Telko.id – Xiaomi akan meluncurkan duo flagship—Xiaomi 15S Pro dan Pad 7 Ultra—dengan chipset buatan sendiri, Xring O1.
Investasi senilai $2 miliar (CNY 13,5 miliar) ini bukan sekadar gimmick, melainkan langkah strategis untuk lepas dari ketergantungan pada Qualcomm atau MediaTek.
Lei Jun, CEO Xiaomi, secara resmi mengonfirmasi melalui Weibo bahwa chipset 3nm ini sudah masuk tahap produksi massal.
Yang menarik, Xring O1 disebut-sebut mampu mengungguli Snapdragon 8 Elite pada Xiaomi 15 Ultra berdasarkan hasil benchmark awal.
Padahal, ini adalah chipset pertama Xiaomi yang dirancang untuk perangkat konsumen setelah sebelumnya fokus pada chip IoT seperti Surge C1.
Lantas, apa yang membuat Xring O1 dan perangkat pendukungnya layak dinantikan? Simak analisis mendalam berikut.
Xiaomi 15S Pro: Powerhouse dengan Xring O1
Geekbench mengungkap spesifikasi mengejutkan: Xring O1 memiliki konfigurasi 10-core CPU dengan clock speed hingga 3,90 GHz dan GPU Immortalis-G925.
Meski jumlah core tersebut mungkin kesalahan software benchmark (yang kerap terjadi pada chip baru), performanya tetap menjanjikan.
Dalam tes single-core, skornya hanya selisih tipis dari Snapdragon 8 Elite, sementara di multi-core, gap-nya lebih signifikan.
Xiaomi 15S Pro diprediksi menjadi perangkat pertama yang mengusung chipset ini. Desainnya kemungkinan mengadopsi bahasa visual dari Xiaomi 15 Ultra, tetapi dengan optimasi thermal lebih baik untuk menangani beban berat seperti gaming atau rendering 8K.
Baca Juga:
Pad 7 Ultra: Tablet Gaming dengan Baterai Monster
Jika Anda penggemar gaming mobile, Pad 7 Ultra mungkin jadi jawaban. Bocoran menyebut kapasitas baterainya mencapai 14,000 mAh—hampir dua kali lipat rata-rata tablet premium.
Dengan chipset Xring O1 versi MC16 (4 execution units lebih banyak daripada Dimensity 9400), performanya dijamin mulus bahkan untuk game seperti Genshin Impact di setting maksimal.
Tak hanya itu, layarnya dikabarkan mendukung refresh rate 144Hz dan resolusi 3K. Kombinasi ini menjadikannya rival serius untuk iPad Pro, terutama dengan harga yang diprediksi 30% lebih murah.
Strategi Jangka Panjang Xiaomi
Investasi CNY 50 miliar dalam 10 tahun ke depan menunjukkan ambisi Xiaomi menguasai seluruh rantai produksi. Langkah ini mirip dengan Huawei yang sukses dengan chipset Kirin sebelum terkena sanksi AS.
Namun, ada kabar kurang menggembirakan: Xring O1 mungkin belum masuk pasar global dalam 2 tahun pertama, mengingat prioritas Xiaomi memenuhi permintaan domestik terlebih dahulu.
Acara peluncuran minggu ini akan menjadi momen penting bagi Xiaomi. Selain dua produk unggulan, perusahaan juga dikabarkan akan memperkenalkan wearable dengan fitur kesehatan revolusioner. Jadi, siap-siap menyaksikan babak baru persaingan teknologi. (Icha)