Telko.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap pertemuan antara komunitas e-commerce Indonesia dan Investor Jepang akan mendorong kelahiran unicorn startup baru di Indonesia. “Kali ini yang menjadi showcase Tokopedia dan Gojek. Target kita tiap tahun akan ada unicorn baru,” paparnya dalam acara Indonesia-Japan Digital NexICorn Meet Up.
Rudiantara juga mengatakan bahwa event ini akan menjadi langkah awal pemerintah dalam mengundang investor luar. “Ini langkah awal pemerintah, players dan unicorn untuk membangun ekosistem digital. Kami juga akan datang ke negara-negara yang dinilai memiliki potensi untuk berinvestasi di Indonesia. Kita tidak bisa pasif tapi perlu pro aktif untuk menjual Indonesia secara positif.” jelas Chief RA.
Pertemuan tersebut diharapkan akan dapat menghasilkan kesepakatan kerjasama bisnis. “Kita ingin serius dan terstruktur dalam berinvestasi. Pihak Jetro yang koordinir 50 investor dari Jepang akan berhadapan dengan perusahan startup yang potensial dari Indonesia untuk dilatih agar bisa menjual dan menghasilkan investasi,” harapnya.
Event ini dijelaskan oleh Menkominfo menjadi langkah awal pemerintah dalam mengundang investor luar. “Ini langkah awal pemerintah, players dan unicorn untuk membangun ekosistem digital. Kami juga akan datang ke negara-negara yang dinilai memiliki potensi untuk berinvestasi di Indonesia. Kita tidak bisa pasif tapi perlu pro aktif untuk menjual Indonesia secara positif.” jelas Chief RA.
Saat ini telah terjadi perpindahan dalam pola investasi di Jepang, dimana investasi beralih dari goods ke manufaktur. Untuk itu Menkominfo mengajak para investor Jepang untuk melakukan investasi di Indonesia. “Banyak alasan untuk investasi di Indonesia, selain pemerintah melakukan perbaikan untuk kepentingan bisnis seperti kemudahan dari sisi perizinan. Kita juga lakukan reformasi hukum untuk pengembangan iklim bisnis dan investasi. Indonesia juga meraih peringkat pertama dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.” kata Rudiantara.
Indonesia diyakini Menkominfo juga akan menjadi tempat yang tepat bagi para investor untuk berinvestasi. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil 10 tahun belakangan; Indonesia akan menjadi 5 besar Negara dengan ekonomi terbesar pada tahun 2030; bonus demografi berupa 180 juta penduduk usia produktif pada 2030; dan berbagai perubahan cepat pada lingkungan bisnis.
Selain itu pemerintah juga melakukan reformasi kebijakan di sektor TIK dan ekonomi digital, diantaranya melalui kebijakan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) minimal 40% untuk smartphone 4G yang masuk Indonesia; Penyederhanaan proses sertifikasi untuk mobile phone, computer dan tablet; serta revisi Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Sedangkan reformasi kebijakan ekonomi digital dilakukan dengan dikeluarkannya Daftar Negatif Investasi (DNI) yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016; Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2016 tentang Safe Harbor Policy; dan Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap E-commerce).
Ditambahkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan UKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin beberapa program yang tercakup dalam Roadmap E-commerce 2017-2019 antara lain logistik, Keamanan siber security, Infrastruktur TIK, pendidikan dan sumber daya manusia, funding, dan perlindungan konsumen. (Icha)