spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1370

Verizon Beli Yahoo Senilai US$ 4.8 Miliar

0

Telko.id – Setelah 20 tahun menjadi perusahaan independen yang memiliki pengaruh besar di dunia, akhirnya Yahoo mengambil langkah besar untuk menjual bisnisnya. Yang menjadi pembelinya adalah Verizon. Perusahaan telekomunikasi raksasa Amerika. Harga jualnya mencapai $US4.8 miliar atau $64 miliar Australia.

Verizon berencana untuk mengintegrasikan Yahoo dengan unit yang baru saja diakuisisinya yakni AOL. “Kami berharap dengan integrasi keduanya mampu menciptakan sebuah perusahaan media global di ponsel dan mempercepat aliran pendapatan kami dalam iklan digital,” ujar Lowell McAdam, Kepala eksekutif Verizon menjelaskan, seperti yang dilansir dari News Australia.

“Yahoo adalah perusahaan yang telah mengubah dunia, dan akan terus melakukannya bersama dengan Verizon dan AOL,” ujar Marissa Mayer, CEO Yahoo, menjelaskan dalam sebuah pernyataan.

Mayer juga menambahkan bahwa kesepakatan itu terpisah dengan bisnis inti Yahoo yang berupa saham ekuitas aset di Asia. Namun, langkan ini dipercaya akan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham Yahoo.

Terlambat atau tidak, tapi kesepakatan ini berlangsung setelah Yahoo yang pernah menjadi market leader di online itu mengalami penurunan pada beberapa tahun belakangan ini. Berjuang untuk bersaing dengan Google dan Facebook.

Namun, Mayer dalam posting di blog nya mengatakan bahwa sinergi dengan Verizon ini memperjelas apa yang akan diperoleh ke depannya. Tujuannya adalah mencapai 2 miliar pengguna global pada tahun 2020. Di mana saat ini, pengguna Yahoo News, Mail dan layanan online lainnya sudah digunakan lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.

“Produk dan merek Yahoo akan menjadi daya tarik untuk mencapai tujuan tersebut. Apalagi, bergabung dengan kekuatan AOL dan Verizon. Tentu hal ini akan membantu kami untuk mencapai skala yang luar biasa di ponsel. Bayangkan saja, untuk masalah distribusi sudah diselesaikan, skala yang diinginkan akan tercapai, produk akan terus kami bangun dan pemasukan iklan pun akan dapat dicapai sesuai target. Ini sangat menarik,” kata Mayer optimis.

Dalam proses akuisisi ini, Yahoo akan tetap beroperasi secara independen sampai nantinya akan berada dibawah naungan uni AOL yang saat ini dikepalai oleh Tim Amstrong, yang juga merupakan mantan rekan kerja Mayer di Google.

“Misi kami di AOL adalah untuk membangun merek agar orang senang, dan kami akan terus berinvestasi dan tumbuh bersama mereka,” kata Armstrong dalam pernyataan.

Amstrong menambahkan bahwa bisnis Yahoo sesuai dengan dengan misi ini karena telah menjadi pemain yang cukup lama di konten premium dan menciptakan beberapa merek yang disukai banyak orang, terutama pada katagori utama seperti olahraga, berita dan keuangan.

Terlebih, Amstrong juga mengakui bahwa kombinasi yang terjadi akibat dari akuisisi ini akan membentuk persaingan baru yang kuat dibisnis media mobile, dan terbuka. Selain itu menjadi salah satu alternatif lain untuk iklan dan penerbit.

Proses akuisisi ini diharapkan akan berakhir pada awal 2017. Namun, akuisisi ini tidak termasuk uang cash Yahoo, kepemilikan paten tertentu dan adil Yahoo di Alibaba Group serta kepemilikan di Yahoo Jepang. Sebelumnya, Mayer yang pertama kali bergabung dengan Yahoo tahun 2012, sempat juga berusaha melakukan revitalisasi Yahoo, yang pada puncaknya memiliki nilai pasar lebih dari $ US100 miliar. (Icha)

Bos Ericsson Mundur, Apa Alasannya?

0

Telko.id – Kabar mengejutkan datang dari Ericsson. Pasalnya, sang CEO Hans Vestberg telah memutuskan untuk mundur sebagai presiden dan CEO.

Dilansir dari TelecomLead (26/7), Jan Frykhammar, selaku wakil presiden eksekutif dan CFO, akan mengambil alih posisi CEO sampai perusahaan jaringan telekomunikasi dan pembuat perangkat lunak ini menemukan CEO baru.

Seperti diketahui, Hans Vestberg menghabiskan waktu selama 28 tahun di Ericsson termasuk tujuh tahun terakhir sebagai CEO. Sebuah pernyataan dari Ericsson tidak mengatakan bahwa pengunduran diri Hans Vestberg terhubung ke masalah dugaan korupsi, dengan demikian pupus sudah indikasi dugaan korupsi atas pengunduran diri Vestberg yang serba mendadak.

Hans Vestberg sendiri berperan dalam memimpin perusahaan selama tujuh tahun melalui industri yang signifikan dan transformasi perusahaan. Hans Vestberg juga merupakan salah satu pesaing kuat untuk menjadi kepala eksekutif Microsoft sebelum perusahaan software yang berbasis di Amerika Serikat tersebut memilih Satya Nadella untuk posisi tersebut.

“Dalam lingkungan saat ini dan sebagai solusi perusahaan untuk mempercepat pelaksanaan strategi, Direksi telah memutuskan bahwa waktu yang tepat bagi pemimpin baru untuk mendorong fase berikutnya dalam pengembangan Ericsson,” kata Chairman Ericsson Leif Johansson.

Sekadar informasi, keputusan Hans Vestberg meninggalkan Ericsson pada saat perusahaan infrastruktur telekomunikasi ini tengah bertujuan untuk memangkas biaya operasional dalam menjaga kestabilan neraca mereka.

Sementara itu, pengganti Vestberg yakni Jan Frykhammar mulai bergabung dengan Ericsson pada tahun 1991 silam dan telah memegang berbagai posisi di bidang keuangan dan kontrol bisnis.

Mengapa Hans Vestberg mengundurkan diri?

Ericsson bulan lalu menegaskan bahwa perusahaan Swedia menghadapi penyelidikan oleh otoritas Amerika Serikat atas dugaan korupsi. Ericsson mengatakan, mereka bekerja sama dengan pihak berwenang Amerika Serikat dalam penyelidikan atas kemungkinan korupsi sejak tiga tahun atau selama masa jabatan Hans Vestberg.

Penyelidikan di Amerika Serikat berkaitan dengan program anti-korupsi Ericsson dan pertanyaan yang berkaitan dengan Foreign Corrupt Practices Act, dapat mengakibatkan hukuman besar untuk Ericsson, menurut laporan Reuters.

Hans Vestberg, yang menjabat sebagai CEO Ericsson sejak tahun 2010, juga telah menghadapi beberapa pertanyaan dari analis industri telekomunikasi dan pemegang saham atas penggunaan pesawat Jet perusahaan untuk melakukan perjalanan ke acara olahraga dan pengangkatannya sebagai ketua Komite Olimpiade Swedia (SOC) ketika Ericsson tengah mencoba untuk berhemat.

Han Vestberg telah mengklarifikasi bahwa perjalanannya bersama dengan klien telekomunikasi dan tidak melanggar kebijakan Ericsson dan perannya sebagai ketua SOC tidak akan mengalihkan perhatiannya dari pekerjaannya sebagai kepala eksportir terbesar di Swedia.

Memang belum diketahui pasti penyebab mundurnya ‘Bos’ Ericsson ini. Namun dugaan korupsi sempat menyeruak ke permukaan lantaran Ericsson pada masa kepemimpinan Vestberg sedang dalam penyelidikan kasus korupsi.

Ericsson sendiri mengalami penurunan pendapatan pada kuartal kedua mereka sebesar 11 persen menjadi SEK 54,1 miliar, sementara laba turun sebesar 26 persen menjadi SEK 1,6 miliar.

Ericsson bahkan tidak mampu melakukan akuisisi besar seperti Nokia.  Pada saat Nokia di bawah naungan CEO Rajeev Suri, mereka berhasil mengakuisisi Alcatel-Lucent, dan menghidupkan kembali nasib Nokia Networks serta menjual bisnis ponsel ke Microsoft.

Bank Mandiri Berikan Pinjaman Rp875 Miliar Untuk Palapa Ring Barat

0

Telko.id – Program pemerintah untuk membangun jaringan broadband nasional dibagi tiga wilayah yakni paket Tengah, Paket Barat dan Paket Timur. Ketiga adalah Proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang mendapat penjaminan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).

Usebesar Rp. 875 Miliar dari Bank Mandiri yang diberikan kepada konsorsium Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) yang menguasai 90% dengan Ketrosden Triasmitra (10%) sebagai pemenang tender.

Sebenarnya, paket Palapa Barat ini membutuhkan dana sebesar Rp. 1,28 Triliun. Artinya, kredit dari Bank Mandiri ini menutupi 80% kebutuhan tersebut. “Sisanya, 20 persen (sekitar Rp 4,05 triliun) akan menggunakan dana dari Moratelindo,” ujar Galumbang Menak Simanjuntak, CEO Moratelindo saat ditemui usai Penandatanganan Pembiayaan Bank Mandiri untuk Palapa Ring Paket Barat di Jakarta, Senin (25/7/2016).

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, rencananya, kredit investasi berjangka waktu delapan tahun dengan masa tenggang dua tahun tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan jaringan fiber optik di lima kota atau kabupaten di Kepulauan Riau.

Kartika mengatakan kerja sama pinjaman ini merupakan wujud kontribusi Bank Mandiri terhadap kesuksesan proyek strategis nasional.

“Kami berharap, ini membantu memperkuat infrastruktur telekomunikasi dan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia sehingga lebih unggul,” sahut Kartika menambahkan.

Kartika juga menambahkan bahwa proyek ini diharapkan dapat turut menciptakan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang handal dan terintegrasi di tanah air sehingga akan terjadi efisiensi investasi yang akan mendorong tarif telekomunikasi semakin murah dan percepatan pembangunan dalam sektor komunikasi.

Dengan demikian, aplikasi seperti distance learning dan e-government dapat diimplementasikan hingga tingkat kota dan kabupaten.

“Kami berharap Infrastruktur telekomunikasi yang semakin kuat akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia sehingga dapat menjadi SDM yang unggul, berdaya saing dan kreatif,” sahut Kartika‎ menjelaskan.

Palapa Ring yang dikerjakan oleh konsorsium Moratelindo ini nantinya akan meliputi wilayah Riau dan Kepulauan Riau, hingga Pulau Natuna. Total kabel serat optik yang dibutuhkan dalam proyek ini mencapai 2.000 kilometer.

Target penyelesaian Proyek Palapa Ring pada akhir tahun 2018. Pada 1 Januari 2019 mulai beroperasi sepenuhnya.

Penandatanganan perjanjian pinjaman tersebut dilakukan oleh Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Kartini Sally dan Direktur Utama PT Palapa Ring Barat Syarif Lumintardjo. Prosesi disaksikan Menteri Kominfo Rudiantara dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo. (Icha)

‘Percantik’ Aplikasi, elevania Targetkan 1 Juta Pengguna Baru

0

Telko.id – Situs belanja online elevenia meluncurkan aplikasi baru guna mempermudah dan meningkatkan pengalaman pengguna dalam berbelanja online melalui handphone dan tablet.

Aplikasi yang merupakan pembaruan (upgdare) dari versi sebelumnya ini kini tak hanya terlihat lebih simple, tetapi juga user friendly, dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya.

“We listen to our customer, untuk itulah kami terus menyempurnakan aplikasi belanja elevenia secara keseluruhan. Tidak hanya kemajuan dalam user interface, namun kami juga menambahkan fitur tambahan untuk member elevenia mengakses menu navigasi cepat dan barang favorit,” kata Madeleine Ong de Guzman selaku Chief Marketing Officer elevenia dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/7).

Versi pertama aplikasi elevenia diluncurkan pada 4 Maret 2014 silam dan telah memiliki hampir 3 juta pengguna versi Android and iOs. Sementara untuk versi terbaru, elevenia menargetkan tambahan 1 juta pengguna baru dalam 6 bulan ke depan.

Untuk mencapai target tersebut, elevenia telah menyiapkan program khusus yang akan berlangsung hingga 31 Juli mendatang. Dimana para pengguna aplikasi elevenia bisa mengunduh voucher belanja sebesar diskon 50% (syarat & ketentuan berlaku) di halaman promo khusus yang bisa ditemui di dalam aplikasi.

Saat ini, total kontribusi pengunjung yang mengakses elevenia melalui aplikasi dan mobile web adalah sebesar 55%, sedangkan dari desktop sebesar 45% setiap bulannya.

Madeleine berharap, aplikasi dengan versi terbaru ini semakin memberikan keyamanan, efisiensi dan mempermudah akses berbelanja kapan saja dimana saja bagi para penggila belanja online di Indonesia. “elevenia akan terus melakukan improvement aplikasi tidak hanya untuk pembeli tapi untuk para penjual juga,” pungkas Madeleine.

Bedah Sekolah Jadi Cara Tokopedia Rayakan Hari Anak Nasional

0

Telko.id – Momentum Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli kemarin dimanfaatkan Tokopedia untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan anak-anak. Terbukti, perusahaan internet yang bergerak di bidang jual beli online ini mendukung renovasi sekolah di beberapa daerah, termasuk Jakarta, Bekasi dan Madura.

Diakui Public Relations Tokopedia Siti Fauziah, renovasi sekolah ini merupakan salah satu wujud tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat, khususnya anak-anak Indonesia, agar lebih bersemangat dalam mewujudkan cita-citanya.

“Ini dilakukan agar suasana belajar dan mengajar di sekolah-sekolah tersebut menjadi lebih kondusif,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (25/7).

TOKOPEDIA BEDAH SEKOLAH - SAMPANG (01)

Selain membedah sekolah di beberapa daerah, dalam kesempatan yang sama (Hari Anak Nasional 2016), Tokopedia juga mendonasikan ribuan buku kepada 20 sekolah di Jayapura. Sekolah-sekolah ini merupakan sekolah percontohan program kerjasama UNICEF dan pemerintah Indonesia.

“Setiap tahun kami memberi balik ke masyarakat lewat bentuk pendidikan, mulai dari donasi alat penunjang kegiatan belajar dan mengajar, perbaikan sekolah hingga beasiswa. Hal ini dilandasi kepercayaan kami bahwa kehidupan yang lebih baik akan dimulai dari pendidikan yang lebih baik,” pungkas Puji.

Sekadar informasi, Tokopedia sendiri merupakan perusahaan internet yang memungkinkan setiap individu dan pemilik bisnis di Indonesia untuk membuka serta mengelola bisnis online mereka secara mudah dan gratis, disamping juga menawarkan pengalaman belanja online yang lebih aman dan nyaman.

Saat ini, terdapat lebih dari 12 juta jenis produk yang telah didaftarkan oleh lebih dari 500 ribu merchant atau penjual di Tokopedia.

Nokia Siap ‘Gempur’ Pasar Dengan 2 Smartphone Android Terbaru

0

Telko.id – Nama Nokia memang masih lekat diingatan banyak orang. Maklum saja, dulu produknya begitu mendunia.Awal kehancurannya adalah ketika Android hadir dan Nokia tidak mau ikut arus. Tak pelak, produknya mulai ditinggalkan. 

Tahun 2016 ini, mungkin boleh dibilang sebagai tahun kebangkitan merek asal Finlandia ini. Pasalnya, sudah ada 2 produk smartphone berbasis Android yang dipersiapkan untuk coba ‘merangsek’ pasar dunia. Rencananya, akhir tahun kedua produk itu akan diluncurkannya.

Keduanya, tidak seperti produk sebelumya yang menggunakan OS Android tapi yang versi lama. Kali ini, rencanannya sudah akan menggunakan operating system Android yang terbaru yakni Android 7.0 Nougat, seperti rumor yang disampaikan banyak media sabtu lalu. Ini adalah bentuk realisasi dari janji Nokia di bulan Mei lalu yang menggandeng produsen handset dunia untuk niatannya masuk ke industri ponsel lagi.

Smartphone Nokia ini bakal hadir untuk mensasar segmen atas karena menggunakannya material premium berbahan metal, lengkap dengan IP68 certification. Yang artinya, akan sekelas dengan Samsung Galaxy S7 yang water resistant.

Selain itu, smartphone ini akan hadir dengan 5.2 inchi dan 5.5 inchi berteknologi QHD. Ditambah dengan fingerprint scanner dan inovasi camera.
Kedua smartphone unggulan Nokia ini juga akan memiliki fitur split-screen modes, notifikasi terkini dan gaming yang sudah ditingkatkan kemampuannya karena dukungan Vulkan API. Selain itu juga akan ditanamkan kemampuan yang lebih tinggi lagi dalam pengoperasian dengan sentuhan di layar.

Dengan semua kemampuannya itu, sudah tentu banyak yang menanti kehadirannya. Tapi, akankah kedua smartphone ini menjawab penasaran konsumennya? Akan kah produk ini masuk ke Indonesia? Kita tunggu saja akhir tahun ini. Semoga jawabannya sesuai dengan kebutuhan pasar. (Icha)

Rangsang Industri Kreatif, Blibli.com Hadirkan The Big Start Indonesia

0

Telko.id – Blibli.com selaku mall online kini mencoba membantu para pengusaha kreatif Indonesia untuk unjuk gigi di kancah Nasional dan Internasional.

Menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Blibli.com menghadirkan program The Big Start Indonesia, yakni sebuah web series kompetisi pertama di Indonesia yang berfokus pada pencarian pengusaha kreatif lokal dengan produk unik mereka.

“Kita terus selalu berkomitmen untuk menciptakan balance antara produk impor dan produk lokal dalam berbisnis. Salah satu contohnya, kita telah membuka satu halaman yang bernama Galeri Indonesia,” ujar Kusumo Martanto selaku CEO Blibli.com pada jumpa media di Jakarta (25/7).

Kusumo menambahkan, saat ini sejatinya banyak anak muda yang menyalurkan kreatifitas mereka dan menuangkannya dalam bentuk bisnis. Berkaca dari hal tersebut, Blibli.com mencoba memberikan dukungan lewat ajang ini.

CEO Blibli.com Kusumo Martanto
CEO Blibli.com Kusumo Martanto

“Blibli.com melihat ini sebagai sebuah tren yang harus didukung dan tren ini sesuai dengan komitmen kami yang ingin memberdayakan para pengusaha kreatif ini dengan memberikan dukungan agar mereka bisa semakin maju dan produk mereka bisa dipassrkan secara lebih luas lagi,” tambah Kusumo.

Pada kesempatan ini, Hadir juga Daniel Mananta selaku Co Founder Damn! I Love Indonesia yang juga berperan sebagai juri pada ajang ini. Daniel menegaskan betapa pentingnya memiliki HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).

“Dengan memiliki HAKI, Kita memiliki ‘bekingan’ yang kuat untuk mempertahankan brand milik kita,” ujarnya.

The Big Start Indonesia sendiri merupakan sebuah web series kompetisi pertama di Indonesia yang berfokus pada pencarian pengusaha kreatif lokal. Nantinya, akan terjaring 100 pengusaha kreatif lokal yang mana pihak dewan juri akan menyaring lagi menjadi 20 peserta untuk diinkubasi di Jakarta untuk dipilih satu peserta yang menjadi juara. Ke 20 peserta ini akan mendapatkan sertifikasi HAKI dari Barekraft dan mendapatkan dukungan penuh dari Blibli.com, sementara untuk juara berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 500.000.000 serta dukungan ekslusif dari pihak Blibli.com.

Sekadar informasi, produk yang kreatif, inovatif, orisinil serta harus memiliki muatan lokal yang kuat sebagai identitas Indonesia menjadi produk yang diharapkan untuk menjadi pemenang dari ajang ini. Hal tersebut dikarenakan pasar yang disasar bukan hanya pasar domestik melainkan pasar global.

ISP Australia Tawarkan Broadband Berkecepatan 100Mbps

0

Telko.id – Keinginan warga Australia untuk bisa segera menikmati layanan internet super cepat sepertinya hanya tinggal menunggu waktu. Pasalnya, sebuah ISP asal negara tersebut telah menawarkan layanan broadband berkecapatan 100Mbps di atas link microwave 5,8-GHz, menempatkan dirinya sebagai salah satu pesaing National Broadband Network (NBN) yang tak lain merupakan milik negara.

Lightning Bradband, demikian ISP tersebut dipanggil, menawarkan konektivitas serat di Melbourne dan berencana untuk menggelar layanannya sesuai permintaan (on-demand). Yang dimaksud on-demand sendiri adalah bahwa pelanggan yang berminat bisa langsung mendaftarkan dirinya di website perusahaan.

Menurut laporan TelecomAsia, Senin (25/7), ISP ini menawarkan paket simetris 100Mbps dengan data tak terbatas pada harga US$ 90 per bulan (untuk kontrak 24 bulan). Paket downlink 100Mbps NBN hanya menawarkan uplink 25Mbps.

Lightning Broadband juga menawarkan paket 25Mbps, 50Mbps dan 75Mbps, mulai dari US$ 56.

Untuk pelanggan bisnis, Lighting Broadband akan menawarkan link microwave simetris 1000Mbps terdedikasi yang tidak akan membagi peralatan dengan pengguna lain.

Menurut sang founder, Jeremy Rich, Lightning Broadband percaya bahwa banyak warga Australia yang mulai lelah menunggu kapan NBN akan tiba di daerahnya, dan tertarik untuk mengadopsi kecepatan tinggi broadband saat ini.

NBN sendiri sebenarnya telah sejak lama berencana menggelar layanannya, namun terus tertunda sejak proyek diumumkan. Proyek ini juga berubah skema – NBN pada awalnya ditujukan untuk menghadirkan FTTH, memberikan kecepatan penuh hingga 100Mbps kepada 93% dari populasi, tetapi kemudian rencana itu telah didesain ulang dengan menggunakan teknologi akses campuran, termasuk FTTN, HFC dan fixed wireless.

Riset: Pasar NFV Global Capai Rp 200 Triliun Pada 2020

Telko.id – Menurut laporan terbaru dari IHS Market, pasar jaringan NFV global diperkirakan mencapai US$ 15.5 miliar atau sekitar Rp 203 Triliun pada tahun 2020. Hal itu meliputi hardware, perangkat lunak, dan layanan NFV.

Antara 2015 dan 2020, pasar NFV diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan 42 persen dari US$ 2.7 miliar di tahun 2015 menjadi US$ 15,5 milyar di tahun 2020, kata laporan itu.

Menurut laporan yang sama, pada tahun 2020, hanya 11 persen dari pendapatan berasal dari software dan layanan baru; 16 persen akan berasal dari infrastruktur NFV (server, storage, dan switch), yang diperoleh dari pergantian hardware seperti router, produk deep packet inspection (DPI) dan firewall. Sisanya 73 persen akan berasal dari segmen pasar yang ada, terutama virtual network functions (VNFs).

Laporan ini juga melacak apa yang dibelanjakan penyedia layanan pada hardware dan software NFV untuk memberikan layanan berbasis perangkat lunak kepada pelanggan melalui customer premises equipment virtual (vCPE). Kasus penggunaan vCPE, termasuk pengeluaran untuk menyebarkan layanan konsumen dan perusahaan, diperkirakan akan mencapai lebih dari US$ 1,5 miliar di seluruh dunia pada tahun 2020.

NFV sendiri merupakan pergeseran dari perangkat keras ke perangkat lunak di industri telekomunikasi, dengan operator berinvestasi lebih banyak dalam perangkat lunak. Nilai utama dalam NFV terletak pada aplikasi, yang tak lain merupakan VNFs. Demikian bunyi laporan itu, sebagaimana dilansir dari sdxcetral, Senin (25/7).

IHS Markit melacak hardware penyedia layanan NFV, termasuk server NFVI, penyimpanan dan switch; software NFV dibagi oleh manajemen NFV dan orkestrasi (MANO) dan perangkat lunak VNF, termasuk vRouters dan fungsi software-only dari inti mobile dan lain-lain, video CDN dan perangkat lunak VNF lainnya; jasa NFV outsourcing untuk proyek-proyek NFV; dan kasus penggunaan NFV.

Inilah Laporan Kuartal 1 Vodafone

0

Telko.id – Vodafone melaporkan kenaikan organik sebesar 2,2% pada pendapatan tahun fiskal kuartal pertama untuk segmen services berkat kinerja yang stabil di Eropa dan pertumbuhan berlanjut di Afrika, Timur Tengah dan Asia Pasifik (AMAP).

Dilansir dari TotalTelecom (24/7), Operator melaporkan bahwa kinerja mereka Eropa cukup stabil, sementara pertumbuhan yang berkelanjutan berada di kawasan Afrika, Timur Tengah, serta Asia Pasifik.

Untuk pasar Eropa, pendapatan jasa meningkat sebesar 0,3% pada basis organik year-on-year menjadi € 8,13 miliar. Setiap pasar utama Vodafone di Eropa melaporkan pertumbuhan terpisah dari Inggris, di mana pendapatan layanan turun sebesar 3,2%, sebagai migrasi bermasalah ke sistem penagihan baru.

Sekadar informasi, perusahaan melihat basis pelanggan mobile di Inggris Raya menurun ke angka 17.970 juta dari 18,2 juta pada tahun sebelumnya. Vodafone UK sejatinya diuntungkan pada kuartal tahun lalu dari kemenangan kontrak perusahaan besar.

Sementara itu, Menjelang akhir kuartal terdapat sebuah pertanyaan besar yang menghinggapi, yakni ‘apakah Vodafone akan terus berkantor pusat di Inggris Raya setelah Brexit’, dan pada Jumat lalu menandai pertama kalinya perusahaan telko ini melaporkan hasil keuangan mereka dalam bentuk euro sebagai lawan dari pounsterling, yang mencerminkan eksposur besar ke Eropa.

Lebih lanjut, untuk di AMAP sendiri, pendapatan jasa tumbuh sebesar 7,7% secara organik menjadi € 3,91 miliar, hal ini sejatinya didorong oleh penambahan 2,8 juta pelanggan di seluruh wilayah tersebut.

“Kami terus membuat kemajuan yang baik selama kuartal pertama. Di Eropa, pertumbuhan kami tetap stabil meskipun  peraturan roaming menekan pendapatan, hal ini berdasarkan kinerja yang baik di Jerman, Spanyol dan Italia serta fokuskan pada peningkatan kinerja kami di Inggris,” kata CEO Vodafone Vittorio Colao, dalam sebuah pernyataan.

“Momentum pertumbuhan kami di AMAP tetap kuat, dengan kinerja yang sangat baik untuk wilayah Afrika Selatan, Turki dan Mesir dan pemulihan yang sedang berlangsung di India.” Tambahnya.

Sejatinya, pendapatan grup Vodafone secara keseluruhan turun di angka €13, 38 miliar selama tiga bulan sampai dengan tanggal 30 Juni, dari € 14,01 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara Di Eropa, pendapatan mereka turun sebesar 3,2% menjadi € 8,72 miliar  dan di AMAP pendapatan turun sebesar 6,2% menjadi  € 4370000000. Penurunan pendapatan Vodafone ini disebabkan oleh penurunan untuk pergerakan nilai tukar mata uang.

Vodafone mengakhiri kuartal dengan 464.590.000 pelanggan mobile, naik dari 462.280.000 pada tahun lalu. Sedangkan base fixed broadband meningkat menjadi 13.720.000 dari 13.370.000 user.