spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1499

Manjakan Pelanggan India, Vodafone Hadirkan Program Refer A Friend

0

Telko.id – Vodafone India memberikan proposisi win-win bagi pelanggan setianya dengan memperkenalkan program ‘Refer A Friend.’ Program ini sejatinya adalah program referral customer centric yang memberikan penghargaan kepada pelanggan yang merujuk teman-temannya, kerabat atau kolega.

Program ‘Refer A Friend’ memungkinkan panggilan gratis selama satu tahun, untuk pelanggan Vodafone yang mengacu kepada teman dengan teman yang dimaksud juga pengguna Vodafone. Bukan hanya itu, manfaat tambahan lainnya adalah Vodafone memberikan gratis nelpon 100 menit kepada sesama pengguna prabayar atau diskon tagihan sebesar Rs 100, bagi pelanggan pascabayar Vodafone. Setiap pelanggan mereka juga memiliki kesempatan untuk memenangkan ponsel Samsung Galaxy dalam bentuk sebuah undian.

Pelanggan Vodafone bisa menghubungi teman, keluarga dan kolega secara gratis dengan hanya mengirimkan pesan gratis ke 199. Pelanggan dapat mengirim beberapa SMS dan akan mendapatkan bonus yang bisa digunakan untuk menghubungi ‘refferal friends’ mereka.

Ishmeet Singh, Business Head Of Mumbai, Vodafone India mengatakan, “Vodafone saat ini memiliki 8,6 juta pelanggan di Mumbai yang kami percaya adalah pelanggan aktif kami. Program Vodafone ‘Refer A Friend’ adalah sebuah inisiatif dengan dua tujuan yakni berterima kasih kepada mereka atas dukungannya, serta untuk menyambut rekan terdekat mereka ke dalam keluarga vodafone,” ujarnya.

Sementara itu, dilansir dari TeleAnalysis, Selasa (29/12), undian smartphone Samsung Galaxy masih akan berlangsung hingga 15 Januari 2016, berlaku untuk setiap SMS yang dikirim.

Mengenai tren saat ini, yang mengarah ke data, Vodafone justru memberikan bonus akhir tahun dalam bentuk voice. Apakah hal ini merupakan sebuah sinyal bahwa Vodafone akan lebih menggiatkan ranah Voice ketimbang data? Well, kita tunggu saja. [ak/if]

STC Berhasil Ciptakan Teknologi 4.5G TDD

0

Telko.id – STC (Saudi Telecom Company) mengumumkan bahwa mereka telah menghasilkan teknologi 4.5G (TDD)  dan mencapai throughputs jaringan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pencapaian luar biasa ini akan memungkinkan jaringan STC untuk memberikan kecepatan data LTE tercepat di Timur Tengah, Eropa dan Afrika Utara. STC membuktikan untuk pertama kalinya jaringan ini akan mampu memberikan throughput yang lebih tinggi pada pengguna yang melebihi 1,59 Gbps, hal ini merupakan bagian dari pengembangan jaringan 4.5G mereka.

Sejak diperkenalkan, jaringan STC 4G telah memiliki pertumbuhan yang luar biasa dalam lalu lintas data, ditambah dengan kenaikan tajam dalam jumlah pelanggan LTE dan pemanfaatan tinggi jaringan. Hal ini mengharuskan kebutuhan untuk meningkatkan throughput data dalam jaringan. Penggunaan data aplikasi yang seakan lapar dengan bandwith juga telah memicu kebutuhan untuk tingkat yang jauh lebih tinggi dan kapasitas jaringan yang lebih besar.

Dilansir dari teleanalysis, pencapaian ini menunjukkan kemampuan jaringan berteknologi tinggi STC, dengan LTE-Advanced yang pertama kali diumumkan  pada Januari 2014 silam. Sekarang, dan sebagai tonggak sejarah baru, STC sekali lagi menyajikan 4.5G untuk TDD yang  pertama di Dunia.

Nasser Al Nasser, SVP, Technology & Operations, STC mengatakan, “tonggak yang luar biasa ini akan memiliki implikasi positif yang besar pada kemampuan jaringan dan pengalaman layanan yang akan dinikmati oleh pelanggan kami,”

Ia berharap, hal ini dapat mewujudkan nilai riil prestasi di jaringan STC dan sebagai manfaat langsung kepada pengguna.

Kesuksesan ini juga terlaksana berkat hasil kerja keras Huawei sebagai mitra infrastruktur mereka. Seperti diketahui, Huawei seakan menjadi raja di industri ini sejak beberapa tahun silam.

Veni Shone, VP, Jaringan Wireless, Huawei mengatakan, “Lalu lintas data bergelombang global, kita perlu mencari cara untuk menyadari manfaat besar dari 4.5G TDD milik STC ini, dan hal ini  diproyeksikan akan menjadi teknologi terbaik yang pernah ada, dengan kinerja yang luar biasa digabungkan dengan kompatibilitas nyaman,”ucapnya.

Huawei Bantu Zain Hasilkan 4.5 G

0

Telko.id – Zain, perusahaan telekomunikasi terkemuka di Kuwait, mengumumkan keberhasilan dalam  pengujian teknologi 4.5G dan menjadikannya mobile Broadband  pertama di Timur Tengah yang menghasilkan jaringan ini. Hasil ini diraih tentu saja berkat kemitraan strategis dengan Huawei, kesuksesan ini terlihat dari kecepatan yang dihasilkan dengan mencapai 1 Gbps.

Melayani basis pelanggan terbesar di negara itu, Zain mengharapkan teknologi terbaru ini dapat menjadi ujung tombak tahap berikutnya dari evolusi ponsel dengan memungkinkan individu, entitas perusahaan dan pemerintah untuk menikmati layanan yang semakin terhubung dan cerdas dengan lebih cepat.

Selama tahun lalu, lalu lintas jaringan 4G LTE telah mulai mendominasi total konsumsi lalu lintas di seluruh dunia sebagai konten streaming, video High Definition dan e-commerce yang tentunya membuat pelanggan menghabiskan lebih banyak waktu berselancar di dunia mobile. Pengujian terbaru Zain tentang teknologi mobile broadband 4.5G adalah salah satu langkah untuk memberikan pelanggan kecepatan lebih cepat, latency rendah dan fungsionalitas yang lebih baik dari teknologi 4G yang tersedia saat ini.

Mengomentari pengujian revolusioner ini, Eaman Al Roudhan, Chief Executive Officer Zain mengatakan: “Sejalan dengan strategi kami untuk menempatkan pelanggan di garis depan prioritas kami, kami tertarik untuk menjadi yang pertama di wilayah ini untuk membangun dan menguji teknologi canggih ini agar mencapai hasil yang sukses dan saat ini dalam persiapan untuk meluncurkan secara komersial,”

Al Roudhan menambahkan: “Awal tahun ini, kami bekerja sama dengan Huawei untuk percobaan dan menerapkan layanan 4.5G di jaringan kami yang ada di Kuwait dan kami senang dengan hasil yang sukses kami capai hari ini,”

Lebih lanjut, Al Roudhal menyebutkan mereka akan siap untuk meluncurkan jaringan 4.5G tersebut secara komersial pada tiga tahun kedepan. Hal ini dikarenakan mereka harus menunggu ketersediaan device di pasaran yang mendukung jaringan ini.

Dilansir dari Arabtimes, Zain berharap kemitraan strategic dengan Huawei ini dapat berlanjut dengan rencana untuk menyediakan layanan baru yang didukung oleh teknologi 4.5G, termasuk voice over LTE (VoLTE) dan aplikasi Narrow Band IOT M2M.

Li Dafeng, Presiden Huawei Timur Tengah dan Afrika berkomentar. “Zain Kuwait terus berinvestasi dalam teknologi dan layanan baru karena berusaha untuk melampaui harapan pelanggan, Percobaan 4.5G menjadi sukses kami bersama-sama dengan Zain dan merupakan yang pertama di wilayah tersebut,” ucapnya.

Ia menegaskan, upaya tersebut  merupakan tonggak penting bagi seluruh industri telekomunikasi di Timur Tengah dan Huawei akan selalu melayani strategi pelanggan dengan solusi asli, sehingga memungkinkan bagi pelanggan lokal untuk menikmati manfaat dari dunia terhubung lebih baik.

Dafeng menambahkan: “Menurut penelitian terbaru Huawei, standar 4.5G merupakan jembatan yang diperlukan antara layanan mobile 4G saat ini dan visi jangka panjang kami untuk konektivitas 5G, yang diharapkan akan dikomersialisasikan pada tahun 2020.”

Strategi Zain yang menjadi perusahaan komunikasi digital yang berkelanjutan telah lama fokus pada pengalaman pelanggan dan menggunakan teknologi untuk menciptakan nilai lebih bagi pelanggan.

Zain dan Huawei telah bersemangat untuk memperkuat kemitraan strategis mereka di berbagai bidang teknologi untuk memberikan pelanggan pengalaman telekomunikasi yang unggul. Pada bulan Juni 2014, Zain dan Huawei meluncurkan pusat inovasi bersama yang juga pertama di Kuwait. Pusat penelitian ini berfungsi sebagai hub penelitian untuk memajukan jaringan mobile broadband, layanan, dan aplikasi yang ditawarkan kepada pelanggan di Kuwait dan di seluruh wilayah.

Telkomsel Kerahkan 7 Unit Combat BTS Mobile Di Ancol dan Taman Mini

0

 

Telko.id – Tempat wisata adalah tempat yang biasa dikunjungi masyarakat saat akan menikmati pergantian tahun. DI Jakarta utara, Taman Impian Ancol menjadi salah satu tempat favorite. Untuk itu, Telkomsel sudah penambahan kapasitas layanan untuk melayani para pelanggannya yang pasti akan meningkat jumlah nya di area tersebut.

“Telkomsel sudah mensiagakan 5 unit Combat BTS Mobile untuk memberikan kenyamanan dan pengalaman broadband yang berkesan bagi para pelanggan yang akan menghabiskan malam pergantian tahun di sana,” Primadi K. Putra, Vice President Corporate and Community Account Management Telkomsel menjelaskan.

Selain itu, Telkomsel juga memberikan bantuan pada jajaran Korlantas dalam Operasi Lilin – Jaya 2015 guna mendukung operasional selama pergantian tahun.

Selain itu, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pun menjadi area yang diantisipasi lonjakan penggunaanya oleh Telkomsel. “Menghadapi momen libur Natal dan Tahun, Telkomsel sudah mempersiapkan diri untuk menjamin kenyaman pelanggan dalam menikmati layanan Telkomsel, terutama di sejumlah titik keramaian yang menjadi Poin Of Interest (POI) tempat berkumpulnya massa yang cukup banyak di saat momen liburan dan khususnya malam pergantian tahun, seperti halnya di Taman Mini Indonesia Indah ini,” ujar, Heru Sukendro, General Manager Sales Regional Central Jabotabek Telkomsel menjelaskan.

NARU_TMII-1

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Telkomsel menambah kapasitas dan coverage BTS existing. Selain itu juga menambah 2 unit Combat BTS Mobile yang ditempatkan di wahana Keong Mas dan Snow Bay.

Hal ini sudah dipersiapkan Telkomsel dikarenakan berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir tingkat kunjungan di TMII meningkat dari yang biasanya sekitar 40 ribu pengunjung di akhir pekan, meningkat menjadi sekitar 65 ribu di malam pergantian tahun, yang dibarengi peningkatan trafik telekomunikasi hingga 2 kali lipat, baik itu voice call, SMS, maupun akses internetan. (Icha)

FIFA World Cup 2018 di Rusia Jadi Ajang Uji Coba 5G

0

 

Telko.id – Rusia akan menjadi tuan rumah World Cup 2018. Pada pesta akbar sepak bola ini akan dijadikan juga sebagai ajang uji coba 5G oleh operator Russia, Mobile TeleSystems (MTS). Dalam merealisasikan, MTS menggandeng Ericsso, baik untuk riset maupun pengembangan kebutuhan teknikal untuk telekomunikasi standar yang baru yang akan digunakan selama masa uji coba di World Cup 2018 tersebut.

“Agar kedua belah pihak mendapatkan pemahaman yang komprehensif atas solusi kinerja untuk jaringan 5G di Rusia pada tahun 2018 tersebut, kami berencana untuk mulai menguji beberapa vendor utama untuk serangkaian pilot projects pada jaringan MTS di tahun depan,” ujar Andrey Ushatskiy, VP and CTO MTS yang disadur dari RCR Wireless.

MTS dan Ericsson sudah sepakat untuk mengimplementasikan pilot project ini di LTE-Unlicensed atau Licensed-Assisted Access dengan menggunakan LTE radio interface di unlicensed 5 GHz band bersama dengan beberapa titik akses Wi-Fi di 2016.

MTS dan Ericsson juga berencana untuk mengembangkan pilot project tentang solusi 5G menggunakan high-speed data transmission di 15 GHz band di 2017 dan membangun konstruksi di wilayah yang akan digunakan untuk demonstrasi teknologi 5G selama Wolrd Cup 2018 di Rusia.

“Pada 2018, kami tidak hanya akan riset saja, tetapi juga uji coba dan implementasi teknologi penting yang akan meningkatkan performance dan luas jangkauan dari jaringan MTS,” ujar Jeff Travers, head of customer unit at Ericsson Northern Europe and Central Asia, yang dikutip dari RCR Wireless. (Icha)

Teknologi Digital ‘Paksa’ Industri Perbankan Bertransformasi

0

 

Telko.id – Industri perbankan adalah salah satu industry yang cukup serius terdampak karena adanya transformasi digital. Bagaimana tidak? Sekarang, untuk melakukan transaksi atau menyimpan alat tukar, bisa menggunakan lembaga lain selain perbankan.

Tekanan tersebut membuat industry perbankan melakukan investasi untuk modernisasi infrastruktur digital pada 2015. Seperti yang dilakukan oleh beberapa bank di Inggris. Selain itu juga mulai fokus memberikan jasa melalui saluran digital. Lalu apa yang akan terjadi pada industry perbankan pada 2016?

Tekanan Pada Industri Perbankan Semakin Kuat

Di 2016, tekanan pada industry perbankan juga semakin meningkat. Sudah bukan rahasia bahwa bisnis perbankan mulai di ‘gerogoti’ oleh perusahaan raksasa internet seperti Apple, Google, Facebook dan Amazon. Secara bisnis, perusahaan raksasa internet tersebut sudah memiliki hubungan yang sangat baik dengan para consumer nya karena memang sering digunakan fasilitas nya. Nah, 2016, hubungan dengan para penggunanya ini akan lebih ditingkatkan lagi dengan masuk ke kegiatan pembayaran.

Sebut saja Apple yang akan meluncurkan layanan mobile payment pada tahun 2016. Kemudian Samsung di bulan September lalu sudah mensasar segmen yang sama dengan Apple.

“Google, Facebook, Apple dan lainya merupakan pesaing dengan ekosistem yang besar. Dan jika mulai mendorong ke layanan keuangan untuk basis pelanggan sendiri saja, maka ekosistem tersebut berpotensi dapat mengambil pelanggan dari bank,” ujar Alessandro Hatami, mantan Digital Payments and Innovation Director di Bank Lloyds UK.

Memang untuk menggantikan menjadi bank tidak akan terjadi, namun raksasa teknologi sangat sesuai untuk membangun solusi teknologi front end user friendly. Dan itu menjawab tuntutan konsumen akan pembayaran yang nyaman,” ujar Philippe Gelis, CEO P2P Currency Exchange Kantox.

Bermuncul Blockchain dan Bitcoin Baru

Blockchain pada 2015 lalu mampu memberikan bunga besar dan tahun 2016 diproyeksikan akan terus berlanjut. Beberapa bank sudah mulai melakukan investigasi untuk mengetahui bagaimana aplikasi blockchain ini dapat ‘dimanfaatkan’ untuk bisnis perbankan. Langkah ini juga dibantu oleh Microsoft untuk dapat merealisasikan dalam bisnis secara nyata. Pada saat yang sama, ekosistem starups juga tumbuh dan mendorong untuk menggunakan layanan diluar industry perbankan.

Menurut Jeremy Millar, partner di Magister Advisors, M & A penasihat untuk industri teknologi, tahun depan akan munculnya setidaknya lima blockchain bitcoin dan bisnis dengan valuasi lebih dari $ 1 miliar.

Valuasi tersebut akan membangun kesempatan untuk menjual produk dan service ke dalam industry yang lebih besar dan sangat menguntungkan di dunia. Bukan untuk subsidi layanan ke konsumen untuk mengadopsi atau pun membangun komunitas menghasilkan uang melalui iklan. Bahkan perusahaan baru tersebut akan memiliki real value yang abadi. Bukan dongen yang akan memudar.

Sektor Keuangan akan Menuai Keuntungan dari IoT

Dengan berkembangnya IoT maka yang pertama terpikir adalah jasa keuangan. Laporan dari Deloitte menunjukan bahwa peningkatan jumlah perangkat yang mudah terkoneksi dengan interent menjadi bahan penting untuk menentukan keputusan ke mana industry perbankan akan dibawa.

Ketika IoT sudah terhubung dengan keuangan maka akan terjadi ledakan data yang begitu besar. Hal ini menjadi sangat menarik, bagaimana menggunakan efek yang demikian besar tersebut. Khususnya bagaimana untuk menjadikan semua itu di monetize. Kondisi ini juga akan mendorong terbentuk nya perusahaan baru.

Dengan perkembangnya teknologi digital, maka sangat penting bagi perbankan untuk memilih dan memilah saluran digital baru mana yang sesuai sehingga dapat dijadikan strategi terpadu yang berkembang dari generasi pertama ke generasi kedua perbankan digital.

“Proses reengineering untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan disesuaikan dengan bisnis perbankan bukan persoalan yang mudah. Namun, perbankan digital harus dilakukan agar tetap kompetitif dan relevan,” ujar Balazs Vinnai, general manager, Digital Channels menjelaskan. (Icha)

Roadmap 4G LTE di Indonesia Sampai 2019

0

Telko.id – Saat ini, operator sedang sibuk untuk mengkomersialkan layanan 4G LTE. Wilayah yang dilayani pun terus ditambah. Lalu, apa rencana pemerintah untuk 4G LTE di Indonesia di tahun 2016 sampai 2019?

Yang pertama dilakukan adalah refarming untuk spectrum 2100 Mhz. Terutama untuk blok 11 dan 12 yang rencananya akan mulai dilakukan akhir 2015, tertunda karena menyelesaikan dulu refarming 1800 Mhz. Baru di kuartal pertama 2016 pemerintah akan melakukan penataan. Namun, bentuk nya akan lelang atau beauty contest masih belum ditentukan. “Soal broadband, saat ini sedang bersiap untuk membuka tender sumber daya yang tersisa di frekuensi 2.100 MHz,” ujar Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika menjelaskan.

Tahun 2016 juga, pemerintah merencanakan akan melakukan refarming di spectrum 450 Mhz untuk 4G LTE. Dilanjutkan, pada 2017 akan melakukan refarming spectrum 800 Mhz. Baru pada 2018 akan melakukan seleksi untuk 2300 – 2330 Mhz dan full band 2300 MHz. Setelah itu di lanjutkan refarming frekuensi 800 MHz untuk 4G LTE. Penataan frekuensi ini dilakukan agar kebutuhan broadband di 2019 sebesar 350 Mhz bisa tercapai.

Kemudian ada juga proses penyelesaian Palapa Ring yang akan menjadibackbone akses internet seluruh Indonesia. Untuk Palapa Ring, saat ini masih dalam proses lelang yang rencananya akan selesai pada Februari 2016. Kemudian akan dilanjutkan dengan tandatangan kontrak. Setelah itu akan ada Financial Close yang akan selesai pada Juli 2016. Sedangkan untuk konstruksi akan dimulai pada Desember 2017. Baru pada Januari 2018 beroperasi. Rencananya, Palapa Ring ini dapat beroperasi hingga 15 tahun. (Icha)

 

 

 

Gawat, Sistem Pembayaran Hotel Hyatt Disusupi Malware

0

Telko.id – Sebagian dari Anda yang sempat menginap di jaringan Hotel Hyatt pada liburan panjang pekan lalu mungkin patut berhati-hati. Pasalnya, hotel yang bersangkutan baru-baru ini memperingatkan pengunjung akan adanya pelanggaran keamanan di sistem pembayaran pelanggan. Perusahaan mengatakan telah menemukan malware pada komputer yang mengelola pembayaran untuk hotel itu.

Presiden global Hyatt, Chuck Floyd mengatakan bahwa masalah telah diperbaiki, namun menyarankan pelanggan untuk memeriksa laporan bank untuk setiap aktivitas yang tidak biasa.

“Kami melakukan penyelidikan segera setelah menemukan kegiatan ini,” katanya seperti dilansir dari BBC, Senin (28/12).

Jaringan Hotel yang berbasis di Chicago ini memiliki 627 properti di portofolio-nya, namun mengatakan bahwa hanya 318 dari itu yang langsung terkena malware, sementara hotel franchise tidak terpengaruh.

Hingga berita ini diturunkan, perusahaan tidak mengatakan apakah malware tersebut telah menyebabkan informasi setiap pelanggan dapat diakses, tetapi menyebutkan bahwa mereka telah menyewa ahli keamanan cyber independen untuk membantu penyelidikan.

Hyatt telah membuat halaman web untuk mengupdate permasalahan ini kepada pelanggannya.

“Kami telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat sistem keamanan, dan pelanggan dapat merasa tenang menggunakan kartu pembayaran di hotel Hyatt di seluruh dunia,” kata Floyd lagi.

Hyatt bukanlah jaringan hotel pertama yang mengakui telah mengalami isu semacam ini. Sebelumnya, Hilton, Mandarin Oriental, Starwood dan jaringan Hotel Trump juga sempat menghadapi masalah dengan informasi pembayaran pelanggannya.

T-Mobile Tak Ingin Terburu-buru Soal 5G

0

Telko.id – Operator AS, T-Mobile tampaknya akan segera mengikuti rival senegaranya, AT&T dalam mengambil langkah yang lebih hati-hati terkait perkembangan 5G yang sedang marak belakangan ini.

Hal ini sebagaimana diungkapkan CTO perusahaan, Neville Ray, yang mengatakan bahwa perusahaan siap membawa 5G ke pasar dalam cara yang sangat nyata ketika saatnya tiba. Namun, dengan tetap mewaspadai tantangan yang ada.

Dilansir dari Mobile World Live, Senin (28/12), Neville juga mengungkapkan tidak akan terganggu dengan perang mulut dari rival mereka yang lain, yang akan menggelar layanan 5G lebih dini. Ia bahkan menyebutkan, bahwasanya saat inu belum ada aturan terkait 5G dari pihak regulasi.

Neville menyebut T-Mobile telah bekerja untuk memberikan pelanggan sebuah “pengalaman LTE Advanced (prasyarat untuk 5G)”. Ia menyatakan bahwa mereka memiliki lebih dari dua kali lipat jejak LTE untuk mencapai 304 juta orang selama tahun lalu.

Dalam sebuah posting di blog, T-Mobile juga mengungkap pertumbuhan layanan Voice over LTE (VoLTE), yang menyatakan bahwa hampir 40 persen dari panggilan telah dibuat melalui teknologi ini.

“Kami telah membangun investasi kami di VoLTE nasional untuk membawa pesan teks kuno dan panggilan suara ke era internet mobile,” kata Neville.

Sebagai informasi, rival T-Mobile lainnya, yakni Verizon mengatakan pada September lalu bahwa mereka berencana menggelar uji coba lapangan 5G tahun depan. Hal ini merujuk pada komentar wakil perusahaan, Roger Gurnani, yang mengatakan bahwa “5G tidak lagi menjadi impian masa depan yang jauh.”

Sementara itu AT&T nampaknya agak lebih tenang di dalam mengurusi permasalahan 5G ini. Hal tersebut tergambar dari mobilitas CEO mereka, Glenn Lurie yang mendesak agar perusahaan lebih berhati-hati dalam menjawab pertanyaan mengenai teknologi pada sebuah wawancara dengan Mobile World Live.

Menanggapi hal tersebut, pihak T-Mobile mengatakan mereka telah memiliki kecepatan internet hingga 150 Mbps dan menggunakan Carrier Aggregation untuk mencapai hal tersebut. Kecepatan ini dirasa sudah cukup untuk mengakomodir kebutuhan para pelanggan mereka. Setidaknya untuk saat ini. [ak/if]

Gunakan Lima Spektrum, Turkcell Melesat dengan 1.2 Gbps

0

 

Telko.id – Operator Turkcell mengklaim telah menghasilkan kecepatan mobile broadband hingga 1.2Gbps pada sebuah demo yang mereka lakukan belum lama ini. Hal ini mereka hasilkan berkat dukungan vendor jaringan asal China, Huawei.

Operator terbesar Turki ini sejatinya sedang mempersiapkan peluncuran teknologi 4.5 G ini pada 1 April 2016 mendatang. Pada bulan Agustus, mereka membayar sekitar € 1.62 juta untuk mendapatkan 172,4 MHz spektrum dalam lelang spektrum yang diadakan di Turki.

Dilansir dari mobile world live, Senin (28/12), teknologi 4.5G atau yang juga sering disebut dengan LTE-A pada dasarnya telah gencar dipromosikan oleh Huawei sejak beberapa waktu lalu. Vendor asal China itu juga telah menyediakan infrastruktur untuk outdoor secara nyata.

Hal itu tergambar pada sebuah project percontohan dari TeliaSonera yang diklaim telah mencapai “rekor dunia” untuk kecepatan download hingga 1Gbps di Oslo.

Teknologi 4.5G dihadirkan untuk menjembatani kesenjangan antara 4G dan 5G, yang resmi disetujui badan standar 3GPP pada bulan Oktober silam. Huawei sendiri telah mengklaim 4.5G akan mengurangi latensi dari tingkat saat ini, yakni dari sekitar 40ms menjadi 10ms dan memberikan kecepatan puncak secara teoritis yang mencapai hingga 1Gbps

Kembali ke Turkcell, perusahaan telekomunikasi ini menghasilkan kecepatan tersebut berkat agregasi di lima spektrum yang berbeda. Carrier Agregation pada lima band milik Turkcell ini rupanya menghasilkan kecepatan yang mampu mengalahkan upaya TeliaSonera.

Dalam demo yang dilakukan di Istanbul ini, Turkcell menggunakan frekuensi 79,8 MHz yang terdiri dari 29,8 MHz (20 + 9.8) di pita 1800 MHz, 30 MHz (20 + 10) pada pita 2.100 MHz, dan 20 MHz di pita 2600 MHz. Sebagai informasi, Turkcell telah mengakuisisi spektrum 1800, 2100 dan 2600 Mhz dalam lelang frekuensi yang digelar pada 26 Agustus silam.

“Dengan lelang 4.5G, kami telah menawarkan internet mobile broadband tercepat dan kami tidak hanya menawarkan 4.5G yang tercepat, melainkan melakukan upaya lebih dari itu dalam rangka untuk mencocokkan pengalaman serat saat di ponsel,” ucap Ilker Kuruoz, CTO Turkcell.

“Dengan lelang 4.5G, kami telah menetapkan batas yang tinggi dalam hal menawarkan internet mobile broadband tercepat. Kami telah mengumumkan bahwa kami tidak hanya akan menawarkan negara ini 4.5G tercepat yang akan digelar pada 1 April mendatang, tetapi lebih dari itu dalam rangka mencocokkan pengalaman serat saat di ponsel,” kata Ilker Kuruoz, Turkcell CTO.

Ia menambahkan, dengan demo kecepatan ini, perusahaan tidak hanya mendorong batas-batas 4.5G tetapi juga mengambil langkah besar untuk menuju 5G dalam hal mencapai kecepatan yang melebihi 1Gb/s.

Turkcell mengharapkan, teknologi 4.5G mereka dapat mendukung kecepatan download puncak teoritis hingga 375Mbps pada peluncuran komersial April mendatang. Namun, smartphone yang mendukung penyebaran ini tidak mungkin tersedia sebelum pertengahan 2017.

Saat ini Turkcell mengklaim pelanggan dapat menerima kecepatan maksimal 3G hingga 63.3Mbps, “pada perangkat yang mendukung,” yang berarti pengguna akan (dalam teori) melihat kecepatan mobile broadband mengalami kenaikan dalam waktu kurang dari dua tahun. [ak/if]