Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Proyek Satelit SATRIA Jadi Program Strategis HSBC

Telko.id – Proyek Satelit SATRIA atau Satelit Republik Indonesia adalah salah satu cara pemerintah untuk memenuhi kebutuhan konektivitas digita di Indonesia. HSBC sebagai bagian pun menjadikan proyek ini sebagai program strategis nya.

Hal ini diungkapkan oleh Riko Tasmaya. Managing Director and Head of Global Banking HSBC. “Proyek Satelit SATRIA ini menjadi salah satu program strategis HSBC karena secara global pun kami fokus pada infrastruktur. Apalagi ini proyek yang memiliki dampak yang luar biasa bagi Indonesia dan juga memiliki sosial financing,” ungkap nya menjelaskan.

François de Maricourt, President Director PT Bank HSBC Indonesia menjelaskan, “Permintaan terhadap integrasi data akan terus meningkat selama pandemi dan kedepannya. Untuk itu, melalui dukungan jaringan global serta keahlian HSBC dalam strukturisasi pembiayaan, kami berkomitmen untuk membantu membuka akses bagi sekolah, fasilitas publik serta masyarakat di daerah tertinggal untuk bisa terhubung dan tumbuh, khususnya melalui SATRIA, yang kami yakini akan berperan penting dalam memperkuat konektivitas digital Indonesia, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

Dalam proyek satelit SATRIA ini merupakan satelit multifungsi nasional pertama yang diselenggarakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).  Dan, HSBC memanfaatkan jaringan globalnya dalam menghadirkan solusi perbankan yang terintegrasi untuk mendukung kesuksesan proyek satelit SATRIA, termasuk advisory, arranging, hedging, trade finance, dan layanan account & agency.

Sebagai satu-satunya Financial Advisor dan Sole Social Structuring Bank untuk proyek SATRIA, HSBC memimpin strukturisasi pembiayaan multi-tranche yang terdiri dari kredit dengan jaminan BPIfrance yang dibiayai oleh HSBC, Santander dan Korea Development Bank, serta kredit komersial tanpa jaminan yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank dan Korea Development Bank.

Adapun capital expenditure proyek ini sebesar USD 545 juta atau setara dengan Rp 7,68 triliun, yang terdiri dari porsi ekuitas sebesar USD 114 juta atau setara Rp1,61 triliun dan porsi pinjaman sebesar USD 431 juta atau sekitar Rp 6,07 triliun.

Pinjaman ini didanai oleh sindikasi BPI France dan didukung oleh Banco Santander, HSBC Continental Europe, dan The Korea Development Bank (KDB). Porsi pinjaman komersial didanai oleh KDB dan bersama dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Melalui proses tender yang sangat kompetitif, Konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) telah ditunjuk untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan satelit broadband dalam proyek satelit SATRIA.

“Di era digital saat ini, penguatan dan perluasan konektivitas digital akan sangat meningkatkan akses  pendidikan serta pelayanan kesehatan yang berkualitas, sekaligus menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi dan infrastruktur, yang menjadi bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia.

Dengan adanya proyek SATRIA, kami berharap PSN dapat membantu ribuan sekolah serta fasilitas pelayanan publik, juga membuka akses internet yang setara bagi jutaan masyarakat dari Sabang hingga Merauke,” jelas Adi Rahman Adiwoso, President Director, PT Pasifik Satelit Nusantara.

Rencananya proyek Satelit SATRIA ini nantinya akan digunakan oleh pemerintah melalui BAKTI Kominfo untuk memberikan fasilitas internet pada 150.000 titik layanan publik tersebut terdiri dari 3.700 fasilitas kesehatan, 93.900 sekolah/pesantren, 47.900 kantor desa/kelurahan, dan 4.500 titik layanan publik lainnya.

Total keseluruhan dari kapasitas transmisi satelit sebesar 150 Gbps, maka setiap titik akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan sebesar 1 Mbp.

Satelit Satria-1 ini berjenis High Throughput Satellite (HTS) akan diproduksi perancang dan pabrikan asal Prancis, Thales Alenia Space. Adapun, peluncurannya, satelit Satria-1 akan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX diterbangkan di Cape Canaveral, Florida, AS, pada 2023 mendatang. (Icha)

Latest

Pemerintah Sambut Baik Minat Jepang Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia

Telko.id – Pemerintah, dalam hal ini Menteri Komunikasi dan...

Menkominfo: Pemerintah Kaji Regulasi Tata Kelola AI

Telko.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan pengaturan...

Mudik Bersama Aspire Lite Special Edition 25th Acer Indonesia, Nyaman dan Asyik

Telko.id – Mudik untuk bersilaturahmi, biasa nya dilakukan satu...

IMD Smart City Index 2024: Indonesia Perlu Perbaikan soal Kemacetan dan Korupsi

Telko.id – Berdasarkan hasil survei Institute Management and Development...

Rekomendasi

Ini Manfaat, 4 Operator Indonesia Hadirkan Layanan API GSMA Open Gateway

Telko.id – Empat operator Indonesia yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), XL Axiata, dan Smartfren mengumumkan peluncuran tiga layanan Application Programming Interface...

Done, Teleglobal dan Kacific Selesaikan Mobile Backhaul Berbasis Satelit

Telko.id – Akhirnya, Teleglobal dan Kacific bisa menyelesaikan penyediaan mobile backhaul service berskala besar untuk operator telekomunikasi yang memiliki jangkauan luas di Indonesia. Kerjasama ini...

Ini Operator Seluler Indonesia Yang Jadi Global Rising Star versi OpenSignal!

Telko.id – OpenSignal baru saja mengeluarkan laporannya dalam Global Mobile Network Awards 2022. Dari deretan operator dunia, ada operator seluler di Indonesia yang masuk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini