spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Tecno Spark 20

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Berbekal Modal dari Ideosource, Stockbit Ingin Terjun ke Perangkat Mobile

Jakarta – Telunjuk.com tampaknya tidak akan menjadi satu-satunya start up Indonesia yang mendapatkan suntikan dana segar minggu ini. Pasalnya, start up lain yang bernama Stockbit, baru-baru ini juga telah mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan investasi tahap awal dari perusahaan modal ventura lokal, Ideosource. Dengan modal yang jumlahnya tidak disebutkan ini, start up ini berencana untuk masuk ke ranah perangkat bergerak (mobile). Disamping juga ingin mengembangkan produk, mendorong pemasaran, dan perekrutan.

Hadir debagai platform analisis sosial untuk trader dan investor saham di Indonesia, Stockbit disebut-sebut tak hanya mampu membantu para trader dalam membuat keputusan investasi yang lebih baik di Bursa Efek Indonesia (IDX) – dimana pengguna dapat menyimpan semua analisis mereka secara online di awan, dan membuat keputusan investasi profesional di mana saja – Stockbit juga menyediakan opsi baru kepada investor retail, entah itu berupa data finansial dengan kualitas institusi, fitur screener saham, maupun aplikasi charting yang menunjukkan harga dan indikator lainnya secara real time.

“Stockbit cukup menarik karena mereka bisa memberikan ranah permainan yang lebih adil antara investor institusi dan retail di Indonesia,” ujar Andrias Ekoyuono, VP of Business Development di Ideosource dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/9).

Selain kemampuan untuk memantau pasar saham dari mana saja, Stockbit juga memungkinkan investor berbagi analisis dan mendiskusikan sentimen pasar terbaru secara real time di platform jejaring sosial Stockbit. Untuk pertama kalinya, sesama investor di Indonesia dapat berkomunikasi dan mengikuti apa yang investor lain sedang lakukan dari dalam platform.

“Pasar saham Indonesia, seperti yang terjadi di banyak negara berkembang, tidaklah efisien. Salah satu penyebabnya ialah kurangnya data yang tersedia dan teknologi yang gampang diakses,” jelas Wellson Lo, Co-Founder dan CEO Stockbit. “Kami yakin bahwa dengan sebuah platform analisis online, yang didukung dengan data berkualitas, pasar akan bisa berkembang lebih cepat melalui kolaborasi analisa yang lebih baik. Dengan alat dan komunitas yang mendukung, kami percaya bahwa Stockbit memiliki potensi untuk merevitalisasi industri ini dalam jangka panjang.”

Bicara tentang pendapatan, Stockbit selama ini mengaku memperolehnya lewat model langganan freemium. Fitur-fitur premium yang ditawarkan startup ini pun sebanding dengan fitur yang ada di Bloomberg Terminal, dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Saat ini, hampir 10% dari total investor retail terdaftar di Indonesia merupakan pengguna Stockbit, dan mereka rata-rata menghabiskan waktu 8 menit setiap kunjungannya. Perusahaan mencatat 15 persen pertumbuhan organik tiap bulannya dalam hal jumlah pengguna unik.

Dalam waktu dekat, Stockbit juga akan segera meluncurkan aplikasi di Android dan iOS.

spot_img

ARTIKEL TERBARU