spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 966

iPhone 2020 Bakal Usung Layar 120Hz seperti iPad Pro?

Telko.id, Jakarta  – Satu nilai jual iPad Pro buatan Apple adalah tampilan layar 120Hz yang indah. Jika pernah mencobanya, Anda akan tahu betapa halus dan apik tampilan layar itu. Pemakaiannya pun menyenangkan. Kabarnya, layar serupa juga akan disematkan pada iPhone 2020.

Selam ini banyak orang bertanya-tanya, apakah layar di iPad Pro itu bakal bisa dihadirkan di iPhone? Apple memang belum memberi penjelasakan mengenai hal tersebut. Namun, cuitan Ice Universe di Twitter seolah memberi jawaban atas pertanyaan itu.

{Baca juga: iPhone 2020 Punya Sensor ToF 3D?}

Ice Universe mengklaim bahwa Apple akan membawa layar 120Hz ke iPhone 2020. Apple kabarnya sedang dalam pembicaraan dengan Samsung dan LG untuk membawa layar tersebut ke iPhone keluaran tahun depan.

Meski demikian, seperti dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Senin (22/7/2019), ada opsi bagi Apple untuk menyematkan layar 60Hz ke iPhone 2020. Jika informasi itu ternyata benar, sebenarnya tidak terlalu mengagetkan.

Asal tahu saja, di beberapa ponsel bersistem operasi Android, ada opsi tersembunyi untuk mengaktifkan tampilan dengan kecepatan refresh yang lebih tinggi. Namun, refresh rate yang lebih tinggi menguras baterai.

Lain hal dengan ponsel berlayar antara 60Hz dan 120Hz. Ponsel dengan display seperti itu lebih menawarkan keseimbangan antara tampilan yang halus serta kemampuan untuk menghemat daya baterai secara efektif.

{Baca juga: Tahun Depan, Mengetik di iPhone Cukup Lewat Pikiran}

Sejauh ini, Razer telah mengadopsinya di dua produk, yakni Razer Phone dan Razer Phone 2. Produsen lain juga memakai layar serupa. Bahkan, OnePlus telah menawarkan ponsel dengan layar 90Hz di seri OnePlus 7 Pro. [BA/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Ingin Belajar Musik, Pendiri Blizzard Mengundurkan Diri

Telko.id, Jakarta – Salah satu pendiri Blizzard meninggalkan perusahaan. Hanya beberapa bulan setelah Mike Morhaime mundur sebagai CEO dab Pendiri Blizzard, rekannya Frank Pearce membuat pengumuman akan mengundurkan diri.

Menurut laporan Engadget, ia telah mengumumkan melepas posisi sebagai Chief Development Officer. Pearce mendirikan perusahaan itu 28 tahun yang lalu dengan Morhaime dan Allen Adham, yang muncur pada 2004.

{Baca juga: Blizzard Janji Tindak Tegas Para Cheater Overwatch}

Namun, Allen kembali pada 2016 untuk mengawasi pengembangan beberapa judul baru. Sayang, Pearce tidak mengatakan apa yang akan dilakukan selanjutnya setelah memutuskan pergi dari perusahaan game tersebut.

Ia hanya menyatakan berencana untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah. Ia ingin fokus belajar memainkan alat musik dan mencurahkan lebih banyak waktu untuk aspek-aspek lain dalam hidupnya.

Pearce tidak pernah terlihat seperti rekan pendiri lainnya. Berawal sebagai programmer untuk beberapa gawe awal keluaran perusahaan seperti Diablo dan StarCraft, ia kemudian mengambil peran sebagai CDO.

Presiden perusahaan baru J Allen Brack mengatakan bahwa Pearce akan berperan sebagai penasehat untuk membantunya. Brack mengambil alih posisi Presiden Blizzard dari Morhaime pada tahun lalu.

{Baca juga: Blizzard Beri Percobaan Gratis untuk Overwatch}

“Saya telah cukup beruntung untuk bekerja dengan J dan Ray Gresko, Kepala Kantor Pengembangan baru, selama bertahun-tahun. Sekarang adalah tanggung jawab mereka untuk menentukan bagaimana petualangan berlanjut,” kata Pearce. [BA/HBS]

Sumber: Endgaget

Game Sky: Children of the Light Hadir di iOS

Telko.id, Jakarta – Thatgamecompany akhirnya merilis game Sky: Children of the Light untuk perangkat berbasis iOS. Game tersebut diumumkan tahun lalu dan hadir dalam versi beta limbo dalam waktu lama.

Bulan lalu, Thatgamecompany mengatakan bahwa game Sky: Children of the Light akan hadir pada 11 Juli 2019. Nyatanya, 11 Juli 2019 belum ada tanda-tanda. Game itu pun resmi bakal hadir  terlambat satu minggu dari jadwal.

{Baca juga: Iron Man VR Segera Nongol di PlayStation VR}

Menurut laporan Engadget, Sky: Children of the Light akan mengirimkan pemain dalam petualangan melalui tujuh wilayah. Pemain diajak untuk memecahkan misteri sambil membuat koneksi positif ke komunitas.

Selain menyelesaikan masalah, pemain dapat membuat musik atau lilin hadiah untuk pemain lain. Dalam sebuah posting blog, pendiri Thatgamecompany, Jenova Chen, menulis bahwa Sky: Children of the Light adalah game unik.

Ia menyatakan, game tersebut dibuat khusus untuk dimainkan dan dibagikan kepada orang-orang yang tercinta maupun keluarga. Setelah iOS, Sky: Children of the Light bakal menyambangi perangkat berbasis Android.

Sky: Children of the Light pertama kali dikenalkan pada 2017 saat peluncuran Apple TV 4K. Karena adaa beberapa masalah pengembangan, game itu akhirnya baru bisa rilis untuk pengguna secara internasional mulai minggu ini.

{Baca juga: Cara Download Call of Duty Mobile di Smartphone Android}

Sky: Children of the Light punya cara bermain sangat mudah dan harus menggunakan dua tangan. Pengaturan grafis yang digunakan juga mendukung kustomisasi mulai dari mode hemat baterai hingga grafis paling tinggi. [BA/HBS]

Sumber: Engadet

Saat Rilis, Kontroler Stadia Belum Dukung Headset Bluetooth

Telko.id, Jakarta – Beberapa informasi tentang Stadia muncul pada minggu ini. Yang terbaru, ada informasi mengenai pengontrol pada layanan streaming game tersebut yang belum bisa terhubung di headset Bluetooth

Ternyata, pengontrol Stadia tidak akan memiliki kemampuan untuk mengalirkan audio game secara nirkabel ke headset Bluetooth atau headset gaming saat tiba pada akhir tahun ini.

{Baca juga: Publisher Cabut dari Stadia? Google Jamin Game Selalu Tersedia}

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Produk Stadia, Andrey Doronichev, dalam sesi AMA di Reddit. Doronichev memberikan alternatif pemakaian jack headphone 3.5mm yang ada di kontroler.

Dengan cara tersebut, seperti dilansir Ubergizmo, pengguna cukup bisa mendengarkan audio game meski secara lebih privat. Hal itu bisa dilakukan sampai dukungan Bluetooth akhirnya ditambahkan.

Namun, ada solusi lain bagi yang ingin menggunakan headphone Bluetooth saat bermain melalui Stadia. Pemain dapat menggunakan headset Bluetooth untuk mendengarkan audio game.

Caranya dengan memasangkannya ke PC atau smartphone Pixel. Smartphone Pixel Google akan menjadi satu-satunya lini perangkat seluler yang mendukung layanan game saat diluncurkan.

{Baca juga: Destiny 2 Hanya Bisa Dimainkan oleh Sesama Pengguna Stadia}

Sayang,  Doronichev tidak mengatakan generasi Pixel mana yang akan kompatibel dengan Stadia. Dukungan Bluetooth mungkin hadir pada masa depan tetapi tidak tahu waktu pastinya. [BA/HBS]

 sumber: Ubergizmo

Pengembang Beri Bocoran Game Iron Man VR

Telko.id, Jakarta – Gamer telah menunggu game Iron Man VR bikinan Marvel sejak demo langsung tersedia pada bulan Februari 2019 lalu. Sekarang, detail serial game anyar tersebut telah diungkapkan.

Pengembang Camouflaj berbicara dengan PlayStation Blog selama San Diego Comic Con untuk membahas bagaimana perlunya tantangan terbesar sekaligus nilai jual untuk game yang akan mengadopsi VR.

{Baca juga: Iron Man VR Segera Nongol di PlayStation VR}

Dengan teknologi VR, gamer akan merasa seperti terbang secara sangat menyenangkan. Teknologi itu akan menggunakan kombinasi elemen teknis. Faktor terpentingnya adalah membuat penerbangan terasa alami.

Untuk mencapai itu, gerakan harus mematuhi hukum fisika. Melestarikan momentum ke depan juga merupakan kunci sehingga pemain dapat melihat efek gerak maju ketika melakukan tikungan curam atau berpartisipasi dalam pertarungan.

Sayang, menurut laporan Engadget, game tersebut belum mempunyai tanggal rilis. Kendati demikian, Camouflaj menjanjikan bahwa detail mengenai game yang terinspirasi sosok superhero Iron Man itu akan tersedia dalam beberapa bulan ke depan.

Sebelumnya, Presiden Marvel, Kevin Feige, membeberkan informasi mengejutkan saat acara kenferensi pers di London, Inggris, belum lama ini. Menurutnya, Marvel berencana menayangkan ulang Avengers: Endgame di bioskop.

{Baca juga: 15 Meme Kocak Superhero Marvel Ini Bikin Ngakak}

Ia ingin memboyong sosok John Wick yang diperankan Keanu Reeves dalam game Cyberpunk 2077. Menariknya, ia menyampaikan bahwa aktor Keanu Reeves juga bakal terlibat dalam karya-karya lain buatan Marvel. [BA/HBS]

Sumber: Engadget

iPhone 2020 Bakal Usung Layar 120Hz?

0

Telko.id, Jakarta  – Satu nilai jual iPad Pro buatan Apple adalah tampilan layar 120Hz yang indah. Jika pernah mencobanya, Anda akan tahu betapa halus dan apik tampilan layar itu. Pemakaiannya pun menyenangkan. Kabarnya, layar serupa juga akan disematkan pada iPhone 2020.

Selam ini banyak orang bertanya-tanya, apakah layar di iPad Pro itu bakal bisa dihadirkan di iPhone? Apple memang belum memberi penjelasakan mengenai hal tersebut. Namun, cuitan Ice Universe di Twitter seolah memberi jawaban atas pertanyaan itu.

{Baca juga: iPhone 2020 Punya Sensor ToF 3D?}

Ice Universe mengklaim bahwa Apple akan membawa layar 120Hz ke iPhone 2020. Apple kabarnya sedang dalam pembicaraan dengan Samsung dan LG untuk membawa layar tersebut ke iPhone keluaran tahun depan.

Meski demikian, seperti dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Senin (22/7/2019), ada opsi bagi Apple untuk menyematkan layar 60Hz ke iPhone 2020. Jika informasi itu ternyata benar, sebenarnya tidak terlalu mengagetkan.

Asal tahu saja, di beberapa ponsel bersistem operasi Android, ada opsi tersembunyi untuk mengaktifkan tampilan dengan kecepatan refresh yang lebih tinggi. Namun, refresh rate yang lebih tinggi menguras baterai.

Lain hal dengan ponsel berlayar antara 60Hz dan 120Hz. Ponsel dengan display seperti itu lebih menawarkan keseimbangan antara tampilan yang halus serta kemampuan untuk menghemat daya baterai secara efektif.

{Baca juga: Tahun Depan, Mengetik di iPhone Cukup Lewat Pikiran}

Sejauh ini, Razer telah mengadopsinya di dua produk, yakni Razer Phone dan Razer Phone 2. Produsen lain juga memakai layar serupa. Bahkan, OnePlus telah menawarkan ponsel dengan layar 90Hz di seri OnePlus 7 Pro. [BA/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Epic Games Tuntaskan Final Showdown Fortnite

Telko.id, Jakarta – Epic Games masih mencari cara untuk menandai transisi musim Fortnite dengan gaya nan megah. Studio tersebut baru saja menyelesaikan acara Final Showdown untuk akhir musim sembilan.

Musim itu menghadirkan pertempuran royale dengan perkelahian antara monster raksasa dan robot yang sama-sama besar demi kepentingan kemanusiaan. Namun, bukan robotlah yang menjadi pemenang.

{Baca juga: Awas! Gamers Fortnite Jangan Update iOS 13 Beta!}

Menurut Engadget, musim kesepuluh game tersebut diperkirakan tidak akan dimulai sampai 1 Agustus 2019. Namun,  setidaknya Anda punya gambaran tentang apa yang akan terjadi dalam beberapa minggu.

Sebelumnya dilaporkan, musim lanjutan Fortnite Season 10 akan dirilis pada 1 Agustus 2019. Ini artinya, Fortnite Season 9 akan berjalan sedikit lebih lama dari biasanya, yakni selama dua belas minggu.

Namun demikian, ini konon bukan tanpa alasan. Final Piala Dunia Fortnite diadakan menjelang akhir Juli 2019 dan perubahan musim selalu berdampak pada peta dan gameplay. Akibatnya, perlu adanya perubahan strategi.

Nah, karena Epic Games ingin memastikan para finalis bermain di lapangan yang sama yang mereka kenali, season 9 membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan daripada musim-musim sebelumnya.

{Baca juga: Begini Cara Main PUBG Mobile di PC Pakai Tencent Gaming Buddy}

Masih menurut laporan, Fortnite season 10 ini akan dimulai tepat setelah season 9 berakhir. Rincian skin dan Battle Pass baru akan diungkap dalam waktu dekat. Sebelumnya, Epic Games telah menambahkan senjata OP alias overpowered di Fortnite. [BA/HBS]

 Sumber: Engadget

 

2 Trik Ampuh Kembalikan Foto dan Video yang Terhapus di Android

Telko.id – Semua foto dan video yang diambil menggunakan kamera, khususnya pada smartphone tentunya memiliki cerita tersendiri di dalam hidup penggunanya. Tapi apa jadinya jika foto atau video yang tersimpan rapih dalam galeri smartphone itu tak sengaja terhapus dengan berbagai alasan? Lalu bagaimana cara mengembalikan video yang terhapus?

Memang pada smartphone Android sekarang ini ada fitur Recycle Bin yang memungkinkan penggunanya mengambil kembali foto atai video yang terhapus asalkan tidak terhapus secara permanen. Namun bagaimana jadinya jika ternyata foto atau video terhapus secara permanen? Adakah cara untuk mengembalikan rekaman momen tersebut ke galeri smartphone kita?

Untungnya, Tim Telko.id punya trik ampuh untuk mengembalikan foto dan video yang terhapus itu. Tak hanya satu cara, melainkan dua sekaligus. Nah, ingin tahu seperti apa cara mengembalikan video yang terhapus? Yuk, lihat ulasan berikut!

Menkominfo Sarankan Tilang Elektronik Gunakan IoT

Telko.id, Jakarta Menkominfo Rudiantara memberi saran terkait penerapan Electronic Traffic Law Enforcement atau tilang elektronik yang diselenggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Rudiantara menyarankan, agar tilang elektronik bisa menggunakan teknologi berbasis Internet of Things (IoT).

“Sekarang kan sudah ada tilang pakai elektronik (pemberlakuan Tilang Elektronik) itu bisa nanti kita kembangkan pakai IoT,” kata Rudiantara saat berdialog dengan Sespimti Polri di Jakarta, Jumat (19/07/2019).

Rudiantara memaparkan, pemanfaatan IoT dapat memberikan nilai tambah. Misalnya saja, melalui IoT, anggota polisi yang mengatur lalu lintas mampu mendeteksi kendaraan.

{Baca juga: Ratusan Pengendara Kesasar Gara-gara Google Maps}

“Itu kan bisa diliat pakai IoT, misalnya sensor nomornya (plat kendaraan) berapa. Kan kalau itu dicatat, bisa diliat mobil ini biasanya kalau hari kerja ke mana. Jadi, di sistem itu sudah tau (perjalanan kendaraan). Jadi nanti pengaturan lalu lintas itu makin bagus,” imbuhnya.

Selain itu teknologi tersebut juga dapat meningkatkan keamanan bagi transportasi di Indonesia. Nantinya, apabila tilang elektronik berbasis IoT diberlakukan, maka bisa melibatkan Kementerian Perhubungan maupun Dinas Perhubungan di setiap kabupaten dan kota.

Rudiantara pun menyatakan bahwa ia siap membantu pihak-pihak terkait dalam mengembangkan teknologi tersebut.

“Kami Kominfo dengan senang hati, setidaknya mendiskusikan dan menyiapkan ini dengan siapapun. Ini luar biasa kalau dioperasikan kedepannya,” jelasnya.

{Baca juga: Ssst, Facebook & Google Tahu Kamu Doyan Nonton Film Porno}

Teknologi IoT memang memberikan banyak kemudahan. Sebelumnya perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara mulai merasakan dampak dari teknologi tersebut. Survei terbaru menyebut jika perusahaan asal Thailand dan Indonesia merupakan dua negara yang paling merasakan dampak dari kehadiran IoT.

Survei ini dilakukan oleh Asia IoT Business Platform (AIBP) di negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hasilnya sebanyak 10,7% perusahaan Thailand dan 8,9% perusahaan di Indonesia telah merasakan manfaat dari penerapan IoT. (NM/FHP)

Dalam Dua Bulan, Go-Viet Selesaikan 1 Juta Orderan

Telko.id, Jakarta Gojek memaparkan hasil ekspansinya di kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam, Singapura, dan Thailand. Di Vietnam misalnya, layanan Go-Viet yang mereka luncurkan pada September 2018 lalu mendapatkan hasil yang positif.

Menurut Presiden Gojek Group, Andre Soelistyo, dua bulan sejak pertama kali diperkenalkan di Vietnam, Go-Viet telah menembus 1 juta pesanan atau order.

“Kurang dari 2 bulan di Vietnam sudah 1 juta order. Ini membuktikan jika pertumbuhan begitu cepat dan mereka tertarik dengan solusi kami,” kata Andre di Kantor Gojek, Jakarta pada Senin (22/07/2019).

{Baca juga: Gojek Rekrut Eks Bos Facebook untuk Pimpin Go-Viet}

Hal serupa terjadi di Singapura dengan layanan Gocar, dan Thailand dengan layanan serupa Gojek bernama GET. Di dua negara tersebut, layanan mereka juga mendapatkan feedback yang positif.

Andre mengatakan, salah satu alasan mengapa layanan mereka cepat diterima di beberapa negara Asia Tenggara karena sebelum kehadiran Gojek, pemain di industri ini hanya satu saja. Sehingga, saat ada layanan lain, masyarakat di sana pun bisa menerimanya.

“Pas begitu kami launch, konsumen dan driver menerima kami. Jadi akses ke konsumen cepat sekali,” jelasnya.

Andre pun sangat bangga dengan pencapaian mereka. Pasalnya, di Indonesia saja, pencapaian 1 juta order bisa mereka dapatkan setelah 7 bulan diluncurkan.

{Baca juga: Solve, Logo Baru Gojek yang Tampil Lebih Segar}

“Kami mencapai 1 juta order sekitar 7 bulan di Indonesia. Mudah-mudahan misi depan, kami bisa menjadi aplikasi terbesar di Asia Tenggara,” tutup Andre.

Di kesempatan yang sama, Gojek juga merilis logo baru bernama Solve. Logo tersebut merupakan simbol evolusi perusahaan sebagai layanan yang memecahkan masalah melalui teknologi. Menurut CEO Gojek Group, Nadiem Makarim nama logo tersebut diambil dari kata dalam bahasa inggris yang artinya memecahkan.

“Solve artinya memecahkan. Jadi kita ingin menjadi aplikasi yang memecahkan permasalahan. Logo baru ini melambangkan alasan utama hadirnya Gojek, yaitu memecahkan masalah melalui teknologi” pungkas Nadiem. (NM/FHP)