spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 965

AS Pakai Jammer untuk Jatuhkan Drone Milik Iran

Telko.id, Jakarta  – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, beberapa hari mengumumkan bahwa USS Boxer telah menjatuhkan drone milik Iran di Selat Hormuz. Namun, belum ada rincian mengenai peristiwa ditembaknya pesawat tanpa awak itu.

Sekarang, sebuah laporan mengungkapkan bahwa AS kemungkinan menggunakan teknologi jammer baru untuk menjatuhkan drone milik Iran. Pesawat nir awak itu dibinasakan menggunakan Sistem Terpadu Pertahanan Udara Laut milik AS.

{Baca juga: Ngeri! Rusia Bikin “Gun Drone” dengan Senapan AK-47}

Indisen tersebut pun menandai penggunaan untuk kali pertama MADIS, nama lain Sistem Terpadu Pertahanan Udara Laut milik AS. Menurut laporan Ubergizmo, MADIS merupakan sistem anti-drone yang telah disesuaikan untuk laut.

MADIS menggunakan jammer untuk memblokir komunikasi yang memaksanya crash. Meski demikian, beberapa versi MADIS mampu menembaknya. Sayang, laporan tidak mengklarifikasi versi MADIS mana yang digunakan.

Dikutip Telko.id, Selasa (23/7/2019), belum ada konfirmasi dari Departemen Pertahanan AS tentang senjata yang digunakan untuk menjatuhkan drone Iran. Iran menyatakan, semua pesawat tak berawak miliknya tidak ada yang ditembak oleh USS Boxer.

Sebelumnya, seorang pejabat AS menyatakan bahwa Iran telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak pengintai milik AS. Saat itu, pesawat sedang terbang di wilayah udara internasional dekat Selat Hormuz.

{Baca juga: Iran Tembak Drone Pengintai Milik AS}

Pejabat AS, yang tidak bersedia mengungkap identitasnya, mengkonfrontasi  informasi dari Pengawal Revolusi Iran, yang mengklaim telah menjatuhkan pesawat tak berawak milik AS. Drone tersebut dikatakan terbang di wilayah udara Iran.

Drone milik AS bernama RQ-4 Global Hawk itu jatuh setelah terkena rudal. Drone langsung limbung ketika tengah terbang cukup tinggi di dekat Selat Hormuz. Drone RQ-4 Global Hawk punya rangkaian sensor terintegrasi untuk sarana intelijen. [SN/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Perjuangan Go-Jek dari Call Center Menjadi Perusahaan Decacorn

Telko.id, Jakarta – Go-Jek telah melakukan evolusi sejak berdiri di tahun 2011. Berawal dari layanan call center, perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim dkk ini telah bertransformasi menjadi perusahaan transportasi online besar dengan jaringan layanan yang luas dan digunakan jutaan orang di Indonesia dan Asia Tenggara.

Pendiri dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim menceritakan bagaimana awal berdirinya Go-Jek yang tidak mudah dan penuh liku. Kala itu, Go-Jek hanya layanan call center yang menghubungkan calon penumpang dengan pengemudi ojek yang menjadi mitranya. Durasi pemesanannya pun sekitar 15 menit.

“Mula-mula kami hanya call center. Kalau ada pengguna menelpon untuk order, kita akan telpon driver untuk cari kira-kira driver yang paling dekat lokasinya di mana. Awalnya seperti itu,” kata Nadiem di Kantor Gojek, Jakarta Senin (22/07/2019).

{Baca juga: Solve, Logo Baru Gojek yang Tampil Lebih Segar}

Ketika itu Go-Jek belum sebesar sekarang. Nadiem bercerita jika kala itu dirinya bahkan harus menutup pembiayaan operasional perusahaan dengan bekerja di tempat lain. Hal ini ia lakoni selama 4 tahun pertama Go-Jek berdiri.

“Selama 4 tahun gak ada yg mau danain. Terpaksa kita pinjam uang dari teman, keluarga dan saya  bekerja di tempat lain untuk nombokin,” kenang Nadiem.

Seiring berjalannya waktu, mereka akhirnya mendapatkan investor yang mau mendanai usaha mereka. Dan awal kesuksesan itu dimulai pada tahun 2015, saat mereka berhasil membangun sistem transportasi online seperti sekarang.

Kemudian Go-Jek akhirnya mengalami pertumbuhan pesat saat meluncurkan aplikasi mobile. Ketika itu Gojek menawarkan 3 layanan yakni Go-Ride, Go-Shop dan Go-Send. Kemudian berdasarkan masukan dari pengguna, perusahaan melakukan beberapa pengembangan.

“Kami menambahkan layanan Go-Food, Go-Car, Go-Pay dan masih banyak lagi hingga sekarang. Bahkan Go-Pay menjadi digital wallet terbesar di Indonesia,” tuturnya.

Puncaknya, Go-Jek berhasil menyandang status Decacorn atau perusahaan dengan valuasi mencapai USD 10 miliar atau Rp 141,6 triliun. Kabar ini dilaporkan pertama kali oleh lembara riset CB Insights dalam The Global Unicorn Club.

Dalam situs resmi CB Insights, valuasi Gojek telah menembus USD 10 miliar dan menduduki peringkat 19 secara global. Meningkatnya valuasi Gojek sejatinya tidak terlepas dari masifnya injeksi modal yang masuk ke perusahaan ini.

{Baca juga: Selamat! Gojek Naik Kelas Menjadi Decacorn}

Sejak tahun 2014 mereka terus menghimpun dana dari luar negeri maupun dalam negeri. Seperti Google, Tencent Holdings, Temasek Holdings, Astra International dan Meituan Dianping.

Terakhir pada 2018, Gojek berhasil memperoleh dana hingga USD 1,5 miliar atau Rp 21,2 triliun dari sejumlah investor, dan di awal tahun ini juga berhasil meraup dana USD 1 miliar atau Rp 14,1 triliun.

Dengan dana tersebut, mereka akhirnya melakukan ekspansi pasar di sejumlah negara di Asia Tenggara dan mengoptimalkan layanan pembayaran digital melalui fitur Gopay.

Kini Go-Jek pun berubah. Nadiem mengatakan, perusahaan ini telah menjadi gerakan sosial dan menjadi pendorong ekonomi digital di tanah air. Selain itu, mereka juga berhasil mengangkat derajat pekerjaan supir ojek dari yang dahulu dianggap sebagai pekerjaan rendahan.

“Gojek suatu gerakan sendiri suatu revolusi di bidang kemanusiaan. Dahulu mereka merasa ojek bukan bagian dari member society, tidak bisa profesional dan produktif. Tapi nyatanya pendapat itu salah,” ucap Nadiem.

Menurutnya, segala pencapaian ini sebagai anugrah. Karena mereka sendiri tidak menyangka karena Gojek mampu menjadi aplikasi yang besar seperti sekarang. “Saya tidak pernah menduga bakal besar seperti sekarang,” tutup Nadiem. [NM/HBS]

Video Klip Bohemian Rhapsody Pecahkan Rekor YouTube

Telko.id, Jakarta – Video klip Bohemian Rhapsody milik band asal Inggris, Queen memecahkan rekor YouTube. Video lagu Queen ini menjadi video terpopuler di YouTube yang dibuat sebelum 1990.

Asal tahu saja, video klip Bohemian Rhapsody kali pertama rilis pada 1975. “Kami merasa sangat terhormat Bohemian Rhapsody telah ditonton hingga satu miliar kali di YouTube,” terang pentolan Queen, Brian May dan Roger Taylor, seperti dikutip Telko.id dari CNET, Selasa (23/07/2019).

YouTube merayakan capaian itu dengan merilis video Bohemian Rhapsody kualitas remastered HD. YouTube juga menyediakan opsi lirik dalam beberapa versi bahasa, meliputi Spanyol, Italia, Perancis, Jepang, Polandia, Jerman, Republik Ceko, Rusia, Turki, dan Indonesia.

{Baca juga: 10 Situs Download Drama Korea Subtitle Indonesia Terlengkap 2019}

YouTube bersama Universal Music dan Hollywoord Records juga mengadakan sayembara video musik untuk tiga lagu populer milik Queen. Lewat situs YouAreTheChampions.com, para musisi, penari atau koreografer bisa menciptakan video dengan lagu-lagu dari Queen.

Lagu-lagu tersebut adalah Bohemian Rhapsody, Don’t Stop Me Now, dan lagu A Kind of Magic. Menurut rencana, tiga video terpilih untuk masing-masing lagu bakal dirilis di YouTube pada tahun depan.

{Baca juga: Nonton Film Gratis dengan 4 Aplikasi ini, Dosa Tanggung Sendiri!}

Bohemian Rhapsody ditulis oleh Freddie Mercury untuk album A Night at the Opera (1975). Lagu itu berdurasi hampir enam menit, terdiri atas beberapa bagian tanpa chorus: intro, segmen ballad, sebagian opera, sebagian rock, dan coda reflektif.

Lagu tersebut lebih sering dicatutkan dalam genre progresif rock ala 1970-an. Konon, lagu tersebut dilaporkan sebagai lagu berbiaya produksi paling mahal yang pernah dibuat, tapi menjadi lagu yang juga sukses secara komersial dan mampu bertahan di puncak tangga lagu Inggris. (SN/FHP)

Sumber: CNET

Konyol! Demi Konten, Instagramer Ini Berenang di Danau Beracun

Telko.id,Jakarta – Kisah ini bisa menjadi pelajaran bagi Anda yang suka mencari tempat terlarang hanya demi konten Instagram. Kejadian konyol ini menimpa seorang Instagramer yang mengalami sakit kulit karena berfoto di danau beracun yang ada di Apanyol.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Selasa (23/07/2019), danau tersebut bernama Monte Neme. Sekilas danau tersebut memang indah karena berwarna biru dengan pasir berwarna coklat cerah.

Sehingga tidak heran para pemburu lokasi ‘Instagramable’ mengincar tempat tersebut, meski sudah tahu daerah terlarang. Pengguna dengan akun @izzyandtai itu berfoto bahkan berenang di danau tersebut.

Di balik keindahan Monte Neme, danau tersebut sebenarnya adalah bekas tambang yang pernah digunakan selama Perang Dunia II. Warna biru dari danau tersebut merupakan reaksi kimia sehingga disarankan jangan berenang di sana.

{Baca juga: Instagram akan Hapus Akun yang Sering Langgar Aturan}

Akibatnya, mereka melaporkan jika mengalami kerusakan kulit seperti ruam-ruam dan alergi selama berminggu-minggu. Beberapa juga menderita masalah pencernaan setelah menelan air danau dan sampai muntah.

Bicara kepada awak media seorang pengguna Instagram mengatakan bahwa danau tersebut sangat memukau tetapi memiliki efek alergi dan ruam yang berakibat buruk pada kesehatan dirinya.

Akhir-akhir ini para Youtuber dan selebgram tengah menjadi sorotan. Banyak dari mereka yang rela melakukan banyak hal konyol hanya demi konten di media sosial, meski bisa membahayakan jiwa.

Misalnya beberapa waktu lalu seorang YouTuber asal Amerika bernama David Dobrik dikabarkan membuat heboh karena menikahi ibu sahabatnya. Dia berdalih, pernikahannya itu untuk membuktikan bahwa ia memang dapat “menemukan cinta”.

{Baca juga: Demi Konten, YouTuber Ini Nikahi Ibu Sahabatnya}

Cerita ini bermula saat pada bulan Mei lalu, Dobrik yang berusia 22, memposting video di YouTube berjudul “Saya Menikahi Ibu Teman Terbaik Saya !! (lamaran)”.

Dalam video itu, Dobrik bercerita bagaimana awal percakapannya dengan seorang sahabatnya yang juga sesama YouTuber, Jason Nash yang berusia 46, hingga akhirnya Dobrik melamar ibu sahabatnya yang bernama Lorraine. [NM/HBS]

Sumber: Ubergizmo

“Tendang” Windows Phone, WhatsApp Kini Rangkul KaiOS

Telko.id, Jakarta – WhatsApp sekarang mulai merambah ke ponsel KaiOS. Sebab, aplikasi chatting milik Facebook ini sudah bisa diunduh oleh pengguna dari toko aplikasi KaiOS untuk dipasang di feature phone.

WhatsApp sebelumnya telah tersedia di JioPhone buatan India, yang juga berbasis sistem operasi KaiOS. Melihat animo pengguna yang cukup bagus, WhatsApp pun mencoba menghadirkannya di ponsel  lain.

Seperti dilansir Ubergizmo, dikutip Telko.id, Selasa (23/07/2019), WhatsApp untuk ponsel KaiOS bakal memungkinkan pengguna menelepon serta mengirim pesan.

{Baca juga: Gak Perlu Repot Lagi, Kini Ada Fitur Edit Foto di WhatsApp}

Bahkan, informasi menyebut, WhatsApp untuk ponsel tersebut mendukung enkripsi end-to-end. Hal serupa diterapkan oleh WhatsApp untuk smartphone bersistem operasi Android dan iOS.

Meski begitu, WhatsApp di KaiOS tetap memberlakukan syarat tertentu. WhatsApp hanya kompatibel di ponsel yang memiliki RAM minimal 256MB.

Feature phone yang bisa dipasangi WhatsApp juga harus menjalankan perangkat lunak KaiOS terbaru. Asal tahu saja, sistem operasi versi terbaru mempunyai kemampuan untuk mengunduh aplikasi dari toko aplikasi.

Sebelumnya dilaporkan, mulai Februari 2020 mendatang, WhatsApp akan resmi menghentikan dukungan untuk perangkat yang mengadopsi sistem operasi lama, baik di Android maupun iOS.

Sejumlah fitur bakal secara bertahap tidak lagi bisa diakses. Perangkat Android versi 2.3.7 Gingerbread atau sebelumnya dan iOS 7 atau sebelumnya hanya bisa dipakai hingga 1 Februari 2020.

{Baca juga: WhatsApp Web, Cara Pakai dan Trik Memaksimalkannya}

Bahkan, untuk perangkat bersistem operasi Windows Phone, WhatsApp akan berhenti memberi dukungan lebih cepat, yakni 31 Desember 2019. WhatsApp akan fokus ke sistem operasi baru.

Ke depan, WhatsApp hanya akan mendukung sistem operasi Android 4.0.3 ke atas, iOS 8 hingga terbaru, Windows Phone 8 ke atas, serta sejumlah ponsel yang memakai KaiOS 2.5.1 ke atas. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Penasaran! Seperti Ini Hasil Kamera Realme X di Malam Hari

0

Telko.id, JakartaRealme X rencananya akan diluncurkan  dalam waktu tidak lama lagi di Indonesia.  Smartphone yang membawa semangat “Dare to Leap” ini sudah pengadopsian banyak teknologi dan konfigurasi yang sebelumnya hanya ada pada model smartphone flagship.

Salah satu kemampuan unggulan realme X terletak di kamera. Di bagian belakang terdapat kombinasi kamera utama 48MP (Sony IMX 586) + kamera sekunder 5MP. Kamera utama memiliki sensor 1/2.0-inch, dikombinasikan dengan aperture f/1.7, secara alami memastikan umpan cahaya yang lebih tinggi dan kualitas gambar yang jauh lebih baik.

{Baca juga : Realme Bawa Semangat “Dare to Leap” ke Indonesia}

Pada kamera realme X juga menggunakan teknologi Quad-in-one pixel technology Quad (Binning Pixel) meningkatkan pixel tunggal menjadi 1,6um dan memberikan kamera kinerja yang lebih baik dalam pencahayaan redup dan fotosensibilitas yang lebih tinggi. Kombinasi ini mampu meningkatkan kualitas gambar yang diambil pada malam hari. Smartphone setingkat flagship, ditambah solusi penyetelan gambar eksklusif realme, mampu menghadirkan gambar pemandangan malam yang jelas dan mengembalikan warna sebenarnya. Dengan kinerja fotografi realme X yang sebanding dengan model dalam kisaran harga yang lebih tinggi.

Perangkat ini juga memiliki fitur Nighscape generasi baru, dimana generasi baru ini memiliki kombinasi teknologi AI dan teknologi mesin multi-bingkai di realme X dapat mengurangi noise, anti-guncangan saat digenggam, highlight suppresion, dan peningkatan dynamic range. Ini memberikan gambar pemandangan malam yang menakjubkan yang kecerahan dan detailnya melebihi apa yang dapat ditangkap oleh mata manusia.

{Baca juga : Review realme X: Another Midranger, Rasa Flagship}

Sebabnya peningkatan fitur Nightscape generasi baru dapat mempersingkat waktu pemrosesan foto yang diambil dalam mode super Nightscape hingga setengah dari sebelumnya. Lalu menyorot area gelap dan secara efektif mengontrol titik-titik noise, kontrol yang lebih baik dari eksposur bagian yang disorot untuk menyajikan detail lebih lanjut. Dan gambar orang dan adegan diproses secara berbeda dalam mode super Nightscape. Warna kulit dari gambar portrait mendapatkan perlindungan khusus untuk mendapatkan warna yang lebih jelas dan efek yang lebih baik.

Berikut ini adalah  foto- foto pemandangan Malang dan Jakarta di malam hari yang diambil menggunakan realme X :

Awas! Aplikasi FaceApp Pro Ternyata Mengandung Malware

Telko.id, Jakarta – Popularitas aplikasi FaceApp dimanfaatkan segelintir orang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kejahatan. Peneliti keamanan menemukan indikasi jika aplikasi FaceApp Pro merupakan aplikasi palsu yang rawan mengandung malware.

Peneliti ESET membongkar skema penipuan dengan modus aplikasi bernama FaceApp Pro. Aplikasi ini mengaku sebagai FaceApp versi premium untuk memancing pengguna agar mengunduh aplikasi tersebut.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tim Telko.id pada Selasa (23/07/2019), peneliti menemukan keanehan pada aplikasi tersebut. Pasalnya, aplikasi FaceApp Pro itu mengaku sebagai versi premium tetapi pengguna dapat mengunduh secara gratis.

“Pada kenyataannya, scammer mengelabui korbannya untuk mengklik penawaran yang tak terhitung jumlahnya untuk menginstal aplikasi lain dan langganan berbayar, iklan, survei dan sebagainya,” tulis keterangan tersebut.

{Baca juga: Awas! Ada Aplikasi FaceApp Palsu yang Merusak Smartphone}

Ketika aplikasi telah terpasang di smartphone, korban akan menerima berbagai permintaan untuk mengaktifkan akses notifikasi. Ketika diaktifkan, aplikasi bakal menampilkan penawaran bersifat penipuan dari berbagai situs di smartphone mereka.

ESET mengatakan, aplikasi ini tidak tersedia di Google Play Store, melainkan tersebar melalui layanan file sharing populer, Mediafire. Itu berarti, pengguna bisa dengan mudah mengunduh berbagai aplikasi berisi malware tanpa adanya perlindungan.

Untuk meyakinkan pengguna smartphone yang menggandrungi aplikasi FaceApp, para hacker juga mencoba menyebarkan berita tentang aplikasi buatan mereka.

{Baca juga: Ngeri! FaceApp Kantongi Data Nama dan Wajah 120 Juta Pengguna}

Berdasarkan penelitian, kata kunci “FaceApp Pro” di Google telah mencapai lebih dari 69 juta artikel. Bahkan sebuah situs berita nasional di Indonesia menggunakan nama “FaceApp Pro” sebagai judul beritanya,

walau secara contoh menggunakan screenshoot yang benar.

“Kita bisa lihat betapa dahsyatnya upaya penyesatan ini,” tulis keterangan tersebut. (NM/FHP)

5 Smartphone Oppo Ini Dapat Update ColorOS 6

Telko.id, Jakarta – Oppo mengumumkan update ColorOS 6 berbasis Android Pie untuk 5 seri smartphone-nya, yaitu Oppo F7, Oppo F7 Youth, Oppo F9, Oppo R17 Pro, dan Oppo Find X. Sistem operasi baru ini bersifat open beta, dan sudah bisa digunakan oleh para penggunanya.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Telko.id pada Selasa (23/07/2019), Color OS 6 open beta akan tersedia pertama kali untuk seri F9 pada akhir Juli mendatang.

Kemudian, menyusul bagi Find X di akhir Agustus, dan juga beberapa seri Oppo lainnya pada akhir September 2019 mendatang.

Sekadar informasi, ColorOS 6 membawa sejumlah fitur yang fokus terhadap implementasi Artificial Intelligence (AI). Misalnya, Google Assistant, ARcore, dan Google Lens.

Selain itu, sistem ini juga mengadopsi konsep desain yang minimalis dengan tampilan warna yang terang dan cenderung sederhana. Intinya, sistem tersebut punya user interface atau UI yang easy to use alias ringan dan mudah digunakan.

Sisi fotografi pada sistem ini pun ditingkatkan kemampuannya. ColorOS 6 memiliki dua fitur baru, bernama Dazzle Color Mode yang mampu melakukan koreksi warna pada tingkatan piksel dan Portrait Mode dengan lima pilihan efek yang dioptimalisasi oleh teknologi berbasis AI.

Lewat ColorOS 6, Oppo membuktikan kalau mereka juga memperhatikan para gamers. Makanya, mereka juga merilis Game Boost 2.0 yang bisa meningkatkan performa smartphone hingga 38%, meningkatkan respon sentuhan pada layar, dan menjaga kualitas frame rate.

Sampai sekarang, smartphone Oppo dengan sistem operasi terbaru ini baru bisa dirasakan di Oppo F11 Series, Reno Series, dan seri A terbaru. (FHP)

Asus ROG Phone II Dirilis, Speknya Monster!

Telko.id, Jakarta – Smartphone pertama dengan prosesor Snapdragon 855 Plus, Asus ROG Phone II resmi diluncurkan. Smartphone ini dikemas sejumlah peningkatan fitur dan teknologi khusus gaming dibandingkan seri ROG Phone yang diluncurkan tahun lalu.

Asus ROG Phone II mengusung layar berjenis AMOLED berukuran 6,59 inci dengan refresh rate hingga 120 Hz dan mendukung 10-bit HDR dan sensor sidik jari di dalamnya.

Layar tersebut punya resolusi 1.080 x 2.340 piksel, aspek rasio mencapai 19,5 : 9, dan mendukung DCI-P3 dengan akurasi warna (deltaE < 1).

Layar ini menampilkan user interface bernama ROG UI. Tampilannya mirip dengan ZenUI terbaru di Zenfone 6, tapi dengan berbagai sentuhan dan fitur untuk para gamers hardcore.

Melansir dari GSMArena, Selasa (23/07/2019), ROG Phone II memiliki game launcher bernama “Armoury Crate”.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan performa smartphone sesuai kebutuhan. Misalnya saja mengatur refresh rate layar, mengaktifkan X-Mode atau mode performa tertinggi, dan lainnya.

AirTriggers juga masih disematkan Asus pada smartphone gaming-nya. Fitur ini ditingkatkan kemampuannya dibandingkan seri sebelumnya, salah satunya adalah mengenali gerakan swipe.

Membahas dapur pacunya, tentu saja ROG Phone II ditenagai oleh spesifikasi monster berkat prosesor Snapdragon 855 Plus dengan GPU Adreno 640 yang di-overclock hingga 15% atau sekira 675 MHz. Disisipkan juga RAM 12GB, ROM 256GB/512GB, dan baterai berkapasitas 6,000 mAh yang didukung ROG HyperCharge 30W.

Untuk kamera, ROG Phone II “meminjam” sensor kamera belakang dari Zenfone 6. Smartphone ini punya lensa 48MP Quad Bayer, dan lensa 13MP ultra wide-angle 125°. Sementara kamera depan, punya resolusi 24MP.

Bukan smartphone gaming kalau tidak memiliki aksesoris pendukung. Asus memberikan generasi kedua dari AeroActive Cooler untuk mengurangi suhu smartphone saat main game.

Kemudian ROG Kunai Gamepad yang memberikan pengalaman hampir sama ketika gamers bermain menggunakan Nintendo Switch. Gamepad ini bahkan bisa terintegrasi dengan TwinView Dock II dengan mode yang mirip seperti Switch.

Sayangnya, meski spesifikasinya sangat mumpuni dengan prosesor terbaru, fitu khusus gamers hardcore, dan lainnya, Asus masih belum mengumumkan harganya. Tapi seperti dikutip dari The Verge, Asus mengatakan kalau harganya akan berada di kisaran yang sama dengan ROG Phone generasi sebelumnya. (FHP)

Sumber: GSMArena, The Verge

Redmi Pamer Kemampuan Kamera 64MP, Ini Hasil Fotonya

0

Telko.id, Jakarta – Redmi kemungkinan besar jadi salah satu brand smartphone pertama yang bakal merilis smartphone dengan kamera 64MP. Pasalnya, sub-brand Xiaomi ini baru saja memamerkan sampel foto yang diambil kamera 64MP via media sosial Weibo.

Sekadar informasi, sensor kamera 64MP pertama kali diperkenalkan oleh Samsung pada Mei lalu. Sensor ini adalah Samsung 64MP GW1 dengan ukuran 1/1.72″, dan ukuran pixel 1.6µm.

Dilansir Telko.id dari GSMArena, Selasa (23/07/2019), sampel foto yang diunggah Redmi memang tidak secara spesifik diambil menggunakan kamera buatan Samsung.

{Baca juga: Realme Siapkan Smartphone Kamera 64MP Pertama di Dunia}

Akan tetapi, mengingat timeline peluncuran sensor kamera dengan teaser Redmi yang berdekatan, bisa jadi sampel foto tersebut diambil menggunakan sensor kamera buatan Samsung.

Seperti sensor 48MP pada umumnya, sensor 64MP ini bakal menggunakan teknologi Tetracell. Teknologi itu bakal memadatkan foto 64MP menjadi foto 16MP dengan detail dan warna yang berkualitas.

Meski demikian, pasti ada fitur atau toggle yang mengaktifkan mode 64MP di software kamera smartphone. Selain itu, diharapkan juga dengan adanya sensor ini, autofokus menjadi ditingkatkan dan smartphone mendukung untuk merekam video Full HD di 480 fps.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Xiaomi Terbaru}

Sebelum Redmi, Realme juga memastikan bahwa mereka sedang mengembangkan smartphone Realme terbaru dengan sensor kamera 64MP. Bahkan, CEO Realme, Madhav Sheth langsung memamerkan hasil foto dari smartphone 64MP tersebut di Twitter.

Sheth juga memastikan, smartphone terbaru ini juga akan mengusung empat kamera belakang. Itu terlihat dari watermark foto yang dipamerkannya di Twitter, yaitu “64MP AI Quad Camera”.

Meski demikian, ia tidak menjelaskan secara lebih rinci soal tiga lensa lain yang disematkan pada smartphone Realme terbaru itu. (FHP)

Sumber: GSMArena