spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1500

Mengoptimalkan Komunikasi Perangkat Internet of Things

0

Telko.id – Pemanfaatan Internet of Things (IoT) oleh pemerintah di Indonesia tidak hanya untuk mempermudah akses layanan publik ke masyarakat, tetapi bahkan untuk melindungi mereka dari bencana – seperti contoh sistem peringatan dini. Namun, seiring dengan meningkatnya pemanfaatan IoT dan semakin terintegrasinya suatu kota dengan sistem jaringan, tantangan terbesar adalah bagaimana pemerintah dan penyedia layanan dapat memastikan kelancaran akses dan keamanannya sistem mereka walaupun dibanjiri oleh transaksi komunikasi yang berlimpah – baik komunikasi antar sensor, sistem, hingga pengguna. Jika hal ini tidak ditangani dengan benar, maka akan berdampak buruk bagi masyarakat. Sebagai contoh bayangkan apa yang terjadi jika layanan publik menjadi tidak bisa diakses atau lebih buruk lagi mengalami kebocoran data, hingga keterlambatan sistem peringatan dini dalam memberikan sinyal darurat ke pengendali bencana.

Kelancaran transaksi komunikasi antar perangkat, sistem, menjadi hal yang krusial dalam pemanfaatan IoT untuk pelayanan publik hingga pemerintahan. Bagaimana memastikan kelancaran komunikasinya?

Pada dasarnya perangkat IoT terdiri dari dua komponen utama, yaitu perangkat keras dan aplikasi di dalamnya. Aplikasi di dalamnya inilah yang menjadi jiwa dari sebuah perangkat, yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar perangkat, sistem, hingga pengguna. Aplikasi yang dimaksud tidak sekedar aplikasi yang pengguna lihat di layar komputer atau smartphone, tetapi juga seluruh aplikasi yang memungkinkan terjadinya penyimpanan data, pengiriman & penerimaan data, query, hingga pemrosesan data.

Aplikasi dapat berkomunikasi karena mereka memiliki jalur komunikasi tersendiri. Jika pada suatu waktu karena banyaknya data yang dialirkan hingga melonjaknya jumlah pengguna dalam satu waktu bisa membuat sistem tidak dapat diakses, lamban hingga tidak aman.

Agar aplikasi bisa menampilkan performa yang bagus dan bisa diandalkan, maka pengirimannya harus dilakukan dengan cepat dan aman dan mampu memastikan ketersedian aksesnya. Tantangan untuk mewujudkan hal itupun muncul, salah satunya karena kini ada beragam platform yang dimanfaatkan untuk penerapan aplikasi, yakni on premise, cloud dan hybrid. Ditambah lagi, tujuan pengiriman aplikasi, tidak hanya sebatas satu jenis perangkat, namun juga smartphone, tablet, hingga berbagai perangkat yang terhubung dengan internet. Tak pelak, proses pengiriman aplikasi sudah tidak lagi sama dibandingkan sebelumnya, di mana sebelumnya aplikasi hanya diterapkan di data center on premise dan tujuan pengirimannya hanya ke komputer lain.

Ilustrasi 1: Evolusi pengiriman aplikasi
Ilustrasi 1: Evolusi pengiriman aplikasi

Pekerjaan rumah penyedia layanan tak hanya harus menjawab tantangan itu, namun juga tantangan akan meningkatnya kebutuhan dan harapan pengguna seiring dengan makin meningkatnya adopsi perangkat yang terkoneksi dengan internet. Menurut data IDC (International Data Corporation) di Asia Pasifik dalam kurun waktu 2015 hingga 2020 akan terjadi peningkatan perangkat IoT menjadi 8,6 miliar perangkat. Adapun saat ini perangkat yang ada adalah sebesar 3,1 miliar.

Strategi yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengoptimalkan penerapan serta pengiriman aplikasi, dan komunikasi antar perangkat, sistem, hingga pengguna adalah dengan menerapkan strategi yang berpusat pada aplikasi. Melalui strategi, ini perusahaan mampu untuk memegang kontrol penuh atas aplikasi mereka di manapun diterapkan dan dikirimkan dengan memanfaatkan application service.

Apa itu application service? Ibarat jam tangan yang menampilkan waktu dengan akurat berkat berbagai komponen yang bekerja di dalamnya, aplikasi juga membutuhkan ‘komponen’ untuk bisa berjalan dengan baik. Di sini, application service-lah komponennya yang terdiri dari serangkaian teknologi atau layanan yang meningkatkan ketersediaan, keamanan dan performa dari sebuah aplikasi. Application service juga harus mampu melekat kepada aplikasi di manapun aplikasi tersebut diterapkan. dan dikirimkan. Alhasil, perusahaan bisa menjaga kinerja dan keamanan aplikasi di manapun aplikasi itu diterapkan dan dikirimkan.

Dengan strategi yang berpusat pada aplikasi serta pemanfaatan application service, pemerintah dan penyedia layanan bisa mengoptimalkan dan memastikan kelancaran komunikasi antar perangkat, dan sistem IoT, hingga pengiriman informasi kepada pengguna, demi membantu mereka untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. F5 adalah ahli di bidang penyediaan application service yang memungkinkan pengiriman aplikasi secara cepat, aman dan memastikan tingginya tingkat ketersediaan aplikasi tersebut.

3

 

Robert Healey adalah F5 Marketing Solutions Director, APAC & Japan . Robert bertanggung jawab dalam menangani penjualan, manajemen produk dan pengembangan bisnis perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

Inilah Bos Perusahaan Gabungan Nokia Dan Alcatel Lucent Di Indonesia

0

Telko.id – Nokia Network beberapa waktu lalu mengumumkan ‘Bos’ baru bagi perusahaan patungan bersama dengan Alcatel-Lucent untuk Indonesia.

Nokia menunjuk Robert Cattanach sebagai Head of Indonesia untuk mengepalai perusahaan tersebut. Sekadar informasi, Nokia berhasil mengakuisisi Alcatel-Lucent pada 15 April 2015 lalu dengan dana fantastis yakni senilai 214 Triliun rupiah.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima tim Telko.id, Robert akan mengelola dan mengawasi operasional pelanggan perusahaan yang ada di Indonesia, menerapkan beberapa strategi bisnis dan meningkatkan hubungan bisnis perusahaan tersebut dengan pelanggan, dengan fokus pada inovasi dan kualitas.

Seperti diketahui, Robert saat ini menjabat sebagai Head of Indonesia Nokia Networks. Merger ini akan menjadikan perusahaan patungan Nokia dan Alcatel-Lucent bernilai lebih dari 40 miliar euro.

“Kami sangat senang mengumumkan penunjukan Robert Cattanach sebagai Head of Indonesia. Robert memiliki track record yang baik dan pengalaman yang luas dalam mendorong solusi pelanggan yang terbaik di kelasnya di Indonesia.  Saya menantikan untuk bekerja sama dengan beliau karena kami ingin terus berusaha mendorong momentum bisnis di unit pasar tersebut,” ujar Paul Tyler, Head of Asia Pacific and Japan Nokia.

Penunjukan Robert Cattanach mengikuti pengumuman tim kepemimpinan senior yang direncanakan dan struktur organisasi untuk perusahaan gabungan Nokia dan Alcatel-Lucent pada tanggal 7 Oktober 2015.

Setelah penutupan penawaran pertukaran, direncanakan bahwa bisnis Networks akan dilaksanakan melalui empat kelompok bisnis: Mobile Networks, Fixed Networks, Applications & Analytics dan IP /Optical Networks. Nokia Technologies akan tetap jadi entitas yang terpisah dalam perusahaan gabungan tersebut.

Ericsson Dukung China Hadirkan Layanan 5G

0

Telko.id – Ericsson telah mempublikasikan penandatanganan nota kesepahaman dengan China Mobile Research Institute untuk berkolaborasi dalam penelitian dan pengembangan 5G.

Sejatinya, di tahun 2015 sudah terdapat banyak kesepakatan untuk teknologi generasi kelima ini. Seperti perjanjian R&D, mendirikan kelompok spesifikasi dan upaya kolaboratif lainnya yang diusung oleh seluruh industri untuk mulai bekerja agar teknologi 5G menjadi kenyataan. Komisi Eropa bahkan telah meluncurkan sejumlah inisiatif dengan membentuk kelompok bernama ‘FANTASTIC 5G’ dan ‘MMAGIC 5G’ tahun ini.

Menurut Ericsson, seperti dilansir dari Telecoms, Senin (28/12), bekerja dengan operator seluler terbesar di dunia (dalam hal jumlah pelanggan) akan memperpanjang untuk verifikasi, uji coba dan standarisasi antarmuka udara baru 5G untuk penyebaran komersial dari tahun 2020, ketika bicara tentang teknologi radio. Selain itu, Ericsson juga akan melihat ‘interworking’ terdekat antara 5G dan LTE, serta fitur RAN yang inovatif yang juga dapat mendorong pembaruan IOT dan menunjukkan potensi narrowband IOT.

Terkait kesepakatan ini, Wakil kepala CMRI (China Mobile Research Institute), Yuhong Huang, mengatakan bahwa ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan visi strategi Internet+ di China.

“China Mobile secara resmi mengerahkan 4G pada akhir 2013, dan 4G+ kini resmi diluncurkan,” katanya.

Ia menambahkan, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kinerja jaringan, yang telah memberikan 300 juta pelanggan pengalaman pengguna yang sangat baik serta merupakan pendorong utama untuk strategi Internet+ di China.

Strategi Internet+ mengintensifkan dan momentumnaay tumbuh di Cina dalam kaitannya dengan transformasi dan upgrade lini industri tradisional dan model bisnis, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi paling maju. Sebagai generasi berikutnya dari infrastruktur mobile, 5G adalah pilar kunci untuk pembangunan ICT global.

“Kami merasa bahwa kerjasama yang lebih dekat dan lebih aktif antara Ericsson dan China Mobile akan mendorong hasil yang nyata di 5G dengan membantu untuk mendorong standarisasi, penelitian dan pengembangan, dan menciptakan, ekosistem lintas-industri yang terintegrasi,” puingkas Yuhong Huang. [ak/if]

Kini Giliran Nelayan Madura yang Manfaatkan mFish dari XL

0

Telko.id – PT XL Axiata Tbk (XL) dan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura mengikat kerjasama dalam meningkatkan produktivitas nelayan setempat. Kerjasama ini akan diwujudkan dalam bentuk pengimplementasian program pemanfaatan sarana digital “mFish” kepada masyarakat nelayan di 6 desa. Ada setidaknya 110 orang nelayan akan mendapatkan bantuan paket aplikasi “mFish” tersebut, yang akan langsung dapat dipakai sebagai pemandu dalam menjalani profesi mereka.

Kerjasama bertema “Sinergi mFish dan Perikanan yang Berkelanjutan” ini diluncurkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Pamekasan, Kholil Asyari, dengan menyerahkan perangkat pendukung aplikasi mFish kepada perwakilan nelayan di Pamekasan. Kerjasama serupa akan dilakukan bersama dua pemerintah kabupaten di Madura lainnya.

Vice President East Region XL, Desy Sari Dewi mengurai rasa syukurnya atas terselenggaranya program mFish di Kabupaten Pamekasan ini. Diakuinya, hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung masyarakat Madura dalam memajukan daerah melalui implementasi sarana telekomunikasi dan teknologi digital.

Kami berharap, dengan menggunakan aplikasi mFish, masyarakat nelayan Pamekasan akan mampu meningkatkan hasil tangkapan mereka, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kualitas hidup,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis Senin, (28/12).

Desy menambahkan, seiring dengan visi pemerintah untuk menyediakan “Desa Broadband” di berbagai penjuru tanah air, aplikasi mFish dari XL saat ini telah memberikan manfaat bagi masyarakat nelayan di beberapa lokasi di Lombok dan Bali. Karena itu, XL berharap manfaat yang sama bisa didapatkan oleh nelayan di Madura.

Dalam kerjasama tersebut, nelayan penerima paket mFish akan mendapatkan gratis biaya paket data selama 6 bulan. Paket tersebut berupa handset dengan aplikasi mFish di dalamnya, paket data sebesar 1GB/bulan, serta alat pengisi batere tenaga surga.

Aplikasi mFish sendiri memiliki fitur yang menyediakan informasi cuaca, lokasi keberadaan plankton, arah dan kecepatan angin, posisi di laut, serta waktu air pasang. Selain itu, melalui aplikasi canggih tersebut, nelayan juga bisa saling berkomunikasi.

Melalui kerjasama ini, Dinas kelautan dan Perikanan setempat juga akan bisa mendapatkan data riil dari nelayan. Data tersebut mencakup harga ikan, serta jumlah tangkapan dalam jangka waktu tertentu. Untuk itu, agar nelayan mampu menggunakan peralatan digital tersebut secara efektif, XL menyediakan pendampingan selama 6 bulan. Akan ada petugas yang secara rutin mendatangi nelayan untuk melakukan pendampingan sekalian menjaga tingkat efektivitasnya.

Setelah Kabupaten Pamekasan, XL juga akan menandatangai kerjasama mFish dengan Pemkab Bangkalan dan Pemkab Sumenep. Dengan demikian total tidak kurang dari 350 paket mFish akan dimanfaatkan di Madura pada tahap awal ini. XL berharap, penggunaan sarana digital ini akan terus meluas. Untuk itu, menurut Desy, XL berkomitmen akan terus meningkatkan kualitas layanan mFish ini, antara lain dengan memperkaya fitur yang ada sehingga akan semakin membantu nelayan. Antara lain dengan memastikan kualitas informasi sehingga tingkat akurasinya semakin tinggi.

Dari sisi jaringan pendukung, XL memiliki jaringan yang sangat memadai di seluruh Madura. Hal ini terbukti dari loyalitas masyarakat Madura yang menggunakan XL. Di Pulau Garam ini, XL adalah operator dengan jumlah pengguna terbanyak, yaitu sekitar 1,37 juta pelanggan. Total ada 795 BTS di seuluruh Madura, dan sebanyak 380 di antaranya adalah BTS 3G.

 

Ooredoo Hasilkan 375Mbps dengan Tiga Spektrum

0

Telko.id – Raksasa telekomunikasi asal Timur Tengah, Ooredoo, baru-baru ini telah mengkonfirmasi peluncuran komersial layanan LTE Advanced terbarunya di Qatar. Teknologi ini digadang-gadang mampu memberikan kecepatan download hingga 375Mbps.

Layanan yang diluncurkan berkat kemitraan dengan Nokia Networks ini menggunakan agregasi 50MHz spektrum mereka pada seluruh frekuensi di 800, 1800 dan 2600MHz. Nokia juga telah membantu Ooredoo memanfaatkan Carier Agregation pada tiga frekuensi sekaligus dengan memanfaatkan Flex Multiradio 10 Base Station.

Dilansir dari Telecoms, Senin (28/12), hal ini juga menghadirkan evolusi baru bagi Ooredoo untuk memberikan jaringan LTE secara mendasar. Sekadar informasi, proyek ini juga merupakan bagian dari proyek yang sedang berlangsung yakni supernet Ooredoo, yang dimaksudkan untuk memberikan semua pelanggan kualitas jaringan yang unggul di semua pilihan mobile broadband seperti, 3G, 4G dan 4G+ (LTE-A).

Terkait pengumuman ini, pimpinan Nokia untuk MEA, Bernard Najm, menunjuk percobaan sebelumnya yang dilakukan pada Band CAT 11, sebelum perusahaan meluncurkan secara komersial layanan LTE-A pada band CAT 9.

“Kami senang dapat mendukung Ooredoo Qatar dalam misinya untuk menyediakan layanan berkualitas kepada pelanggan,” katanya.

“Setelah kami berhasil memberikan kecepatan sebanyak 600 Mbps pada CAT 11 di bulan Oktober lalu, saat ini kami membantu Ooredoo meluncurkan teknologi Carier Agregation pada tiga-band sekaligus untuk memberikan throughput data yang lebih tinggi dengan keandalan yang unggul,” tambahnya.

Nah, jika layanan LTE-A Ooredoo telah tersedia secara komersial untuk pelanggan dengan handset yang kompatibel dengan CAT 9 di Doha, Qatar, bagaimana dengan anak perusahaan Ooredoo di Indonesia, yakni Indosat? Akankah layanan yang sama turut digulirkan di sini? Kita tunggu saja. [ak/if]

 

Seperti Apa Perkembangan 5G di 2016?

0

Telko.id – Banyak yang bertanya-tanya, apa yang akan terjadi di 2016. Teknologi seperti apa yang akan berkembang? Memang 5G cukup ramai dibicarakan pada 2015 ini, tapi di 2016 masih belum ada yang mengaplikasikan hingga 2020 mendatang. Namun, kemajuan yang signifikan diharapkan akan muncul di 2016. Harapan besar yang muncul adalah tentang keandalan dari 5G ini, lalu latency yang sangat rendah, kecepatan super dan kasus-kasus pemanfaatannya dalam Internet of Things yang berpengaruh secara massive. Berikut adalah 5 Kemajuan 5G yang akan terjadi di 2016

Penetuan Standar 5G
Saat ini, kebanyakan 5G kebanyakan hanyalah kata-kata dan ungkapan marketing dari para vendor. Belum ada standar yang ditentukan. Nah, pada 2016, industry mulai langkah pertamanya untuk mendefinisikan dan distilasi dari ide dan mimpi tentang 5G ini. Kemudian, 3GPP juga sudah memiliki time line untuk pengembangan 5G ini. Termasuk pengadaan workshop guna menentukan standarisasi bersama. Harapannya dapat dimasukan ke Release 14 of LTE (setelah Release 13 selesai pada awal 2016).

Riset dan Pengembangan 5G berlanjut
2016 ini juga akan diisi oleh banyak R&D partnership dan kolaborasi. Baik antara perusahaan telekomunikasi, perguruan tinggi ataupun berbagai konsorsium dari berbagai teknologi. Tod Sizer II, yang menjadi pemimpin di Alcatel-Lucent Bell Labs wireless research program menyatakan bahwa penelitian yang akan terjadi juga akan termasuk di dalamnya teknlogi antenna baik multiple-input/multiple-output, centimeter dan millimeter wave technologies seperti cloud, SDN dan NFV. Kemudian multiple radio access technologies, termasuk cellular, Wi-Fi dan high-frequency spectrum. Penelitian tentang new air interface juga akan ada.

Penentuan Spektrum 5G
International Telecommunication Union telah sudah mengeluarkan gambaran tentang visi the next gen network 2020 dan World Radiocommunications Conference menghabiskan cukup banyak waktu di November 2015 untuk melakukan diskusi dan pertemuan. Termasuk juga diskusi tentang spektru yang paling pas dan cocok untuk digunakan 5G di berbagai daerah. Walaupun ITU bau akan melengkapi tentang 5G standar hingga 2020 nanti. Namun, WRC ingin melihat juga peluang penggunaaan spectrum di atas 6 GHz digunakan untuk 5G. Terutama antara 24,25-86 GHz. Paling tidak, guidance yang ada akan merampingkan penelitian tentang 5G.

Uji Coba Pre-standard dan Demonstrasi
Sejumlah perusahaan tahun 2016 sudah akan mulai melakukan ujicoba saluran 5G untuk memperoleh gambaran tentang perilaku dan link awal untuk demonstrasi. Kemudian juga ada uji solusi komersial. Hasil ujicoba tersebut akan dilanjutkan juga untuk public atau pelanggan mereka. Seperti yang dilakukan oleh Verizon, di mana pada percobaan teknologi 5G akan dimulai pada 2016.

Evolusi LTE Jalan Terus
Teknologi LTE sendiri akan terus evolusi dan akan membuat bisnis 5G ke depan akan lebih jelas atau tidak? Pada perkembangan LTE, di 2016 itu akan maju dan masuk dapat tahap LTE-Advanced Pro dengan fokus di IoT, kecepatan dan efisiensi. Dan 5G akan menyesuaikan dengan perkembangan itu semua. Apakah akan menggunakan kasus yang ada di LTE atau lebih maju lagi untuk diterapkan sebagai feature di 5G, investment dan diaplikasikan? (Icha)

Zuk Z1 Kantongi Izin Palsu, Ini Kata Kominfo

0

Telko.id – Salah satu vendor Smartphone China yang baru saja meluncurkan Smartphone 4G-nya, di Indonesia yakni Zuk, tersandung kasus pemalsuan surat izin untuk perangkat besutannya, Zuk Z1.

Merujuk pada postingan Herry SW, pemerhati Gadget yang menulis di blog pribadinya, terungkap bahwa ada kejanggalan dalam nomor sertifikat postel yang tertempel di kemasan ponsel tersebut. Di nomor sertifikat tersebut tertera 36012/SDPPI/2014 sebagai nomor sertifikat. Sementara Zuk Z1 sendiri baru diperkenalkan pada Agustus 2015. Usut punya usut, nomor tersebut ialah nomor sertifikat milik Redmi 1S yang notabene adalah handset 3G pabrikan Xiaomi.

Sertifikat Zuk Z1

Hal tersebut langsung ditanggapi serius oleh Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Budi Setiawan. Ia menyebut, dugaan tindak pidana ini akan ditindaklanjuti dengan pemanggilan pemohon dan tentunya akan masuk ke dalam Berita Acara Pemerikasaan (BAP).

Bagaimana dengan Kominfo? Ditemui disela-sela peluncuran program bundling Advan dan Indosat di Jakarta, Rabu (23/12), Menkominfo Rudiantara menyebutkan, “Saya dapat Informasi Senin malam dan ternyata memang ada penyalahgunaan dari sertifikat yang dikeluarkan oleh Kominfo,” ucapnya.

Ia menambahkan, sertifikat itu sejatinya telah digunakan pada tahun 2014 dan digunakan oleh produsen lain. Karena hal ini sudah terkait dengan distribusi, Chief RA juga harus berkoordinasi dengan Kementrian Perdagangan. Dan masih belum bisa melakukan ‘sweeping’ terkait hal tersebut.

Penyalahgunaan ini sejatinya telah masuk ke ranah Industri. Hal ini yang tentunya menjadikan Kominfo tidak dapat mengambil tindakan langsung karena harus berkoordiansi dengan kementrian terkait.

“Untuk saat ini yang kami identifikasi adalah adanya penyalahgunaan dari sertifikasi yang dikeluarkan oleh Kominfo, sehubungan ini sudah menjadi transaksi di pasar, saya akan membicarakan kepada temen-temen di Kementrian Perdagangan,” ucapnya.

Tim Telko.id pun sempat memantau mengenai keberadaan handset tersebut di situs belanja blibli.com, namun ecommerce lokal terbesar di Indonesia ini sudah menghentikan penjualan produk Zuk Z1. [ak/if]

Tersandung Masalah, Blibli Hentikan Penjualan Zuk Z1

0

Telko.id – Kecurigaan pengamat teknologi asal Surabaya, Herry SW, terkait sertifikat palsu yang kemungkinan digunakan oleh perangkat Zuk Z1 berbuntut panjang. Blibli.com selaku mitra resmi Zuk dalam memasarkan ponsel Zuk Z1 di tanah air memutuskan untuk menghentikan sementara penjualan handset ini, hingga proses investigasi selesai dilakukan.

Hal ini sebagaimana diutarakan pihak Blibli dalam keterangan resminya. “Di sini ZUK memilih blibli.com sebagai mitra pemasaran untuk di online. Jadi untuk hal yang sedang dibicarakan di media, Blibli.com pun masih mencari keterangan lebih lanjut dari pihak ZUK,” katanya.

Singkat kata, Blibli mengaku masih akan terus melakukan investigasi terkait dugaan sertifikat palsu pada smartphone 4G besutan anak usaha Lenovo ini. Pasalnya perusahaan e-commerce itu memang tidak terlibat dalam urusan impor barang ataupun pengajuan sertifikat postel.

Untuk tetap menjaga kenyamanan konsumen berbelanja di Blibli.com, sejak kemarin malam (22 Desember 2015), Blibli pun memutuskan menghentikan sementara penjualan Zuk Z1. “Pencarian untuk “Zuk Z1″ tidak menemukan produk yang tepat.” Demikian bunyi tulisan di Blibli.com ketika tim telko.id mencoba melakukan pencarian perangkat di situs tersebut.

“Kami belum bisa melayani kembali pembelian ZUK Z1 hingga kami bisa mendapatkan penjelasan terkait hal ini dari pihak ZUK,” ungkap keterangan tersebut.

Seperti diketahui, kasus dugaan sertifikat palsu yang digunakan Zuk Z1 ini muncul pertama kali ketika Herry SW mendapati stiker SDPPI/postel yang tertempel di kemasan ponsel menunjukkan tahun 2014 (36012/SDPPI/2014). Padahal, Zuk Z1 sendiri baru diperkenalkan Agustus 2015 lalu. Dan Zuk sendiri sebagai perusahaan yang dimodali Lenovo dan Qihoo 360 baru resmi didirikan pada Mei 2015 lalu.

Lelang Frekuensi Jadi Salah Satu Agenda Kominfo Tahun Depan

1

Telko.id – Menkominfo Rudiantara atau yang sering disapa Chief RA mengungkapkan rencana Kominfo untuk tahun 2016 mendatang. Ditemui pada saat launching program bundling Indosat dan Advan di Jakarta, (23/12), Chief RA mengurai rencananya terkait lelang frekuensi.

“Tahun 2016, kita akan perhatikan mengenai perkembangan mobile broadband dengan membuka lelang di frekuensi 2100 MHz dan juga di frekuensi 2300 Mhz untuk meningkatkan kapasitas di kota-kota besar,” katanya.

Seperti diketahui, frekuensi 2100 dan 2300Mhz menawarkan kapasitas yang lebih baik ketimbang frekuensi 1800 Mhz yang saat ini digunakan oleh 4 operator untuk menggelar layanan 4G.

Saat ini, frekuensi 2100 Mhz masih menyisakan 2 blok yang akan diperebutkan oleh empat operator 4G. Keempat operator tersebut antara lain XL Axiata, Indosat Ooredoo, Telkomsel serta Hutchison 3.

Sementara untuk frekuensi 2300 Mhz yang masih menyisakan pita lebar sebesar 30 Mhz juga diperlukan oleh keempat operator tersebut yang nantinya akan digunakan untuk keperluan Carier Agregation.

Di tahun 2016, Pemerintah juga akan berfokus untuk mengembangkan Fix Broadband.

“Fix Broadband adalah True Broadband, namun karena memakan waktu dan biaya yang sangat besar, Fix Broadband tidak dapat dikembangkan pada tahun ini,” ucap Rudiantara.

Sementara terkait 4G, Kominfo juga mengaku akan terus mendorong ketersediaan perangkat 4G yang lebih terjangkau lagi bagi semua kalangan masyarakat di Indonesia. Fokus ke ekosistem 4G seperti Application juga akan lebih digiatkan lagi di tahun mendatang. Hal ini ditujukan untuk semakin menumbuhkan perekonomian Indonesia dengan memanfaatkan ranah digital.

“Terimakasih kepada teman-teman media yang selalu mengkomunikasikan kepada publik sehingga gairah dari 4G selalu ada di masyarakat,” pungkasnya. [ak/if]

Indosat Penuhi Janji Untuk Hadirkan Smartphone 4G Murah

0

Telko.id – Indosat Ooredoo akhirnya benar-benar memenuhi janjinya untuk menghadirkan perangkat 4G dengan harga terjangkau. Hal itu ditandai dengan kerjasama perusahaan dengan brand smartphone lokal, Advan. Kerua perusahaan meluncurkan smartphone bertajuk Advan i45, yang akan mulai tersedia di tanah air pada awal 2016 mendatang.

Joey Wahyudi, Director & Chief Sales & Distribution Officer Indosat Ooredoo mengungkapkan dalam jumpa pers yang berlangsung di Jakarta, Rabu (23/12), “Hari ini kita melangsungkan sebuah bundling, namun kami melihat ini bukan hanya bundling, melainkan iniasiasi Indosat untuk menghadirkan device yang terjangkau.”

Berbicara mengenai program tahun depan, Indosat mengaku akan kembali menggandeng vendor lain untuk memastikan perangkat 4G semakin lama semakin terjangkau sehingga para pengguna bisa menggunakan layanan 4G Indosat Ooredoo dengan lebih maksimal.

Saat ini, setidaknya sekitar 35 Kota di seluruh Indonesia telah dialiri jaringan 4G Plus milik Indosat Ooredoo dan angka tersebut dipastikan akan bertambah pada tahun depan.

Sementara itu, Menteri Kominfo Rudiantara yang juga hadir dalam acara ini menyebutkan, populasi 4G akan cepat meningkat karena banyaknya harga perangkat yang semakin terjangkau oleh masyarakat umum.

Hadirnya perangkat 4G yang semakin terjangkau tentunya akan semakin merangsang pertumbuhan pengguna 4G. Dengan begitu, tentunya revenue dari para operator seluler akan semakin meroket.

“Kami merasa sangat bangga, karena sebagai produsen lokal kami dipercaya oleh Indosat dan produk-produk LTE ini sudah mulai di produksi di Indonesia yaitu di Semarang,” ucap Tjandra Lianto, Marketing Director Advan.

Ia menambahkan, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari provider dan juga pemerintah agar brand Advan menjadi brand kebanggaan Indonesia.

Nantinya, pengguna akan mendapatkan paket data dari Indosat Ooredoo sebesar 6GB untuk tiga bulan. Pengguna hanya perlu membeli smartphone ini seharga Rp. 999.000 dan bisa didapatkan di seluruh gerai Indosat serta channel distribusi Advan di Indonesia. [ak/if]