spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1507

Vodafone Luncurkan Jaringan 4G Tercepat di India

0

Telko.id – Vodafone menepati janjinya untuk menggelar layanan 4G LTE di India pada bulan Desember. Saat itu, perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Inggris ini menyebut Delhi, Mumbai, Kolkata, Karnataka, dan Kerala sebagai lima area pertama di India yang akan dikunjunginya.

Sebagai permulaan, Vodafone India telah mengumumkan peluncuran jaringan 4G generasi berikutnya di pita 1.800 MHz di Kochi, negara bagian Kerala, di pantai barat selatan India. Vodafone mengatakan bahwa Wi-Fi 4G Mobile-nya akan mendukung konektivitas hingga 10 perangkat.

Untuk harga, seperti dilaporkan RTN ASIA, akan berada di kisaran yang cukup tinggi. 20 GB akan dibanderol dengan harga 2.499 rupee atau setara Rp 500 ribu. Sementara paket trial atau percobaan diharga 29 rupee atau sekitar Rp 6000 untuk bundel 20MB.

Namun, Vodafone telah menjanjikan sebuah penawaran khusus untuk merangsang minat pengguna saat pengembangan jaringan dimulai. Ini termasuk upgrade gratis ke 4G bagi pelanggan, tawaran berlangganan film unlimited gratis dengan akses ke 7500 film selama 3 bulan, streaming musik unlimited gratis untuk semua pelanggan 4G RED selama 3 bulan dan penukaran 4G SIM langsung dengan aktivasi instan. Layanan 4G Vodafone di Kochi akan tersedia untuk pelanggan mulai 14 Desember

Vodafone mengklaim bahwa mereka adalah operator telekomunikasi pertama di Kerala yang menawarkan layanan 2G/3G/4G pada teknologi radio konvergennya sendiri. Meskipun, saat ini operator yang bersangkutan masih kalah populer dibanding Idea Cellular, yang memimpin di daerah tersebut. Idea sendiri telah berjanji untuk meluncurkan 4G di lima kota di India dalam 30 hari ke depan.

Sementara operator lain, Reliance Jio, akan meluncurkan layanannya di Kerala pada Januari 2016, dengan tawaran paket 20 GB yang dijual dengan harga 1000 Rupee atau sekitar Rp 400 ribu.

“Keahlian global Vodafone dan pengalaman memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan 4G,” kata CEO Vodafone India, Sunil Sood seperti dilansir dari Telecoms, Jumat (11/12).

Vodafone melaporkan, pengujian layanan 4G di Mumbai, Delhi, Kolkata dan Bengaluru sudah berhasil digelar dengan sukses. Kerala adalah pasar fokus untuk Vodafone India dan dalam 18 bulan terakhir perusahaan telah menginvestasikan 700 crores (USD 105 juta) untuk perluasan dan modernisasi jaringan di Kerala.

“Kami bangga bahwa Vodafone telah memilih Kochi sebagai kota pertama di India untuk memulai 4G,” kata Kishore Abhijit, Kepala Bisnis Vodafone India untuk Kerala. “Kami akan segera memperluas layanan 4G untuk Trivandrum dan Kozhikode.”

2016, Peningkatan Keamanan Mendesak Seiring Menggilanya Serangan Cyber

0

Telko.id – Penjahat cyber saat ini cukup terampil dan memiliki sumber daya yang memadai untuk memiliki kegigihan dan kesabaran dalam melancarkan serangan dengan tingkat keberhasilan tinggi kepada konsumen, perusahaan dan pemerintahan di seluruh dunia. Upaya-upaya tersebut telah mengubah kejahatan cyber menjadi bisnis besar dengan pencurian informasi pribadi dalam skala yang sangat besar.

Tahun 2015, Symantec melihat betapa kepercayaan konsumen digoyahkan dengan sejumlah pelanggaran yang mengekpos identitas jutaan orang. Semisal Ashley Madisson, situs perselingkuhan ini tercuri data penggunanya dan mewajibkan pengguna untuk membayar tebusan sejumlah uang.

Berdasarkan keterangan tertulis yang kami terima, Jumat (11/12), tim intelijen keamanan Symantec telah mengumpulkan prediksi-prediksi keamanan  teratas untuk tahun depan dan seterusnya. Berikut adalah ringkasan prediksi Symantec untuk tahun 2016:

Kebutuhan untuk Peningkatan Keamanan di Perangkat IoT Akan Menjadi Semakin Mendesak

Karena konsumen semakin banyak membeli jam tangan cerdas, pelacak aktivitas, holographic headset, dan perangkat Internet of Things (IOT) lainnya, kebutuhan untuk meningkatkan keamanan pada perangkat ini akan menjadi semakin mendesak.

Berdasarkan laporan Gartner bertajuk Agenda Overview for the Internet of Things, mendekati tahun 2020, sekitar 30 miliar perangkat yang terhubungkan akan digunakan di berbagai industri dan IoT akan menyentuh setiap peran dalam perusahaan. Tidak ada keraguan bahwa pasar untuk perangkat yang kompatibel dengan Internet of Things sedang berkembang, tetapi ini masih sangat terfragmentasi dengan keragaman yang besar dalam platform hardware dan sistem operasi berbiaya rendah.

Ketika pemimpin pasar bermunculan dan ekosistem-ekosistem tertentu tumbuh, serangan terhadap perangkat-perangkat ini pasti akan meningkat, seperti yang telah kita lihat pada serangan platform Android. Kabar baiknya adalah bahwa pembuat OS, khususnya Apple, mengambil langkah-langkah baik dalam meningkatkan keamanan di ekosistem yang mereka dukung, seperti HomeKit.

Selain itu, konsep berkembang dari “care is everywhere” melihat bahwa keamanan perangkat medis akan menjadi topik utama di tahun 2016. Secara luas diketahui bahwa perangkat penopang hidup seperti alat pacu jantung atau pompa insulin dapat disusupi. Untungnya, sampai saat ini, tidak ada kasus seperti itu telah dilaporkan di luar penelitian keamanan proof-of-concept. Namun, potensi dampaknya tetap tinggi. Di bawah payung yang berkembang dari kesehatan mobile, atau mHealth, model pelayanan perawatan yang baru akan memindahkan perangkat ke rumah pasien. Ini akan menempatkan perangkat medis pada jaringan publik, menyediakan aplikasi medis melalui perangkat konsumen seperti smartphone, dan mengaitkan data pribadi dengan informasi klinis.

Dengan perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat ini, regulasi mungkin dipaksa untuk mengejar teknologi di tahun 2016. Kita mungkin menemukan bahwa beberapa negara atau industri akan mulai mengembangkan pedoman untuk mengatasi risiko baru dari penggunaan informasi, kepemilikan data, dan persetujuan yang disajikan oleh perangkat IoT.

apple device

Peluang Penjahat Cyber untuk Menyusupi Perangkat Apple akan Tumbuh

Perangkat Apple semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Menurut IDC, perusahaan tersebut kini menyumbang 13,5 persen dari pengiriman smartphone global dan 7,5 persen dari pengiriman PC global. Peningkatan penggunaan ini mendapatkan perhatian dari penyerang.

Meskipun jumlah ancaman yang menargetkan sistem operasi Apple masih cukup rendah bila dibandingkan dengan pesaing utama perusahaan tersebut (Windows di desktop dan Android pada ponsel), jumlah ancaman yang terungkap tumbuh  dengan stabil dalam beberapa tahun terakhir. Bersamaan dengan ini, tingkat infeksi malware yang berkaitan dengan  Apple  telah melonjak, terutama dalam 18 bulan terakhir.

Peneliti keamanan juga telah memberikan fokus lebih besar pada kerentanan dalam software Apple, dengan sejumlah celah profil tinggi yang ditemukan pada tahun lalu. Broker zero-day telah mulai menawarkan uang tebusan untuk kerentanan-kerentanan Apple, dengan nilai US$1 juta yang baru-baru ini dibayarkan untuk jailbreak iOS 9.1.

RansomwarePertempuran Antara Geng Ransomware dan Jaringan Distribusi Malware Akan Memanas

Dari permulaan awal munculnya di negara-negara yang berbahasa Rusia, ransomware juga telah berkembang dan menyebar ke Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Eropa dan Asia. Sangat mungkin bahwa beberapa kelompok ini yang bertanggung jawab atas ransomware asli tersebut adalah bagian dari ekspansi ini, tetapi kelompok kriminal lainnya juga ikut terlibat. Nampak jelas bahwa penipuan ini menguntungkan bagi para penjahat dan ada kecenderungan  akan meningkat.

Ada kemungkinan kelompok-kelompok ransomware akan berkonflik dengan lebih banyak penyebar malware tradisional di tahun 2016. Infeksi ransomware bersifat terbuka dan jelas, sementara sebagian besar infeksi malware lainnya tertutup dan tidak disadari. Kehadiran ransomware pada komputer biasanya akan meminta pemilik komputer untuk membersihkan komputer secara menyeluruh, menghapus malware apapun. Ketika ransomware mungkin telah diinstal oleh bagian yang terpisah dari malware, malware lainnya juga akan dihapus, memangkas model bisnis operator malware.

Pada tahun 2016, semakin banyak jaringan distribusi malware mungkin menolak mendistribusikan malware yang nampak jelas, sehingga memaksa kelompok ransomware untuk mengembangkan metode distribusi mereka sendiri (seperti yang telah dilakukan Trojan.Ransomlock.G dan Trojan.Ransomlock.P).

Karena kesadaran terhadap aksi penipuan meningkat, para penyerang dan malware mereka cenderung berkembang dan menggunakan berbagai teknik yang lebih canggih untuk menghindari deteksi dan mencegah penghapusan. “Ransom letter” mungkin juga akan berkembang dan para penyerang akan menggunakan umpan yang berbeda untuk menipu pengguna yang tidak bersalah.

Serangan Cyber dan Pelanggaran  Data  Akan Meningkatkan Kebutuhan akan Asuransi Cyber

Ketika kita melihat pengadopsian pesat asuransi cyber, ada dua faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini: peraturan baru yang mewajibkan perusahaan untuk merespon pelanggaran informasi; dan peningkatan penjahat cyber yang menggunakan  informasi yang dicuri untuk penipuan pembayaran, pencurian identitas, dan kejahatan lainnya.

Serangan-serangan cyber dan pelanggaran data menyebabkan kerusakan reputasi dan gangguan bisnis, tapi yang paling penting, semuanya ini menghabiskan biaya besar. Mengandalkan pertahanan IT saja bisa menciptakan rasa aman yang palsu; namun, tidak ada organisasi yang kebal dari risiko. Pada tahun 2016 banyak perusahaan akan beralih ke asuransi cyber sebagai lapisan perlindungan lain, terutama karena serangan cyber mulai meniru serangan dunia nyata.

Risiko Serangan yang  Serius ke Infrastruktur Penting  Akan Meningkat

Kita telah melihat serangan terhadap infrastruktur dan pada 2016 kita bisa melihat peningkatan dalam hal tersebut. Motivasi dari serangan infrastruktur penting adalah politik dan pidana, dengan negara-negara dan organisasi politik menjalankan kampanye  perang cyber, dan penjahat yang  menyerang untuk mendapatkan keuntungan atau tebusan. Industri IOT menjadi lebih terhubungkan karena persyaratan dan permintaan untuk pelaporan dan peningkatan fungsi melalui konektivitas dengan layanan tambahan. Perubahan-perubahan ini memperkenalkan permukaan serangan yang lebih besar ke perangkat keras yang lebih tradisional untuk mengamankan lingkungan.

EnkripsiKebutuhan Enkripsi Meningkat

Enkripsi dengan cepat menjadi mantra industri teknologi dimana-mana. Dengan begitu banyak komunikasi dan interaksi antar manusia dan sistem yang terjadi melalui jaringan yang tidak aman dan rentan seperti Internet, enkripsi yang kuat untuk data dalam transit telah dikenali dengan baik selama beberapa waktu dan umumnya diterapkan.

Sayangnya banyak perangkat dan aplikasi baru memiliki implementasi buruk, yang menyebabkan kerentanan yang memungkinkan penyerang yang fokus untuk mendapatkan akses ke komunikasi. Sebagai contoh, perangkat mobile telah menjadi pusat kehidupan sebagian besar orang untuk kepentingan komunikasi, penyimpanan data dan interaksi teknologi umum. Ini merupakan target bernilai tinggi untuk penjahat cyber, yang ingin mengeksploitasi hal tersebut. Pembuat OS mobile terus melakukan peningkatan terhadap enkripsi produk mereka untuk mengisi kekurangan dari aplikasi dan pembuat layanan. Sementara tren enkripsi yang lebih banyak merupakan tindakan baik untuk melindungi data pengguna dari penjahat cyber, hal ini juga telah membangkitkan kemarahan pemerintah yang percaya ini menjadi rintangan bagi penegakan hukum. Tampaknya perang crypto yang pernah terjadi di tahun 90-an akan terulang dalam dua tahun ke depan.

Titik Kritis untuk Keamanan Biometric Mendekat

Selama dua tahun terakhir terlihat peningkatan yang signifikan dalam penggunaan biometrik. Ini diharapkan akan tumbuh secara signifikan dengan pemain industri besar yang menerapkan kemampuan-kemampuan baru baik dengan sensor baru dalam perangkat dan dengan pengadopsian kerangka otentikasi biometrik seperti FIDO dan TouchID. Hal ini memudahkan keamanan penyimpanan perangkat informasi biometrik (seperti sidik jari) serta interoperabilitas antara aplikasi dan sistem. Hal ini berarti bahwa biometrik akhirnya bisa menjawab pertanyaan “apa untungnya bagi saya” yang ditanyakan oleh konsumen, saat mengganti password dengan otentikasi PKI tradisional yang kuat dilindungi oleh sensor biometrik. Konsumen mendapat keamanan yang lebih baik dengan kemudahan yang ditingkatkan secara signifikan untuk melakukan unlocking perangkat, pembelian dan pembayaran. Hal ini juga menyebabkan perusahaan mengadopsi biometrik sehingga mungkin mulai terlihat penurunan dalam ketergantungan pada password.

Keamanan Gamification dan Simulasi Akan Mengatasi Tantangan Kesadaran Keamanan

Keamanan internet bergantung pada unsur manusia sebanyak ketergantungannya pada teknologi. Jika manusia lebih terampil, mereka bisa membantu mengurangi risiko yang dihadapi. Ini seperti yang terjadi ketika konsumen menghindari penipuan, sama seperti pegawai pemerintah yang menghindari  engineering sosial dalam serangan yang ditargetkan.

Dalam konteks ini, gamification keamanan akan digunakan untuk mengubah “keinginan saat ini” menjadi perubahan perilaku yang abadi dengan memberikan penghargaan secara psikologis dan kepuasan instan dari permainan komputer sederhana. Gamification Keamanan dapat digunakan untuk, misalnya, melatih konsumen untuk waspada terhadap phishing email atau untuk membuat, mengingat, dan menggunakan password yang kuat. Symantec melihat peluang pasar yang besar dan kebutuhan besar untuk jenis pelatihan ini pada tahun 2016.

Perusahaan juga akan berinvestasi lebih banyak dalam bersiap untuk menghadapi pelanggaran keamanan dan memahami pertahanan mereka lebih baik dengan menggunakan simulasi dan keamanan “game perang.” Dengan memperluas pengujian penetrasi konvensional menjadi respon simulasi dan fase pemulihan, perusahaan dapat melatih karyawan mereka dan meningkatkan kesiapan mereka. Pesan ini juga disampaikan kepada pemerintah. Pada bulan Januari 2015, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden AS Barack Obama setuju untuk melaksanakan serangan cyber “game perang” kepada satu sama lain. Perusahan-perusaaan dapat mencontoh simulasi mereka di tahun 2016.

XL Dorong UKM Manfaatkan Internet Cepat

0

Telko.id – Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah diakui eksistensi dan kontribusinya sebagai penopang perekonomian negara. Oleh karena itu, PT XL Axiata Tbk (XL) memutuskan untuk ikut aktif mendukung pengembangan UKM melalui penyediaan layanan 4G LTE dan plarform digital khusus bagi UKM. XL yakin, keberadaan internet cepat akan mampu mendorong produktivitas pelaku bisnis skala kecil dan menengah untuk bisa lebih mengembangkan usahanya.

Tingkat penetrasi internet pada masyarakat Indonesia semakin luas. Ini berarti semakin banyak konsumen yang mencari referensi belanja melalui internet dan layanan digital. Karena itu sudah saatnya rekan-rekan pelaku UKM untuk tidak ragu lagi memanfaatkan jaringan internet dan teknologi digital guna meningkatkan produktivitasnya. Apalagi, saat ini sudah tersedia layanan 4G LTE yang memungkinkan akses lebih cepat dan stabil untuk koneksi internet,” ungkap Presiden Direktur XL, Dian Siswarini dalam keterangan resminya, Jumat (11/12).

Dian menambahkan, dengan memanfaatkan jaringan internet dan teknologi digital, pelaku UKM bisa meningkatkan daya saingnya, bahkan dalam menghadapi perusahaan bermodal besar. Dia menyebut, internet memungkinkan pelaku UKM bisa mengatasi keterbatasan cakupan wilayah pemasaran dan promosi. Melalui media internet, pengusaha UKM di satu kota kecil bisa mengenalkan produk dan memasarkannya ke wilayah yang tanpa internet mustahil bisa dia lakukan.

Saat ini sudah banyak sekali UKM yang sudah memanfaatkan keunggulan pemasaran melalui internet dan digital. Mereka juga memanfaatkan keberadaan sejumlah e-commerce atau pasar digital yang menawarkan tempat promosi dan pemasaran. Dengan cara ini, biaya dan efektifitas pemasaran pun bisa lebih dimaksimalkan.

Guna ikut mendukung program pemerintah dalam mengembangkan UKM sekaligus membantu para pelaku UKM sendiri untuk bisa segera memanfaatkan internet dan teknologi digital, XL juga telah menyiapkan suatu layanan khusus bernama “DigiBiz”. Layanan ini merupakan platform yang bersifat solusi digital yang sangat mudah diterapkan, bahkan hanya dengan ponsel saja sudah bisa dijalankan. XL cukup serius mengembangkan program ini, ditandai dengan investasi sekitar Rp 500 miliar untuk 3 tahun ke depan, guna mengembangkannya lebih lanjut.

Solusi DigiBiz ini terutama ditujukan bagi pelaku UKM yang memang memiliki kesadaran untuk menggunakan teknologi digital guna membangun bisnisnya. Secara garis besar, Digibiz menawarkan tiga manfaat. Pertama, Product  Solution, yaitu berbagai solusi produk layanan yang relevan untuk dapat mendukung bisnis UKM mereka.

Kedua, Business Solution, di mana pelanggan akan mendapatkan manfaat yang bersifat non-telco antara lain tempat berjualan, promosi, pinjaman, dan informasi bisnis. Selanjutnya manfaat terakhir berupa Network atau jejaring, yaitu secara tidak langsung pelanggan akan mendapatkan jaringan bisnis dengan cakupan yang lebih luas dengan memanfaatkan aplikasi ini.

Hadirnya internet cepat 4G LTE akan menambah kekuatan konten-konten data untuk keperluan promosi dan pemasaran. Kekuatan tersebut diantaranya dalam bentuk format yang lebih informatif seperti video. Teknologi 4G LTE akan memungkinkan video bisa lebih mudah diakses dengan kualitas maksimal. Dengan Video, informasi yang lebih menarik dan informatif terkait suatu obyek layanan atau produk bisa lebih ditampilkan. Misalnya mengenai jasa layanan tertentu, yang mungkin akan lebih bisa dijelaskan menggunakan video daripada sekadar gambar atau tulisan.

Saat ini, pelanggan 4G LTE XL telah mencapai lebih dari 3 juta pelanggan dan diprediksi akan terus meningkat. XL telah menggelar layanan 4G secara komersial di 19 kota, yang tersebar di berbagai provinsi, yaitu Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jakarta, Bogor, Purwakarta, Cirebon, Bandung, Tegal, Pekalongan, Yogyakarta, Surabaya, Pacitan, Madura, Denpasar, Mataram, Banjarmasin, dan Manado.

Tidak kurang 3000 BTS menopang layanan XL 4G LTE. Segera XL akan terus menambah cakupan wilayah 4G LTE menjadi lebih dari 30 kota, sehingga semakin luas mayarakat yang akan bisa ikut mendapatkan manfaat dari internet cepat ini.

Taiwan Kumpulkan Rp 11 Miliar dari Lelang Spektrum 2.6GHz

0

Telko.id – Setelah menempuh 142 putaran, lelang spektrum 2.6GHz yang dilakukan Taiwan akhirnya selesai, dan mengumpulkan pundi-pundi uang sebesar NT$27.93 juta atau setara Rp 11 miliar. Dalam lelang ini, Chunghwa Telecom dan Far EasTone keluar sebagai pemenang terbesar.

Total akhir adalah 93,9 persen lebih tinggi dari harga terendah yang ditetapkan, demikian ungkap Komisi Komunikasi Nasional (NCC) dalam sebuah pernyataan berbahasa China di situs internet. Empat perusahaan mengambil enam lot spektrum.

Chunghwa Telecom menjadi operator yang paling banyak menguras kantongnya dalam lelang ini, dengan berhasil menawar NT$9.96 juta atau sekitar Rp 4 miliar untuk dua blok, sementara pesaingnya Far EasTone juga mengakuisisi dua blok dengan tawaran NT$9.13 juta atau Rp 3.8 miliar.

Taiwan Star dan Asia Pasific Telecom memenangkan masing-masing satu lot, dengan tawaran NT$6.62 juta (Rp 2.5 miliar) dan NT$2.23 juta (Rp 900 juta). Demikian dilaporkan Total Telecom, Jumat (11/12). Sementara peserta lainnya, yakni Taiwan Mobile, sudah lebih dulu keluar dari kontes beberapa minggu yang lalu.

NCC menjelaskan bahwa total akhir dicapai setelah 140 putaran penawaran. Sesuai dengan aturan lelang, kontes dihentikan setelah dua putaran kembali digelar, dan tidak ada tawaran baru yang diajukan.

Sebagai catatan, spektrum 2.6GHz sendiri sejatinya merupakan LTE pertama kali serta terbesar bandwidth-nya. Rencananya spektrum ini akan digunakan oleh teknologi TDD seperti WIMAX. Namun di awal-awal pembangunan jaringan LTE, spektrum 2.6 GHz diadopsi untuk percepatan pergelaran. Tak hanya itu, spektrum ini juga didukung oleh pabrikan smartphone.

Terdapat 70 MHz untuk LTE FDD dan 50 MHz untuk LTE TDD atau WIMAX. Untuk menghindari interferensi antara FDD dan TDD, diberikan guardband sebesar 5 MHz.

Guna Penuhi TKDN, Infinix Akan Kerjasama Dengan Pabrik Lokal

0

Telko.id – Salah satu vendor smartphone yang baru meluncurkan produk terbarunya di tanah air, yakni Infinix, mengaku hingga saat ini masih belum mulai berbenah terkait TKDN. Hal ini tergambar dari produk baru mereka, yaitu Note 2. Dalam acara peluncuran yang berlangsung di Jakarta, Kamis (10/12), pihak Infinix mengatakan bahwa mereka akan memenuhi kandungan lokal tersebut pada awal 2017 mendatang.

Sekedar mengingatkan, Pemerintah telah mewajibkan para vendor smartphone 4G untuk setidaknya mencantumkan Tingkat Kadungan Dalam Negeri (TKDN) untuk perangkat 4G mereka beberapa waktu lalu. Setidaknya, para vendor diminta untuk memenuhi TKDN sebanyak 30 persen yang berlaku mulai 1 Januari 2017 mendatang. Namun, nyatanya pada tahun ini dan tahun depan, diharapkan para vendor telah menyelesaikan minimal 20% dari TKDN agar mempermudah prosesnya.

Ketika disinggung masalah TKDN, Country Manager Infinix Indonesia, Marcia Sun mengungkapkan, pihak Infinix tertarik untuk menggandeng pabrik lokal namun hal tersebut masih dalam proses diskusi. Hal tersebut juga sebagai inisiasi untuk memenuhi kebijakan TKDN yang ditetapkan oleh pemerintah.

Seperti yang disebutkan di awal, saat ini Infinix belum memenuhi kebijakan TKDN yang ditetapkan pemerintah pada Note 2. Hal itu lantaran Note 2 sudah didaftarkan sebelum diberlakukan kebijakan TKDN. Meski begitu, Infinix tetap melakukan upaya untuk memenuhinya, salah satunya berkolaborasi dengan manufaktur lokal guna memenuhi kebijakan ponsel “made in Indonesia”.

Ada enam manufaktur yang mengajukan kerjasama dengan Infinix saat ini, namun saat ini kami sedang melakukan diskusi lebih lanjut terkait hal tersebut,” ucap Marketing Manager Infinix Indonesia, Anis Thoha Manshur selepas acara peluncuran Infinix Note 2.

Sebagai informasi, untuk memenuhi TKDN dari Pemerintah, setidaknya bekerjasama dengan pabrik lokal untuk merakit komponen smartphone di sini adalah langkah yang cukup baik. Pasalnya hal tersebut menyumbang sekitar 20% dari TKDN. Beberapa aksesoris seperti charger, kotak smartphone serta earphone juga menyumbang andil dalam presentasi TKDN.

Namun, biasanya untuk produk flagship dari suatu vendor belum dimungkinkan untuk dirakit disini terkait ketersediaan alat dan SDM Indonesia.

Selain pabrik perakitan, para vendor juga dapat menambahkan berbagai konten lokal ataupun software pabrikan perusahaan lokal Indonesia.

Nokia Demo 5G cmWave di Korea

0

Telko.id – Jaringan 5G secara terus menerus diujicoba agar ketika waktu nya tiba, teknologi ini sudah mature dan dapat dengan mudah diaplikasikan pada jaringan milik para operator. Vendor pun terus menerus melakukan uji coba terhadap teknologi yang dimilikinya.

Nokia adalah salah satu nya cukup agresif melakukan uji coba. Jaringan yang digunakan adalah milik SK Telecom yang akan mengaplikasikan jaringan 5G pertama kali di dunia. Di mana, dalam uji coba yang dilakukan tercapai kecepatan transmisi 19,1 Gbps dan latency rendah dengan menggunakan teknologi terbaru 5G cmWave.

Nama cmWave itu sendiri diambil dari wavelength yang menggunakan frekuensi 3 – 30 GHz dengan range band dari 1 ke 10 centimeters. Dan uji coba ini berhasil dengan baik di frekuensi 15Ghz.

“Keberhasil tersebut menunjukan bahwa Nokia berada di garis depan untuk inisiatif 5G. terlebih, percobaan ini mendasari visi kami untuk diaki ebagai enabler 5G di Korea maupun di seluruh dunia. Tujuan itu adalah kekuatan yang mendorong upaya R&D kami,” ujar

Marc Rouanne, Executive Vice President, Mobile Broadband, Nokia Networks menjelaskan.

Teknologi cmWave milik Nokia ini menggunakan 8×8 MIMO (multiple-input and multiple-output) transmission. Hal ini memungkinkan delapan stream data independen dikirim antara base station dan perangkat pengguna. Dalam uji coba itu menggunakan modulasi 256QAM yang memungkinkan pengiriman delapan bit informasi per simbol modulasi. Skala OFDM dan Transmit Time Interval (TTI) juga diperpendek sehingga memperoleh latency yang rendah dibandingkan dengan LTE. (Icha)

A1 Telekom Austria Tunjuk Alcatel-Luent untuk Optimalkan Ultra-Broadband di Rumah dan Gedung

0

 

Telko.id – Semua operator kini sedang sibuk mengubah teknologi jaringannya agar mampu mengakomodir kebutuhan para pelanggannya yang kini memasuki era digital lifestyle. Jika tidak mengikuti teknologi terkini maka jangan harap para pelanggan akan tetap menggunakan layanannya. Hal itu juga di lakukan oleh A1 anak perusahaan dari Telekom Austria.

Operator asal Austria ini juga ingin secepatnya mengubah jaringannya agar dapat mengakomodir kebutuhan para pelangganya. Itu sebabnya, Alcatel-Lucent yang ditujuk untuk mengubah jaringan ultra-broadband dari A1, menggunakan akses fixed, IP routing dan teknologi transport optik. Penggelaran ini akan memungkinkan A1 Telekom Austria untuk mempercepat peluncuran layanan pita lebar berkualitas tinggi serta memenuhi tujuan inisiatif pita lebar nasional untuk menghubungkan 99 persen rumah pada kecepatan 100 megabit per detik.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan kecepatan broadband dan pengalaman pelanggan tertinggi bagi pelanggan kami. Dengan bekerja sama dengan Alcatel-Lucent untuk mengubah jaringan kami, akan memungkinkan kami tetap berada di garis depan teknologi di Austria dalam memenuhi kebutuhan warga untuk tahun-tahun yang akan datang,” ujar Marcus Grausam, Chief Technical Officer dari A1 Telekom Austria menjelaskan.

Sebenarnya, saat ini sudah separuh penduduk Austria memiliki akses kecepatan data 100 megabit per detik, namun A1 Telekom Austria ingin meningkatkan kapasitas jaringan dan kecepatan untuk mewujudkan tujuan inisiatif pita lebar nasional, sambil memastikan semua kebutuhan multi-media rumah tangga terpenuhi dalam hal kapasitas, kecepatan akses dan kualitas.

Untuk memenuhi tujuan ini, A1 Telekom Austria akan menggelar teknologi akses ultra-broadband G.fast dan Vplus yang inovatif dari Alcatel-Lucent yang memungkinkan percepatan penyebaran fiber-to-the-building dan fiber-to-the-cabinet serta di saat yang sama memberikan kecepatan data yang lebih tinggi untuk pelanggan dengan menggunakan infrastruktur tembaga yang ada. Selain itu konvergensi IP dan jaringan optik, menggunakan inti dan routing IP teknologi Alcatel-Lucent, akan mendorong penyederhanaan dan mengubah operasi, yang memungkinkan A1 untuk mewujudkan efisiensi biaya baru.

“Penggelaran G.fast dan Vplus oleh A1 adalah contoh utama tentang bagaimana operator akan terus memanfaatkan campuran teknologi DSL generasi berikutnya untuk memenuhi tujuan strategis mereka dengan cara yang paling efektif dan efisien,” ujar Thomas Arnoldner, Country Senior Officer dari Alcatel-Lucent di Austria menjelaskan.

Untuk mewujudkan keinginan dari A1 ini, Alcatel-Lucent menggunakan teknologi berdasarkan DSL. Di mana cara yang digunakan cukup sederhana dan biaya yang efisien dalam memberikan akses ultra-broadband yang cepat tanpa perlu melakukan upgrade yang mahal dan memakan waktu untuk kabel yand sudah ada di dalam gedung. Teknologi ini meliputi 7367 ISAM SX-16 denagn sealed micro-node mendukung G.fast, 7302 and 7330 ISAM mendukung Vplus 7368 ISAM MX-6 high capacity dan modular micro-node supporting Vplus. Teknologi G.fast ini dikoneksikan ke rumah dan gedung menggunakan infrastruktur tembaga ratusan meter dengan kecepatan agregasi hingga 1 Gbps.

Penunjukan Alcatel-Lucent oleh Telekom Austria Grup, menjadikan proyek ini uji-coba teknologi vectoring G.fast yang pertama di dunia serta menghubungkan pelanggan pertama dengan menggunakan teknologi G.fast.

Demikian juga dengan Vplus, Telekom Austria menjadi salah satu yang pertama menggelar dan menghubungkan pelanggan secara langsung dengan menggunakan Vplus sebagai bagian dari komitmen upayanya untuk melayani kebutuhan pelanggan mereka dengan lebih efektif. VPlus adalah teknologi DSL yang memungkinkan operator untuk mencapai kecepatan agregasi 200 Mbps atau lebih lebih dengan kabel tembaga pada jarak hingga 500 meter dan 300 Mbps melalui jarak pendek dari 250 meter.

Sebagai tambahan dari teknologi IP core dan edge routing milik Alcatel-Lucent yang sudah terpasang di jaringan A1 Telekom Austria, Alcatel-Lucent akan memperkenalkan 7750 SR-a yang ringkas, tangguh dan berkinerja tinggi untuk lebih mempersiapkan dan meningkatkan kapasitas jaringan terhadap tuntutan data yang lebih tinggi di masa depan.

Alcatel-Lucent juga akan merenovasi backbone WDM milik A1 menggunakan 1830 Photonic Service Switch dan teknologi wavelength 400G PSE bersama dengan dukungan GMPLS, memberikan jaringan optik yang lebih gesit dan berkapasitas lebih tinggi bagi A1 dalam menyediakan layanan-layanan baru dan memenuhi tuntutan kapasitas masa depan. (Icha)

Operator Seluler Berjuang Melawan Pesan Online

0

Telko.id – Aplikasi pesan online menggerogoti pendapatan dari layanan pesan singkat (SMS), menyebabkan operator seluler harus mencari cara untuk bersaing dan tetap dapat menuai keuntungan. Tak cukup sampai di situ, aplikasi pesan online kini bahkan menantang bisnis suara operator seluler.

Perusahaan konsultan Telekomunikasi, Ovum, belum lama ini melaporkan penurunan tahunan 20-30 persen dalam penggunaan SMS. Sementara itu, WhatsApp, Facebook Messenger, Skype, Viber dan aplikasi lain atau jasa over-the-top (OTT) menunjukkan peningkatan besar dalam basis pengguna.

WhatsApp sendiri dilalui sekitar 30 miliar pesan setiap hari, sementara WeChat di China telah merangkul dua kali lipat basis pengguna dan mencapai 200 juta dalam enam bulan. KakaoTalk digunakan setiap hari oleh 90 persen dari basis pelanggan ponsel Korea Selatan.

Dilansir dari Telecomtechnews, Kamis (11/12), untuk SMS, India khususnya, telah menampakkan penurunan dalam penggunaan pada Juni 2014, menurut Telecom Regulatory Authority of India (TRAI). Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan lalu lintas pesan OTT. WhatsApp, dan layanan populer lainnya, telah memberikan tekanan yang signifikan pada pendapatan SMS operator seluler – dengan lebih dari USD 1,5 miliar pendapatan yang hilang pada tahun 2014.

Dengan semakin populernya layanan suara pada Viber, WhatsApp, dan aplikasi OTT lainnya, operator seluler melihat tekanan bertambah di saluran pendapatan utama mereka – pendapatan suara. Sementara OTT belum mengambil alih pasar suara, namun mereka terus berkembang. Accenture memperkirakan bahwa pendapatan suara akan turun sebesar 2 persen per tahun di 2012-2017.

Lalu apa yang menyebabjab pelanggan bergeser ke aplikasi OTT? Well, salah satu penyebabnya adalah meningkatnya kualitas panggilan VoIP. Analisa Mason telah melaporkan bahwa 20 persen pengguna smartphone yang kini aktif menggunakan layanan VoIP mulai menggunakan aplikasi VoIP untuk layanan suara utama. Angkanya baru mulai timbul saat ini, tetapi mencerminkan potensi OTT untuk mengambil alih posisi operator selular sebagai penyedia layanan suara utama.

Pasar suara OTT masih relatif kecil di negara-negara kurang berkembang di mana kualitas jaringan dan penetrasi internet masih terbilang rendah. Operator seluler juga bersaing dengan tarif suara yang sangat rendah. Para ahli yang bergerak di industri mobile percaya bahwa pertumbuhan layanan OTT tidak akan menciptakan persaingan, tetapi akan membuka peluang baru bagi operator untuk membuat saluran pendapatan baru.

Operator harus mengubah cara mereka mengenakan biaya pada konsumen – dengan konsumen OTT saat ini membayar untuk bandwidth internet – tetapi tidak berdasarkan biaya per-pesan atau panggilan.

Shopee Ajak 12 Selebriti Indonesia Ramaikan HarBolNas

0

Telko.id – Masih dalam rangka merayakan kampanye Harbolnas 12.12 yang akan berlangsung besok,Shopee mengajak para selebriti tanah air untuk ikut berjualan.

Bekerjasama dengan Kincir.com, yakni  platform online yang menghubungkan antara fans dengan idola mereka agar tidak ada batasan, Shopee mengajak 12 selebriti yang juga tergabung dalam kincir untuk ‘membuka lapak’ mereka di Shopee.

Ke-12 selebriti tersebut adalah Giring Nidji, Raisa Andriana, Tulus, Ello, Endah N Rhesa, Ayushita, Saykoji, Teddy Aditya, Eva Celia, Midnight Quickie, Maliq & D’Essentials dan Lala Karmela. Mereka rencananya akan memasarkan berbagai barang pribadi yang tentunya ‘bersejarah’ bagi mereka mulai dari harga Rp. 50.000.

Rainal Lu, Regional Managing Director Shopee mengungkapkan, “Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam Harbolnas demi menghibur para pelanggan dan pengguna kami dan kami memiliki serangkaian kegiatan yang menarik dan meriah, serta promo dan pengguna berkesempatan untuk liburan ke Jepang,” ungkapnya.

Rainal menambahkan, semua barang terbaik dari koleksi para selebritis akan tersedia di Shopee. Pengguna juga sejatinya berkesempatan untuk chatting langsung dengan para selebriti tersebut, pasalnya pada Shopee terdapat fitur ‘chat’ yang memungkinkan para selebriti sebagai seller berkomunikasi langsung dengan pembeli mereka.

Angga, Vokalis Maliq & D’Essentials mengungkapkan, ” Saya akan menjual barang pribadi seperti stik golf, sementara personil yang lain akan menjual sepatu, kacamata rayband tahun 1970an,” ungkapnya.

Berbicara mengenai persaingan, Rainal tidak menganggap mereka sebagai pesaing namun Ia menganggap mereka sebagai rekan dengan strategi dan layanan yang berbeda.

“Kami lebih mengarah ke C2C (Consumer to Consumer) dan sekali lagi kami tegaskan, kami tidak menganggap mereka pesaing tapi kita akan bekerja sama untuk memajukan online shopping di Indonesia” ucapnya. [ak/if]

Tak Mau Ketinggalan, F5 Networks Siap Amankan HarBolNas

0

Telko.id – Hari Belanja Online Nasional, yang akan berlangsung esok, tak bisa dipungkiri lagi menyimpan banyak peluang bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan. Untuk itulah, dibutuhkan amunisi tersendiri untuk menanggulanginya.

F5 Networks, dalam hal ini hadir dengan layanan bertajuk F5 WebSafe dan MobileSafe. Kedua layanan ini sudah dapat diakses oleh berbagai perusahaan di sektor finansial, e-retail, dan berbagai sektor industri lainnya. Layanan F5 WebSafe dan MobileSafe, yang merupakan bagian dari Web Fraud Protection adalah wujud dari komitmen F5 untuk memberikan perlindungan terhadap aplikasi di dunia hybrid, yang dapat membantu para pemain di industri untuk mengamankan aset terpenting dalam perusahaan mereka – yaitu kepercayaan pengguna layanan itu.

Di dunia sekarang ini, penjahat siber memiliki kanal dan metode yang lebih beragam untuk melancarkan aksinya dalam mencuri data dan credential pengguna internet, salah satunya adalah dengan memanfaatkan celah keamanan di aplikasi. Perkembangan yang mengkhawatirkan tersebut, mendesak perusahaan untuk bisa mengamankan aplikasi mereka setiap saat dan mampu mengimbangi serangan yang semakin canggih dan bervariasi. Solusi F5 Web Fraud Protection menawarkan kemudahan untuk diterapkan dengan segera, kemampuan untuk membangun profil anti-fraud serta melakukan konfigurasi dengan cepat.

Selain meningkatkan keamanan, solusi ini juga memungkinkan perusahaan menjaga pengalaman pengguna dalam memanfaatkan aplikasi. Pasalnya, pengguna tidak dilibatkan secara langsung dalam proses peningkatan keamanan. Dengan begitu, mereka tidak diganggu oleh berbagai aktivitas tambahan yang dapat berpengaruh buruk terhadap pengalaman dan tingkat kepuasan mereka dalam menggunakan aplikasi. 

Kami di F5 sadar bahwa keamanan sudah berkembang menjadi fokus utama di banyak perusahaan, bahkan kebutuhannya juga menjadi semakin kompleks. Ketersediaan WebSafe dan MobileSafe di wilayah Asia Pasifik, menawarkan visibilitas dan kontrol bagi perusahaan untuk bisa memastikan keamanan informasi dan data perusahaan mereka,” ungkap Emmanuel Bonnaisse, Senior Vice President for Asia Pacific, F5 Networks dalam keterangan resminya, Kamis (11/12).

Websafe, yang merupakan bagian dari layanan solusi Web Fraud Protection, memungkinkan perusahaan melindungi pengguna layanan online mereka dari berbagai macam serangan malware dan online fraud berbasis web yang secara khusus menargetkan para pengguna aplikasi situs web.

Layanan ini mampu mengenali berbagai teknik web fraud, usaha untuk meneruskan trafik pengguna ke suatu situs tertentu, dan berbagai pola malware lainnya, sehingga memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk mendeteksi ancaman yang ada, memberikan peringatan dan perlindungan kepada pengguna mereka terhadap berbagai jenis malware, phising, fraud yang menargetkan end-user, dalam rangka mengurangi pencurian identitas, transaksi fraud, dan tindakan pengambil alihan akun.

Sementara MobileSafe, merupakan bagian dari layanan solusi Web Fraud Protection, yang memungkinkan institusi finansial untuk menetralkan ancaman yang terdapat di dalam perangkat mobil milik pengguna tanpa mengharuskan pemilik perangkat untuk menginstal / melakukan sesuatu.

Layanan ini dapat diterapkan secara terpisah maupun dikombinasikan dengan WebSafe untuk menghasilkan sistem keamanan yang lebih lengkap. MobileSafe mengeliminasi pencurian identitas yang memanfaatkan perangkat mobile pengguna sebagai celahnya, dan mencegah terjadinya serangan lainnya, seperti mobile phising, Trojan, dan Pharming secara real-time.