mbps belum lama ini. Hal ini terlihat saat demo langsung dari jaringan LTE Advanced yang mereka buat. Menurut peserta yang hadir, kesuksesan keduanya didapat berkat penggunaan kreatif dari modulasi sinyal.
Sementara itu, anak perusahaan Cosmote, yakni Deutsche Telekom telah sukses mencapai Carrier Agregation pada band 3 (1800Mhz) dengan TDD band 42 (3500 Mhz). Carrier Agregation mereka dihasilkan berkat bantuan dari Nokia Solution Network.
Dilansir dari Telecoms, Minggu (29/11), Carrier Agregation dari Cosmote ini adalah hal baru mengingat Ericsson berkonsentrasi pada FDD dan 256 QAM (quadrature amplitude modulation), yakni sebuah skema modulasi yang memiliki sekitar 256 kombinasi sinyal. Percobaan ini dieksplorasi oleh Ericsson dengan kemungkinan dapat menghasilkan tingkat transmisi delapan kali lebih cepat.
Berbeda dengan percobaan Nokia, Cosmote dan Ericsson berkonsentrasi dalam menyatukan tiga komponen dari berbagai spektrum, menggabungkan dua 20Mhz FDD dan satu saluran 10MHz FDD dan mengatur mereka dalam 256 modulasi QAM.
Sebagai informasi, teknologi 256 QAM downlink encoding Ericsson dapat menyediakan throughput downlink hingga 33% lebih tinggi dalam kondisi radio yang baik. Teknologi ini juga menciptakan efisiensi spektrum yang memberikan kecepatan throughput data hingga 500Mbps.
Menurut Stefanos Theocharopoulos, Chief Technology dan Operations Officer di OTE Group dimana Cosmote tergabung di dalamnya,”Dengan demonstrasi kecepatan hingga 500 Mbps kami mengkonfirmasi keunggulan teknologi kami,” ucapnya.
Sementara itu, Ericsson Mobility Report memperkirakan pada tahun 2021 pengguna layanan LTE meroket menjadi sekitar 4.1 milyar. Berkaca dari hal tersebut, perwakilan Ericsson untuk Yunani mengungkapkan pentingnya teknologi Carrier Agregation dan 256 QAM untuk memberikan pelayanan internet yang baik bagi pelanggan.
Terobosan NSN dan Deutsche Telekom untuk Carrier Aggregation
Telko.id – Sebuah terobosan baru hadir pada industri telekomunikasi. Hal ini terkait teknologi LTE Advanced. Seperti di ketahui, biasanya para vendor jaringan maupun operator menggunakan carrier agregation untuk LTE-A mereka dengan menggunakan 2 Carrier. Namun, terobosan baru muncul dengan menggunakan 3 Carrier untuk LTE-A. Adalah Nokia Solution Network (NSN) dan anak perusahaan Cosmote yakni Deutsche Telekom yang menghadirkan inovasi tersebut.
Dilansir dari telecomlead, Minggu (29/11), kedua perusahaan tersebut memanfaatkan band 3 (1800 Mhz) dengan band 42 (3500 Mhz) guna meningkatkan layanan mobile broadband dengan merujuk pada kelayakan LTE TDD pada band 42 tersebut.
Deutsche Telekom menunjukkan LTE-Advanced dengan 3 Carrier Agregation yang menggabungkan LTE-FDD di band 3 dengan LTE-TDD di band 42 pada Nokia Flexi Multiradio 10 Base Station yang sekaligus menegaskan kemampuan 3500 MHz teknologi LTE-TDD untuk meningkatkan kapasitas mobile broadband.
Nokia Networks juga mengatakan dengan spektrum bandwidth 400 MHz TDD yang tersedia di banyak negara, 3500 Mhz memberikan solusi yang baik untuk ekspansi kapasitas guna memenuhi permintaan masa depan berdasarkan teknologi LTE dan LTE-A.
Rachid El Hattachi, SVP Teknologi Arsitektur & Blueprints, Deutsche Telekom menyebutkan, “Spektrum memainkan peranan penting untuk komunikasi mobile, seperti yang kita lihat kita memanfaatkan peluang untuk memenuhi permintaan pada kapasitas jaringan.”
Ia menambahkan, demonstrasi FDD-TDD dengan 3 carrier agregation menetapkan patokan untuk kombinasi yang sama sekali baru dari teknologi, termasuk band 42 yang akan diharapkan untuk menjadi band utama TDD.
GSA, dalam laporannya pada tanggal 13 Oktober 2015 silam, mengatakan bahwa 12 dari 62 jaringan diluncurkan secara komersial menggunakan TD-LTE dengan memanfaatkan spektrum 3,5 GHz LTE TDD.
Ada 17 Jaringan TDD dan FDD yang digunakan secara komersial di seluruh dunia dan Nokia Networks adalah pemasok 10 dari TD-LTE ini.
Anonymous Teror ISIS dengan Obat Kuat
Telko.id – Sekelompok Hacker yang berafiliasi pada Anonymous telah melepaskan serangan baru dan melakukan perang perkataan kepada ISIL (Islamic State in Iraq and the Levant) atau yang juga dikenal dengan nama ISIS.
Para hacker menyerang situs propaganda dari organisasi ‘Jihad’ tersebut dengan memberikan sebuah iklan viagra dan prozact serta memberitahu di situs mana pengguna harus membelinya.
Dilansir dari Telegraph, Minggu (29/11), GhostSec yakni nama dari kelompok hacker tadi menyerang situs rekrutmen untuk kelompok teroris di Dark Net, kemudian menggantinya dengan sebuah iklan untuk CoinRX, sebuah toko farmasi online yang menerima mata uang digital seperti Bitcoin dan litecoin dan digunakan untuk membeli obat resep tanpa resep.
Bukan hanya menghadirkan iklan, para hacker juga menambahkan pesan di web tersebut yang bertuliskan, ‘Tingkatkan ketenangan Anda’.
“Terlalu Banyak ISIS. Tingkatkan ketenangan Anda. Terlalu banyak orang yang ada di dalam ISIS,” tulis pesan tersebut. “Silakan lihat iklan yang indah ini sehingga kami dapat meng-upgrade infrastruktur kami untuk memberikan semua konten ISIS yang Anda inginkan,” menunjukkan bahwa iklan itu sebagai pendanaan GhostSec.
Sebagai informasi, situs ini merupakan bagian dari Dark Web, yakni sebuah lokasi tersembunyi dari browser tradisional dan mesin pencari, dan hanya dapat diakses melalui jaringan Tor dan hanya berlaku pada pekan lalu sebelum dibajak oleh GhostSec.
Dark Web sendiri sangat sulit dilacak oleh polisi, karena identitas yang disembunyikan oleh jaringan virtual serta menyembunyikan alamat IP pengguna. Hal ini dapat memberikan sumber daya manusia bagi teroris, serta kegiatan lainnya yang menuntut anonimitas.
Kelompok ini adalah salah satu bukti perlawanan terhadap ISIL, para hacker kolektif dan terorganisir ini telah berperang dengan digital ISIL, yang jumlahnya meningkat sejak serangan di Paris belum lama ini. [ak/if]
Menkominfo Usulkan ASEAN Sikapi Layanan OTT
Telko.id – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengusulkan negara-negara ASEAN mengambil sikap satu suara mengenai Layanan Over-The-Top (OTT) agar ASEAN tidak hanya dilihat sebagai pasar.
“Apabila ASEAN satu suara, maka akan meningkatkan bargaining power sehingga bisa duduk pada posisi yang lebih berimbang,” tutur Rudiantara dalam Opening Ceremony ASEAN Telecomunications and Information Technology Minister Meeting and Related Meeting di Da Nang, Viet Nam.
Layanan OTT merupakan layanan dengan konten berupa data, informasi, atau multimedia melalui jaringan internet. Penyedia layanan OTT seperti Google, Facebook, Skype, Line, atau BBM. “Bukan bermaksud untuk melarang, namun agar terjadi win-win antara operator-operator seluler yang ada,” tegas Rudiantara.
Usulan yang disampaikan Menkominfo Rudiantara dalam pertemuan menteri bertema Toward a Digitally-enabled, Inclusive, Secure, and Sustainable ASEAN Community itu langsung disambut baik oleh negara-negara di ASEAN yang memiliki jumlah penduduk banyak.
Dalam pertemuan Menteri ASEAN akan mengadopsi ASEAN ICT Masterplan 2020(AIM2020). Menurut Rudiantara AIM2020 merupakan rujukan kerangka kerjasama bidang ICT bagi negara-negara ASEAN yang mencakup aspek:
- Economic Integration and Transformation
- People Integration and Empowerment Through ICT
- Innovation
- ICT Infrastructure Development
- Human Capital Development
- ICT in the Single Market
- New Media and Content
- Information Security & Assurance
Menurut Chief RA, point ke 6, 7 dan 8 merupakan tambahan atas masterplan sebelumnya. “Ini untuk meng-address dinamika yang terjadi pada industri ICT yang berubah cepat,” tambah Menteri Kominfo seraya menambahkan ada tiga isu yang perlu dibahas yaitu mengenai pasar atau bisnis, konten dan masalah sekuriti. (Icha)
Ericsson dan Telstra Uji LTE-A via 5 Carrier Aggregation
Telko.id – Frekuensi yang digunakan untuk LTE atau Long-Term Evolution atau sering juga disebut dengan 4G LTE tidak hanya satu. Itu sebabnya operator membutuhkan Carrier Aggregation dijaringannya agar dapat memuluskan layanan data pada para pelangganya. Kebanyakan saat ini baru menggunakan 2 Carrier Aggregation saja, tetapi, kini Ericsson Australia dan Telstra mulai menguji LTE Advanced dengan menggunakan 5 Carrier Aggregation.
Di dunia, demonstrasi ini adalah pertama kali dilakukan dengan kapasitas 1 Gbps dengan 5 Carrier LTE A Carrier Aggregation yang terintegrasi secara live end to end ke mobile network.
Kecepatan downlink hasil dari demontrasi ini mencapai lebih dari 950 Mbps dengan aplikasi tes kecepatan UDP yang menggabungkan spectrum 100 MHz diseluruh jaringan yang dimiliki oleh Telstra. Untuk kecepatan download yang dicapai lebih 843 Mbps dengan menggunakan speedtest.net. Kecepatan hingga 1 Gbps adalah tujuan yang sebenarnya untuk LTE Standard dan menjadi milestone dari evolution LTE-Advanced.
Dalam test ini, kecepatan downlink yang diperoleh melalui aggregation 100 Mhz dari kombinasi spectrum 700 Mhz, 1800 Mhz, 2100 Mhz dan 2600 Mhz (2×20 Mhz) band dan dikirim ke perangkat mobile Cobham Aeroflex TM500.
“Permintaan para pengguna kelas atas selalu meningkat dan selaku pelanggan selalu minta ‘always on’ dan memiliki akses ke teknologi baru serta canggih. Dengan dilakukan uji coba ini menghasilkan kecepatan 1 Gbps sehingga membuat kami yakin untuk secepatnya memberikan layanan komersial pada pelanggan kami. Untuk penambahan jumlah pelanggan Telstra, kami mempersiapkan jaringan untuk pertumbuhan penggunaan bisnis, serta teknologi yang sedang berkemban yang mengandalkan kemampuan kami untuk memberikan kapasitas tinggi dan solusi latency rendah,” ujar Mike Wright, Telstra Group Managing Director, Networks menjelaskan.
Agregasi 100 MHz spektrum menggunakan 5 carrier di empat frekuensi yang berbeda, seperti yang dicapai dalam test ini menjadikan dasar untuk agregasi dari frekuensi band yang lebih tinggi lima operator di empat band yang terpisah, seperti yang dicapai dalam tes ini, meletakkan dasar untuk agregasi pita frekuensi yang lebih tinggi menuju 5G. (Icha)
Telkom Group Ikut Mega Proyek Kabel Laut SEA ME WE 5
Telko.id – Telkom Group sebagai salah satu anggota konsorsium kabel bawah laut Southeast Asia – Middle East – Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) melakukan penggelaran kabel bawah laut di Stasiun Pendaratan Kabel di Pantai Puak Dumai.
Sistem kabel bawah laut SEA-ME-WE 5 membentang dari Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Eropa dengan panjang kabel sekitar 20.000 km yang menghubungkan 15 negara yakni Indonesia, Singapore, Malaysia, Myanmar, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan, UAE, Oman, Qatar, Djibouti, Saudi Arabia, Mesir, Turki, Italia, dan Perancis. Sistem kabel bawah laut ini memiliki kapasitas sebesar 24 tera bit perdetik menggunakan teknologi 100G. Kabel bawah laut SEA-ME-WE 5 direncanakan akan siap beroperasi pada bulan November 2016.
Keikutsertaan dalam konsorsium SEA-ME-WE 5 akan memperkuat posisi Telkom Group sebagai operator global yang saat ini telah ikut serta dalam konsorsium lain, yaitu Batam Singapore Cable System (BSCS), Dumai Malaka Cable System (DMCS), Asia America Gateway (AAG), Singapore Japan Cable System (SJC), Southeast Asia-United States (SEA-US), Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS), dan Indonesia Global Gateway (IGG) yang akan segera dibangun. Sehingga Telkom Group akan memiliki infrastrutur kabel laut yang menghubungkan benua Eropa, Asia, dan USA.
“Dengan dibangunnya sistem kabel bawah laut SEA-ME-WE 5 ini, akan memperkuat posisi strategis Indonesia dalam penyediaan infrastruktur global menuju Indonesia sebagai The New Global Hub”, ujar Syarif Syarial Ahmad, Presiden Direktur Telin.
Mega Proyek Kabel Laut SEA-ME-WE 5 dibangun oleh konsorsium yang beranggotakan 19 operator telekomunikasi kelas dunia yaitu BSCCL (Bangladesh), CMI, CTG, China Unicom (Republik Rakyat China), Djibouti Telecom (Djibouti), du (UAE), Ooredoo (Qatar), Orange (France), MPT (Myanmar), Telin, Telkom, STC (Saudi Arabia), Singtel (Singtel), SLT (Sri Lanka), Telecom Italia Sparkle (Italy), TM (Malaysia), TTI (Turkey), TWA (Pakistan), dan Telecom Egypt. (Icha)