Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Kinerja XL Axiata 2020, Walau Pandemi, Pendapatan Bisa Naik 3%!

Telko.id – Kinerja XL Axiata walaupun menghadapi kompetisi industri yang sangat ketat ditengah masa pandemic Covid-19 masih bisa meraih peningkatan pendapatan layanan lebih dari 6% dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya (YoY).

Selain itu, dalam kinerja XL Axiata, tingkat profitabilitas yang berkelanjutan juga terjaga dengan baik, di mana EBITDA meningkat sebesar 31% YoY, dan perusahaan kembali mencetak laba bersih dinormalisasi sebesar Rp 679 miliar.

Di sepanjang 2020, kontribusi pendapatan dari data mencapai 92%, dengan penetrasi smartphone mencapai 89% yang merupakan tertinggi secara industri. Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari tahun sebelumnya Rp sebesar 35.000 menjadi Rp 36.000. Sementara itu, pembangunan jaringan data 4G terus berlangsung, dan hingga akhir 2020 telah mencapai 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia dengan lebih dari 54 ribu Base Transceiver Station (BTS) 4G. 

“Di sepanjang tahun 2020, kami berfokus pada keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan otomatisasi dan simplicity. Pada saat yang sama, kami juga terus membangun keintiman dengan pelanggan, dengan memastikan kedua merek yaitu XL dan AXIS mencapai NPS (net promotor score) yang kuat pada segmen pelanggan yang menjadi target melalui beragam produk yang sesuai kebutuhan mereka, serta peningkatan kualitas jaringan secara berkesinambungan. Terkait pandemi, kami memastikan kelangsungan bisnis perusahaan tidak terganggu dengan menerapkan adaptasi pada norma baru,” ungkap Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata.

Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata

Beban operasional per akhir 2020 turun sebesar -15% YoY, yang didorong oleh berkurangnya beban infrastruktur hingga -30% YoY, di mana hal ini sebagai hasil dari adopsi IFRS 16. Interkoneksi dan beban langsung lainnya juga turun -25% YoY terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan trafik layanan SMS dan voice. Sementara itu, beban pemasaran menurun -8% YoY karena pergeseran pengeluaran yang kini lebih banyak pada penggunaan saluran digital.

Pada sisi jaringan, trafik data sepanjang tahun 2020 meningkat 47% YoY dari 3.320 Petabyte menjadi 4.869 Petabyte. Sementara itu jika dihitung per kuartal, trafik di akhir kuartal keempat, trafik data meningkat 8% QoQ. Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 57,89 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya sebanyak 56,88 juta.

Realokasi kapasitas 3G ke 4G yang dipercepat selama periode satu tahun di 2020 juga dilakukan perusahaan seiring dengan adanya penurunan trafik penggunaan layanan 3G yang hanya mencapai kurang dari 10% dari total trafik data. Meskipun demikian, upaya mengurangi umur aset 3G yang berguna tersebut sejalan dengan tujuan untuk menghasilkan penghematan depresiasi yang akan meningkatkan profitabilitas di masa depan.  

Pandemi Covid-19 pun tidak menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan. Hingga akhir 2020, XL Axiata tercatat memiliki total lebih dari 144 ribu BTS. Jumlah ini meningkat sekitar 11% YoY. Dari total sebanyak itu, 54.297 merupakan BTS 4G. Jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Republik Indonesia. 

Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan. Fiberisasi ini untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area karena salah satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih besar. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar, seperti antara lain live video streaming.  

Dari sisi kondisi finansial, neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah mendapat tambahan dari hasil penjualan menara. Free Cash Flow (FCF) juga ada pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar Rp 6,46 triliun atau meningkat hingga 76% YoY. XL Axiata saat ini juga tidak memiliki pinjaman dalam denominasi US Dollar, sebesar 67% di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan. (Icha)

Latest

Pemerintah Sambut Baik Minat Jepang Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia

Telko.id – Pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan...

Menkominfo: Pemerintah Kaji Regulasi Tata Kelola AI

Telko.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan pengaturan...

Mudik Bersama Aspire Lite Special Edition 25th Acer Indonesia, Nyaman dan Asyik

Telko.id – Mudik untuk bersilaturahmi, biasa nya dilakukan satu...

IMD Smart City Index 2024: Indonesia Perlu Perbaikan soal Kemacetan dan Korupsi

Telko.id – Berdasarkan hasil survei Institute Management and Development...

Rekomendasi

Libur Ramadan dan Lebaran, Trafik Data XL Axiata Meningkat 16%

Telko.id - XL Axiata mencatat peningkatan trafik penggunaan data di sepanjang masa libur Ramadan dan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1445 H, antara...

Sambut Lebaran, XL Axiata Perkuat Jaringan di Tiga Jalur Utama Penyeberangan Laut

Telko.id - PT XL Axiata Tbk telah memastikan kesiapan jaringannya guna melayani dan memudahkan arus mudik Lebaran tahun ini di semua lokasi yang akan...

Polda Sumut Gulung Sindikat Pelaku Penipuan dan Pencurian STB XL Home

Telko.id - XL Axiata sangat serius dan tegas dalam menangani kasus pencurian perangkat STB XL Home. Ketegasan sikap XL Axiata ini sudah ditunjukkan dalam...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini