spot_img
Latest Phone

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...

Google Photos Hadirkan Fitur Edit AI dengan Perintah Suara di Pixel 10

Telko.id - Google resmi meluncurkan fitur editing berbasis kecerdasan...

Galaxy Watch8 Series Jadi Wellness Coach Pribadi untuk Gaya Hidup Sehat

Telko.id - Samsung Galaxy Watch8 Series hadir sebagai smartwatch...

Garmin Venu X1 Dukung Performa Padel dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin resmi menghadirkan Venu X1, smartwatch premium...

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...
Beranda blog Halaman 1499

XL Impelentasikan Teknologi NFV Untuk Jawab Tantangan Pasar

0

Telko.id – Beberapa waktu lalu, XL menyebutkan bahwa akan melakukan konvergensi Network dan IT. Yang digunakan adalah Network Functions Virtualization (NFV). Dan, tahap pertama sudah selesai.

“Kami mengejar implementasi NFV ini untuk menyambut ramadhan dan lebaran 2016. Selain itu juga untuk menjawab tantangan industry digital,” ujar Yessie D. Yosetya, Direktur/Chief Service Management Officer XL menjelaskan.

Di Indonesia yang memanfaatkan teknologi NFV ini baru XL. Hal ini dilandasi oleh tiga hal. Pertama, kompetisi dengan perusahaan sejenis. Kedua, permintaan pelanggan akan layanan yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhannya. Ketiga, perkembangan teknologi yang sangat cepat. “Untuk itulah XL mengadopsi teknologi NFV sebagai solusi untuk bisa mendukung strategi bisnis kami dalam memenangi kompetisi sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan,” ujar Yessie menambahkan.

Terlebih lagi, XL menilai bahwa secara riil NFV merupakan salah satu solusi bagi XL untuk mempercepat implementasi layanan baru sesuai dengan strategi bisnis. Selain itu, XL juga akan menerapkan NFV pada mobile packet core gateway 4G LTE. Dengan demikian, penerapan NFV ini sekaligus juga mendukung penyelenggaraan layanan bare XL yang berbasis pada pemanfaatan internet cepat 4G LTE.

Dengan menggunakan NFV, maka XL lebih mudah melakukan switching jaringan, dari yang ‘longgar’ ke wilayah yang memang lebih membutuhkan. Sehingga tidak terjadi ‘konjes’. Seperti misalnya saat mudik lebaran. Sebelum lebaran, Jabodetabek memiliki beban yang besar. Tapi pada saat mudik, beban itu akan pindah ke daerah Pantura dan jalur selatan hingga Jawa Tengah. Dengan demikian, layanan XL pada pelanggan tetap dapat dinikmati dengan baik.

Apalagi untuk koneksi data. Yang setiap harinya, XL mampu menyalurkan trafik data hingga 1350 Terabytes. Pada saat lebaran, akan terjadi kenaikan sekitar 30% atau menjadi 1750 Terabytes. Dengan menerapkan teknologi NFV ini maka sangat mudah dilakukan. Hanya dalam hitungan menit. Tidak seperti dulu yang harus menunggu hingga 3 bulan. Lalu, jika sudah tidak terpakai bisa di non aktifkan dan dengan mudah juga nantinya dipergunakan lagi.

Pada tahap awal ini yang dilakukan oleh XL bare selesai di bagian Core Network. Selanjutnya akan diterapkan pada transmission dan BTS. Setidaknya, sampai akhir tahun ini akan selesai pada implementasi NFV di sisi transmission. Sedangkan untuk BTS akan diselesaikan pada tahun 2017.

Dana yang dipersiapkan untuk implementasi NFV ini sekitar Rp.5 miliar dan akan dipergunakan selama 3 tahun. Namun, semua itu sudah termasuk dalam Capex yang diumumkan oleh XL. (Icha)

Developer Lokal Ditantang Untuk ‘Go Global’ di IWIC 2016

0

Telko.id – Developer lokal memang tidak kalah jika dibandingkan dengan developer global. Itu sebabnya, Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest atau IWIC ke 10 tidak hanya akan ‘mengadu’ pada developer lokal di Indonesia saja, tetapi dengan para developer global.

“Melalui IWIC, Indosat Ooredoo ingin mengajak pemuda Indonesia dan pemuda di belahan dunia lain untuk menciptakan ide dan aplikasi agar Indonesia bahkan dunia yang lebih baik,” tambah Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo menjelaskan.

Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) adalah ajang untuk merangsang minat generasi muda Indonesia di dunia digital. Ajang kompetisi aplikasi mobile ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia di tengah tingginya trend penggunaan aplikasi online saat ini.

Pada IWIC Go Global ke 10 yang bertema #ChangetheWorld ini akan melibatkan peserta internasional. Langkah ini dilakukan untuk mensejajarkan talenta digital Indonesia dengan pemain internasional melalui kompetisi penciptaan ide dan aplikasi bertemakan #ChangetheWorld. Tema ini digunakan seiring dengan banyaknya aplikasi mobile yang diciptakan untuk memudahkan hidup masyarakat banyak.

Diharapkan, ada lebih dari 2000 peserta yang akan mengikuti ajang ini. Dan yang membedakan dengan IWIC sebelumnya, para peserta dan hasil karyanya akan lebih diseleksi lagi, sehingga, jumlah peserta menjadi lebih sedikit tetapi memang layak disejajarkan secara internasional. Sebagai catatan, tahun lalu peserta yang mengikuti mencapai lebih dari 7000 peserta.

Selain itu, pada IWIC ke 10 ini juga menghadirkan berbagai kategori yang dapat diikuti, salah satunya Special Category for Women & Girls seiring dengan komitmen Indosat Ooredoo untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan melalui program  women connected to mobile internet. Peserta dapat mengirimkan ide dan aplikasi yang mampu membantu aktivitas perempuan baik itu dalam profesinya atau dalam keseharian. Kategori ini dihadirkan untuk meningkatkan jumlah perempuan yang terhubung dengan internet agar kualitas kehidupannya dapat meningkat. Terdapat juga Disabled Category yang berawal dari semangat Indosat Ooredoo untuk menghadirkan dunia digital bagi semua, tidak terkecuali masyarakat yang berkebutuhan khusus.

Selain itu ada juga Kids, Teens, University Student and Public, serta Developers Category yang dapat diikuti oleh peserta sesuai jenjang usia. Seluruh kategori akan berkompetisi untuk ide dan aplikasi di bidang Communications, Lifestyle, & Education; Multimedia & Games; Utility (tools, security, ideas/apps for disabled); tourism; dan Social Innovation. Peserta dapat membuat ide dan aplikasi untuk diaplikasikan di sistem operasi Android, Apple, Symbian, Blackberry, dan Windows Phone.

Rangkaian program IWIC ke-10 antara lain roadshow ke kampus di Indonesia, gathering dengan  komunitas developer, Pesta Digital Anak Indonesia, Hackathon, dan Bootcamp menjelang Final IWIC.  Berbagai hadiah telah disiapkan diantaranya uang tunai, gadget terbaru, dan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Pada penyelenggaraan IWIC ke-10, Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Kompas Gramedia, Tech in Asia, Dicoding, HarukaEdu, Cody’s App Academy dan Yayasan Cendikia Indosat.

Selain IWIC, Indosat Ooredoo juga memiliki rangkaian program yang mendukung startup Indonesia. Yakni Ideabox, inkubator bisnis untuk startup siap memasarkan produknya melalui program mentoring dan juga pendanaan dari  SB-ISAT Fund senilai USD 50 juta yang terbuka untuk disuntikkan ke startup lokal yang memiliki prospek bisnis yang tepat. (Icha)

Verizon Ingin Hadirkan 5G Lebih Cepat

0

Telko.id – Konsep ‘kecepatan’ saat ini banyak dibicarakan tentang unsur jaringan 5G masa depan, tetapi operator seluler asal Amerika Serikat, Verizon, memiliki fokus yang sedikit berbeda pada kecepatan 5G sekarang, karena tampaknya mereka lebih bertekad untuk mendrive perkembangan teknologi yang pesat daripada menggembar-gemborkan bandwith besar serta kecepatan tinggi untuk download.

Berbicara dalam keynote di Brooklyn 5G Summit pagi ini,  VP of networks dari Verizon Wireless Adam Koeppe berulang kali menekankan keinginan operator untuk memindahkan semua hal secara bersamaan dan jauh lebih cepat daripada apa yang sering mereka lakukan di industri.

Seperti diletahui, Verizon merupakan operator Amerika Serikat pertama yang mengungkapkan keinginan untuk menghadirkan 5G, dengan pengumuman pada September lalu bahwa mereka akan terus melakukan uji coba lapangan terkait 5G di tahun 2016.

Dilansir dari MobileWorldLive (25/4), Verizon sempat mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Alcatel-Lucent (sekarang Nokia), Cisco, Ericsson, Qualcomm dan Samsung sebagai bagian dari 5G Teknologi Forum Verizon. Bahkan, pada bulan Februari di ajang Mobile World Congress (MWC) mereka mengatakan bahwa 5G akan hadir dalam bentuk pra-komersial dan pengujian pada akhir tahun ini. Terlebih, di ajang yang sama, mereka juga menjalin kerjasama dengan operator Asia NTT DoCoMo, KT dan SK Telecom, yang disebut juga sebagai ‘5G Open Trial Specification Alliance’ untuk pengembangan dan percobaan jaringan 5G.

“Hal terbesar dalam kelompok ini adalah gairah,” ujar Koeppe. “Kami duduk setiap beberapa bulan dan pergi melalui apa yang akan kita lakukan bersama untuk mempercepat hadirnya 5G,”

Ia menambahkan bahwa aliansi ini merupakan sekelompok operator yang kompeten untuk mempercepat hadirnya teknologi jaringan generasi kelima tersebut. Koeppe juga mengatakan Verizon berkomitmen penuh untuk proses standarisasi 5G, tetapi mereka ingin membuatnya lebih cepat.

Koeppe mengatakan Verizon sudah memiliki “banyak” dari uji coba lapangan terjadi sekarang, seperti Lingkungan dunia nyata di untuk fixed dan nirkabel.

Koeppe menekankan dalam keynotenya,  bahwa pembangunan 5G akan mendapat manfaat dari dukungan yang lebih luas. “Kami ingin menciptakan banyak kegembiraan dalam ekosistem. Itu sebabnya kita berbicara tentang apa yang kita lakukan sekarang dan nanti. Kami ingin menciptakan buzz. Itu cara kunci untuk kemajuan teknologi dan Kami perlu tindakan,”

Koeppe juga yakin bahwa siklus pengembangan 5G akan jauh lebih pendek dari yang biasanya digunakan oleh industri. Meskipun pendekatan ‘bullish’ ini, konsensus industri menunjukkan 5G tidak akan memiliki standar resmi untuk setidaknya satu atau dua tahun, dengan pertama jaringan komersial sepenuhnya diluncurkan pada tahun 2020. Apakah Verizon akan segera menghadirkan 5G di tahun ini? Wajib kita tunggu.

Inilah Laporan Q1 Verizon

0

Telko.id – Verizon membukukan pendapatan sebesar USD32,17 miliar pada kuartal pertama tahun ini, hasil ini tentunya mengalami peningkatan kecil sebesar 0,6% dari periode tahun lalu.

Berdasarkan laporan Q1 dari operator Asal Amerika Serikat ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan sekitar 1,4% pada pendapatan layanan diangka USD$ 28,22 miliar, sementara berbeda dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 17,2% yang diraih dari lini peralatan nirkabel. Untuk wireline dan wireless divisi membukukan juga penurunan pendapatan usaha.

Namun, dalam sebuah pernyataan yang menyertai hasil pengumuman, CEO Verizon Lowell McAdam menyoroti kontribusi yang tumbuh dari sumber-sumber pendapatan baru.

“Hasil kuat pada kuartal pertama Verizon menunjukkan kemampuan kita untuk bersaing secara efektif, selagi melaksanakan rencana kami untuk jadi pemimpin jaringan lanjutan dan penyemaian pasar pertumbuhan baru di mobile video dan Internet of Things,” katanya seperti dilansir dari TotalTelecom(24/4).

Sekadar informasi, pada kuartal pertama ini, Verizon menghasilkan pendapatan sekitar USD 195.000.000 dari ranah IOT, atau meningkat sebesar 25% secara year-on-year.

Raksasa telko tersebut melaporkan pendapatan bersih di angka USD 4,43 miliar di Q1, atau meningkat sebesar 2,1% pada kuartal tahun lalu. Sementara laba per pendapatan saham tumbuh sebesar 2,9% menjadi USD 1,09.

Verizon juga mengungkapkan, bahwa basis pelanggan ritel mobile mereka naik sebesar 3,7% menjadi 112.570.000 pengguna, yang mana sebagian besar pelanggannya berasal dari pasca bayar. Berbicara mengenai layanan ini, Verizon mengungkapkan pengguna dari layanan pasca bayar bersih bertambah menjadi 640.000 pada kuartal tersebut, Verizon tidak menentukan apa proporsi mereka adalah pelanggan smartphone. Ini memiliki total 35.720.000 rekening nasabah pasca bayar, dengan rata-rata tiga koneksi per account, naik dari 2,89 tahun sebelumnya.

Verizon menambahkan 180 juta pelanggan, termasuk suara, broadband dan pelanggan video untuk layanan wireline FiOS, secara signifikan lebih sedikit dari penambahan sebesar 282.000 pada kuartal tahun lalu. Total pengguna FiOS berada di angka 17,8 juta, naik 3,8%, sedangkan pendapatan meningkat sebesar 5% menjadi $ 3,52 miliar.

Ridesharing Tak Boleh Tentukan Tarif, Siapa yang Bakal Dirugikan?

0

Telko.id – Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan mengeluarkan Peraturan Menteri (PM) no 32 tahun 2016, dimana salah satu isinya mengatur transportasi berbasis aplikasi online. Pada salah satu pasalnya disebutkan, perusahaan ridesharing seperti Uber, Grab dan lainnya tidak boleh menentukan tarif sendiri.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Pudji Hartanto menjelaskan bahwa pelayanan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek terdiri atas angkutan taksi, angkutan pariwisata, angkutan kawasan tertentu, dan angkutan dengan tujuan tertentu yang memiliki lima jenis pelayanan, yaitu angkutan antarjemput, angkutan permukiman, angkutan karyawan, angkutan carter, dan angkutan sewa.

Pudji menambahkan, untuk menyelenggarakan angkutan umum tidak dalam trayek seperti yang dilakukan Uber dan Grab, perusahaan wajib mempunyai izin yang dikenakan PNBP, dan juga harus berbentuk badan hukum Indonesia.

“Untuk memperoleh izin, memiliki minimal lima kendaraan yang dibuktikan dengan STNK atas nama perusahaan, memiliki pool, memiliki fasilitas perawatan kendaraan yang dibuktikan dengan dokumen kepemilikan atau perjanjian kerja sama dengan pihak lain,” ujarnya dalam jumpa pers di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (22/4).

Perusahaan juga harus mempekerjakan pengemudi dengan SIM umum sesuai golongan kendaraan serta persyaratan administrasi lainnya berupa akta pendirian, bukti pengesahan sebagai badan hukum, TDP, SITU, surat pernyataan kesanggupan sebagai pemegang izin, dan pernyataan kesanggupan menyediakan fasilitas pemeliharaan kendaraan.

“Perusahaan angkutan umum dapat menggunakan aplikasi berbasis teknologi informasi baik yang dilakukan secara mandiri atau bekerjasama dengan perusahaan penyedia jasa aplikasi yang berbadan hukum Indonesia,” ujarnya.

Ia menegaskan, perusahaan penyedia jasa aplikasi teknologi informasi yang memberikan layanan reservasi angkutan umum harus bekerjasama dengan perusahaan angkutan yang telah memiliki izin penyelenggara angkutan.

Sementara terkait tarif, Pudji mengatakan bahwa perusahaan transportasi dilarang bertindak sebagai penyelenggara angkutan umum seperti menetapkan tarif dan memungut bayaran, merekrut pengemudi, dan menentukan besaran penghasilan pengemudi.

Bahkan, Dalam Bab IV soal Penyelenggaraan Angkutan Umum dengan Aplikasi Berbasis Teknologi Informasi, pasal 40 disebutkan bahwa perusahaan angkutan umum boleh atau dapat menggunakan aplikasi berbasis TI.

Sementara di poin 3 dituliskan bahwa perusahaan angkutan umum dapat bekerjasama dengan perusahaan aplikasi dan harus taat terhadap ketentuan di bidang informasi dan transaksi elektronik.

Hal ini diperkuat oleh pasal 41 ayat 4 yang menegaskan bahwa perusahaan aplikasi transportasi harus melaporkan identitas perusahaan, akses monitoring operasional pelayanan data kendaraan dan pengemudi ke Direktur Jendral Kemenhub.

Sehingga dari penjelasan di atas bisa dimaksudkan bahwa Uber, Grab dan bahkan mungkin Go-Car (layanan milik Gojek), harus bekerjasama dengan perusahaan angkutan umum dan tidak boleh lagi merekrut secara langsung atau menentukan tarif perjalanan mereka.

Padahal, tarif yang cenderung lebih murah dan juga stabil menjadi salah satu alasan bagi pengguna untuk memilih ridesharing.

Keluhan Pelanggan Terhadap Perusahaan Telko Masih Tinggi

Telko.id – Telecommunications Industry Ombudsman (TIO) telah mengungkapkan bahwa keluhan terhadap perusahaan telekomunikasi di Australia meningkat 29 persen pada Januari hingga Maret tahun ini, tapi turun 13,8 persen dari waktu yang sama tahun lalu.

Dalam laporan Telecommunications Complaints In Context – sebuah laporan kuartalan yang diterbitkan bersama-sama oleh TIO dan Communications Alliance – diketahui bahwa keluhan meningkat pada periode Januari hingga Maret, dengan “faktor musiman” berkontribusi terhadap peningkatan tersebut, termasuk event musim panas yang dapat mengganggu layanan fixed line.

Dilaporkan Gizmodo, Jumat (22/4), keluhan per 10.000 SIO (Services In Operation) meningkat untuk Telstra, Optus, Vodafone dan amaysim selama kuartal Januari. Sementara Pivotel tetap stabil.

Siapa yang menerima paling banyak keluhan? Jika Anda berpikir bahwa Telstra akan menempati posisi teratas, Anda salah. Pasalnya, meskipun keluhan terhadap operator ini meningkat dari 4,9 menjadi 6,4 keluhan per 10.000 SIO, namun jumlah ini masih dibawah apa yang diterima Optus. Perusahaan telekomunikasi ini memimpin dengan peningkatan angka dari 5,9 menjadi 7,9 keluhan per 10.000 SIO.

Vodafone hanya meningkat sedikit menjadi 3,7 dari 5,5, dan Pivotel mempertahankan tren penurunan dengan menjadi yang terendah dalam hal keluhan, dengan 0,8 per 10.000.

Total keluhan per 10.000 SIO untuk semua penyedia layanan yang berpartisipasi adalah 6,2, mewakili 13,8 persen penurunan pada waktu yang sama tahun lalu (turun dari 7,2). Angka 6,2 pada Januari sampai Maret 2016 merupakan peningkatan dari 29,2 persen dari bulan Oktober sampai Desember 2015.

Selama kuartal yang sama tahun lalu ada peningkatan 7,4 persen keluhan di semua perusahaan telekomunikasi sebagai proporsi SIO perusahaan telekomunikasi, dari 6,7 menjadi 7,2.

5G dan Beberapa Kemajuan yang Dibawanya

0

Penerapan 5G hampir setara dengan mewujudkan mimpi. Teknologi ini terintegrasi dengan fitur-fitur luar bisa yang bila dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, jauh lebih meningkat.

advancement (1)Berikut ini adalah beberapa fitur yang dimaksud:

  • Sangat mungkin untuk memanfaatkan kecepatan super, yakni 1 sampai 10 Gbps.
  • Latensi akan mencapai 1milidetik (end-to-end round trip)
  • 1000x bandwidth per unit area.
  • Kelayakan untuk menghubungkan 10 hingga 100 perangkat.
  • Cakupan yang sangat luas.
  • Pengurangan sekitar 90 persen pada penggunaan energi jaringan.
  • Daya tahan baterai akan lebih tahan lama.
  • Seluruh dunia akan berada dalam zona WiFi.

5G dan Aplikasinya

0

Teknologi 5G dihiasi dengan beragam fitur, yang dapat digunakan untuk banyak hal untuk berbagai macam orang terlepas dari tujuan mereka (seperti yang ditunjukkan pada gambar mweb).

applications

Aplikasi dari 5G

Beberapa aplikasi 5G yang signifikan adalah…

  • Ini akan membuat standar global terpadu untuk semua perangkat.
  • Ketersediaan jaringan akan di mana-mana dan akan memfasilitasi orang untuk menggunakan komputer mereka dan beragam jenis perangkat mobile di mana saja kapan saja.
  • Karena teknologi IPv6, visiting care alamat IP mobile akan ditugaskan per jaringan yang terhubung dan posisi geografis.
  • Aplikasinya akan membuat dunia nyata zona Wi Fi.
  • Teknologi radio kognitifnya akan memfasilitasi versi teknologi radio yang berbeda untuk berbagi spektrum yang sama secara efisien.
  • Penerapannya akan memudahkan orang untuk memanfaatkan sinyal radio pada ketinggian yang lebih tinggi juga.

Jalur Terjal Hutchison Untuk Konsolidasi O2

0

Telko.id – CK Hutchison yang merupakan sebuah Holding dari operator Hutchison 3 Indonesia, merasa tidak siap untuk menawarkan konsesi lebih lanjut untuk mengamankan persetujuan dari  European Commission’s (EC) dalam hal proses merger yang direncanakan untuk O2 di Inggris.

Mengutip TotalTelecom(22/4) yang melaporkan bahwa perusahaan yang berbasis di Hong Kong ini merass bahwa penawaran sebelumnya sudah cukup besar dan masih berharap untuk meyakinkan EC untuk mendukung proses merger ini.

Sementara itu, perusahaan siap untuk menantang setiap putusan yang merugikan di pengadilan, berdasarkan laporan Bloomberg.

Sekadar informasi, dalam beberapa pekan terakhir Hutchison telah ditengahi serangkaian penawaran. Hal ini terlihat dengan akan dijualnya sekitar 40% dari kapasitas jaringan Inggris untuk Sky, Virgin, Tesco Mobile dan UK Broadband, asalkan mereka mendapat lampu hijau untuk menggabungkan bisnis 3UK dengan Telefonica O2 UK. Jika berhasil menggabungkan bisnis, Mereka juga berjanji untuk membekukan harga dan berinvestasi besar dalam mobile operation di Inggris.

Namun, mereka masih dihadapkan oleh oposisi yang kuat dengan kesepakatan tersebut. Pekan lalu Competition and Markets Authority (CMA) Inggris mengungkapkan dengan jelas bahwa mereka sama sekali tidak mendukung proses konsolidasi antara 3UK / O2 ini. Mereka menyebutkan bahwa peringatan kerusakan jangka panjang untuk pasar berasal dari kurangnya kompetisi. Dalam sebuah surat kepada kompetisi Eropa komisaris Margrethe Vestager, CMA berpendapat bahwa Inggris memerlukan operator jaringan seluler keempat agar tetap kompetitif dan untuk memastikan konsumen tidak terkena dampak atas kenaikan harga.

Hal ini sejatinya Ini jatuh ke lengan European Commission’s untuk membuat keputusan akhir dalam kasus ini, tapi mulai terlihat seolah-olah Hutch menghadapi perjuangan yang berat. Bahkan, rumor mengatakan bahwa Komisi akan memerintah untuk melawan dalam beberapa minggu mendatang, menjelang tenggat waktu terakhir pada 19 Mei mendatang.

Sementara itu, Telefonica tengah mempertimbangkan opsinya, jika kesepakatan dengan Hutchison gagal. Dalam laporan terpisah pada hari Rabu, Bloomberg mengatakan raksasa telko asal Spanyol ini sedang mempertimbangkan ulang proses penjualan, mulai dari cableco Liberty global dan perusahaan ekuitas swasta yang mungkin menjadi pembeli. Namun, hal ini belum mendapat komentar resmi dari Telefonica atau dari CK Hutchison.

Swisscom Hadirkan Kecepatan 1 Gbps Untuk Mobile

0

Telko.id – Swisscom pada minggu ini mengumumkan telah berhasil menguji LTE-Advanced Pro, yang mencapai kecepatan koneksi puncak hingga 1 Gbps.

LTE-Advanced Pro sendiri adalah sebutan resmi diberikan kepada Rilis LTE 3GPP, yang mencakup beberapa perangkat tambahan untuk carrier aggregation (CA), dan dukungan untuk akses LTE-Unlicensed (LTE-U) dan licence assisted access (LAA).

Dilaporkan TotalTelecom (22/4), Swisscom sendiri menyatakan telah melakukan tes pada jaringan seluler hidup bersama dengan  mitra mereka yakni Ericsson.

“Pada awal pekan ini, kami mampu merayakan sebuah kemajuan pertama untuk Eropa dengan mencapai transfer rate sebesar 1 Gbps, berkat kerjasama erat kami dengan Ericsson. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Swisscom tengah berada di jalan yang benar untuk inovasi,” kata Heinz Herren, CTO dan CIO dari Swisscom, dalam sebuah pernyataan.

Sekadar informasi, jaringan LTE-A milik Swisscom sendiri saat ini mampu mendukung kecepatan koneksi puncak 300 Mbps di lebih dari 100 lokasi. Hal ini juga menjadi salah satu rencana dari operator ‘incumben’ asal Swiss untuk mulai meluncurkan LTE-Advanced jaringan Pro pada awal 2017.

Martin Burki, CEO Ericsson Swiss mengatakan bahwa Swisscom adalah salah satu operator seluler paling inovatif di seluruh dunia.

Ia menyebut, “Dengan kecepatan transfer 1Gbps dari LTE-Advanced Pro yang juga pertama di Eropa melalui jaringan mobile broadband Swisscom ini, kita menyoroti kekuatan inovatif kolaborasi yang sangat dekat antara kami dengan Swisscom.” Tukas Burki.