spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...
Beranda blog Halaman 1511

eMagic Jadi Landasan Dasar IoT Dari Indosat Ooredoo

0

Telko.id – Fenomena digital mengharuskan setiap perusahaan agar menyikapi dengan cermat. Terlebih, bagi perusahaan, pertumbuhan bisnis untuk kelangsungan usaha sangat penting. Itu sebabnya, perlu dicari sumber pendapatan yang lebih besar secara efektif, meningkatkan efisiensi biaya, dan melayani pelanggan dengan lebih baik.

Internet of Thing (IoT) adalah sebuah solusi yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk menciptakan inovasi bagi perusahaannya, sebagai sumber energi baru untuk pertumbuhan di tengah dunia digital saat ini. Dengan pemanfaatan teknologi digital dan konektivitas yang handal maka IoT dapat menciptakan peluang serta dampak yang positif bagi pebisnis maupun perusahaan.

Seiring dengan komitmen untuk membangun ekosistem digital Indonesia, termasuk bagi kalangan korporasi dan bisnis, Indosat Ooredoo Business menghadirkan eMagic, enhance Managed IoT Connectivity, sebuah solusi M2M terbaru yang dirancang untuk memudahkan pelanggan dalam menghubungkan dan mengelola perangkat atau mesin dengan layanan full managed. Solusi ini aman dengan proses enkripsi yang handal melalui jaringan komunikasi multi akses yang menjamin tingkat layanan yang diharapkan serta menghasilkan total cost of ownership yang efisien.

Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo, Herfini Haryono mengatakan, “Layanan eMagic ini hadir untuk memberikan kesempatan pelaku usaha untuk lebih berkonsentrasi terhadap core bisnisnya dan tidak direpotkan oleh masalah konektivitas. Bisnis pun dapat menjadi lebih mudah, efisien, dan tingkat keamanan yang baik. Dengan konsep full managed services, pelanggan tidak akan direpotkan dalam hal instalasi, operasi dan pemeliharaan konektifitas.”

eMagic 2

Sebagai sebuah solusi, eMagic tepat diterapkan pada berbagai industri seperti ATM, EDC pada perbankan, gateway untuk sensor pada perusahaan oil and gas, broadcasting, retail dengan live streaming, advertising dan small branches office, dan industri lain yang membutuhkan komunikasi data yang handal dan aman.

Manfaat lain yang pelanggan dapatkan adalah Managed service, yaitu pelanggan tidak direpotkan dengan aktivitas, instalasi, operasi dan pemeliharaan. Selain itu pelanggan hanya dikenakan biaya tetap bulanan yang sudah mencakup semua layanan dari mulai instalasi, operasi dan pemeliharaan. Biaya lebih efisien dan  perangkat beroperasi optimal, sehingga pelanggan dapat lebih fokus pada bisnis.

“Kami ingin menjadi mitra  yang tepat bagi para pelanggan bisnis atau pelaku usaha yang ingin mengimplementasikan teknologi dalam upaya mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, mengeksplorasi berbagai peluang usaha, membantu transformasi digital perusahaan sambil tentunya menghadirkan pengalaman terbaik bagi para pelanggan mereka,” tutup Herfini Haryono. (Icha)

Kenapa Operator Investasi di Non-Cellular Untuk IoT?

0

Telko.id – Operator diseluruh dunia banyak yang sudah mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran era Internet of Things. Berbeda-beda caranya untuk menghadapi ‘serbuan’ dari berbagai device yang akan saling terhubung itu. Operator di Perancis menyikapinya dengan berkomitmen untuk mengimplementasikan teknologi jaringan non-cellular untuk Internet of Things tersebut. Yang digunakan adalah low bandwidth. Tapi beberapa masih menunggu perkembangnya hingga 2017 mendatang, seperti yang disampaikan oleh Keith Dyer dari the mobile network.

Operator SFR/ Altice baru saja menandatangani kerjasama dengan Sigfox untuk di Perancis dan negara lainnya. Itu artinya empat operator besar di negara tersebut komitmen untuk menggunakan teknologi non-cellular menghadapi era IoT. Orange dan Bouygues sudah duluan dengan berkomitmen melayani menggunakan LoRa-based Network.

Operator ini akan menggunakan Sigfox untuk masuk ke pasar, walaupun tidak sesuai untuk LTE atau 2G atau 3G, dilihat dari kebutuhan M2M, tetapi aplikasi yang ada menggunakan low power dan akses low bandwidth.

“Kami memilih Sigfox karena mampu menawarkan tahapan yang terbaik saat ini dan sudah terbangun,” ujara Michel Combes, CEO SFR menjelaskan. Memang, Sigfox bukan yang terbaik, tetapi untuk saat ini sudah sesuai. Terlebih, saat ini Sigfox sudah mengimplementasikan LoRa.

Saat ini, Sigfox sudah mengklai bahwa jaringannya sudah mencakup 92% di seluruh Perancis. Hal itu, bukan menjadi pesaing cellular IoT tetapi akan lebih menjadi komplemen dari layanan IoT.

Beberapa pihak menilai bahwa investasi di IoT non-Cellular akan menghalangi investasi di EC-GSMand NB-IOT, teknologi 3GPP R13 untuk daya rendah IOT seluler. Tapi operator tidak selalu melihatnya seperti itu. Orange Yves Bellego, misalnya, mengatakan bahwa oranye melihat LoRa sebagai solusi yang baik untuk mendapatkan ke pasar dengan cepat, tetapi operator juga cenderung untuk berinvestasi di setara seluler, ketika mereka siap. Itu berarti mungkin ada yang sudah dipasang perangkat LoRa untuk mendukung masa depan. Dan Bellego menilai bahwa ke depan akan membuat Opex lebih rendah. Ide dasarnya adalah untuk memiliki platform inti untuk layanan umum. Tidak peduli, teknologi akses radio apa yang dipakai di akhirnya.

Meskipun Orange akan memiliki beberapa capex untuk implementasi di LoRa, namun SFR tidak demikian karena hanya bertindak sebagai reseller konektivitas dri Sigfor ini. Sehingga tidak akan mempengaruhi Capex nya. Secara teori pun, SFR dapat berpindah platform teknologi jika menginginkan.

Selain itu, situasi di Perancis berbeda dengan pasar di Jerman dan Inggris, di mana operator besar tidak membuat pilihan yang cocok. Di pasar Inggris, Sigfox masuk melalui kemitraan dengan Arqiva, pemilik infrastruktur jaringan. Arqiva pun bertanggung jawab untuk melakukan penandatanganan dengan mitra lainnya. Dan, belum lama ini, Arqiva melakukan penandatangan dengan Wireless Logic sebagai reseller pertamanya.

Vodafone, sebagai operator utama di Inggris dan Jerman, menjadi pemain terdepan dalam mengembangkan NB-IOT tech. Sudah melakukan kemitraan dengan pemasok seperti Huawei, dan juga menjadi anggota pendiri serta ketua Forum NB-IOT. Alasannya utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar. Di mana, ke depan ada pasar yang sangat besar. Seperti memenuhi kebutuhan pemerintah untuk melakukan smart metering. Dan operator harus melakukan sesuatu untuk itu. Sedangkan saat ini, pilihan teknologi yang ada tidak banyak. Jadi, wajar jika non- cellular network ini digunakan.

Alasan lainnya adalah operator melihat bahwa NB-IOT dan yang 2G setara EC-GSM menawarkan lebih banyak kontrol dan kinerja yang lebih baik. Namun, ketika melihat kebutuhan akan kecepatan maka kecepatan yang ditawarkan oleh 3GPP telah berpindah ke standarisasi dengan varian low power dalam satu tahun terakhir ini.

Menjawab pertanyaan dari TMN, Eric Parsons dari Ericsson mengatakan bahwa operator telah menginvestasikan dananya untuk non- cellular Low Power Wide Area (LPWA) karena sampai sekarang baru teknologi itu yang tersedia. “Teknologi ini ada dan kebutuhan sudah mendesak sehingga wajak jika bisnis tersebut direalisasikan secara positif. Hal itu yang membuat komunitas 3GPP langsung menanggapi solusi tersebut untuk jangka panjang.

Lebih lanjut, Eric menambahkan bahwa “Operator dapat mengambil jaringan yang mereka miliki saat ini dan hanya mengaktifkan kemampuan dalam jaringan dengan grid yang sudah ada, sungguh sebuah langkah aktivasi yang sangat sederhana. Penyebaran pun dapat dilakukan dengan cepat. Ini menjadi aspek yang penting,”

Nokia mengatakan bahwa interoperabilitas dan ketersediaan ekosistem di mana pengembang dapat membangun aplikasi akan menjadi keuntungan inti untuk IOT seluler. “Kami harus menunjukkan pada pelanggan kami bahwa ini adalah pilihan yang tepat atas teknologi lainnya, sehingga harus menunjukkan ekosistem yang luas, dan menunjukkan interoperabilitas,” ujar Eric menambahkan.

Namun, dengan adanya Non-cellular IoT ini tidak semua setuju. Nokia misalnya, melihat bahwa kehandalan dari IoT seluler penggunaan spektrum berlisensi. Seperti yang diungkapkan oleh Ulrich Dropmann dari Nokia yang mengatakan bahwa ada salah satu pengembang yang mendapatkan komplain dari perusahaan karena peralatannya berhenti bekerja beberapa hari setelah ada ‘site’ yang dibangun di dekat kantornya dan menggunakan ISM band yang sama. Hal ini perlu dihindari karena jika menggunakan spektrum yang berlisensi maka kasus tersebut tidak akan terjadi. “Operator itu perlu menjaga kehandalan dan keamanan dari layanan yang diberikan,” sahut Ulrich menjelaskan.

Tentu saja ada beberapa rencana besar untuk membangun IoT seluler. Seperti yang diungkapkan oleh Huang Yuhong, Deputy General Manager China Mobile Research Institute. Yunghong mengatakan bahwa China Mobile akan memiliki penyebaran pada akhir 2016, dengan “sangat besar” dan akan dikomersialkan pada tahun 2017. Lalu, Yunghong juga menjelaskan bahwa tahun 2020, akan ada 10 miliar perangkat IoT seluler di Cina. China Mobile sendiri pun berharap bahwa pada skala tertentu, akan sangat membantu mendewasakan pasar untuk semua orang.

China-MObile-vision

Untuk itu perlu melakukan pergerakan yang cepat. Operator menginginkan chipset yang terintegrasi pada stadar API yang rencananya akan siap dikomersialkan pada akhir 2016. Dengan demikian akan memberikan kemudahan bagi operator untuk menyelaraskan semuanya.

Tentu hal itu menjadi tantangan bagi Semtech dan orang-orang di LoRa camp, dan juga untuk Sigfox, untuk sigap memanfaatkan 12 – 18 bulan yang ada untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin. Kemudian mempertahankan karena akan ada ‘serangan’ dari standar teknologi spektrum berlisensi.

Saat ini, tantangan bagi teknologi spektrum berlisensi adalah membangun manfaat sebenarnya dari ekosistem 3GPP. Di mana akan ada standarisasi dengan spesifikasi baru. Tetapi banyak juga kalangan yang melihat lebih tegas. Apakah mau memilih selular atau non selular, operator pasti akan mendapatkan keuntungan. Terutama dari fleksibilitas yang ditawarkan pada pasar mereka.

Lagi pula, yang terjadi pada era IoT itu adalah memperebutkan pasar yang sangat besar. Bayangkan saja, miliaran device akan saling terhubung pada era itu. Demikian juga variasinya yang banyak. Jadi, operator dapat lebih santai memilih teknologi yang akan digunakan. Namun, berbeda dengan Vodafone dan China Mobile yang melihat bahwa kebutuhannya sudah sangat mendesak sehingga perlu membawa standar seluler untuk LPWA IoT ke pasar sekarang. (Icha)

Telkomsel Gandeng Mal Living Wolrd Untuk Dorong Penggunaan TCash Tap

0

Telko.id – Sudah cukup lama Telkomsel memperkenalkan TCash Tap. Agar lebih merangsang masyarakat Indonesia untuk memanfaatkannya sebagai alat transaksi digital money, Telkomsel agresif menambah jumlah tenantnya. Salah satu yang baru saja dilakukan adalah dengan menggandeng Mal Living Wolrd. Beberapa tenant di dalam area itu pun dipersiapkan agar dapat menerima transaksi melalui TCash Tap.

Agar lebih menarik lagi, Telkomsel menggelar program TCashPerience dengan menyediakan promo diskon hingga 50%. Program diskon ini dapat dinikmati pelanggan Telkomsel mulai tanggal 21 Maret sampai dengan 31 Mei 2016. Cukup dengan melakukan pembelanjaan produk menggunakan layanan TCash Tap. Selain itu juga akan mendapatkan berkesempatan juga memenangkan hadiah undian 1 Unit Vespa Primavera, 1 Unit Voucher Belanja Rp. 25 Juta dari Ace Hardware/Informa, 1 Unit Samsung Galaxy Note 5, 2 Unit Samsung Galaxy Grand 2, 10 Unit Voucher Tcash Rp. 500 ribu.

“Sebagai respon semakin meningkatnya minat dan kepercayaan pelanggan dalam menggunakan transaksi digital money melalui layanan TCASH TAP di pusat berbelanjaan, Telkomsel bersama dengan Mal Living World menghadirkan program diskon 50% dan undian berhadiah. Kami berharap, dengan hadirnya promo ini akan semakin mendorong peningkatan adopsi kepercayaan dan penggunanan layanan TCASH TAP oleh pelanggan,” ujar Agus Mulyadi, Vice President Sales and Marketing Area Jabotabek & Jabar Telkomsel menjelaskan.

Direktur Living World, Jennywati Hartini menambahkan, “Mal Living World berkomitmen untuk terus memanjakan pengunjung dengan memberikan berbagai kemudahan dan hadiah untuk setiap transaksi di tenant Mal Living World. Kini, bersama Telkomsel, untuk pengunjung pemegang Live Card Member yang melakukan transaksi menggunakan TCash di tenant Living World, berkesempatan untuk mendapatkan beragam hadiah menarik, yang seluruh pajak hadiah ditanggung oleh Mal Living World dan Telkomsel.”

Penetrasi layanan TCash Tap sebagai komintmen untuk meningkatkan digital lifestyle experience pelanggan ini terus dilakukan Telkomsel melalui kerja sama dengan sejumlah pusat perbelanjaan terkemuka seperti Mal Living World. Telkomsel melihat Mal Living World sebagai pusat belanja dan berkumpul yang potensial yang meliki konsep unik dan didukung sejumlah merchant atau tenant dari produk ternama, baik lokal maupun internasional.

Untuk menambah keseruan promo ini, Living world juga memberikan voucher belanja dan voucher pulsa Telkomsel untuk 1 foto terbaik dari pengunjung per minggu melalui social media, dengan syarat para pengunjung harus meng-upload makanan atau minuman yang mereka beli menggunakan promo TCash.

Layanan TCash yang kini hadir dengan teknologi Near Field Communication (NFC), yang dinamakan TCash Tap, memberikan kemudahan lebih dan pengalaman unik kepada pelanggan dalam melakukan transaksi dan digunakan di semua jenis ponsel baik feature phone maupun smartphone.

Penggunaan TCash Tap ini amat mudah, dimana pelanggan cukup menempelkan sticker NFC ke ponselnya. Bisa diperoleh di GraPARI, 7 Eleven dan Indomaret yang bertanda khusus. Lalu, mengaktifkan layanan, dan pelanggan dapat melakukan ‘TAP’ di mesin EDC merchants. Transaksi TCASH pun sangat aman karena menggunakan PIN 6 digit PIN.

Selama berjalannnya program ini, pengunjung Mal Living World juga dapat kemudahan registrasi dan aktivasi sticker TCash Tap di booth Telkomsel yang hadir di Mal Living Wolrd. Selain menghadirkan kelebihan promo layanan TCash TAP, Telkomsel juga sudah melengkapi Mal Living World dengan jangkauan layanan 4G LTE yang kini sudah tersebar merata di wilayah potensial di Tangerang Selatan. (Icha)

Bank Indonesia Tunjuk Telkomsel Untuk Garap VPN Wireless

0

Telko.id – Bank Indonesia melakukan pengkinian akses aplikasi untuk pengelolaan aplikasi laporan yang melalui Jaringan Komunikasi Data (JKD) Ekstranet. Dan, Telkomsel ditunjuk sebagai salah satu mira penyedia layanan VPN Wireless yang akan dimanfaatkan untuk mengganti penggunaan teknologi sebelumnya. Guna memperkenalkan layanan VPN Wireless tersebut, Telkomsel bersama Bank Indonesia melakukan sosialisasi layanan tersebut kepada 35 perwakilan Bank Perkreditan Rakyat  (BPR/ Syariah) untuk berada di Area Propinsi Banten.

Pengkinian akses aplikasi menggunakan teknologi layanan VPN Wireless ini bertujuan untuk menjaga pelaporan yang menggunakan layanan akses aplikasi melalui JKD Ekstranet Bank Indonesia semakin lancar dan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru. Oleh karena itu, Bank Indonesia kini mempercayai layanan Corporate Business Solutions Telkomsel sebagai salah satu penyedia teknologi VPN Wireless yang nantinya akan digunakan oleh seluruh Bank Perkreditan Rakyat/Syariah.

“Telkomsel berterima kasih atas kepercayaan dari Bank Indonesia untuk menyediakan layanan teknologi VPN Wireless yang akan menggantikan teknologi sebelumnya untuk membantu memperkuat akses aplikasi pelaporan BRP/S melalui JKD Ekstranet Bank Indonesia. Melalui layanan Corporate Business Solution Telkomsel, penggunaan teknologi VPN Wireless oleh Bank Indonesia dan BPR/S akan semakin terjamin kualitasnya karena jaringan Telkomsel yang luas dan didukung teknologi terbaru,” ujar Nyoman Adiyasa, General Manager Account Management Jabotabek Jabar Telkomsel menjelaskan.

Dalam kesempatan ini, bertempat di Kantor Area Jabotabek Jabar, Telkomsel bersama Bank Indonesia melakukan sosialisasi awal tentang layanan VPN Wireless Telkomsel kepada perwakilan peserta dari 35 BPR/S yang berada di Area Banten, dan dibuka langsung oleh General Manager Sales Regiona Western Jabotabek Telkomsel, Filin Yulia. Melalui layanan ini, Telkomsel akan menyediakan paket layanan mulai dari penyediaan Link Backhaul di Kantor Pusat Bank Indonesia hingga layanan Managed Service Wireless VPN, yang mencakup penyewaan perangkat hingga paket data internet khusus.

Dengan semakin berkembangnya layanan Telkomsel di wilayah Banten dan sekitarnya, Telkomsel akan terus mendorong peningkatan kualitas mobile broadband experience khususnya pengembangan layanan 4G LTE untuk para pelanggan termasuk dari kalangan korporasi yang membutuhkan solusi kebutuhan telekomunikasi selular untuk menunjang peningkatan layanan korporasinya. (Icha)

Ciptakan Aliansi, Keempat Operator Ini Hadirkan Standarisasi 5G?

0

Telko.id – Operator  Korea Selatan yakni, KT dan SK Telecom, operator Jepang NTT DoCoMo dan Verizon Amerika Serikat, baru-baru ini telah membentuk sebuah inisiatif global untuk mengembangkan spesifikasi umum untuk percobaan 5G.

Aliansi 5G ini mengembangkan spesifikasi yang dapat berfungsi secara umum, serta platform yang dapat digunakan untuk berbagai jenis kegiatan percobaan 5G di seluruh dunia, dengan fokus pada kegiatan uji coba interface radio 5G.

Operator sudah melakukan kordinasi terkait kegiatan percobaan ini, dengan beberapa uji teknis yang direncanakan untuk 2016 hingga 2018.

Dilaporkan TelecomAsia (23/3), aliansi akan berusaha untuk menarik berbagai mitra industri yang berbeda, termasuk operator lain, jaringan, chipset dan perangkat vendor serta vendor alat uji. Beberapa pemasok utama dari keempat operator pendiri, juga sudah terlibat.

Aliansi ini juga mengumumkan, bahwa spesifikasi ujicoba tidak dimaksudkan untuk membatasi diskusi standardisasi yang sedang berlangsung dalam forum 3GPP.

“Sebaliknya tujuannya adalah untuk menyediakan platform percobaan umum di mana komponen teknologi yang berbeda dapat dicoba dan dievaluasi dalam rangka untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dari nilai dan kinerja teknologi 5G yang berbeda,” ujar perwakilan Aliansi dalam sebuah pernyataan.

“Hal ini dapat memberikan masukan yang berharga dalam diskusi 3GPP mendatang, dengan melengkapi studi simulasi dengan data real dari penyebaran percobaan yang berbeda.”tambahnya.

Sekedar informasi, spesifikasi pengujian akan mencakup beberapa band spektrum, baik di atas maupun di bawah 6-GHz.

Akamai Rilis Negara Dengan Broadband Tercepat, Dimana Indonesia?

Telko.id – Kecepatan broadband rata-rata meningkat di tahun ini sebanyak 23 persen dan 8,6 persen pada kuartal per kuartal menjadi rata-rata 5,6 Mbps di Q4 2015, seperti yang tertulis pada riset Akamai Technologies di Triwulan IV-nya yang bertajuk ‘2015 State of The Internet Report,’

10 Negara terbaik,  berdasarkan kecepatan broadband mereka adalah Korea Selatan, Swedia, Norwegia, Jepang, Belanda, Hong Kong, Latvia, Swiss, Finlandia dan Denmark.

Sementara itu, untuk 10 negara terbaik berdasarkan kecepatan broadband puncak adalah Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Macau, Jepang, Indonesia, Mongolia, Taiwan, Qatar dan Rumania. Yap, terselip nama Indonesia pada kolom ‘top peak connection’

Dilaporkan telecomlead (23/3), Kecepatan broadband rata-rata di Korea Selatan naik 20 persen menjadi 26,7 Mbps selama kuartal keempat di tahun 2014.

Sementara kecepatan puncak broadband global meningkat sebanyak 21 persen pada tahun ini dan 1 persen pada kuartal per kuartal, dan saat ini mencapai angka 32,5 Mbps pada kuartal keempat.

Akamai juga melaporkan, kecepatan broadband puncak naik 10 persen di Korea Selatan menjadi 95,3 Mbps dan 13 persen di Makau dengan 83,1 Mbps. Lantas, dimanakah posisi Indonesia?

Indonesia menempati peringkat 6 untuk urusan ‘peak connection speed’. Dengan memiliki kecepatan sebesar 79.8 Mbps, Indonesia berada di bawah Jepang dan berada diatas Monggolia, Taiwan, Qatar serta Romania, dengan Singapura menjadi pemuncak daftar ini yang memiliki kecepatan peak connection mencapai 135.7 Mbps.

Screenshot_2016-03-23-09-16-29

Masing-masing dari 10 negara / daerah mencapai pertumbuhan dua digit dengan minimal 25 Mbps kecepatan broadband, kecuali Hong Kong dengan (15 persen), yang mencatat 9,8 persen perubahan dari kuartal per kuartal. Norwegia (21 persen) dan Denmark (15 persen) dengan keuntungan tahunan terbesar di 165 persen dan 188 persen.

Sementara untuk Inggris Raya, kecepatan mobile tercepat mereka berada pada angka 26,8 Mbps, sementara Spanyol di 14,0 Mbps.

Laporan ini juga menyebutkan, bahwa Iran memiliki kecepatan koneksi mobile rata-rata terendah, sebesar 1.3 Mbps, diikuti oleh Vietnam dengan kecepatan koneksi rata-rata 1.8 Mbps.

“Laporan kuartal ini menunjukkan pertumbuhan yang besar pada kecepatan koneksi dan adopsi broadband,” kata David Belson, editor dari State of The Internet Report. Hal ini sangat penting karena harapan konsumen untuk keceptan juga meningkat dan penetrasi jaringan 4G di beberapa wilayah khususnya Asia Tenggara, terlihat sukses dengan mengatrol posisi beberapa negara mereka untuk masuk kedalam Top 10 Akamai report.

Blue Bird Tanggapi Kicauan Ahok di Twitter

0

Telko.id – Bak gayung bersambut. Kicauan Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama di Twitter, yang mengatakan akan mencabut ijin usaha dari perusahaan taksi yang tidak menindak oknum-oknum demo yang melakukan pengrusakan, langsung ditanggapi oleh PT Blue Bird Tbk.

IMG-20160322-WA0010

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/3), PT Blue Bird Tbk tidak menampik bahwa ada beberapa pengemudinya yang juga ikut bergabung dalam unjuk rasa tersebut. Namun, perusahaan mengatakan akan menindak tegas siapapun yang terbukti melakukan tindakan yang tidak dibenarkan secara hukum.

“Blue Bird memahami bahwa ada beberapa pengemudi yang tergabung dalam ‘Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat’ yang bergerak untuk menyampaikan aspirasinya. Namun, apabila terdapat pengemudi PT Blue Bird Tbk yang terbukti melakukan tindakan yang tidak dibenarkan secara hukum dalam demonstrasi yang terjadi, PT Blue Bird Tbk akan menerapkan sanksi tegas sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di perusahaan,” demikian bunyi pernyataan itu.

PT Blue Bird sendiri mengaku turut prihatin dengan kegiatan demonstrasi yang terjadi di Jakarta hari ini, mengingat hal tersebut sangat mengganggu kegiatan transportasi masyarakat.

Selain itu, PT Blue Bird juga mengimbau kepada masyarakat yang mengalami kerusakan kendaraan saat kejadian berlangsung, untuk segera melaporkan hal tersebut kepada perusahaan ke layanan pelanggan Blue Bird di email customercare@bluebirdgroup.com, untuk segera ditindak lanjuti.

Sementara terkait iklim bisnis transportasi sendiri, PT Blue Bird berharap agar pemerintah dapat secara bijak memberikan solusi untuk semua pihak/kepentingan, sehingga kegiatan dan persaingan usaha dapat berjalan sehat sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Beli Pulsa XL di Indomaret, Dapat Merchandise Batman v Superman

0

Telko.id – Setelah sukses dengan program Harga Pas yang dibesutnya tahun 2015 lalu – masih berlangsung hingga saat ini – PT XL Axiata Tbk (XL) kembali mempercayakan PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) sebagai mitra bisnisnya dalam hal penjualan pulsa. Bedanya, kali ini bukan lagi semata harga pas yang bisa didapatkan pelanggan saat membeli pulsa XL di Indomaret, melainkan merchandise resmi Batman v Superman: Dawn of Justice.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Indomaret Point, Kemang, Jakarta, hari ini (22/3), VP Modern Channel PT XL Axiata, Octavia Kurniawan menyebut program ini sebagai bentuk upaya XL untuk meningkatkan value perusahaan.

“Melalui kerja sama ini, XL ingin mengajak pelanggan potensial untuk datang ke Indomaret dan mengisi ulang pulsa 100 ribu ke atas. Sebagai bonusnya, mereka bisa mendapatkan cinderamata bertema Batman v Superman: Dawn of Justice original dengan harga murah,” katanya.

Berlangsung sejak 1 Maret hingga 30 April 2016, cara kerja program ini sederhana saja. Pelanggan cukup mengisi ulang pulsa XL di Indomaret dengan nominal 100.000, 200.000, dan 300.000, sebagai bonusnya mereka akan mendapatkan kesempatan membeli merchandise tersebut dengan harga hanya Rp 13.900 dari harga normal Rp 23.900.

“Ada 5 produk khusus yang ditawarkan di sini,” tambah Wiwiek Yusuf, Direktur Marketing PT Indomarco Prismatama.

Adapun kelima produk atau merchandise itu meliputi topi, tas, gelas, tin can serta tempat minum. Dan tersedia sebanyak 300.000 di lebih dari 12.300 gerai Indomaret di Indonesia.

Gerai Indomaret sendiri, seperti ditambahkan Wiwiek, pada dasarnya ditujukan untuk semua kalangan masyarakat, dari semua golongan ekonomi. Karena itu, Indomaret turut mendukung program sales XL yang hendak menyasar pada pelanggan yang memang membutuhkan isi ulang dalam nilai denom tinggi. “Karena itu melalui momentum demam Batman v Superman: Dawn of Justice, kami percaya kedua pihak akan sama-sama mendapatkan manfaat maksimal,” imbuhnya.

Sementara itu, Danny Ang, selaku Marketing & Retail Manager Pacific Licensing Studio, yang juga bekerjasama dengan Warner Bros. Consumer Products dalam hal mengembangkan kolaborasi ini, mengaku sangat antusias dengan hasil kerjasama ini. Karena dinilai mampu enjangkau semua generasi dan segmen. Harapannya, kerjasama ini juga akan bisa terjadi di film-film mendatang.

“Permintaan untuk souvenir yang menampilkan karakter legendaris Batman dan Superman terus meningkat di pasar. Kami sangat senang dengan kemitraan ini dan berharap untuk lebih dari kolaborasi ini di masa depan,” pungkas Danny.

Mbiz membuka Peluang Baru Bagi Vendor Lokal

0

Telko.id – Salah satu e-commerce dari Lippo Group, Mbiz hadir dengan membuka banyak kesempatan dan peluang bagi para vendor lokal khususnya dari ranah telekomunikasi untuk megembangkan bisnis mereka. Pasalnya, e-commerce yang baru meluncurkan versi beta ya ini hadir dengan menyasar segmen B2B dan juga B2G.

“Segmen telko pastinya adalah sebuah area yang cukup mengundang minat semua orang untuk masuk kesana dan saat ini merupakan industri yang sedang bertumbuh denan banyak pemain,” ujar Adrian Suherman, selaku Komisaris Mbiz.co.id.

Sekedar informasi, menurut Kemenperin, saat ini sudah banyak vendor lokal yang memproduksi peralatan telekomunikasi sendiri. Apalagi, jika dikaitkan dengan TKDN di proyek Palapa Ring tentunya ini sangat membantu para vendor jaringan ataupun operator seluler untuk mendapatkan produk telko melalui Mbiz.

Adrian juga mengungkapkan bahwa mereka sangat terbuka dengan vendor lokal agar mereka memiliki kesempatan untuk menjual produk mereka ke berbagai perusahaan dan termasuk perusahaan multinasional yang sudah menjadi klien dari Mbiz.

“Sebenarnya dengan adanya Mbiz ini, kita merangkul semua penyedia barang dan jasa khususnya penyedia lokal, sehingga mereka punya kesempatan untuk bisa masuk dan menjual semua produk barang dan jasa mereka ke Company yang bukan hanya dari Lippo Group, melainkan juga dari company Multinasional yang telah berpartner dengan Mbiz,” ucap Adrian di sela-sela kegiatan soft launch Media Briefing Mbiz di kantor mereka di Jakarta,(22/3).

20160322_164238_1

Sekedar informasi, menurut ‘insight’ dari beberapa vendor sub-con, sejatinya produk lokal tidak kalah bagusnya jika dibandingkan dengan produk buatan luar negeri. walaupun belum 100 persen ciptaan lokal, namun nyatanya produk kreasi anak bangsa ini juga sudah cukup bagus.

Sementara jika berbicara mengenai harga, harga yan ditawarkan oleh produk ciptaan lokal juga masih termasuk dalam kategori kompetitif. Bahkan, vendor besar sekelas Nokia pun telah menggunakan produk pendukung ciptaan lokal, walau tidak 100 persen.

Sekedar informasi, dalam versi beta Mbiz, terdapat 12 kategori barang dan jasa yang dijual. seperti Alat elektronik, furniture Perabot, ATk, perangkat telekomunikasi dan lain-lain. Untuk versi selanjutnya, Mbiz akan merampinkan kategori ini menjadi hanya 10 kategori saja, yang tidak lain tujuannya adalah untuk mempermudah pelanggan dalam mencari barang dan jasa yang mereka inginkan.

Untuk kategori telekomunikasi sendiri, terdapat 7 sub kategori seperti, Radio komunikasi, Handphone, Aksesoris Handphone, Telepon, Antena, Penguat Signal Handphone serta tidak ketinggalan PABX.

Sekedar informasi, pasar B2B di Indonesia sendiri memiliki opportunity yang sangat baik, karena pemain di segmen ini masih tergolong jarang, apalagi untuk ranah e-commerce. Menanggapi hal tersebut, Adrian menyebutkan, “kalau saya lihat di negara lain, perbadingan antara B2B dan B2C, size dari B2B itu berlipat-lipat tergantung dari negaranya, ada antara 5 sampai 20 kali lipat dari segmen B2C dan itu adalah opportunity yang sama yang kami lihat di Indonesia,”

Adrian juga menyebutkan, dari sisi pemerintahan sendiri sangat mendorong Lippo untuk segera menghadirkan e-commerce ini, karena tentu saja hal ini dapat meempermudah mereka untuk mengurus keperluan dan perlengkapan kantor secara lebih sederhana dan transparan.

Lengkapi Lini Bisnis E-commerce, Lippo Group Hadirkan Mbiz

0

Telko.id – Lippo Group hari ini mengumumkan peluncuran bisnis e-commerce terbaru mereka yakni Mbiz.co.id. Berbeda dengan Mataharimall, Mbiz hadir unuk lebih menyasar sektoral B2B (Business-to-Business) dan B2G (Business-to-Goverment). Hadirnya e-commerce baru ini, tentunya semakin melengkapi portofolio dari Lippo Group di ranah e-commerce.

Adalah Adrian suherman selaku CEO Lippo Digital Group dan juga Komisari Mbiz mengungkapkan bahwa dipilihnya sektor B2B merupakan sebuah langkah yang positif untuk Mbiz, karena pemain e-commerce Indonesia di sektor ini masih sedikit jumlahnya. Ia menyebutkan sampai dengan saat ini baru 5 e-commerce Indonesia yang bermain di sektor ini.

Ia menambahkan,”Di bulan september 2015, Lippo Group telah meluncurkan Mataharimall.com, dan pada hari ini kita ingin meluncurkan sebuah inovasi yang baru yakni Mbiz.co.id. layanan Mbiz akan sangat berperan penting dalam meningkatkan efisiensi transaksi antar perusahaan”tambahnya, pada saat peluncuran Mbiz di Jakarta (22/3).

Adrian juga kembali menegaskan bahwa perbedaan antara mataharimall dan Mbiz terletak pada segmen, mataharimall lebih kearah konsumer sementara Mbiz memiliki target segmen perusahaan, bisnis, dan pemerintahan. Namun, hal ini tentunya memberikan sebuah kemudahan bagi para perusahaan yang ingin berpatner dengan Mbiz, karena antara mataharimall dan Mbiz akan saling bersiergi dan perusahaan yang hendak menjual produk retailnya, dapat melakukannya di mataharimall.com.

Selain itu, Adrian menyebut bahwa Mbiz dapat menawarkan harga yang kompetitif serta pembayaran yang dapat disesuaikan dengan para perusahaan pembeli. Perusahaan pembeli nantinya akan disuguhkan berbagai macam pilihan harga yang sangat kompetitif bagi perusahaan mereka.

Sekedar informasi, Mbiz sendiri mulai beroperasi sejak Q3 di tahun 2015 silam, dengan klien mereka berasal dari Lippo Group Company. Meski tidak mau menyebutkan nama, sampai dengan saat ini klien Mbiz bukan hanya berasal dari Lippo Group, melainkan juga dari perusahaan multinasional.

Sementara itu, Co-Founder Mbiz, Andrew Mawikere mengungkapkan, “Mbiz.co.id merupakan platform e-commerce dan solusi e-procerement yang terintegrasi secara web-based, dengan dukungan dari katalog multi vendor dan multi industri seperti IT, Alat Tulis, Telko hingga groceries yang tentunya akan memberikan pilihan bagi setiap perusahaan pembeli, “

Ia juga mengutarakan kepercayaan akan pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia, dengan hadirnya Mbiz yang lebih mengarah ke sektor B2B dan B2G, tentunya akan semakin banyak lagi perusahaan ataupu perorangan yang mengakses e-commerce untuk memenuhi kebutuhan mereka.