Telko.id – XL Axiata berharap rencana pemerintah memberikan insentif kepada operator telekomunikasi untuk implementasi jaringan 5G di Indonesia cepat diumumkan.
Pasalnya, bagi operator insentif ini sangat penting bagi operator. Seperti yang disampaikan oleh Marwan O. Basir, Chief Corporate Affairs XL Axiata, yang mengatakan pemberian insentif dari pemerintah merupakan hal penting bagi industri telekomunikasi. Apalagi, hal tersebut juga berkaitan dengan percepatan implementasi jaringan 5G di Tanah Air.
“Kalau ditanya penting, ya penting sekali insentif. Penting buat kita pemerintah akan mengeluarkan insentif dalam waktu dekat,” kata Marwan di XL Axiata Tower, Jakarta, Kamis (25/4).
Pemberian insentif ini penting karena akan mempengaruhi perhitungan para operator ini dalam melakukan investasi. Selain itu juga, operator berharap menjadi mengurang dalam regulatory charge yang harus dibayarkan oleh operator pada pemerintah.
Masalah insentif ini sendiri sudah sempat disampaikan pemerintah dari September 2023 lalu. Bahkan pada November 2023 lalu juga sudah terbentuk Satgas untuk mencari jalan keluar yang baik dari masalah ini. Sampai saat ini, masalah ini masih digodok dan cukup alot karena ini harus didiskusikan dengan Kementerian Keuangan.
Baca juga : Pemerintah Siapkan Insentif Demi Perluas Jaringan 5G
Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan rencana pemberian insentif ini jangan hanya untuk frekuensi baru yang rencananya bakal dilelang dalam waktu dekat, yakni pita frekuensi radio 700 MHz dan pita frekuensi radio 26 GHz.
Menurutnya insentif ini seharusnya juga diberikan pada pemakaian pita frekuensi eksisting, terutama 900 MHz, yang biaya sewanya menurutnya sangat mahal.
“Kalau maunya kita, pengurangan jangan cuma yang baru, tapi yang eksisting. Jadi, karena eksisting, terutama yang 900 itu, mahal banget, Rp 1,2 triliun per tahun,” tutur dia.
Namun begitu, menurutnya XL terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut dengan pemerintah terkait rencana pemberian insentif tersebut.
“Terbuka berdiskusi dengan pemerintah apa yang diinginkan pemerintah. Misalnya mau memberikan keringanan, apa yang bisa kita berikan. Tahap diskusi, menyambut baik keterbukaan,” ujar dia.
Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut pihaknya tengah menyiapkan insentif untuk implementasi jaringan 5G di Indonesia. Hal itu merupakan langkah strategis agar jaringan 5G dapat dioptimalkan untuk peningkatan percepatan internet di Indonesia yang lebih baik.
“Jadi negara investasi dulu tidak usah bayar sehingga bisa lebih murah operator mau melakukan investasi dalam jumlah yang besar,” kata Budi, dalam keterangan tertulisnya.
Ia optimistis kecepatan internet dalam negeri terus meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah tetap fokus pada penyelenggaraan infrastruktur digital.
“Memang perlu investasi yang besar, dana yang besar, dan perlu komitmen yang besar untuk mewujudkan infrastruktur digital,” kata Budi.
Menurutnya, Kominfo selalu mendorong agar kecepatan internet Indonesia bisa menembus peringkat 10 besar di dunia lewat jaringan 5G.
“Kalau kecepatan itu relatif, tapi yang pasti adalah ranking di dunia. Kita ukurannya seperti itu, dunia bukan makin lambat menjual internetnya. Kalau kita bilang target kita 100 Mbps tapi ternyata peringkat dunia naik semua ya tetap saja,” ujar Budi.
Bahkan, pemerintah terus mengkaji dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengeksekusi layanan jaringan 5G tingkat kecepatan internet yang lebih baik.
“Kami akan bersinergi dengan beberapa operator seluler dan ekosistem industri untuk merumuskan langkah-langkah yang paling baik,” kata Budi. (Icha)