spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...
Beranda blog Halaman 1486

Huawei Sedang Review Penawaran Dari Bakrie Telecom

0

Telko.id – Salah satu hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bakrie Telecom yang dilakukan pada 28 April 2016 lalu adalah untuk menerbitkan obligasi konvertibel senilai 56% dari saham di perusahaan, yang kemudian akan dibagi ke 50 krediturnya. Kreditur dari Bakrie Telecom yang paling besar adalah Huawei.

Bakrie Telecom yang dulu merupakan operator CDMA ini pun berencana untuk membayarkan hutangnya pada Huawei dengan memberikan obligasi sebesar 9% dari total Obligasi konvertibel yang bernilai sekitar Rp7 triliun atau setara US$530.5 juta, dengan harga per sahamnya Rp200, empat kali lebih tinggi dari harga perdagangan perusahaan saat ini. Selain itu, yang kebagian obligasi adalah operator menara telekomunikasi independen Indonesia Protelindo dan SUPR yang akan menerima saham senilai masing-masing 7% dan 6,8%.

Dalam RUPSLB tersebut perusahaan juga menyetujui untuk melakukan penerbitan saham baru di harga Rp200 melalui Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Hasil dari penerbitan saham tersebut digunakan untuk pembayaran utang sebesar Rp7,6 triliun. Hal ini merupakan implementasi Perjanjian Perdamaian antara BTEL dan para krediturnya yang disepakati pada tanggal 8 Desember 2014 lalu.

Namun, Huawei sendiri masih belum menyetujui langkah yang akan dilakukan oleh Bakrie Telecom tersebut. “Kami sedang mereview penawaran dari Bakrie Telecom tersebut. Dan kami sampai saat ini belum menjadi share holder dari Bakrie Telecom,” ujar Yunny Christine, Senior Corporate Communication Manager Public Affairs and Communications Department Huawei Tech Investment, menjelaskan.

Ditambahkan juga oleh Yunny bahwa sampai saat ini, Huawei masih fokus untuk bermain di bisnis nya yang saat ini digeluti yakni sebagai perusahaan ICT. Belum ada pembicaraan untuk menjadi operator. (Icha)

Bobol Instagram, Anak Ini Dapat US$10.000

0

Telko.id – Seorang anak berusia 10 tahun telah menerima uang sebesar US$10.000 atau setara Rp133 juta dari Facebook, setelah berhasil membobol Instagram.

Bocah asal Finlandia bernama Jani ini berhasil menemukan cara untuk menghapus komentar pengguna lain dari server Instagram. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan bug keamanan dalam kolom komentar aplikasi tersebut.

Jani memamerkan keahliannya ini di hadapan tim Instagram dengan menghapus komentar yang mereka posting dalam akun palsu (dibuat khusus untuk uji coba). Menurut sang ayah, seperti dilaporkan situs berita Finlandia, Iltalehti, Jani dan saudara kembarnya terbilang cukup produktif dalam menemukan celah di situs yang tampaknya aman, tetapi pembobolan Instagram adalah pencapaian terbesar mereka sampai saat ini.

Hadiah US$10.000 ini merupakan bagian dari program Bug Bounty Facebook, yang tak lain merupakan pemilik Instagram, yang menawarkan imbalan untuk White Hat hacker dan peneliti lain yang menemukan bug atau kelemahan keamanan dalam kode mereka. Pada 2015, Facebook dikabarkan membayar US$936.000 untuk 210 peneliti yang berbeda. Demikian dilaporkan Engadget, Rabu (4/5).

WhatsApp Kembali Melenggang, Setelah Berkali-kali Diblokir di Brazil

0

Telko.id – Setelah dua hari lalu sempat memerintahkan lima operator seluler utama untuk memblokir akses WhatsApp, seorang hakim di Brazil akhirnya membatalkan penangguhan aplikasi perpesanan milik Facebook itu.

Hal ini terjadi menyusul banding yang dilakukan WhatsApp, demikian dilaporkan Reuters.

Sebelumnya, seorang hakim negara bagian Sergipe telah memerintahkan operator seluler Brazil untuk memblokir akses ke WhatsApp selama 72 jam. Alasan perintah itu tidak dipublikasikan adalah karena kerahasiaan hukum dalam kasus yang sedang berlangsung di pengadilan setempat.

Dalam sebuah pernyataan, WhatsApp mengaku “kecewa dengan keputusan yang ada,” apalagi setelah perusahaan melakukan yang terbaik untuk bekerja sama dengan pengadilan Brazil.

Larangan itu pun berakhir setelah 24 jam, ketika banding dilakukan. Diperkirakan, sekitar 100 juta pengguna WhatsApp di Brazil terpengaruh atas pemblokiran ini.

Sementara itu, operator seluler Brazil, TIM menanggapi larangan atas WhatsApp dengan menawarkan pelanggan SMS gratis.

Perseteruan antara WhatsApp dan otoritas berwenang di Brazil bermula ketika perusahaan gagal untuk mematuhi dua perintah pengadilan untuk berbagi informasi dalam kasus pidana.

Menyusul itu, otoritas berwenang di Brazil pun menangkap wakil presiden Facebook untuk Amerika Latin, Diego Dzodan. Kala itu, polisi federal di Sao Paulo mengatakan, mereka membawa surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh hakim pidana dari distrik Lagarto, di negara bagian terkecil Brazil, Sergipe. Sebuah pernyataan yang dirilis oleh pasukan itu mengatakan bahwa Facebook telah diperintahkan oleh pengadilan untuk memberikan bukti yang akan membantu penyelidikan “kejahatan terorganisir dan perdagangan narkoba.”

Nokia akan Tangani Jaringan Ooredoo di Seluruh Qatar

0

Telko.id – Nokia telah mengumumkan kontrak tiga tahun dengan Ooredoo untuk memperluas jaringan mobile di seluruh Qatar.

Kesepakatan ini dibangun di atas hubungan yang sudah ada, dimana Nokia telah menyediakan teknologi carrier aggregation LTE-A untuk ibukota Qatar, Doha. Perusahaan mengklaim bahwa mereka telah mencapai kecepatan download maksimum 375Mbps. Demikian dilaporkan Telecom, Rabu (4/5).

Kesepakatan ekspansi antara Nokia dan Ooredoo mencakup keseluruhan spektrum teknologi mobile dari 2G ke LTE-A, dengan jaringan yang dihasilkan dipasarkan di bawah merek Supernet Ooredoo.

“Kami terus mengembangkan Ooredoo Supernet untuk memberikan pengalaman internet sebaik mungkin, bekerja dengan berbagai pemimpin teknologi internasional seperti Nokia,” kata Kepala Exec Ooredoo Qatar, Waleed Al-Sayed. “Dengan menerapkan teknologi mutakhir dari Nokia, kami akan terus secara aktif meningkatkan kinerja jaringan dari 2G sampai LTE-A, dan memberikan berbagai manfaat sosial, keuangan dan bisnis untuk Qatar.”

Sementara itu, bos Nokia Timur Tengah, Bernard Najm mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan perkembangan penting lain dalam hubungan Nokia dengan Ooredoo Qatar, dimana perusahaan melanjutkan sukses penyebaran teknologi LTE di seluruh negeri.

“Teknologi mobile broadband kami memungkinkan penyedia layanan untuk mengimbangi tuntutan data pelanggan yang berkembang pesat saat ini dan di masa depan,” katanya

Ooredoo juga telah mengumumkan peluncuran produk Business Reach Mobile di Oman, yang memberikan perusahaan fungsi switchboard untuk perangkat mobile mereka tanpa memerlukan peralatan fisik mereka sendiri dengan menyimpannya di awan.

“BRM Suite akan memberikan pengguna nomor akses tunggal dengan beberapa line untuk mengontrol semua lalu lintas yang masuk dan keluar, memberikan akurasi dan efisiensi,” kata Al Shanfari, Direktur Pemasaran Bisnis di Ooredoo.

Telstra Investasikan Rp500 Miliar Untuk Perbaikan Jaringan

0

Telko.id – Operator Australia, Telstra akan menginvestasikan dana sebesar AUS$50 juta atau setara Rp500 miliar (dengan asumsi Rp10.000 per dolar Asustralia) untuk jaringan dalam upaya memecahkan masalah pemadaman yang telah melanda tahun ini.

Setelah mengalami pemadaman signifikan di seluruh jaringan tetap dan nirkabelnya pada tiga kesempatan terpisah dalam beberapa bulan terakhir, operator meminta Cisco, Ericsson dan Juniper untuk melakukan review menyeluruh dan komprehensif terhadap infrastrukturnya bulan lalu.

Menurut COO Kate McKenzie, operator akan fokus pada penambahan kapasitas pada bisnis mobile, menilai kembali proses untuk elemen jaringan restart, meningkatkan ketahanan dan meningkatkan kemampuan pemantauan. Demikian dilaporkan Telecom, Rabu (4/5).

Untuk itu, McKenzie menyebutkan bahwa Telstra telah menyiapkan dana sebesar AUS$50 juga untuk infrastruktur jaringan di seluruh daerah-daerah tertentu.

“Ini adalah sebuah jaringan yang sangat besar dan canggih dan kami tidak pernah bisa memberikan jaminan bahwa gangguan tidak akan terjadi dari waktu ke waktu,” katanya.

Untuk itu, selain akan terus menerus fokus pada tingkat kehandalan tertinggi, perusahaan juga akan fokus untuk menjadi pemimpin dunia saat ini yang pulih saat sesuatu yang tak terduga terjadi.

“Dalam jaringan kelas dunia yang sangat canggih seperti yang kami miliki akan selalu ada gangguan, itulah sebabnya kami menggunakan alat-alat canggih untuk membantu kami lebih mendeteksi masalah dan memungkinkan pemantauan lebih baik. Kami akan melakukan investasi lebih jauh di area ini untuk mengambil keuntungan dari beberapa teknologi paling canggih yang ada,” pungkasnya.

Telstra berharap, saat terjadi pemutusan akan ada lebih banyak pelanggan yang dapat mendaftar ulang pada waktu yang sama tanpa memat jarinikan jaringan – seperti isu utama selama pemadaman jaringan seluler beberapa waktu lalu – sehingga lebih sedikit gangguan layanan akan terjadi dan durasi gangguan diharapkan akan lebih singkat.

Hitung-Hitungan Jumlah Pelanggan Empat Operator AS

Telko.id – Operator telekomunikasi di Amerika Serikat setidaknya saat ini memiliki empat pemain besar, yakni T-Mobile, Verizon Wireless, AT & T serta Sprint. Berdasarkan laporan TelecomLead (4/5), keempat operator menunjukan performa yang berbeda, baik dari segi pendapatan ataupun jumlah subscriber.

Telko.id mencoba memetakan persaingan tersebut dengan T-Mobile telah berkembang di atas para pesaing nya seperti Verizon Wireless, AT & T, dan Sprint untuk beberapa kuartal, dan pendapatan perusahaan terbaru membawa sebuah tren ke depan.

T-Mobile telah menambahkan 2,2 juta pelanggan pada Q1 2016, untuk menghasilkan basis pelanggan mereka sebesar 65,5 juta pelanggan sementara tetap mempertahankan posisinya sebagai operator nirkabel yang tumbuh paling cepat di Amerika Serikat, yang menempati posisi ketiga dalam hal basis pelanggan secara keseluruhan di Ameriks Serikat. Menarik manfaat dari strategi atas penyebaran spektrum 700 MHz, serta iklan meningkat bersama dengan model harga yang ‘ramah kantong’  dan layanan yang diberikan olehnya, seperti Binge On. Ini merupakan kuartal ke-12 secara berturut-turut dari penambahan pelanggan yang mencapai lebih dari 1 juta bagi perusahaan. Pendapatan mereka juga mencapai 11 persen menjadi USD 8,6 miliar didorong oleh kenaikan 13 persen dalam pendapatan layanan menjadi USD 6,6 miliar.

Pada saat yang sama, kedua operator lainnya yakni Verizon dan AT & T melaporkan penurunan basis pelanggan telepon mereka pada kuartal sebelumnya dengan rugi bersih sebesar 363000 pelanggan telepon  pasca bayar untuk AT & T, dan 8.000 pelanggan pasca bayar untuk Verizon. AT & T mengumpulkan penambahan 129,000  subscriber pasca bayar, sementara Verizon memperoleh 640.000 akun pascabayar bersih pada kuartal pertama kalender.

Sementara itu, meskipun Sprint telah berhasil menambah total 447.000 subscriber nirkabel pada kuartal pertama 2016, pendapatan perusahaan menderita penurunan akibat menjalankan penawaran promosi untuk mencapai jumlah subscriber yang diinginkan. Pendapatan operasi perusahaan turun menjadi USD 8,07 miliar pada kuartal keempat yang berakhir pada 31 Maret 2016, dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya diangka USD 8,28 miliar pada tahun 2015. Jumlah rugi bersih ditanggung oleh perusahaan juga meningkat menjadi USD 554 juta dari kerugian sebelumnya yang hanya mencapai USD 224 juta pada kuartal yang sama di tahun lalu.

Juga, T-Mobile meningkatkan basis pelanggan dengan 42 persen bila dibandingkan dengan rival operator dan telepon pemilik selular Sprint yang sama-sama tumbuh namun hanya sebesar 30 persen. Sementara Verizon dan AT & T menyaksikan tarik-menarik pelanggan oleh para pesaing karena tarif, di 14 persen dan 10 persen, masing-masing.

Operator nomor 1 di Amerika Serikat, Verizon dengan 112.600.000 base pelanggan, Verizon, memiliki Capex kuartal yang meningkat sebesar 9,5 persen, sementara di tahun sebelumnya, hanya USD 2,2 miliar dengan operator menyalahkan penurunan pada investasi yang dilakukan di akhir tahun untuk meningkatkan cakupan sebelum Super Bowl . Industri Telekomunikasi di AS berencana untuk densify jaringan di seluruh 2016. Kenaikan pertumbuhan terlihat di Verizon ini terutama disebabkan meningkatnya serapan dari Edge, pengangkut rencana peralatan angsuran (EIP), sedangkan strategi yang berfokus pada pelanggan yang menguntungkan (loyalty subcriber) telah mengakibatkan pertumbuhan yang lebih lambat.

AT & T melaporkan Capex senilai USD 4,7 miliar selama kuartal, yang naik sekitar 17,6 persen lebih dari setahun. Capex nirkabel dari perusahaan itu ditemukan untuk menjadi sedikit rendah bila dibandingkan dengan kuartal keempat, yang pembawa dikaitkan dengan pembelian peralatan yang dipercepat untuk menangkap penghematan yang signifikan, tahun lalu. Strategi AT & T untuk berpusat pada pelanggan yang menguntungkan telah mengakibatkan margin yang lebih tinggi, tapi operator diharapkan akan melaporkan 340.000 pelanggan bersih pasca bayar yang ditambahkan, yang turun sekitar 23 persen dari periode yang sama, pada tahun lalu.

Dalam apa yang tersisa di tahun ini, jika akuisisi potensial Verizon dari Yahoo akan berlangsung, itu akan menambah sekitar USD 8 miliar. Membawa investasi media total menjadi USD 13 miliar. Hasil ini akan membuat Verizon menjadi salah satu produsen konten online / aplikasi top di dunia.

Operator T-Mobile sendiri akan terus menghasilkan arus kas bebas, yang pada gilirannya akan meningkatkan leverage keuangan sebelum lelang insentif mendatang untuk spektrum 600 MHz.

Untuk Sprint, perangkat yang terhubung telah menjadi penggerak utama dalam pertumbuhan secara keseluruhan, dengan melaporkan lebih dari 3 juta tambahan pelanggan bersih untuk seluruh 2016, mengakhiri kuartal terbaru dengan lebih dari 10,3 juta perangkat yang terhubung pada jaringan. Sprint telah menjalankan kampanye promosi dengan menawarkan pelanggan dari AT & T, T-Mobile, dan Verizon dengan 50 persen dari tagihan mereka jika mereka beralih ke Sprint.

T-Mobile telah membuang promosi data unlimited dalam mendukung paket data yang dibatasi dengan harga premi dibandingkan dengan sebelumnya, sedangkan AT & T terus menawarkan pilihan data seluler unlimited untuk pelanggan, juga memilih perusahaan paket DirecTV dan Sprint juga mempertahankan promosi paket data unlimited, yang diluncurkan oleh operator pada bulan Februari dan termasuk layanan unlimited di empat jalur sebesar USD 150 per bulan. Di tengah ini, Verizon Wireless terus menghindari unlimited jalur data seluler, dengan Verizon Communications CFO Fran Shammo baru-baru menyatakan model data unlimited tidak bekerja di lingkungan LTE.

Keaimpulannya, sementara tidak ada spekulasi pada posisi operator nirkabel terkemuka di AS, yang diselenggarakan oleh Verizon, T-Mobile tampaknya penangkapan dengan cepat dengan perusahaan dan memiliki penambahan pelanggan maksimum pada kuartal pertama tahun ini. Sementara AT & T telah menunjukkan peningkatan pendapatan, investasi menurun, ketika mencapai keuntungan. Sprint, meskipun melihat penambahan di basis pelanggan, telah menderita biaya kesepakatan promosi, dan dalam upaya untuk menghapus dari utang. Sprint juga akan memanfaatkan lelang  terhadap spektrum 600 MHz, yang akan menambahkan lebih banyak manfaat untuk operator ini.

LTE Advanced NTT DoCoMo Sudah Tersedia di Banyak Kota di Jepang

Telko.id – Kabar gembira bagi pelanggan NTT DoCoMo atau setidaknya bagi anda yang hendak berpergian liburan ke Jepang. Pasalnya, layanan LTE-Advanced kini telah tersedia di 976 kota di seluruh Jepang.

Operator telekomunikasi Jepang NTT DoCoMo saat ini telah menghadirkan layanan ‘LTE Premium’ yang tersedia di 976 kota di seluruh Jepang, menurut sebuah presentasi perusahaan. Layanan yang sejatinya diluncurkan pada Maret 2015 ini, menawarkan kecepatan downlink hingga 225 megabit per detik dengan menggunakan teknologi LTE-Advanced.

Dilaporkan RCRWireles (4/5), raksasa telko juga mengatakan bahwa saat ini mereka menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps menggunakan LTE-A di area tertentu saja.

Disamping itu, Operator juga menawarkan layanan LTE 200 Mbps di 44 kota di seluruh negeri, Presiden dan CEO perusahaan Kaoru Kato mengatakan dalam sebuah konferensi dengan para investor. “Kami menambahkan agregasi operator menggunakan pita 3,5 GHz. Ini akan memungkinkan kami untuk menyediakan kecepatan hingga 270 Mbps , “ujar Kato.

Sekadar informasi, NTT DoCoMo menawarkan layanan menggunakan kombinasi spektrum di 700 MHz, 800 MHz, 1,5 GHz, 1,7 GHz dan 2 GHz. Dengan kekayaan spektrum yang mereka punya, sejatinya tidaklah sulit bagi operator Jepang ini untuk memberikan kecepatan internet lebih dari 100 Mbps kepada para pelanggan mereka.

Bahkan, pada akhir Maret ini, operator Jepang mengklaim memiliki 38.670.000 pelanggan LTE, atau terdapat peningkatan sebesar 25,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perusahaan telko ini juga memiliki 138.100 BTS LTE di seluruh Jepang, berdassrkan laporan per akhir Maret 2016. Jumlah ini sejatinya naik dari 97.400 BTS di tahun sebelumnya.

Seperti diketahui, Sebanyak 22.800 BTS LTE saat ini mendukung perusahaan layanan Premium 4G, yang saat ini tersedia di wilayah utama kota, kabupaten kantor, pusat pameran, tempat olahraga dan taman hiburan.

Sementara itu, untuk Belanja modal NTT DoCoMo untuk tahun fiskal penuh mencapai ¥ 595 miliar atau setara dengan $ 5,6 miliar. Angka ini sejatinya turun sebesar 10,1% secara year-on-year. Berkaca dari hal tersebut, operator asal Jepang ini mengatakan bahwa mereka mengejar lebih efisien penggunaan belanja modal dan pengurangan biaya lebih lanjut selama tahun fiskal 2016. Kato menambahkan bahwa untuk tahun fiskal saat ini, operator mengharapkan pengeluaran modal hanya mencapai ¥ 585 miliar saja.

Tarif Interkoneksi Turun, Ini Ekspektasi Smartfren

0

Telko.id – Rencana pemerintah untuk menurunkan tarif interkoneksi ditanggapi positif oleh sejumlah operator. Setelah sebelumnya Tri mengungkapkan keinginannya agar tarif interkoneksi turun sebesar 40%, kali ini giliran Smartfren mengurai asa serupa.

Seperti diketahui, saat ini Pemerintah tengah menggodok aturan tentang penurunan tarif interkoneksi bagi setiap operator seluler di Indonesia. Kabar yang beredar, tarif itu hanya akan turun pada kisaran 10% hingga 20% dari tarif normal. Jika benar demikian, maka penurunan ini tidak akan memberikan dampak besar bagi para pengguna akhir.

“Ekspektasi kita semoga ke depannya tarif interkoneksi akan lebih murah, sehingga ketika kita melakukan panggilan ke operator lain, harganya bisa terjangkau,” ujar Sukaca Purwakardjono, Division Head Device Planning and Management, PT. Smartfren Telecom saat ditemui dalam acara peluncuran paket bundling dan starter pack terbaru perusahaan kemarin, (Selasa (3/5).

Sukaca menambahkan, setidaknya tarif tersebut bisa turun sekitar 40% sampai 50% lebih murah dari tarif yang ada saat ini.

“Sepuluh persen menurut saya terlalu kecil ya. Kalau mau dampak yang signifikan ya empat puluh persen, jadi supaya traffik ke semua operator bisa atraktif. Karena kalau tarif interkoneksi tinggi kan tarif panggilan telepon dari satu operator ke operator lainnya bisa dua kali lipat dibandingkan dengan sesama operator,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, jikalau tarif interkoneksi lebih murah, tentunya akan semakin banyak pelanggan yang melakukan panggilan ke operator lainnya. Saat ini, seperti diakuinya lagi, konsumen sudah mulai jarang menggunakan layanan voice dan jika interkoneksi lebih murah, bisa kembali menstimulasi pelanggan untuk menggunakan voice.

Disinggung mengenai penurunan tarif ke konsumen, semisal tarif inerkoneksi turun sebesar 40%, Sukaca menjawab bahwa mereka masih perlu membuat formulasi lagi. Pasalnya, masih ada beberapa pertimbangan yang harus dilihat mengenai tarif ini.

“Kita lihat nanti, karenakan interkoneksi turun tapi tergantung juga kita punya titik interkoneksi. Jadi tidak semata-mata tarif turun 40% terus kita juga bisa nurunin 40% ke pelanggan. Karena ada beberapa kota yang tidak ada inerkoneksi tetapi tetap saja terkena long distance. Jadi masih harus kita formulasikan lagi nanti,” tutup Sukaca. [ak/if]

Smartfren Lengkapi Ekosistem VoLTE dengan Starter Pack Khusus

0

Telko.id – Smartfren, sebagai satu-satunya operator 4G yang telah menggelar layanan VoLTE (Voice over LTE) di Indonesia saat ini kembali menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk menikmati layanan ini. Dalam hal ini, dengan menghadirkan sebuah kartu perdana (starter pack) khusus untuk VoLTE.

Kartu perdana VoLTE ini nantinya bisa didapatkan di gerai Smartfren dengan hanya merogoh kocek sebesar Rp5.000, sebelum akhirnya dapat langsung digunakan untuk smartphone 4G yang sudah memiliki aplikasi Smart VoLTE.

Tentu saja, dengan syarat smartphone 4G tersebut juga mendukung band 5 dan band 40 atau setidaknya salah satunya.

Sekadar mengingatkan, VoLTE adalah layanan komunikasi berbasis data yang mengandalkan teknologi dari jaringan Smartfren 4G LTE melalui IMS (IP Multimedia Subsystem) yang memiliki jalur khusus (dedicated bearer). Layanan ini mampu menyajikan kualitas video call yang stabil dan suara telepon berkualitas HD dengan background noise yang sangat kecil.

Dengan demikian suara yang didengar oleh lawan bicara akan tetap jernih dan jelas meskipun pengguna melakukan panggilan baik suara maupun video di tempat ramai dan terbuka. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat menikmati semua fasilitas dari layanan VoLTE, seperti voice/ video call, SMS, USSI, dan conference call secara maksimal.

“Hadirnya kartu perdana VoLTE memungkinkan pelanggan untuk dapat menikmati beragam manfaat dari layanan jaringan 4G LTE Advanced terluas milik Smartfren. Untuk menikmati layanan VoLTE, pelanggan hanya perlu mengunduh aplikasi Smart VoLTE di Google Play Store, dan langsung dapat merasakan cara baru berkomunikasi,” kata Sukaca Purwakardjono, Division Head Device Planning and Management PT Smartfren Telecom dalam acara peluncuran yang berlangsung di Jakarta, Selasa (3/5).

Nantinya, pelanggan akan mendapatkan berbagai benefit seperti social media unlimited, gratis akses WhatsApp, BBM dan Line selama lima hari setelah aktivasi kartu.

Selain itu, setiap kali melakukan pembelian ulang paket sebesar Rp30.000, pelanggan akan mendapatkan total bonus hingga 9GB. Bonus kuota data sebesar 250MB akan diperoleh pada pembelian pertama hingga keempat, dan bonus kuota data sebesar 500MB dapat dinikmati untuk pembelian kelima hingga ke-duapuluh.

Pelanggan juga dapat memilih dua buah paket yaitu basic plan, dengan bonus kuota data sebesar 1GB, atau all in one plan dengan bonus kuota data sebesar 500MB, 50 SMS, dan 10 menit menelepon ke semua operator. Masing masing paket mempunyai masa berlaku hingga 30 hari dengan harga paket sebesar Rp30.000.

Beberapa smartphone yang mendukung layanan dari Smartfren ini termasuk LG G4, Wiko Ridge 4G Fever, Samsung J2, Samsung J5, Lenovo A6010, Samsung Tab S2 T715Y, Samsung Tab S2 T815Y, Sony Experia Z3 Compact D5833, One Plus One A1001, Hisense Pureshot, Motorola Nexus 6, Samsung J1 Ace, Samsung J7 dan Asus Zenfone 2. [ak/if]

Smartfren ‘Ketagihan’ Kerjasama Bareng Samsung

0

Telko.id – Smartfren tampaknya ‘ketagihan’ untuk kerjasama bareng Samsung. Terbukti, operator ini kembali menggandeng pembuat smartphone asal Korea Selatan itu untuk program bundling lanjutan. Jika sebelumnya kedua perusahaan sempat berkolaborasi dalam Samsung Galaxy J2, kali ini giliran J1 seri 2016.

Samsung J1 diketahui telah mendukung konektivitas jaringan dari Smartfren, yakni pada band 4 dan band 40. Untuk melakukan panggilan, Smartfren juga sudah membenamkan aplikasi Smart VoLTE pada Samsung J1. Yang artinya pengguna Samsung J1 sudah dapat menikmati layanan VoLTE dari Smartfren.

“Ini adalah stratego Smartfren untuk membantu konsumen agar bisa menggunakan teknologi dari Smartfren. Kita berterima kasih kepada Samsung atas kerjasama ini,” ungkap Roberto Saputra,Chief Brand officer Smartfren telecom dalam acara peluncuran program bundling ini di Jakarta, Selasa (3/5).

Roberto menambahkan, kerjasama ini merupakan angin segar bagi masyarakat yang ingin menjajal kualitas layanan VoLTE dengan menggunakan perangkat bermerek, khususnya Samsung.

“Begitu aktivasi, pelanggan Smartfren yang menggunakan Samsung J1 akan kita berikan kuota  1GB, dengan bonus 100 menit untuk VoLTE ke sesama Smartfren,” tambah Sukaca Purwokardjono, Division Head Device Planning and management PT. Smartfren Telecom.

Dari segi spesifikasi, Samsung J1 yang dibanderol dengan harga Rp1.699.000 ini hadir dengan bentang layar 4.5 inci Super AMOLED, dengan kamera 5MP di bagian belakang dan 2 MP di bagian depan. Dibawahnya, selain RAM 1 GB dan ROM 8 GB, Anda juga akan berhadapan dengan OS Android Lollipop 5.1.1 yang mendukung layanan 4G Cat 4 dan baterai 2.050 mAh.

Kerjasama Smartfren dengan OMH seperti Samsung ini dilakukan karena kontribusi OMH (Open Market Handset) menyumbang sekitar 60 hingga 70% dari total pengguna 4G mereka. Bila dibandinkan dengan seri Andromax, OMH memang lebih menjanjikan, karena mampu menjangkau semua kalangan pengguna, baik low-end ataupun pengguna yang loyal terhadap suatu brand. [ak/if]