Telko.id – Password atau kata sandi – sebagai kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna jaringan untuk memverifikasi identitas dirinya kepada sistem keamanan yang dimiliki oleh jaringan tersebut – tak bisa dipungkiri lagi memiliki penting dalam menjaga kerahasiaan sebuah data atau informasi. Oleh karenanya, tak bisa dipandang sepele. Nah, apa jadinya jika kita menyepelekan kata sandi?
Tes kecerdasaan siber oleh pengguna yang dilakukan oleh Kaspersky Lab menunjukkan bahwa kebanyakan pengguna masih kurang berhati-hati terhadap kata sandi yang mereka gunakan. Hanya 38% diantaranya membuat kata sandi yang kuat untuk setiap akun milik mereka, sementara 1 dari 7 pengguna (14%) hanya memiliki 1 kata sandi yang sama untuk setiap akun mereka. Para pengguna ini berisiko mengalami kebocoran data jikalau mempunyai kata sandi yang sama di beberapa akun secara serentak.
Tingkat risiko ini tidak berbeda jauh bagi para pengguna yang hanya memiliki bebrapa password untuk jumlah akun yang cukup banyak (36%) serta bagi mereka yang menggunakan variasi pola password yang sama (12%).
Menurut survei lainnya yang dilakukan oleh Kaspersky Lab, dimana membuat situasi menjadi cukup rumit, adalah satu dari sepuluh pengguna cenderung memiliki password kurang dari delapan karakter. Sementara itu, 12% lainnya enggan untuk membuat password yang lebih sulit ditebak, sebagai contoh, penggunaan huruf besar, penggabungan angka dengan huruf, tanda baca ataupun trik serupa lainnya.
Parahnya, hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa para pengguna membahayakan keamanan mereka dengan menempatkan kata sandi di lokasi yang mudah diakses siapa saja atau bahkan di tempat yang tidak aman.
Lebih dari setengah responden (57%) mengaku bahwa kata sandi mereka diletakkan pada secarik kertas, di telepon genggam, pada text file di komputer, atau menyimpannya di browser. Bahkan ketika browser menawarkan layanan penyimpanan login dan password, sepertiga dari para pengguna cenderung menyetujuinya yang tentunya dapat berisiko besar apabila perangkat tersebut beralih tangan kepada penjahat siber serta orang yang memiliki niat buruk.
Sikap ceroboh terhadap password ini dapat dijelaskan oleh para pengguna yang meyakini bahwa tidak ada informasi penting yang sifatnya rahasia tersimpan dalam komputer mereka. Hal inilah yang dipercayai oleh 27% dari total responden, tanpa mengetahui bahwa kata sandi dan login mereka merupakan sasaran favorit bagi para penjahat siber.
Terlebih lagi, sebuah penelitian terbaru Kaspersky Lab menunjukkan bahwa 73% dari pengguna lebih memilih untuk memperlihatkan kata sandi mereka daripada berpergian tanpa menggunakan celana dalam. Hasilnya, sebanyak 25% akun dari para pengguna yang disurvei telah diretas dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
“Sayangnya, tidak banyak orang memahami betul skala ancaman yang muncul dari penggunaan Internet serta tidak cukup serius dalam melindungi data online pribadi mereka, dan meningkatkan risiko kehilangan data secara signifikan,” ungkap David Emm, Principal Security Researcher di Kaspersky Lab dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/12).
Ia menambahkan, sebuah kata sandi kuat dan berbeda-beda bagi setiap akun merupakan elemen mendasar yang penting dalam memproteksi identitas digital. “Anda tentunya dapat memikirkan sebuah algoritma tunggal dalam pembuatan password yang tidak mudah dipecahkan namun mudah diingat. Tentunya juga ada program khusus yang memudahkan pembuatan dan penyimpanan kata sandi,” katanya.
Berurusan dengan password dapat menjadi sangat mudah dengan Kaspersky Password Manager, yang terdapat pada Kaspersky Total Security – Multi Device. Kaspersky Password Manager menciptakan kata sandi yang kuat, menyimpannya secara aman, serta secara otomatis melakukan sinkronisasi dan memasukkan kata sandi pada semua perangkat milik pengguna.